Claim Missing Document
Check
Articles

STIMULASI BRAIN GYM KEPADA SISWA PAUD DI SANG TUNAS SCHOOL DENPASAR Pramita, Indah
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.045 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v9i1.18295

Abstract

Abstrak   Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan tempat belajar anak sebelum memasuki sekolah dasar. Parameter perkembangan dan pertumbuhan anak ditunjukkan dengan kualitas kecerdasan anak. Brain gym merupakan latihan yang membantu optimalisasi fungsi dari otak manusia. Brain gym bertujuan untuk membuka channel fisiologi otak sehingga meningkatkan kemampuan belajar. Brain gym mampu meningkatkan konsentrasi, atensi, kewaspadaan dan kemampuan fungsi otak untuk melakukan perencanaan gerak. Sang Tunas School merupakan pendidikan anak usia dini yang berada di desa Pemecutan, kecamatan Denpasar Barat. Sejauh pengamatan di sang tunas school belum menerapkan brain gym dalam proses pembelajaran. Kegiatan stimulasi motorik hanya sebatas senam sehat gembira yang dilaksanakan sekali selama satu minggu.Tujuan dilaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) adalah meningkatkan ketrampilan siswa PAUD dalam mengaplikasikan brain gym dan menerapkan brain gym dalam proses pembelajaran di PAUD Sang Tunas. Program kemitraan yang diberikan kepada mitra adalah Pelatihan dan pendampingan brain gym kepada siswa. Hasil dari kegiatan PKM ini adalah : Peningkatan ketrampilan siswa dalam aplikasi brain gym dan penerapan brain gym dalam proses belajar. Kata Kunci : Brain Gym, Sang Tunas School, Siswa
PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG DAN PIJAT BAYI BAGI KADER POSYANDU BANJAR MUNGENGAN, CATUR, KINTAMANI Pramita, Indah; Diaris, Ni Made; Samben, Resti Kusumarini
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.145 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v10i1.28859

Abstract

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan yang bersumberdaya dari masyarakat. Posyandu Banjar Mungsengan Desa Catur Kecamatan Kintamani termasuk dalam tingkat madya yang memiliki 6 kader dengan tingkat pendidikan yang masih rendah, yaitu SMP dan SMA. Posyandu ini melaksanakan kegiatan 1 kali dalam sebulan di Bale Banjar Mungsengan Desa Catur Kecamatan Kintamani. Kegiatan yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, status gizi serta pemberian vitamin, imunisasi dan pemberian makanan tambahan (PMT). Berdasarkan wawancara dengan Ketua Posyandu yaitu Ibu Wayan Restiti, diketahui pernah terdapat kasus balita yang mengalami keterlambatan bicara. Namun, kader belum mampu melakukan deteksi dini tumbuh kembang dan belum mampu melakukan stimulasi tumbuh kembang guna untuk membantu mengatasi masalah tersebut. Berdasarkan wawancara dan observasi didapatkan 2 aspek permasalahan yaitu: kurangnya keterampilam kader tentang deteksi dini tumbuh kemban dan ketidak mampuan memberikan stimulasi tumbuh kembang. Adapun solusi untuk permasalahan aspek SDM kader yaitu 1) Pelatihan deteksi dini tumbuh kembang; 2) Pelatihan pijat bayi bagi kader. Hasil dari program kemitraan masyarakat ini adalah terjadi peningkatan keterampilan kader dalam melakukan deteksi dini tumbuh kembang, peningkatan keterampilan kader dalam mengaplikasikan pijat bayiKata Kunci : Deteksi Dini, Tumbuh kembang, Pijat bayi
ULTRASOUND, TENS DAN KINESIOTAPING MENINGKATKAN AKTIFITAS FUNGSIONAL PADA OSTEOARTHRITIS LUTUT Indah Pramita
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.711 KB) | DOI: 10.33660/jfrwhs.v4i1.97

