Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

The spatial thinking process of the field-dependent students in reconstructing the geometrical concept Henry Suryo Bintoro; Yohanes Leonardus Sukestiyarno; Mulyono Mulyono; Walid Walid
International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) Vol 11, No 3: September 2022
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijere.v11i3.22399

Abstract

Reconstructing geometrical concepts requires a spatial thinking process, so the spatial thinking process will be correct and complete. The phenomena of cognitive style differences cause different perceptions and thinking activities to solve geometric problems. This qualitative-explorative research describes the spatial thinking process of students with field-dependent cognitive styles in reconstructing the concept of spatial geometry based on the theory of Action-Process-Object-Schema (APOS). The research subjects were 27 students and obtained five students with field-dependent cognitive styles. The researchers used a purposive sampling technique from the subjects with a certain consideration. The researchers selected a student that met the three elements of spatial thinking and the five indicators of spatial ability. This research collected the data with interviews, documentation, and group embedded figure test (GEFT). The analyzing techniques used data collection, data reduction, data presentation, and concluding. The spatial thinking process of the field-dependent students had a spatial category with three indications: i) Inaccuracy in the elements of representational thinking; ii) The inaccuracy of spatial perception indicators; and iii) Not using de-encapsulation mental mechanisms.
STUDI KOMPARATIF KURIKULUM MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH INDONESIA DAN TURKI Dedi Muhtadi; Iwan Junaedi; Mulyono Mulyono
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v3i2.2599

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kurikulum matematika sekolah menengah Indonesia dan Turki sehubungan dengan paradigma yang tertanam di dalamnya. Penelitian ini merupakan studi komparatif dengan pendekatan kualitatif. Alat pengumpulan data utama adalah kurikulum dan buku teks matematika kedua negara, sehingga analisis dokumen merupakan teknik metodologis yang digunakan dalam penelitian ini. Data dianalisis dengan cara coding dan disajikan dengan statistik deskriptif. Dalam pelaksanaan sistem pendidikan di kedua negara, Indonesia dan Turki telah mengalami transformasi paradigma, dimulai dari behavioris kemudian berubah menjadi konstruktivis sejak tahun 2005 dan 2007.  Tampaknya paradigma di dua negara bergeser dari apa yang diajarkan ke bagaimana mengajar, namun masalahnya adalah kesiapan untuk kebijakan dan situasi terkait. Harapan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam kebijakan merencanakan program pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
Argentine Curriculum in Covid-19 Pandemic Ferry Ferdianto; Iwan Junaedi; Mulyono Mulyono
AlphaMath : Journal of Mathematics Education Alphamath: Vol. 7, No. 2, November 2021
Publisher : Department of Mathematics Education, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/alphamath.v7i2.11047

Abstract

Corona virus disease 2019 (Covid-19) began to spread in Argentina in March 2020, based on data until August 25, 2020, in Argentina there were more than 350,000 people infected with the corona virus -19, ranked in the top 15 countries with the most cases. The purpose of this paper is to prepare curriculum development in Argentina in the face of the COVID-19 pandemic. The research method used is literature study, collecting information and data through various literatures, books, journals, Argentine government regulations, relevant previous research results. as well as other references. The analysis carried out is the process of preparing the curriculum in Argentina in the face of the covid-19 pandemic with the Saylor curriculum formulation model, which consists of curriculum planning, curriculum implementation, and curriculum evaluation. The Argentine government has issued several regulations and curricula in dealing with the COVID-19 pandemic. CFE Resolution No. 362/2020 decree governing the Distance Education Protocol, with Resolution N° 423/2020 the Ministry of Education of the Nation established the “Advisory Council on Current Return to Classroom Planning”. In the Saylor, Alexander and Lewis model, curriculum changes are implemented in three stages, namely; the curriculum design stage, the curriculum implementation stage, and the curriculum evaluation stage, curriculum changes are made to ensure that citizens continue to receive education.
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KECEPATAN TERHADAP KAPABILITAS KONEKSI MATEMATIS SISWA Nuriana R. Dewi; Mulyono Mulyono; Miftah Fathur Rahmi P
Wahana Didaktika : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 18 No. 2 (2020): Wahana Didaktika Jurnal Ilmu Kependidikan
Publisher : Faculty of teaching training and education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/wahanadidaktika.v18i2.4389

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis keefektifan pembelajaran PACE terhadap kemampuan koneksi matematis siswa kelas X. Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian true experimental design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di salah satu Sekolah Menengah Atas di Banyumas tahun pelajaran 2018/2019. Kelas X MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA 8 sebagai kelas kontrol dipilih secara acak kelas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes. Analisis tes kemampuan koneksi matematis menggunakan uji homogenitas, uji normalitas, uji t, uji proporsi, uji kesamaan dua rata-rata, dan uji kesamaan dua proporsi. Hasil dari dari penelitian ini adalah pembelajaran PACE efektif terhadap kemampuan koneksi matematis siswa kelas X. 
Curriculum Reform in East Timor: Curriculum Mathematics Primary School Jaka Wijaya Kusuma; Iwan Junaedi; Mulyono Mulyono; Hamidah Hamidah
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/eduma.v10i2.8783

