Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Pemanfaatan Hukum Snellius sebagai Dasar Alat Ukur Indeks Bias Dan Viskositas Larutan Garam Berbasis Mikrokontroler AVR ATMega8535 Donni Kis Apriyanto; Gurum Ahmad Pauzi; Warsito Warsito
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtaf.v1i1.467

Abstract

Telah direalisasikan sebuah alat pengukur indeks bias larutan yang sekaligus menampilkan nilai viskositasnya dengan menerapkan hukum Snellius dengan tampilan LCD. Alat tersebut terdiri dari sensor LDR, potensiometer multiturn, motor stepper, mikrokontroler ATMega 8535 dan LCD 16x2. Proses kerja alat yaitu sensor LDR bergerak horizontal mencari berkas cahaya paling terang dari sinar laser yang telah dibiaskan oleh cairan. Pergerakan LDR secara horizontal ini dibantu oleh motor stepper bipolar dan belt. Ketika sensor LDR terkena cahaya laser, maka sensor LDR akan berhenti bergerak dan mikrokontroler akan membaca keluaran dari potensiometer multiturn yang sebelumnya ikut berputar seiring dengan pergerakan LDR. Keluaran dari potensiometer multiturn ini akan dikonversikan sebagai bentuk perubahan jarak LDR dan akan dihitung oleh program sebagai nilai indeks bias cairan dan viskositas cairan. Nilai viskositas yang didapatkan merupakan hasil perhitungan numerik program dimana terlebih dahulu dicari hubungan antara perubahan nilai indeks bias terhadap viskositas yang didapat dari hasil eksperimen. Persamaan empiris antara nilai indeks bias dan nilai viskositas pada larutan garam yaitu . Alat ini baik digunakan untuk menampilkan nilai visksositas larutan garam sedangkan nilai indeks bias dapat digunakan untuk semua cairan yang mampu dilewati cahaya tampak. Rentang pengukuran dari alat yang dibuat untuk nilai indeks bias larutan garam yaitu 0,66 sampai 5,69 dan nilai viskositasnya antara 0,003718 P sampai 0,010723 P. Kata Kunci: Indeks Bias, Viskositas, Larutan Garam, Mikrokontroler.
Sistem Telemteri Data Pergeseran Tanah Dari Sensor Potensiometer Menggunakan Radio Frekuensi APC220 Defi Setiawati; Gurum Ahmad Pauzi; W Warsito
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtaf.v3i2.1300

Abstract

This research has been realized a remote communication instrument using APC220 radio frequency as transmitter and receiver of landslide data that has controlled by Atmega32 microcontroller. Landslide sensor utilized bytwo potentiometersthat converting the shift distance into a voltage. The system used 10 WP solar cell and 12V 12Ah battery as a voltage source that can be operated in the isolated area for 15 hours. The computer receive voltage data and shift distance from system with interval 10 seconds. In this research, the sensor was able to detect 0 to 15 cm shift distance. First sensor has equation y = 0.275x + 0.138 with linear correlation 0.999 and sensitivity 0.235 V/cm meanwhile second sensor has equation y = 0.317 x - 0.677 with linear correlation 0.968 and sensitivity 0.270 V/cm.
Pemanfaatan Energi Angin Pada Sepeda Motor Bergerak Untuk Menyalakan Lampu Fitri Anggraini; Arif Surtono; Gurum Ahmad Pauzi
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika Vol 4, No 2 (2016): Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtaf.v4i2.1333

Abstract

Menyalakan lampu sepeda motor di siang hari merupakan penerapan pasal 107 ayat 2 UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan untuk kepentingan keselamatan publik pengendara sepeda motor di jalan raya. Dalam pelaksanaannya, menyalakan lampu sepeda motor di siang hari menimbulkan dampak dari beberapa segi. Dibutuhkan alternatif untuk mengatasi masalah tersebut. Dinamo merupakan salah satu komponen mesin yang mengubah energi mekanik (gerak) dari mesin menjadi energi listrik dengan perantara induksi medan magnet. Pada penelitian ini telah dibuat sebuah alat pemanfaatan energi angin pada sepeda motor bergerak untuk menyalakan lampu. Alat ini menggunakan dinamo sebagai penghasil energi listrik yang dibutuhkan untuk menyalakan lampu, baling-baling kipas sebagai pembangkit listrik, rangkaian penerangan sepeda untuk menstabilkan tegangan. Proses kerja alat dimulai saat sepeda motor berjalan dan membuat baling-baling kipas bergerak memutar dinamo yang kemudian menghasilkan energi listrik untuk menyalakan lampu. Pada alat ini mendapatkan keluaran tertinggi 11,5 volt pada kecepatan 50 km dan daya terbesar yang dihasilkan oleh dinamo adalah sebesar 6,96 watt pada kecepatan 50 km untuk menyalakan lampu.
Deteksi Letak Kebocoran Pipa Berdasarkan Analisis Debit Air Menggunakan Teknologi Sensor Flowmeter Berbasis TCP/IP Duwi Hariyanto; Gurum Ahmad Pauzi; Amir Supriyanto
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtaf.v5i1.1355

