Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PENGGUNAAN TEORI VAN HIELE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JARING-JARING KUBUS DAN BALOK Titin Avyani; Epon Nur'aeni L; Oyon Haki Pranata
Jurnal Siliwangi: Seri Pendidikan Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Siliwangi Seri Pendidikan
Publisher : LP2M-PMP Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jspendidikan.v4i1.444

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan mengenai hasil belajar siswa pada materi jaring-jaring kubus dan balok di kelas V SD Negeri 4 Karangpawitan, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis yang tergolong masih rendah. Dalam hal ini, diperlukan strategi/model pembelajaran yang relevan dengan masalah tersebut yaitu dengan menggunakan teori Van Hiele. Teori Van Hiele adalah teori yang khusus digunakan dalam bidang geometri yang memiliki 5 tahapan pembelajaran yaitu tahap informasi, tahap orientasi terarah, tahap eksplisitasi, tahap orientasi bebas, dan tahap integrasi. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana RPP, pelaksanaan pembelajaran, serta hasil belajar siswa pada materi jaring-jaring kubus dan balok dengan menggunakan teori Van Hiele di kelas V SD Negeri 4 Karangpawitan, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis tahun ajaran 2016/2017. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus, setiap siklus terdapat 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa melalui pengganaan teori Van Hiele , hasil belajar siswa pada materi jaring-jaring kubus dan balok meningkat. Hal ini terbukti dari peningkatan dalam hasil belajar pada siklus I mencapai 38,09%, pada siklus II mencapai 80,95%, dan pada siklus III mencapai 95,23%.
STUDI LITERATUR: TANGRAM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN GEOMETRI Nasisah Nada Mufti; Oyon Haki Pranata; Muhammad Rijal Wahid Muharram
JKPD (Jurnal Kajian Pendidikan Dasar) Vol 5, No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univers

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.764 KB) | DOI: 10.26618/jkpd.v5i2.3566

Abstract

Tangram adalah suatu permainan dari China berbentuk puzzle yang terdiri dari tujuh keping bangun datar yang diantaranya terdapat lima buah segitiga, satu buah persegi, dan satu buah jajar genjang. Ketujuh kepingan tersebut disusun dan ditempel sehingga dapat membentuk berbagai pola seperti gambar kucing, ikan, rumah, dan sebagainya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat dari permainan Tangram ketika digunakan sebagai media pembelajaran geometri. Metode dari penelitian ini adalah melalui studi literatur. Data yang diperoleh dikompulasi, dianalisis, dan disimpulkan sehingga mendapatkan kesimpulan dari beberapa penelitian terdahulu untuk menjawab bagaimana efek atau manfaat dari permainan Tangram ketika digunakan sebagai media pembelajaran. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa permainan Tangram memiliki beberapa manfaat ketika digunakan dalam pembelajaran geometri, yakni: 1) Meningkatkan kreativitas siswa; 2) Meningkatkan pemahaman konsep geometri pada siswa; 3) Menjadi media visualisasi bangun datar yang konkret untuk siswa; 4) Meningkatkan minat belajar siswa pada proses pembelajaran bangun datar; 5) Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bangun datar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dengan berbagai manfaat tersebut, permainan Tangram dapat digunakan sebagai media pembelajaran geometri khususnya materi bangun datar. Oleh karena itu, disarankan pada penelitian selanjutnya untuk dapat mengembangkan permainan Tangram untuk pembelajaran geometri di sekolah.
Hambatan dan tantangan proses pelestarian budaya lokal dalam konteks seni tradisi pencak silat di tasikmalaya Heri Yusuf Muslihin; Oyon Haki Pranata; Wulan Nurlaela; Cahyana Cahyana
Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi) Vol 17, No 2 (2021)
Publisher : Departement of Sports Coaching, Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jorpres.v17i2.37041

