Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH BERHENTINYA ANGKUTAN KOTA DI SEMBARANG TEMPAT TERHADAP ARUS DAN KAPASITAS (STUDI KASUS : JL. PIERE TENDEAN DEPAN MEGA TRADE CENTER MTC) Politon, Ronald R. M. W.; Jansen, Freddy; Lalamentik, Lucia G. J.
TEKNO Vol 16, No 69 (2018): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan pengaruh berhentinya angkutan kota/mikrolet di sembarang tempat terhadap arus dan kapasitas. Untuk itu penelitian dilakukan selama 6 hari, yaitu hari senin sampai dengan sabtu dari pukul 07.00 - 19.00 WITA. Penelitian dilakukan secara langsung dengan mengambil data-data volume lalu lintas, kecepatan kendaraan (kecepatan rata-rata ruang) dan hambatan samping (kendaraan masuk dan keluar parkir, kendaraan berhenti di sembarang tempat (mikrolet), pejalan kaki, penyebrang jalan dan kendaraan lambat). Data-data volume, kecepatan dan hambatan samping dibagi per 15 menit. Selanjutnya dilakukan pengolahan data yang dibagi dalam beberapa bagian yaitu volume lalu lintas, kecepatan dan kepadatan. Analisa kapasitas jalan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Sedangkan untuk pengaruh berhentinya kendaraan berhenti terhadap arus lalu lintas, kapasitas pada saat ada kendaraan berhenti dan kecepatan kendaraan menggunakan regresi tunggal. Dari hasil penelitian diperoleh di ruas jalan Piere Tendean volume lalu lintas yang tertinggi terjadi pada hari kamis, 01 maret 2018 pukul 17.00-18.00 dengan total arus sebesar 4450 smp/jam. Kapasitas ruas jalan Piere Tendean pada saat ada kendaraan berhenti sebesar 2787,04 smp/jam, sedangkan kapasitas pada saat tidak ada kendaraan berhenti sebesar 4162,15 smp/jam. Dapat disimpulkan bahwa kendaraan berhenti di sembarang tempat mempengaruhi arus lalu lintas sebesar 75,44 % sisanya 24,56 % di pengaruhi oleh variabel yang lain yaitu kendaraan keluar masuk parkir, pejalan kaki, penyeberang jalan, dan kendaraan lambat. Pengaruh kapasitas saat ada kendaraan berhenti terhadap kendaraan berhenti (mikrolet) sebesar 100 % yang terjadi pada hari rabu 28 februari 2018 dan kendaraan masuk keluar parkir, pejalan kaki, penyeberang jalan dan kendaraan lambat tidak berpengaruh terhadap kapasitas jalan Piere Tendean Manado. Sedangkan pengaruh kecepatan terhadap kendaraan berhenti (mikrolet) sebesar 78,3 % yang di ambil pada hari jumat, 02 maret 2018, sedangkan sisanya 21,7 % di pengaruhi oleh variabel yang lain yaitu kendaraan masuk keluar parkir, pejalan kaki, penyeberang jalan dan kendaraan lambat.
