Rini Nur Hasanah
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 92 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 72 Documents
Search
Journal : Jurnal Mahasiswa TEUB

ANALISIS DISTRIBUSI TEGANGAN PADA PERMUKAAN ISOLATOR KARET SILIKON TIPE POS Khoirul Herman Pambudi; Moch. Dhofir; Rini Nur Hasanah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu jenis isolator tegangan tinggi terbaru adalah isolator karet silikon. Pemasangan isolator karet silikon bersama menara penyangga dan konduktor membentuk rangkaian kapasitif (kapasitansi bocor). Kapasistansi ini terdiri dari kapasitansi ke tanah (Ce), kapasitansi ke kawat penghantar (Ch), dan kapasitansi susunan isolator itu sendiri (C). Untuk pembebanan tegangan tinggi arus bolak-balik, kehadiran kapasitansi bocor menghasilkan distribusi tegangan yang tidak merata pada setiap isolatornya. Dalam penelitian ini di bahas analisis distribusi tegangan, arus bocor dan medan listrik pada isolator karet silikon saat kondisi kering. Data yang didapat dari pengujian berupa nilai tegangan tembus listrik pada masing-masing titik pengamatan. Data tersebut  akan di olah menjadi persentase distribusi tegangan pada isolator. Dari hasil pengujian menunjukan bahwa persentase distribusi tegangan terbesar terletak pada titik pengamatan pertama sebesar 82.15 %. Pada pengujian arus bocor di dapatkan data berupa nilai arus bocor pada tiap titik pengamatan dengan variasi tegangan 5 kV, 10 kV, 15 kV dan 20 kV. Semakin besar tegangan yang diberikan maka nilai arus bocornya akan semakin besar pula. Data hasil pengujian ini akan diolah menghasilkan nilai impedansi permukaan pada tiap titik pengamatan isolator. Impedansi total yang diperoleh dari tiap titik pengamatan adalah 1427.57 . Pada pengujian distribusi medan listrik akan digunakan software Finite Element Method Magnetic (FEMM) untuk mensimulasikan distribusi medan listrik pada tiap titik pengamatan sehingga akan dapat diamati karakterisasi dari isolator karet silikon. Kata kunci : distribusi tegangan, arus bocor, distribusi medan, karet silikon. ABSTRACT One of the newest high voltage isolator types is silicone rubber insulator. assembly of silicone rubber insulator with buffer tower and conductor wire forming capacitive circuit (leakage capacitance). This capacitance consists of capacitance to the ground (Ce), capacitance to the conductor wire (Ch), and insulation capacitance itself (C). For the loading of high-voltage alternating current, the presence of leakage capacitance produce an uneven distribution of voltages on each shed isolator. In this research is discussed the analysis of voltage distribution, leakage current and electric field in silicone rubber isolator when dry conditions. The data obtained from the test be in form of value of electric breakdown voltage at each observation point. The data will be show the percentage of stress distribution on the insulator. From the test results showed that the largest percentage distribution lie in the first observation point of 82.15%. In testing leakage current, data obtained be form of value of leakage current at each observation point with votage variation of 5 kV, 10 kV, 15 kV and 20 kV. Greater voltage  has given the value of leakage current will be even greater. The result data of this test will be processed to produce surface impedance value at each observation point of isolator. The total impedance obtained from each observation point is 1427.57 MΩ. In the electric field distribution testing, Finite Element Method Magnetic (FEMM) software will be used to simulate the electric field distribution at each observation point so that the characterization of the silicone rubber isolator can be observed. Keywords: voltage distribution, leakage current, terrain distribution, silicone rubber.
