Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Tradisi Adat Pattaungeng Situs Tinco di Soppeng, 2007-2017 Eka Yanti; Jumadi Jumadi; Muh Rasyid Ridha
PATTINGALLOANG Vol. 6, No. 2, Agustus 2019
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.654 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v6i2.10839

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang keberadaan Tradisi Adat Pattaungeng, proses pelaksanaan serta cara masyarakat mempertahankan Tradisi Adat Pattaungeng Di Situs Tinco. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri atas 4 tahapan yaitu heuristik, kritik, interpretasi serta historiografi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tradisi Adat Pattaungeng merupakan kegiatan  tahunan yang telah dilaksanakan secara turun temurun. Pemerintah mulai ikut berpartisipasi mulai tahun 2012. Faktor pendukung yang menyebabkan pelaksanaan Tradisi Adat Pattaungeng masih tetap dilaksanakan oleh masyarakat di daerah tinco yaitu adanya niat dari dalam diri untuk membudayakan dan melestarikan tradisi adat pattaungeng, adanya penerus atau pergantian generasi yang akan melaksanakan sehingga budaya tersebut tetap terlaksana dan bertahan didalam masyarakat. Tradisi tersebut dilaksanakan antar bulan september-oktober.Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Tinco melakukan  Tradisi Adat Pattaungeng dengan keyakinan bahwa tradisi tersebut di laksanakan untuk tola bala, untuk keselamatan dan kesejahteraan agar terhindar dari bencana. Serta ucapan rasa syukur kepada Tuhan atas reski yang berlimpah di berikan Tuhan kepada mereka.Keyword: Tradition, Pattaungeng, Tinco The purpose of this study was to determine the background of the existence of the Pattaungeng Indigenous Tradition, the implementation process and the way the community maintained the Pattaungeng Indigenous Tradition on the Tinco Site. This study uses a historical method consisting of 4 stages, namely heuristics, criticism, interpretation and historiography. The results showed that the Pattaungeng Traditional Tradition is an annual activity that has been carried down for generations. The government began to participate starting in 2012. Supporting factors that led to the implementation of the Pattaungeng Indigenous Tradition are still carried out by the community in the Tinco area, namely the existence of an inner intention to cultivate and preserve the pattaungeng traditional traditions, the successor or succession of generations who will carry out so that the culture remains implemented and survived in society. The tradition is carried out between September-October. Based on the results of the above research it can be concluded that the people in Tinco carry out the Pattaungeng Traditional Tradition with the belief that the tradition is carried out for tolaala, for safety and prosperity in order to avoid disaster. As well as gratitude to God for the abundant blessings God gave themKeyword: Tradition, Pattaungeng, Tinco
Petani Kopi Bisang di Desa Tibussan Latimojong Luwu, 2013-2017 Harnita Harnita; Saleh Madjid; Jumadi Jumadi
PATTINGALLOANG Vol. 6, No. 1, April 2019
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v6i1.10690

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang munculnya petani Kopi di Desa Tibussan Kecamatan Latimojong, Dinamika Petani Kopi Bisang di Desa Tibussan Kecamatan Latimojong, dan kehidupan sosial ekonomi petani kopi di Desa Tibussan. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang menggunakan metode sejarah melalui tahapan kerja yakni heuristic atau pengumpulan data, kritk sumber, interpretasi, historiografi atau hasil penulisan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komoditi kopi bisang ,di temukan Sudirman dan mulai diperkenalkan ke masyarakat Luwu oleh seorang bupati luwu yaitu Andi Mudzakkar  yang sedang berkunjung kerumah kepala Desa Tibussan  salah satu masyarakat Desa Tibussan. Kemudian Andi Mudzakkar menyebarkan biji kopi hasil pertanian bapak sudirman di setiap Luwu Expo. Sudirman pertama kali menyajikan kopi bisang kepada bapak bupati luwu yaitu cakka, karena kopi bisang dianggap istimewa oleh masyarakat Desa Tibussan jadi bapak sudirman menyajikannya langsung untuk cakka al hasil sejak tahun 2013 awal mulanya kopi bisang dikenal dan dianggap sebagai kopi orang luwu khusunya Desa Tibussan Kecamatan Latimijong hingga tahun 2017 semakin dipercayai sebagai kopi khas Latimojong. Setelah itu perekmbangan komoditi kopi yang dilihat dari produksi kopi di Desa Tibussan mengalami pasang surut yang disebabkan beberapa hal seperti factor cuaca, penambahan lahan baru, dan pergantian lahan pertanian kopi ke lahan lainnya.                                                                                           Kata kunci : Petani, Kopi dan Tibussan
Tradisi Adat Mappadendang Pationgi Patimpeng 1983- 2016 Gustiana Gustiana; Najamuddin Najamuddin; Jumadi Jumadi
PATTINGALLOANG Vol. 6, No. 1, April 2019
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v6i1.10779