Abstract

This study aimed to analyze the newly developed math curriculum taking into account the views of teachers and students. Curriculum analysis is realized in three dimensions; (1) Classroom management – the physical and emotional environment of the classroom, the role of teachers and students, and interactions, (2) Instructions – objectives, planning, implementation, methods and techniques, instructional media, and measurement and evaluation, and (3) Strengths (and benefits) and weaknesses (and limitations). Qualitative case study methods are utilized with literature reviews. The responses collected from the sources are the content that is analyzed. These findings suggest that some changes have been made and reflected in the implementation of the classroom, and the student-centered approach has been incorporated into the instruction. Hopefully, it will be the subject of local government discussion in determining the following education policy. On the other hand, some difficulties arise during implementation due to lack of infrastructure
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS PADA PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING BERBANTUAN MOBILE LEARNING Muhamad Nurul Huda; Mulyono Mulyono; Isnaini Rosyida
Jurnal Ilmiah Pendidikan TRISALA Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Pendidikan TRISALA (April 2020)
Publisher : Dinas Pendidikan Kota Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (893.291 KB) | DOI: 10.54211/trisala.v1i16.137

Abstract

Pembelajaran abad 21 dituntut untuk mengembangkan kemampuan 4C, salah satunya creativity. Masyarakat dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat membutuhkan kemampuan berpikir kritis, kolaboratif, komunikatif dan kreatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar peserta didik terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis pada pembelajaran Creative Problem Solving berbantuan mobile learning. Populasi pada penelitian ini adalah kelas VIII SMP Negeri 6 Salatiga yang terdiri dari delapan kelas. Sampel penelitian dipilih dengan teknik purposive sampling, yaitu kelas VIIIA SMP Negeri 6 Salatiga. Data diperoleh dari tes kemampuan berpikir kreatif matematis dan angket kemandirian belajar peserta didik. Analisis dilakukan dengan uji regresi linear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil angket kemandirian belajar peserta didik rata-ratanya 80,82 dan hasil tes Kemampuan Bepikir Kreatif Matematis (KBKM) rata-ratanya 73,39. Keismpulan dari penelitian ini kemandirian belajar peserta didik berbantuan mobile learning pada pembelajaran pembelajaran Creative Problem Solving memberikan pengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif.
Kurikulum dan Pembelajaran Matematika di Jepang dan di Indonesia Hamidah Hamidah; Iwan Junaedi; Mulyono Mulyono; Jaka Wijaya Kusuma
Jurnal Pendidikan Matematika (JPM) Vol 7, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Matematika (JPM)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jpm.v7i2.11425

Abstract

Perubahan sistem pendidikan menyesuaikan perkembangan zaman yang terjadi, baik itu di Indonesia maupun di Jepang. Perubahan terus dilakukan dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan serta menstimulus jiwa kreatif guru-guru dalam menerapkan pembelajarannya di kelas kepada siswa. Salah satu syarat wajib pada pendidikan disuatu lembaga pendidikan adalah kurikulum. Kurikulum adalah suatu bagian penting dalam pendidikan dan pengajaran. Adapun beberapa komponen kurikulum yang saling memiliki kaitan antara tujuan pembelajaran, materi, teknik, dan evaluasi, serta merupakan landasan utama sebagai usaha mengembangkan proses pembelajaran pada lembaga pendidikan. Namun ironisnya, negara Indonesia masih berada diposisi yang jauh tertinggal dilihat dari hasil TIMS dan PISA. Negara Jepang ditinjau dari kualitasnya yaitu proses ataupun hasil lebih baik dari negara Indonesia, sehingga dalam proses pengembangan dan perbaikan kurikulum matematika di Indonesia hendaknya berkaca dengan negara Jepang. Secara umum proses belajar matematika di Indonesia bersifat abstrak dan hafalan serta menekankan pembelajaran matematika pada tercapainya kompetensi siswa dan berorientasi pada hasil belajar. Sedangkan, kurikulum di Jepang menekankan kapada pemecahan masalah serta tercapainya kemampuan berpikir logis siswa. Kurikulum negara Jepang tidak memberi target kepada siswanya untuk menguasai semua materi yang ditetapkan, namun memberi target terhadap kedalaman dari proses pembelajarannya.
MEMAHAMI KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT MELALUI CERITA–CERITA BERBASIS TOKOH-TOKOH LEGENDARIS SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN POLISI YANG PROFESIONAL, MODERN, DAN TERPERCAYA DALAM BIDANG INTEL Mulyono Mulyono
Tanggon Kosala Vol. 8 No. 1 (2019): Tanggon Kosala (April, 2019)
Publisher : Akademi Kepolisian Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat Indonesia masih menjadikan tokoh legendaris sebagai acuan dalamberbudaya. Cerita tentang seorang tokoh legendaris dapat berlangsung terus-menerus,turun-temurun, dengan aneka ragam atau versi. Pemahaman tentang makna budaya danperubahan yang melingkupinya perlu dimiliki seorang polisi, sebab entitas budayatersebut mencerminkan pula perubahan sosial kemasyarakatan. Cerita berbasis tokohlegendaris merupakan ekspresi seni budaya yang berpotensi menimbulkan perbenturannilai, sebab latar belakang, intelektualitas, emosionalitas, bahkan spiritualitas penceritanyayang berbeda-beda. Perbedaan dan perbenturan itu perlu dideteksi sejak dini oleh satuan intelpolisisehinggatidakberkembangmengganggukamtibmas.Ceritaberbasis tokoh legendaris di wilayah pantura menarik untuk dikaji sebab secara ipoleksosbudhamkam(ideologi,politik,ekonomi,sosial,budaya,pertahanan,dankeamanan), wilayahtersebutsangatstrategis.Masalahtoleransi,konflikpenganutpenghayatdengan keagamaan, perekonomian, dan lain-lain perlu mendapatkan perhatian serius polisisebagai pelindung dan pengayom masyarakat. Polisi yang profesional, modern, danterpercaya adalah polisi yang mahir pula melakukan kerja budaya. Dengan pemahamanjejak kebudayaan yang komprehensif, serta bekerja sama dan menjalin komunikasidengan pihak-pihak yang berkompeten, polisi dapat mencerahkan bahwa perbedaanpenafsiran tidak harus menjadi sumber perpecahan.
KEMAMPUAN ALJABAR DITINJAU DARI SIKAP SISWA Muhamad Gani Rohman; Mulyono Mulyono; Nurkaromah Dwidayati
ANARGYA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/anargya.v4i2.6880