Abstract

Osteoarthritis (OA) Lutut adalah gangguan degeneratif pada sendi lutut yang megakibatkan nyeri dan gangguan gerak. Timbulnya nyeri tersebut mengakibatkan penurunan aktifitas fungsional pada pasien OA lutut. Penanganan Fisioterapi di Rumah Sakit selama ini masih menggunakan modalitas alat dengan Ultrasound dan TENS untuk menurunkan nyeri. Kinesiotaping (KT) adalah sebuah alternatif terapi dengan menggunakan plester elastis untuk memberikan stimulasi pada otot yang mengalami penurunan kekuatan. Dengan adanya peningkatan kekuatan otot pada pasien OA lutut diharapkan mampu menurunkan nyeri serta meningkatkan aktifitas fungsional pada pasien OA lutut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek pemberian Ultrasound, TENS, dan kinesiotaping dalam meningkatkan aktifitas fungsional pada osteoarthritis lutut. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pre eksperimental dengan desain pre tes post tes control group desain. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien oateoarthritis lutut yang disaring berdasar kriteria inklusi, eksklusi yaitu 20 sampel, dibagi menjadi 2 kelompok. Uji analisis antar kelompok menggunakan uji independent t test untuk melihat perbedaan antar kelompok. Hasil penelitian didapatkan nilai p=0,001 (p<0.05) yang membuktikan pemberian Ultrasound, TENS dan Kinesiotaping lebih meningkatkan aktifitas fungsional pada osteoarthritis lutut. Kata Kunci: Osteoarthritis, Kinesiotaping, Aktifitas Fungsional
Pengaruh Latihan Body-Weight Squat Dapat Meningkatkan Kekuatan Otot Tungkai Bawah Lansia Wanita di Lingkungan Banjar Bangah Kabupaten Tabanan Ni Putu Riantini; Indah Pramita; I Made Astika Yasa
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jfrwhs.v6i1.151

Abstract

Lansia akan mengalami perubahan pada sistem muskuloskeletal khususnya pada otot, seperti penurunan pada massa otot dan kekuatan otot. Adanya penurunan kekuatan otot pada esktremitas bawah akan menyebabkan gerakan menjadi lambat dan kaku, langkah yang menjadi pendek, dan saat berdiri tubuh tidak stabil sehingga aktivitas sehari-hari lansia mengalami hambatan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui latihan body weight squat dapat meningkatkan kekuatan otot tungkai bawah lansia wanita di Lingkungan Banjar Bangah, Kabupaten Tabanan. Populasi penelitian berjumlah 35 orang dengan sampel 11 orang yang telah didapatkan berdasarkan kriteria penelitian. Alat ukur penelitian menggunakan five times sit to stand test. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Pre-eksperimental dengan one grup pre-test and post- test. Penelitian dilakukan selama 4 minggu. Hasil analisis deskriptif kekuatan otot tungkai bawah pre-test diperoleh nilai rata-rata 13,11 detik dan post-test nilai rata-rata 10,34 detik. Selanjutnya dilakukan dilakukan uji normalitas dengan Shapiro Wilk Test dan uji hipotesis dengan uji Paired Sampel T Test. Hasil Shapiro Wilk Test berdistribusi normal dengan nilai signifikan pre test 0,575 dan post test 0,259 serta adanya peningkatan presentase sebesar 21,12%. Hasil uji Paired Sampel T Test menunjukan nilai signifikan yaitu 0,000 yang artinya terdapat peningkatan pada kekuatan otot tungkai bawah pada lansia wanita. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terjadinya peningkatan kekuatan otot tungkai bawah setelah diberikan latihan body weight squat pada lansia wanita. Kata kunci : Lansia Wanita, Kekuatan Otot Tungkai Bawah, Latihan Body Weight Squat
CORE STABILITY EXERCISE LEBIH BAIK MENINGKATKAN AKTIVITAS FUNGSIONAL DARI PADA WILLIAM’S FLEXION EXCERCISE PADA PASIEN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK Indah Pramita; Alex Pangkahila; Sugijanto -
Sport and Fitness Journal Volume 3, No.1, 2015
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.173 KB)

Abstract

Myogenic low back pain is pain around of the lower back mucle caused by disorder or abnormalities in the elements of muscles and tendons without neurological disorders. Myogenic low back pain may result in pain, muscle spasm and muscle imbalance, so that the stability of abdominal muscles and low back decreased, lumbar mobility is limited, resulting in a decrease in functional activity. The exercise was usually given in a hospital Short Wave Diathermy combined with William's Flexion Exercise (WFE). The existence of a new method of core stability exercise (CSE) is very important for patients with myogenic low back pain. CSE was function to activate the harmonious movement between the four core muscle groups. The activation of these four core muscles will given stability on the lower back. The purpose of this study to determine core stability exercise is better than William's Flexion Exercise increases the functional activity in patients with myogenic low back pain. This study uses a quasi experimental design with pre-test and post-test control group design. The experiment was conducted in a clinic in Denpasar. Subjects were 28 patients who fulfill the criteria were established of the researchers. The increasing of functional activity was measured with the Oswestry Disability Index (ODI) before and after training. Subjects were divided into two groups, they are the treatment group was given SWD and CSE three times a week and a control group given SWD and WFE three times a week. The results of statistical test was obtained, occur of decreasing in ODI scores in the first group with p = 0.001 and in the second group with p = 0.001. It means that the first group and the second group alike can increase the functional activity significantly. From the comparative test data by t-test using the difference data in the two groups was obtained the value p=0.001, which means significantly. The difference mean value ODI in first group as 28,86% although the difference ODI in the second group as 15,41%.  From the results of the research can be concluded that the core stability exercises is more increase the functional activity than William's Flexion Exercise in patients with myogenic low back pain. The study is expected to be beneficial in patients with myogenic low back pain to improving functional activity.
PENGARUH PEMBERIAN SQUARE STEPPING EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN KESEIMBANGAN DINAMIS PADA LANSIA Indah Pramita; Agus Donny Susanto
Sport and Fitness Journal Volume 6, No.3, September 2018
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.062 KB) | DOI: 10.24843/spj.2018.v06.i03.p01

