Ismarwati Rendra Widyatama I.M. Sunarsih Sutaryo
Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Published : 26 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ners dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery)

Analisi Kandungan FE dalam Air Susu Ibu (ASI) pada Ibu Menyusui Ernawati, Dwi; Ismarwati, Ismarwati; Hutapea, Henny Parida
Journal of Ners and Midwifery Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.346 KB) | DOI: 10.26699/jnk.v6i1.ART.p051-055

Abstract

Kandungan zat besi baik di dalam ASI maupun susu formula keduanya rendah serta bervariasi. Namun bayi yang mendapat ASI mempunyai risiko yang lebih kecil untuk mengalami kekurangan zat besi dibanding dengan bayi yang mendapat susu formula. Hal ini disebabkan karena zat besi yang berasal dari ASI lebih mudah diserap, yaitu 20-50% dibandingkan hanya 4 -7% pada susu formula. Keadaan ini tidak perlu dikuatirkan karena dengan pemberian makanan padat yang mengandung zat besi mulai usia 6 bulan masalah kekurangan zat besi ini dapat diatasi(Hendarto & Pringgadini 2013). Fe merupakan salah satu zat yang berperan dalam pertumbuhan bayi. Dan banyak yang masyarakat yang beraggapan bahwa status gizi pada ibu berpengaruh dalam komponen dalam ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu besar kandungan Fe dalam Air susu ibu dengan metode Atomic Aborbtion Spectroscopy (AAS). Hasil penelitian di dapatkan Hb pada ibu menyusui normal Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan kadar Fe dalam ASI pada ibu menyusui dengan Hb normal dengan ibu menyusui yang anemia.
Kejadian Postpartum Blues pada Ibu Postpartum di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Ernawati, Dwi; Merlin, Wa Ode; Ismarwati, Ismarwati
Journal of Ners and Midwifery Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v7i2.ART.p203-212

Abstract

Postpartum blues dikategorikan sebagai sindroma gangguan mental ringan yang sering dialami oleh wanita pasca persalinan  sehingga sering tidak dipedulikan, tidak terdiagnosa dan tidak tertangani, apabila postpartum blues ini tidak sembuh selama 2 minggu maka akan berubah menjadi postpartum depression dan postpartum psycosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian postpartum blues pada ibu postpartum. Desain penelitian yang digunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan waktu cross sectional. Tempat penelitian di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Jumlah sampel 30 responden dengan teknik pengambilan sampel quota sampling. Analisa data menggunakan analisis univariate. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian responden mengalami  postpartum blues (53,3%) dengan resiko sedang mengalami depresi postpartum (43,3%) dan resiko berat untuk mengalami depresi postpartum (10%). Pada penelitian ini didapatkan 53,3% dari seluruh ibu postpartum di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta mengalami postpartum blues. Rekomendasi dari penelitian ini adalah adanya skrining postpartum blues oleh tenaga kesehatan sebelum ibu nifas di perbolehkan pulang dan ada kunjungan nifas bagi ibu ibu yang terdeteksi postpartum blues saat di rumah sakit. Postpartum blues is categorized as a mild mental disorder syndrome that is often experienced by postpartum women so that it is often ignored, undiagnosed and untreated, if the postpartum blues is not healed for 2 weeks it will turn into postpartum depression and postpartum psycosis. This study aims to determine the description of the incidence of postpartum blues in postpartum mothers. The research design used is quantitative descriptive with cross sectional time approach. Research site at PKU Muhammadiyah Hospital Yogyakarta. The number of samples was 30 respondents with a quota sampling technique. Data analysis uses univariate analysis. The results of this study indicate that some respondents experienced postpartum blues (53.3%) with a moderate risk of experiencing postpartum depression (43.3%) and a severe risk for experiencing postpartum depression (10%). Conclusions and Recommendations from the results of the above study it can be concluded that 53.3% of all postpartum mothers in PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital experienced postpartum blues. The recommendation of this study is that health workers related to postpartum mothers should pay more attention to psychological adaptation of postpartum mothers and to be able to overcome the problems of postpartum blues
Kejadian Postpartum Blues pada Ibu Postpartum di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Dwi Ernawati; Wa Ode Merlin; Ismarwati Ismarwati
Journal of Ners and Midwifery Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v7i2.ART.p203-212

Abstract

Postpartum blues dikategorikan sebagai sindroma gangguan mental ringan yang sering dialami oleh wanita pasca persalinan  sehingga sering tidak dipedulikan, tidak terdiagnosa dan tidak tertangani, apabila postpartum blues ini tidak sembuh selama 2 minggu maka akan berubah menjadi postpartum depression dan postpartum psycosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian postpartum blues pada ibu postpartum. Desain penelitian yang digunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan waktu cross sectional. Tempat penelitian di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Jumlah sampel 30 responden dengan teknik pengambilan sampel quota sampling. Analisa data menggunakan analisis univariate. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian responden mengalami  postpartum blues (53,3%) dengan resiko sedang mengalami depresi postpartum (43,3%) dan resiko berat untuk mengalami depresi postpartum (10%). Pada penelitian ini didapatkan 53,3% dari seluruh ibu postpartum di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta mengalami postpartum blues. Rekomendasi dari penelitian ini adalah adanya skrining postpartum blues oleh tenaga kesehatan sebelum ibu nifas di perbolehkan pulang dan ada kunjungan nifas bagi ibu ibu yang terdeteksi postpartum blues saat di rumah sakit. Postpartum blues is categorized as a mild mental disorder syndrome that is often experienced by postpartum women so that it is often ignored, undiagnosed and untreated, if the postpartum blues is not healed for 2 weeks it will turn into postpartum depression and postpartum psycosis. This study aims to determine the description of the incidence of postpartum blues in postpartum mothers. The research design used is quantitative descriptive with cross sectional time approach. Research site at PKU Muhammadiyah Hospital Yogyakarta. The number of samples was 30 respondents with a quota sampling technique. Data analysis uses univariate analysis. The results of this study indicate that some respondents experienced postpartum blues (53.3%) with a moderate risk of experiencing postpartum depression (43.3%) and a severe risk for experiencing postpartum depression (10%). Conclusions and Recommendations from the results of the above study it can be concluded that 53.3% of all postpartum mothers in PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital experienced postpartum blues. The recommendation of this study is that health workers related to postpartum mothers should pay more attention to psychological adaptation of postpartum mothers and to be able to overcome the problems of postpartum blues