Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Formulasi dan Uji Mutu Fisik Sediaan Sabun Padat Herbal Ekstrak Daun Ubi Jalar Ungu (Ipomea batatas L) dengan Penambahan Madu Risha Nandani; M. Rizky Arif; Elly Purwati; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.742 KB)

Abstract

Purple sweet potato (Ipomea batatas L) is one of the most familiar tuber plants found in Indonesia. In purple sweet potato leaves, there are flavonoid compounds, polyphenols and saponins that have antibacterial activity. Honey is beneficial for health, including as an antibacterial because it contains hydrogen peroxide, flavonoid compounds, essential oils and various other organic compounds. Soap is one of the cosmetic preparations which is well known as a body cleanser which is shown for external use on the human body. This study aims to obtain a solid herbal soap formulation of purple sweet potato leaf extract (Ipomea batatas L) with the addition of physically stable honey. The design of this research is experimental research. Purple sweet potato leaf extract was obtained from the maceration process using 70% ethanol solvent and formulated into soap preparations with variations in the formulation concentration of 1% and 3%. In making soap, the Cold Process method is applied. Evaluation of preparations carried out includes pH test, foam power test, organoleptic test and homogeneity test. The research results were processed using descriptive analysis. The evaluation results of soap preparations showed that the two formulations were stable to meet the standard ph test, foam power test, organoleptic test and homogeneity test. The conclusion is that the soap preparation that has the best physical stability is formula 1 with 1% concentration of purple sweet potato leaf extract.
Formulasi dan Stabilitas Mutu Fisik Ekstrak Rimpang Kunyit Putih (Curcuma mangga) sebagai Sabun Padat Navisatul Fadilah; I Iswandi; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.439 KB)

Abstract

Kulit merupakan salah satu bagian terpenting bagi tubuh manusia yang melindungi tubuh dari gangguan fisik maupun mekanik, dari iklim, serta kuman dan bakteri. Sabun merupakan senyawa natrium atau kalium dengam asam lemak yang digunakan sebagai pembersih. Kunyit putih (Curcuma mangga) merupakan salah satu rempah-rempah yang jarang didapatkan dikalangan masyarakat karena keberadaan kunyit putih sulit ditemukan dipasaran. Dalam kunyit putih (Curcuma mangga) memiliki komponen utama kurkuminoid, flavonoid, polifenol, dan minyak atsiri. Tujuan penelitian ini adalah memformulasikan ekstrak kunyit putih (Curcuma mangga) menjadi sediaan sabun padat dan mengevaluasi mutu fisik dari sediaan tersebut. Metode penelitian ini bersifat eksperimental yang terdiri dari pembuatan simplisia dan ekstrak kunyit putih didapat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Formulasi sediaan sabun padat dibuat dengan konsentrasi ekstrak kunyit putih (Curcuma mangga) 1%, 3%, 6% dengan basis sabun padat yang seragam. Evaluasi sediaan sabun padat meliputi uji organoleptik, pH, dan tinggi busa. Hasil uji dari ketiga formulasi sediaan sabun padat menunjukkan bahwa ketiga formulasi tidak terjadi perubahan organoleptik, rentang pH sabun padat 10-11 yang memenuhi syarat pH sabun padat menurut SNI 12-3524-1995 yaitu 9-11, serta rentang uji tinggi busa 8-10 cm.
Formulasi dan Uji Mutu Fisik Sediaan Sabun Padat Herbal Ekstrak Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) dengan Penambahan Madu Putri Aisiya Rahmawati; Elly Purwati; Fahmi Ardianti Purnawiranita; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.8 KB)

Abstract

Penelitian ini memanfaatkan kulit buah jeruk nipis dengan penambahan madu pada pembuatan sabun padat. Kulit buah jeruk nipis mengandung senyawa saponin dan flavonoid. Sedangkan kandungan nutrisi madu murni adalah : Karbohidrat, air, protein, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin C, folat, kalium, fosfor, sodium, potasium, zat besi, zinc, megnesium dan magan. Penelitian ini bertujuan mengetahui ekstrak kulit jeruk nipis dengan penambahan madu dapat dijadikan sediaan sabun padat herbal deengan varian konsetrasi 1% dan 3% yang sesuai dengan persyaratan standart uji mutu fisik sabun padat. Desain penelitian ini menggunakan penelitian eksperimental. Kulit buah jeruk nipis dijadikan ekstrak menggunakan proses maserasi dengan etanol 70%, pembuatan sabun pada penelitian ini menggunkan metode dingin (Cold Process). Untuk mengetahui karakteristik sabun padat herbal ekstrak kulit buah jeruk nipis dengan uji mutu fisik sabun yang meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji stabilitas busa dan uji pH. Hasil uji organoleptis pada konsentrasi 3% diperoleh warna yang lebih pekat karena dipengaruhi variasi konstrasi ekstrak kulit buah jeruk nipis dan memiliki bentuk tekstur sabun yang lebih keras dibandingkan dengan konsentrasi 1%. Uji homogenitas menunjukan bahwa kedua formulasi tidak terdapat adanya butiran kasar ataupun partikel pada permukaan sabun padat. Pada uji stabilitas busa dengan presentase busa yang hilang 0,22%-0,25% dan nilai pH yang diperoleh yaitu pH 9-11. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak kulit buah jeruk nipis dengan penambahan madu dapat diformulasikan menjadi sabun padat herbal kosentrasi 1% dan 3% sesuai dengan uji mutu fisik sabun menurut SNI 3532-2016.
Formulasi dan Stabilitas Mutu Fisik Sabun Anti Jerawat Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L.) Mia Patmawati; Panji Ratih Suci; Sih Raharjeng Wahyuning; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.65 KB)