Abstract

AbstractAlgebraic ability is an important part in mathematics. Someone with good algebraic ability will have good performancein mathematics. Math performance has related with attitudes toward mathematics. Someone with good math performance will have good math ability too. Algebraic ability can represent the quantitative situation so someone with good algebraic ability can see the relationship between variables clearly. Attitudes toward mathematics is positive or negative feelings toward math.  The methods in this study uses a mixed methods with sequential explanatory design where research is conducted in two stages, followed by a quantitative research to know algebraic ability after learning with TAI’s Learning Model and followed with a qualitative research to analyze the algebraic in terms of  attitudes toward mathematics. The quantitative research start with choosing sample students in XI IPA 5 of MAN 2 Kudus, when the qualitative research took seven students in that class. After all students in that class learned and participated in algebraic ablility test, there are correlation between attitute towards mathematics and algebraic ability.AbstrakKemampuan aljabar merupakan salah satu hal penting dalam matematika. Dengan kemampuan aljabar yang baik, performa matematika seseorang akan meningkat. Performa matematika memiliki kaitan dengan  sikap terhadap matematika. Ketika performa matematika seseorang baik, maka kemampuan-kemampuan matematika dalam diri orang tersebut juga relatif baik. Kemampuan aljabar mampu merepresentasikan situasi kuantitatif sehingga seseorang yang memiliki kemampuan aljabar mampu melihat hubungan antar variabel menjadi jelas. Sikap terhadap matematika merupakan perasaan positif atau negatif seseorang terhadap matematika. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed methods dengan menggunakan desain sequential explanatory dimana penelitian dilakukan dengan dua tahap yaitu penelitian kuantitatif dengan menguji kemampuan aljabar setelah diajar dengan model TAI dan selanjutnya akan dilanjutkan dengan analisis kemampuan aljabar bila ditinjau dari sikap siswa. Penelitian kuantitatif mengambil sampel siswa kelas XI IPA 5 di MAN 2 Kudus, sementara penelitian kualitatifnya mengambil subjek penelitian tujuh siswa dari kelas tersebut. Setelah siswa kelas tersebut menerima pembelajaran dan mengikuti tes kemampuan aljabar, ditemukan pengaruh sikap siswa terhadap matematika pada tingkat kemampuan aljabar yang dimiliki.
Kemampuan Representasi Matematis Siswa dalam Pembelajaran Flipped-Project-Based Learning Bayu Tri Handoko; Mulyono Mulyono; Isnaini Rosyida
ANARGYA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/anargya.v5i1.7593

Abstract

The goal of this study is to see how effective flipped-project-based learning models are at improving students' mathematical representation skills in class X at SMK Negeri 1 Jepon, Blora Regency. This study is quantitative research with an experimental method and uses a true experimental design with a pretest-posttest control group design strategy. This study focuses on students in class X at SMK Negeri 1 Jepon, Blora Regency during the academic year 2021/2022. A mathematical representation skills test was employed as a data collection approach before and after studying trigonometric content. The average difference test, individual completeness test, classical completeness test, and skills improvement test were all used in the data analysis. The average value of mathematical representation skills in the experimental class is 73.85, higher than the average value of mathematical representation skills in the control class, 70.10; the average value of mathematical representation skills in the experimental class is 73.85, higher than the minimum completeness criterion of 70; the proportion of students' completeness in the experimental class is 89%, higher than 75%; and the proportion of students' completeness in the experimental class is 73.85 and an increase in the skills of mathematical representation in the experimental class with moderate criteria