Triandriani Mustikawati
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Published : 22 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search
Journal : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Ekplorasi Susunan Bata sebagai Bidang Pembentuk Ruang Ifada Jauharotun Nisa; Triandriani Mustikawati; Bambang S Yatnawijaya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1074.765 KB)

Abstract

Nilai-nilai tradisi arsitektur Nusantara perlu dilestarikan, salah satunya dengan memanfaatkan ketrampilan kekarya-tanganan dalam mengolah kreatifitas material lokal. Eksplorasi susunan bata sebagai salah satu perwujudan mengolah material lokal batu bata diterapkan sebagai bidang dinding pembentuk ruang. Proses kajian ini mencakup 3 tahap utama, yaitu tahap teoritik, tahap eksplorasi dan tahap analisis. Tahap teoritik untuk mendapatkan variabel yang digunakan dalam proses eksplorasi. Cara penyusunan bata yang dipilih adalah stretcher dan header, sedangkan pola susunan yang digunakan adalah susunan berseling dan sejajar dengan variasi menurut variabel kerapatan dan kerataan. Hasil dari proses eksplorasi adalah 21 pola susunan bata, yang kemudian dianalisis menurut perwujudannya sebagai bidang dinding pembentuk ruang. Proses analisis terdiri dari 4 macam, yaitu berdasarkan sifat bahan dan konstruksi dinding, berdasarkan bentuk bidang dinding, berdasarkan karakter permukaan bidang, dan berdasarkan unsur rupa. Pola susunan berseling merupakan pola yang paling berpotensi untuk diterapkan sebagai dinding vertikal dilihat dari segi visual maupun konstruksi. Pola susunan sejajar hanya dapat diterapkan sebagai dinding vertikal apabila dikombinasikan dengan pola susunan berseling dengan persentase yang sangat kecil.Kata kunci: eksplorasi, pola susunan, batu bata, dinding.
Keberadaan Fungsi Bangunan Sekitar dalam Membentuk Pemanfaatan Ruang Koridor Jalan di Pusat Kota Pasuruan Elita Merry Pratiwi; Jenny Ernawati; Triandriani Mustikawati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 4 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Pasuruan memiliki suatu daya tarik yang sangat menonjol, didukung dengan adanya kegiatan keagamaan khususnya agama Islam yang telah menjadi budaya masyarakat Kota Pasuruan. Kegiatan keagamaan ini berpusat pada Masjid Jami’ Al Anwar yang berada di Jalan Wachid Hasyim Kota Pasuruan, tepat di belakang Masjid Jami’ terdapat Makam KH. Abdul Hamid, keduanya termasuk dalam Wisata Religi Kota Pasuruan, sehingga menjadi tempat yang selalu dikunjungi oleh masyarakat setempat maupun luar kota. Jalan Wachid Hasyim ini berada di pusat kota yang juga merupakan Kawasan Perdagangan, sehingga menimbulkan penumpukan aktivitas pemanfaatan di ruang koridor jalan tersebut. Beragamnya aktivitas muncul karena dipengaruhi dengan fungsi bangunan yang ada di sekitar hal ini dibutuhkan pula pemenuhan terhadap elemen-elemen perancangan kota yang dapat menunjang aktivitas pemanfaatan tersebut. Pengamatan lapangan yang dilakukan untuk mengetahui pemanfaatan ruang koridor jalan melalui pendekatan environmental behavior dengan menggunakan behavioral mapping yaitu place centered mapping. Kondisi eksisting akan diidentifikasi yang selanjutnya akan dianalisis pemanfaatan ruang koridor jalannya. Pendekatan behavioral mapping yang diaplikasikan dalam pemanfaatan ruang koridor jalan, disesuaikan dengan teori-teori dari Hamid Shirvani tentang elemen-elemen perancangan kota khususnya sirkulasi (jalur pejalan kaki dan sirkulasi kendaraan), fasilitas parkir, dan pedagang kaki lima.Kata kunci: ruang koridor jalan, fungsi bangunan, pemanfaatan ruang
Representasi Budaya pada Rancangan ASEAN Cultural Park Di Kota Batu Fadli Fadli; Triandriani Mustikawati; Tito Haripradianto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Batu adalah salah satu kota di Propinsi Jawa Timur dengan arah pengembangan wisata.Salah satu pengembangan yang akan dilakukan adalah membuat sebuah taman wisata yang memiliki suatu bentuk representasi budaya,tema yang akan diangkat adalah budaya pada negara– negara ASEAN. Budaya akan dikenalkan dengan berbagai macam cara atau konsep sehingga menarik dan menyenangkan untuk dipelajari dan dinikmati oleh pengunjung. Mengingat obyek yang akan diusung adalah budaya ASEAN, maka representasi budaya ASEAN harus dihadirkan dalam taman wisata ini.Pada kajian ini, fokus yang akan dilakukan adalah mengenai desain sebuah taman wisata dengan budaya sebagai tema yang ditampilkan.Katakunci : Representasi Budaya,Taman Wisata
PENGOLAHAN SIDE LIGHTING SEBAGAI STRATEGI OPTIMASI PENCAHAYAAN ALAMI PADA RUANG PAMER MUSEUM BRAWIJAYA MALANG Rima Alvianita Putri; Jusuf Thojib; triandriani mustikawati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1092.15 KB)

