Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PEMANFAATAN MATERIAL SUNGAI ANESE KECAMATAN ANDOOLO BARAT KABUPATEN KONAWE SELATAN SEBAGAI BAHAN CAMPURAN BETON STRUKTURAL Wayan Mustika; Fitriah Fitriah; Sulha Sulha; Romy Talanipa
STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 8, No 2 (2020): STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55679/jts.v8i2.13679

Abstract

ABSTRAKKabupaten Konawe Selatan sebagai salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan wilayah kabupaten yang memiliki beberapa sumber material yang dapat digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan khususnya sebagai material campuran beton seperti kerikil dan pasir. Diantara sumber material tersebut adalah pasir dan kerikil sungai Anese yang terletak di Desa Anese Kecamatan Andoolo Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui karakteristik material kerikil dan pasir yang berasal dari Sungai tersebut untuk campuran beton struktural, selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk dapat memperoleh komposisi campuran yang tepat dan kelayakannya  terhadap material kerikil dan pasir yang berasal dari Sungai Anese Kecamatan Andoolo Barat Kabupaten Konawe Selatan untuk digunakan sebagai bahan campuran beton struktural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, material kerikil dan pasir tersebut memenuhi persyaratan untuk digunakan sebagai material pada campuran beton, Komposisi campuran material yang tepat untuk menghasilkan beton struktural dengan mutu di atas K.225 adalah dengan perbandingan volume antara semen : pasir : kerikil adalah 1 : 0,96 : 2,0. Dapat disimpulkan bahwa material asal Sungai Anese Kecamatan Andoolo Barat Kabupaten Konawe Selatan dapat dan layak untuk digunakan sebagai bahan campuran beton struktural. Kata Kunci : kerikil, pasir, beton struktural , komposisi campuranABSTRACTKonawe Selatan Regency as one of the regencies located in Southeast Sulawesi Province is a regency area that has several sources of material that can be used as construction material, especially as a mixture of concrete materials such as gravel and sand. Among the material sources are the sand and gravel of the Anese river located in Anese Village, Andoolo Barat District. The purpose of this study was to determine the characteristics of gravel and sand material from the river for structural concrete mixtures, besides this study also aimed to be able to obtain the right mixture composition and its feasibility of gravel and sand material originating from Anese River Andoolo District West Konawe Selatan Regency to be used as structural concrete mix material. The results showed that in general, the gravel and sand material met the requirements to be used as the material in concrete mixtures. The composition of the material mixture was appropriate to produce structural concrete with a quality above K.225 is by volume ratio between cement: sand: gravel is 1 : 0.96: 2.0. It can be concluded that material from Anese River, Andoolo Barat District, South Konawe District can and is suitable for use as a structural concrete mixture. Keywords : gravel, sand, structural concrete, mixed composition
PEMANFAATAN MATERIAL SUNGAI ANESE UNTUK DIGUNAKAN SEBAGAI CAMPURAN BETON STRUKTURAL DI DESA ANDOOLO UTAMA KECAMATAN BUKE KABUPATEN KONAWE SELATAN Wayan Mustika; Rini Sriyani; Ridwansyah Nuhun; Sulha Sulha; Fitriah Fitriah
STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 8, No 1 (2020): STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55679/jts.v8i1.12671

