Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pengaruh Pupuk Limbah Pasar Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai (Glycine max (L.)) Pada Beberapa Tingkat Salinitas Ida Hodiyah; Ulayya Hauliyah; Maman Suryaman
Media Pertanian Vol 6, No 2 (2021): Media Pertanian
Publisher : Program Studi Agroteknologi Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/mp.v6i2.3769

Abstract

Kedelai merupakan salah satu jenis tanaman pangan terpenting setelah padi dan jagung yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Kedelai belum mampu dicukupi dalam negeri padahal kebutuhannya meningkat seiring dengan semakin banyaknya produk olahan kedelai. Peningkatan konsumsi kedelai tersebut tidak dibarengi dengan peningkatan produksi kedelai itu sendiri disebabkan oleh luasnya lahan yang ada di Indonesia sebagian besar mengandung kadar garam yang tinggi yang biasa disebut lahan salin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk limbah pasar terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai pada kondisi salinitas. Percobaan ini dilakukan pada bulan Februari sampai bulan Juni 2021 di Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) pola faktorial. Faktor pertama adalah dosis pupuk organik limbah pasar 0 ton/ha, 20 ton/ha dan 30 ton/ha dan faktor kedua adalah tingkat salinitas 0%, 0,5% dan 1%. Hasil penelitian menunjukkan pupuk limbah pasar memberikan pengaruh terhadap kadar klorofil daun dan luas daun kedelai. Pupuk organik limbah pasar dengan dosis 30 ton/ha menghasilkan kadar klorofil daun dan luas daun yang paling baik dibandingkan dosis lainnya. Tingkat salinitas memberikan pengaruh terhadap bobot 100 butir biji kering kedelai.
Pengaruh Kombinasi Zat Pengatur Tumbuh Air Kelapa, BAP dan NAA Pada Media DKW Terhadap Pertumbuhan Eksplan Rumput Gajah (Pennisetum purpureum Schumach) Secara In Vitro Isma Alfiana; Rudi Priyadi; Ida Hodiyah; Erwin Al Hafiizh
Media Pertanian Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Agroteknologi Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/mp.v5i2.2446

Abstract

Rumput Gajah (Pennisetum purpureum Schumach) mempunyai potensi untuk digunakan sebagai bahan baku bioenergi. Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku maka diperlukan upaya untuk menghasilkan bibit dalam jumlah banyak dan waktu yang relatif singkat. Rumput gajah sulit diperbanyak secara generatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi zat pengatur tumbuh Air Kelapa, BAP dan NAA pada Media Driver Kuniyuki Walnut terhadap pertumbuhan Rumput Gajah (P. purpureum Schumach). Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2020 di Laboratorium Biak Sel dan Jaringan Tanaman, Pusat penelitian Bioteknologi – LIPI Bogor. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 10 perlakuan dan diulang sebanyak empat kali. Konsentrasi air kelapa yang telah ditetapkan sebesar 0 ml/L, 50 ml/L, BAP sebesar 0 mg/L, 1 mg/L, 2 mg/L, dan NAA dengan konsentrasi 0 mg/L, 0,01 mg/L, 0,1 mg/L. Data dianalisis menggunakan sidik ragam dengan uji F dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan dengan taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kombinasi Zat Pengatur Tumbuh Air kelapa 50 ml/L+ BAP 2 mg/L + NAA 0,01 mg/L merupakan kombinasi yang memberikan hasil lebih baik terhadap pertumbuhan eksplan rumput gajah dalam menginduksi jumlah tunas dengan rata-rata 4,92 tunas/eksplan dan jumlah daun dengan rata-rata 21,88 helai/eksplan, namun tidak memberikan hasil yang baik terhadap jumlah akar dibandingkan dengan perlakuan tanpa penambahan zat pengatur tumbuh (kontrol).
Mitigasi Cekaman Salinitas pada Fase Perkecambahan Kedelai melalui Invigorasi dengan Ekstrak Kulit Manggis dan Ekstrak Kunyit: Mitigasi Cekaman Salinitas pada Fase Perkecambahan Kedelai melalui Invigorasi dengan Ekstrak Kulit Manggis dan Ekstrak Kunyit Maman Suryaman; Ida Hodiyah; Yeni Nuraeni
AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 5 No 1 (2021): AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.03 KB) | DOI: 10.33019/agrosainstek.v5i1.172

Abstract

The germination period is a critical phase of abiotic stress, including salinity stress. Invigoration can be done to reduce the effect of salinity stress and speed up the germination process. This research was aimed to find out the effect of invigoration to mitigate salinity stress of soybean seed germination. This research was conducted in the Greenhouse of Faculty of Agriculture, Siliwangi University. The experiment was arranged in a randomized block design with factorial patterns and three replications. First factor was the level of salinity of seawater, consisted of 3 levels ( 0% = EC= 0,6 mS cm-1; 10% =EC = 7,69 mS cm-1 ;and 20% = EC =11,4 mS cm-1). The second factor was invigoration, which consisted of 4 levels (water as control, mangosteen peel extract, turmeric extract, and mixture of mangosteen peel extract + turmeric extract with a ratio of 1:1). Results showed that there was no interaction effect between the invigoration and salinity stress on all parameters observed, but there was an independent effect of invigoration on soybean vigor and salinity stress. The salinity stress had a significant negative effect on seed germination. The invigoration of mangosteen peel extract or turmeric extract was able to maintain soybean seed vigor under salinity stress conditions. Therefore the invigoration could mitigate the effect of salinity stress of soybean seed germination.
The Effect of Organic Fertilizer and Time Watering Interval on Growth and Yield of Lettuce (Lactuca sativa L. Ida Hodiyah; Suhardjadinata Suhardjadinata; Dika Iskandar
Jurnal Agroekoteknologi Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jur.agroekotetek.v14i1.14700