Pengaruh Variasi Nilai Index Plastisitas Dari Agregat Halus Terhadap Daya Dukung Lapis Pondasi Agregat Kelas-A Runtuwene, Adelina A. R.; Kaseke, Oscar H.; Jansen, Freddy
TEKNO Vol 13, No 62 (2015): JURNAL TEKNO-SIPIL
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan Spesifikasi Umum Kementerian Pekerjaan UmumTahun 2010 Lapis Pondasi Agregat kelas-A harus memiliki nilai CBR minimum 90 % dan nilai index palstisitas (PI) diantara 0% hingga 6%. Dalam pelaksanaan di lapangan, Lapis Pondasi Agregat kelas–A kemungkinan  terjadi fluktuasi terhadap nilai Index Plastisitas ( PI) oleh beberapa sebab, seperti tercampurnya Lapis Pondasi Agregat kelas–A dengan material tanah yang memiliki nilai indeks plastisitas yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hubungan nilai index plastisitas terhadap nilai index plastisitas. Penelitian ini menggunakan material sirtu yang berasal dari desa Lilang Minahasa Utara dan tanah pencampur berasal dari daerah disekitar lokasi pengambilan material sirtu. Penelitian ini bersifat kajian dilaboratorium, dimulai dengan pemeriksaan sifat-sifat fisik terhadap material sirtu dan tanah. Kemudian dilakukan  variasi penambahan tanah dilakukan untuk mendapatkan variasi index plastisitas. Penambahan tanah terhadap sirtu akan divariasikan mulai dari 0%, 3%, 6%,9%,hingga 12%. Selanjutnya variasi tersebut dilakukan pemeriksaan index plastisitas dan pemeriksaan pemadatan untuk mendapatkan kadar air optimum. Berdasarkan kadar air optimum maka dilakukan pemeriksaan CBR laboratorium untuk mendapatkan nilai CBR. Dengan variasi penambahan tanah didapat bahwa adanya penambahan tanah yang memiliki nilai PI tinggi membuat nilai CBR mengalami penurunan.Tanpa adanya penambahan tanah material sirtu memiliki nilai index plastisitas (PI) = 3.15 % dan CBR = 98.35%. Penambahan tanah sebesar 3% memiliki nilai index plastisitas (PI) = 4.92% dan nilai CBR= 86.34%. Penambahan tanah sebesar 6% memiliki nilai index plastisitas (PI) = 6.4% dan nilai CBR  = 76.81% .Penambahan tanah sebesar 9% memiliki nilai index plastisitas (PI) = 7.24% dan nilai CBR = 67.28%. Penambahan tanah sebesar 12 % memiliki nilai index plastisitas (PI) = 8.3% dan nilai CBR  =53.37%. Dapat disimpulkan bahwa nilai index plastisitas mempengaruhi nilai CBR. Kenaikkan nilai index plastisitass ebesar 1.2% dapat menurunkan nilai CBR sebesar 11%. Untuk material pada penelitian ini penambahan tanah dapat dilakukann sebesar 3%. Disarankan walau nilai index plastisitas diperbolehkan hingga 6% dalam pelaksanaaanya sebaiknya material untuk Lapis Pondasi Agregat kelas-A memiliki nilai index plastisitas sekecil mungkin. Seperti hasil penelitian ini, meningkatnya nilai index plastisitas menyebabkan daya dukung Lapis Pondasi Agregat kelas-A mengalami penurunan. Kata kunci : CBR, Index Plastisitas, Lapis Pondasi Agregat kelas-A
PERENCANAAN PENGEMBANGAN BANDAR UDARA BETOAMBARI DI KOTA BAUBAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA Mantouw, Evelin Sintia; Lintong, Elisabeth M.; Jansen, Freddy
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 9 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Baubau merupakan salah satu kota budaya yang ada di Pulau Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara. Baubau memperoleh status kota pada tanggal 21 Juni 2001. Dan saat ini sedang giat-giatnya membenahi dan meningkatkan sarana infrastruktur terutama dibidang pariwisata. Bandar Udara Betoambari terletak di Kelurahan Katobengke, Kecamatan Betoamabari berjarak sekitar 8 km dari pusat kota dan saat ini tergolong sebagai Bandara Kelas III dengan jenis pesawat yang beroperasi yaitu ATR 72-500 sehingga dianggap perlu untuk ditingkatkan kemampuan pelayanannya agar dapat memenuhi permintaan masyarakat serta ikut menunjang pertumbuhan dan perkembangan kota.Dalam merencanakan perkembangan suatu lapangan terbang harus