Abstract

Penelitian ini memanfaatkan daun pepaya sebagai bahan pembuatan sabun cair, menurut Tim KaryaTani Mandiri (2011) daun pepaya mengandung enzim papain seperti keratolitik, dan karpain yang bersifat sebagai senyawa aktif dalam sediaan antiseptik dan memiliki manfaat sebagai antibakteri serta penghilang sel-sel kulit mati. Daun pepaya mengandung senyawa Saponin sebagai antibakteri, Tanin sebagai antioksidan karena memiliki kemampuan dalam menstabilkan fraksi lipid, Flavonoid sebagai antioksidan juga yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri dengan cara mengganggu kestabilan membrane sel dan metabolisme energi bakteri. Penelitian ini bertujuan mengetahui ekstrak daun pepaya yang dapat dijadikan sediaan sabun cair dengan konsetrasi 6%, 8% dan 10% sesuai dengan persyaratan standart uji mutu fisik sabun cair. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Ekstrak daun papaya didapat dengan proses maserasi menggunakan etanol 96%, Pembuatan sabun ini menggunakan metode dingin (Cold process). Untuk mengetahui karakteristik sabun cair ekstrak daun pepaya dilakukan uji mutu fisik sabun yang meliputi uji organoleptis, uji pH, uji tinggi busa dan uji stabilitas fisik. Hasil penelitian ini didapat kesimpulan bahwa masing-masing formulasi sediaan sabun cair tidak terjadi perubahan bau, warna, rentang pH 8-11 dan tidak ada perbedaan mutu fisik sediaan sabun cair yang di simpan pada suhu ruang.
Formulasi dan Stabilitas Mutu Fisik Serum Minyak Atsiri Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) sebagai Anti Jerawat Dyah Ayu Rosmayanti; Sih Wahyuni Raharjeng; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.193 KB)

Abstract

Jerawat merupakan salah satu permasalahan kulit yang sering muncul dikalangan remaja Indonesia. Salah satu penyebab jerawat adalah adanya timbunan kelenjar minyak pada kulit yang terlalu aktif yang tersumbat oleh kotoran dan terjadi infeksi karena adanya bakteri Staphylococcus aureus. Minyak kulit batang kayu manis diketahui mengandung senyawa antibakteri sehingga potensial untuk dikembangkan sebagai antijerawat. Minyak atsiri kayu manis diperoleh dengan destilasi uap. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi sediaan serum antijerawat minyak atsiri kulit batang kayu manis (Cinnamomum burmannii) yang dibuat dengan konsentrasi minyak atsiri 4%, 5%, 6%. Evaluasi sediaan serum antijerawat meliputi uji homogenitas, organoleptis, pH. Hasil uji dari ketiga formulasi sediaan serum antijerawat menunjukkan bahwa ketiga formula homogen, tidak terjadi perubahan organoleptik, rentang pH serum antijerawat 4,6 – 5,6 yang memenuhi syarat pH wajah menurut SNI yaitu 4,5 – 6,5.
Formulasi dan Stabilitas Mutu Fisik Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) sebagai Sabun Padat Fillah Restu Imanda; Panji Ratih Suci; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.772 KB)