RANCANG BANGUN SISTEM PENGEREMAN REGENERATIF BRUSHLESS DC MOTOR MENGGUNAKAN BIDIRECTIONAL VOLTAGE SOURCE INVERTER (VSI) Victor Andrean; n/a Soeprapto; Rini Nur Hasanah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 4 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Baterai merupakan catu daya yang digunakan oleh kendaraan listrik. Efisiensi penggunaan energi baterai yang rendah akan mengakibatkan semakin pendeknya jarak tempuh sebuah kendaraan listrik. Salah satu cara meningkatkan efisiensi penggunaan baterai adalah memanfaatkan regenerasi energi selama proses pengereman elektrik. Penelitian ini menggabungkan dua macam teknik pengereman, yaitu regeneratif, dan gabungan regeneratif-plugging untuk mengatasi kekurangan-kekurangan pada metode pengereman elektris yang sudah ada sebelumnya. Hanya dengan memainkan urutan pensaklaran pada Bidirectional Voltage Source Inverter (VSI), maka proses regenerasi energi dapat dilakukan secara efektif, serta dapat mewujudkan torsi pengereman sesuai dengan keinginan pengendara sampai kendaraan berhenti. Tentu saja metode ini akan menjamin kenyamanan pengendara, disamping akan menghemat biaya produksi karena tidak diperlukannya konverter tambahan. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan beban inersia mesin dan roda, didapatkan energi rata-rata yang dapat dikembalikan ke baterai adalah sebesar 0,01 Wh untuk kecepatan awal 30 km/jam dan 0,0186 Wh untuk kecepatan awal 40 km/jam. Apabila dibandingkan dengan besar energi kinetik yang dimiliki roda saat berputar, maka didapatkan prosentase energi kinetik yang dapat dikembalikan ke baterai sebesar 41,82% untuk kecepatan awal 30km/jam, dan sebesar 43,74% untuk kecepatan awal 40km/jam. Kata kunci : Plug in Electric Vehicle (PEV), Brushless DC Motor, Bidirectional Voltage Source Inverter (VSI), metode six-step, Regenerative Braking System (RBS).
HUBUNGAN ANTARA TEGANGAN DAN INTENSITAS CAHAYA PADA LAMPU HEMAT ENERGI FLUORESCENT JENIS SL (SODIUM LAMP) DAN LED (LIGHT EMITTING DIODE) Ullin Dwi Fajri A.; Unggul Wibawa; Rini Nur Hasanah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 5 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.563 KB)

Abstract

Penerangan merupakan salah satupengkonsumsi energi listrik terbesar yang berkisar 20– 25% dari total konsumsi energi listrik yang terpakaidan terus meningkat setiap tahunnya. Untuk keperluanlampu penerangan masyarakat memilih lampu yanghemat energi.Untuk mengetahui hubungan antarategangan dan intensitas cahaya pada lampu SL danLED maka dilakukan pengukuran luminansi, arus,sudut phasa dan keterangan lampu yang masihbertahan atau tidak. Pengukuran tersebut dilakukandengan mengubah-ubah tegangan catu.Hasil dari pengukuran tersebut didapatkanlampu LED lampu yang hemat energi dikarenakanLED memiliki daya kecil tetapi kualitas peneranganyang bagus dibanding lampu SL.Kata kunci : lampu, daya, kuat penerangan
STUDI PREDIKSI USIA PAKAI BATERAI BASAH ASAM TIMBAL PADA BTS PT TELKOMSEL DI PULAU GILIGENTING MADURA Bobby Pratama; Unggul Wibawa; Rini Nur Hasanah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Baterai merupakan salah satu komponen penting dalam menyediakan kontinuitas penyaluran energi yang aplikasinya dapat dilihat pada sistem telekomunikasi, radio microwave, lampu darurat, sistem sumber daya cadangan dari pembangkit, bahkan aplikasi modul panel surya. Baterai sering digunakan sebagai backup source apabila terjadi gangguan pada sumber utama. Estimasi dari lama waktu baterai untuk melayani beban tanpa adanya pengisian disebut dengan waktu otonomi. Apabila penggunaan baterai sering melewati batas waktu otonominya maka batas waktu pemakaian baterai akan semakin cepat dan membuat terjadinya selisih terhadap usia yang telah ditetapkan oleh manufaktur. Penelitian yang dilakukan di BTS PT Telkomsel di Pulau Giligenting ini bertujuan untuk mengevaluasi penetapan waktu otonomi baterai yang digunakan sebagai backup source dan memprediksi sisa usia baterai sebelum mencapai batas maksimum penggunaannya. Dari hasil penelitian ini, didapatkan bahwa penetapan waktu otonomi untuk kedua baterai yang ada di BTS berubah dari ketetapan awal selama masing-masing 72 jam menjadi 43,03 jam dan 43,26 jam untuk derajat pelepasan 20% serta 183,84 jam dan 184,09 jam untuk masing-masing baterai untuk derajat pelepasan 80%. Pada analisis untuk derajat pelepasan harian 20% didapatkan bahwa prediksi sisa usia pakai dari kedua baterai adalah 5,72 tahun dan 5,77 tahun untuk pendekatan linier dan pada pendekatan eksponensial bernilai 7,12 tahun dan 7,16 tahun. Sedangkan pada analisis untuk derajat pelepasan harian 80% didapatkan prediksi sisa usia pakai baterai untuk pendekatan linier sebesar 2,65 tahun dan 2,67 tahun untuk baterai bank 1 dan prediksi usia pakai berdasarkan pendekatan eksponensial sebesar 3,73 tahun untuk kedua baterai. Kata kunci: usia pakai baterai, waktu otonomi, baterai basah asam timbal
