Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Hubungan Sosial Demografi, Keanekaragaman Pangan dengan Status Gizi Ibu Hamil di Sulawesi Selatan Ismi Nurwaqiah Ibnu
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 4 No 1 (2020): July
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v4i1.45

Abstract

Kecukupan asupan gizi selama masa kehamilan sangat penting karena berhubungan pada pertumbuhan dan perkembangan janin. Status kesehatan ibu hamil dapat mempengaruhi keberlangsungan kehidupan selanjutnya. Masalah status gizi ibu hamil berhubungan dengan faktor internal termasuk asupan dan keragaman pangan, dan faktor eksternal seperti sosial budaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah rapid survey di tingkat komunitas, dengan design cross sectional study. Sampel berjumlah 350 ibu hamil trimester ketiga yang terpilih di Sulawesi Selatan (Jeneponto, Gowa dan Wajo), penarikan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, terdiri dari kuesioner karakteristik rumah tangga dan kuesioner hak-hak gizi dan kesehatan ibu hamil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan sosial demografi, 50,6% ibu hamil berumur 21 – 30 tahun, 29,7% pendidikan ibu hamil hanya menyelesaikan sekolah dasar, 44% adalah kehamilan pertama (multipara), 60% tergolong keluarga berpendapatan menengah. Hanya 20,3% responden yang memahami tentang hak-hak gizi ibu hamil. Status gizi ibu hamil berdasarkan IMT adalah 68,6% normal, 16% overweight dan 15,4% underweight. Berdasarkan skor keragaman pangan ibu hamil, 55,4% berada pada tingkat menengah, dan hanya 7,4% tingkat rendah. Hanya variabel pendidikan ibu yang berhubungan dengan status gizi (p=0,001), sedangkan tingkat pendapatan, keragaman pangan, dan besar keluarga tidak berhubungan. Melalui pendidikan gizi pada ibu hamil dan wanita prakonsepsi akan memberikan kesempatan lebih besar dalam memperbaiki status gizi ibu dan janin.
PANDEMI COVID-19 TERHADAP KEBIASAAN KONSUMSI BUAH, SUSU DAN MULTIVITAMIN PADA ORANG DEWASA DI PROVINSI JAMBI Merita; Egy Sunanda Putra; Silvia Mawarti Perdana; Ismi Nurwaqiah
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 9 No 2 (2020): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v9i2.490

Abstract

Background: Good food selection is very important. It will help in efforts to prevent diseases such as Covid-19. Objective: To analyze the effect of Covid-19 pandemic to consumption habits of fruit, milk and multivitamin among adults in Jambi Province Methods: This research is a type of survey research conducted in April 2020. Data collection was carried out using Google forms. The sampling technique is accidental sampling. The sample is adults aged 19-59 years totaling 254 people. Data were analyzed using wilcoxon test. Results: The results showed that before the covid-19 pandemic most respondents had the habit of consuming fruits, milk and multivitamins which were classified as rare, after the existence of the Covid-19 pandemic it was classified as frequent. There was an influence of the covid-19 pandemic on fruit, milk and multivitamin consumption habits (p <0.001). Conclusion: There is an effect of the Covid-19 pandemic to the consumption habits of fruit, milk and multivitamins in adults in Jambi Province.
PAPAN PERMAINAN EDUKASI UNTUK PENCEGAHAN PENYAKIT INFEKSI BAGI SISWA SEKOLAH DASAR Ismi Nurwaqiah Ibnu; Guspianto Guspianto
Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community Vol 5, No 2 (2021): OKTOBER: JOURNAL HEALTH AND SCIENCE : GORONTALO JOURNAL HEALTH AND SCIENCE COMMU
Publisher : Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/gojhes.v5i2.10256

