Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Kajian Linguistik dan Sastra

KAJIAN STILISTIKA ASPEK BAHASA FIGURATIF NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI Al-Ma’ruf, Ali Imron
Kajian Linguistik dan Sastra Vol 21, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.964 KB) | DOI: 10.23917/kls.v21i1.4393

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk memaparkan bahasa kiasan dan bentuk stilistik dalamnovel Dukuh Paruk (RDP) dan meneliti fungsi dan tujuan penggunaan bahasa kiasandan bentuk stilistik tersebut sebagai ungkapan penulis dalam menuangkan ide-idenya.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Data dianalisis secara induktif denganmenerapkan metode membaca semiotik yang bersifat heuristik dan hermeneutik.Hasil penelitian ini menunjukkan bahasa kiasan RDP memiliki keunikan dan keaslian,yang membuktikan kompetensi Tohari dalam menggunakan bahasa. Keaslian bahasakiasan yang mendominasi RDP dapat dilihat dari gaya majas dan idiom yang indahdan beranekaragam, penuh ekspresif, asosiatif dan memiliki daya estetika. Hal inimenunjukkan bahwa Tohari adalah seorang penulis yang memiliki intelektualitastinggi. Melalui penelitian stilistik, ditarik simpulan bahwa bahasa kiasan RDPmempunyai ekspresif yang kuat sebagai media penuangan ide penulis yang tidakjauh dari latar belakang sosial historis.Kata Kunci: stilistika, bahasa figuratif, ronggeng, majas, idiom, estetik.
MAJAS DAN GAYA KALIMAT PUISI “TUHAN, KITA BEGITU DEKAT” KARYA ABDULHADI W.M. DAN DIMENSI SUFISTIKNYA Al-Ma’ruf, Ali Imron
Kajian Linguistik dan Sastra Vol 23, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.276 KB) | DOI: 10.23917/kls.v23i1.4323

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan style ’gaya bahasa’ khususnyamajas dan gaya kalimat puisi “Tuhan, Kita Begitu Dekat” karya Abdulhadi W.M.;(2) mengungkapkan dimensi sufistik dalam puisi karya Abdulhadi W.M. tersebut.Kajian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan mendasarkan pada kerangka berpikir induktif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pustaka. Analisis data dilakukan dengan metode contens analysis dan pembacaan model semiotik yakni pembacaan heuristik dan hermeneutik dengan pendekatan teori Semiotik. Hasil kajian ini adalah: (1) style ’gaya bahasa’ puisi “Tuhan, Kita Begitu Dekat” karya Abdulhadi W.M. memiliki kekhasan dan keunikan (ideosyncrasy) yang berbeda dengan karya penyair lain. Kekhasan style puisi tersebut terlihat antara lain pada majas dan gaya kalimat. Majas dalam puisi tersebut didominasi oleh metafora, simile, dan hiperbola. Adapun gaya kalimat puisi itu didominasi oleh gaya kalimat implisit dengan melesapkan beberapa bagian dalam kalimat demi efektivitas dan untuk menciptakan daya ekspresif dalam rangka mencapai efek estetis. Style Abdulhadi W.M. dalam puisi itu menunjukkan kekhasan dan keunikan sebagai wujud individuasi penyair; (2) Puisi karya Abdulhadi W.M. itu mengungkapkan dimensi sufistik. Puisi itu menyiratkan gagasan tasawuf Wahdatul Wujud, yang melukiskan berpadunya eksistensi manusia dengan eksistensi Tuhan, berpadunya dimensi insaniyah dengan dimensi Ilahiyah, bersatunya makhluk dengan Khalik. Itulah esensi puisi itu yakni hakikat dan ma’rifat dalam tradisi tasawuf yang dianut para sufi. Sekaligus puisi itu menunjukkan bahwa Abdulhadi W.M. merupakan salah satu sastrawan sufistik Indonesia.Kata Kunci: stilistika, majas, gaya kalimat, puisi “Tuhan, Begitu Dekat”, sufistik
MAJAS DAN GAYA KALIMAT PUISI “TUHAN, KITA BEGITU DEKAT” KARYA ABDULHADI W.M. DAN DIMENSI SUFISTIKNYA Ali Imron Al-Ma’ruf
Kajian Linguistik dan Sastra Vol 23, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.276 KB) | DOI: 10.23917/kls.v23i1.4323