Abstract

Kulit kusam merupakan permasalahan kesehatan kulit sehari-hari seperti kulit kotor, tidak cerah, berminyak, dan kulit yangsering terpapar oleh radikal bebas baik yang dibentuk dari fungsi normal tubuh ataupun diperoleh dari lingkungan sepertipaparan sinar UV, paparan asap rokok, paparan polutan udara, peradangan. Kulit yang kotor jika tidak dibersihkan akanmenyebabkan bakteri yang mudah menginfeksi. Sabun yaitu senyawa natrium dengan asam lemak yang digunakan sebagaipembersih tubuh, berbentuk padat, berbusa dengan atau penambahan lain serta tidak menyebabkan iritasi pada kulit. Kencur(Kaempferia galanga L.) merupakan tanaman herbal asli Indonesia digunakan sebagai obat tradisional mengandung komponenutama seperti flavonoid, saponin, fenol, minyak atsiri. Tujuan penelitian ini adalah memformulasikan ekstrak kencur(Kaempferia galanga L.) menjadi sediaan sabun padat dan menguji mutu fisik dan stabilitas dari sediaan tersebut apakah sesuaidengan Standart Nasional Indonesia (SNI). Ekstrak kencur didapat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%.Formulasi sediaan sabun padat dibuat dengan konsentrasi ekstrak kencur (Kaempferia galanga L.) 1%, 3%, 6% dengan basissabun padat yang seragam. Evaluasi sediaan sabun padat meliputi pengamatan organoleptis, uji stabilitas busa, dan uji pH.Data dianalisis secara deskriptif dan dibandingkan dengan SNI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga formulasisediaan sabun padat pada uji pH memenuhi syarat sediaan sabun padat berdasarkan SNI 06-3532-1994 yaitu 9 - 11 denganrentang yang diperoleh sabun padat ekstrak kencur 10-11, tidak terjadi perubahan organoleptis selama pengujian, rentangtinggi busa yang diperoleh sabun padat ekstrak kencur 8 - 9,6 cm, dan uji stabilitas busa yang sama adalah formulasi 2 danformulasi 3 diperoleh 0,18% sedangkan formulasi 1 cepat tidak stabil diperoleh 0, 20% sabun yang hilang.
Formulasi dan Stabilitas Mutu Fisik Lotion Pencerah dari Minyak Atsiri Kulit Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) Siti Nurmukholifatin Nisa; Erna Fitriani; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.996 KB)

Abstract

Kulit batang kayu manis (Cinnamomum Burmanni) dengan kandungan kadar trans sinamaldehid yang cukup tinggi menjadi sumber senyawa antioksidan yang dapat digunakan dalam perawatan kulit, salah satu kosmetika untuk perawatan kulit adalah lotion. Yang merupakan sediaan berbentuk emulsi dengan kandungan lilin dan minyak yang lebih rendah konsentrasinya dibandingkan sediaan krim. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan minyak atsiri kulit kayu manis (Cinnamomum Burmanni) menjadi sediaan lotion dan menguji mutu fisik serta uji stabilitas dari sediaan tersebut. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Penelitian ini terdiri dari penyiapan simplisia, ekstraksi minyak atsiri dilakukan dengan metode destilasi menggunakan pelarut aquadest, skrining fitokimia, pengujian Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan fase gerak N-heksan : Etil asetat (9:1) dan fase diam silika gel 60 254. Minyak atsiri kulit kayu manis diformulasikan dalam bentuk sediaan lotion dengan konsentrasi 1% (F1), 2% (F2), 3% (F3) dan kontrol basis (F0). Evaluasi sediaan lotion meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, pH, daya sebar dan uji stabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mutu fisik sediaan lotion minyak atsiri kulit kayu manis (Cinnamomum Burmanni) F1, F2, F3 dan F0 telah memenuhi syarat mutu fisik sediaan lotion sesuai SNI 16-4339-1996. Ketiga formula homogen, tidak terjadi perubahan organoleptis, rentang pH lotion 7,1 – 7,8 , rentang uji daya sebar 5,3- 5,7 cm.
Formulasi dan Stabilitas Uji Mutu Fisik Esktrak Kunyit Putih (Curcuma mangga) sebagai Bedak Padat Rosita Dwi Arianingsih; Erna Fitriani; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.607 KB)

Abstract

Kunyit putih (curcuma mangga ) merupakan salah satu tanaman obat tradisional di Indonesia. rimpang dari kunyit putih ini dapat digunakan sebagai obat penambah nafsu makan, penangkal racun, penurun panas tubuh, mengobati gatal-gatal, bronchitis, hingga radang yang disebabkan oleh luka.Kunyit . Kunyit putih juga mengandung saponin yang berkhasiat sebagai antineopastik (anti kanker) dan polifenol berfungsi sebagai anti oksidan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain penelitian randomized controlled trial. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bedak padat ekstrak kunyit putih dan menguji mutu fisik sesuai dengan standar nasional Indonesia(SNI).Stabilitas kemampuan suatu produk obat tetap dalam spesifikasi yang ditetapkan untuk menjamin identitas, kekuatan, mutu dan kemurnian. Ekstrak etanol pada rimpang kunyit (curcuma longa) memiliki aktivitas antioksida (IC₅₀) dan kosentrasi 1%,5% dan 10%. stabilitas bedak padat hari ke-1, ke-7, hari ke-15 dan selanjutnya setiap 5 hari sekali hingga hari ke-90.kesimpulan Serbuk kunyit putih (curcuma mangga ) dengan kosentrasi 1%,5% dan 10% dapat diformulasikan menjadi sediaan bedak padat untuk antioksidan, disimpan dalam suhu kamar bedak padat memenuhi syarat uji mutu fisik.
Formulasi dan Stabilitas Mutu Fisik Ekstrak Temu Ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.) sebagai Body Butter Muhammad Rifqi Zanuar Afandi; I Iswandi; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.28 KB)