Abstract

ABSTRAKPenggunaan material pasir dan kerikil sungai Anese sebagai bahan campuran beton struktural harus direncanakan dan dihitung secara tepat terhadap pemilihan material, penentuan komposisi campuran, metode dan cara pencampuran yang benar, jumlah semen yang sesuai, jumlah takaran air yang tepat dan kekenyalan (nilai slump) yang benar. Oleh karena itu, salah satu solusi penyelesaian masalah tersebut adalah penyuluhan kepada masyarakat dan para tukang bangunan sehingga dapat menambah pemahaman para tukang bangunan dan masyarakat di Desa Andoolo Utama Kecamatan Buke Kabupaten Konawe Selatan yang selama ini melakukan pencampuran material yang berasal dari sungai Anese sebagai campuran beton tanpa perencanaan dan perhitungan yang benar.Dari hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat oleh Team Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo Kendari diperoleh beberapa kesimpulan bahwa masyarakat khususnya para tukang bangunan telah memahami bagaimana memanfaatkan material kerikil dan pasir Anese untuk digunakan sebagai bahan campuran beton struktural dengan mutu di atas K.225., masyarakat khususnya para tukang bangunan telah memahami bahwa material lokal berupa kerikil dan pasir konawe dapat digunakan sebagai beton struktural dengan mutu K.225, sehingga untuk bangunan dengan struktur yang tidak terlalu berat seperti rumah tinggal dan ruko, penggunaan material tersebut kiranya sudah dapat memenuhi dengan memperhatikan komposisi campuran yang telah dijelaskan oleh tim penyuluh sehingga pada akhirnya dapat memberikan dampak ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat desa Andoolo Utama Kecamatan Buke Kabupaten Konawe Selatan.   Kata Kunci : Beton struktural, Kerikil, Pasir, Campuran betonABSTRACTThe use of Anese river sand and gravel material as structural concrete mix material must be planned and calculated appropriately for material selection, determining the composition of the mixture, the correct method and method of mixing, the appropriate amount of cement, the right amount of water and the thickness (slump value) required. correct. Therefore, one of the solutions to solve the problem is counseling to the community and the builders to increase the understanding of the builders and the community in Andoolo Utama Village, Buke Subdistrict, Konawe Selatan Regency who have been mixing materials from the Anese river as a concrete mixture without proper planning and calculation.From the results of the implementation of community service activities by the Team of the Faculty of Engineering of the University of Halu Oleo Kendari obtained several conclusions that the community especially the builders have understood how to utilize the Anese gravel and sand material to be used as a mixture of structural concrete with a quality above K.225., The community especially the builders have understood that local material in the form of gravel and konawe sand can be used as structural concrete with K.225 quality, so that for buildings with structures that are not too heavy such as houses and shophouses, the use of these materials can already be met by paying attention to the composition the mixture has been explained by the extension team so that in the end it can have a better economic impact for the people of Andoolo Utama village, Buke sub-district, Konawe Selatan district. Keywords  : Structural concrete, Gravel, Sand, Concrete mix
PENGGUNAAN TERAK NIKEL SEBAGAI AGREGAT DALAM CAMPURAN BETON Wayan Mustika; I M. Alit K. Salain; I K. Sudarsana
JURNAL SPEKTRAN Vol 4 No 2 (2016): Vol. 4, No. 2, Juli 2016
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.434 KB) | DOI: 10.24843/SPEKTRAN.2016.v04.i02.p05

Abstract

Nickel slag is one kind of nickel ore smelting waste after the combustion process. Production of nickel slag PT. Antam Pomalaa Kolaka Southeast Sulawesi province during the period 2011-2012 period approximately 1 million tons of slag / year, with a nickel content in ore processing of nickel is between 1.80% to 2.00%. Visually, the physical form of this nickel slag aggregate resembles. Research on the use of nickel slag as an aggregate in concrete mixture is carried out using a cylindrical specimen with a diameter of 15 cm and 30 cm high by 48 pieces were tested at 28 days with some variations in the mix. Variation 01, 100% natural aggregate, variation 02, nickel slag as coarse aggregate, variation 03, nickel slag as fine aggregate, and variation 04, nickel slag as coarse aggregate and fine aggregate. Aggregate gradation in the mixture is set and is designed so that it meets the specifications gradation mix for maximum aggregate size of 40 mm. The composition of the concrete mixture used is a mixture of concrete with the ratio of cement : fine aggegate : coarse aggregate is 1: 2: 3 in a weight ratio with cement water ratio (fas) is set at 0.5. The results showed that when compared with the use of natural agregate, terak nickel is used only as a coarse agregate, a fine agregate only and combined agregate coarse and fine agregates resulting slump values ??fell 39.47%, an increase of 55.26%, and an increase of 34.21%. As a coarse agregate, terak nickel increases the compressive strength, modulus of elasticity and splitting tensile strenght, respectively for 42.27%, 19.37% and 23.46%. As fine agregate, nickel terak resulting value of compressive strength, modulus of elasticity and tensile strength divided down respectively by 16.75%, 6.70% and 24.58%. As a combination of coarse and fine agregate, terak nickel increases the compressive strength, modulus of elasticity and splitting tensile strenght, respectively for 10.31%, 9.26% and 6.70%.  
ANALISIS KONSENTRASI TSS DAN PENGARUHNYA PADA KINERJA PELABUHAN MENGGUNAKAN DATA REMOTE SENSING OPTIK DI TELUK KENDARI Nurgiantoro Nurgiantoro; Wayan Mustika; Abriansyah Abriansyah
Jurnal Penginderaan Jauh dan Pengolahan Data Citra Digital Vol. 16 No. 2 Desember 2019
Publisher : Indonesian National Institute of Aeronautics and Space (LAPAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.375 KB) | DOI: 10.30536/j.pjpdcd.2019.v16.a3045

