Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

PENGARUH MEDIA NUTRITION BINGO TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP GIZI SEIMBANG SERTA KEANEKARAGAMAN PANGAN PADA ANAK USIA 10-12 TAHUN DI JAKARTA TIMUR Rinanda Almira; Vitria Melani; Dudung Angkasa; Lintang P. Dewanti
Journal of Nutrition College Vol 11, No 4 (2022): Oktober
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v11i4.32915

Abstract

Latar belakang: Usia anak sekolah merupakan masa yang kritis untuk membentuk pola makan, jika makanan yang dikonsumsi pada masa ini terpenuhi dengan baik dapat mencegah masalah gizi dan penyakit degeneratif. pendidikan gizi pada siswa sekolah dasar memainkan peran penting dalam membentuk dan meningkatkan pengetahuan dan sikap gizi, khususnya dalam hal pemilihan jenis makanan. Salah satu modifikasi media yang dapat digunakan untuk edukasi gizi usia anak sekolah adalah media permainan ‘Nutrition Bingo’. Media ini memiliki cara bermain yang menimbulkan rasa kompetitif sehingga dapat membangkitkan semangat belajar pada anak. Selain itu, dalam permainannya Nutrition Bingo menmanfaatkan banyak indera seperti mendengarkan, melihat, ataupun berdiskusi dimana hal ini dapat membuat anak semakin banyak menerima informasi dengan baik.Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh pemberian media ‘Nutrition Bingo’ terhadap pengetahuan dan sikap gizi seimbang serta keanekaragaman pangan pada anak usia 10-12 tahun).Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimental dengan rancangan pre-test post-test control group design. Kelompok intervensi yang mendapatkan pendidikan gizi dengan Nutrition Bingo pada penelitian ini merupakan 20 anak usia 10-12 tahun di Yayasan Quantum Sejahtera dan 20 anak di Yayasan Komite Bersama Indonesia Kuat sebagai kelompok kontrol, mendapatkan pendidikan gizi dengan metode ceramah. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Paired Sample T-test, Wilcoxon, Independent T-test dan Mann Whitney.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh pemberian media Nutrition Bingo terhadap peningkatan pengetahuan (p≤0,0001) dan sikap (p≤0,0001) mengenai gizi seimbang dan keanekaragaman pangan.Simpulan: Media Nutrition Bingo dapat digunakan menjadi salah satu media yang dapat meningkatan pengetahuan dan sikap gizi seimbang serta keanekaragaman pangan pada anak usia sekolahKata Kunci : Media permainan gizi; Nutrition bingo; Pengetahuan gizi.
Pelayanan Gizi kepada Masyarakat melalui Konsultasi Gizi Online di Masa Pandemi Covid-19 Laras Sitoayu; Lintang Purwara Dewanti; Vitria Melani
DHARMA RAFLESIA Vol 20 No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v20i2.19675

Abstract

Masalah gizi di Indonesia saat pandemi Covid-19 meningkat kembali. Salah satu penyebabnya adalah keterbatasan yang dimiliki masyarakat untuk mengakses ke fasilitas pelayanan kesehatan. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan alternatif yang dapat digunakan sebagai wahana mengedukasi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini mencoba membantu mencegah semakin meningkatnya masalah gizi pada masyarakat saat pademi melalui konsultasi gizi online. Kegiatan ini dilakukan selama sepekan dengan 11 orang konsultan gizi. Klien/masyarakat pengguna aplikasi merasa puas dan terbantu dengan adanya kegiatan ini terutama dalam mengatasi masalah gizi. Tidak ada kendala selama pelaksanaan kegiatan, namun butuh waktu untuk dapat memperkenalkan aplikasi konsultasi gizi online kepada masyarakat. Metode ini penting dilakukan oleh petugas kesehatan, khususnya ahli gizi agar dapat terus memberikan pelayanan dan memperhatikan status kesehatan masyarakat.
Literasi Digital dengan AR Book terhadap Pengetahuan Remaja Vira Herliana Putri; Laras Sitoayu; Putri Ronitawati; Vitria Melani; Lintang Purwara Dewanti; Nanda Aula Rumana
Jurnal Abmas Negeri (JAGRI) Vol. 2 No. 1 (2021): Volume 2 Nomor 1 Juni 2021
Publisher : Sarana Ilmu Indonesia (salnesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (720.221 KB) | DOI: 10.36590/jagri.v2i1.86

