Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Menumbuhkan Pakan Alami Di Tambak Ikan Bandeng (Chanos Chanos) Menggunakan Kombinasi Kotoran Sapi, Kotoran Ayam, Jerami Padi, Pupuk Urea, Dan Sp-36 Aloysius Samuel Akoit; Yulianus Linggi; Franchy Ch Liufeto
Jurnal Akuatik Vol 6 No 1 (2023): Maret
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1007/aquatik.v6i1.9862

Abstract

Ikan bandeng (Chanos chanos) merupakan salah satu sumberdaya perikanan yang dihasilkan dari budidaya tambak. Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ikan bandeng dalam tambak yang diberi pupuk dari kombinasi kotoran sapi, kotoran ayam, jerami padi, pupuk urea dan SP-36 dengan parameter yang diukur pada penelitian ini meliputi pertumbuhan mutlak, tingkat kelulushidupan, kepadatan fitoplankton dan kualitas air ( suhu, pH, salinitas). Hasil penelitian ini menunnjukkan bahwa pemupukan dasar tambak menggunakan kombinasi kotoran sapi, kotoran ayam, jerami padi, pupuk urea dan SP-36 dapat meningkatkan pertumbuhan ikan bandeng (Chanos-chanos). Rata-rata berat mutlak ikan bandeng yang didapat selama penelitian sebesar 68 gram, sedangkan rata-rata panjang mutlak ikan bandeng sebesar 15 cm. Terdapat 7 jenis fitoplankton yang terdiri dari 7 kelas ; antara lain Chlorophyta, Dinophyceae, Bacillariopyceae, Cryptophyta, Chlorophyceae, Cyanobacteria, dan Chaetoceros sp. Kata kunci : Ikan bandeng, fitoplankton, pemupukan, kotoran sapi, kotoran ayam, jerami padi, pupuk urea, SP-36, tambak.
Pengaruh Kepadatan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Abalon (Haliotis Sp) yang Dipeliara di Keramba Apung Fabianus Nahak; Yulianus Linggi; Sunadji Sunadji
Jurnal Akuatik Vol 6 No 1 (2023): Maret
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1007/aquatik.v6i1.9863

Abstract

Kerang abalon merupakan salah satu komoditas laut yang memiliki nilai ekonomis tinggi, Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepadatan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup abalon (Halitus sp) yang dipelihara di keramba apung. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) meliputi 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Pada setiap perlakuan P1 padat tebar 25 ekor abalon/wadah, P2 padat tebar 50 ekor abalon/wadah, P3 padat tebar 75 ekor abalon/wadah, P4 padat tebar 100 ekor abalon/wadah. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pertumbuhan kerang abalon menunjukan perlakuan A sebesar 0,2 ± 0,06 gr. Sedangkan untuk perlakuan B, C dan D memiliki nilai yang sama yaitu sebesar 0,1 0,06 gr. Tingkat kepadatan masing-masing perlakuan berbeda, akan tetapi dengan waktu pemeliharaan yang sama. Nilai rata-rata pertumbuhan berat mutlak kerang abalon pada perlakuan B (padat tebar 50 ekor), C (padat tebar 75 ekor) dan (padat tebar 100 ekor) padat tebar relatif sama, tetapi cenderung lebih tinggi pada perlakuan A (padat tebar 25 ekor). Hasil analisis statistik dengan ANOVA menunjukan bahwa F hitung < F tabel yang artinya perbedaan perlakuan padat tebar pada penelitian tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan berat mutlak kerang abalon. Parameter kualitas air yang diukur meliputi suhu 26-29ºC,PH 7,6-8,6 dan salinitas 25-30 ppt. Kata kunci : Abalon, Kepadatan, Keramba apung
Aplikasi Teknologi Bioflok bagi Pertumbuhan Ikan bandeng (Chanos chanos) Tiara Trisnawati Enjela Dano; Franchy Ch Liufeto; Yulianus Linggi
Jurnal Akuatik Vol 6 No 1 (2023): Maret
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1007/aquatik.v6i1.9868