Abstract

Penelitian ini bersifat deskriptif historis dengan menggunakan metode penelitian sejarah,melalui tahapan-tahapan kerja yang meliputi; heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Heuristik adalah tahap pengumpulan sumber- sumber  sejarah, sumber tersebut kemudian dikritik untuk mendapatkan fakta dengan fakta lainnya. Sebagai tahap terakhir adalah historiografi atau penyajian, yaitu merekontruksi peristiwa-peristiwa sejarah menjadi kisah sejarah dalam bentuk deskriptif historis. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa proses ritual adat Mappadendang (pesta panen adat bugis) yang ada di Kabupaten Bone sangat terstruktur dan tersusun secara rapi. Diawali dari penentuan hari pelaksanaan dan durasi atau lama waktu pelaksanaanya. Setelah proses penentuan waktu selesai, maka keluarga yang akan melaksanakan pesta adat tersebut mulai menyusun susunan acara pesta adat Mappadendang. Seperti, acara hiburan dan pemain yang akan menjadi penumbuk alu pada lesung serta atribut yang digunakan pemain pada pesta adat tersebut. Pesta adat tesebut berakhir dengan ditandai makan bersam oleh seluruh masyarakat yang hadir dalam pesta adat tersebut. Dalam pesta adat Mappadendang terdapat makna, nilai- nilai serta fungsi yang terkandung di dalamnya, makna tersebut diaplikasikan dalam bentuk perbuatan seperti rasa syukur terhadap tuhan yang dan menghargai serta menjaga warisan leluhur atau nenek moyang. Begitupun dengan nilai- nilai yang terkandung dalam pesta adat Mappadendang, nilai- nilai kebersamaan, kekeluargaan, hiburan dan religi melebur menjadi satu dalam sebuah pesta adat yang terus dilestarikan dan menjadi pedoman hidup masyarakat.Kata Kunci :  Tradisi, Mappadendang dan Patimpeng
Pensuteraan di Kampung Sutera BNI Desa Pakkana Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo 2011 - 2019 Rahayu Rahayu; Jumadi Jumadi
PATTINGALLOANG Vol. 8, No. 1, April 2021
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jp.v8i1.18399