Abstract

Elderly is an advanced stage process that decreases the ability and function of the body. One of the declines that occur in the elderly is the musculoskeletal system in which it is very influential on balance. Square stepping exercise is one type of exercise that can be used in addition to increasing the strength of the musculoskeletal system, this exercise is also able to improve the visual ability. By increasing the ability of the musculoskeletal system, coupled with the visual ability is expected to improve balance in the elderly and reduce the risk of falling. The purpose of this research is to know the effect of Square stepping exercise on increasing the dynamic balance of elderly.This experimental study used a pre test and post test design. The sampling was done at Panti Wreda Sejahtera Denpasar. Elderly as many as 27 people who fit the criteria serve as a sample. The dynamic balance is evaluated by using the Time Up and Go test (TUG test) before and after the exercise. This study was conducted 3x a week for 4 weeks.Effect analysis test using Paired Sample test obtained p value = 0.001 with a balance increase of 27.92%. The conclusion of research that Giving Square Stepping Exercise can improve dynamic balance in elderly.Keywords: Elderly, Square Stepping Exercixe, Balance
PHBS dan Brain Gym Menuju PAUD Sehat di Kintamani Putu Indah Lestari; Elizabeth Prima; Indah Pramita
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2020): Desember
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/caradde.v3i2.555

Abstract

The purpose of the community partnership program at Kintamani Kindergarten was to increase partners' knowledge about healthy living, provide health facilities that support learning activities in schools and improve the health of students and teachers. The methods of these program were: 1) training and assistance in brushing teeth and washing hands according to WHO standards; 3) workshops, training and mentoring for a brain gym; and 4) monitoring and evaluating activities. PHBS activities, namely training on brushing teeth, showed an improvement of students' skills by 25% after being given training. Hand washing training activities provided an improvement of students' skills in carrying out hand washing movements according to the correct stages by 27.5%. The team facilitated partners with a sink for washing hands. Brain gym activities resulted in an improvement of 43.7% in teachers' knowledge and skills. The service team also provided a brain gym package consisting of 1 brain gym video CD, 1 guidebook, and 1 gym brain movement poster. It also showed that 88% of the teachers' responses stated that the partnership program activities had succeeded in increasing the knowledge and skills of partners. Overall, the results of the partner response questionnaire were 85.5% of PKM activities had a positive impact on partners.
HATHA YOGA DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN FLEKSIBILITAS LUMBAL PADA SISWI OVERWEIGHT SEKOLAH MENENGAH ATAS Luh Putu Ayu Vitalistyawati; Indah Pramita
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 6 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.409 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.3661569

Abstract

Meningkatnya beban kerja otot punggung pada siswi sekolah menengah akan menimbulkan permasalahan musculoskeletal seperti penurunan fleksibilitas. Permasalahan penurunan fleksibilitas, terutama fleksibilitas lumbal akan semakin memburuk saat siswi mengalami indeks masa tubuh overweight. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hatha yoga dapat meningkatkan fleksibilitas lumbal pada siswi overweight. Metode penelitian penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimental dengan desain pre test-post test group design. Terdapat 15 subyek siswi overweight yang akan diberikan Hatha Yoga selama 4 minggu. Pengukuran fleksibilitas menggunakan sit and reach test. Hasil berdasarkan uji deskriptif didapatkan mean pre-test 10,37±1,307 cm dan mean post-test 17,83±0,880 cm dengan presentase peningkatan sebesar 71,9%. Uji paired sample t-test menunjukkan nilai p=0,001 (p<0,05) yang berarti bahwa ada pengaruh hatha yoga terhadap fleksibilitas lumbal. Kesimpulan hatha yoga dapat dijadikan latihan alternative untuk memperbaiki fleksibilitas lumbal.
Latihan Kekuatan Otot Ekstremitas Bawah dengan Permainan Modifikasi terhadap Kelincahan Anak Perempuan Umur 8-12 Tahun dengan Indeks Massa Tubuh Overweight Ni Luh Putu Erika Putri Indrayani; Indah Pramita; Luh Putu Ayu Vitalistyawati
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 8 No. 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.593 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.5813400