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh bioflok terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan bandeng (Chanos chanos) yang dipelihara di dalam wadah terkontrol selama 60 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa data pertumbuhan dan kelulushidupan ikan bandeng yang diberi perlakuan kosentrasi bioflok 0% 3% 5% dan 8% telah dihitung mengunakan RAL dan analisis menggunaka ANOVA. Pemberian kosentrasi bioflok dapat meningkatkan pertumbuhan dan kelulushidupan ikan bandeng, pertumbuhan tertinggi ditujukan oleh ikan bandeng sebesar 1.26%gram/hari. Kosentrasi bioflok 5% diikuti oleh 3% dan 8% semetara SR yang tertinggi di tampilkan oleh ikan bandeng yang mendapat tambahan kosentrasi bioflok adalah sebesar 8%. Katakunci : bioflok, pertumbuhan ikan bandeng
Pengaruh Penggunaan Kotoran Sapi, Kotoran Ayam, Jerami Padi dan Pupuk Urea Terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Ikan Bandeng (Chanos chanos) di Tambak Solfyana Lisbela Baba; Yulianus Linggi; Franchy Ch Liufeto
Jurnal Akuatik Vol 6 No 1 (2023): Maret
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1007/aquatik.v6i1.9870

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan kotoran sapi, kotoran ayam, jerami padi, dan pupuk urea terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan bandeng (Chanos chanos) di Tambak. Pengumpulan data dilakukan selama 3 bulan di Desa Bipolo, Kecamatan Sulamu. Pemupukan dilakukan dengan Perbandingan dalam satu tambak kotoran sapi 100 kg (10 karung), kotoran ayam 500 kg (50 karung), jerami padi 50 ikat, pupuk urea 2 karung, hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini ikan bandeng sebanyak 2500 ekor. Hasil penelitian menunjukan pertumbuhan dari pemupukan sangat bagus atau spesifik tinggi oleh karena pengaruh pemupukan yang menghasilkan ketersedian fitoplankton didasar tambak dan kelulushidupan 100%. Kata kunci: Kotoran Sapi, Kotoran Ayam, Jerami Padi, Pupuk Urea,Ikan Bandeng, Fitoplankton
Studi Beberapa Aspek Reproduksi Kepiting Betina (Scylla Serrata) Yang Terdapat di ekosistem Bakau Di Teluk Kupang Felisianus Jemarus; Yulianus Linggi; Sunadji Sunadji
Jurnal Akuatik Vol 6 No 1 (2023): Maret
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1007/aquatik.v6i1.9871

Abstract

Kawasan mangrove merupakan salah satu kawasan rehabilitasi bagi Kepiting Bakau di Teluk Kupang. Ekosistem mangrove berperan penting bagi ekologi laut dan pesisir. Salah satu perannya adalah sebagai habitat kepiting bakau (Scylla serrata). Kepiting bakau merupakan komoditi perikanan bernilai komersial tinggi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui reproduksi kepiting bakau (Scylla serrata) yang berada di Teluk Kupang dan juga untuk mengetahui kondisi ekologis Teluk Kupang yang berhubungan dengan reproduksi kepiting betina (S. serrata). Metode pengambilan sampel yang digunakan diambil secara acak. Sampel kepiting bakau ditangkap dengan mengunakan alat tangkap bubu. Bubu diletakkan di tiap sub-stasiun dengan masing-masing 1 unit. Pengambilan sampel dengan metode perangkap ini dilakukan pada pagi dan sore hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kematangan gonad kepiting bakau didominasi oleh TKG II dan lebar kerapas dari kepiting bakau betina tidak ada hubungannya dengan penambahan ukuran indeks kematangan gonad dan juga kondisi ekologis perairan pada kawasan mangrove Teluk Kupang secara umum berada pada kategori “baik” dan cukup mendukung bagi kelangsungan hidup dan perkembangbiakan kepiting bakau (Scylla serrata). Kata Kunci :Kepiting Bakau, Tingkat Kematangan Gonad, Teluk Kupang
Pengaruh Kombinasi Air Kelapa Muda Dan Gliserol pada Presevasi Sperma Ikan Mas (Cyprinus carpio) Sisca Melantri Lodo; Agnette Tjendanawangi; Yulianus Linggi
Jurnal Akuatik Vol 6 No 1 (2023): Maret
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1007/aquatik.v6i1.9876

