Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

TRANSFORMASI PEMIKIRAN MUHAMMADIYAH DARI ISLAM MODERNIS KE ISLAM KONSERVATIF PERIODE 1995-2015 (PERSEPEKTIF SOSIOLOGI PENGETAHUAN KARL MANHEIM) Indrawati, Indrawati
Tadrisuna : Jurnal Pendidikan Islam dan Kajian Keislaman Vol 2 No 1 (2019): March 2019
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raden Santri Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.404 KB)

Abstract

Fenomena muktamar Muhammadiyah yang diadakan lima tahun sekali, menjadi media bagi para sarjana muslim untuk mengamati dinamika perkembangan pemikiran Muhammadiyah. Lewat muktamar tersebut, terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan untuk merefleksikan dinamika pemikiran Muhammadiyah dari waktu ke waktu. Melalui muktamar ke?43 (1995) hingga muktamar ke?45 (2015), terdapat indikasi adanya transformasi pemikiran pada Muhammadiyah. Fokus tulisan ini ingin mengkaji pergeseran pemikiran Muhammadiyah tersebut melalui peristiwa?peristiwa yang terjadi di Muktamar tersebut. Adapun masalah yang hendak dijawab apa saja dinamika pemikiran yang dialami dan faktor?faktor apa saja yang mendorong lahirnya perubahan pemikiran pada kurun 20 tahun tersebut. Adapun teori yang digunakan adalah Teori Sosiologi Pengetahuan Karl Mannheim. Sedangkan metode penyusunan tulisan ini menggunakan metode library research. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa pemikiran Muhammadiyah pada muktamar ke?43 (1995), memiliki pemikiran modernis dengan indikasi lahirnya nama baru majelis tarjih dan pengembangan pemikiran Islam, kemudian pada muktamar ke?44 (2000), Islam modernis Muhammadiyah semakin berkibar, dengan indikasi lahirnya PSAP, Institut Ma?arif, dan JIMM. Tetapi pada tahun 2005, terjadi transformasi pemikiran, Muhammadiyah cenderung menjadi konservatif, dengan indikator tersingkirnya figur?figur pemimpin modernis dari bursa pemilihan kepemimpinan Muhammadiyah. Kedua, majelis tarjih dan pengembangan pemikiran Islam berubah menjadi majelis tarjih dan tajdid (kembali seperti namanya semula), ketiga, kepemimpinan perempuan tidak ada karena dilarang, keempat, lewat peran Dien Syamsudin di MUI, Muhammadiyah mendukung fatwa haram atas Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme, termasuk menganggap JIL adalah organisasi sesat, implikasi lebih lanjut dibubarkannya JIMM. kelima, memecat anggota?anggotanya yang berseberangan dengan kebijakan organisasi di atas, seperti Dawam Raharjo dan Mohammad Shofan. Adapun faktor pergeseran pemikiran ini dari sudut pandang sosiologi pengetahuan, karena dilatarbelakangi usaha untuk mengerem sisi liberalime/modernisme Muhammadiyah yang dianggap terlalu berlebihan, dan faktor eksternal, karena adanya penyusupan gerakan Islam transnasional, yang mengusung wacana Islam Konservatif di dalam tubuh Muhammadiyah ini.
PENGARUH KARAKTERISTIK KOLAM TERHADAP KECEPATAN GERAK LUMBA-LUMBA Setyaningrum, Wahyu; Indrawati, Indrawati
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 16, No 1: Januari 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1084.918 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v16i1.10476

