Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : JOURNAL OF ARCHITECTURE AND URBANISM RESEARCH

Pusat Pertunjukkan Kesenian Jawa di Pekanbaru dengan Pendekatan Arsitektur Jawa Wahyu Suciono; Muhammad Rijal; Gun Faisal
JAUR (JOURNAL OF ARCHITECTURE AND URBANISM RESEARCH) Vol 5, No 1 (2021): JAUR OKTOBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jaur.v5i1.4907

Abstract

ABSTRAK. Perkembangan tekonologi dan kemajuan zaman menjadikan berbagai budaya dan kesenian bangsa asing masuk secara terus menerus menggerus budaya dan seni tradisional bangsa Indonesia. Masuknya budaya asing menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap menurunnya minat masyarakat terhadap warisan budaya dan seni dari nenek moyangnya sendiri, terutama generasi muda yang lebih senang dengan budaya dan seni modern yang menjamur saat ini sehingga lupa dengan identitas mereka sebagai orang jawa. Budaya asing membuat masyarakat mudah menerima kebudayaan tersebut tanpa dicerna terlebih dahulu. Tanpa disadari, kebudayaan dan kesenian daerah kini sudah mulai terlupakan, ditinggalkan dan ditelan oleh kebudayaan asing. Oleh karena itu, keberadaan Pusat Pertunjukkan Kesenian Jawa berfungsi untuk memperkenalkan keaneragaman kesenian Jawa dengan memberikan pertunjukkan seni, pelatihan, pengembangan akan kesenian-kesenian Jawa kepada masyarakat Jawa Riau, juga sebagai sarana pelestarian kesenian daerah dan sarana rekreasi. Dalam perancangan Pusat Pertunjukkan Kesenian Jawa tidak hanya mengutamakan dalam hal penampilan sebuah arsitektur, kemegahan bangunannya saja, melainkan kandungan nilai-nilai dari arsitektur tersebut dalam menanggapi sebuah permasalahan dan memikirkan kesesuaian dengan lingkungan sekitar. Bangunan–bangunan tersebut mengikuti perkembangan arsitektur-arsitektur luar yang semakin canggih, namun melupakan arsitektur daerahnya. Melalui penerapan Tema Arsitektur Jawa diharapkan dapat mengangkat kembali nilai-nilai arsitektur Jawa yang sudah mulai punah.Kata Kunci: Pusat Pertunjukkan, Kesenian Jawa, Arsitektur Jawa
PERANCANGAN STUDIO ANIMASI DI PEKANBARU DENGAN PENDEKATAN PRINSIP DESAIN NORMAN FOSTER lintang pangesti; Muhd Arief Al Husaini; Gun Faisal
JAUR (JOURNAL OF ARCHITECTURE AND URBANISM RESEARCH) Vol 5, No 2 (2022): JAUR APRIL
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jaur.v5i2.4944

Abstract

Berkembangnya Industri kreatif terutama pada bidang animasi semakin banyak dan semakin meluas. Penggunaan animasi kini telah mencangkup ke seluruh bidang, mulai dari dunia hiburan, pendidikan, dan kini animasi juga banyak dipakai dalam dunia bisnis sebagai media untuk mempromosikan barang dan jasanya. Perkembangan minat masyarakat Pekanbaru terhadap dunia animasi belum terlalu dapat dilihat. Untuk dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap animasi maka dibutuhkanlah sebuah wadah yang dapat menampung keahlian serta kreativitas animator untuk bekerja sesuai dengan bidang yang dikuasainya yaitu animasi. Perancangan Studio Animasi ini berada di kota Pekanbaru ini berfungsi sebagai rumah produksidan kantor. Metode prinsip desain Norman Foster merupakan pendekatan yang digunakan sebagai sebuah solusi dalam merancang bangunan yang memiliki fleksibilitas ruang, penggunaan bentuk struktur yang menarik, dan tentunya mengikuti perkembangan teknologi yang nantinya akan sejalan dengan fungsi bangunan yaitu Studio Animasi.
Penerapan Karya desain BIG dalam Institut Kesenian Pekanbaru Harya Bima Prasetya; Mira Dharma Susilawati; Gun Faisal
JAUR (JOURNAL OF ARCHITECTURE AND URBANISM RESEARCH) Vol 4, No 2 (2021): JAUR APRIL
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jaur.v4i2.4460