Abstract

Kulit kering merupakan salah satu masalah kulit yang umum dijumpai pada masyarakat khususnya bagi yang tinggal di iklim tropis seperti Indonesia. Kulit yang kering dapat menurunkan kinerja pertahanan tubuh terhadap infeksi dan efek radikal bebas. Radikal bebas dapat mempercepat penuaan dini dan kerusakan pada kulit. Kerusakan kulit antara lain terjadi karena adanya sinar ultraviolet (UV). Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menetralkan radikal bebas reaktif menjadi bentuk tidak reaktif yang relatif stabil sehingga dapat melindungi sel dari efek bahaya radikal bebas. Antioksidan dapat ditemukan di tanaman Temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.), merupakan salah satu tanaman obat diindonesia. Temu ireng diketahui mengandung saponin, flavonoid, amilum, lemak, zat pahit, tannin, dan polifenol juga minyak atsiri. Flavonoid dapat berfungsi sebagai antioksidan dan antimikroba. Tujuan penelitian ini adalah memformulasikan Temu ireng menjadi produk kosmetik berupa body butter dan mengevaluasi mutu fisik dari sediaan tersebut. Ekstrak temu ireng didapat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Terbagi beberapa formulasi sediaan body butter dibuat dengan konsentrasi ekstrak temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb), F 0, F1 0.5%, F2 0.75% dengan basis formulasi yang seragam. Evaluasi sediaan body butter meliputi uji homogenitas, organoleptik, pH, daya sebar daya lekat dan stabilitas. Hasil uji dari ketiga formulasi sediaan body butter menunjukkan bahwa ketiga formula homogen, tidak terjadi perubahan organoleptik, rentang pH sediaan 4,5 - 7,0, rentang uji daya sebar 5 – 7 cm, serta rentang uji daya lekat tidak kurang dari 4 detik.
Formulasi Sediaan Masker Gel Peel-Off Ekstrak Mentimun (Cucumis sativus.L) Kombinasi Ekstrak Buah Lemon (Citruslimon L.Burm,.fil) Rizal Firmansyah; Deny Budi Legowo; I Iswandi; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.765 KB)

Abstract

Masker Gel Peel Off merupakan masker yang sangat praktis, karena setelah mengering masker tersebut bisa langsung di angkat tanpa perlu dibilas. Mentimun merupakan buah yang amat rendah kalori, namun kaya akan air, dan merupakan sumber Vitamin C dan Flavonoid yang mempunyai efek Antioksidan dengan memutus atau menghambat radikal bebas yang sangat reaktif cenderung membentuk radikal baru. Dan mempunyai fungsi sebagai penyejuk kulit. Buah lemon, merupakan buah yang salah satunya penghasil senyawa Antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas sekaligus memiliki fungsi antioksidan alam, Vitamin C yang tinggi, minyak atsiri, asam sitrat, biaflonoid, polifenol, kumarin, flavonoid, dan minyak-minyak volatil pada kulitnya. Sehingga akan sangat baik bila di formulasikan sebagai kosmetikan yang dijadikan sediaan berupa masker gel peel-off. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini ialah menggunakan metode maserasi dengan menggunakan alkohol 70%. Dan menggunakan konsentrasi dari mentimun dan buah lemon dengan menggunakan konsentrasi 1% dan 3%. Untuk pengujian penelitian berikut meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji daya sebar, uji waktu kering. Hasil dari pengujian tersebut formulasi sediaan masker gel peel-off menggunakan ekstrak mentimun kombinasi ekstrak buah lemon ini sebagai bahan aktif yang dibuat cukup stabil, pH berkisaran 6,5 hingga 7,6. Daya sebar berkisar 5,4 hingga 5,6. Waktu pengeringan 12 hingga 25 menit. Kesimpulan sediaan masker gel ekstrak mentimun kombinasi ekstrak buah lemon semuanya dikategorikan (-) yang artinya semua sediaan tidak menimbulkan iritasi,sediaan tidak mengalami perubahan bentuk, warna,maupun aroma.