Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Aplikasi gaya belajar pada kegiatan belajar mandiri Mahasiswa tahun pertama fakultas kedokteran Universitas muhammadiyah Makassar Malik, Ummu Kalzum; Emilia, Ova; Rahayu, Retno Gandes; Ibrahim, Juliani
Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 4 (2017): MAGNA MEDICA
Publisher : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Pengetahuan akan gaya belajar sangat dibutuhkan oleh mahasiswa. Pada saat belajar mandiri, mahasiswa memiliki kebebasan untuk untuk dapat mengidentifikasi kebutuhan belajarnya yang akan dijabarkan dalam bentuk tujuan belajar, setelah itu menyiapkan rencana belajar, mencari sumber daya yang dibutuhkan dan melaksanakan rencana belajar tersebut serta diakhir dengan evaluasi hasil dan prosesbelajar. Dalam proses belajar inilah gaya belajar dapat menjadi katalisator untuk pembelajaran yang efektif.Salah satunya adalah gaya belajar Visual, Aural, Read/write, Kinestetik (VARK).Metode: Penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif terhadap mahasiswa tahun pertama FK Unismuh di TA 2013/2014. Tahap pertama dengan menyebarkan kuesioner VARK untuk mendapatkan data gaya belajar mahasiswa. Selanjutnya mahasiswa diberikan buku harian belajar mandiri untuk diisi sesuai apa yang mereka lakukan saat belajar mandiri.Hasil: Berdasarkan analisis data diperoleh gaya belajar unimodalitas mahasiswa yaitu Visual 1.4%, Aural 29%, Read/write 24.6%, Kinestetik 32%, dan multimodalitas 13%. Dari kelompok unimodalitas hanyasebesar 10% yang mengaplikasikan gaya belajar sesuai karakteristik gaya belajarnya sedangkan dari kelompok multimodalitas sebesar 77.7%.Simpulan: Gaya belajar yang paling dominan adalah gaya belajar kinestetik dan kelompok multi modalitaslah yang paling banyak mengaplikasikan gaya belajar sesuai dengan karakteristik gaya belajarnya.Kata kunci. Aplikasi gaya belajar, gaya belajar VARK, belajar mandiri.
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA PENYANDANG DISABILITAS; STUDI KUALITATIF PADA REMAJA TUNANETRA DI YAYASAN PEMBINAAN TUNANETRA INDONESIA (YAPTI) MAKASSAR Aras, Dara Ugi; Asbi, Nurul Muflihun; Ibrahim, Juliani
JIKI Jurnal Ilmiah Kesehatan IQRA Vol 7 No 01 (2019)
Publisher : LPPM STIKES Muhammadiyah Sidrap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurangnya pendidikan mengenai kesehatan reproduksi akan mempengaruhi higiene reproduksi ,yang akan mengacu pada timbulnya penyakit yang dapat berawal dari penyakit infeksi hingga ke tahap akhir berupa penyakit kanker. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran pemahaman tentang Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada remaja penyandang disabilitas. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif yaitu mendapatkan informasi mendalam yang didapat langsung dari responden, yaitu remaja penyandang disabilitas, guru, dan penjaga asrama, melalui wawancara mendalam (in-depth interview) dan juga observasi terhadap kondisi dan lingkungan responden di Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia (YAPTI). Hasil penelitian, didapatkan bahwa penyandang tunanetra di YAPTI memiliki sedikit pengetahuan tentang sistem reproduksi, yaitu tentang menstruasi ; definisi, siklus, kelainan dan higien. Hal disebabkan oleh kurangnya informasi yang responden peroleh dari para pendidik atau guru. Sementara itu, para guru pun juga memiliki keterbatasan pengetahuan terkait hal kesehatan reproduksi, sehingga penyajian isu ini kepada para penyandang tunanetra ikut terbatas.Pengetahuan ini dianggap sangat perlu untuk diberikan kepada responden yang menjadi siswa dalam lingkungan YAPTI ini, karena merekalah yang memegang kendali atas control terhadap tubuh mereka. Hasil dari penelitian ini kemudian menawarkan sebuah kegiatan untuk mengatasi kendala tersebut, yang disebut dengan “Edukasi Kesehatan Reproduksi untuk Remaja Putri di YAPTI” dengan metode berupa diskusi interaktif dengan pendekatan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats).
Penanggulangan Stanting Melalui Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dengan Sosialisasi Dan Edukasi Pola Hidup Sehat Di Lombok Barat Syamsia Syamsia; Abubakar Idhan; Juliani Ibrahim; Muh.Yunus Ali; Abd Rahkim Nanda; Hasanuddin Hasanuddin
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 3 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v4i3.894