Abstract

Materi TSS adalah semua partikel dalam air berukuran < 2 μm terdiri dari padatan mudah menguap dan tetap, sehingga dapat terekam dengan baik oleh satelit penginderaan jauh optik. Tujuan penelitian ini yakni menganalisis TSS dan pengaruhnya terhadap kinerja pelabuhan di Teluk Kendari menggunakan data Landsat 8 (L8). Data in-situ dari 25 stasiun diukur bertepatan dengan rekaman L8, dan efek atmosfer pada citranya dikoreksi dengan plugin iCOR yang menghasilkan nilai reflektan Bottom of Atmosphere (BoA). Pemodelan regresi digunakan untuk membangun algoritma TSS menggunakan nilai remote sensing reflectance (Rrs(λ)) pada fungsi eksponensial. Hasilnya menunjukkan kanal merah adalah kanal yang memiliki korelasi terkuat terhadap materi TSS dengan R2 = 0,719 dalam fungsi TSS = 255,09e22,256Rrs(λ4). Hasil uji akurasi menunjukkan nilai MRE = 6,97% dengan RMSE = 35,57 g/m3. TSS estimasi berkisar pada rataan 358,719 g/m3 dengan rataan in-situ 359,167 g/m3, jumlah ini telah 4 kali lebih besar dari ambang batasnya 80 g/m3. Hasil pengamatan dari peta distribusi menunjukkan bahwa TSS terus melaju menuju mulut teluk hingga ke perairan dalam. Peningkatan ini akan sangat berbahaya bagi kapal-kapal yang sedang berlayar dan berlabuh di perairan Teluk Kendari, sebab volume TSS yang ekstrim akan menjadi endapan sedimen penyebab pendangkalan alur masuk dan kolam pelabuhan.
UJI KARAKTERISTIK BATU GUNUNG LABORA KECAMATAN TONGKUNO SEBAGAI LAPIS PONDASI PERKERASAN JALAN KELAS A Muhammad Sidiq; Rini Sriyani; Wayan Mustika
Media Konstruksi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : PRODI D3 TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (900.088 KB) | DOI: 10.33772/jmk.v6i1.22174