Abstract

Masa remaja merupakan salah satu masa perkembangan manusia. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak hingga dewasa yang meliputi perubahan biologis, psikologis dan sosial. Pola hidup dan pola makan yang benar sangat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan remaja, salah satunya yaitu pola hidup sehat serta makan dengan beraneka ragam sesuai dengan pedoman gizi seimbang. Namun pada kenyataannya banyak remaja yang tidak menerapkan pedoman gizi seimbang di kehidupan sehari-hari, bahkan tidak mengetahui apa itu pedoman gizi seimbang. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan edukasi secara online pada siswa SMPN 220 Jakarta mengenai pentingnya makan beraneka ragam sesuai dengan pedoman gizi seimbang. Kegiatan dilakukan melalui WhatsApp group yang diikuti oleh 89 siswa. Edukasi secara online ini penting untuk dilakukan karena dapat meningkatkan pengetahuan siswa mengenai makan beraneka ragam. Hasil pre-test 73,46 dan post-test 85 menunjukkan ada peningkatan pengetahuan siswa sebesar 11,54 poin setelah mengikuti edukasi. Sehingga edukasi secara online ini perlu untuk sering dilakukan pada siswa remaja.
COOKIES SUMBER KALIUMBERBASIS TEPUNG PISANG (Musa paradisiaca), TEPUNG MAIZENA (Zea mays), DAN KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.) Vitria Melani; Intan Ali Ramadhiany; Erry Yudhya Mulyani; Putri Ronitawati
Jurnal Gizi dan Pangan Soedirman Vol 6 No 1 (2022): JURNAL GIZI DAN PANGAN SOEDIRMAN
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi, Jurusan Kesmas Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jgipas.2022.6.1.4832

Abstract

Hypertension is a condition where systolic blood pressure greater than 140 mmHg and diastolic blood pressure greater than 90 mmHg. One of the factors that can prevent hypertension is potassium deficiency. Foods that contain high potassium are bananas and mung beans. These foods can be developed as raw ingredients for making cookies for people with hypertension. In addition, cornstarch is used as a carbohydrate source which is commonly used in the making of snacks. The objective of this study is to determine the effect of adding banana flour and cornstarch to cookie’s nutritional and organoleptic content. The addition of mung beans is the same for all formulations. An experimental study with four formulations which are F0, F1, F2 and F3. This study involved 25 semi-trained panelists and 30 consumer panelists for organoleptic testing. Data analysis using ANOVA and Duncan test. Based on the ANOVA test results, there were significant differences in preference, quality and nutritional value between the four formulations. The selected cookie formulation is F2 with a ratio of 80% banana flour and 20% cornstarch which contains 442 kcal, protein 4.28 g, fat 16.82 g. 68.5 g carbohydrates, 0.25 g fiber and 4016 mg potassium per 100 g cookies.
Substitution of chayote, dragon fruit peel, and kepok banana peel on nutrient content and sensory of Vegetable Leather as high fiber snack Septia Rosdyaningrum; Laras Sitoayu; Putri Ronitawati; Vitria Melani; Reza Fadhilla
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 8, No 3 (2023): September
Publisher : Department of Nutrition at the Health Polytechnic of Aceh, Ministry of Health

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/action.v8i3.1017

Abstract

Consumption of vegetables and fruit in school-age children, which is still less than the recommended five servings/day in 2018, can increase the risk of nutritional problems in children due to low fiber consumption, leading to obesity. High-fiber snacks made from local food can be a solution. However, the availability is still limited. This research aims to develop snack products from chayote, dragon fruit peel, and Kepok banana peel. This quasi-experimental study was conducted from April 2021 to August 2022 at Saraswanti Indo Genetech Chemistry Laboratorium in Bogor. The sample consists of moderately trained  panelists, as many as 30 people. There were four concentration formulations of chayote, dragon fruit peel, and Kepok banana peel. Data were analyzed using One Way Anova and followed by Duncan Multiple Range Test (DMRT). The result shows significant differences in color (p= 0,000), taste (p= 0,000), texture  (p= 0,000), and overall preference level between formulations (p= 0,002). The selected F2 contains a water content of 18,25%, ash content of 3,12%, protein of 2,82%, fat of 0,28%, carbohydrates of 75,53%, dietary fiber of 10,48 %, and a total plate count of 30 colonies/g. In conclusion, the F2 tends to be more liked by the panelists and can be considered high in fiber.
PENGARUH PEMBERIAN MEDIA TAR (TENTANG ANEMIA REMAJA)TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERKAIT ANEMIA SERTA KONSUMSI TABLET BESI PADA REMAJA PUTRI Rani Lutfiani; Harna Harna; Vitria Melani; Nadiyah Nadiyah; Erry Yudha Mulyani
Ghidza Media Jurnal Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Ghidza Media
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/ghidzamediajurnal.v5i1.6579