Abstract

AbstrakStunting merupakan kondisi pertumbuhan anak yang tidak sesuai umurnya karena tidak mendapatkan asupan gizi dalam jumlah tepat dalam waktu yang lama. Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu daerah dengan prevalensi stunting yang tinggi. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat yang melibatkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Muhammadiyah Aisyiah (KKN MAS) di Kabupaten Lombok Barat ini bertujuan untuk:1) meningkatkan keterampilan mahasiswa sebagai sasaran antara yang strategis dalam meningkatkan partispasi masyarakat melalui sosialisasi dan edukasi pola hidup sehat; 2) melibatkan mahasiswa dalam peningkatan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan stunting di Kabupaten Lombok Barat; 3) mengembangakan pola pemberdayaan kolaboratif melalui pendampingan dalam transfer ipteks secara luas; 4) meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan stunting. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sosialisasi dan edukasi pola hidup sehat. Hasil dari kegiatan ini adalah mahasiswa terlibat secara langsung dalam kegiatan sosialisasi dan edukasi pola hidup sehta yang dilakukan secara dor to dor kepada ibu-ibu, dan sosialisasi dan penyuluhan parameter gizi seimbang kepada kader posyandu, serta “sex education” pada siswa. Kegiatan KKN MAS di Lombok Barat terlaksana sesuai dengan yang diharapakan berkat kerjasama peserta KKN MAS, masyarakat, dan pemerintah. Kata Kunci: gizi, pernikahan dini, sex education. AbstractStunting is a growth condition of children that is not appropriate for their age because they do not get the right amount of nutrition for a long time. West Lombok Regency is one of the areas with a high prevalence of stunting. The purpose of community service activities involving Kuliah Kerja Nyata (KKN) Muhammadiyah Aisyiyah (KKN MAS) in West Lombok Regency aims to: 1) improve student skills as strategic intermediate targets in increasing community participation through socialization and education on healthy lifestyles; 2) involving students in increasing community participation in stunting prevention in West Lombok Regency; 3) developing collaborative empowerment patterns through assistance in broad science and technology transfer; 4) increase community participation in stunting prevention. The method used in this activity is socialization and education on healthy lifestyles. The result of this activity is that students are directly involved in socialization and education activities for healthy lifestyles which are carried out door-to-door to mothers, and socialization and counseling of balanced nutrition parameters to posyandu cadres, as well as "sex education" to students. KKN MAS activities in West Lombok were carried out as expected thanks to the collaboration of KKN MAS participants, the community, and the governmentKey Word: nutrition, early marriage, sex education
PELATIHAN BUDIDAYA SAYURAN HIDROPONIK UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN GIZI KELUARGA PADA KADER POSYANDU HIKMAT DESA TANETE, SIDRAP syamsia syamsia; Juliani Ibrahim; Aidil Akbar
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 7 No. 1 (2021): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 7 NO. 1 OKTOBER 2021
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v7i1.14631