ANALISIS PENGARUH PENYAMBUNGAN DISTRIBUTED GENERATION PADA RUGI – RUGI DAYA SALURAN DISTRIBUSI Septian Kevin Aditama; Hadi Suyono; Rini Nur Hasanah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 7 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Akhir-akhir ini telah dikembangkan sistem pembangkitan energi mandiri yang dapat dikoneksian pada jaringan distribusi. Pembangkit tersebut adalah pembangkit tersebar atau Distributed Generation (DG). Pembangkit tersebut diantaranya adalah mikrohidro, wind turbine dan sel surya. Beberapa pembangkit tersebut akan disambungkan pada saluran sistem distribusi 20 kV penyulang pujon untuk mengurangi rugi-rugi daya pada saluran tersebut. Rugi daya pada saluran distribusi 20 kV pada penyulang pujon sebelumnya adalah 0,3122 MW dan 0,3752 MVar pada saat beban maksimum dan pada saat beban minimum rugi dayanya adalah sebesar 0,0239 MW dan 0,0286 MVar. Setelah penyambungan tiga pembangkit tadi rugi daya pada penyulang pujon berkurang menjadi 0,31 MW dan 0,3725 MVar saat beban maksimum dan ketika beban minimum rugi dayanya berkurang menjadi 0,0232 MW dan 0,0279 MVar. Penyambungan tiga pembangkit tersebut juga menaikkan nilai tegangan di ujung salurandistribusi 20 kV penyulang pujon, dimana sebelum DG disambungkan nilai tegangan di ujung saluran saat beban maksimum adalah 17,8108 kV dan setelah DG disambungkan tegangan di ujung saluran naik menjadi 17,8344 kV.Kata Kunci—distributed generation, rugi daya, saluran distribusi.
BOOST CONVERTER DENGAN PENGENDALI PID Amir Fahmi; Rini Nur Hasanah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makalah ini menguraikan tentang perancangan sebuah alat penaik tegangan DC atau yang lebih dikenal dengan istilah boost converter, dimanfatkan untuk penyediaan tegangan keluaran DC yang bervariasi besarannya sesuai dengan permintaan pada beban. Daya masukan dari boost converter tersebut adalah berasal dari sumber daya DC yang biasanya memiliki tegangan masukan yang tetap. Rangkaian boost converter terdiri atas dua bagian penting yaitu rangkaian PWM sebagai rangkaian pembangkit arus untuk menghasilkan gelombang kotak (pulse) sebagai pengatur switch on dan switch off dan rangkaian pembangkit atau boost sebagai penaik tegangan. Agar mendapatkan tegangan keluaran yang konstan ketika terjadi perubahan beban maka digunakan pengendali PID. Dalam penelitian ini boost converter diinginkan untuk menghasilkan tegangan keluaran sebesar 12 V dengan tegangan masukan sebesar 5,3 V, dari hasil pengujian dengan beban 200 Ω didapatkan tegangan keluaran rata-rata sebesar 12,33 V, untuk beban 300 Ω sebesar 12,28 V, untuk beban 400 Ω sebesar 12,49 V, dan untuk beban 500 Ω sebesar 12,50 V. Kata kunci : boost converter, PID.   ABSTRACT This paper describes the design of a DC voltage booster or better known as a boost converter, which is used to provide DC voltage outputs that vary in quantity in accordance with the demand on the load.The input power of the boost converter is derived from a DC power source which usually has a fixed input voltage.The boost converter circuit consists of two important parts: the PWM circuit as the current generating circuit that is used to generate the pulse wave as switch regulator on and off switch and the boost circuit as the riser. In order to get a constant output voltage when the load changes, so PID cntroller is used. In this research the boost converter is expeted to produce an output voltage of 12 V with an input voltage of 5.3 V, from the test result with a load of 200 Ω obtained an average output voltage of 12.37 V, for a 300 Ω load of 12.28 V , for a 400 Ω load of 12.49 V, and for a 500 Ω load of 12.50 V. Keywords : boost converter, PID.