Abstract

Berkembangnya pembangunan jalan di Kabupaten Muna, dewasa ini menyebabkan kebutuhan pembangunan meningkat, di antaranya ialah kebutuhan material untuk konstruksi lapis perkerasan jalan. Sehingga dengan laju pertumbuhan penduduk disuatu wilaya, maka fungsi sebuah jalan sebagai prasarana perhubungan darat terutama untuk distribusi barang dan jasa, serta sebagai faktor penunjang laju pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya dalam rangka menunjang agar pembangunan jalan dapat terlaksana dengan baik dibutukan material lapis pondasi yang sesuai dan tepat, agar pekerjaan jalan tidak rusak dengan cepat. Diupayakan dengan cara memanfaatkan sumber daya alam local yang tersedia dan mendatangkan agregat dari tempat lain yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan material lokal. Penelitian ini merupakan studi penelitian di laboratorium yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik material dan daya dukung kegunaan material, layak atau tidak layaknya material batu gunung labora kecamatan tongkuno kabupaten muna sebagai lapis pondasi perkerasan jalan kelas A, yang mengacu pada Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 (Divisi 5). Berdasarkan Hasil penelitian menunjukkan karakteristik dari pengujian material Batu Gunung Labora Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna, yang terdapat dalam spesifikasi, yaitu: Analisa saringan memenuhi spesifikasi dengan sempurna, Abrasi rata-rata 35,90% memenuhi spesifikasi lapis pondasi kelas A, Berat jenis agregat kasar didapatkan nilai penyerapan 2,63%, sedangkan berat jenis agregat halus didapatkan nilai penyerapan 0,43%, Pemadatan γd maksimum 2,147 gr/cm, kadar air optimum 5,96% dan CBR γd maksimum Labolatorium dengan nilai 94,55%, memenuhi spesifikasi untuk lapis pondasi kelas A. Mengacu pada acuan spesifikasi yang sesuai standar Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 (Divisi 5).
PENGUJIAN MATERIAL TANAH DESA E’E RINERE KEC. KULISUSU UTARA KAB. BUTON UTARA SEBAGAI CAPPING LAYER PADA KONSTRUKSI PEKERJAAN JALAN Sitti Kosma Asmatun; Umran Sarita; Wayan Mustika; Sulha Sulha
Media Konstruksi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016): MedKons
Publisher : PRODI D3 TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.177 KB) | DOI: 10.33772/jmk.v1i2.27181

Abstract

Abstract Soil consists of mineral substances formed by the disintegration or decomposition of rocks. Water content and soil gradation are other properties that greatly affect the ability of the soil to support loads by binding to each other between the particles in the soil layer. Subgrade in road construction is the base surface for laying pavement parts. The subgrade also determines whether a road construction is expensive or not.In certain conditions, the subgrade has a field CBR of less than 2%, this can lead to soil instability, so it is necessary to use a support layer from the selected embankment which is used to increase the carrying capacity of the subgrade. The purpose of this study was to determine the physical and mechanical properties, as well as the appropriateness of the soil of E'e Rinere Village as an alternative material for the support layer on road pavements..Based on the results of research and examination, the values obtained are: CBR = 11.61%, Soil Characteristic = NP (Non Plastic), Optimum Water Content = 17.22%, Maximum Dry Density 1.49gr/cm3, Specific weight = 2.46, Mud Content = 30.20%, Type of soil GP (in USCS classification system) and A-3 (in AASHTO classification system). The test results show that E'e Rinere Village Land meets the specifications as the material for the capping layer.   Abstrak Air dan gradasi butiran tanah merupakan sifat lain yang sangat mempengaruhi kemampuan tanah untuk mendukung beban dengan saling mengikat antar partikel-partikel dalam lapisan tanah. Tanah dasar (subgrade) pada konstruksi jalan raya, merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian-bagian perkerasan. Tanah dasar pula yang menentukan mahal atau tidaknya suatu pembangunan  jalan. Pada kondisi tertentu, subgrade mempunyai CBR lapangan kurang 2%, hal ini dapat menyebabkan ketidakstabilan tanah sehingga perlu menggunakan lapis penopang dari timbunan pilihan yang digunakan untuk meningkatkan kapasitas daya dukung tanah dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan sifat fisik dan mekanik, serta kelayakan tanah Desa E’e Rinere sebagai alternatif bahan untuk lapis penopang  pada perkerasan  jalan.Berdasarkan hasil penelitian dan pemeriksaan maka didapat nilai-nilai antara lain : Nilai CBR = 11.61%,  Karakteristik Tanah = NP (Non Plastis), Kadar Air Optimum = 17.22%, Kepadatan Kering Maksimum 1.49 gr/cm3, Berat Jenis = 2.46, Kadar Lumpur = 30.20%, Jenis Tanah GP (dalam sistem klasifikasi USCS) dan A-3 (dalam sistem klasifikasi AASHTO). Hasil pengujian tersebut menunjukan bahwa Tanah Desa E’e Rinere memenuhi spesifikasi sebagai bahan untuk Capping Layer.  
TINJAUAN PENGARUH KETERLAMBATAN PEKERJAAN JEMBATAN SUNGAI KAMBU Sepri Kolo; Baso Mursidi; Wayan Mustika
Media Konstruksi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : PRODI D3 TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.732 KB) | DOI: 10.33772/jmk.v6i1.22175