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai latar belakang pembentukan, perkembangan dan dampak dari pembentukan Kampung Sutera BNI di Desa Pakkana Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo 2011-2019. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang pembentukan Kampung sutera BNI di Desa Pakkana karena pernah terjadinya krisis ekonomi di Kabupaten Wajo pada tahun 1980-an dan hanya di Desa Pakkana yang masih melestarikan tradisi menenun secara turun temurun sehingga pihak bank BNI tertarik untuk membangun kampung wisata di sana. Setelah terbentuknya kampung sutera BNI telah terjadi banyak perkembangan di Desa Pakkana, contohnya para pengrajin yang awalnya hanya berprofesi sebagai penenun kini mulai beralih profesi menjadi pedagang, mereka mendirikan tokonya di dalam kawasan kampung sutera BNI sehingga para pembeli bisa langsung membeli hasil tenunan para pengrajin di sana serta dampak yang ditimbulkan bagi masyarakat di Desa Pakkana yaitu tidak perlu jauh untuk menjual hasil tenunan mereka di pasar, mereka cukup menjadi mitra para pedagang yang berada di kampung sutera BNI. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang bersifat deskriptif analisis. Berdasarkan metode tersebut maka penelitian dilakukan melalui tahap heuristik yaitu pengumpulan data dengan melakukan wawancara dengan narasumber dan buku yang di peroleh dari Perpustakkan Daerah Kabupaten Wajo dan Perpustakaan Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. (2)Kritik, (3) Interpretasi dan (4) Historiografi.Kata kunci :  Kampung sutera BNI, Kampung sutera, Kabupaten WajoAbstractThis research discusses the background of the formation, development and impact of the formation of BNI Sutera Village in Pakkana Village, Tanasitolo District, Wajo Regency 2011-2019. This research shows that the background for the formation of the BNI silk village in Pakkana Village was due to the economic crisis in Wajo Regency in the 1980s and only in Pakkana Village that still preserved the tradition of weaving from generation to generation so that the BNI bank was interested in building a tourist village in there. After the formation of the BNI silk village there have been many developments in Pakkana Village, for example the craftsmen who initially only worked as weavers have now started to switch professions to become traders, they set up their shops in the BNI silk village area so that buyers can immediately buy the weavings of the craftsmen there. as well as the impact on the community in Pakkana Village, namely that they do not have to be far from selling their woven products in the market, they simply become partners for traders in the BNI silk village. This research uses historical method which is descriptive analysis. Based on this method, the research was carried out through the heuristic stage, namely data collection by conducting interviews with resource persons and books obtained from the Wajo Regency Regional Library and the Regional Library of South Sulawesi Province. (2) Criticism, (3) Interpretation and (4) Historiography.Keywords: BNI silk village, silk village, Wajo Regency  
Pemanfaatan Kelapa sebagai media Inovasi Masyarakat Pedesaan Aslinda Aslinda; Jumadi Jumadi; Muhammad Guntur; Maya Kasmita; Rudi Salam
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/caradde.v4i2.1360

Abstract

The purpose of this research is to help the community by conducting training on Coconut Utilization as a medium for Rural Community Innovation. The training was attended by 30 participants obtained from the local community. The training was carried out in two stages, namely: 1) learning and monitoring process, 2) integrated head processing training. In the implementation of the training there were four activities, namely: 1) coconut oil processing unit, 2) shell making, 3) coir fiber fiber processing and 4) coconut juice processing.
Dominasi Sekolah Negeri Terhadap Sekolah Swasta Sebagai Penyebab Kekerasan Simbolik Terhadap Siswa Sekolah Swasta Suardi Suardi; Andi Agustang; Jumadi Jumadi
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 5, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v5i2.2021.264-276

Abstract

Siswa sekolah swasta mendapatkan kekerasan simbolik karena adanya dominasi sekolah negeri terhadap sekolah swasta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis menemukan adanya dominasi sekolah negeri terhadap sekolah swasta yang selevel dan selabel. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode mixed method concurrent embedded di 10 sekolah swasta dan 6 sekolah negeri. Informan penelitian kualitatif sebanyak 43 orang ditentukan menggunakan purposive sampling sedangkan responden penelitian kuantitatif sebanyak 301 orang ditentukan menggunakan random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar angket skala likert dan Gutman, lembar observasi secara langsung, lembar wawancara terstruktur dan dokumen. Data kualitatif yang telah dikumpulkan dianalisis melalui tahapan reduksi data, display data kemudian melakukan penarikan kesimpulan, sedangkan data kuantitatif dianalisis melalui tahapan verifikasi, tabulasi dan persentase data. Hasil penelitian menunjukkan dominasi sekolah negeri menjadi salah satu faktor penyebab kekerasan simbolik terhadap siswa sekolah swasta. Dominasi sekolah negeri terhadap sekolah swasta terbagi menjadi beberapa varian yaitu (a) Dominasi kelas dominan terhadap kelas popular dan kelas borjuasi yang selevel, (b) Dominasi kelas dominan terhadap kelas popular dan kelas borjuasi yang tidak selevel, (c) Dominasi kelas dominan terhadap kelas populer dan kelas borjuasi yang selabel dan (c) Dominasi kelas dominan terhadap kelas populer dan kelas borjuasi yang tidak selabel. Kata kunci: Dominasi, Kekerasan Simbolik, Kelas Dominan, Kelas Borjuasi, Kelas Populer, Sekolah Swasta dan Negeri. Abstract Private school students experience symbolic violence because of the dominance of public schools over private schools. The purpose of this study was to analyze the dominance of public schools over private schools at the same level and level. This research was conducted using a mixed method concurrent embedded in 10 private schools and 6 public schools. As many as 43 qualitative research informants were determined using purposive sampling, while the quantitative research respondents were 301 people who were determined using random sampling. The data was collected using a Likert and Gutman scale questionnaire sheet, direct observation sheets, structured interview sheets and documents. The qualitative data that has been collected is analyzed through the data reduction stage, the data display then draws conclusions, while the quantitative data is analyzed through the verification, tabulation and percentage data stages. The results showed that the dominance of public schools was one of the factors causing symbolic violence against private school students. The domination of public schools over private schools is divided into several variants, namely (a) The domination of the dominant class over the popular class and the bourgeoisie at the same level, (b) The domination of the dominant class over the popular class and the bourgeoisie which is not on the same level, (c) The domination of the dominant class over the class and (c) The domination of the dominant class over the popular class and the bourgeoisie which is not Key words: Domination, Symbolic Violence, Dominant Class, Bourgeois Class, Popular Class, Private and Public Schools.
PERAN RAJA DALAM ISLAMISASI DI KEDATUAN LUWU SULAWESI SELATAN Bustan Bustan; Najamuddin Najamuddin; Jumadi Jumadi
SUPREMASI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya Vol 17, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/supremasi.v17i1.34013

