Triandriani Mustikawati
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Published : 22 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search
Journal : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Bangunan Pusat Konvensi sebagai Landmark Kawasan Tenggara Kota Malang Daniel Tria Pramono; Triandriani Mustikawati; Sigmawan Tri Pamungkas
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaaan landmark sebagai titik acuan pengamat terhadap suatu lokasi spasial telah dipertimbangkan Karsten dalam perencanaan Malang pada masa kolonial (Handinoto,1996). Kepadatan kota saat ini menuntut adanya perkembangan ke arah Malang Tenggara, sebuah kawasan luas yang masih minim keistimewaan. Berdasar pada RDTR Kota Sub Pusat Malang Tenggara 2012-2032, kawasan tersebut direncanakan untuk pembangunan sebuah Pusat Konvensi yang saat ini menjadi fasilitas paling dibutuhkan untuk memajukan sektor pariwisata kota. Kepentingan sebuah pusat konvensi ini dapat menjadikannya sebuah titik acuan baru Malang, khususnya kawasan Malang Tenggara. Dalam pencapaiannya membentuk sebuah ciri khas landmark pada bangunan pusat konvensi, cara utama adalah dengan menyesuaikan aspek-aspek pembentuk landmark pada tipologi bangunan pada konteks kawasan terkait. Kepentingan sudut pandang dan kepentingan bentuk (Appleyard dalam Broadbent, 1980) merupakan aspek utama yang harus diolah untuk membentuk sebuah keistimewaan yang menonjol. Kepentingan sudut pandang membentuk sebuah keistimewaan lokasi dimana bangunan dapat terlihat dengan jelas. Pada kasus konteks kawasan ini, bentuk dan tekstur pada kepentingan bentuk merupakan aspek utama yang dapat menguatkan keberadaan landmark.Kata kunci: landmark, keistimewaan, bentuk, sudut pandang
Aspek Konservasi dalam Penyediaan Fasilitas Wisata di Candi Sumberawan Priska Annastasya A.K. Wardhani; Subhan Ramdlani; Triandriani Mustikawati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyediaan fasilitas wisata pada kawasan Candi Sumberawan ini dilatarbelakangioleh kurang terolahnya atraksi wisata dan tidak adanya sarana untuk menunjangkeberadaannya sehingga membuat kawasan ini kurang dikenal dan kurangberkembang. Sebagai kawasan wisata yang baik diperlukan fasilitas pendukungkawasan wisata yang dapat menunjang pengembangan wisata situs candiSumberawan. Kawasan Candi Sumberawan berada pada area konservasi cagarbudaya yang areanya dilingkupi oleh fungsi LDTI (Lahan dengan tujuan istimewa)yang merupakan lahan yang diberikan untuk tujuan istimewa dan berfungsi untukperlindungan situs ekologi dan budaya. Proses kajian ini dilakukan denganmengungkapkan potensi eksisting yang dapat dikembangkan dan menganalisispermasalahan lingkungannya, dan membagi area berdasar aspek zonasi cagarbudaya yang telah ditentukan. Zonasi konservasi cagar budaya ini akanmempengaruhi dan menentukan peletakan fungsi dan fasilitas yang direncanakanpada tapak. Hasil yang diperoleh adalah tata ruang kawasan yang ditentukanberdasarkan analisis potensi dan permasalahan tapak yang di overlay dengan hasilpembagian zonasi konservasi cagar budaya. Proses overlay ini akan menghasilkanarea yang dapat dibangun fasilitas penunjang atau possible area, yang akan menjawabsejauh mana perencanaan fasilitas penunjang melalui aspek konservasi cagar budayaakan dapat memenuhi kebutuhan fungsional bangunan dan permasalahan sertapotensi lingkungan tapak.Kata kunci: kawasan wisata, fasilitas wisata, konservasi cagar budaya
