Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE BERBANTU MEDIA MONOPOLI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Widia Astuti; Isnani Isnani; Wikan Budi Utami; Fikri Aulia
Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE) Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE)
Publisher : UM Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.733 KB) | DOI: 10.37729/jpse.v5i2.6119

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan prestasi belajar matematika peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran Think Pair Share berbantu media monopoli pada materi aritmatika sosial kelas VII SMP Negeri 13 Kota Tegal. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, dokumentasi dan angket. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII E dan VII F. Kelas VII E adalah kelas eksperimen dan kelas VII F adalah kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar peserta didik mencapai 60% berarti bahwa lebih besar dari standar sekolah, minat belajar matematika mencapai 75%, berarti minat berpengaruh positif terhadap prestasi belajar matematika peserta didik. Prestasi peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran Think Pair Share berbantu media monopoli lebih baik dari pada model pembelaaran konvensional. Kata kunci: Think Pair Share; Minat belajar; Prestasi peserta didik
Analisis Gradeless terhadap kompetensi abad 21 Wikan Budi Utami; Uly Hidayah; Rizqi Amaliyakh Sholikhakh; Fikri Aulia
Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE) Vol 7, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE)
Publisher : UM Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/jpse.v7i2.7640

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gradeless terhadap kompetensi abad 21 peserta didik kelas VIII SMP N 1 Talang Tahun Ajaran 2019/2020. Kompetensi abad 21 yang dianalisis dalam penelitian ini adalah berpikir kritis dan komunikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Subjek penelitian sebanyak 3 peserta didik dengan kriteria bermasalah yang direkomendasikan oleh guru matematika berkoordinasi dengan guru BK. Teknik Pengumpulan data dengan dokumentasi, tes dan wawancara. Analisis data yang digunakan yaitu analisis data model Miles dan Huberman yaitu (1) pengumpulan data; (2) reduksi data; (3) penyajian data dan (4) verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian umpan balik membuat subjek penelitian memeriksa kembali pekerjaan yang sudah dibuatnya yang ditunjukkan dengan pemberian respon umpan balik oleh subjek penelitian. Pada saat diskusi peserrta didik dengan aktif menyimak, maupun mengemukakan pendapatnya. Dari ketiga subjek penelitian 2 diantaranya telah memenuhi hampir seluruh indikator kompetensi berpikir kritis dan komunikasi. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa secara umum gradeless memberikan pengaruh yang baik. Pemberian umpan balik terbukti membuat peserta didik mempelajari kembali materi yang sedang dipelajarinya. Diskusi yang dilakukan membantu peserta didik dalam belajar dan membuat peserta didik lebih leluasa dalam mengkomunikasikan pemahamannya. Dapat disimpulkan gradeless berpengaruh baik terhadap kompetensi abad 21 pada subjek penelitian. Hal ini memberikan peluang yang besar bahwa gradeless secara umum akan memberikan pengaruh baik kepada semua jenis peserta didik.
Literasi Pembelajaran Digital Dengan Integrasi Pendekatan Tringo Ki Hadjar Dewantara Untuk Guru-Guru SMP Wahid Hasyim Malang Dedi Kuswandi; Zahid Zufar At Thaariq; Citra Kurniawan; Fikri Aulia; Dhimas Adhitya Wijanarko; Usep Kustiawan; Muhammad Zidni Ilman Nafi'a; Lu'luil Maknuunah
Jurnal KARINOV Vol 4, No 3 (2021): September
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um045v4i3p163-167