Abstract

Fakta-fakta di lapangan mengenai hambatan dan tantangan selama proses pelestarian budaya lokal. Seni tradisi pencak silat merupakan pendekatan proses yang diduga dapat memberikan stimulasi positif terhadap aspek perkembangan budaya lokal di Tasikmalaya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kontribusi seni tradisi pencak silat terhadap pengembangan budaya lokal. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan survey design. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi terstruktur, wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Hasil yang didapatkan untuk paguron aliran seni tradisi pencak silat yaitu 40 paguron. Hambatannya adalah wawasan dan tingkat pengetahuan paguron serta SDM yang relatif terbatas pada adat kebiasaan yang diturunkan dari pendahulunya, sedangkan yang menjadi tantangan banyaknya jumlah paguron yang berbasis seni tradisi pencak silat, tetapi belum berkontribusi optimal dalam mengembangkan pelestarian budaya lokal serta prestasi pencak silat Tasikmalaya. PROCESS OF PRESERVING LOCAL CULTURE IN THE CONTEXT OF TRADITIONAL ART PENCAK SILAT IN TASIKMALAYA: BARRIERS AND CHALLENGES  AbstractFacts on the ground regarding barriers and challenges during the process of preserving local culture. The traditional art of pencak silat is a process approach that is thought to provide positive stimulation to aspects of the development of local culture in Tasikmalaya. This research was conducted to determine the contribution of the traditional art of pencak silat to the development of local culture. This study uses a qualitative descriptive method with a survey design. Data collection techniques used structured observation, interviews, field notes and documentation. The results obtained for the paguron of the traditional art of pencak silat are 40 pagurons. The barriers is the insight and level of knowledge of the paguron as well as the relatively limited human resources on the customs handed down from its predecessors, while the challenge is the large number of pagurons based on the traditional art of pencak silat, but have not contributed optimally in developing the preservation of local culture and the achievements of Tasikmalaya pencak silat.
Pengaruh Media Pop-Up Card Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Penggolongan Hewan Ghina Fitriadi Putri; Yasbiati Yasbiati; Oyon Haki Pranata
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 5, No 1 (2018): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.261 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v5i1.7284

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya hasil belajar siswa pada materi penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya. Berdasarkan kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV semester 1 pada kurikulum tingkat satuan pendidikan tahun 2006, yakni SK: “Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya”. Penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya akan dilakukan dengan menggunakan media pop-up card yang diharapkan dapat memudahkan siswa dalam mempelajari materi tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain metode penelitian quasi-eksperimental. Populasi dan sampel yang digunakan adalah siswa kelas IV SDN 1 Nagarasari yang berjumlah 62 orang, 31 orang siswa kelas IV-A sebagai kelas kontrol dan 31 orang siswa kelas IV-B sebagai kelas eksperimen. Teknik yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah tes essay sebanyak 5 butir soal, lembar observasi, dan lembar angket untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan media pop-up card. Hasil pretest sebelum dilakukan treatment di kelas kontrol berada pada rata-rata skor 5,19. Sedangkan pada saat posttest berada pada rata-rata skor 14,39. Adapun hasil pretest sebelum dilakukan treatment di kelas eksperimen berada pada rata-rata skor 5,09. Sedangkan pada saat posttest berada pada rata-rata 16,59. Hasil observasi sikap dan keterampilan menunjukkan bahwa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol karena adanya penggunaan media pop-up card. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh media pop-up card terhadap hasil belajar siswa pada materi penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya. Kata Kunci: Pop-Up Card, Hasil Belajar, Materi Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya.
Pengaruh Strategi Pemecahan Masalah terhadap Kemampuan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita Operasi Hitung Campuran Sri Wulandari; Oyon Haki Pranata; Yusuf Suryana
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 5, No 3 (2018): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (851.928 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v5i3.12642

Abstract

Pemecahan masalah merupakan bagian dari pembelajaran matematika yang sangat penting untuk mendorong siswa mampu memecahkan masalah matematika. Salah satu pembelajaran matematika yang mendorong siswa mampu memecahkan permasalahan adalah dengan pemberian soal cerita. Namun masih banyak siswa sekolah dasar yang kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita karena kurangnya pemahaman seperti bagaimana cara menyelesaikan soal  sehingga soal yang diberikan tidak bisa dijawab dan menjadi masalah bagi siswa itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siwa dalam memecahkan masalah dan mengetahui apakah terdapat perbedaan sebelum diberi perlakuan startegi pemecahan masalah dan setelah diberi perlakuan strategi pemecahan masalah, serta mencari pengaruh strategi pemecahan masalah. Metode penelitian yang dilaksanakan adalah metode Eksperimen dengan bentuk desain Pre Eksperiment One-Group Pretest-Posttest Design. Strategi pemecahan masalah berdasarkan teori Polya yang memiliki empat langkah penyelesaian yaitu memahami masalah, melakukan rencana penyelesaian, menyelesaikan penyelesaian dan memeriksa kembali. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan  siswa menyelesaikan soal cerita operasi hitung campuran sebelum diberi perlakuan strategi pemecahan masalah masih sangat rendah, dan kemampuan siswa menyelesaikan soal cerita operasi hitung campuran setelah diberi perlakuan strategi pemecahan masalah adalah tinggi sehingga terdapat pengaruh strategi pemecahan masalah terhadap kemampuan siswa menyelesaikan soal cerita operasi hitung campuran
Penggunaan Teori Van Hiele untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Jaring-Jaring Kubus dan Balok Titin Avyani; Epon Nur’aeni L; Oyon Haki Pranata
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 4, No 2 (2017): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.158 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v4i2.7410