Kriteria Desain Kemudahan dan Kenyamanan Pergerakan Pelaku pada Perancangan Terminal Penumpang Mohammad Firdaus; Chairil Budiarto Amiuza; Triandriani Mustikawati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 4 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan aksesibilitas menjadi poin penting bagi kelayakan sebuah terminal.Kajian ini bertujuan untuk menghasilkan kriteria desain bagi rancangan terminal penumpang yang memberikan kemudahan dan kenyamanan pergerakan penumpang dan kendaraan umum terhadap area terminal. Kriteria desain didapat dari studi literatur yang dilakukan. Literatur terbagi menjadi dua jenis, yaitu literatur yang memuat regulasi umum dan literatur yang memuat hal teknis dan khusus mengenai perancangan dan komponen terminal penumpang.Salah satu hal kriteria kenyamanan dan kemudahan bagi kendaraan dan penumpang adalah tidak terjadinya sirkulasi silang antar kedua pelaku.Kata kunci: terminal penumpang, pergerakan, kenyamanan, kemudahan
KARAKTER WARNA BATIK MALANGAN SEBAGAI DASAR DESAIN INTERIOR GALERI BATIK MALANGAN Charistya Permana; Triandriani Mustikawati; Triandi Laksmiwati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1162.89 KB)

Abstract

Galeri merupakan suatu sarana yang berguna sebagai tempat pameran, koleksi, media promosi dan jual beli karya yang memiliki nilai tinggi. Penataan interior salah satunya dapat dilakukan dengan pembentukan suasana ruang tertentu untuk pengunjung. Batik Malangan merupakan salah satu potensi yang dimiliki oleh Kota Malang yang sedang diusahakan untuk diperkuat lagi identitasnya. Salah satu cara untuk membentuk suasana ruang pamer suatu galeri batik adalah dengan menerapkan karakter warna Batik Malangan agar masyarakat lebih mudah mengenal warna khas Batik Malangan tersebut, di samping motif yang beragam yang perlu diselaraskan. Karakter warna Batik Malangan yang digunakan dipilih berdasarkan analisis komposisi warna dan dimensi warna (hue, value dan chroma/intensitas). Pada analisis tersebut akan dihasilkan warna dominan dan warna yang paling jarang digunakan, serta karakter Batik Malangan berdasar warna, sebagai pembentuk suasana ruang. Warna dari motif batik Malangan ini dapat diterapkan pada elemen arsitektural yaitu untuk pewarnaan elemen dinding, lantai dan plafon serta perabot dengan memperhatikan unsur dan prinsip desain interior galeri.Kata kunci: warna Batik Malangan, interior galeri
Konsep Desain Bangunan Koreksional dan Pembinaan bagi Wanita (Studi Kasus : Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas 2A) Noverna Christy Lovita; Triandriani Mustikawati; Ali Soekirno
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bergesernya waktu kepada era modern menggeser pengertian penjara pada masa lalumenjadi pengertian yang baru. Tempat penghukuman itu saat ini lebih dikenal dengansebutan lembaga pemasyarakatan. Berbeda dengan pengertian penjara dimasa lalu,pemasyarakatan mengandung arti menghukum dan membina warga binaan menjadilebih baik. Saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa jumlah wanita sebagai pelaku tindakkejahatan yang pada akhirnya harus menghabiskan sebagian besar waktunya di balikjeruji meningkat. Wanita dalam lembaga pemasyarakatan terdiri dari berbagai macamusia dan statusnya. Terkait dengan hal tersebut banyak ditemukan kasus wanita yangterpaksa menjalani masa kehamilan, melahirkan bahkan membesarkan anaknya dalamlapas. Bahkan ada yang harus menghabiskan masa tuanya di dalam lapas. Hal tersebutmerupakan dasar untuk mewujudkan sarana koreksional dan pembinaan yang dapatmewadahi aktivitas pembinaan sesuai dengan karakteristik wanita sebagaipenggunanya. Karakteristik dan tahap pemasyarakatan menjadi dasar analisis dalamperumusan kriteria perancangan untuk mewujudkan konsep desain bangunankoreksional dan pembinaan yang sesuai bagi aktivitas pembinaan wanita.Kata kunci: lapas, bangunan koreksional, lapas wanita