Abstract

Pipeline leaks can cause major financial losses for the users of pipeline system. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) generally uses manual methods to detect leak location, such as by looking puddle above the pipeline. The research proposed to produce a method that can detect pipeline leak location quickly and accurately. The method use water flow sensors that are placed before and after the leak. The water flow sensors are used to record data of the difference between incoming and outgoing water flow (ΔQ). The data are transmitted to a computer using a network based on TCP/IP. The results showed that the smaller value of the difference between incoming and outgoing water flow (ΔQ), the farther distance leak location (X). If diameter hole (D) had decreased by 43%, the value of the difference between incoming and outgoing water flow (ΔQ) would have decreased by 21%. Based on these results, the method for detecting pipeline leak location with technology water flow sensors can distinguish pipeline leak location quickly and accurately.
Pengukuran Panjang Gelombang Sumber Lampu Monokromatis dari Pola Difraksi Cahaya Berbasis Webcamdan Borland Delphi Eko Sariyanto; Sri Wahyu Suciyati; Gurum Ahmad Pauzi; J Junaidi
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtaf.v2i2.1276

Abstract

Telah dilakukan penelitian untukpengukuran panjang gelombang dari pola difraksi cahaya yang terbentuk ketika melewati sebuah celah tunggal. Penelitian dilakukan dengan memanfaatkan alat ukur pola difraksi cahaya yang terintegrasi langsung dengan sebuah kamera sebagai pengindra. Hasil penelitianmenunjukkan bahwapanjang gelombang dari sumber diperoleh sebesar 583-589 nm. Proses pengukuranpola difraksi dilakukan dengan menggunakan kisi 100 celah/mm, 300 celah/mm, dan 600 celah/mm dengan variasi jarak 50-100 cm. Nilai akurasi pengukuran diperoleh sebesar 99,45-99.59% dengan error sebesar 0,04-0,55%. Sistem yang dibangun telah mampu pula untuk mengukur panjang gelombang cahaya monokromatis denganrange panjang gelombang 450-630 nm.
Perancangan Alat Deteksi Pola Perambatan Suara dengan Metode Multi Titik Menggunakan Komunikasi Protokol TCP/IP WIZ110SR Studi Kasus: Ruangan Ibadah Masjid Al Wasi’i Universitas Lampung Fat’hul Bari; Gurum Ahmad Pauzi; Amir Supriyanto; W Warsito
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika Vol 4, No 1 (2016): Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtaf.v4i1.1312

Abstract

Telah direalisasikan alat deteksi dan pengukur pola perambatan suara dengan metode multi titik meggunakan komunikasi protokol TCP/IP WIZ110SR pada Masjid Al Wasi’i Universitas Lampung. Pengujian dilakukan menggunakan SLM SL4011 dalam kondisi yang sama di Laboratorium Elektronika Dasar dan Instrumentasi Jurusan Fisika FMIPA Unila. Alat yang dibuat memiliki kemampuan pengukuran dari ±50 dB sampai dengan ±115 dB. Pengukuran perambatan suara dilakukan pada ruangan ibadah Masjid Al Wasi’i Universitas Lampung dengan menggunakan 8 sensor yang telah dibuat. Rata-rata pengukuran tingkat tekanan suara pada semua titik memiliki tingkat tekanan suara sebesar 56,36 dB. Perbedaan nilai tingkat tekanan suara pada titik dengan nilai tingkat tekanan suara terbesar dan nilai tingkat tekanan suara rata-rata semua titik ialah sebesar 5,66 dB. Sementara, perbedaan nilai tingkat tekanan suara pada titik dengan nilai tingkat tekanan suara terendah dan nilai tingkat tekanan suara rata-rata semua titik adalah sebesar 2,69 dB. Berdasarkan hasil pengukuran pada penelitian ini, nilai perbedaan tingkat tekanan bunyi tidak lebih dari 6 dB, artinya penyebaran pola perambatan suara di Masjid Al Wasi’i Universitas Lampung telah menyebar secara merata.
Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara Melalui Analisis Perubahan Tingkat Penyerapan Bunyi dan Kecepatan Gelombang Bunyi di Udara Amria Sukma Ringkeh; Gurum Ahmad Pauzi; W Warsito
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika Vol 4, No 2 (2016): Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtaf.v4i2.1328

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik penyerapan bunyi pada udara dengan menghitung koefisien absorbsi bunyi. Selanjutnya, menganalisis perubahan suhu dan kelembaban udara yang terjadi. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan pengukuran intensitas bunyi menggunakan Sound Level Meter (SLM) dengan variasi jarak, frekuensi dan suhu serta kelembaban udara. Perhitungan koefisien absorbsi bunyi menggunakan persamaan perbandingan tekanan akustik pada dua jarak yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan pada suhu rendah dan kelembaban tinggi (suhu 23,4℃ dan kelembaban 82%) koefisien serap bunyi yang dihasilkan tinggi. Kemudian, saat suhu tinggi dan kelembaban rendah (suhu 39,5℃ dan kelembaban 53%) koefisien serap bunyi yang dihasilkan semakin rendah. Tetapi, hal tersebut tidak terjadi pada saat suhu 29℃ dan kelembaban 57% dikarenakan beberapa faktor.
Desain dan Realisasi Alat Pendeteksi Perubahan Tingkat Kemiringan Tanah sebagai Penyebab Tanah Longsor Menggunakan Sensor Potensio Linier Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535 Shintha Yunia Ulfa; Gurum Ahmad Pauzi; W Warsito
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika Vol 4, No 1 (2016): Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtaf.v4i1.1314