Abstract

Penyakit infeksi pada anak sekolah dasar bisa mengakibatkan dampak jangka pendek dan jangka pendek, seperti morbiditas dan mortalitas. Infestasi cacing pada siswa sekolah dasar di Kecamatan Pelayangan Seberang Kota Jambi sebesar 20,7% yakni ascaris lumbricoides. Cara paling efektif dalam mencegah penyakit infeksi adalah menerapkan PHBS sejak dini. Perilaku hidup bersih dan sehat dapat diedukasikan kepada siswa sekolah dasar melalui media edukatif yang dirancang khusus untuk mengaktifkan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik pada siswa sekolah dasar. Penelitian ini dilakukan di SDN 004/IV Pelayangan, Kota Jambi selama 4 (empat) bulan, Agustus-November, 2020. Sebanyak 86 siswa kelas IV hingga kelas VI, dibagi kedalam dua kelompok, video edukasi dan gameboard. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata siswa mengalami 4-6 gejala (31,4%) kecacingan dalam kurung waktu 2 minggu, keadaan kuku siswa 87,2% bersih, frekuensi jajan siswa tertinggi 2-3 kali sehari (40,7%), alasan utama jajan adalah karena tidak membawa bekal ke sekolah (45,3%). Setelah intervensi dengan permainan edukasi gameboard dan video, hanya skor pengetahuan kecacingan (mean±SD, 0,965±3,100 p = 0,005) dan pengetahuan PHBS yang signifikan (mean±SD, 6,290±6,29, p = 0,000), sedangkan pengetahuan jajanan tidak signifikan. Kelompok yang bermain dengan gameboard skor pengetahuannya meningkat sebesar 2,13 dibandingkan skor video (0,000), dan skor pengetahuan jajanan sehatnya juga meningkat 1,48 (0,002). Adanya perubahan skor pengetahuan membuktikan bahwa edukasi gameboard pesannya mampu dipahami dengan segera oleh siswa dan mendorong adanya perubahan sikap dan perilaku anak.Penyakit infeksi pada anak sekolah dasar bisa mengakibatkan dampak jangka pendek dan jangka pendek, seperti morbiditas dan mortalitas. Infestasi cacing pada siswa sekolah dasar di Kecamatan Pelayangan Seberang Kota Jambi sebesar 20,7% yakni ascaris lumbricoides. Cara paling efektif dalam mencegah penyakit infeksi adalah menerapkan PHBS sejak dini. Perilaku hidup bersih dan sehat dapat diedukasikan kepada siswa sekolah dasar melalui media edukatif yang dirancang khusus untuk mengaktifkan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik pada siswa sekolah dasar. Penelitian ini dilakukan di SDN 004/IV Pelayangan, Kota Jambi selama 4 (empat) bulan, Agustus-November, 2020. Sebanyak 86 siswa kelas IV hingga kelas VI, dibagi kedalam dua kelompok, video edukasi dan gameboard. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata siswa mengalami 4-6 gejala (31,4%) kecacingan dalam kurung waktu 2 minggu, keadaan kuku siswa 87,2% bersih, frekuensi jajan siswa tertinggi 2-3 kali sehari (40,7%), alasan utama jajan adalah karena tidak membawa bekal ke sekolah (45,3%). Setelah intervensi dengan permainan edukasi gameboard dan video, hanya skor pengetahuan kecacingan (mean±SD, 0,965±3,100 p = 0,005) dan pengetahuan PHBS yang signifikan (mean±SD, 6,290±6,29, p = 0,000), sedangkan pengetahuan jajanan tidak signifikan. Kelompok yang bermain dengan gameboard skor pengetahuannya meningkat sebesar 2,13 dibandingkan skor video (0,000), dan skor pengetahuan jajanan sehatnya juga meningkat 1,48 (0,002). Adanya perubahan skor pengetahuan membuktikan bahwa edukasi gameboard pesannya mampu dipahami dengan segera oleh siswa dan mendorong adanya perubahan sikap dan perilaku anak.
POLA ASUH PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) PADA IBU BADUTA DI TANAH ADAT KAJANG AMMATOA KABUPATEN BULUKUMBA Ismi Nurwaqiah Ibnu; A. Razak M.Thaha; Nurhaedar Jafar
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 9 No. 4: DESEMBER 2013
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.648 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v9i4.466

Abstract

Pemberian MP-ASI yang tepat waktu, adekuat dan aman merupakan investasi kesehatan bagi baduta di  masa depan yang tidak terlepas dari emik yang ada di suatu masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi tentang pola asuh pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) pada ibu baduta di Tanah Adat Kajang Ammatoa, Kabupaten Bulukumba. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma etnometodologi. Teknik pengumpulan data adalah indepth interview dan observasi. Pengolahan data dilakukan  secara manual menggunakan metoden content analysis. Hasil penelitian menunjukkan pola asuh pemberian MP-ASI di masyarakat Adat Ammatoa berasal dari pemahaman ibu yang merupakan konsep ibu sendiri yang dipengaruhi oleh sanro yang bertindak sebagai dukun atau ahli dalam memberikan informasi dalam segala hal perikehidupan di dalam masyarakat Ammatoa. Tindakan dalam pemberian MP-ASI tidak terlepas dari pengaruh sanro, beberapa ada yang sesuai dengan standar kesehatan serta berisiko bagi kesehatan. Makanan anjuran adalah nasi yang merupakan hasil pertanian pertanian utama dengan nilai adat tinggi. Makanan pantangan didasarkan pada rasa makanan.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) pada Mahasiswa Universitas Jambi Selama Pandemi COVID-19 Esra Sianipar; M. Ridwan; Ismi Nurwaqiah Ibnu; Guspianto Guspianto; La Ode Reskiaddin
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 5 No. 2 (2021): Vol. 5 - No. 2 - September 2021
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v5i2.13693

