Claim Missing Document
Check
Articles

PERBANDINGAN PEMBERIAN FERMENTASI KOTORAN KAMBING, AMPAS TAHU DAN ROTI AFKIR TERHADAP PERFORMA PERTUMBUHAN, KANDUNGAN PROTEIN, DAN ASAM AMINO LISIN Daphnia sp. Pramana, I Nengah Gunaya; Hutabarat, Johannes; Herawati, Vivi Endar
e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.05 KB)

Abstract

Daphnia sp. merupakan pakan alami yang sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan pakan larva ikan air tawar pada tahap pembenihan karena memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi. Permasalahan yang terjadi yaitu semakin berkurangnya daphnia di alam saat cuaca buruk sehingga perlu dilakukan kultur massal. Kotoran kambing memiliki kandungan unsur N dan K lebih besar dari kotoran sapi, ampas tahu merupakan limbah yang memiliki kandungan protein sebesar 226,6 sampai 434,78 mg/l. sedangkan roti afkir memiliki kandungan protein sebanyak 10,25%. Lisin merupakan asam amino yang mempunyai peranan penting yaitu menstimulasi selera makan, membantu mengubah asam lemak menjadi energi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi fermentasi kotoran kambing, roti afkir dan ampas tahu terhadap pertumbuhan, protein, dan asam amino lisin, Daphnia sp.. wadah yang di gunakan dalam penelitian ini adalah bak beton berukuran 2 x 1 x 1,5 m dengan volume air mencapai 600 L. Padat penebaran Daphnia sp. yaitu 100 ind/l. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan pengulangan perhitungan populasi sebanyak 3 kali. Perlakuan dalam penelitian ini yaitu Perlakuan A  (0 %  kotoran kambing, 50 % ampas tahu dan 50 % roti afkir), B (25 % kotoran kambing, 50 % ampas tahu dan 25 % roti afkir),  C (25 % kotoran kambing, 25 % ampas tahu dan 50 % roti afkir, D (50 % kotoran kambing, 25 % ampas tahu dan 25 % roti afkir) dengan Jumlah total kombinasi yaitu 200 g/l. Data yang diamati meliputi kepadatan populasi, kandungan protein, asam amino lisin dan kualitas air.Hasil penelitian menunjukkan fase adaptasi terjadi pada hari ke- 0 sampai hari ke-3, fase eksponensial terjadi pada hari ke- 4 sampai hari ke 16 sesdangkan fase kematian terjadi pada hari ke- 18 sampai hari ke-26. Pada penelitian ini kandungan protein tidak berbeda nyata antar perlakuan seddangkan kandungan lisin memiliki perbedaan yang sangat nyata antara perlakuan C dengan perlakuan lainya. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu pemberian 25% kotoran kambing, 25% ampas tahu dan 50% roti afkir dapat membuat kandungan nutrisi pada media kultur menjadi lebih baik sehingga dapat mendukung untuk pertumbuhan fitoplankton yang mengakibatkan meningkatnya laju pertumbuhan, kandungan protein dan asam amino lisin Daphnia sp.
Profil Asam Amino Essensial Skeletonema costatum dalam Kultur Massal Menggunakan Media Kultur Teknis yang Berbeda Herawati, Vivi Endar; Hutabarat, Johannes
AQUASAINS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Perikanan dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.704 KB)

Abstract

Skeletonema costatum adalah pakan alami yang banyak digunakan khusunya dalam budidaya udang, kandungan gizi yang tinggi, ukuran yang sesuai dengan bukaan mulut larva merupakan keunggulan dari Skeletonema costatum. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan  perbedaan media kultur teknis (Walne dan Guillard) secara massal pada Skeletonema costatum terhadap pertumbuhan, lemak dan profil asam amino essensial. Metoda kultur yang digunakan adalah secara massal dengan dua media kultur teknis yang berbeda (Double Walne dan Guillard teknis), analisis lemak dilakukan dengan analisa proksimat dan profil asam amino essensial menggunakan HPLC Eurospher 100-5 C18, 250x4,6mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media kultur yang terbaik adalah Guillard teknis dimana pertumbuhan pada Skeletonema costatum yaitu 86,75 x 104sel/ml dengan lama fase stasioner  52 jam, lemak 7,74%, profil asam amino essensial tertinggi pada Skeletonema costatum, yaitu asam amino Threonin yaitu 2359,05 ppm.  
PERFOMANCE GROWTH AND SURVIVAL RATE OF CATFISH HATCHED LARVAEA IN MASS CULTURED WITH THE PROVISION OF FEED Tubifex sp USING FERMENTED INDUSTRIAL DOMESTIC WASTE Herawati, Vivi Endar; Hutabarat, Johannes
AQUASAINS Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Perikanan dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.42 KB)