Abstract

Masalah Kesehatan yang dihadapi mitra saat ini adalah stunting. Salah satu faktor penyebab stunting adalah tidak tercukupinya kebutuhan gizi anak. Lahan pekarangan dapat digunakan untuk menanam sayuran dalam rangka memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada kader posyandu Hikmat dalam memanfaatkan lahan pekarangan untuk budidaya sayuran hidroponik dalam rangka memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Metode pelaksanaan kegiatan dibagi dalam 3 tahapan yaitu: 1) Persiapan bahan dan alat; 2) Pengenalan hidroponik sistem sumbu (wick); 3) Pembagian kit hidorponik dan praktek budidaya sayuran hidroponik. Kegiatan pelatihan diikuti oleh delapan kader posyandu. Setelah mengikuti kegiatan ini, kader posyandu Hikmat mendapatkan pengetahuan dan keterampilan budidaya sayuran hidroponik sistem sumbu. Diharapkan kegiatan ini dapat disebarluaskan kepada warga terutama ibu-ibu di Desa Tanete yang menjadi sasaran kader Posyandu Hikmat. Kata kunci: Asupan gizi, stunting, sistem sumbu. ABSTRACT The current health problem faced by partners is stunting. One of the factors causing stunting is the inadequate nutritional needs of children. Yard land can be used to grow vegetables in order to meet the nutritional needs of the family. This training activity aims to provide knowledge and skills to Hikmat posyandu cadres in utilizing yard land for hydroponic vegetable cultivation in order to meet the nutritional needs of families. The method of carrying out the activities is divided into 3 stages, namely: 1) Preparation of materials and tools; 2) Introduction of hydroponic wick system; 3) Distribution of hydroponic kits and practice of hydroponic vegetable cultivation. The training activity was attended by eight posyandu cadres. After participating in this activity, the understanding level of posyandu cadre in gained knowledge and skills in wick system hydroponic vegetable cultivation was increased. It is hoped that this activity can be widely disseminated to residents, especially women in Tanete Village who are the targets of Hikmat Posyandu cadres. Keywords: Nutrition intake, stunting, wick system.
Aplikasi Gaya Belajar pada Kegiatan Belajar Mandiri Mahasiswa Tahun Pertama Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar Ummu Kalzum Malik; Ova Emilia; Retno Gandes Rahayu; Juliani Ibrahim
MAGNA MEDIKA: Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 4 (2017): February
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.257 KB) | DOI: 10.26714/magnamed.1.4.2017.26-32

Abstract