Abstract

COVID-19 merupakan penyakit menular yang cepat menyebar. Di Indonesia terdapat jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 1.863.031 sedangkan di Provinsi Jambi 108 kasus per tanggal 07 Juni 2021. Cuci Tangan Pakai Sabun dapat mencegah penularan COVID-19 di kampus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) pada mahasiswa Universitas Jambi selama pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi Cross-Sectional. Jumlah Sampel yang digunakan sebanyak 106 mahasiswa yang dipilih menggunakan teknik Multistage Sampling. Berdasarkan hasil uji statistik, hubungan pengetahuan dan sarana prasarana dengan perilaku CTPS masing-masing memiliki nilai p-value sebesar 0,191 dan 0,804 (p > 0,05) sedangkan untuk hubungan sikap dan dukungan teman sebaya dengan perilaku CTPS memiliki nilai p-value sebesar 0,030 dan 0,000 (p < 0,05). Pengetahuan dan sarana prasarana tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku CTPS, sedangkan sikap dan dukungan teman sebaya memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku CTPS.Kata Kunci: Mahasiswa, Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), COVID-19.
Implementasi Pemantauan Ibu Hamil Kurang Energi Kronik Dalam Upaya Percepatan Perbaikan 1000 Hari Pertama Kehidupan Rumita Ena Sari; Ismi Nurwaqiah Ibnu; Ayunda Ramadhani
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 16 No. 1 (2022): May
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v16i1.1142

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Pemantauan Ibu Hamil KEK di Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2021. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Informan penelitian berjumlah 9 orang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam (indepth interview), telaah dokumen dan dokumentasi. Bentuk komunikasi dituangkan dalam bentuk SK Bupati lalu di turunkan kepada Dinas Kesehatan, kemudian dari Dinas Kesehatan ke puskesmas mengadakan pertemuan yang dilakukan oleh dinas kesehatan, dan terakhir komunikasi dilakukan dari puskesmas ke sasaran yaitu ibu hamil dengan memberikan edukasi/sosialisasi seputar kehamilan. SDM dalam pemantauan ibu hamil KEK masih belum maksimal dikarenakan kurangnya tenaga ahli gizi yang sesuai dengan bidangnya yang membuat beberapa puskesmas tidak memiliki tenaga ahli gizi. Tidak adanya gudang khusus penyimpanan PMT dan obat-obatan, serta jangka waktu/masa expired PMT sangat pendek, serta jauhnya jarak pengiriman dan pendistribusian. Masih kurangnya anggaran disebabkan terjadinya pandemik Covid-19 yang membuat alokasi Anggaran dialihkan sebagian. Dalam program pemantauan ibu hamil KEK seluruh pelayanan kesehatan wajib dilaksanakan sesuai dengan SPM. Pemantauan ibu hamil KEK dilakukan setiap 2 minggu sekali. Tugas dan fungsi masing-masing tim tingkat kab/kec/puskes/desa telah tercantum dalam SK Pokja. Implementasi kebijakan pemantauan, faktor komunikasi cukup maksimal, sumber daya belum maksimal. Program wajib sesuai SPM. Program pelayanan, pembinaan serta pengawasan belum maksimal
Edukasi Pemberdayaan Keluarga dalam Optimalisasi Fungsi Keluarga di Desa Muara Jambi Guspianto Guspianto; Muthia Mutmainnah; Diah Tri Utami; Dessy Pramudiani; Riska Amalya Nasution; Ismi Nurwaqiah Ibnu
Jurnal Salam Sehat Masyarakat (JSSM) Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Salam Sehat Masyarakat
Publisher : Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, FKIK Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.686 KB) | DOI: 10.22437/jssm.v3i2.17769

