Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Makna Garamatikal Huruf Ma> Berti Arsyad
`A Jamiy : Jurnal Bahasa dan Sastra Arab Vol 8, No 1: JUNI 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.896 KB) | DOI: 10.31314/ajamiy.8.1.67-85.2019

Abstract

Al-Harfu dalam bahasa arab adalah sebuah kata yang tidak mungkin mengalami perubahan akibat hubungan gramatikal. Al-harfu dapat dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, al-harfu yang khusus bersanding dengan nomina yaitu, terdiri dari dua bagian: al-harf al-jar dan al-harfu an-nasb. Kedua, al-harf yang khusus bersanding dengan verba, terdiri dua bagian: al-harf al-jazm dan al-harf an-nasb. Kemudian yang ketiga adalah al-harf yang bersanding dengan nomina dan verba. Harf ma> sangat beragam maknanya, dalam Sintaksis arab al-harf ma> itu terbagi menjadi tiga kelompok: ma> nomina, ma> al-harf dan ma> beserta verbanya. Ma> nomina terbagi menjadi empat bagian, yaitu ism maushu>l, ism istifha>m, ma> syarat dan ma> ism nakiroh. Sedangkan ma> al-harf terbagi menjadi empat bagian, yaitu an-nafi yang bersanding pada verba, al-harf an-nafi yang bersanding pada fungsi sintaksis mubtada khobar, ma> za>idah yang berdampak reksi secara sempurna, dan ma> za>idah yang berdampak reksi tidak secara sempurna
FENOMENA AL-ISYTIRA Saida Gani; Berti Arsyad
`A Jamiy : Jurnal Bahasa dan Sastra Arab Vol 6, No 1 (2017): JUNI 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.815 KB) | DOI: 10.31314/ajamiy.6.1.1-16.2017

Abstract

Tulisan ini mengkaji secara sederhana tentang fenomena al-Isytira>k al-Lafz}i> dalam al-Quran dengan sumber data penelitian pustaka (library research). Berbagai lafaz} dalam bahasa Arab ditemukan memiliki lebih dari satu makna. Dalam telaah berbagai referensi linguistik Arab, ditemukan bahwa lafaz} yang bermakna ganda dikenal dengan al-alfa>z} al-musytarakah atau al-isytira>k al-lafz}i. Homonim atau dalam bahasa arab diartikan dengan Al-Isytira>k al-Lafz}i merupakan beberapa kata yang sama, baik pelafalan dan penulisannya tetapi mempunyai makna yang berlainan. Ini merupakan pengertian Al-Isytira>k al-Lafz}i secara umum.
USLUB AL-ILTIFAT DALAM TINJAUAN SEJARAH Saida Gani; Berti Arsyad
`A Jamiy : Jurnal Bahasa dan Sastra Arab Vol 5, No 2 (2016): SEPTEMBER 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.255 KB) | DOI: 10.31314/ajamiy.5.2.186-209.2016

Abstract

Uslu>b al-Iltifa>t adalah gaya bahasa peralihan dari satu bentuk gaya bahasa kepada gaya bahasa lain. Penelitian ini akan mengkaji tentang gaya bahasa  al-iltifa>t ditinjau dari aspek sejarahnya, artinya sejak kapan al-Iltifa>t dikaji dalam ilmu balagah dan siapa yang pertama kali mencantumkan al-Iltifa>t sebagai bagian kajian ilmu balagah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan sumber data penelitian pengkajian kepustakaan sehingga jenis penelitian adalah penelitian pustaka (library research) yang diklasifikasikan menjadi dua data yaitu data primer dan data sekunder. Dari beberapa sumber telah diungkap awal mula al-Iltifa>t dikaji yang penjelasan dan pengkajiannya sangat bervariatif.
DIAKRITIK AL-QUR’AN MENURUT PREFERENSI ABU DAWUD Ibnu Rawandhy Hula; Berti Arsyad
`A Jamiy : Jurnal Bahasa dan Sastra Arab Vol 9, No 2: SEPTEMBER 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/ajamiy.9.2.264-284.2020