Abstract

Pembelajaran berbasis digital menjadi suatu keniscayaan dikarenakan adanya pandemi COVID-19 yang mewajibkan proses belajar mengajar dilakukan dari rumah masing-masing. Kegiatan pemberdayaan kepada guru mengenai literasi pembelajaran digital memungkinkan bagi guru untuk mampu meningkatkan performansinya secara lebih mendalam. Maka dari itu, tujuan dari pengabdian ini adalah untuk membina para guru secara terpadu, khususnya di SMP Wahid Hasyim yang berada di Kota Malang dalam peningkatan performansinya melalui pemberdayaan yang dilaksanakan oleh pengabdi yang merupakan ilmuwan dan praktisi di bidang teknologi pendidikan. Sesuai dengan landasan improving performance dalam definisi teknologi pendidikan, pengabdian ini membina guru dalam pengembangan literasi pembelajaran digital sehingga nantinya dapat diimplementasikan dalam proses pembelajaran di kelas. Metode yang digunakan dalam membina guru menggunakan pendekatan TRINGO (Ngerti, Ngrasa dan Nglakoni) yang digagas oleh Ki Hadjar Dewantara. Dengan penerapan metode ini, pengabdi melaksanakan berbagai serangkaian kegiatan yang mendukung terlaksananya TRINGO. Mulai dari penyampaian materi secara teoritik (ngerti), adanya interaksi antar guru maupun dengan instruktur (ngrasa) dan adanya praktik pengelolaan secara langsung (nglakoni). Hasil pengabdian menunjukkan guru telah mampu mengidentifikasikan berbagai literasi-literasi secara digital yang digunakan untuk sebesar-besarnya dalam pembelajaran. Harapannya dari pengabdian ini dapat menjadi alternatif referensi bagi pengabdian yang selanjutnya. Kata kunci— Literasi Pembelajaran Digital, TRINGO, Pengembangan Kompetensi  Abstract Digital-based learning is a necessity due to the COVID-19 pandemic, which requires the teaching and learning process to be carried out from home. Empowerment activities for teachers regarding digital learning literacy make it possible for teachers to improve their performance more deeply. Therefore, the purpose of this service is to develop teachers in an integrated manner, especially at Wahid Hasyim Middle School in Malang in improving their performance through empowerment carried out by servants who are scientists and practitioners in the field of educational technology. In accordance with the basis of improving performance in the definition of educational technology, this service fosters teachers in developing digital learning literacy so that later it can be implemented in the learning process in the classroom. The method used in fostering teachers uses the TRINGO approach which was initiated by Ki Hadjar Dewantara. With the application of this method, the devotees carry out various series of activities that support the implementation of TRINGO. Starting from the theoretical delivery of material (understanding), the interaction between teachers and instructors and direct management practices. The results of the service show that teachers have been able to identify various digital literacys that are used as much as possible in learning. It is hoped that this service can be an alternative reference for future service. Keywords— Digital Learning Literacy, TRINGO, Competency Development 
PENGEMBANGAN MODEL MANAJEMEN KURIKULUM 2013 Wikan Budi Utami; Yayat Hidayat Amir; Ponoharjo Ponoharjo; Fikri Aulia
QUALITY Vol 7, No 2 (2019): QUALITY
Publisher : Pascasarjana IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/quality.v7i2.5792

Abstract

The aim of this study is to find a 2013 curriculum management model and provide recommendations to policy makers in developing the 2013 curriculum in the city of Tegal. The implementation of the 2013 curriculum in the city of Tegal is still on a limited scale and there are still many schools that are constrained by the implementation of the 2013 curriculum. This research was carried out at Al-Irsyad High School in the city of Tegal. This type of research is research and development. The results of this study indicate that the 2013 curriculum management model at Al-Irsyad High School in Tegal city was developed through the following steps: curriculum process, planning, curriculum organizing, staffing and curriculum control. The development procedure, is started by conducting a feasibility study and needs and then ends with the implementation of improvements and adjustments after being tested 
An Analysis of Curriculum Development for Doctoral Program of Educational Technology with Graduates' Work Experiences Dedi Kuswandi; Citra Kurniawan; Fikri Aulia; Muhammad Zidni Ilman Nafi'a; Lu'luil Maknuunah
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 6, No 2: FEBRUARI 2021
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v6i2.14497

Abstract

Abstract: This study aimed to analyze the responses of Educational Technology graduates to the curriculum development of the educational technology doctoral program used at the State University of Malang. This research used descriptive analysis techniques using statistics and data visualization. The research subjects were 78 respondents, who had work experience start from under five years until over 20. This study found that graduates of the doctor of educational technology program tend to consider (1) Quality of graduates; (2) The needs of the world of work; (3) Vision and Mission of the curriculum; (4) The number of tuition fees. This study's findings are useful for improving the university's strategy to produce doctoral program graduates who can compete and answer the challenges of the industrial revolution 4.0.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tanggapan lulusan Teknologi Pendidikan terhadap pengembangan kurikulum program doktor teknologi pendidikan yang digunakan di Universitas Negeri Malang. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menggunakan statistik dan visualisasi data. Subjek penelitian berjumlah 78 responden, yang memiliki pengalaman kerja mulai dari usia di bawah lima tahun hingga di atas 20 tahun. Hasil penelitian ini menemukan bahwa lulusan program doktor teknologi pendidikan cenderung mempertimbangkan (1) Kualitas lulusan; (2) Kebutuhan dunia kerja; (3) Visi dan Misi kurikulum; (4) Jumlah biaya kuliah. Temuan penelitian ini berguna untuk meningkatkan strategi universitas untuk menghasilkan lulusan program doktor yang mampu bersaing dan menjawab tantangan revolusi industri 4.0
Keefektifan Laboratorium Multimedia dalam meningkatkan specific lifeskill siswa SMK Fikri Aulia; Wikan Budi Utami; S Suherman; Erwin Erlangga
WACANA AKADEMIKA: Majalah Ilmiah Kependidikan Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to analyze the relationship between students' perceptions of learning in the Multimedia Laboratory with two aspects of vocational students' specific life skills, namely academic skills and vocational skills. This research has a quantitative approach, with a correlational type. The research location is SMK Negeri 3 Tegal, with a population of 27 students of Class XI Multimedia Expertise Program. The population is also used as a sample. Data was collected using techniques and instruments in the form of observations, questionnaires and tests. The relationship between the independent variable and the dependent variable was analyzed using the Product Moment correlation technique. The results of the analysis reject the truth of the null hypothesis. At the 5% significance level, it was found that students' perceptions of learning in the Multimedia Laboratory were significantly related to students' academic skills (r 0,584); students' vocational skills (r 0.383); students' specific life skills (0,592).
Implementasi E-learning Dikaitkan Dengan Pengembangan Higher Order Thinking Skills Fikri Aulia; Wikan Budi Utami; ponoharjo ponoharjo
JURNAL PETIK Vol 6, No 2 (2020): Vol 6 No 2 Tahun 2020
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/jpetik.v6i2.822