Abstract

Pekanbaru merupakan sebuah ibu kota provinsi Riau yang mempunyai keragaman seni. Perkembangan seni di Pekanbaru dapat di lihat dari bentuk ornamen, pakaian, tarian, musik, maupun komunitas seni. Namun berdasarkan data Kemendikbud menyatakan bahwa Pekanbaru tidak mempunyai sekolah kesenian di tingkat perguruan tinggi. Dengan demikian Institut Kesenian Pekanbaru menjadi respon terhadap kebutuhan masyarakat, sebagai sebuah wadah bagi para remaja untuk mendapatkan pendidikan kesenian di tingkat perguruan tinggi, sehingga menghasilkan seniman-seniman yang profesional pada bidang kesenian. Karya BIG di pilih sebagai preseden agar terciptanya bangunan yang ikonik serta menjadi simbol pendidikan kesenian di pekanbaru. Pada penerapan karya desain BIG mempengaruhi cara pemilihan site pada kawasan pendidikan, menerapkan prinsip Hedonistic Sustainability yang menghasilkan dampak positif ke area sekitar, pemilihan konsep berupa sungai poligon yang berdasarkan bentuk sungai Siak, multi fungsi bangunan yang memiliki fungsi utama sebagai perguruan tinggi dan fungsi sekunder sebagai tempat rekreasi, mengekspos tekstur material bangunan, dan juga bagaimana mengatur organisasi ruang pada bangunan.  
Revitalisasi Gedung Bioskop Ria Di Kota Pematangsiantar Dengan Pendekatan Arsitektur Ekspresionis Desy Intan; Muhammad Rijal; Gun Faisal
JAUR (JOURNAL OF ARCHITECTURE AND URBANISM RESEARCH) Vol 5, No 2 (2022): JAUR APRIL
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jaur.v5i2.4971

Abstract

Keberadaan bangunan peninggalan sejarah pada masa kolonial Belanda di kota Pematangsiantar menjadi salah satu potensi destinasi pariwisata sejarah. Saat ini terdapat Bioskop Ria sebagai salah satu bangunan tua yang tidak difungsikan dan terbengkalai. Revitalisasi dengan pengalihan fungsi sebagai solusi untuk memanfaatkan kembali bangunan terabaikan yang memiliki nilai sejarah. Melalui pendekatan Arsitektur Ekspresionis dengan analogi konsep “ekspresi dari memutar masa lalu untuk dikenang” yang digambarkan pada pemutar film. Revitalisasi dengan penambahan, dan perbaikan fungsi Bioskop Ria dapat meningkatkan sektor pariwisata di kota Pematangsiantar.
STADION KLUB SEPAK BOLA TIGA NAGA DI KOTA PEKANBARU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR FUTURISTIK Weldri Berto Ocmafiyon; Wahyut Hidayat; Gun Faisal
JAUR (JOURNAL OF ARCHITECTURE AND URBANISM RESEARCH) Vol 5, No 1 (2021): JAUR OKTOBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jaur.v5i1.4956

Abstract

KS Tiga Naga merupakan salah satu klub sepak bola profesional yang berdiri pada tahun 2015 di Kota Pekanbaru. Pada tahun 2019 KS Tiga Naga menempati posisi runner-up Grup Barat Liga 3 dan berhak mendapatkan tiket promosi ke Liga 2 2020. Untuk berlaga di kompetisi profesional Liga 2 setiap klub sepak bola diharuskan memiliki stadion yang sesuai regulasi dari PT. Liga Indonesia Baru selaku penyelenggara. Home base  KS Tiga Naga yang saat ini hanya memiliki kapasitas penonton 1000 orang dengan fasilitas stadion yang belum memenuhi regulasi untuk melaksanakan kompetisi Liga 2. Oleh karena itu, diperlukan stadion sebagai home base KS Tiga Naga di Kota Pekanbaru untuk mewadahi klub daerah sendiri dan mengakomodasi supporter KS Tiga Naga untuk mendukung klub kesayangan mereka. Untuk mendukung stadion yang dirancang nantinya menggunakan pendekatan arsitektur futuristik. Arsitektur futuristik merupakan gaya arsitektur seolah-olah menggambarkan masa depan yang tentunya mengikuti perkembangan arsitektur teknologi tinggi dan mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama.
PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP ARSITEKTUR EKSPRESIONIS DALAM PERANCANGAN THEATRE ART CENTER DI RENGAT aprilliya ningsih; Gun Faisal; Muhammad Rijal
JAUR (JOURNAL OF ARCHITECTURE AND URBANISM RESEARCH) Vol 5, No 2 (2022): JAUR APRIL
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jaur.v5i2.4959