Abstract

Keterlambatan waktu proyek merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada setiap proyek. Keterlambatan pada proyek dapat berakibat pada berkurangnya keuntungan yang telah ditargetkan oleh kontraktor. Keterlambatan waktu juga dapat disebabkan oleh buruknya manajemen proyek dan juga kesalahan-kesalahan yang disebabkan oleh sumber daya manusia didalamnya. Tujuan dari penelitianini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan waktu pada Proyek Pembangunan Jembatan Sungai Kambu (lanjutan), Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, serta menganalisis peringkat (rangking) faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan waktu pada proyek tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Metode analisis data yang diguanakan pada penelitian ini adalah PMBOK project management knowledge area dengan  Uji Validitas, Uji Reliabilitas. Dari 30 responden yang turut berpatisipasi, dapat disimpulkan bahwa  faktor cuaca merupakan faktor yang paling dominan dari semua faktor-faktor penyebab keterlambatan waktu. Pada proyek Proyek Pembangunan Jembatan Sungai Kambu (lanjutan), Kota Kendari, Sulawesi Tenggara yang menyebebkan keterlambatan waktu yaitu Variabel keterlambatan yang desebabkan oleh cuaca dengan nilao ranking3,967 kemudian disusul oleh kendala pada pandemi covid-19 dengan nilai ranking 2,033.
STUDI KELAYAKAN MATERIAL SUNGAI LANGKOLOME DESA WAMBONA KECAMATAN WAKORUMBA SELATAN KABUPATEN MUNA SEBAGAI LAPIS PERKERASAN JALAN La Ode Muhammad Al Murshalat; Wayan Mustika; Umran Sarita
Media Konstruksi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : PRODI D3 TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.728 KB) | DOI: 10.33772/jmk.v7i2.27763

Abstract

Penelitian ini merupakan studi penelitian yang dilakukan di laboratorium Universitas Halu Oleo yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan Material sungai Langkolome sebagai lapis perkerasan jalan yang mengacu pada sepsifikasi Umum Bina Marga 2018 (Devisi 5). Dari hasil penelitian dilaboratorium bahwa berdasarkan pengujian yang ada, karakteristik dari material Sungai Langkolome tidak layak digunakan sebagai lapis perkerasan jalan karena tidak memenuhi spesifikasi Umum Bina Marga 2018 (Devisi 5) yang mana dengan data pengujian : Nilai Pemadatan dengan berat isi kering = 2,121 gr/cm³ dan kadar air 6,33 %, CBR = 34 %, Abrasi = 36,34 % 
UJI KELAYAKAN MATERIAL BATU PECAH DESA MASALILI KECAMATAN KONTUNAGA KABUPATEN MUNA AGREGAT KASAR CAMPURAN BETON (STUDI KASUS: DESA MASALILI, KEC. KONTUNAGA, KABUPATEN MUNA) Susi Karmila; Romy S. E. Tamburaka; Wayan Mustika
Media Konstruksi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : PRODI D3 TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1414.923 KB) | DOI: 10.33772/jmk.v6i2.22480

Abstract

Banyak perhitungan dalam analisa balok lentur yang panjang sehingga selain memerlukan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya, tidak jarang juga hal ini dapat menyebabkan ketidaktelitian dalam perhitungan sehingga ini menjadi alasan untuk menggunakan bantuan perangkat lunak. Tugas akhir ini adalah membuat perangkat lunak analisa kapasitas lentur dan geser balok baja berbasis android. Perangkat lunak ini dibuat menggunakan kodular yang berupa situs web yang menyediakan alat untuk membuat perangkat lunak berbasis android dengan konsep blok-blok pemrograman. Proses validasi akan dilakukan dengan cara membandingkan perhitungan manual dengan hasil yang dikeluarkan oleh perangkat lunak. Berdasarkan hasil antara perhitungan manual dan perangkat lunak analisa kapasitas lentur dan geser balok baja pada perangkat lunak yang sudah penulis rancang setelah dibandingkan atau dikoreksi, baik berupa cara penginputan dimensi baja canai panas (hot-rolled) maupun dengan cara penginputan dimensi baja built-up menunjukan hasil akurasi persentase terkecil 99,80%.
UJI KELAYAKAN BATU PECAH DESA PARIDA KECAMATAN LASALEPA KABUPATEN MUNA SEBAGAI AGREGAT KASAR CAMPURAN BETON Irvan Jaya; Romy S. E. Tamburaka; Wayan Mustika
Media Konstruksi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2020): MedKons
Publisher : PRODI D3 TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.07 KB) | DOI: 10.33772/jmk.v5i2.24143

