Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DENGAN PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI EKOSISTEM KELAS X SMAN 1 SAMATURU Herby Aswan; Muh. Sirih; Damhuri Damhuri
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 6, No 2 (2021): Edisi Agustus 2021
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.861 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v6i2.20925

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa materi ekosistem melalui penerapan model pembelajaran group investigation dengan pendekatan jelajah alam sekitar kelas X  SMAN 1 Samaturu. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan selama dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan yang melalui empat tahapan yakni: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi serta refleksi. Subyek dalam penelitian ini yaitu kelas X  dengan jumlah siswa 25 orang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data pada aktivitas siswa siklus I diperoleh nilai rata-rata 82,78% (kategori baik) dan siklus II diperoleh nilai rata-rata 88,89% (kategori sangat baik), dan analisis aktivitas guru siklus I diperoleh nilai rata-rata 80,68% (kategori baik) dan siklus II diperoleh nilai rata-rata 86.36% (kategori sangat baik). Dari hasil analisis data ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 74,4. (belum tuntas) dan siklus II dengan nilai rata-rata 81,64 (tuntas). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran group investigation dengan pendekatan jelajah alam sekitar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMAN 1 Samaturu.
PRODUKTIVITAS RUMPUT DI LAHAN PETERNAKAN DESA LAMBAKARA KECAMATAN LAEYA KABUPATEN KONAWE SELATAN Endria Sari; La Kolaka; Damhuri Damhuri
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 7, No 1 (2022): Edisi Mei 2022
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.784 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v7i1.24079

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui rerata produktivitas rumput dari berbagai umur rumput setelah pangkas; (2) mengetahui pengaruh umur rumput setelah pangkas terhadap produktivitas rumput; (3) mengetahui bagaimana produktivitas rumput di lahan peternakan Desa Lambakara. Penelitian ini menggunakan metode panen. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri 4 perlakuan dan 3 ulangan yaitu X1 (umur rumput setelah pangkas 2 minggu), X2 (umur rumput setelah pangkas 4 minggu), X3 (umur rumput setelah pangkas 6 minggu), dan X4 (umur rumput setelah pangkas 8 minggu). Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial. Hasil penelitian diperoleh rerata produktivitas berat basah pada umur rumput setelah pangkas 2, 4, 6, dan 8 minggu yaitu 2,07 g/m2/hari, 1,75 g/m2/hari, 1,75 g/m2/hari, dan 1,88 g/m2/hari, dan produktivitas berat kering pada umur rumput setelah pangkas 2, 4, 6, dan 8 minggu yaitu 0,61 g/m2/hari, 0,41 g/m2/hari, 0,51 g/m2/hari, dan 0,58 g/m2/hari. Umur rumput setelah pangkas berpengaruh nyata terhadap produktivitas berat basah dan berat kering rumput. Produktivitas rumput di lahan peternakan Desa Lambakara termasuk dalam kategori produktivitas medium.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINMENT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI KELAS XI MAN 1 BUTON TENGAH Nur Ainun; Safilu Safilu; Damhuri Damhuri
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 6, No 4 (2022): Edisi Februari 2022
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.045 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v6i4.23829

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Concept Attainment terhadap pemahaman konsep siswa pada materi sistem reproduksi kelas XI MAN 1 Buton Tengah. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa  kelas XI  IPA MAN 1 Buton Tengah tahun ajaran 2020/2021 yang terdiri dari dua kelas, yakni kelas XI IPA 1 dengan jumlah siswa 17 orang dan kelas XI IPA 2 dengan jumlah siswa 17 orang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen. Indikator pemahaman konsep yang diukur yaitu; menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa rata-rata pemahaman konsep siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Concept Attainment lebih tinggi yaitu 83,18 dengan standar deviasi 7,70 dibandingkan pembelajaran yang diajar menggunakan model pembelajaran PBL dengan rata-rata yaitu 76,24 dan standar deviasi 11,01. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran Concept Attainment terhadap pemahaman konsep siswa pada materi sistem reprodukasi kelas XI IPA MAN 1 Buton Tengah
KARAKTERISASI SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) AKSESI BADONG ASAL DESA AMONGGEDO, KECAMATAN AMONGGEDO, KABUPATEN KONAWE Alwi Ganing Sinta; La Kolaka; Damhuri Damhuri
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 7, No 3 (2022): Edisi November 2022
Publisher : FKIP Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/ampibi.v7i3.25043