Abstract

Abstact — This research is based on the rapid Information and Communication Technology in the world of education. This is contrary to the concept of 21st century competence, one of which is mastering Information and Communication Technology. This research is motivated by the weakness of high level thinking skills or High Level Thinking Skills in FKIP Universitas Pancasakti Tegal students, specifically students in mathematics education. The purpose of this research is to study the implementation of E-learning based learning in improving Higher Level Thinking Skills in FKIP UPS Tegal students. This type of research is research and development. Affirmed by Borg and Gall (2003), that "educational research and development is a process used to develop and validate educational products". Furthermore they also put forward 10 steps of research and development, which can be simplified into the following five main steps: (1) analyzing the products to be developed; (2) developing initial products; (3) expert validation and revision; (4) small-scale field trials and product revisions; (5) large-scale field trials and final products. The results of calculations using SPSS software show a significance level of 0.135 or 13.5% or can be interpreted that e-learning is effective in improving mathematics learning outcomes in mathematics education students of the Faculty of Mathematics and Natural Sciences University of Pancasakti Tegal University. The most important thing in this e-learning learning experimental experiment is the superior sense that is encouraged by students to be taken and explored lecture material provided by the lecturer.Keywords : Learning, E-Learning, HOTS Abstrak  — Penelitian ini didasari pada pesatnya Teknologi Informasi dan Komunikasi pada dunia pendidikan. Hal ini sejalan dengan konsep kompetensi abad 21, salah satunya adalah menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh lemahnya keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills pada mahasiswa FKIP Universitas Pancasakti Tegal, khususnya mahasiswa pada pendidikan matematika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran berbasis E-Learning dalam peningkatan Higher Order Thinking Skills pada mahasiswa FKIP UPS Tegal.. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Ditegaskan oleh Borg dan Gall (2003), bahwa “educational research and development is a process used to develop and validate educational products”. Lebih lanjut mereka pun mengemukakan 10 langkah penelitian dan pengembangan, yang dapat disederhanakan  menjadi lima langkah utama berikut: (1)  melakukan analisis produk yang akan dikembangkan; (2) mengembangkan produk awal; (3) validasi ahli dan revisi; (4) ujicoba lapangan skala kecil dan revisi produk; (5) ujicoba lapangan skala besar dan produk akhir. Hasil penghitungan menggunakan perangkat lunak SPSS menunjukkan bahwa taraf signifikansi sebesar 0.135 atau 13.5% atau dapat dintepretasikan bahwa e-learning efektif dalam meningkatkan hasil belajar matematika pada mahasiswa pendidikan matematika FKIP Universitas Pancasakti Tegal.  Hal yang pling menonjol dalam pelaksanaan eksperimen pembelajarn e-learning ini adalah tingginya rasa terdorong mahasiswa untuk mengikuti dan mendalami materi perkuliahan yang telah disajikan oleh dosen.Abstrak ditulis dalam bahasa inggris dan indonesia. Kata Kunci: Pembelajaran, E-Learning, HOTS
Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau dari Analisis Kesalahan Menggunakan Newman Procedure Ponoharjo ponoharjo; Wikan Budi Utami; Fikri Aulia
Cakrawala: Jurnal Pendidikan Vol 13 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.937 KB) | DOI: 10.24905/cakrawala.v13i2.201

Abstract

This study aims to describe the errors of students in solving mathematical problem solving based on the newman procedure. This type of research is qualitative research. Based on the results of data analysis, the following conclusions are obtained: the location of the error (1) reading the question that is understanding the context of the sentence but cannot write the meaning correctly. (2) understanding the problem includes not writing what is known, writing what is known is not in accordance with the question request, not writing what is asked in the problem. (3) the transformation of the problem that there is a mistake in writing the method and not writing the method to be used. (4) process skills, namely concept errors and not writing down the calculation process. (5) writing the final answer that is not writing the final answer and conclusion in accordance with the context of the problem.
KONSEP KONSEP PENGEMBANGAN LAYANAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA KURIKULUM 2013 Fikri Aulia
JCOSE Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 1 No 2 (2019): JCOSE Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/jcose.v1i2.27