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penambahan pengencer air kelapa muda dan gliserol terhadap viabilitas sperma ikan mas (Cyprinus carpio) dan perlakuan yang terbaik pada penyimpanan sperma ikan mas. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Nusa Cendana, selama kurang lebih 1 bulan (Oktober) 2021. Metode penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yaitu perlakuan 1: 0,25 ml sperma + 100% air kelapa muda, perlakuan 2 : 0,25 ml sperma + 75% air kelapa muda + 25% gliserol, perlakuan 3: 0,25 ml sperma + 50% air kelapa muda + 50% gliserol. perlakuan 4: 0,25 ml sperma + 25% air kelapa muda + 75% gliserol dan perlakuan 5 : 0,25 ml sperma + 100% gliserol. Hasil penelitian menunjukkan penambahan air kelapa muda dan gliserol berpengaruh terhadap motilitas spermatozoa ikan mas (Cyprinus carpio) dan spermatozoa masih bertahan hidup selama 4 hari, namun semakin lama disimpan maka motilitas akan semakin menurun dan penyimpanan sperma dengan perbandingan dosis 75% air kelapa muda + 25% gliserol (perlakuan B) memberikan hasil terbaik. Kata Kunci: Air Kelapa Muda, Gliserol, Motilitas, Viabilitas, Sperma Ikan Mas
KEMAMPUAN OOSIT IKAN LELE (Clarias grapienus) DALAM MENOLERANSI KLORIN SEBAGAI BAHAN OKSIDATIF STRES Hadid Armansyah; Yulianus Linggi; Marsoedi M
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 8, No 1 (2014): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.908 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v8i1.1256

Abstract

Penelitian ini menggunakan klorin dalam bentuk natrium hipoklorit yang dipaparkan secara in vitro untuk menguji kemampuan oosit ikan lele dalam menoleransi kehadiran klorin sebagai bahan oksidatif stres dalam medium kultur. Konsentrasi klorin yang digunakan adalah 0, 10, 20, 40, 80, 160, dan 320 μM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi paparan semakin rendah jumlah oosit yang mampu bertahan hidup hingga 4 jam pengamatan. Konsentrasi klorin 320 μM menghasilkan jumlah oosit yang mampu bertahan hidup paling optimum. Disimpulkan bahwa oosit ikan lele mampu menoleransi kehadiran bahan oksidatif stres dalam medium kultur dengan konsentrasi paparan klorin sebanyak 320 μM.
Maturation of Nile-Tilapia (Oreochromis niloticus) Oocytes With Exposed by Goat Inhibin Isolated from Granulose Cells Yulianus Linggi; Aulanni’am A; Yenni Risjani; Tongku N. Siregar
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 1, No 1 (2007): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2955.202 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v1i1.3118