Abstract

Keanekaragaman sorgum di Sulawesi Tenggara khususnya aksesi Badong yang terletak di Kabupaten Konawe, Desa Amonggedo belum dilaporkan. Karakterisasi sorgum bertujuan untuk mengidentifikasi dan memilih jenis indukan dalam penentuan varietas baru. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui karakter morfologi dan agronomi sorgum aksesi Badong asal Desa Amonggedo Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe, (2) membandingkan karakter morfologi dan agronomi antara aksesi Badong dengan varietas Numbu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi yaitu mengamati, mengukur, dan mencatat secara bertahap karakter morfologi dan agronomi dari tanaman sorgum, yaitu sebanyak 25 karakter. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis inferensial. Hasil analisis deskriptif diperoleh dari 25 karakter yang diamati ada 7 karakter unggul aksesi Badong dibandingkan dengan varietas Numbu yaitu tinggi tanaman, lapisan lilin pada bunga, rasa cairan batang, tipe malai, tipe sekam, kilau biji dan bobot 1000 biji. Hasil analisis inferensial dari 8 karakter yang diuji beda terdapat 1 karakter yang tidak berbeda nyata yaitu kerontokan biji dan 7 karakter yang berbeda yaitu tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, jumlah daun, jumlah biji per malai, ketebalan biji dan bobot 1000 biji.
KEANEKARAGAMAN RUMPUT (GRAMINAE) PADA LAHAN PETERNAKAN SAPI DI DESA LAMBAKARA KECAMATAN LAEYA KABUPATEN KONAWE SELATAN Lisda Erika Ratmi; La Kolaka; Damhuri Damhuri
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 7, No 2 (2022): Edisi Agustus 2022
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.864 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v7i2.24464

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman rumput (Gramineae) yang ada pada lahan peternakan sapi di Desa Lambakara Kecamatan Laeya Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini merupakan eksperimen lapang teknik plot kuadrat menggunakan jumlah minimum dengan cara melemparkan kuadrat secara random sampling pada ketiga blok penelitian. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menentukan jumlah spesies, kerapatan, frekuensi, dominansi, indeks nilai penting dan indeks keanekaragaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah spesies rumput (Gramineae) yang diperoleh pada lokasi penelitian sebanyak 14 spesies, yaitu Brachiaria decumbens (rumput signal), Chloris virgata (rumput jejarongan), Chrysopogon aciculatus (rumput jarum), Cynodon dactylon (rumput grinting), Echinochloa colona L., Eleusine indica (rumput belulang), Imperata cylindrica (alang-alang), Leersia hexandra (rumput banto), Leptochloa mucronata, Panicum repens, Panicum schwackeanum, Paspalum notatum (rumput bahia), Sprobolus berteroanus, Sp.1 (spesies tidak teridentifikasi). Nilai INP tertinggi dari spesies yang ditemukan yaitu Brachiaria decumbens sebesar 92,95%, dan nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H’) termasuk dalam kategori rendah dengan nilai 0,83.
PENGARUH PEMBERIAN AIR KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.) Niar Indriawati; Damhuri Damhuri; Suriana Gende Ede
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 6, No 1 (2021): Edisi Mei 2021
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.321 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v6i1.16971

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian air kelapa terhadap pertumbuhan tanaman sawi hijau dan untuk mengetahui konsentrasi air kelapa yang berpengaruh terbaik dalam merangsang pertumbuhan tanaman sawi hijau. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pendidikan Unit Biologi Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo dari tanggal 10 Juni sampai 29 Juli 2016. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X) berupa perlakuan pemberian air kelapa konsentrasi (40%, 60%, 80%) dan kontrol, dan variabel terikat (Y) yaitu pertumbuhan sawi hijau dengan indikator, jumlah daun (helai), luas daun (cm2), laju pertumbuhan (LPS) dan berat basah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL), masing-masing 6 kali ulangan, sehingga keseluruhan terdapat 24 unit percobaan sebagai sampel yang dipilih secara purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial dengan menggunakan uji F pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) serta  dilanjutkan dengan uji BJND. Hasil analisis sidik ragam diperoleh bahwa Fhitung> Ftabel, dimana konsentrasi 40%, 60% dan 80% menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata dengan kontrol. Konsentrasi 40% merupakan perlakuan yang paling efektif dalam mempercepat pertumbuhan tanaman sawi hijau.
PHYTOCHEMICALS AND RADICAL SCAVENGER ACTIVITY OF KAYU JAWA (LANNEA COROMANDELICA) AND SALAM (SYZYGIUM POLYANTHUM) LEAF STEEPING AND THE COMBINATED RATIONAL Nasrudin Nasrudin; Abraham Rahman; Nurlansi Nurlansi; Rahmanpiu Rahmanpiu; Damhuri Damhuri; Bilal Subchan Agus Santoso; Kismawati Kismawati; Jusna Jusna; Lulu Rahmatia
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol 7 No 3 (2021): Supplementary Issue (The 4th National Pharmacy Conference 2021 Universitas Halu O
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/pharmacy.v7i3.6104