Abstract

Kurikulum 2013 merupakan implementasi dari UU no. 32 tahun 2013. Kurikulum 2013 ini merupakan kelanjutan dan penyempurna dari kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dan KTSP. Akan tetapi lebih mengacu pada kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang terdapat pada pasal 35, dimana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Paparan ini merupakan bagian dari uji publik kurikulum 2013 yang diharapkan dapat menjaring pendapat dan masukan dari masyarakat secara positif.Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang digulirkan oleh pemerintah Indonesia saat ini,. Kuikulum ini menitikberatkan pada keaktifan belajar di kelas serta mengembangkan kompetensi peserta didik. Telah banyak sekolah yang mengimplementasikan kurikulum 2013, tidak hanya sekolah regular melainkan juga pada sekolah berkebetuhan khusus.Pendidikan anak berkebutuhan khusus salah satu pendidikan yang penting bagi perkembangan anak berkebuthan khusus. Dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah bekerbutuhan khusus, kurikulum 2013 telah banyak mengalami penyempurnaan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya, tentu saja hal ini dilakukan berdasarkan kebutuhan kompetensi peserta didik berkebutuhan khusus.
Mono Ori: Modifikasi Permainan Monopoli Berbasis Rekreasi dan Edukasi di Desa Kaibon Fikri Aulia; Chantika Putri Ana; Muzaid Syamsul Mu’Arif; Amalia Firmansyah; Fristyatama Adji Widhya
Jurnal KARINOV Vol 5, No 2 (2022): Mei
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um045v5i2p125-130

Abstract

Kebijakan pembelajaran dalam jaringan (daring) sebagai dampak dari adanya pandemi Covid-19 menuai problematika salah satunya di bidang pendidikan terutama untuk anak sekolah jenjang taman kanak-kanak (TK)hingga sekolah dasar (SD). Tidak bertemunya antara guru dengan siswa secara langsung dapat menjadi salah satu faktor rendahnya tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, pengetahuan umum maupun kearifan lokal. Anak-anak memiliki kecenderungan menyukai hal-hal yang bersifat menarik atau tindakan bermain. Oleh karena itu, sudah seyogyanya diperlukan media edukasi atau media informasi seputar pengetahuan umum maupun kearifan lokal melalui media permainan interaktif bagi anak-anak sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan/atau pemahaman anak. Kegiatan pengabdian ini dilakukan melalui tahap identifikasi, pembuatan media, dan uji coba serta evaluasi. Dalam penerapannya, media permainan Mono Ori (Modifikasi Permainan Monopoli Berbasis Rekreasi dan Edukasi) ini, dapat menjadi sarana bermain atau rekreasi bagi anak serta menambah wawasan mereka melalui plot-plot pertanyaan yang tersaji pada permainan. Sajian pertanyaan meliputi tiga topik, yakni materi pelajaran, pengetahuan umum, dan kearifan lokal yang disesuaikan dengan kemampuan rata-rata anak-anak TK hingga SD. Dengan adanya Mono Ori ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan anak-anak di Desa Kaibon melalui media permainan, sehingga dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi problematika pendidikan di masa pandemi Covid-19. Kata kunci— Pembelajaran daring, Media edukasi, Wawasan anak, Kearifan lokal, Pandemi Covid-19 Abstract  The online learning policy as an impact of the Covid-19 pandemic has caused several problems, one of which is in the education area, especially for kindergarten (TK) to primary school (SD) children. The lack of direct meetings between teachers and students can be a factor in the low level of students' knowledge and understanding of subject matter, general knowledge, and local wisdom. Children tend to like interesting things or the act of playing. Therefore, educational media or information media about general knowledge and local wisdom should be needed through interactive game media for children as an effort to increase children’s knowledge and/or understanding. This service activity is carried out through identification, media creation, and testing, and evaluation. In its application, the Mono Ori game media (Modification of Recreation and Education-Based Monopoly Game) can be a means of playing or recreation for children and increasing their knowledge through the questions presented in the game. The questions cover three topics, namely subject matter, general knowledge, and local wisdom, that are adapted to the average abilities of kindergarten to primary school children. With the Mono Ori game, it hopes can increase the insight of children in Kaibon Village through the media game, so that it can be an alternative to reduce educational problems during the Covid-19 pandemic. Keywords— Online learning, Educational media, children’s insights, Local wisdom, the Covid-19 pandemic