Abstract

Tubifex sp. merupakan salah satu pakan alami terbaik untuk larva lele. Kultur massal Tubifex sp .perlu dilakukan untuk mencukupi kebutuhan pakan lele secara kuantitas maupun kualitas khususnya pada stadia larva. Tujuan dari penelitian adalah mengkaji performa pertumbuhan dan kelulushidupan larva lele dengan pemberian pakan Tubifex sp. yang dikultur massal menggunakan fermentasi limbah industri rumah tangga. Hewan uji yang digunakan adalah larva ikan lele (C. gariepenus) dengan berat0,06±0,03 g/individu. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 kali ulangan yaitu perlakuan A (50 g/L kotoran ayam; 100g/Lroti afkir; 50 g/L ampas tahu); B (50 g/L kotoran ayam; 100g/L bekatul; 50 g/L ampas tahu) dan C (50 g/L kotoran ayam; 100g/L bungkil kelapa; 50 g/L ampas tahu). Pemberian Tubifex sp. sebagai pakan alami sebanyak 5 kali sehari secara ad libitum.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi pengaruh yang nyata (P<0,01) pada laju pertumbuhan dan tidak berpengaruh yang nyata (P>0,01) kelulushidupan larva ikan lele(C. gariepenus). Laju pertumbuhan relatif larva ikan lele (C. gariepenus) memiliki nilai rerata berkisar antara 17.1%-18.7% dengan tingkat kelulushidupan berkisar antara 96,8% - 98,8%.  Berdasarkan pada hasil penelitian, maka perlakuan A dengan nilai RGR dan SR 18.7% dan 98.8% merupakan perlakuan terbaik untuk meningkatkan laju pertumbuhan dan kelulushidupan larva ikan lele (C. gariepenus).
EFFECTS OF VITAMIN C IN HIGH-ENERGY FEEDS ON GROWTH AND SURVIVAL RATE OF TIGER GROUPER SEEDS (Epinephelus fuscoguttatus) Pinandoyo, Pinandoyo; Hutabarat, Johannes; Nugroho, Ristiawan Agung; Herawati, Vivi Endar
AQUASAINS Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Perikanan dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.073 KB)

Abstract

This research was aimed to study the effect of vitamin C on diets with low protein and high energy content on growth and survival rate of tiger grouper (Epinephelus fuscoguttatus) juveniles. It is also to know the dose or the best level concentration of vitamin C on growth and survival rate of tiger grouper (E. fuscoguttatus) juveniles. Tiger Grouper juveniles of 0,77+0,07 g initial body weight were reared in aquarium 60 cm x 40 cm x 40 cm with 7 ind. / 35 L. Artificial feed were fed in at satiation. The juveniles were fed dry pellet diets which containing 40% protein and 20% lipid in different levels of vitamin C (Ascorbate-2-Sulfate):0 mg/kg, 75 mg/kg, 150 mg/kg, 225 mg/kg. The experimental laboratoris method was conducted using Completely Randomized Design with three replicate for each treatment. The result of the experiment showed that there was a very significant effect of treatments on the SGR (Spesific Growth Rate), FCR (Feed Conversion Ratio), PER (Protein Efficiency Ratio), SR (Survival Rate) of tiger grouper (E. fuscoguttatus) juveniles (P < 0,01). That values more higher after added vitamin C (Ascorbate-2-Sulfate). Best treatment was obtained at supplementation vitamin C of 150 mg/kg. On the other hand be lower at highest dose on treatment D (225 mg/kg). Its indicated that vitamin C can improve and give better on growth and survival rate. The optimum condition of water quality also have been led to significant improvement in growth and survival rate
Tepung Fermentasi Kedelai Sebagai Pengganti Tepung Ikan dalam Pakan Buatan Terhadap Pertumbuhan Udang Windu (Penaeus monodon Fabricius) Pinandoyo, Pinandoyo; Susilowati, Titik; Herawati, Vivi Endar; Budiati, Heri
AQUASAINS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Perikanan dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.962 KB)