Abstract

Herbal medicine as a traditional medicine based on local wisdom in the Covid 19 pandemic is the alternative for the community to keep the health of the body. Specific drugs for the cure of Covid-19 disease have also not been found yet so the death of Covid-19 patients remainsat anytime. In this case this study aims to know the content of secondary metabolite compounds and radical scavenger activity of “kayu jawa” (L. coromandelica) leaf steeping and “Salam” (S. polyanthum) leaves from Southeast Sulawesi as well as their rational combination based on the radical scavenger activity of DPPH (2,2-difenyl-1-picrilhydrazil). The analysis of the content of secondary metabolite compounds in the steeping of DKJ (Daun Kayu Jawa) and DS (Daun Salam) is applied by phytochemical method and radical scavenger activity is determined by the DPPH method. The main focus of steeping is determined by the approach of the picnometer. The combination of DKJ and DS is made each with 6 variations based on the IC50 steeping value, then converted in the form of weight (grams) of DKJ and DS powder so that 36 combinations are obtained. The result of phytochemical analysis of DKJ and DS steeping showed the presence of flavonoids, saponins and polyphenols, except tannins only exist in the steeping of DS. The radical scavenger activity of DKJ and DS steeping showed IC50 values of 408.95 ± 0.075 µg/mL and 259.05 ± 0.092 µg/mL. The combination that showed the highest DPPH radical scavenger activity of 88.050.03% occurred in the combination of E1 with a ratio of 2IC50 DK: 1/8IC50DS (1,089: 0.128) grams. DPPH radical scavenger activity approaching 50% occurs in the combination of A2 and B1 with a ratio of 1/8IC50 DKJ: ¼IC50DS (0.068:0.256) grams and ¼IC50 DKJ: 1/8IC50DS (0.136:0.128) grams with values of (49.11 0.04) % and (52.87 0.05) % respectively.
The Effectiveness of Using Chard Media and Peer Tutors Through Direct Teaching Hydrobiology Online Lectures Kasman Arifin; Safilu Safilu; Jahidin Jahidin; Murni Sabilu; Damhuri Damhuri; Ahdiat Agriansyah
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 14, No 3 (2022): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.933 KB) | DOI: 10.35445/alishlah.v14i3.2029

Abstract

This study aims to obtain empirical information about the effectiveness of using media charts and peer tutors in hydrobiology on-line lectures. The study used an experimental method with a randomized control-group pretest-posttest design. The students participating in the Hydrobiology course in the odd semester 2020/2021, with a total of 58 people, were divided into two classes, namely, class A and class B. Before the experiment, a pretest was conducted with the basic concepts of Hydrobiology to be taught. The results of the pretest scores were analyzed and the differences were interpreted using t-test statistics, and the results showed that there was no significant difference in the pretest scores between class A and B (significance value 0.359 = 0.05). The results showed that the use of chard media and peer tutoring through direct on-line lecture teaching (treatment group), was effectively used to improve learning achievement (N-gain) compared to classes that used group discussions (control group), with indicators: N The total gain in the treatment class was higher than the N-gain in the control group. The learning management is also explained
Studi Etnik Tanaman Obat Tradisional Buton . Jahidin; La Maronta Galib; . Muzuni; . Damhuri
Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam Vol 3, No 1 (2014): Maret
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/sainsmat3110172014