Abstract

Dalam Kehidupan manusia saat ini erat kaitannya dengan yang namanya seni dan budaya. Terutama seni teater yang menampilkan pertunjukan yang berisi dialog, akting, tarian, dan nyanyian yang dilakukan oleh para pemainnya diatas panggung. Fasilitas penunjang dan pendidikan yang berfokus pada bakat dan minat generasi muda terutama pada bidang seni teater saat ini sangat kurang diperhatikan. Hal ini mempengaruhi penurunan aktivitas pada beberapa komunitas atau sanggar teater yang sudah ada. Kurangnya fasilitas yang memadai untuk pendidikan dan pertunjukan seni teater merupakan salah satu yang melatar belakangi perencanaan dan perancangan Theatre Art Center di Rengat. Rengat  merupakan kota yang kaya tentang adat istiadat serta kesenian teaternya, hal ini dapat dilihat dari sering diadakannya pementasan teater di beberapa gedung. Ditambah dengan banyaknya berdiri komunitas atau sanggar teater didaerah tersebut. Theatre Art Center menjadi wadah kegiatan seni teater yang berfungsi sebagai ruang edukasi dan pertunjukan, sehingga dapat mendukung minat dan bakat bagi masyarakat dalam pementasan seni teater. Tema Ekspresionis akan menerapkan ciri dan nilai dari ekspresionisme ke dalam rancangan. Tema akan diterapkan pada tapak, fasad maupun ruang di dalam bangunan.
Pusat Komunitas Permainan Tradisional Melayu Di Meranti Dengan Prinsip Desain Frank O Gehry Rahmat Rahmat; Gun Faisal; Pedia Aldy
JAUR (JOURNAL OF ARCHITECTURE AND URBANISM RESEARCH) Vol 4, No 1 (2020): JAUR OKTOBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jaur.v4i1.4029

Abstract

Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan Kabupaten di Pesisir Timur dengan memiliki potensi yang besar untuk maju dari sektor pariwisata, salah satunya Tradisi Permainan Tradisional. Dengan adanya permainan tradisional membuat daerah tersebut lebih dikenal masyarakat sekitar baik dalam negeri maupun luar negeri, hanya saja di Kabupaten Meranti masih sangat kurang fasilitas penunjang sebagai wadah untuk melaksanakan kegiatan tersebut, dengan akses yang sangat jauh dan terpisah untuk menuju ke masing-masing permainan tersebut sulit bagi wisatawan dan para komunitas untuk ikut serta mendukung adanya permainan tradisional tersebut. Untuk mendukung kegiatan tersebut agar tetap terlaksana dan mudah dijangkau dibutuhkan Pusat Komunitas Permainan Tradisional Melayu sebagai wadah para Komunitas Permainan Tradisional di Meranti untuk melaksanakan berbagai kegiatan. Dalam perancangan Pusat Komunitas Permainan Tradisional Melayu dengan menggunakan tema rancangan dari Prinsip Desain Frank O Gehry sangat memikirkan hasil perancangan sesuai dengan fungsi yang dimana Frank O Gehry sendiri merupakan salah satu arsitek yang bersifat Postmodern dengan tidak melupakan budaya lokal. Pusat Komunitas Permainan Tradisional Melayu Di Meranti Dengan Prinsip Desain Frank O Gehry ini diharapkan dapat membantu para komunitas di Meranti untuk melaksanakan kegiatan yang dapat memicu majunya daerah tersebut.Kata Kunci: Komunitas; Permainan Tradisional; Frank O Gehry; Melayu; Meranti
PERANCANGAN MANGROVE REHABILITATION CENTER DI BENGKALIS DENGAN PENDEKATAN SIMBIOSIS KISHO KUROKAWA Ade Prayetno; Gun Faisal; Mira Dharma S
JAUR (JOURNAL OF ARCHITECTURE AND URBANISM RESEARCH) Vol 5, No 1 (2021): JAUR OKTOBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jaur.v5i1.4889