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami proses masuk dan berkembangnya Islam di Kerajaan Luwu. Masuknya Islam di Sulawesi Selatan tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi melalui suatu proses, melalui jasa para raja atau pemimpin pada suatu daerah yang memberikan ruang atau tempat terhadap para Da’i, Mubaligh, Ulama untuk menyebarkan ajaran yang dibawanya tersebut. Proses Islamisasi di Kerajaan Luwu yang dikenal sebagai kerajaan tertua di t anah Sulawesi Selatan ini berlangsung dalam tempo yang relatif singkat. Hal ini disebabkan karena adanya campur tangan raja, sang figur sentral dalam pemerintahan dan kehidupan sosial masyarakatnya yang menginginkan agar agama Islam menjadi agama resmi dikerajaannya. Figur raja dalam pandangan masyarakat merupakan tokoh yang dijadikan panutan baik dalam tindakan maupun ucapan. Penelitian ini menggunakan penelitian sejarah dengan empat tahapan yakni; heuristik (pengumpulan data), Kritik (verifikasi data), Interpretasi (penafsiran data), dan Historiografi (penulisan peristiwa menjadi suatu cerita yang utuh).
Pengaruh Pembelajaran IPS Materi Sejarah Terhadap Sikap Nasionalisme Berbasis Kearifan Lokal Pada Peserta Didik Di MTs Al Mansur Biangloe Kabupaten Bantaeng Ismail Ismail; Rasyid Ridha; Jumadi Jumadi
Phinisi Integration Review Volume 5 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v5i2.33559

Abstract

The purpose of this study was to find out 1) Social studies learning history material at MTs Al-Mansur Biangloe Regency. Bantaeng 2) The attitude of nationalism based on local wisdom in students at MTs Al-Mansur Biangloe, Bantaeng Regency. 3) The effect of learning social studies history material on the attitude of nationalism based on local wisdom in students at MTs Al Mansur Biangloe, Bantaeng Regency. This research is a quantitative research with the type of correlational research. The population in this study were 60 students of class IX and a sample of 52 using random sampling technique. Data analysis used simple regression analysis and t-test. The results showed that 1) Social studies learning with historical material was carried out well where the learning outcomes of students had met the learning mastery standards. The learning process carried out by social studies teachers has met existing procedures such as lesson planning, implementation, and evaluation of learning 2) The attitude of nationalism based on local wisdom at MTs Al-Mansur Biangloe, Bantaeng Regency is in the high category. This shows that the attitude of nationalism is shown by an attitude of self-sacrifice, love for the homeland, pride as an Indonesian nation and unity and integrity. 3) There is a positive and significant influence between social studies learning and historical material on the attitude of nationalism based on local wisdom. That is, social studies learning with historical material can increase the attitude of nationalism based on local wisdom of students at MTs Al-Mansur Biangloe, Bantaeng Regency.
Interaksi Sosial (Suku Jawa Dan Suku Mandar Di Wonomulyo) Kabupaten Polewali Mamasa Happy Dwi A.S Tamping; Jumadi Jumadi; Najamuddin Najamuddin
Phinisi Integration Review Volume 5 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v5i1.31571