Application of Learning Style in Independent Study Activities of First Year Students of the Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah MakassarLatar belakang: Pengetahuan akan gaya belajar sangat dibutuhkan oleh mahasiswa. Pada saat belajar mandiri, mahasiswa memiliki kebebasan untuk untuk dapat mengidentifikasi kebutuhan belajarnya yang akan dijabarkan dalam bentuk tujuan belajar, setelah itu menyiapkan rencana belajar, mencari sumber daya yang dibutuhkan dan melaksanakan rencana belajar tersebut serta diakhir dengan evaluasi hasil dan proses belajar. Dalam proses belajar inilah gaya belajar dapat menjadi katalisator untuk pembelajaran yang efektif. Salah satunya adalah gaya belajar Visual, Aural, Read/write, Kinestetik (VARK).Metode: Penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif terhadap mahasiswa tahun pertama FK Unismuh di TA 2013/2014. Tahap pertama dengan menyebarkan kuesioner VARK untuk mendapatkan data gaya belajar mahasiswa. Selanjutnya mahasiswa diberikan buku harian belajar mandiri untuk diisi sesuai apa yang mereka lakukan saat belajar mandiri.Hasil: Berdasarkan analisis data diperoleh gaya belajar unimodalitas mahasiswa yaitu Visual 1.4%, Aural 29%, Read/write 24.6%, Kinestetik 32%, dan multimodalitas 13%. Dari kelompok unimodalitas hanya sebesar 10% yang mengaplikasikan gaya belajar sesuai karakteristik gaya belajarnya sedangkan dari kelompok multimodalitas sebesar 77.7%.Simpulan: Gaya belajar yang paling dominan adalah gaya belajar kinestetik dan kelompok multi modalitaslah yang paling banyak mengaplikasikan gaya belajar sesuai dengan karakteristik gaya belajarnya. Background: Knowledge of learning styles is needed by the student. At the time of self -learning, students have the freedom to be able to identify learning needs to be spelled out in the form of learning objectives, and then prepare a lesson plan, look for the resources needed to learn and implement the plan as well as the end of the evaluation results and the learning process. In this learning process learning styles can be a catalyst for effective learning. One of which is the Visual, Aural, Read / write, Kinesthetic (VARK). Methods: Descriptive study with a quantitative approach. The population was freshman FK Unismuh in school year 2013/2014. The data were taken byquetionnaire s to obtain data VARK learning styles of students. Then, students are given self-learning diary filled according to what they do when the independent study. Result: Learning style is Visual 1.4%, 29% Aural, Read / write 24.6%, Kinesthetic 32%, 13% and multimodality. Of group unimodalitas only 10% who apply learning style according to the characteristics of learning styles while multimodality group at 77.7%. Conclusion: The most dominant learning style is kinesthetic but group multimodality most widely applied according to the learning style characteristics.
Inisiasi Kunjungan Postnatal Care Dengan Tingkat Kesakitan Fisik Pada Ibu Pasca Melahirkan Juliani Ibrahim; Dhia Falih Annisa
MAGNA MEDIKA: Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 7, No 2 (2020): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.969 KB) | DOI: 10.26714/magnamed.7.2.2020.49-56