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan style ’gaya bahasa’ khususnyamajas dan gaya kalimat puisi “Tuhan, Kita Begitu Dekat” karya Abdulhadi W.M.;(2) mengungkapkan dimensi sufistik dalam puisi karya Abdulhadi W.M. tersebut.Kajian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan mendasarkan pada kerangka berpikir induktif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pustaka. Analisis data dilakukan dengan metode contens analysis dan pembacaan model semiotik yakni pembacaan heuristik dan hermeneutik dengan pendekatan teori Semiotik. Hasil kajian ini adalah: (1) style ’gaya bahasa’ puisi “Tuhan, Kita Begitu Dekat” karya Abdulhadi W.M. memiliki kekhasan dan keunikan (ideosyncrasy) yang berbeda dengan karya penyair lain. Kekhasan style puisi tersebut terlihat antara lain pada majas dan gaya kalimat. Majas dalam puisi tersebut didominasi oleh metafora, simile, dan hiperbola. Adapun gaya kalimat puisi itu didominasi oleh gaya kalimat implisit dengan melesapkan beberapa bagian dalam kalimat demi efektivitas dan untuk menciptakan daya ekspresif dalam rangka mencapai efek estetis. Style Abdulhadi W.M. dalam puisi itu menunjukkan kekhasan dan keunikan sebagai wujud individuasi penyair; (2) Puisi karya Abdulhadi W.M. itu mengungkapkan dimensi sufistik. Puisi itu menyiratkan gagasan tasawuf Wahdatul Wujud, yang melukiskan berpadunya eksistensi manusia dengan eksistensi Tuhan, berpadunya dimensi insaniyah dengan dimensi Ilahiyah, bersatunya makhluk dengan Khalik. Itulah esensi puisi itu yakni hakikat dan ma’rifat dalam tradisi tasawuf yang dianut para sufi. Sekaligus puisi itu menunjukkan bahwa Abdulhadi W.M. merupakan salah satu sastrawan sufistik Indonesia.Kata Kunci: stilistika, majas, gaya kalimat, puisi “Tuhan, Begitu Dekat”, sufistik
PEMBELAJARAN SASTRA MULTIKULTURAL DI SEKOLAH: APLIKASI NOVEL BURUNG-BURUNG RANTAU Ali Imron Al-Ma'ruf
Kajian Linguistik dan Sastra Vol 19, No 1 (2007)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.562 KB) | DOI: 10.23917/kls.v19i1.4410

Abstract

The learning of multiculturalism opens ones’ fundamental reality in society. Thisarticle aims to describe the learning of multicultural literature at school with applyingto novel “Burung-burung Rantau” (BbR), a work of Y.B. Mangunwijaya inSemiotics analysis. Indonesian multicultural literature is expected from the processof ‘Indonesianisation’ from many good cultural expressions of local colour, nation,and global-universal. With enthusiasm of posmodernisme, multicultural literaturecan pierce religion limit, culture, class, ethnic, and nation. Novel BbR expressesbrainchild multicultural past event of tissue and actors: Anggi, Neti, Bowo, andCandra. Brainchild multiculture in BbR among others covers: (1) the born of generationpost-Indonesia in educations values of multiculture, (2) the present generationthat flies freely to every where even to the foreign state or to their own world,(3) the escape from the tradition ties and local cultures even from their nationalculture so they have freedom in creativity, (4) the melting of local and nationalculture, west and east, (5) education values of multicultural pierce in ethnic limits,religion, nationality, class, and gender. Learning of multicultural literatures leadsto harmony with cultures of social transformation existences and life value changesto global culture. For that case, immediate literature teachers are needed to realizethe multicultural paradigms.
PEMBELAJARAN SASTRA APRESIATIF DENGAN REKREASI-RESPONSI-REDESKRIPSI DALAM PERSPEKTIF KBK Ali Imron Al-Ma'ruf
Kajian Linguistik dan Sastra Vol 18, No 1 (2006)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.433 KB) | DOI: 10.23917/kls.v18i1.5125

Abstract

KAJIAN STILISTIKA ASPEK BAHASA FIGURATIF NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI Ali Imron Al-Ma’ruf
Kajian Linguistik dan Sastra Vol 21, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.964 KB) | DOI: 10.23917/kls.v21i1.4393