Abstract

Penggunaan tumbuhan atau organnya sebagai obat tradisional oleh komunitas etnis Buton bertahan dan turun temurun dari generasi ke generasi. Penelitian kegunaan tumbuhan dalam obat tradisional oleh Etnis Buton Keknauwe dilakukan di Desa Barangka, Kamelanta, Lawela Selatan, Pogalampa, Watiginanda, Kaongkeongkea, Lontoi, Lapara, Biwinapada, dan Karae. Metode penelitian merupakan survei eksploratif dengan interview dan pengamatan langsung di lapangan. Subjek merupakan dukun atau tabib yang berjumlah 11 orang yang diwariskan cara pengambilan tumbuhan atau oragannya untuk obat tradisional. Pengumpulan organ tumbuhan obat terdiri dari: (1) daun dikumpulkan selama musim perbungaan dan sebelum buah ranum, (2) batang dan ritidoma dikumpulkan setelah pertumbuhan batang yang sempurna, (3) hasil dikumpulkan sebelum atau setelah musim berbunga, (4) buah dipetik saat matang, (5) biji dikumpulkan sebelum buah matang, dan (6) akar (Radix), rimpang (rhizome), umbi (tuber) dikumpulkan selama tumbuh. Hasil tercatat 78 spesies, 75 Genera, dan 49 familitumbuhan yang digunakan komunitas Etnis Buton sebagai komposisi obat tradisional. Umumnya jenis tumbuhan merupakan 22 spesies tumbuhan liar kecuali ditanam atau dipelihara sebagai tumbuhan dapur. Tumbuhan yang digunakan yaitu daun sebanyak 44 spesies, 6 spesies akar dan umbi, 14 spesies kulit dan batang, 8 macam yang digunakan seluruhnya (herba), 12 macam digunakan buah dan bijinya, 2 macam bunga yang digunakan, dan 2 macam resin yang digunakan. Dalam penggunaannya tumbuhan obat digunakan untuk mengobati 59 macam penyakit. Penggunaan tumbuhan jenis lain, diproses sendiri atau dicampur organ tumbuhan lainnya. Ada 9 spesies tumbuhan dalam penggunaannya sebagai herba obat dicampur dengan organ tumbuhan lain contoh tumbuhan wou(Garuga floribunda Decne), kumis kucing (Orthosipon spictus BBS), nipa (Nypa fruticans Wurmb), tolise (Terminalia catappa L.), fafa (Vitex cofassus Reinw. Ex Blume), rabundalili (Euphorbia tirucalli L.), kaai'ai (Phyllanthus niruri L.), wua (Areca catechu L.), and katimboka (Drynaria sparsisora Moore).Kata kunci: Tumbuhan, Obat Tradisional, Etnis Buton
Kajian Etnobotani Tumbuhan Dalam Upacara Kehamilan (Posipo) Hingga Masa Anak-Anak (Dole-Dole) Pada Masyarakat Wolio Kota Bau-Bau Lili Darlian; D. Damhuri; Wa Ode Hasni
Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam Vol 8, No 1 (2019): Maret
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/sainsmat81127652019

Abstract

Tujuan dari penelitia ini adalah untuk mengetahui (1) jenis-jenis tumbuhan apa saja yang digunakan dalam upacara kehamilan (posipo) hingga upacara masa anak-anak (dole-dole), (2) organ apa saja yang dimanfaatkan dalam upacara kehamilan (posipo) hingga upacara masa anak-anak (dole-dole), (3) pemanfaatan tumbuhan yang digunakan dalam upacara adat kehamilan (posipo) hingga upacara masa anak-anak (dole-dole) oleh Masyarakat Wolio Kota Bau-Bau. Metode penelitian survey eksploratif dengan menggunakan teknik wawancara. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan mendeskripsikan ciri-ciri morfologi, organ yang dimanfaatkan serta mengidentifikasi dengan mengacu buku identifikasi. Berdasarkan hasil penelitian bahwa terdapat 24 jenis tumbuhan yang dimanfaatkan dalam upacara adat kehamilan (posipo), kelahiran (aqiqah) dan masa anak-anak (dole-dole). Jumlah tumbuhan terdiri dari 2 kelas, 12 ordo dan 13 famili. Kelas Dicotyledoneae sebanyak 8 jenis sedangkan Monocotyledoneae sebanyak 16 jenis. Berdasarkan hasil eksplorasi, keseluruhan tumbuhan yang ditemukan berasal dari pekarangan, perkebunan dan hutan. Famili terbanyak Arecaceae dan Liliaceae masing-masing 5 jenis dan Poaceae 3 jenis. Organ yang dimanfaatkan dalam upacara kehamilan (posipo) hingga masa anak-anak (dole-dole) adalah akar, rimpang, umbi, batang, daun, bunga, buah dan biji. Cara pemanfaatan tumbuhan dalam upacara beraneka ragam setiap prosesi, tata cara serta fungsi dan makna yang berbeda. Kata Kunci : Etnobotani, Upacara Adat, Masyarakat Wolio This study investigated a natural acid-base indicator which is extracted from plants in Kupang city. There are 14 plants that potential as a source of natural indicator for acid base titration, i.e, Kol Ungu (Brassica oleracea Capitata Group), Turi Merah flower (Sesbania grandiflora L. Pers), Belimbing Wuluh flower (Averhoa bilimbi L), Kaktus Merah fruit (Opuntia vulgaris Mill), Ruelia flower (Ruellia simplex), Flamboyan flower (Delonix regia), bugenvil flower (Bougainvillea spectabilis Willd.), Bayam Merah leaves (Amaranthus tricolor L.) Jamblang fruit (Syzygium cumini L.), Murbey fruit (Morus alba L.), Pinang fruit (Areca catechu L.), Sirih fruit (Piper betle L.), Kunyit (Curcuma longa Linn), and Nanas Kerang leaves (Rhoeo discolor). Plants extract shows a sharp color change in acid and base solution. Promising results as a natural indicator also shown in acid base titration which is have similar equivalent point to synthetic indicator. We can use these natural indicators as an alternative to synthetic indicator because they are found to be simple, very useful, cheap, easy to extract, accurate, and eco-friendly.  Keywords: plant, natural indicator, acid-base.