Abstract

Sistem pencahayaan samping (side lighting) merupakan salah satu sistem pencahayaan alami yang paling banyak digunakan pada bangunan. Selain memasukkan cahaya, juga dapat memberikan keleluasaan view, orientasi, konektivitas luar, dan dalam serta ventilasi udara. Studi ini bertujuan mengeksplorasi side lighting untuk mengoptimasi pencahayaan alami pada ruang pamer dengan objek studi kasus yaitu ruang pamer Museum Brawijaya Malang. Ruang pamer Museum Brawijaya memiliki masalah mengenai adanya side lighting sebagai sistem penerangan alami ruangan yang belum dirancang dengan baik, sehingga terdapat beberapa area yang terkena dampak silau. Metode yang digunakan yaitu eksperimental desain secara bertahap menggunakan program aplikasi DIALux. Strategi yang dilakukan untuk mengolah side lighting pada ruang pamer tersebut yaitu merubah dimensi ruang beserta perletakan tinggi rendah bukaan dengan melebarkan ruang dan meninggikan langit-langit untuk meminimalkan sudut datang cahaya. Kemudian membelokkan cahaya dengan menambah reflektor berupa cermin, memberi filter berupa shading device pada jendela ruang pamer I serta secondary skin di beberapa titik bukaan. Hasil simulasi DIALux menunjukkan bahwa uji coba yang telah dilakukan ternyata dapat menurunkan intensitas silau. Sehingga uji coba tersebut dapat mengoptimalkan kondisi pencahayaan alami pada ruang pamer Museum Brawijaya.Kata kunci: side lighting, pencahayaan alami, ruang pamer museum
Rancangan Gedung Pertunjukan Kesenian Tradisional di Jombang dengan Pemanfaatan Bambu sebagai Unsur Dekoratif Domita Endar Setyanti; Triandriani Mustikawati; Bambang Yatnawijaya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.808 KB)

Abstract

Kesenian adalah salah satu diantara tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal. Kesenian yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat bersifat sosio religious. Seni pertunjukan dibagi menjadi dua yaitu seni pertunjukan tradisional dan modern. Ciri Seni pertunjukan tradisional penyajian terkait dengan acara dalam upacara keagaamaan. Dalam perkembangannya seni pertunjukan tradisional dimiliki oleh setiap daerah, salah satunya daerah Jombang mempunyai seni pertunjukan Lerok, Besutan dan Ludruk. Seni pertunjukan tradisional ini perlu diwadahi untuk mengangkat nilai-nilai dari kesenian karena dalam kenyataannya baik sarana dan prasarananya kurang terpenuhi karena tergerus jaman yang modern ini. Oleh karena itu perlu rancangan gedung pertunjukan. Rancangan ini harus sesuai dengan standar dan dapat memvisualkan unsur tradisional sehingga harus dilengkapi unsur dekoratif. Unsur dekoratif ini menggunakan material yang bisa diterapkan di dinding, plafond dan lantai, tentunya mudah didapat, efisien dan mengangkat lokalitas bahan yaitu Bambu. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif analisis yaitu diawali dengan mengidentifikasi masalah yang ada pada lokasi, mengidentifikasi isu tentang kesenian tradisional di Jombang, isu tentang tidak adanya gedung kesenian, isu tentang penggunaan material dan pengaplikasian dekoratif. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis melalui pendekatan perancangan untuk ruang yang berkaitan dengan dekoratif bambu.Kata kunci: kesenian tradisional, dekoratif, bambu