Abstract

Growth and survival rate of shrimp affected by feed and water quality factor. Artificial diets is one alternative to improve the growth and survival rate of tiger shrimp. The study aims to determine the effect of substitution of the use of fish Flour with fermented soy flour againts growth and survival rate of tiger shrimp and determine the best treatment that can enhance growth and survival of shrimp.              This research used experimental methode with  completely randomized design with 4 treatments and 3 replications. The results showed that feeding treatment with different compositions will provide significant effect (P <0.05) on the growth and influence of absolute biomass are significantly different (P <0.01) the daily growth rate, but not significantly different at survival. Absolute biomass growth on treatment B hasi best provide for (2422.33 mg) and a row followed by treatment C (2225.87 mg), A (2108.07 mg) and D (1348 mg). The best daily growth were  treatment B (8.15% / day), C (7.91% / day), A (7.82% / day) and D (6.64% / day). Percentage survival of C (72%), B (70%), D (69.33%) and A (64.67%). The results of measurements of water quality parameters as maintenance medium for research is still in a decent range for maintenance of tiger shrimp.
The Effect Of Polyculture White Shrimp Vannamei And Seaweed On Different Plant Distance On Growth, Survival And Phytoplankton Abundance Samidjan, Istiyanto; Hutabarat, Yohannes; Rachmawati, Diana; Herawati, Vivi Endar
Aquacultura Indonesiana Vol 20, No 2 (2019)
Publisher : Indonesian Aquaculture Society (MAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.766 KB) | DOI: 10.21534/ai.v20i2.140

Abstract

The aim of the study was the effect of white shrimp polyculture, and seaweed in an effort to increase the growth and survival of white shrimp and seaweed and control the abundance of phytoplankton. The research method was a completely randomized design with 4 treatments and 3 replications namely T1 (10V + 10 cm RL): given 10 seeds / m2  white shrimp and seaweed 10 cm spacing, T2 (10V + 20RL) = 10 seed / m2 white shrimp and seaweed planting distance of 20 cm, T3 (10V + 30RL) = 10 seed / m2 white shrimp and seaweed distance 30 cm, T4 (10V + 40RL) = given 10 seed / m2 white shrimp Vannamei and seaweed plant distance 40 cm), and observed abundance of plankton used sample collected (April-August 2018)  from site (T1),(T2),(T3) and (T4) of this penculture pond. The weight of Gracillaria sp 150 g / to treatment with the long line system was placed around the plot of waring area of 1 m2 in the pen culture pond area of 300 m2. Data collection included: absolute weight growth, survival, FCR, and water quality data (temperature, salinity, pH, O2, NO2, NH3). Data were analyzed for variance and to find out the middle values between treatments, Tukey Test analysis was performed. The results showed that the presence of white shrimp and seaweed polyculture engineering at different plant distance had a significant effect (P &lt;0.05), on growth and survival and effected community structure and abundance of phytoplankton. The highest absolute weight growth in white  shrimp (L. vannamei (g) on T4 (27.53 ± 0.04 g), white shrimp survival (90.25%), white shrimp  of FCR (FCR = 1.19 ± 0.05b), and also on seaweed Gracillaria verocosa on T4 has the highest growth of absolute weight of seaweed (G. verocosa) (g), namely 2905.05 ± 7.5b, survival of T4 seaweed (93.33 ± 0.25% and abundance of phytoplankton
Pengaruh Pemberian Fermentasi Kotoran Ayam Roti Afkir Dan Ampas Tahu Dalam Media Kultur Massal Terhadap Pertumbuhan Dan Kandungan Nutrisi Daphnia sp Nailulmuna, Zumalallail; Pinandoyo, P; Herawati, Vivi Endar
Bioma : Berkala Ilmiah Biologi Vol. 19, No. 1, Tahun 2017
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.752 KB) | DOI: 10.14710/bioma.19.1.47-57