Pencahayaan sebagai Kriteria Aspek Keselamatan pada Hunian Khusus Lansia Defi Puspitasari; Indyah Martiningrum; Triandriani Mustikawati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan berjalannya waktu manusia lanjut usia atau yang biasa disingkat lansia mengalami kemunduran fungsi fisik yang menimbulkan permasalahan serius dikalangan lansia. Terjatuh merupakan masalah yang paling banyak dialami lansia terutama saat beraktivitas di dalam rumah (Bulletin Housing The Family, 1974). Masalah terjatuh lansia disebabkan oleh beberapa aspek salah satunya kemunduran fungsi pengelihatan yang dipadukan dengan lingkungan yang berbahaya (Brawley, 2005). Pengaturan pencahayaan sangatlah dibutuhkan untuk membantu aktivitas lansia, karena pencahayaan yang buruk dapat menimbulkan masalah sederhana hingga mengancam jiwa lansia. Fokus bahasan studi ini adalah mengenai pencahayaan sebagai kriteria aspek keselamatan untuk menghindari terjatuh pada lansia di rumah tinggal. Pada kajian ini penulis membandingkan dua objek hunian khusus lansia yang menerapkan aspek keselamatan. Dari kajian ini menghasilkan tiga kriteria aspek pencahayaan yaitu meningkatkan pencahayaan, menghindari efek silau pada mata dan menghindari perubahan intensitas cahaya yang terlalu kontras.Kata Kunci: Lansia, Keselamatan, Terjatuh, Pencahayaan
Fasilitas Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Tunadaksa di Stasiun KA Kota Baru Malang Imam Pratama Adi Saloka; Triandriani Mustikawati; Rinawati P Handajani
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam mencapai kemudahan, kemandirian dan kesejahteraan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas tunadaksa maka diperlukan fasilitas aksesibilitas yang memadai, terpadu, dan berkesinambungan. Pentingnya fasilitas aksesibilitas bagi tunadaksa di bangunan-bangunan publik adalah agar tunadaksa dapat mencapai suatu tempat baik didalam bangunan dan diluar bangunan publik tanpa hambatan dan tidak membuat mereka menjadi tersisihkan. Salah satu bangunan publik yang perlu diperhatikan fasilitas aksesibilitasnya adalah Stasiun KA. Stasiun KA yang sudah lama berdiri namun masih belum menyediakan fasilitas aksesibilitas disabilitas adalah Stasiun KA Kota Baru Malang. Perlu adanya tindak lanjut untuk memenuhi fasilitas aksesibilitas bagi disabilitas di Stasiun KA Kota Baru agar masyarakat disabilitas dapat ikut merasakan indahnya berpergian dengan kereta api. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kondisi fasilitas aksesibilitas dan penerapannya bagi pengguna disabilitas tunadaksa di Stasiun KA Kota Baru Kota Malang yang awali dengan observasi yaitu simulasi keberangkatan dan kedatangan penumpang penyandang disabilitas tunadaksa. Hasil dari simulasi yang berupa titik-titik hambatan dianalisis berdasarkan jenis hambatan untuk mengetahui cara penerapannya.Kata kunci: fasilitas aksesibilitas, tunadaksa, Stasiun kereta api, hambatan