Abstract

Disain sebuah kolam untuk atraksi lumba-lumba perlu diperhatikan, agar kecepatan gerak lumba-lumba dan variasi gayanya menjadi semakin menarik bagi pengunjung. Kolam bagi lumba lumba adalah tempat pentas sekaligus tempat hidupnya, sebagai pengganti habitat yang asli di lautan lepas. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengkomparasikan kecepatan gerak lumba-lumba di dua bentuk kolam, oval dan bulat, (2) Mengetahui faktor-faktor lain yang mempengaruhi kecepatan gerak lumba-lumba sebelum dan saat berpentas. Metode yang digunakan yaitu pengumpulan data melalui observasi dan wawancara terhadap berbagai pihak yang terlibat langsung dalam pementasan lumba-lumba, studi pustaka dan pengukuran terhadap kolam lumba-lumba di Dolphins Centre dan The Sea Pantai Cahaya. Langkah selanjutnya adalah analisis dengan cara mengkomparasikan kecepatan gerak lumba-lumba di kedua bentuk kolam oval dan bulat, untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan geraknya. Setelah dianalisis dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 faktor yang mempengaruhi kecepatan gerak lumba-lumba: 1) bentuk kolam mempengaruhi kecepatan gerak lumba-lumba dalam melakukan atraksinya, 2) suara music,  dan 3) waktu pentas. Hasil ini menjadi design guideline bagi perencana kolam  lumba-lumba untuk fungsi atraksi di taman rekreasi. Beberapa hal yang disarankan adalah pengoptimalan kolam bentuk oval, yang dilengkapi musik serta waktu pentas sebaiknya pada pukul 09.00 atau 11.00 WIB , yaitu waktu setelah pemberian sarapan pagi.
EVALUASI KESESUAIAN PENATAAN AREA KULINER KAWASAN OBYEK WISATA PANTAI WIDURI TERHADAP STANDAR PARIWISATA PANTAI Pratami, Ayu Candra; Indrawati, Indrawati
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 17, No 1: Januari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1146.436 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v17i1.10872

Abstract

Area kuliner non-formal di Pantai Widuri Pemalang menjadi spot yang paling diminati oleh pengunjung. Namun, pembangunan area kuliner non-formal dinilai belum sesuai dengan aturan dan standar pariwisata pantai. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi mengenai penataan area kuliner Pantai Widuri dengan tujuan untuk mengetahui penyebab dan proses terbentuknya area kuliner non-formal, mengidentifikasi pelanggaran-pelanggaran berkenaan dengan standar fasilitas, serta mengetahui tanggapan masyarakat. Metode yang digunakan adalah metode pendekatan objek dan pendekatan subjek. Pendekatan objek dilakukan terhadap aspek fisik areakuliner Pantai Widuri dengan acuan Permenpar Nomor 3 Tahun 2018 tentang Petunjuk Operasional Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Pariwisata dan Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pemalang Tahun 20112031. Pendekatan subjek penelitian dilakukan kepada pengunjung area kuliner formal dan non-formal dengan metode kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa area kuliner non-formal Pantai Widuri belum sesuai dengan standar maupun aturan yang berlaku. Area kuliner non-formal terbentuk karena kondisi morfologi Pantai Widuri dan preferensi pengunjung, yaitu pencapaian yang mudah, tarif parkir, dan makanan terjangkau, serta view yang menarik. Hasil evaluasi ini dapat menjadi pertimbangan bagi pengelola dalam mengembangkan kawasan Pantai Widuri agar sesuai dengan standar, aturan, serta minat pengunjung.
POTENSI KAMPUNG KEDUNGGUDEL SEBAGAI KAMPUNG WISATA DI KELURAHAN KENEP SUKOHARJO Wijayanti, Dina Putri; Indrawati, Indrawati
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 17, No 1: Januari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (935.684 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v17i1.10870

Abstract

Kampung Kedunggudel di Kelurahan Kenep Kabupaten Sukoharjo memiliki banyak daya tarik yang terdiri dari daya tarik alam, budaya dan manusia. Kampung ini menarik untuk diangkat sebagai kampong wisata. Pengembangan kampung wisata diperlukan sarana dan prasarana yangmemadai serta atraksi yang tepat untuk mengelola daya tarik yang ada, sehingga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya tarik yang terdapat di Kampung Kedunggudel sehingga terpilih menjadi kampung wisata, serta mengetahuiatraksi yang dapat dikembangkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan yaitu metode SWOT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kampung ini memiliki daya tarik alam, budaya dan manusia. Sarana prasarana yang tersedia yaitu akomodasi, toko kelontong, pasar tradisional, salon, jalan,listrik, air bersih, air minum, pelayanan informasi dan masjid. Sedangkan sarana dan prasarana yang belum tersedia yaitu tempat makan, transportasi, papan petunjuk arah dan toilet umum. Atraksi yang tersedia sebatas pembelajaran, belum bersifat rekreatif. Keberhasilan pengembangan kampong ini menuntut adanya kerjasama antara masyarakat dan pemerintahmelalui keberagaman atraksi dan beragam sarana prasarana yang dibutuhkan dalam kampung wisata.
ANALYSIS OF USER SATISFACTION LEVEL OF INFORMATION SYSTEM LIBRARY USING PIECES FRAMEWORK Indrawati, Indrawati; Lokapitasari Belluano, Poetri Lestari; Harlinda, Harlinda; Tuasamu, Fatima A.R; Lantara, Dirgahayu
ILKOM Jurnal Ilmiah Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Univeristas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (905.257 KB) | DOI: 10.33096/ilkom.v11i2.398.118-128