Abstract

Daphnia sp. is one kind of natural food that has many advantages. Some advantages of Daphnia sp. is a high nutrient content, according to the size suitable for fish larvae, and the provision of Daphnia sp. in the form of life does not cause a decrease in water quality. Nutrition content on the Daphnia sp. became from the suspended organic and the bacteria which was obtained from the fertilizer that added to the culture media. This research was aimed to found out the effect of fermented quail feces, bread waste, and tofu and determine the best treatment to generate the biomass growth, and the nutrition content of the Daphnia sp.This research used laboratory animals such as Daphnia sp. and a container of concrete tanks as many as four. The methods of this research was used experimental methods with Complete Randomize Design with 4 treatments and population count repetition as 3 times with the density of the Daphnia sp. was 100 ind./l. Treatments of this research were Tretment A  (0 %  chicken mannure, 50 % tofu waste and 50 % bread waste), B (25 % chicken mannure, 50 % tofu waste and 25 % bread waste),  C (25 % chicken mannure, 25 % tofu waste and 50 % bread waste, D (50 % chicken mannure, 25 % tofu waste and 25 % bread waste) with the total amount of the combination was 200 g/l. Data which observed were population density, biomass, and nutrition content. The results showed that the treatment of A was the lowest population density valued 548.67 ind / ml and the highest population density was on C treatment with a density of 1328.67 ind / ml at the peak of the stationary phase. Biomass in treatment C resulted in 336.30 grams and the treatment A yield 82.64 grams, and the content of nutrients with the highest protein is found in the C treatment with a value of 66.80%. Keywords :Daphnia sp.;chicken manure; tofu waste; bread waste; fermentation
TINGKAT PEMANFAATAN Artemia sp. BEKU, DAN SILASE Artemia sp. UNTUK PERTUMBUHAN POSTLARVA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) Susanti, Ester; Subandiyono, -; Herawati, Vivi Endar
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.793 KB)