Abstract

Masa remaja adalah masa pertumbuhan dan perkembangan, baik secara mental, fisik dan aktivitas sehingga, kebutuhan makanan yang memiliki kandungan zat-zatgizi menjadi cukup besar. Amemia zat besi pada anak remaja putri memiliki dampak yaitu mengurangi produktivitas kerja serta mengurangi kemampuan akademis di sekolah, anemia dapat dicegah dengan mengkonsumsi tablet tambah darah (Fe).Mengetahui pengaruh pemberian media TAR (Tentang Anemia Remaja) terhadap perubahan pengetahuan terkait anemia dan niat untuk konsumsi table Fe pada remaja putri. Penelitian ini merupakan penelitian Pre-experimental dengan menggunakan metode One- Grup-Pretest-Posttes Design, pengambilan data secara primer dengan jumlahsampel 68 responden. Uji normalitas menggunakan skewness dan Kolmogorov, analisis data mempergunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian memperlihatkan adanya pengaruh pengetahuan remaja tentang konsumsi tablet Fe sebelum dan sesudah pemberian media TAR (p value = 0,000) dan adanya pengaruh sikap remaja tentang konsumsi tablet Fe sebelum dan sesudah pemberianmedia TAR (p value = 0,003). Terdapat pengaruh penggunaan media TAR terhadap perubahan sikap dan pengetahuan terkait anemia serta konsumsi tablet besi pada remaja putri. Kata Kunci: Media TAR 1; Anemia remaja putri 2; Pengetahuan gizi 3; Sikap gizi 4.
PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN GIZI, KETERSEDIAAN PANGAN RUMAH TANGGA, DAN KONSUMSI SAYURAN PADA MASYARAKAT PENERIMA P2KP DAN NON P2KP Rahmawati Rasidin; Prita Dhyani Swamilaksita; Vitria Melani; Putri Ronitawati; Mury Kuswari
Journal of Nutrition College Vol 12, No 3 (2023): Juli
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v12i3.36723

Abstract

ABSTRAKLatar belakang: Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) merupakan bagian dari Program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP). Penerima program ini merupakan sekelompk wanita yang tergabung dalam kelompok wanita tani. Melalui program ini diharapkan masyarakat penerima program memiliki pengetahuan gizi yang lebih baik dan tercapainya ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, terutama pada aspek ketersediaan dan konsumsi pangan, khususnya pada konsumsi sayuran.Tujuan: Mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan gizi, ketersediaan pangan rumah tangga, dan konsumsi sayuran pada masyarakat penerima P2KP dan Non-P2KP.Metode: Penetian ini dilakukan pada bulan Maret 2021 – Agustus 2022 menggunakan analitik observasional dengan desain penelitian cross-sectional. Teknik pengambilan sampel purposive sampling sebanyak 43 penerima P2KP dan 43 Non-P2KP. Pengambilan data tingkat pengetahuan gizi menggunakan kuesioner pengetahuan gizi, pada ketersediaan pangan rumah tangga menggunakan kuesioner HFIAS (Household Food Insecurity Access Scale), serta konsumsi sayuran menggunakan kuesioner FFQ (Food Frequency Questionnaire). Analisis data menggunakan uji statistik t-test independen dan Mann-Whitney dengan tingkat kepercayaan 95%.Hasil: Pada penerima P2KP nilai rata-rata tingkat pengetahuan gizi sebesar 93,00 sedangkan pada Non-P2KP memiliki nilai rata-rata 82,10 yang menunjukkan ada perbedaan dengan nilai (p=0,001). Pada variabel ketersedian pangan rumah tangga penerima P2KP memiliki skor nilai rata-rata 2,27 dan Non-P2KP memiliki skor nilai rata-rata sebesar 5,18 dengan nilai (p=0,001). Pada variabel konsumsi sayuran, penerima P2KP mengonsumsi rata-arta 25,276 kali per bulan, sedangkan pada Non-P2KP 9,102 kali per bulan (p=0,001).Simpulan: Ada perbedaan tingkat pengetahuan gizi, ketersediaan pangan rumah tangga, dan konsumsi sayuran pada masyarakat Penerima P2KP dan Non-P2KP. 
Edukasi media Nutri Case terhadap pengetahuan dan sikap tentang konsumsi jajanan sehat pada anak usia sekolah di Bogor Nabila Nabila; Lintang Purwara Dewanti; Vitria Melani; Laras Sitoayu
Ilmu Gizi Indonesia Vol 7, No 1 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/ilgi.v7i1.380