Abstract

The use of information systems requires special management and management, so this system is commonly referred to as a management information system. In it there are various activities ranging from system planning, maintenance, to measuring performance. In running a library information system, software and hardware are needed as well as humans as operators. The above components must be activities that are interconnected so that the library can run smoothly. To determine whether the components of the information system are running well, it requires an evaluation process.The purpose of this study is to measure the level of satisfaction of system users and to determine the strengths and weaknesses of the system in the use of library information systems. The method used is the analytical method PIECES Framework, which consists of several points of analysis, namely: Performance, Information and Data, Economics, Control and Security, Efficiency, and Service. Where each analysis point is a reference for evaluation and analysis of information systems.The results of this study are web applications that are able to analyze the level of user satisfaction with the library information system using the PIECES Framework analysis method and equipped with a satisfaction level reporting chart of the system measured in the 2018 period
Pembelajaran Group Investigasi Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Indrawati, Indrawati
JEKPEND: Jurnal Ekonomi dan Pendidikan Vol 1, No 1 (2018): Januari
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.143 KB) | DOI: 10.26858/jekpend.v1i1.5056

Abstract

The aims of this research is to increase the students learning achievement in opening retail bussiness through cooperative learning with Group Investigation (GI) type in SMK  Negeri 1 Makassar.This research is a qualitative research. It is aclass action research which analyze the data into two  cycles consist of planning, action, observation and evaluation. The subject of research is XII Marketing1 class of SMK Negeri 1 Makassar as many as 31 students. The result of  the research shous that the students have not very clear with this learning condition in the  first cycle. So they were given explanation about the learning steps of Group investigation. In the second cycle,  teacher and students could understand the implementation og Group Investigation learning model and show a great result. Considering the result of the cycles,  it was concluded that the implementation of cooperative learning Group Investigation type could effective increase the learning  achievement of opening retail business for XII Marketing 1 students of SMK Negeri 1 Makassar.
Studi Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Program Pembelajaran Di TK Dharma Wanita Propinsi Bengkulu Nasirun, H. M.; Yulidesni, Yulidesni; Indrawati, Indrawati
Jurnal Smart PAUD Vol 1, No 2: Juli 2018
Publisher : Jurusan PG-PAUD Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.902 KB) | DOI: 10.36709/jspaud.v1i2.4674

Abstract

Tujuan penelitian adalah memperoleh gambaran  kemampuan guru-guru TK Dharma Wanita Propinsi Bengkulu dalam penyusunan program pembelajaran berupa: Rencana Pelaksanaan  Pembelajaran (RPPH) Kurikulum 2013. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru TK Dharma Wanita Propinsi Bengkulu. Sampel penelitian adalah sampel total atau sampel populasi yaitu semua guru (12 orang) guru TK Dharma Wanita Propinsi Bengkulu, karena jumlah populasi kurang dari seratus. Hasil penelitian yaitu penyusunan program pembelajaran berupa: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) yang disusun oleh guru TK Dharma Wanita Propinsi Bengkulu  dalam kategori cukup baik, namun ada beberapa modifikasi disesuaikan lingkungan belajar anak. Rekomnedasi penelitian ini yaitu dalam penyusunan program pembelajaran lebih disesuaikan dengan pedoman kurikulum 2013 dan pelaksanaan pendekatan pembelajaran sentra sesuai dengan pijakan-pijakan (empat pijakan) dalam pembelajaran sentra.Kata kunci: Guru, Pembelajaran Perangkat, Kurikulum 2013
INTEGRATED E-SUPPLY CHAIN MANAGEMENT SYSTEMS SERVICES AS A FORM OF ACCELERATION OF DEVELOPMENT IN INDONESIA Pudjiastuti, Lilik; Indrawati, Indrawati; Ariski, Hasbi; Arianing Arrum, Desi; Pudjiastuti, Lilik
International Journal of Supply Chain Management Vol 9, No 3 (2020): International Journal of Supply Chain Management (IJSCM)
Publisher : International Journal of Supply Chain Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.404 KB)