Abstract

Kelincahan merupakan kemampuan seseorang dalam merubah arah secara cepat dan efektif saat bergerak ataupun berlari. Kelincahan dipengaruhi oleh berat badan dimana berat badan yang berlebihan secara langsung akan mengurangi kelincahan. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh latihan kekuatan otot ekstremitas bawah dengan permainan modifikasi terhadap kelincahan anak perempuan umur 8 sampai 12 tahun dengan indeks massa tubuh overweight. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Pre-Eksperimental dengan one group pre-test and post-test. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah latihan kekuatan otot dengan permainan modifikasi dan Variabel terikat adalah Kelincahan. Penentuan sampel menggunakan kriteria inklusi, eksklusi dan drop out. Penelitian dilakukan selama 4 minggu. Nilai rata – rata kelincahan sebelum dilakukan latihan kekuatan otot dengan permainan modifikasi adalah 17,35 detik yang menandakan kelincahan dalam kategori kurang, sedangkan nilai rata – rata kelincahan sesudah dilakukan latihan kekuatan otot dengan permainan modifikasi adalah 15 detik yang menunjukan kelincahan dalam kategori sedang. Selisih peningkatan kelincahan sebesar 13,54%. Dianalisis dengan uji paired t-test dengan hasil nilai p adalah 0,000 dimana nilai p<0,05 maka hasil uji signifikan. Hasil uji juga memiliki arti adanya perubahan kelincahan sesudah diberikan latihan kekuatan otot dengan permainan modifikasi pada anak perempuan dengan indeks massa tubuh overweight. Kesimpulan yaitu latihan kekuatan otot ekstremitas bawah dengan permainan modifikasi dapat meningkatkan kelincahan anak perempuan umur 8-12 tahun dengan indeks massa tubuh overweight.
Pengaruh Permainan Tradisional Engklek terhadap Keseimbangan Statis dan Keseimbangan Dinamis pada Anak-Anak Usia 6-12 Tahun di Lingkungan Padang Keling Kelurahan Banyuning Buleleng Bali I Nyoman Agus Nama Adi; Indah Pramita; Luh Putu Ayu Vitalistyawati
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 8 No. 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.696 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.5813938

Abstract

Permainan tradisional engklek merupakan salah satu permainan tradisional yang dapat membuat kemampuan motorik kasar anak berkembang. Permainan ini dilakukan oleh anak-anak usia SD dengan menggunakan satu atau dua kakinya untuk melompat dari satu kotak ke kotak lainnya. Pada saat melompat anak akan berusaha menjaga keseimbangan tubuhnya agar tidak jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh permainan tradisional engklek terhadap keseimbangan statis dan keseimbangan dinamis pada anak-anak usia 6-12 Tahun di Lingkungan Padang Keling Kelurahan Banyuning, Buleleng Bali. Penelitian ini adalah Pre Experiments dengan rancangan one group pretest-posttest design. Sampel penelitian ini adalah anak-anak usia 6-12 tahun yang memenuhi kriteria inklusi, eksklusi dan kriteria drop out yang berjumlah 10 orang. Pengukuran keseimbangan statis dengan tes stork balance stand dan keseimbangan dinamis dengan modified bass of dynamic balance. Sampel diberikan latihan 3 kali seminggu selama 4 minggu. Setelah dilakukan uji paired-sampel t test menunjukkan pengaruh permainan tradisional engklek terhadap keseimbangan statis dan keseimbangan dinamis pada anak – anak usia 6-12 tahun di Lingkungan Padang Keling Kelurahan Banyuning, Buleleng Bali dengan harga signifikansi masing-masing sebesar 0,000 dengan signifikansi p<0,05 dan permainan tradisional memberikan pengaruh positif terhadap keseimbangan statis yang signifikan sebesar 8,7 detik (135,93%) lebih baik dari hasil pretest dalam Rating “Fair. Serta permainan tradisional engklek memberikan pengaruh positif terhadap keseimbangan dinamis yang signifikan sebesar 20,5 detik (28,95%) lebih baik dari hasil pretest. Kesimpulan penelitian ini yaitu permainan tradisional engklek dapat berpengaruh terhadap keseimbangan statis dan keseimbangan dinamis.