memperkirakan arus lalu lintas dimasa yang akan datang. Oleh karena itu penelitian yang akan dilakukan bersifat research. Dengan menganalisa data lima tahun jumlah penumpang, pesawat, bagasi dan cargo menggunakan analisa regresi untuk meramalkan arus lalu lintas dimasa yang akan datang sehingga pengembangan bandar udara dianggap perlu dilakukan atau tidak. Berdasarkan data primer yang diperoleh dari Bandara seperti data klimatologi, data karakteristik pesawat, data tanah, keadaan Topografi, dan data existing Bandara digunakan sebagai acuan merencanakan pengembangan Bandar Udara.Untuk pengembangan Bandar Udara Betoambari yang akan direncanakan adalah Runway, Taxiway, Apron, Terminal penumpang, Gudang dan Parkir Kendaraan.Berdasarkan hasil perhitungan yang mengacu pada standar International Civil Aviation Organization (ICAO) dengan pesawat terbang rencana Boeing 737-800 NG maka dibutuhkan panjang landasan 2800 meter lebar 45 meter dan jarak antara sumbu landasan pacu dan sumbu landasan hubung adalah 175 meter lebar total taxiway 25 meter dengan tebal perkerasan lentur 85 cm, luas apron 722 × 93 = 67.146 m2, tebal perkerasan rigid pada apron Metode Federal Aviation Administration (FAA) = 40 cm, luas terminal penumpang 147000 m2, luas gudang 15100 m2 dan luas pelataran parkir 27600 m2.    Kata kunci: Kota Baubau, Pengembangan Bandar Udara, Runway, Taxiway, Apron.
PERENCANAAN PENGEMBANGAN BANDAR UDARA KASIGUNCU KABUPATEN POSO PROVINSI SULAWESI TENGAH Taula, Aprilian Dora; Jansen, Freddy; Rumayar, Audie L. E.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 5 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Poso merupakan kabupaten yang berada di Provinsi Sulawesi Tengah.Posisi Kabupaten Poso terletak di tengah-tengah pulau Sulawesi yang merupakan jalur strategis yang menghubungkan antar Provinsi di pulau Sulawesi dan saat ini sedang giat-giatnya meningkatkan sarana infrastruktur yang ada.Bandar udara Kasiguncu terletak di ibukota Kabupaten dan saat ini tergolong sebagai bandara klas II dengan jenis pesawat yang beroperasi saat ini masih tergolong pesawat kecil yaitu ATR 72-600 sehingga dianggap perlu untuk ditingkatkan pelayanannya agar dapat memenuhi permintaan Masyarakat serta ikut menunjang pertumbuhan dan perkembangan Daerah. Dalam merencanakan pengembangan suatu lapangan terbang harus memperkirakan arus lalu lintas di masa yang akan datang. Dengan menganalisa data lima tahun jumlah penumpang, bagasi dan cargo menggunakan analisa regresi dapat diramalkan arus lalu lintas dimasa yang akan datang sehingga pengembangan bandar udara diaggap perlu dilakukan atau tidak. Berdasarkan data-data primer yang diperoleh dari bandara seperti data klimatologi, data karakteristik pesawat, data tanah, keadaan Topografi dan data existing bandara digunakan sebagai acuan dalam merencanakan pengembangan bandar udara.Untuk pengembangan bandar udara Kasiguncu-Poso yang akan direncanakan adalah Runway, Taxiway, Apron, Terminal penumpang, Gudang dan Parkir kendaraan.Berdasarkan hasil perhitungan yang mengacu pada standar Internasional Civil Aviation organization (ICAO) dengan pesawat terbang rencana Boing 737-800 maka dibutuhkan panjang landasan 2.612 meter lebar 51 meter dan jarak antara sumbu landasan pacu dan sumbu landasan hubung adalah 170 meter lebar total taxiway 25 meter dengan tebal perkerasan lentur 70 Cm, luas apron 143 × 93 = 13.299 m2, tebal perkerasan rigid pada apron Metode Federal Aviation Administration (FAA) = 35 Cm sedangkan dengan metode Portland Cemen Asosiation (PCA) = 41 Cm, luas terminal penumpang 4.200 m2, luas gudang 32 m2 dan luas pelataran parkir 750 m2.  Kata kunci: Kabupaten Poso, Pengembangan Bandar Udara, Runway, Taxiway, Apron
PERENCANAAN PENGEMBANGAN BANDAR UDARA STEVANUS RUMBEWAS DI KOTA SERUI KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN Kafiar, Rima Pauline; Palenewen, Steve Ch. N.; Jansen, Freddy