Abstract

Plant requires water and fertilizer for its growth. Water plays a role in maintaining cell turgidity or metabolism process especially in photosynthesis. Either organic fertilizer provides nutrients for plants, it is also known that organic fertilizer has the function of fixing soil physical properties by improving soil water holding capacity. The aim of this research is to study the effect of time watering interval and organic fertilizer made from slaughter house waste on lettuce growth and yield. This research was done in greenhouse scale, at Agriculture Faculty, Siliwangi University Tasikmalaya at an altitude of 356 m above sea level, starting from February to May 2020. This research was arranged on Completely Randomized Block Design in factorial pattern, consisted of two factors. The first factor is time watering interval, consisted four time watering intervals, i.e. 1, 2, 3, 4 days. The second factor is organic fertilizer dosage, consisted of five organic fertilizer dosages, i.e. 0 t/ha, 10 t/ha, 20 t/ha, 30 t/ha and 40 t/ha. Each treatment is replicated 3 times, therefore, overall there is 60 experimental units. Data were analysed using analysis of variance with F test and continued by Duncan’s Multiple Range Test with 5% of critical value. The result of this research shows that there is no interraction between time watering interval and slaughter house organic fertilizer on growth and yield of lettuce (Lactuca sativa, L.). The treatment of time watering interval every 3 days and 40 t/ha organic fertilizer tends to produce better growth and yield of lettuce.
Pengaruh Urine Sapi dan RPTTTerhadap Pertumbuhan dan Hasil Mentimun Jepang (Cucumis sativus L. Var. Roberto 92) Rahmi Rahayu; Ida Hodiyah; Dedi Natawijaya
Media Pertanian Vol 7, No 1 (2022): Media Pertanian
Publisher : Program Studi Agroteknologi Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/mp.v7i1.4790

Abstract

Mentimun Jepang (Cucumis sativus L. Var. Roberto 92) termasuk komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomi tinggi selain untuk memenuhi konsumsi dalam negeri, komoditas ini juga mempunyai prospek yang cukup besar untuk ekspor. Langkah utama untuk meningkatkan produksi mentimun dalam upaya memenuhi kebutuhan konsumen harus ditempuh berbagai strategi diantaranya melalui pemupukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh urine sapi dan Rizobakteri Pemacu Tumbuh Tanaman (RPTT) yang memberikan pertumbuhan dan hasil mentimun Jepang yang paling baik. Percobaan dilakukan mulai bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2021, di Desa Mekarsari Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis. Percobaan menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) berpola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama yaitu urine sapi yang terdiri dari 3 taraf (25%, 50%, dan 75%). Faktor kedua yaitu Rizobakteri Pemacu Tumbuh Tanaman (RPTT) yang terdiri 3 (0%, 1%, dan 1,5%). Data hasil pengamatan diolah dengan menggunakan analisis sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara urine sapi dengan RPTT terhadap pertumbuhan dan hasil mentimun Jepang. Perlakuan urine sapi dengan konsentrasi 50% memberikan pengaruh terbaik terhadap panjang buah, diameter buah, dan bobot buah per petak. Perlakuan RPTT dengan konsentrasi 1,5%  memberikan pengaruh terbaik terhadap panjang dan diameter buah.
Aplikasi Kompos Azolla (Azolla sp.) dan Pupuk Hayati Pada Budidaya Selada (Lactuca sativa L.) Organik Ida Hodiyah; Darul Zumani; Ade Hilman Juhaeni; Dika Iskandar
Paspalum: Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35138/paspalum.v11i1.504

Abstract

Organic fertilizer plays an essential chemical role such as in providing macro and micro nutrients. One of many plants which is able to be used as organic fertilizer which contains high level of nitrogen for the soil is Azolla pinnata. Biofertilizer is defined as a fertilizer which contains beneficial bacteria which may improve plant’s yield. The aims of this research is to study the application of composted Azolla and M-Bio Biofertilizer on lettuce (Lactuca sativa L.) cultivation. This research was conducted at the research field of Faculty of Agriculture, Siliwangi University by an altitude of 356 m above sea level on August to October 2022. This research was arranged based on Completely Randomized Design in factorial patterns, consisted of two factors. The first factor was the dosage of composted Azolla fertilizer, consisted of three dosages, i.e 10 ton/ha, 15 ton/ha, 20 ton/ha. The second factor was the consentration of M-Bio biofertilizer, consisted of the levels, i.e 10 ml/L, 15 ml/L, 20 ml/L. Each treatment was replicated 3 times, therefore, there were 27 experimental plots. Data were analysed by using the analysis of variance with F test and continued by Duncan’s Multiple Range Test with 5% of critical value. The result of this research shows that there is no interraction between composted Azolla fertilizer and M-Bio consentration on growth and yield of lettuce (Lactuca sativa L.).