Konsep Hunian Vertikal sebagai Alternatif untuk Mengatasi Masalah Permukiman Kumuh, Kasus Studi Kampung Pulo Felicia Putri Surya Atmadja; Sri Utami; Triandriani Mustikawati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 4 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut UN-HABITAT, permukiman kumuh merupakan area dalam kota yang ditandai dengan permukiman yang tidak memenuhi syarat, kemiskinan dan kekurangan rasa aman terhadap hak milik tanah ataupun bangunan. Untuk mengatasi permasalahan permukiman kumuh dapat dilakukan perbaikan lingkungan permukiman untuk menyediakan lingkungan hidup dan hunian yang layak. Salah satu caranya dengan memindahkan warga permukiman kumuh ke dalam hunian vertikal. Kampung Pulo merupakan salah satu permukiman kumuh yang berada di Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta. Kampung Pulo memiliki kepadatan penduduk 1130 jiwa/ha pada tahun 2015 dan mengalami bencana banjir tahunan. Kajian ini menggunakan metode observasi lapangan dan identifikasi kawasan permukiman kumuh. Kajian ini bertujuan untuk menghasilkan konsep hunian vertikal sebagai alternatif untuk mengatasi permukiman kumuh di Kampung Pulo.Kata kunci: permukiman kumuh, Kampung Pulo, konsep hunian vertikal
Koridor Kampung Kota sebagai Ruang Komunikasi Informal Siti Miftahul Ulum; Triandriani Mustikawati; Abraham Mohammad Ridjal
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.576 KB)

Abstract

Urbanisasi pada kota-kota besar seperti Jakarta mendorong timbulnya permasalahan pemukiman kota, yaitu munculnya pemukiman padat penduduk di kampung kota. Keterbatasan lahan dalam lingkungan kampung kota merubah sifat ruang luar menjadi lebih publik dan terbuka. Kebutuhan akan interaksi sosial dan aktivitas mempengaruhi perubahan fungsi ruang menjadi fungsi lain sesuai kebutuhan (Najib, 2005). Kondisi pemukiman Kampung Menteng yang sangat padat, mengakibatkan koridor gang di lingkungan pemukiman menjadi ruang luar milik publik yang masih tersisa. Disinilah ruang aktivitas sosial terbentuk. Warga dapat berinteraksi satu sama lain meski dengan berbagai keterbatasan ruang fisik jalan. Studi ini bertujuan untuk mengungkap ruang komunikasi informal sebagai aktivitas yang paling dominan pada koridor kampung kota. Studi ini merupakan studi lapangan dengan metode deskriptif eksploratif. Hasil yang didapat pada kajian ini menunjukkan bahwa aktivitas yang mendominasi pada salah satu gang di pemukiman Kampung Menteng ini adalah aktivitas komunikasi informal yang dapat terjadi sepanjang hari di sepanjang koridor gang.Kata kunci: ruang komunikasi informal, koridor, kampung kota
PEMENUHAN ASPEK KENYAMANAN JALUR PEDESTRIAN PADA LINGKUNGAN PUSAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Wilujeng Werdi Astuti; Triandriani Mustikawati; Haru Agus Razziati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (934.307 KB)

Abstract

Universitas Brawijaya merupakan kawasan pendidikan yang terdapat di Kota Malang, yang memiliki lingkungan pusat kampus sebagai pusat kegiatan para civitas akademika. Studi ini merupakan kajian tentang jalur pejalan kaki pada lingkungan pusat kampus yang saling menghubungkan antar gedung utama. Jalur pejalan kaki dikaji tentang aspek kenyamanannya, yang meliputi rute langsung, keamanan jalur, dan kejelasan jalur. Studi ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan observasi langsung terhadap area yang dikaji. Terdapat delapan area jalur pejalan kaki yang menjadi kajian. Dari hasil kajian menunjukkan jika terdapat beberapa jalur pejalan kaki pada lingkungan pusat kampus, yaitu aspek keamanan jalur dan aspek kejelasan jalur yang belum terpenuhi aspek kenyamanannya. Kajian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan dalam pengembangan kampus di masa yang akan datang. Sehingga semua gedung yang terdapat pada lingkungan pusat kampus dapat terhubung dengan jalur pejalan kaki yang memenuhi aspek kenyamanan.Kata Kunci: pedestrian, kampus pusat, kenyamanan, rute langsung, keamanan, kejelasan