ANALISIS ECONOMIC DISPATCH PADA PEMBANGKIT TERMAL SISTEM 500 kV JAWA BALI MENGGUNAKAN METODE FIREFLY ALGORITHM Muhammad Rahmatullah Al-Qaedi; Hadi Suyono; Rini Nur Hasanah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan utama manusia terutama masyarakat di Indonesia. Energi listrik berperan penting di berbagi bidang usaha dan kegiatan manusia, hampir seluruh kebutuhan manusia tidak dapat dipisahkan dari energi listrik. Total biaya produksi dapat diminimalisir dengan adanya kombinasi pada pembebanan daya pada unit-unit pembangkit yang ada sehingga didapatkan suatu pembebanan yang optimal atau lebih ekonomis. Salah satu solusi untuk meminimalisir biaya produksi listrik dan efesiensi bahan bakar adalah dengan melakukan optimasi biaya bahan bakar pembangkit pada proses produksi listrik atau yang biasa disebut Economic Dispatch. Pada artikel ini, dilakukan analisis Economic Dispatch pada sistem 500kV Jawa-Bali. Perrmasalahan Economic Dispatch akan diselesaikan menggunakan metode optimisasi Firefly Algorithm. Firefly Algorithm sendiri memiliki tiga strategi yang mampu bekerja secara serempak dengan sensitifitas tinggi yang dapat membantu proses pengoptimasian. Strategi tersebut adalah ketertarikan, jarak antar kunang-kunang dan pergerakan kunang-kunang.Metode ini akan digunakan untuk menghitung kombinasi daya output masing-masing unit pembangkit sehingga diperoleh biaya pembangkitan yang minimum untuk nantinya menentukan harga pokok listrik. Dari hasil simulasi menggunakan Firefly Algortihm pada jaringan 500 kV Jawa-Bali dengan beban harian per jam berdasarkan data yang diperoleh dari Sunaryatiningsih (2016) menggunakan metode Firefly Algorithm berturut dari hari Kamis, Sabtu dan Minggu sebesar Rp. 16.979254.759,-, Rp. 15.459.428.926,- ,Rp. 14.505.474.175.-. Kata kunci: Economic Dipatch, Firefly Algortihm, jaringan 500 kV Jawa-Bali, total biaya pembangkitan   ABSTRACT         Electrical energy is one of the main needs of people, especially people in Indonesia. Electrical energy plays an important role in the sharing of business and human activities, almost all human needs can not be separated from electrical energy. Total cost of production can be minimized by the combination of power loading on existing generating units so as to obtain an optimal loading or more economical. One solution to minimize the cost of electricity production and fuel efficiency is to optimize the cost of fuel generation in the electricity production process or so-called Economic Dispatch. In this article, an Economic Dispatch analysis was conducted on the Java-Bali 500kV system. Economic Dispatch issues will be resolved using the Firefly Algorithm optimization method. Firefly Algorithm alone has three strategies that can work simultaneously with high sensitivity that can help the optimization process. The strategy is the interest, the distance between the fireflies and the fireflies movement. This method will be used to calculate the combination of output power of each generating unit so as to obtain a minimum cost of generation to later determine the cost of electricity. From the simulation result using Firefly Algortihm on 500 kV Java-Bali network with daily load per hour based on data obtained from Sunaryatiningsih (2016) using Firefly Algorithm method successively from Thursday, Saturday and Sunday Rp. 16.979254.759, -, Rp. 15.459.428.926, -, Rp. 14.505.474.175.-. Keywords: Economic Dipatch, Firefly Algortihm, 500 kV Java-Bali network, total cost of generation 
ANALISIS UNJUK KERJA GENERATOR INDUKSI SATU FASA PENGUAT SENDIRI Fairuz Milkiy Kuswa; Rini Nur Hasanah; Hadi Suyono