Abstract

Jenis dan bahan pakan yang diberikan pada postlarva udang vaname berpengaruh terhadap pertumbuhan dan pemanfaatan pakan.  Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji tingkat pemanfaatan pakan untuk pertumbuhan postlarva udang vaname yang diberi pakan Artemia sp. beku, dan silase Artemia sp.  Perlakuan yang diujikan adalah pemberian pakan dengan Artemia sp. beku (perlakuan A), silase Artemia sp. (perlakuan B), dan pakan buatan (perlakuan C) dengan frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari dengan metode relative feeding rate yaitu sebesar 30% bobot biomass.  Postlarva udang tersebut dipelihara dalam ember berkapasitas 25 L yang diisi air sebanyak 20 L.  Kepadatan postlarva udang uji adalah 20 ekor/L, dengan periode pemeliharaan selama 35 hari. Variabel yang diamati selama penelitian yaitu: laju pertumbuhan relatif bobot (RGRW), laju pertumbuhan relatif panjang (RGRL), efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), protein efficiency ratio (PER), dan tingkat kelangsungan hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pakan yang berbeda memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertumbuhan postlarva udang vaname.  Nilai RGRW, RGRL, dan EPP tertinggi diperoleh pada perlakuan A yaitu masing-masing dengan nilai 30,90%/hari; 13,72%/hari; dan 26,17%.  Nilai PER tertinggi diperoleh pada perlakuan C yaitu sebesar 0,55%.  Nilai SR untuk ketiga perlakuan tidak berbeda (P>0,05).  Berdasarkan pada hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Artemia sp. baik dalam bentuk beku maupun silase dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan dan EPP yang lebih baik bila dibandingkan dengan pakan buatan.  Pakan buatan yang diberikan pada postlarva udang vaname menghasilkan nilai PER yang lebih baik bila dibandingkan dengan pakan Artemia sp. The types and ingredients of feed given to shrimp postlarva vanname affected on the growth and feed utilization.  Feeding fairly and in accordance with the nutritional requirements needed to support the growth of shrimp larvae.  Feed requirements depend on the availability of food, to help ensure the availability of feed storage methods are needed to feed so that the feed can last long, in this case can the freezing and preservation methods.  The purpose of the research was to examine the degree of utilisation of the feed for the growth and survival of the postlarva vannamei fed shrimp feed frozen Artemia sp., preserved Artemia sp., and artificial feed. The treatments to be tested is feeding with frozen Artemia sp. (treatment A), preserved Artemia sp. (treatment B), and artificial feed (treatment C) with feeding frequency 3 times a day by the method of relative feeding rate which is 30% lighter weight biomass.  Postlarva shrimp are kept in a bucket capacity of 25 L of water filled as much as 20 L. The density of post larva shrimp tails assay is 20 L, with a period of maintenance for 35 days. Variables were observed during the study, namely: the pace of weights relative growth (RGRW), the pace of long relative growth (RGRL), efficiency of feed utilization (EPP), the protein efficiency ratio (PER), and the survival rate (SR).  The results showed that different types of feed to give the real influence (P<0.05) against the growth of post larva shrimp vannamei.  The highest value for RGRW, RGRL, EPP obtained at the treatment A, that were 30.90%/day; 13.72%/day; and 26.17%, the respectively.  The highest value of PER obtained at treatment C, that was 0.55%. The values of SR fo all treatments were similiar (P>0.05). Based on the results of the study it can be concluded that Artemia sp. in the form of frozen and preserved can be utilized for growth and EPP is better when compared to artificial feeding.  However, the artificial feed fed on shrimp postlarvae vannamei generates value PER better when compared to the feed Artemia sp.
Pengaruh Penggunaan Dua Jenis Media Kultur Teknis yang Berbeda Terhadap Pola Pertumbuhan, Kandungan Protein dan Asam Lemak Omega 3 EPA (Chaetoceros gracilis) Jati, Fhibia; Hutabarat, Johannes; Herawati, Vivi Endar
Journal of Aquaculture Management and Technology Vol 1, No 1 (2012): Journal Of Aquaculture Management and Technology
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.876 KB)

Abstract

Pakan alami sebagai penunjang budidaya ikan dan sekaligus sebagai faktor pendukung keberhasilan budidaya semakin giat dibudidayakan. Salah satu pakan alami yang memiliki banyak manfaat adalah Chaetoceros gracilis. Kelebihan dari mikroalga ini disamping pemeliharaanya mudah juga memiliki nilai nutrisi yang baik. Untuk mendapatkan C. gracilis dengan pola pertumbuhan dan kandungan nutrisi yang optimum diperlukan media dengan komposisi yang tepat antara nutrien makro maupun mikro yang diperlukan oleh mikroalga tersebut karena nutrisi media merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan komposisi biokimia mikroalga. Selama ini belum banyak penelitian mengenai kandungan nutrisi terutama protein dan kandungan asam lemak omega 3 pada diatom C. gracilis. Maka dari itu dari penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media kultur teknis Walne dan Guillard terhadap pola pertumbuhan C. gracilis, kandungan protein dan asam lemak omega 3 EPA. Penelitian ini dilaksanakan di Satuan Kerja Balai Benih Udang (Satker BBU) Sluke, Rembang, Jawa Tengah pada bulan November - Desember 2011. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental. Uji yang digunakan adalah uji t. Perlakuan yang digunakan adalah perbedaan media kultur, dengan 2 perlakuan dan 6 ulangan. Data yang dikumpulkan meliputi konstanta pertumbuhan spesifik dan waktu lag phase. Materi yang digunakan adalah C. gracilis yang dikultur secara semi massal pada media teknis Guillard dan Walne. Hasil panen C. gracilis kemudian di analisa kandungan nutrisi dan kandungan asam lemaknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media teknis Guillard dan Walne tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap waktu lag phase dan konstanta pertumbuhan spesifik C. gracilis. Kandungan protein C. gracilis pada media Guillard adalah 34,03 % pada fase eksponensial dan 30,11 % pada fase stasioner, sedangkan pada media Walne kandungan protein C. gracilis adalah 32,77 % pada fase eksponensial dan 26,78% pada fase stasioner. Kandungan asam lemak omga 3 EPA C. gracilis pada media Guillard adalah 8,1609 %, sedangkan pada media Walne adalah 6,5951 %.  
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG ALGA COKLAT (Sargassum sp.) DALAM PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN BENIH LELE (Clarias sp.) Sahara, Riyand; Herawati, Vivi Endar; Sudaryono, Agung
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.392 KB)