Abstract

Initiation of Postnatal Care Visits with Levels of Physical Pain in Postpartum MothersBackground: Postnatal services are a series of health services provided to mothers who have just given birth according to standars and performed at least three times according to the recommended schedule and implemented so far in primary, but the initiating of postnatal care visits is still low with what is expected and the high mortality and postpartum maternal morbidity is quite high in Indonesia due to vaginal infection and bleeding. Objective: To determined the relationship between postnatal care initiation and the  of mother's postpartum physical illness using observational analytic research design with a cross-sectional approach. More than 81 respondents, they are  postpartum mothers who had postnatal visits at least 3 months after giving birth.Method: Data collection by filling the checklist and interview. Then data were analyzed using the chi-square test. Result: As many as 69% of postpartum mothers who have birth spans of less than 2 years have the postpartum infection and as many as 71.6% of postpartum mothers who are late for a postnatal care initiation also have the postpartum infection. Conclusion: Less than 2 years of birth interval and late initiate of postnatal care visits are at risk of having a postpartum infection and are significantly associated with a high incidence of physicall ilness.
PELATIHAN KADER COMMUNITY-BASED PALLIATIVE CARE Dahniar Dahniar; Juliani Ibrahim; Rahmawati Rahmawati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 3 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i3.14117

Abstract

Abstrak: Klinik Sitti Khadijah ‘Aisyiyah merupakan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang memberikan pelayanan kesehatan umum pada masyarakat. Pada masa pandemi Covid-19 klinik mengalami penurunan jumlah kunjungan pasien. Salah satu penyebabnya adalah masyarakat masih mempunyai rasa takut datang berobat di klinik dan pada umumnya melakukan pengobatan mandiri di rumah dengan membeli obat tanpa resep di apotik. Tujuan kegiatan ini yaitu membentuk kader perawatan paliatif dikomunitas yang akan memberikan pelayanan secara terintegrasi dibawah binaan Klinik Sitti Khadijah ‘Aisyiya. Metode pada program pengabdian masyarakat ini adalah melatih kader perawatan paliatif berbasis komunitas Pada pelatihan ini metode yang dilakukan adalah melalui metode interpersonal interaction dalam hal ini melakukan komunikasi interpersonal tentang materi asuhan paliatif berbasis islam, dan bermain peran mengenai cara pengelolaan perawatan paliatif berbasis komunitas serta tehnik komunikasi/dukungan psikospiritual pada pasien paliatif, kemudian dilanjutkan dengan simulasi visual perawatan luka dasar pada pasien paliatif.Hasilnya telah terbentuk 20 kader community-based paliatif care diwilayah kerja Klinik Sitti Khadijah ‘Aisyiyah. Kader ini telah melakukan home visit di komunitas masing-masing bersama Tim paliatif di klinik terhadap pasien paliatif. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar 62.34% dari pengetahuan awal peserta pelatihan. Diharapkan dengan adanya kader komunitas ini pasien paliatif mendaptkan pelayanan yang berkelanjutan setelah mendapatkan pengobatan di klinik.Abstract: The Sitti Khadijah 'Aisyiyah Clinic is a first level health service facility that provides general health services to the community. During the Covid-19 pandemic, clinics experienced a decrease in the number of patient visits. One of the reasons was that people still had a fear of coming for treatment at clinics and generally carried out independent treatment at home by buying drugs without a prescription at pharmacies. The aim of this activity was to form palliative care cadres in the community that will provide integrated services under the guidance of the Sitti Khadijah 'Aisyiya Clinic. The method in this community service program is to train community-based palliative care cadres. In this training, the method used is through interpersonal interaction methods, in this case conducting interpersonal communication about Islamic-based palliative care materials, and playing roles on how to manage community-based palliative care and communication techniques/psychospiritual support for palliative patients, then followed by a visual simulation of basic wound care for palliative patients. The results have formed 20 community-based palliative care cadres in the working area of the Sitti Khadijah 'Aisyiyah Clinic. These cadres have conducted home visits to their respective communities with the palliative team at the clinic for palliative patients. The results of the activity evaluation showed that there was an increase in the respondents' knowledge of 62.34% of the participants' initial knowledge. It is hoped that with this community cadre, palliative patients will get continuous service after receiving treatment at the clinic.
Oxygen Saturation Diagnostic Accuracy Against COVID-19 in Rural Areas of Indonesia Muhammad Ainul Mahfuz; Muhammad Sopiyudin Dahlan; Juliani Ibrahim; Ayu Sastinawati
Majalah Kedokteran Bandung Vol 55, No 3 (2023)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15395/mkb.v55n3.2990