Abstract

ABSTRAK. Kabupaten Bengkalis  diperkirakan memiliki 40.916 Ha hutan magrove dan setiap tahun selalu mengalami penurunan dan kerusakan. Akibat dari rendahnya kesadaran masyarakat khususnya didaerah pesisir dan eksploitasi hutan Mangrove secara berlebihan serta keadaan sosial ekonomi masyarakat Kabupaten Bengkalis yang tersebar dipesisir pantai mengandalkan sumber daya alam kelautan dan pesisir pantai sebagai mata pencaharian masyarakat setempat. Masyarakat melakukan intrusi terhadap ekosistem hutan magrove dengan mengalih fungsikan lahan (magrove) menjadi tambak, pemukiman nelayan, industri dan penebangan untuk berbagai keperluan seperti bahan industri panglung kayu arang, dan sebagai cerocok bangunan. Akibatnya wilayah kabupaten Bengkalis mengalami kerusakan yang cukup parah tepatnya daerah yang berahadapan langsung dengan Selat Malaka yang memiliki gelombang laut yang cukup kuat. Untuk itu agar menyadarkan masyarakat akan pentingnya Mangrove diperlukan Pusat Rehabilitasi konservasi Mangrove yang mana Pusat Rehabilitasi ini berfungsi sebagai pusat pengembangan, penelitian, serta edukasi masyarakat didalamnya terdapat pusat riset, development, laboratorium indoor dan outdoor serta cultivation area. Mangrove  Rehabilitation Center ini menggunakan pendekatan simbiosis Kisho Kurokawa yang pada dasarnya memiliki prinsip simbiosis antara alam dan manusia yang dapat memperbaiki pola pikir dan interaksi dalam rancangan yang mengacu pada fungsi pengembangan, penelitian, edukasi, serta rekreasi.
REDESAIN SMAN 3 PADANG DENGAN PENDEKATAN SUSTAINABLE ARCHITECTURE Muhammad Razki Adrell; Pedia Aldy; Gun Faisal
JAUR (JOURNAL OF ARCHITECTURE AND URBANISM RESEARCH) Vol 4, No 2 (2021): JAUR APRIL
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jaur.v4i2.4754

Abstract

Penyediaan lingkungan belajar yang baik di sekolah dapat meningkatkan kesehatan dan produktivitas pelajar. SMAN 3 Padang merupakan salah satu institusi pendidikan yang masih kurang dalam memperhatikan lingkungan belajar, yang membutuhkan penyelesaian desain untuk memberikan solusi ke depan. Dengan menggunakan pendekatan sustainable architecture mampu menghadirkan rancangan sustainable school dengan lingkungan belajar yang lebih baik dan berdampak positif pada lingkungan sekolah. Melalui analogi dari konsep “belajar seperti di bawah naungan pepohonan” dan ditransformasikan dengan pendekatan sustainable architecture. Redesain SMAN 3 Padang dapat memberikan lingkungan belajar yang berkelanjutan di sekolah untuk meningkatkan produktivitas siswa dan kemampuan siswa di masa depan, terutama prestasi sekolah.
Penerapan Arsitektur Dekonstruksi pada Perancangan Pusat Kreativitas Seni Media Baru di Pekanbaru Muhammad Poeji Hartadinata; Yohannes Firzal; Gun Faisal
JAUR (JOURNAL OF ARCHITECTURE AND URBANISM RESEARCH) Vol. 6 No. 1 (2022): JAUR Oktober
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jaur.v6i1.5643