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mesin induksi satu fasa rotor sangkar dua belitan yang dioperasikan sebagai generator sering digunakan untuk membangkitkan listrik skala kecil di pedesaan. Dibutuhkan simulasi dan analisis yang digunakan untuk memprediksi unjuk kerja dari generator induksi satu fasa, karena dalam penerapannya untuk membangkitkan tegangan dibutuhukan syarat-syarat yang harus dipenuhi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh dari perubahan kapasitansi eksitasi, kecepatan rotor, pembebanan, dan kurva pemagnetan terhadap keluaran tegangan dan arus yang dihasilkan generator induksi satu fasa penguat sendiri. Penelitian dilakukan dengan menggunakan fasilitas simulink yang disediakan oleh matlab dengan menyederhanakan persamaan dinamis dari mesin induksi satu fasa yang sudah dibawa ke kerangka referensi agar pemodelan mudah untuk diimplementasikan pada diagram blok simulink. Dari hasil percobaan simulasi perubahan nilai kapasitansi mulai dari 100µF hingga 400µF, didapatkan hasil bahwa semakin besar kapasitansi belitan utama Cq maka tegangan dan arus stator semakin besar, sedangkan semakin besar kapasitansi Cd maka tegangan dan arus stator akan semakin kecil. Percobaan simulasi juga dilakukan dengan mengubah nilai kecepatan rotor dari 1600 rpm hingga 1800 rpm dan didapatkan hasil berupa kenaikan tegangan dan arus pada belitan stator. Penambahan beban dilakukan dengan memasang beban resistif sebesar 1kΩ pada belitan utama dengan nilai Cq 350µF, Cd 250µF, dan kecepatan rotor 1700 rpm dan didapatkan perubahan tegangan pada belitan utama dari 230.1 V menjadi 223.6 V. Percobaan simulasi juga dilakukan dengan melihat perubahan tegangan dan arus pada kurva pemagnetan yang berbeda.
PENGARUH LOKASI PITA KONDUKSI TERHADAP TINGKAT ARUS BOCOR ISOLATOR SILICONE RUBBER Pegy Lestari; Mochammad Dhofir; Rini Nur Hasanah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang hasil pengujian pengaruh lokasi pita konduksi terhadap arus bocor yang mengalir pada isolator silicone rubber dengan susunan elektroda plat-plat. Untuk menyamakan kondisi di lapangan, digunakan sebuah pengotor yang berupa larutan natrium klorida untuk merepresentasikan zat polutan yang menempel pada isolator silicone rubber. Pada penelitian ini, larutan natrium klorida (zat polutan) disaputkan pada permukaan isolator silicone rubber dengan menggunakan spons dengan lebar lapisan pita konduksi dan lokasi pita konduksi yang telah ditentukan. Dari hasil pengujian, konduktivitas larutan natrium klorida berpengaruh terhadap arus bocor. Pada tegangan uji 20 kV, lokasi ground, lebar lapisan pita konduksi 50 mm, dan nilai konduktivitas larutan NaCl 34,37 mS/cm, nilai arus bocor sebesar 23,58 μA, sedangkan pada nilai konduktivitas larutan NaCl 171,34 mS/cm, nilai arus bocor sebesar 33,23 μA. Semakin besar konduktivitas larutan natrium klorida maka semakin besar pula nilai arus bocor. Selain itu, lokasi pita konduksi berpengaruh terhadap arus bocor. Pada tegangan uji 20 kV, konduktivitas larutan NaCl 171,34 mS/cm, lebar lapisan pita konduksi 50 mm, nilai arus bocor pada lokasi middle sebesar 12 μA. Sedangkan pada lokasi high voltage, nilai arus bocor sebesar 17,37 μA, dan nilai arus bocor pada lokasi ground sebesar 33,23 μA. Dari ketiga lokasi tersebut, nilai arus bocor yang terbesar adalah pada lokasi ground, kemudian high voltage, dan yang paling kecil pada lokasi middle. Lebar lapisan pita konduksi juga berpengaruh terhadap arus bocor yang permukaan isolator silicone rubber. Pada tegangan uji 20 kV, konduktivitas larutan NaCl 171,34 mS/cm, lokasi ground, nilai arus bocor pada lebar lapisan pita konduksi 30 mm adalah 19,19 μA. Sedangkan pada lebar lapisan pita konduksi 40 mm, nilai arus bocor sebesar 19,52 μA, dan nilai arus bocor pada lebar lapisan pita konduksi 50 mm adalah 133,27 μA. Semakin lebar lapisan pita konduksi maka permukaan isolator semakin bersifat konduktif dan arus bocor yang mengalir pada permukaan isolator silicone rubber juga semkain besar. Kata kunci: konduktivitas larutan natrium klorida, lokasi pita konduksi, arus bocor.   