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang diakritik al-Quran/al-d}abt, yang menitik beratkan pada aspek tanda baca, baik syakal/harakat maupun titik/nuqt menurut preferensi Abu>> Da>wu>d Sulaima>n bin Najja>h}.  Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan, karena data diperoleh, dianalisis dari sumber primer yang merupakan karya beliau dengan judul us}u>l al-d}abt wa kaifiyatuhu ‘ala jihhah al-ikhtis}a>r. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, preferensi Abu> Dawud dilandasi oleh beberapa hal: 1) Tanda diakritik harus dilihat dari aspek s}ifa>t al-h}uru>f  seperti (ط - ت) pada kata (بسطت), huruf (ط) tanpa dibubuhi sukun karena sifatnya it}ba>q, 2)   b)  Tanda diakritik ma>d pada kata (الشُّفَعٰؤُاْ- أَتُحٰجُّوْنِي - فَأْوُاْ - تَأْوِيْلَهُ ) beliau cenderung memilih pendapat menghilangkan huruf alif, wa>w  maupun ya>‘ pada mad, c) Pada tanda diakritik hamzah seperti (أَءَنْذَرْتَهُمْ -ءَأُنْزِلَ - أَءِذَامِتْنَا), beliau membenarkan kedua bentuk penulisan hamzah, sesuai dengan madzhab qira>’at al-kisa>’i dan al-Farra>‘,  d) Tanda diakritik pada kata yang memiliki dua huruf ya>‘ (النَّبِيِّيْنَ - اَلأُمِّيِّيْنَ - رَبٰنِيِّيْنَ) Abu Dawud berbeda dengan pendapat gurunya al-Dani, dan memilih membuang ya>‘ jama‘ketimbang ya>’ as}li> yang menjadi akar kata, e) Meletakkan tanda diakritik berbentuk lingkaran (الدائرة) sebagai simbol ziya>dah ya>’, yang tidak dibaca (نبإي-أَفإِين),  sedangkan pada kata (بأييد) yang memiliki dua ya>‘, Abu> Dawud meletakkan tanda sukun pada ya>’ pertama, sebagai pembeda antara ya>‘ as}li> dan ya>‘ za>idah. Adapun untuk ya>‘ kedua pada surah al-Qalam (بأييكم) beliau memberi tanda diakritik tasydi>d yang harus dibaca idgam karena bertemunya dua huruf yang sama. 
ظاهرة الإعراب في الوقف و الإبتداء "دراسة تحليلة نحوية" Sriwahyuningsih Saleh; Berti Arsyad
`A Jamiy : Jurnal Bahasa dan Sastra Arab Vol 7, No 2: SEPTEMBER 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1065.871 KB) | DOI: 10.31314/ajamiy.7.2.179-202.2018

Abstract

هذا البحث يتكلم عن "ظاهرة الإعراب في الوقف و الابتداء "دراسة تحليلية نحوية". و هذا البحث يحتوي على المشكلتين هما: ) 1 ( كيف ظاهرة الإعراب في الوقف و الابتداء. ) 2( كيف ظاهرة الإعراب في خدمة التفسير بالرأي. هناك بعض الأمور التي حصل عليه الكاتب من خلال إجراءاته، مما يالي: 1 ( ظاهرة الإعراب في الوقف و الابتداء تتكون من: الوقف الاضطراري و الوقف الاختياري بالياء المثناة التحتية ولها أربعة أنواع وهي: الوقف التام و الوقف الكافي و الوقف الحسن و الوقف القبيح. و للابتداء نوعان هما: الابتداء الحسن و الابتداء القبيح. 2( ظاهرة الإعراب في خدمة تفسير بالرأي تكون وسيلة لتأييد مذهبم العقدي بوسائل التأويل المختلفة. هم كالمعتزلة و المتصفون و الشيعة.
Al-wujuh dan al-Nazhair Kata al-Umaah (الأمة) Sriwahyuningsih Saleh; BERTI ARSYAD
`A Jamiy : Jurnal Bahasa dan Sastra Arab Vol 8, No 2: SEPTEMBER 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1002.853 KB) | DOI: 10.31314/ajamiy.8.2.152-170.2019

Abstract

Al- Wuju>h dan An–Naza>ir adalah bagian dari Ulu>mul qur’a>n yang berfungsi menjelaskan sebagian lafaz yang telah di sebutkan dalam Al-Quran Karim pada suatu tempat dengan makna yang bebeda ketika lafaz itu di sebutkan pada tempat lain, kata umat merupakan salah satu kata yang terdapat dalam al-quranl, dan kata umat merupakan kata yang istimewa jika di kaji dari sisi studi ilmu al-wujuh dan an-nazair maupun dari sisi ilmu semantic (ad-dalalah), karena kata umat telah di sebutkan sebanyak 52 kali pada 24 surah di dalalm al-quranl karim, dan sebagian dari kata umta yang terdapat dalam al-Quran mengandung al-wujuh dan an-nazair
KAJIAN TEORITIS STRUKTUR INTERNAL BAHASA (Fonologi, Morfologi, Sintaksis, dan Semantik) Saida Gani; berti Arsyad
`A Jamiy : Jurnal Bahasa dan Sastra Arab Vol 7, No 1: JUNI 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.795 KB) | DOI: 10.31314/ajamiy.7.1.1-20.2018