Abstract

As a country with a high proportion of rural areas, Indonesia continues to struggle with a rapid and accurate diagnosis of COVID-19, necessitating the development of a diagnostic tool or parameter that is less expensive, easier to obtain, and produces rapid results. This retrospective study aimed to explore the diagnostic accuracy of oxygen saturation in detecting COVID-19 in rural areas of Indonesia. Data were collected consecutively  from medical records of adult patient (30 – 90 years old) suspected of having COVID-19 based on the WHO criteria and  underwent RT-PCR swab test in three (3) hospitals in one of the regions of Indonesia during the timeframe of May 1, 2020 to September 31, 2021. Analysis was conducted using the cross-table analysis with sensitivity, specificity, positive predictive value, negative predictive value, and area under the curve (AUC) as the variables with their respective confidence interval. Results indicated that 548 of 700 patients included in the analysis were confirmed positive for COVID-19 based on the RT-PCR test results. The sensitivity, specificity, positive predictive value, negative predictive value, and area under the curve (AUC) value of oxygen saturation for detecting COVID-19 were 33% (CI 95% 29 – 37%), 78% (CI 95% 72 – 85) %), 84% (CI 95% 80 – 89%), 24% (CI 95% 21 – 28%), and 56% (CI 95% 51– 61%), respectively.  Thus,  the oxygen saturation level alone does not have adequate diagnostic accuracy for the diagnosis of COVID-19 and, therefore, is not recommended to be used for diagnosing COVID-19.
MONITORING DAN EDUKASI STATUS GIZI DAN IMUNISASI DENGAN METODE FACE-TO-FACE UNTUK MEWUJUDKAN GENERASI BEBAS STUNTING: Monitoring And Education on Nutritional Status and Immunization Using Face-To-Face Method To Accomplish Stunting-Free Generation Dara Ugi Aras; Nur Muallima; Shelli Faradiana; Juliani Ibrahim; Andi Arwinny Asmasari; Huzain Abdullah; A. Maghfirah Iskandar; Awal Fajar
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 3. No. 2, September 2023
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) telah mengumumkan keberhasilan Indonesia dalam menurunkan prevalensi stunting dari 24,4% di tahun 2021dan menjadi 21,6% pada tahun 2022. Namun angka ini belum mencapai target World Health Organization (WHO) yaitu kurang dari 20%. Sementara target nasional yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo di angka 14% di tahun 2024. Hal ini tentu memerlukan berbagai usaha intervensi dan kolaborasi baik dari kementerian maupun dari lembaga lainnya di Indonesia. Imunisasi dan gizi menjadi faktor penting dalam mencegah stunting. Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk melaksanakan monitoring dan edukasi tentang status imunisasi dan gizi. Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Toddopuli Kota Makassar, yaitu dengan melakukan pemeriksaan status gizi dan monitoring Kartu Menuju Sehat (KMS) serta observasi dan wawancara. Selain itu juga dengan memberikan materi penyuluhan kesehatan secara face-to-face kepada masyarakat. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang bagaimana pentingnya kontrol status gizi dan imunisasi pada bayi dan anak untuk pencegahan stunting, sehingga diharapkan pencapaian generasi Bebas Stunting akan lebih mudah terwujud.   ABSTRACT The Ministry of Health of the Republic of Indonesia (Kemenkes RI) has announced Indonesia's success in reducing the prevalence of stunting from 24.4% in 2021 and then down to 21.6% in 2022. However, this figure has not yet reached the World Health Organization (WHO) target of less than 20% . Meanwhile, the national target in 2024 set by President Joko Widodo is at 14%. This certainly requires various interventions and collaborative efforts from both ministries and other institutions in Indonesia. Immunization and nutrition are important factors in preventing stunting. This community service activity is to carry out monitoring and education about immunization and nutrition status. The method of community service activities carried out at the Toddopuli Community Health Center (Puskesmas), Makassar City, is by checking nutritional status and monitoring the Healthy Way Card (KMS) as well as observation and interviews. In addition, by providing face-to-face health education materials to the public. The result of this community service activity is increased public awareness about the importance of controlling nutritional status and immunization in infants and children to prevent stunting, so that it is hoped that achieving a Stunting Free generation will be more easily realized.
Kemasan dan Pelabelan Sebagai Bentuk Strategi Pemasaran Pada Pelaku UMKM Garam di Desa Bulucindea Asriyanti Syarif; Rahmi Rahmi; Juliani Ibrahim; Syamsia Syamsia; Fitri Indah Yani; Andi Chadijah; Abd. Rakhim Nanda; Nurinsana Salam
Madaniya Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.613

Abstract

Desa Bulucindea merupakan desa yang potensial pengembangan garam di Kabupaten Pangkep. Produksi garam telah menggunakan paket teknologi geomemran yang menghasilkan garam berkualitas, namun yang menjadi kendala kemasan yang digunakan masih tergolong sederhana dan menggunakan sistem tradisional sehingga diperlukan tindakan penyuluhan untuk mengedukasi pelaku UMKM garam menggunakan kemasan yang aman dan estetik sebagai bentuk dari strategi pemasaran dan upaya desa ini, menggerakan ekonomi rakyat dengan memasarkan garam secara nasional dan luar negeri (secara online) dengan memberikan perbaikan pada bentuk dan bahan kemasan serta pelabelan sebagai identitas produk garam yang dihasilkan oleh Desa Bulucindea untuk dipasarkan bagi skala rumah tangga dan industri.