ABSTRACT This study discusses about the testing results from the influence of conduction band location on leakage current flowing on silicone rubber isolator with plate electrode arrangement. To equate the conditions in the field, an impurity is used in the form of liquid sodium chloride to represent the pollutant attached to the silicone rubber insulator. In this study, the liquid sodium chloride (pollutant material) was coated on the surface of the silicone rubber insulator by using a sponge with the specified layer width and location of the conduction band. From the test results, the conductivity of the liquid sodium chloride has an effect on leakage current. At 20 kV test voltage, at the ground location, 50 mm conduction band width, and the conductivity value of liquid NaCl was 34,37 mS / cm, leakage current value equal to 23,58 μA, while at conductivity value of liquid NaCl was 171,34 mS / cm, the leakage current value is 33.23 μA. The greater the conductivity of the liquid sodium chloride, thereby the greater the leakage current value. In addition, the location of the conduction band affects the leakage current. At a test voltage of 20 kV, the conductivity of liquid NaCl was 171,34 mS / cm, the width of the conduction band 50 mm, the leakage current value at the middle location is 12 μA. At high voltage location, the value of leakage current is 17,37 μA, and the leakage current value at ground location is 33,23 μA. From the three locations, the largest value of leakage current is on the ground location, then on the high voltage, and the smallest is on the middle location. The width of the conduction band layer also affects the leakage current of the silicone rubber insulator surface. At 20 kV test voltage, the conductivity of the liquid NaCl was 171.34 mS / cm, at the ground location, the leakage current value at the width of the 30 mm conduction band layer was 19.19 μA. The leakage current value is 19.52 μA  in the width of 40 mm conduction band, and the leakage current value at the width of the 50 mm conduction band layer is 133.27 μA. When the width of the conduction band layer, is larger the insulator's surface becomes more conductive and the leakage current flowing on the surface of the silicone rubber insulator is also larger. Keywords: conductivity of the liquid sodium chloride, conduction band location, leakage current
PERAMALAN BEBAN LISTRIK DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2015-2025 DENGAN METODE EKONOMETRIK Liza Putri Dafroni; Hadi Suyono; Rini Nur Hasanah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 5 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.093 KB)

Abstract

D.I Yogyakarta merupakan daerah pariwisata terbesar di Indonesia setelah Pulau Bali, sehingga dengan banyaknya wisatawan mendesak para pengembang usaha dan pemerintah untuk menjaga kontinuitas pasokan energi listrik. Energi listrik tidak dapat disimpan dalam jumlah besar, maka kemungkinan terjadinya over capacity maupun under capacity dapat terjadi. Oleh karena itu, dalam upaya menyesuaikan pembangkiatan daya listrik dengan kebutuhan konsumen PT PLN (Persero) melakukan peramalan beban listrik untuk memperkirakan dan merencanakan kebutuhan daya listrik yang harus disalurkan. Berdasarkan data PT PLN (Persero) Area D.I Yogyakarta, total konsumsi energi listrik tahun 2014 mencapai 2370,3 GWh.Dengan menggunakan metode ekonometrik yang memperhitungkan pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), jumlah penduduk, jumlah pelanggan, rasio elektrifikasi, dan tarif tenaga listrik dapat diketahui jumlah konsumsi energi listrik pada tahun yang akan datang. Berdasarkan hasil perhitungan peramalan beban listrik pada tahun 2025, jumlah konsumsi energi listrik telah mencapai 4260,142 GWh yang meningkat 79,8% dari tahun 2014 yang berasal dari empat jenis pelanggan, yaitu rumah tangga, komersial, publik dan industri.Kata Kunci – Over capacity, Under capacity, Metode Ekonometrik, Konsumsi Energi Listrik.