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; latar belakang masuknya suku Jawa di kabupaten Wonomulyo, bagaimana bentuk-bentuk interaksi sosial antara suku Jawa dan suku Mandar di Wonomulyo, dan presepsi suku Mandar terhadap suku Jawa di Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian historis dengan pendekatan sosiologis. Metode sejarah digunakan untuk mencari rekam jejak Intraksi Sosial Suku Jawa dan Suku Mandar di Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar tahun 1998-2015 dengan cara mewawancarai berbagai narasumber yang mengetahui tentang bagaimana latar belakang kedatangan suku Jawa di Kecamatan Wonomulyo.  Hasil penelitian menujukkan bahwa latar belakang kedatangan suku Jawa di Kecamatan Wonomulyo tidak terlepas dari kebijakan pemerintah Hindia Belanda untuk melakukan kolonisasi demi meningkatkan taraf hidup kesejahteraan masyarakta Jawa serta mengurangi kepadatan penduduk di pulau Jawa. Kemudian bentuk-bentuk proses interaksi sosial yang terjadi antara suku Jawa dan suku Mandar dapat dilihat seperti kerja sama (corporation), akomodasi, asimilasi dan akultirasi. Adapun presepsi masyarakat suku Mandar sejak awal mereka sudah menyambut baik kehadiran orang-orang suku Jawa, mulai tahun 1998 hingga 2015 masyarakat suku Mandar dan suku Jawa hidup Bersama dengan aman tentram dan damai.
FENOMENA ANAK JALANAN (Kasus Pengamen Anak Di Pantai Losari Kota Makassar) St Patimah; Jumadi Jumadi; Abdul Rahman A Sakka
Phinisi Integration Review Volume 6 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v6i1.43357

Abstract

The aims of this research are (i) to find out what factors cause the existence of street children in the Losari Beach area of Makassar City (ii) to find out the forms of child busking social action in the Losari Beach area of Makassar City. In uncovering the phenomenon of street children, this study uses a qualitative descriptive research method which aims to describe in depth the phenomenon of the social action of child buskers in the Losari Beach area of Makassar City and to make it easier to understand the events under study, the authors use theoretical approaches such as (i) Choice Theory Rational. The results of this study indicate that, (i) Street children who work as buskers in the Losari Beach area have skills that are self-taught. (ii) The factors that cause them to take to the streets to sing around the Losari Beach area are the economic problems of families who are far affluent and the level of education. (iii) Their actions towards other buskers, visitors are very diverse where their actions are generally actions that aim to make money to fulfill their daily needs.Tujuan Penelitian ini adalah (i) Untuk mengetahui faktor apa penyebab keberadaan  anak jalanan di Kawasan Pantai Losari  Kota Makassar (ii) Untuk mengetahui bagaimana bentuk-bentuk Tindakan sosial pengamen anak  di Kawasan Pantai Losari  Kota Makassar. Dalam mengungkap Fenomena anak jalanan, penelitian ini mengunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan secara mendalam fenomena Tindakan sosial pengamen anak di Kawasan Pantai Losari Kota Makassar itu serta untuk lebih mudah memahami kejadian yang diteliti maka penulis menggunakan pendekatan teori seperti (i) Teori Pilihan Rasional . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, (i) Anak jalanan yang berprofesi sebagai pengamen di Kawasan pantai losari memiliki keahlian yang didapatkan secara otodidak . (ii) Faktor-faktor yang menyebabkan mereka turun ke jalan untuk mengamen di sekitar Kawasan pantai losari adalah masalah ekonomi keluarga yang jauh berkecukupan dan tingkat pendidikan. (iii) Tindakan mereka ke sesama pengamen, pengunjung sangat beragam di mana Tindakan mereka pada umumnya merupakan Tindakan yang bertujuan untuk mencari uang demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.