Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknisi

JARINGAN SYARAF TIRUAN HOPFIELD DALAM MENCARI RUTE TERPENDEK UNTUK PENDISTRIBUSIAN BARANG Meri Sri Wahyuni; Egi Affandi; Dedi Setiawan
JURNAL TEKNISI Vol 2, No 1 (2022): February 2022
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/teknisi.v2i1.852

Abstract

Efisiensi waktu dalam pendistribusi barang sangat diperhitungkan dalam sebuah strategi pemasaran dalam perusahaan. Supaya mendapatkan waktu pendistribusian yang efisien, maka harus tahu rute yang tepat untuk melaksanakan pendistribusian tersebut, jika salah memilih rute, maka akan memakan waktu yang panjang untuk melakukan distribusi barang. Hal ini dapat merugikan bagi si pemilik usaha. Oleh sebab itu diperlukan sebuah sistem yang dapat menganalisa dan bisa mengatasi masalah tersebut, yaitu system yang dapat mencari rute terpendek. Sistem ini nantinya memungkinkan pendistribusi dapat memilih rute jalan terdekat. Dalam hal ini jaringan syaraf tiruan akan memberikan solusi dalam menentukan jarak terpendek untuk pendistribusian barang melalui algoritma Hopfield
SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI DENGAN LATENT SEMANTIC ANALISYS PADA KESAMAAN TUGAS AKHIR MAHASISWA Meri Sri Wahyuni; Dedi Setiawan; Trinanda Syahputra
JURNAL TEKNISI Vol 1, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.89 KB) | DOI: 10.54314/teknisi.v1i2.655

Abstract

Tugas Akhir (Skripsi) merupakas sebuah karya ilmiah yang diabuat sebagai laporan hasil penelitian mahasiswa untuk syarat lulus dan meraih gelar sarjana. Setiap Tugas Akhir yang dihasilkan tidak boleh sama antara satu karya dengan karya lainnya. Apabila ada yang sama maka penulis akan dianggap plagiat. Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai. Metode Latent Semantic Analysis (LSA) berfungsi untuk mencari dokumen yang memiliki kesamaan teks terhadap dokumen lain yang ada di dalam database. Algoritma yang digunakan adalah Algoritma TF/ID, dan untuk melihat tingkat kedekatan atau kesamaan (smilarity) kata (term) dengan cara pembobotan term digunakan Vector Space Models (VSM).
SISTEM PENGUKURAN BENTUK KAKI MANUSIA PADA TES FISIK KEPOLISIAN MENGGUNAKAN TEKNIK SIMPLEKS BERBASIS (IOT) INTERNET OF THINGS Tika Aldila; Dedi Setiawan; Suardi Yakub
JURNAL TEKNISI Vol 1, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.807 KB) | DOI: 10.54314/teknisi.v1i2.657

Abstract

Laboratorium didefinisikan sebagai tempat bekerja yaitu bangunan, gedung atau ruangan yang dilengkapi peralatan (instrumen) untuk melakukan pekerjaan ilmiah seperti riset, demonstrasi dan diskusi. Di kepolisian RI laboratorium digunakan salah satunya untuk pelaksanaan ujian tes masuk kepolisia. salah satunya ialah tes kaki manusia. Pada pengujian tes kaki manusia, terdapat tiga jenis ukuran kaki yaitu kaki normal, kaki o, dan kaki x. pengujian kaki tersebut masih dilakukan secara manual, dengan menggunakan media bahan kayu, yang memiliki lengkungan dengan satuan ukur cm untuk pengukurannya, hal tersebut terkesan lama, dan tidak efisiensi, bisa terjadi kelalaian penguji pada saat pengukuran.Melihat permasalahan tersebut, pembuatan sistem alat ukur bentuk kaki manusia pada tes kepolisian menggunakan teknik simpleks berbasis internet of things (IOT) akan membantu meringankan pekerjaan operator atau pekerja saat bertugas dalam pelaksanaan tes ujian, dengan sistem yang user friendly dapat diatur atau dikonfigurasi melalui sistem digitalisasi untuk pengoperasiannya. Hasil dari penelitian ini mampu mengatasi permasalahan dalam pengoperasiannya yaitu dapat mengukur bentuk kaki manusia pada tes kepolisian secara otomatis dan efisien sehingga operator atau penguji dapat bekerja lebih baik.
IMPLEMENTASI METODE CERTAINTY FACTOR PADA SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT XANTHELASMA Yaniati Zalukhu; Meri Sri Wahyuni; Abu Hasan; Dedi Setiawan
JURNAL TEKNISI Vol 3, No 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/teknisi.v3i2.1409

Abstract

The most typical type of xanthomas (a skin ailment) is called a xanthelasma. The complaints of Xanthelasma patients frequently take the shape of aesthetic problems; while these conditions may not always cause death, they can lower patients' levels of self-confidence, which can have a negative impact on their quality of life and make it more difficult for them to carry out their daily tasks. Despite having a tendency to expand, xanthelasma is not painful, does not inflame, and does not typically turn malignant. Extremely rarely, severe jaundice may affect eyelid function and result in drooping or drooping of the eyelid.On the basis of these issues, a system of experts is required that can quickly identify Xanthelasma and offer suitable care to patients. The approach of the certainty factor is used to construct expert systems. Factor of ConfidenceXanthelasma adalah bentuk xanthomas (kondisi kulit) yang paling umum. Istilah Xanthelasma berasal dari kata Yunani xanthos (kuning) dan elasma (cakram/datar). Keluhan penderita Xanthelasma seringkali berupa gangguan kosmetik, walaupun tidak sampai menyebabkan kematian, namun dapat menurunkan kepercayaan diri pasien penderita Xanthelasma sehingga mempengaruhi kualitas hidup sehingga menghambat pekerjaan sehari-hari penderita. Xanthelasma tidak menimbulkan rasa sakit, tidak menyebabkan peradangan, dan tidak cenderung menjadi ganas, meskipun cenderung membesar. Dalam kasus yang sangat jarang, penyakit kuning yang besar dapat mengganggu fungsi kelopak mata dan menyebabkan kelopak mata terkulai atau terkulai.Berdasarkan masalah tersebut maka diperlukan sebuah sistem pakar yang dapat dengan mudah digunakan untuk mendiagnosa Xanthelasma dan memberikan pengobatan yang tepat bagi penderita. Sistem pakar dibangun dengan menggunakan metode certainty factor. Certainty Factor menggunakan nilai untuk menyimpulkan tingkat keyakinan seorang ahli dalam sebuah data.Hasil dari penelitian ini adalah terciptanya sebuah aplikasi sistem pakar yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi xanthelasma berbasis web dengan menggunakan metode certainty factor, sehingga permasalahan dapat dianalisis.