Abstract

Tulisan ini mengkaji secara sederhana tentang struktur internal bahasa yang meliputi kajian fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan sumber data penelitian pustaka (library research).  Pengkajian secara internal ada beberapa bidang kajian yang termasuk di dalamnya seperti Morfologi yang istilahnya di dalam Bahasa Arab disebut dengan al-sharf , Fonologi disebut dengan ‘ilmu al-ashwa>t, Sintaksis yang juga disebut dengan al-nahwu dan Semantik disebut dengan al-dila>lah.
Persepsi Guru dan Siswa terhadap Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Arab Berbasis Mind Mapping Berti Arsyad; Suharia Sarif; Sitti Khasriani
`A Jamiy : Jurnal Bahasa dan Sastra Arab Vol 10, No 1: JUNI 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/ajamiy.10.1.116-129.2021

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi Siswa dan Guru Madrasah Tsanawiyah Kabupaten Gorontalo terhadap buku ajar Bahasa Arab Kurikulum 2013 dan persepsi Siswa dan Guru Madrasah Tsanawiyah terhadap bahan ajar bahasa arab berbasis mind mapping. Metode penelitian bersifat deskriptif kualitatif, dengan sumber data diperoleh dari hasil kuisioner dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Guru mata pelajaran dan siswa Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Gorontalo meniali bahwa bahan ajar bahasa arab dalam hal ini buku bahasa arab kurikulum 2013 sudah baik dan tepat digunakan, hal ini dibuktikan dengan hasil persentase mencapai 80%. (2) Persepsi Guru mata pelajaran bahasa Arab dan Siswa Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Gorontalo terhadap bahan ajar bahasa Arab berbasis mind mapping sangat baik, dan sangat tepat digunakan dalam mendukung bahan ajar yang ada, dengan dibuktikan hasil persentase penilaian siswa 90% dengan kualifikasi “sangat baik”.
Al-Hqul al-Dilaliyah (Sebuah Analisis Teoritis) Saida Gani; Berti Arsyad
`A Jamiy : Jurnal Bahasa dan Sastra Arab Vol 8, No 2: SEPTEMBER 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.831 KB) | DOI: 10.31314/ajamiy.8.2.201-215.2019

Abstract

Setiap kata mempunyai satu makna atau bahkan lebih. Satu kata dapat menjelaskan beberapa makna. Ketepatan pilihan kata mempersoalkan kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar seperti yang dipikirkan atau dirasakan oleh pendengar, penulis atau pembaca. Kata yang paling sederhana dan paling monolitikpun mempunyai berbagai wajah tergantung pada konteks dan situasi dimana kata itu dipakai, dan tergantung pula pada kepribadian penutur yang memakainya. Dalam perkembangannya, ilmu semantik berkembang begitu pesat, sehingga melahirkan beberapa teori yang dikembangkan oleh orang-orang Barat. Salah satu kajian teori semantik yaitu semantic field atau dalam bahasa Arab disebut al-huqu>l al-dila>liyah atau disebut juga dengan al-haql al-mu’jami (Lexical field).
MAKNA GRAMATIKAL HURUF MĀ (ما) DALAM SURAH AL-BAQARAH Berti Arsyad
Prosiding Konferensi Nasional Bahasa Arab No 6 (2020): Prosiding Konferensi Nasional Bahasa Arab VI
Publisher : Prosiding Konferensi Nasional Bahasa Arab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji makna gramatikal huru Mā dalam surah al-Baqarah. Huruf  Mā (ما) adalah salah satu huruf ma’ani yang maknanya sewaktu-waktu berubah berdasarkan struktur gramatikalnya. Dalam ilmu bahasa Arab, huruf atau al-Harf dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu; pertama huruf yang khusus bersanding dengan al-ism (kata benda). Kedua, huruf yang disandingkan dengan al-fi’lu (kata kerja). Dan yang ketiga huruf yang disandingkan dengan keduanya yaitu kata benda dan kata kerja. Huruf  Mā memiliki makna yang beragam di antaranya adalah Mā yang bermakna Istifhām (pertanyaan), Mā yang bermakna al-Nafi (negasi yang bermakna tidak dan bukan), Mā yang bermakna al-Maushūl (kata sambung yang bermakna yang dan sesuatu) dan Mā Syart (syarat yang bermakna jika). dalam kajian sintaksis Bahasa Arab huruf Mā dibagi atas tiga kategori; yaitu Mā al-Ism, Mā al-Ḥarf dan Mā berserta Fiʻilnya.Kata Kunci: Makna; Gramatikal; Huruf Mā