Abstract

Abstract? This article examines the effect of E-Supply Chain Management Systems in the Indonesia electronics services industry. It aims to review the ease of business licensing policy through the online system in the environmental field as a follow-up to the Online Single Submission Service policy which is intended to facilitate for entrepreneurs to obtain the legality of their business activities. Licensing in the environmental field aims to prevent environmental pollution and fulfill people's rights to obtain a good and healthy environment so that the existence of environmental licensing to achieve one of the Sustainable Development Goals (SDGs) targets, which is to reduce poverty and ensure equity development and environmental sustainability, especially the targets to minimize the danger of climate change caused by humans. Licensing service through OSS application is a policy that accelerates licensing services that have been considered long and expensive, but in the implementation of licensing services on line still raises legal problems, namely not fulfilling the principle of legal certainty, the principle of accuracy and the principle of transparency, so that the potential for business activities which has a license does not guarantee the creation of a good and healthy environment and achieving sustainable development. Discussion of this article through a conceptual analysis of licensing services and instruments for preventing pollution of the environment and analysis of laws and regulations in the field of environmental service sector licensing.
MAKNA SIMBOL DAN NILAI BUDAYA UPACARA ADAT MAPPANRE’TASI: SEBUAH PEMERTAHANAN BUDAYA LOKAL DI TENGAH TEROR KESYIRIKAN Indrawati, Indrawati
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 8, No 2 (2017)
Publisher : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36869/wjsb.v8i2.119

Abstract

Pada awalnya upacara adat Mappanre’tasi diselenggarakan sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat Tuhan yang Mahaesa dan sekaligus permohonan agar senantiasa diberikan rezeki yang berkecukupan melalui isi laut yang merupakan sumber mata pencaharian mereka para nelayan.Adanya perkembangan dan pola pikir masyarakat, serta mengingat pelaksanaan upacara adat Mappanre’tasi ini memiliki kelenturan adat yang bisa mengikuti keadaan dan mudah diatur menurut situasi yang dikehendaki sehingga upacara adat ini dikemas menjadi objek wisata.Penelitian ini menitikberatkan pada dua hal, yaitu mengenai makna simbol yang terdapat dalam upacara adat Mappanre’tasi.Kedua, mengkaji nilai budaya serta pergeseran yang terjadi dalam tradisi upacara adat Mappanre’tasi.Jenis penelitian ini deskripitif, teknik pengumpulan data secara kualitatif yang ditempuh dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi pergeseran nilai dalam upacara adat Mappanre’tasi.Pergeseran yang terjadi terutama pada sisi pemaknaan terhadap tradisi upacara adat tersebut.Tradisi upacara adat Mappanre’tasi yang dulunya sebagai ungkapan rasa syukur atas rezeki yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa, dengan perkembangan zaman dan bertambahnya pola pikir masyarakat anggapan tersebut berubah atau bergeser. Masyarakat sekarang cenderung memaknai pelaksanaan upacara adat Mappanre’tasi sebagai sarana hiburan dan aset pariwisata bagi masyarakat di pesisir pantai Pagatan Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu.
Tax Amnesty bagi Warga Negara Asing (WNA) di Indonesia Nurmalita, Luluk; Indrawati, Indrawati
Lambung Mangkurat Law Journal Vol 5, No 2 (2020): September
Publisher : Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat bekerjasama den

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32801/lamlaj.v5i2.160

Abstract

Tax Amnesty merupakan program pemerintah Indonesia seharusnya tidak hanya dapat diikuti oleh warganya tetapi juga dapat diikuti oleh Warga Negara Asing (WNA). Demi mencapai tujuan program ini yaitu untuk meningkatkan pendapatan negara khususnya disektor pajak, pemerintah juga harus memaksimalkan kedudukan WNA sebagai wajib pajak. Penulisan ini bertujuan untuk memberikan analisa hukum terkait kedudukan WNA sebagai wajib pajak dan penerapan Tax Amnesty yang dapat dilaksanakan WNA baik sebagai wajib pajak individu maupun yang telah melakukan perkawinan campuran dengan Warga Negara Indonesia. (WNI). Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dengan pendekatan peraturan perundang-undangan (statutorye approach) dan pendekatan konsep (conceptual approach). Berdasarkan analisa hukum pada penelitian ini, maka disimpulkan bahwa menurut asas-asas hukum pajak, WNA merupakan wajib pajak yang dapat mengikuti Tax Amnesty dan jika WNA yang menikah dengan WNI dan ingin mengikuti pengampunan pajak, maka pernikahannya harus memiliki perjanjian pisah harta. Â