Abstract

Culture movement in society has a linear relationship with the development of the art. To face the demands of the times, the artists start to integrate the arts with other disciplines in the process of the creation of works of art considered to be more able to accommodate the expression and the communication is conveyed in a work of art. This is known as new media art. New media art which is the result of undue hybridisation between pure art with technology capable of growing very rapidly. This development extends to all regions in Indonesia. In Pekanbaru, new media art was getting very enthusiasm of the pop art from a variety of backgrounds and ages, but it is unfortunate development is still lacking. This problem can be seen from the lack of facilities or container that can overshadow and accommodate creativity and introduce the work of new media art. Based on these problems, it needed a container that can overshadow the pop art new media as well as introduce new media art to the community, therefore drafted a center for creativity of new media art which can facilitate the activities in the field of new media art whether in the form of the process of creation of works of new media art and activities pertujukkan Design Creativity Center New Media Art is applying the principles of the Architecture of Deconstruction which has the meaning of freedom of the rhetorical structures of composition that is formal. The freedom of form that is a representation of the way of thinking the architecture of the deconstruction that do not want to be bound from the rules that have been there to interpret the freedom of the air-creativity, innovative and always fresh in the new media art. So in the hope Center for the arts creative media this can bring out the creativity of the artist through the architectural elements dekontruktif.
Co-Authors Abdul Muttaqin Achnia Tiffany Nurfadillah Ade Prayetno Adhienirma, Habib Surya Adip Padli Afyar, Aldo Agryvania Br Sembiring Agus Alfinanda Ahmad Hidayat Ahmad Ridho Darwis Akbar Sukirman Putra Alfian Alfian Andre Giovanni Gultom Anjani Eka Putra Daely Anuar, Kaspul Apriliana Hidayati Nurdin aprilliya ningsih Arifia Azas Athifah Sekarrini Awaludin Martin Ayu Lastriani Putri Chelsy Yesicha Cipta Ariyadi Cupu, Dedi Rosa Putra Damanik, Yola Yohana Dariyanto Dariyanto Desy Intan Dimas Wihardyanto Edi Kurniawan Elfina Widya Hastuti Fadhil, Iman Faudya Agiasty Fauzi Erdiansyah Fazrol Rozi Feblil Huda Fikri Fikri Finia, Myisha Amanda Firzal, Yohannes Furqon, Muhammad Ariful Genny Gustina Sari Harya Bima Prasetya Herisiswanto Indra Kuswoyo lintang pangesti Lusi Novita M Gema Indrawan Mhd. Romi Firmansyah Miftahul Karima Mira Dharma S Mira Dharma Susilawati Mira Dharma Susilawaty Mohamad Rafsanjani Morian Saspriatnadi Muhammad Hidayatullah Muhammad Iqbal Irzaiin Muhammad Poeji Hartadinata Muhammad Razki Adrell Muhammad Rijal Muhammad Rijal Muhammad Rijal Muhammad Sani Roychansyah Muhd Arief Al Husaini Musthafa Akbar N. Nazaruddin Nadine Raraz Cahyani Najwa, Nina Fadilah Nazamri Nazamri Nindyo Suwarno Novan, Andre Nurul Asyifa Nurul Syahirah Oktaviani, Sundari Fitria Pedia Aldy Pedia Aldy Pedia Aldy Prabowo, Jevri Rabudin Rizki Rahmat Rahmat Ratna Amanati Rido Saputra Rinjani, Frist Intan Risperdana, Risperdana Rizki Ananda Ruqayyah Nur Rachmah Sabila Khalmi Safika Fitri Safitri, Elvi Santoso, Nugroho Budi Somadona, Sonia Sri Wulandari Suci Rahmawati Suwondo Suwondo Syafri Tivany, Olivia Rizki Tri Maelawati Vera Yunita W.U, Natalia Dwiyanti Wahyu Hidayat Wahyu Hidayat Wahyu Prima Putra Wahyu Suciono Warman Fatra Weldri Berto Ocmafiyon Windy Nurjana Wulandari, Annisa Rizki Yogistira, Yogistira Yohannes Firzal Yohannes Firzal Yuharlis, Muhammad Gusman