Abstract

Abstract In Muna Regency, there are some kinds of mountain rocks, including in Parida Village, Lasalepa District. There is a place where local people usually take crushed stone to be used as a material for making concrete. The area of land where the local people used to collect mountain stones was ± 2 hectares. Based on the description, the writer considers it necessary to conduct research in order to complete the final project by taking the title "Feasibility Test for Broken Stone Materials in Parida Village, Lasalepa District, Muna Regency as Coarse Aggregates in Concrete Mixtures" with the formulation of the problem of how coarse aggregate characteristics (crushed stone) ) from Parida Village, Lasalepa District, Muna Regency and what is the feasibility of coarse aggregate (crushed stone) from Parida Village, Lasalepa District, Muna Regency, for concrete mixtures with f'c 20 Mpa. The purpose of this study was to determine the characteristics of coarse aggregate (crushed stone) from Parida Village, Lasalepa District, Muna Regency and also to determine the feasibility of coarse aggregate (crushed stone) from Parida Village, Lasalepa District, Muna Regency, for concrete mixtures with f'c 20 Mpa.Based on laboratory tests, the results obtained moisture content 0.49%, 1.02% sludge content, 2,53 SSD specific gravity, 1,37 gram/cm3 volume weight, 1,95% absorption, 35,90% wear. The results of the concrete compressive strength test that has been carried out reach an average quality of 13,97 MPa at 7 days old, 16,26 MPa at 14 days old, and 21,04 Mpa at 28 days old. So the conclusion from the research that has been done is that the crushed stone of Parida Village, Lasalepa District, Muna Regency is declared suitable for use as coarse aggregate for concrete mixtures with f'c 20 Mpa quality.  Abstrak Di Kabapaten Muna banyak terdapat batu gunung, tidak terkecuali di Desa Parida kecamatan Lasalepa. Di daerah tersebut terdapat tempat dimana masyarakat setempat biasa mengambil batu pecah untuk digunakan sebagai bahan pembuatan beton. Luas lahan dimana para penduduk setempat biasa mengambil batu gunung adalah ± 2 hektare. Maka berdasarkan dari uraian di atas sehingga penulis memandang perlu untuk melakukan penelitian dalam rangka penyelesaian tugas akhir dengan mengambil judul ”Uji Kelayakan Material Batu Pecah Desa Parida Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Sebagai Agregat Kasar Pada Campuran Beton” dengan rumusan masalah bagaimana karakteristik agregat kasar (batu pecah) asal Desa Parida Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna dan bagaimana kelayakan agregat kasar (batu pecah) asal Desa Parida Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna,  untuk campuran beton dengan f’c 20 Mpa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik agregat kasar (batu pecah) asal Desa Parida Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna dan juga untuk mengetahui kelayakan agregat kasar (batu pecah) asal Desa Parida Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna, untuk campuran beton dengan f’c 20 Mpa.Berdasarkan pengujian laboratorium yang dilakukan, diperoleh hasil kadar air 0,49 %, kadar lumpur 1,02 %, berat jenis SSD 2,53, berat volume 1,37 gram/cm3, absorbtion 1,95 %, keausan 35,90%. Dan hasil dari pengujian kuat tekan beton yang telah dilakukan mencapai mutu rata-rata 13,97 Mpa diumur 7 hari, 16,26 Mpa diumur 14 hari, dan 21,04 Mpa diumur 28 hari. Maka kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan yaitu batu pecah Desa Parida Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna dinyatakan layak untuk digunakan sebagai agregat kasar untuk campuran beton dengan mutu f’c 20 Mpa.