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan mengenai hasil belajar siswa pada materi jaring-jaring kubus dan balok di kelas V SD Negeri 4 Karangpawitan, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis yang tergolong masih rendah. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya proses pembelajaran matematika masih berpusat pada guru. Oleh karena itu, pembelajaran mengenai jaring-jaring kubus dan balok kurang bermakna bagi siswa karena terlalu abstrak. Dalam hal ini, diperlukan strategi baru untuk memperbaiki pembelajaran tersebut yaitu dengan menggunakan teori Van Hiele.Teori Van Hiele adalah teori yang khusus digunakan dalam bidang geometri yang memiliki 5 tahapan pembelajaran yaitu tahap informasi, tahap orientasi terarah, tahap eksplisitasi, tahap orientasi bebas, dan tahap integrasi. Rumusan materi yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana RPP, pelaksanaan pembelajaran, serta hasil belajar siswa pada materi jaring-jaring kubus dan balok dengan menggunakan teori Van Hiele di kelas V SD Negeri 4 Karangpawitan, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis tahun ajaran 2016/2017. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus, setiap siklus terdapat 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa melalui pengganaan teori Van Hiele , hasil belajar siswa pada materi jaring-jaring kubus dan balok meningkat. Hal ini terbukti dari peningkatan dalam hasil belajar pada siklus I mencapai 38,09%, pada siklus II mencapai 80,95%, dan pada siklus III mencapai 95,23%.     
Pengembangan Media Permainan Papan pada Pembelajaran IPS untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar Tanti Setiawati; Oyon Haki Pranata; Momoh Halimah
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 6, No 1 (2019): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.139 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v6i1.13176

Abstract

Mata pelajaran IPS bertujuan untuk membekali peserta didik supaya dapat hidup bermasyarakat dan mengatasi segala permasalahan sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-harinya. Salah satu aspek untuk mengakomodasi kebutuhan pengetahuan dan pemahaman materi IPS adalah aspek intelektualitas, sehingga siswa memerlukan sumber belajar yang dapat memudahkannya menerima materi. Oleh karena itu, penting sekali penyediaan media pembelajaran sebagai sumber belajar untuk memudahkan siswa menerima materi, menarik perhatian dan memotivasi siswa untuk belajar. Namun, berdasarkan studi pendahuluan di SD Negeri Pahlawan, penggunaan media pembelajaran sebagai sumber belajar masih kurang maksimal, begitupun ketersediaan media pembelajaran IPS belum banyak dikembangkan, masih berupa media yang menjadi ciri khas IPS seperti peta, globe, dan foto-foto pahlawan yang dipajang. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bermaksud untuk mengembangkan media pembelajaran pada pokok bahasan sejarah kerajaan islam di Indonesia berupa media permainan papan. Tujuan penelitian ini  untuk mendeskripsikan identifikasi kebutuhan awal pengembangan media pembelajaran IPS di kelas V Sekolah Dasar, mendeskripsikan rancangan media permainan papan, mendeskripsikan implementasi media permainan papan dan mendeskripsikan produk akhir media permainan papan. Produk penelitian ini bermanfaat untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah Design Based Research (DBR). Tahapan DBR meliputi tahap identifikasi dan analisis masalah untuk kebutuhan awal pengembangan, merancang produk media permainan papan, melakukan uji coba media permainan papan, dan menghasilkan produk akhir media permainan papan setelah dilakukannya refleksi produk. Berdasarkan hasil validasi ahli dan uji coba yang disertai perbaikan dari data responden, sebagian besar aspek kelayakan telah memenuhi kriteria baik, sehingga media permainan papan layak digunakan dalam pembelajaran.Kata Kunci : Media, Permainan Papan, IPS, Siswa Kelas V Sekolah Dasar
Respon Siswa Sekolah Dasar terhadap Program Belajar dari Rumah (BDR) di TVRI Tesa Esti Rahayu; Oyon Haki Pranata; Nana Ganda
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 8, No 2 (2021): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.864 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v8i2.35341