Abstract

Pakan merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang perkembangan budidaya ikan. Pakan yang sesuai dengan tingkat kebutuhan nutrisi dan memiliki nilai kecernaan yang tinggi dapat mendukung pertumbuhan maksimal ikan. Alga coklat (Sargassum sp.) memiliki material imunostimulan yang dapat digunakan sebagai feed supplement untuk pakan ikan karena memiliki kandungan nutrisi seperti protein, vitamin, karbohidrat, serat kasar, lipid dan mineral. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan tepung alga coklat (Sargassum sp.) dalam pakan terhadap pertumbuhan dan efisiensi pemanfaatan pakan benih lele (Clarias sp.). Variabel yang dikaji meliputi nilai efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), protein efisiensi rasio (PER), pertumbuhan mutlak (G), laju pertumbuhan spesifik (SGR), dan kelulushidupan (SR). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan yaitu perlakuan A (tepung Sargassum sp. dosis 0%), B (tepung Sargassum sp. dosis 1%), C (tepung Sargassum sp. dosis 2%), D (tepung Sargassum sp. dosis 3%) dan E (tepung Sargassum sp. dosis 4%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung alga coklat (Sargassum sp.) dalam pakan berpengaruh (P<0,05) terhadap EPP, PER, G dan SGR, namun nilai SR untuk semua perlakuan menunjukkan hasil yang sama (P>0,05). Perlakuan D dan E memberikan nilai EPP, PER, G dan SGR tertinggi (P<0,05), yaitu masing-masing sebesar (78,83-81,04%), (2,00-2,04), (100,39-103,53 g) dan (2,66-2,70%/hari). Berdasarkan pada hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung alga coklat (Sargassum sp.) dalam pakan mampu meningkatkan nilai EPP, PER, dan Pertumbuhan pada benih lele (Clarias sp.). The fish feed was one of the important factor required for the fish culture. Feed that matched with nutritional requirement and has high value of digestion values will be able to promote maximum growth of fish. Brown algae (Sargassum sp.) Have immunostimulatory material that can be used as a feed supplement for fish food because it contains nutrients such as protein, vitamins, carbohydrates, crude fiber, lipids and minerals This study aimed to examine the effect of adding flour brown algae (Sargassum sp.) in diets on growth and feed utilization efficiency of seed catfish (Clarias sp.). The variables examined include the efficiency of feed utilization (EPP), protein efficiency ratio (PER), Absolute Growth (G), specific growth rate (SGR), and survival rate (SR). This study used a completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 3 replications that treatment A (Sargassum sp. flour doses of 0%), B (Sargassum sp. flour dose of 1%), C (Sargassum sp. flour dose of 2%), D (Sargassum sp. flour dose of 3%) and E (Sargassum sp. flour dose of 4%). The use of Sargassum sp. significantly affect FE, PER, G and SGR values (P<0.05), but did not show a significantly effect towards the value of SR (P>0.05). The treatment D and E showed highest FE, PER, G and SGR (P<0.05), with value of (78.83-81.04%), (2.00-2.04), (100.39-103.53 g) and (2.66-2.70%/days). It was suggested that the used of Sargassum sp. in practical diet was able to increase the FE, PER, G and SGR values for the catfish (Clarias sp.).