Abstract

Peran keluarga menjadi sangat penting sebagai basis teladan dan sentral perubahan untuk mewujudkan generasi emas yang berakhlak, sehat, cerdas, terampil, dan mandiri dengan menciptakan kondisi lingkungan rumah yang asri, nyaman, ramah dan sehat untuk perkembangan anak. Kondisi ini dapat ditumbuh kembangkan melalui pendidikan keluarga berbasis paket pemberdayaan dengan sasaran perangkat desa, petugas kesehatan dan keluarga (PEKESGA) guna optimalisasi fungsi keluarga. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan dengan melakukan survei kesiapan lokasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berkoordinasi dengan mitra, melakukan edukasi kepada keluarga tentang fungsi-fungsi keluarga khususnya tentang perbaikan gizi keluarga dan program kelompok kerja PEKESGA, dan membentuk kelompok kerja PEKESGA berdasarkan kesepakatan bersama dan dilegalkan melalui SK Kepala Desa. Hasil analisis pre-test dan post-test diketahui terjadi peningkatan pengetahuan dan sikap terhadap fungsi keluarga khususnya dalam perbaikan gizi keluarga.
ANALISIS FAKTOR RISIKO MUSCULOSKELETAL DISORDER (MSDs) PADA PEKERJA PETIK TEH DI PT X KAYU ARO Nurftah, Lutviyah; Rini, Willia Novita Eka; Ibnu, Ismi Nurwaqiah
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 10 No. 2 (2022): Special Issues: Jambi Medical And Health Sciences International Conference (JA
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.768 KB)