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada proses pembelajaran yang berpindah dari sekolah menjadi di rumah akibat adanya pandemi covid-19. Penelitian berkaitan dengan respon siswa terhadap program belajar dari rumah (BDR) bertujuan mengukur respon siswa sekolah dasar terhadap program BDR di TVRI. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, wawancara dan penyebaran angket/kuisioner. Subjek penelitian adalah siswa SDN Cipari Kecamatan Karangnunggal sebanyak 30 orang dengan kisaran usia 9-11 tahun. Respon siswa yang diteliti ditinjau dari tiga dimensi, yaitu kognitif, afektif dan konatif. Respon kognitif merupakan respon yang berhubungan dengan persepsi mengenai objek sikap. Respon afektif mencakup sikap siswa berkaitan dengan rasa senang atau tidak senang. Sementara respon konatif berhubungan dengan perilaku nyata yang meliputi tindakan atas perbuatan. Peneliti melihat interaksi siswa dalam proses pembelajaran program BDR di TVRI kemudian siswa menerima umpan balik terhadap hasil non tes berupa kuisioner yang berisi pilihan pernyataan baik positif atau negative yang skala bernilai 1–4. Respon siswa dibagi kedalam empat kategori yaitu sangat lemah (25% ≤ %NRS 43%), lemah (43% ≤ %NRS 62%), kuat (62% ≤ %NRS 81%) dan sangat kuat (81% ≤ %NRS 100%). Hasil penelitiannya menunjukan respon siswa positif dimana presentase pada dimensi kognitif menunjukan respon pada kategori kuat sebesar 79,12%, pada dimensi afektif menunjukan repon pada kategori kuat sebesar 78,08%, dan pada dimensi konatif menunjukan respon kategori kuat dengan presentase sebesar 79,16%.
Analisis Soal Pilihan Ganda dengan Menggunakan Pemodelan RASCH untuk Mengukur Kemampuan Siswa dalam Mengurutkan Bilangan Pecahan di Sekolah Dasar Efty Hatining Tyas; Ghullam Hamdu; Oyon Haki Pranata
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 7, No 2 (2020): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v7i2.24773

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sulitnya menentukan nilai pecahan dengan pembilang dan penyebut berbeda ketika akan mengurutkan bilangan pecahan. Hal ini menjadi suatu masalah yang perlu dianalisis. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kualitas soal dan kemampuan siswa dalam mengurutkan bilangan pecahan. Suatu tes bisa menginformasikan kualitas soal dan juga prestasi siswa. Tes dilaksanakan dengan mendistribusikan sebanyak 20 butir soal pilihan ganda tentang mengurutkan bilangan pecahan  kepada 56 siswa pada salah satu Sekolah Dasar di Kota Tasikmalaya. Hasil tes dianalisis dengan menggunakan Pemodelan RASCH dengan bantuan aplikasi perangkat lunak Winstep versi 3.75. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis menggunakan Pemodelan RASCH menjelaskan kualitas butir soal pilihan ganda dan kemampuan siswa dalam mengurutkan bilangan pecahan. Kualitas butir soal pilihan ganda tentang mengurutkan bilangan pecahan berdasarkan tingkat kesulitannya diklasifikasikan menjadi empat yaitu soal sangat sulit, soal sulit, soal mudah dan soal sangat mudah. Dari 20 soal pilihan ganda terdapat enam soal sangat sulit, tiga butir soal sulit, empat butir soal mudah, dan tujuh soal sangat mudah. Sedangkan kemampuan siswa dikategorikan menjadi tiga yaitu kategori abilitas tinggi, abilitas sedang dan abilitas rendah. Dari 56 siswa Sekolah Dasar  kategori abilitas tinggi diperoleh sebanyak 10 orang, kategori abilitas sedang sebanyak 15 orang, dan kategori abilitas rendah sebanyak 31 orang.
Analisis Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika pada Materi Bangun Datar dengan Taksonomi SOLO (Structure Of Observed Learning Outcome) di Sekolah Dasar Ayu Febiyanti; Oyon Haki Pranata; Ghullam Hamdu
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 7, No 2 (2020): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v7i2.26374

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian analisis kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika pada materi bangun datar dengan taksonomi SOLO (Structure Of Observed Learning Outcome) di Sekolah Dasar. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa kelas IV SD Negeri Mancogeh dalam menyelesaikan soal matematika pada materi bangun datar ditinjau dari kualitas respon siswa berdasarkan taksonomi SOLO. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi analisis kualitatif. Taksonomi SOLO (The Structure of the Observed Learning Outcome) atau struktur hasil belajar yang dapat diamati adalah salahsatu alat yang sederhana dan mudah untuk mengetahui kualitas respon nyata dari siswa dan analsis kesalahan. Taksonomi SOLO terdapat lima level perkembangan kemampuan berpikir siswa yakni prastructural, unistructural, multisutructural, relational, dan extended abstract. Lokasi dilaksanakannya penelitian ini yaitu di SD Negeri Mancogeh Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya. Terdapat 31 siswa kelas IV B yang menjadi subjek penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukan persentase kualitas respon siswa dalam menyelesaikan tes tertulis soal bangun datar diantaranya pada level prastructural sebanyak 2 siswa atau sebesar 6,45%, level unistructural sebanyak 10 siswa atau sebesar 32,26%, level multisructural sebanyak 11 siswa atau sebesar 35, 48%, relational sebanyak 8 siswa atau sebesar 25,81% dan pada level extended abstract tidak ada siswa yang termasuk kedalamnya. Secara keseluruhan, kualitas respon siswa kelas IV B dalam menyelesaikan soal matematika berada pada level multistructural dimana siswa sudah bisa memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat tetapi belum bisa menyelesaikan soal dengan baik dan benar.