Abstract

Tanah longsor merupakan tergelincirnya satu blok (tanah) terhadap tanah yang lain. Tanah Longsor dapat dideteksi dengan perubahan tingkat kemiringan tanah. Penelitian ini menunjukkan desain dan realisasi alat pendeteksi tingkat kemiringan tanah menggunakan sensor potensio linier berbasis mikrokontroler ATMega 8535. Sistem bekerja dengan 4 (empat) unit sensor potensio linier. Sensor ditempatkan pada setiap sudut bagian atas sistem. Sehingga sensor dapat mendeteksi kemiringan dengan empat arah. Setiap perubahan kemiringan sistem, beban akan menggeser kawat kearah atas dan bawah. Pergeseran kawat ini yang menyebabkan resistansi pada sensor berubah. Nilai keluaran sensor dihubungkan dengan rangkaian pembagi tegangan sebelum masuk ke ADC. Oleh karena itu nilai keluaran yang diperoleh oleh sistem berubah sesuai dengan arah dan perubahan tingkat kemiringan. Kemudian nilai keluaran ditampilkan pada LCD dan disimpan pada micro-sd. Berdasarkan penelitian alat yang digunakan dapat mendeteksi perubahan tingkat kemiringan 00 hingga 250.
Rancang Bangun Sistem Telemetri Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara Menggunakan Sensor SHT11 dengan Memanfaatkan RF APC220 Siti Wahyuni; Gurum Ahmad Pauzi; W Warsito
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika Vol 4, No 2 (2016): Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtaf.v4i2.1330

Abstract

Telah direalisasikan sistem telemetri pengukuran suhu dan kelembaban udara menggunakan Temperature/Humidity Sensor (SHT11) dengan memanfaatkan RF APC220. Sistem telemetri ini dikendalikan oleh mikrokontroler Atmega128 dan diuji dengan alat ukur standar seperti termometer dan higrometer digital. Sistem ini memanfaatkan sel surya 20 WP dan aki 12 V 12Ah sebagai sumber tegangan sehingga dapat dioperasikan di daerah pedalaman selama 24 jam. Pengujian dilakukan di daerah dataran tinggi Pesawaran dan dataran rendah di pantai Tirtaysa. Kemudian, nilai hasil pengukuran ditampilkan pada Liquid Crystal Display (LCD) dan Personal Computer (PC) serta tersimpan pada micro Secure Digital ( micro SD). Pengambilan data dilakukan selama 24 jam dengan setiap satu jam diamati. Dalam penelitian ini, sensor mampu mendeteksi suhu terendah sebesar 20,65°C dan suhu tertinggi sebesar 41,79°C. Sementara, kelembaban udara terendah sebesar 37,36% dan tertinggi sebesar 94,94%.
Sistem Identifikasi dan Pengenalan Pola Citra Tanda-Tangan Menggunakan Sistem Jaringan Saraf Tiruan (Artificial Neural Networks) Dengan Metode Backpropagation Z Zaitun; W Warsito; Gurum Ahmad Pauzi
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtaf.v3i2.1290

Abstract

Sistem pengenalan citra pola tanda-tangan merupakan salah satu aplikasi dalam ilmu computer, aplikasi ini dapat membantu proses pengolahan data pola tanda-tangan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan image processing sebagai pembantu (assistance system) yang dapat meningkatkan kinerja dari sistem kontrol dan informasi, khususnya pada bidang perbankkan maupun kenoktarisan serta pada instansi-instansi lain. Ada beberapa tahap dalam sistem pengenalan citra pola tanda-tangan ini yaitu citra pola tanda-tangan dihasilkan melalui proses scanning (pemindaian), kemudian citra tanda-tangan digital yang dihasilkan dipotong secara manual, proses selanjutnya dilakukan threshold, deteksi batas, pembagian citra, dan representasi nilai input. Proses pelatihan dilakukan dengan menggunakan dua perlakuan yaitu pertama dengan nilai laju pemahaman berbeda dan yang kedua pelatihan dengan jumlah unit berbeda, pelatihan paling baik didapat dengan laju pemahaman 0.3 dan jumlah unit tersembunyi 10 dengan menghasilkan waktu pelatihan singkat dan error relatif kecil. Pengenalan pola tanda-tangan dilakukan dengan dua percobaan, yaitu berdasarkan 1 jumlah pola pelatihan dan 5 jumlah pola pelatihan. Dari data penelitian, kemampuan sistem dalam mengenali pola luaran semakin besar jika jumlah pola pelatihan semakin banyak, dengan jumlah 1 pola pelatihan maka sistem mampu mengenali pola luaran sebesar 50% sedangkan dengan 5 pola pelatihan sistem mampu mengenali pola luaran sebesar 70%.