Abstract

ABSTRACT Background: Musculoskeletal complaints look trivial but have a general impact on tea picking workers which will later affect the worker’s performance. The purpose of this study is to analyze risk factors that affect complaints of Musculoskeletal Disorders (MSDs) in tea picking workers at PT X Kayu Aro judging from several factors namely Age, gender, working period, work posture, workload, transport distance and duration of working. Method: Research Design is Cross Sectional. The sample technique used is Proposional random sampling with a sample number of 81 tea picking workers at PT X KayuAro. Bound variables are complaints of musculoskeletal disorders (MSDs) and free variables are individual factors and work factors (Genderi,, iAge, period iWork, working posture, transport distance, Duration ofWork). Data collection is conducted using NBM methods and OWAS measurements, while on data analysis using chi squaretest. Results: The proportion of complaints of musculoskeletal disorders among tea picking workers at PT X Kayu Aro is (78.6%) with MSDS complaints. There was a relationship between age (PR=1,760; 95% CI: 1,712-17,165), years of service (PR=1,476;95% CI: 1,720-19,290), weight of load (PR=1,402;95% CI: 1,412-15,744), duration of work (PR=1.409; 95% CI: 1.315-11.022) and there was no relationship between gender, work posture and transport distance. Conclusion: Factors that affect the risk of complaints of musculoskeletal disorders in tea picking workers at PT X Kayu Aro include age, gender, working period, workload and duration of work. Therefore, it is advisable for workers to pay attention to working hours and can also be heavy burdens that are makasimal to minimize complaints of musculoskeletal disorder. Keywords: Tea Picking Workers, Musculoskeletal Di sorders,Risk Factors ABSTRAK Latar Belakang : Keluhan musculoskeletal terlihat sepele namun berdampak serius pada pekerja petik teh yang nantinya akan mempengaruhi kinerja pekerja. Tujuan dari penelitan ini adalah menganalisis faktor risiko yang mempengaruhi keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada pekerja petik teh di PT X Kayu Aro dilihat dari beberapa faktor yaitu Usia, jenis kelamin, masa kerja, postur kerja, beban kerja, jarak angkut dan durasi kerja. Metode : Desain Penelitian adalah Cross Sectional. Teknik sampel yang digunakan yaitu Proposional random sampling dengan jumlah sampel 81 pekerja petik teh di PT X Kayu Aro. Variabel terikat adalah keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) dan variabel bebas adalah faktor individu dan faktor pekerjaan (Jenis Kelamin, Usia, masa Kerja, postur kerja, jarak angkut, Durasi Kerja). Pengumpulan data dilakukan wawancara dengan menggunakan metode NBM dan pengukuran OWAS, sedangkan pada analisis data menggunakan uji Chi square. Hasil : Proporsi keluhan musculoskeletal disorders pada pekerja petik teh di PT X Kayu Aro adalah (78,6%) merasakan keluhan MSDS. Ada hubungan antara usia (PR=1,760;95% CI: 1,712-17,165), masa kerja (PR=1,476;95% CI: 1,720-19,290), berat beban (PR=1,402;95% CI: 1,412-15,744), durasi kerja (PR=1,409; 95% CI: 1,315-11,022) dan tidak ada hubungan antara jenis kelamin, postur kerja dan jarak angkut. Kesimpulan :Faktor yang mempengaruhi munculnya risiko keluhan musculoskeletal disorders pada pekerja petik teh di PT X Kayu Aro diantaranya usia, masa kerja, beban kerja dan durasi kerja. Maka dari itu disarankan bagi para pekerja agar memperhatikan jam kerja dan juga dapat berat beban yang maksimal untuk menimimalisir keluhan musculoskeletal disorder. Kata Kunci : Pekerja Petik Teh, Musculoskeletal Disorders, Faktor Risiko
PENINGKATAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RSUD AHMAD RIPIN KABUPATEN MUARO JAMBI Guspianto Guspianto; Ismi Nurwaqiah Ibnu; Rizalia Wardiah
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 5 No. 1 (2022): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT The implementation of hospital patient safety culture in Jambi province has not been running optimally as evidenced by poor and not up-to-date incident reporting so that the incident seems to be kept secret.This activity aims to disseminate information about the implementation of patient safety culture at the Ahmad Ripin Hospital, Muaro Jambi Regency, with the form of activities covering dissemination, providing education and discussion, as well as evaluation.The results of the evaluation showed an increase in the knowledge and attitudes of respondents towards the implementation of patient safety culture in hospital.It is suggested that the hospital can increase the capacity and capability of supervisors in implementing patient safety efforts at the unit and hospital level through education and training, motivate and encourage the willingness of all staff to reporting any incidents occur by creating an environment free from blame and punishment. Keywords: dissemination, patient safety culture, hospital ABSTRAK Implementasi budaya keselamatan pasien rumah sakit di provinsi Jambi belum berjalan optimal dibuktikan dari pelaporan insiden yang burukdan tidak up to date sehingga insiden terkesan dirahasiakan. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan diseminasi informasi tentang implementasi budaya keselamatan pasien yang dilakukan di RSUD Ahmad Ripin Kabupaten Muaro Jambi, dengan bentuk kegiatan meliputi diseminasi, pemberian edukasi dan diskusi, serta evaluasi. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan sikap responden terhadap implementasi budaya keselamatan pasien di rumah sakit. Disarankan agar pihak rumah sakit dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas supervisor dalam pelaksanaan upaya keselamatan pasien di tingkat unit dan rumah sakit melalui pendidikan dan pelatihan, memberi motivasi dan mendorong kemauan seluruh staf untuk melaporkan setiap insiden yang terjadi dengan menciptakan lingkungan yang bebas dari menyalahkan dan menghukum. Kata Kunci: diseminasi, budaya keselamatan pasien, rumah sakit
ANALYSIS OF THE ABILITY TO PAY CONTRIBUTIONS FOR PARTICIPANTS IN THE NATIONAL HEALTH INSURANCE (JKN) FOR NON-WAGE RECIPIENT WORKERS (PBPU) IN KOTA BARU AND JAMBI SELATAN SUBDISTRICTS IN 2021 Nurmisbahur Royyan; Dwi Noerjoedianto; Adila Solida; Rumita Ena Sari; Ismi Nurwaqiah Ibnu
Lux Mensana Journal of Scientific Health Vol. 1 Issue 3 (2022)
Publisher : jfpublisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.171 KB)

Abstract

Introduction. The ability to pay or ability to pay (ATP) is defined as a person's ability to pay for a service or service he receives based on income that is considered ideal. A total of 586,893 (94.55%) residents of Jambi City have become participants in the National Health Insurance (JKN), but the high number of JKN participants is not accompanied by the active participation of the participants in paying monthly fees. as many as 77,489 participants in class I-III. The purpose of this study was to determine the analysis of the ability to pay the contributions of PBPU national health insurance (JKN) participants. Methods. Quantitative study with cross sectional design sample were 83 participants of the national health insurance (JKN) PBPU. Sample taken with cluster sampling technique. Results & Analysis. The variable ownership of assets has a correlation with the ability to pay contributions with (p = 0.020) and PR (5.379) and the income variable has no correlation with the ability to pay contributions with (p = 0.191) and PR (2.356). There was correlation between asset ownership and the ability to pay contributions for PBPU national health insurance (JKN) participants in Kota Baru and Jambi Selatan sub-districts. Discussion. It is hoped that there will be coordination between BPJS and the Social Service departement regarding the participants who have been registered for contribution assistance recipients (PBI) and re-examine whether the participants really fall into the category of the poor and cannot afford, so that they are entitled to receive contribution assistance.