Abstract

The present study aimed to investigate the role of inhibin in the regulation of oocytesmaturation. Inhibin was isolated from goat granulose cells and injected by intraperitoneal in to femaleNile-Tilapia. Three days later its gonad was taken by decapitation and the change of oocyte was evaluatedunder microscope. Results showed that average of percentages of oocytes that undergo maturated after exposed with inhibin of 0, 20, 40, and 60µg/individual 50.05, 29.44, 21.46, and 30.83%, respectively.The exposure of doses of goat inhibin in Nile-Tilapia showed significantly different (P0.01) to percentages of mature oocytes. It was conluded that exposition of goat inhibin from granulose cells caninducing the maturation of Nile-Tilapia oocytes.Keywords: inhibin, maturation, oocytes
Laju Pertumbuhan Benih Ikan Patin Siam (Pangasius hyphopthalmus) Yang Diberi Kombinasi Pakan Pelet dan Tepung Artemia (Artemia salina) Intan B.R Fallo; Yulianus Linggi; Agnette Tjendanawangi
Jurnal Akuatik Vol 6 No 1 (2023): Maret
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1007/aquatik.v6i1.10852

Abstract

Ikan patin merupakan salah satu komoditi perikanan yang memiliki tingkat produksi cukup tinggi. Produksi ikan patin dan masih terus meningkat setiap tahun. Produksi ikan patin masih mengalami kendala yaitu pertumbuhan ikan yang lambat. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektitifitas dari kombinasi jenis pakan berbeda yaitu pelet dan tepung artemia terhadap laju pertumbuhan spesifik benih ikan patin. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan lima perlakuan dengan tiga ulangan. Perlakuan terdiri dari 100% tepung artemia, 25% pelet dan 75% tepung artemia, 50% pelet dan 50% tepung artemia, 25% pelet dan 75% tepung artemia dan 100% pelet. Hasil Penelitian menunjukan bahwa perlakuan dengan porsi 25% pelet dan 75% tepung artemia dapat meningkatkan laju pertumbuhan spesifik sebesar 4% gr/hari. Semakin tinggi porsi tepung artemia semakin tinggi laju pertumbuhan tetapi jika diberi tepung artemia tunggal maka pertumbuhannya semakin rendah. Disimpulkan bahwa penambahan tepung artemia ke dalam pakan pelet dapat meningkatkan pertumbuhan benih ikan patin. Kata kunci : kombinasi, tepung , pelet, laju pertumbuhan spesifik.
Penggunaan Tepung Daun Gamal (Gliricidia sepium) Sebagai Pakan Tambahan pada budidaya Ikan Bandeng (Chanos chanos) Montanus Ronald Gonsaga; Yulianus Linggi; Asriati Djonu
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 4, No 1 (2023): November 2023
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v4i1.7022

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh fermentasi terhadap peningkatan kandungan protein dalam daun gamal (Gliricidia sepium) dan untuk menentukan dosis optimal penambahan tepung daun gamal yang difermentasi terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan bandeng (Chanos chanos). Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan, yakni:  A; tanpa tepung daun gamal terfermentasi, B; ditambahkan tepung daun gamal terfermentasi sebanyak 10%, C; ditambahkan tepung daun gamal terfermentasi sebanyak 25%, dan D; ditambahkan tepung daun gamal terfermentasi sebanyak 40%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan protein dalam tepung daun gamal sebesar 22,702% meningkat menjadi 23,942% setelah difermentasi. Hasil pengukuran pertumbuhan mutlak ternyata meningkat seiring dengan meningkatnya penambahan tepung daun gamal ke dalam pakannya yakni dari 8 g pada perlakuan A hingga  11 g pada perlakuan D. Semakin tinggi kandungan daun gamal dalam pakan semakin tinggi pula tingkat pertumbuhan ikan bandeng. Dosis terbaik penambahan tepung daun gamal terfermentasi untuk mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan bandeng adalah pada Perlakuan D dengan penambahan tepung daun gamal terfermentasi sebesar 40%. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman tentang potensi pemanfaatan daun gamal terfermentasi sebagai pakan ikan, khususnya untuk ikan bandeng. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang berharga bagi industri perikanan dalam mengoptimalkan penggunaan tepung daun gamal terfermentasi untuk meningkatkan pertumbuhan ikan secara efisien dan berkelanjutan. Kata kunci : Bandeng; Gamal; Pakan