Co-Authors Abdi Pandu Kusuma Ahmad Fajar Robiyanto Alief Aulia Pradika Wijaya Alief Nasruddin Amir Fahmi Andrian Dwiputro Andy Surya Adi Ansyaruddin Rahmatdiansyah Arif Resnu Putra Ariq Kusuma Wardana Arizky Erwinsyah H. Banu Hermawan Yuditya Berry Bustan Bastian Bimo Ardiansyah Bobby Pratama Chandra Wiharya Cita Rahiim Tama Claudio Bryllian Adam Z. Danang Dwi Andaru Dandhi Tri Laksono Derry Putranugraha Devanda Antonius Y. R. Dhofir, Mochammad Didik Rahadi Santoso Dimas Diar Aidi Ditza Pasca Irwangsa Dodit Suprianto Duta Narendratama Eka Maulana Erwan Aryanto Erya Septy Dwi Wardhani Fadhil Ilma Fairuz Milkiy Kuswa Faiz Yusky Ahlian Fitra Rahmat Indyanto Galuh Prawestri Citra Handani Habriansyah Basta Nugraha Harfin Pratama Haris Altamira Harry Soekotjo Dachlan Hery Aprianto Hery Purnomo Indah Permata Sari Safti Irfan Aditya Primanto Ivan Pascal Al Ghafiky Izzul Islam Putra Nusantara Jacob Jonas Rikumahu Jeki Saputra Johanis Tupalessy Khairudin Syah Khoirul Herman Pambudi Koko Sasmito Kristo Radion Purba Lalu Riza Aliyan Liza Putri Dafroni Lunde Ardhenta M. Arie Hendro Tri Hartomo M. Azis Muslim M. Aziz Muslim M. Dhia Ul Falah Markus D. Letik Moch. Dhofir Mochammad Muchlis Triwahyudi Mohamad Najib Priyo Prakoso Mohammad Salman Abdurrohim Mu'ammar Faris L. Muchammad Ali Muhammad Ghilmanuddin S. Muhammad Rahmatullah Al-Qaedi Muhammad Ridho Ansyari Muhammad Sholikhin Muhammad Syarifuddin Anshor Muhammad Syukri Abdul Jalil Mukti Friyan Aditama Muslimin Muslimin n/a Hariyono n/a Soeprapto n/a Wijono Nadhea Primasetya Nico Gautama Ginting Pausta Yugianus Pegy Lestari Pieter S. Tatipikalawan Purnomo Budi S. Rakhmad Ramadhan Ramadhani Kurniawan Subroto Rendy Ardiansyah Ridhwan Athaya P. Rifka Agustina Kusuma Pratiwi Rizki Tirta Nugraha Rizky Adhiputra Wallad Rizqi Taufiqurrahman Rizqi Wahyu Rahmariadi Septian Kevin Aditama Shidiq, Mahfudz Sigi Syah Wibowo Sintha Dwiferma Br Sinurat Suci Imani Putri Surya Adi Purwanto Suyono, Hadi Teguh Utomo Tri Nurwati Ullin Dwi Fajri A. Unggul Wibawa Victor Andrean Wahyu Nur Firdausy Wijono Wijono Wildan Alfi Syahri Wiwied Putra Perdana Yosep Agus Pranoto