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk memaparkan bahasa kiasan dan bentuk stilistik dalamnovel Dukuh Paruk (RDP) dan meneliti fungsi dan tujuan penggunaan bahasa kiasandan bentuk stilistik tersebut sebagai ungkapan penulis dalam menuangkan ide-idenya.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Data dianalisis secara induktif denganmenerapkan metode membaca semiotik yang bersifat heuristik dan hermeneutik.Hasil penelitian ini menunjukkan bahasa kiasan RDP memiliki keunikan dan keaslian,yang membuktikan kompetensi Tohari dalam menggunakan bahasa. Keaslian bahasakiasan yang mendominasi RDP dapat dilihat dari gaya majas dan idiom yang indahdan beranekaragam, penuh ekspresif, asosiatif dan memiliki daya estetika. Hal inimenunjukkan bahwa Tohari adalah seorang penulis yang memiliki intelektualitastinggi. Melalui penelitian stilistik, ditarik simpulan bahwa bahasa kiasan RDPmempunyai ekspresif yang kuat sebagai media penuangan ide penulis yang tidakjauh dari latar belakang sosial historis.Kata Kunci: stilistika, bahasa figuratif, ronggeng, majas, idiom, estetik.
INTERTEKSTUALITAS PUISI “PADAMU JUA” AMIR HAMZAH DAN PUISI “DOA” CHAIRIL ANWAR: Menelusuri ‘Cahaya’ al-Qur’an dalam Puisi Sufistik Indonesia Ali Imron Al-Mar'ruf
Kajian Linguistik dan Sastra Vol 17, No 1 (2005)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.263 KB) | DOI: 10.23917/kls.v17i1.4499

Abstract

The study focussed on the intertextual analysis of poems “Padamu Jua”, masterpieceof Amir Hamzah and “Doa”, masterpiece of Chairil Anwar. The study aims todescribe: (1) the intertexts relation of the poem “Padamu Jua” and “Doa”; (2) the influenceof the poem “Padamu Jua” as hypogram on the poem “Doa”; and (3) to describethe possibility of the al-Qur’an as an inspiration source. The research method is qualitativesince it uses participant observation technique. This means that the researcher getsinto the realms of data, comprehends them, and continuously systematizes the object ofstudy. The object of study is the intertextualities of the two poems while the data arequalitative types in the form of verbal word or discourse within the poem text. The resultof study shows that: (1) there is intertextual relation between the poem “Padamu Jua”and “Doa”; the poem “Padamu Jua” is as a hypogram while the poem “Doa” is as itstransformation; (2) directly or indirectly, the poem “Padamu Jua” and the poem “Doa”can be seen on the structure, the imagination use, and a slight different expression of itstheme; (3) there is a strong tendency that the two poems constitute the Indonesian sufisticbellesletters inspired by the al-Qur’an verse “Light of above Light” ( S. an-Nur: 35) asits hypogram. Therefore, the two poems are categorized as highly valuable works whichare successfully to integrate the devine and human dimension.
DIMENSI SUFISTIK DANARTO DALAM CERPEN “O, JIWA YANG EDAN”: TINJAUAN SEMIOTIK Sekar Nugraheni; Ali Imron Al-Ma'ruf; Main Sufanti
Kajian Linguistik dan Sastra Vol 19, No 2 (2007)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.693 KB) | DOI: 10.23917/kls.v19i2.4430

Abstract

The purpose of this research is to describe the dimension of sufistic in of shortstory “O, Jiwa yang Edan” masterpieces of Danarto with semiotic evaluation. Theresult of the sufistic dimension in a short story “O, Jiwa yang Edan” is on thetasawuf, terminology, understanding and hierarchy in tasawuf. At tasawuf hierarchythere are four steps which much be passed by that: (1) syari’at, (2) tarikat, (3)hakikat, and (4) makrifat. In the short story of “O, Jiwa yang Edan” the four stepsstarted from the tarikat described by leaving of enjoyment world. While the hakikatdescribed that any creature will go home to the God. Makrifat is if someone becometo recognize the reality of Allah. The understanding of tasawuf used by theauthor of short story is wahdatul syuhud.