Abstract

Latar Belakang: Anak usia sekolah adalah salah satu modal utama pertumbuhan dan perkembangan serta bibit unggul untuk masa depan bangsa. Oleh karena itu, perlu diperhatikan serta dibina dalam meningkatkan kesehatannya. Salah satu yang merupakan faktor penting dalam mempengaruhi status gizi anak adalah kebiasaan makan anak/individu. Kebiasaan makan anak yang tidak sehat dan tidak bergizi akan memberikan dampak lebih besar terkait dengan kesehatan. Konsumsi makanan jajanan sehat diharapkan memiliki kontribusi penting dalam menyalurkan energi serta zat gizi lainnya yang dapat menjadi penunjang pesrtumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah dasar. Tujuan: Menganalisis pengaruh edukasi gizi dengan media kotak pensil gizi (Nutri Case) terhadap perubahan pengetahuan dan sikap pada anak usia sekolah dasar kelas 3 di Global Sukses Mulia Islamic School. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis quasi eksperimental dan desain one group pre-test post-test yang melibatkan 40 siswa sekolah dasar kelas 3 yang berusia 8-9 tahun. Analisis data pada penelitian ini menggunakan Uji Wilcoxon Signed Ranks. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan dan sikap yang diteliti secara langsung. Hasil: Adanya perubahan pengetahuan dan sikap dengan nilai p value 0.0001 setelah diberikan intervensi gizi dengan media kotak pensil gizi (Nutri Case). Kesimpulan: Media kotak pensil gizi (Nutri Case) merupakan media yang dapat digunakan sebagai media edukasi gizi baru yang bisa diterima oleh kalangan anak-anak dalam proses pembelajaran mengenai gizi terutama mengenai pemilihan makanan jajanan yang sehat.
HUBUNGAN PENGETAHUAN, KONSUMSI CAIRAN DAN STATUS GIZI DENGAN STATUS HIDRASI PADA KURIR EKSPEDISI Fitri Kurniawati; Laras Sitoayu; Vitria Melani; Rachmanida Nuzrina; Yulia Wahyuni
JURNAL RISET GIZI Vol 9, No 1 (2021): Mei (2021)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v9i1.6428

Abstract

Background: Hydration results from body fluids balance, while dehydration results from body fluids imbalance. Dehydration can result from losing too much water, not drinking enough or both of these things. There are certain job who has  special needs for fluids especially who works in hot environments.Objective: To determine the relationship between knowledge, fluid intake and nutritional status with hydration status in expedition couriers.Methods: A cross-sectional design with 44 expedition couriers as the research subject. Knowledge of fluids were obtained using a questionnaire, fluid intake were obtained by interview using repeated 24-h food recall, nutritional status were obtained by using BMI and the hydration status were obtained by urine specific gravity using urinalysis reagent strips. The data was processed and analyzed using Pearson correlation test.Results: Most of the respondents had sufficient knowledge (59.1%). The average fluid intake of the respondents were 2562 mL. Most of the respondents had normal nutritional status (45.4%). Almost half of respondents has pre-dehydration (45.5%). There  were arelationship between knowledge of fluids and hydration status (p=0,0001, r=-0,514), also between fluid intake and hydration status (p=0,0001, r=-0,685). There is no relationship between nutritional status and hydration status (p=0,337, r=0,148).Conclusion: Fluid intake and hydration status on expedition couriers are still not as expected, even though expedition couriers have sufficient knowledge. 
CERMIN EDUKASI MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN SIKAP HIGIENE PERSONAL PENJAMAH MAKANAN Putri Ronitawati; Nadina Karima; Vitria Melani; Mertien Sa'pang; Rachmanida Nuzrina
JURNAL RISET GIZI Vol 9, No 1 (2021): Mei (2021)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v9i1.6443

Abstract

Background: Personal hygiene is the basic principle of foodservice. Poor personal hygiene practices can lead to increase risk of microbial contamination in food. The personal hygiene of Islamic boarding schools’ food handlers are still low related to lack of knowledge. It caused by various factors, such as knowledge, attitudes, education, length of work, and habits on processing foodObjective: To examine the effect of mirroring education on the personal hygiene’s knowledge and attitudes of Islamic boarding school food handlers’ in Jombang.Methods: A pre-experimental study with a pretest-posttest group design. Total sampling were 41 food handlers in Islamic boarding school in Jombang. Data were analyzed by Paired Sample T-test and Wilcoxon test.Results: The age distribution of the respondents were 2,4% as the oldest age (58 years old) and 7,3% as the youngest age (17 years old), 26 respondents (63,4%) had working period 4 years and 22 people (53,7%) with low education. Knowledge and attitude about personal hygiene before and after education were significantly different (p=0, 01), also There were differences in knowledge and attitude about personal hygiene before and one week after education (p=0,01).Conclusion: Mirroring education can improve personal hygiene’s knowledge and attitudes of food handlers.