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 1 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Kepulauan Yapen merupakan Kabupaten yang dahulunya di mekarkan dari Kabupaten Kepulauan Yapen Waropen dan saat ini sedang giat-giatnya membenahi dan meningkatkan sarana infrastruktur yang ada terutama di ibukota Serui. Kabupaten Kep. Yapen merupakan daerah yang sangat tergantung pada transportasi udara untuk kegiatan perekonomiannya, khususnya untuk sektor pariwisata. Bandar udara Stevanus Rumbewas merupakan bandara utama di kabupaten ini yang memiliki panjang runway 1200m x 30m, luas terminal 120m2, luas halaman parkir 4800m2 belum cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan daerah ini. Untuk menunjang pertumbuhan aktifitas disektor pariwisata, maka Bandar udaranya harus didukung dengan penyediaan fasilitas-fasilitas penunjang transportasi, misalnya pengembangan Bandar udara.Dalam merencanakan pengembangan suatu bandar udara harus memperkirakan arus lalu lintas di masa yang akan datang. Dengan menganalisa data lima tahun jumlah penumpang, bagasi dan cargo menggunakan analisa regresi dapat diramalkan arus lalu lintas dimasa yang akan datang sehingga pengembangan bandar udara diaggap perlu dilakukan. Data-data yang digunakan sebagai acuan perencanaan pengembangan bandara didasarkan pada data-data primer yang diperoleh dari bandara seperti data klimatologi, data karakteristik pesawat, data tanah, keadaan Topografi dan data existing lainnya dibandara.Untuk pengembangan bandar udara Stevanus Rumbewas yang akan direncanakan adalah Runway, Taxiway, Apron, Terminal penumpang, Gudang dan Parkir kendaraan.  Berdasarkan hasil perhitungan yang mengacu pada standar Internasional Civil Aviation organization (ICAO) dengan pesawat rencana ATR 72-600 maka dibutuhkan panjang landasan 1.600 meter lebar 30 meter dan jarak antara sumbu landasan pacu dan sumbu landasan hubung adalah 175 meter lebar total taxiway 25 meter dengan tebal perkerasan lentur 43 Cm, luas apron 121 × 72 = 8712 m2, tebal perkerasan rigid pada apron Metode Federal Aviation Administration (FAA) = 20 Cm sedangkan dengan metode Portland Cemen Asosiation (PCA) = 18 Cm, luas terminal penumpang 2475 m2, luas gudang 375m2 dan luas pelataran parkir 76584 m2.  Kata kunci: Kabupaten Kepulauan Yapen, Pengembangan Bandar Udara, Runway, Taxiway, Apron.
Estimasi Biaya Konstruksi Menggunakan Metode Parameter Pada Proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Di Kota Manado Eman, Peter A.; Lintong, Elisabeth M.; Jansen, Freddy
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 8, No 2 (2018): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cost estimation plays an important role in the implementation of construction projects. Activityestimation is one of the main processes in a construction project to know the amount of funds that mustbe provided for a building. In general, a construction project costs a lot. The inaccuracies that occur inthe supply will be less good to the parties involved. However, the owner of the project requires costestimation in order to prepare the project budget. In estimating the initial cost of the periodicmaintenance project the road still uses a simple way. The most commonly used method is to estimatethe road length parameters, ie by calculating the periodic maintenance cost of the road for every 1 kmof road length based on the previous project data. So that with the budget available the owner of theproject (owner) can provide long information path that will get regular maintenance activities.      The length of a road segment shows the physical characteristics and size of a periodic roadmaintenance project that in practicality this information can be readily available in the early stages ofproject planning. Along with the need for efficiency, it is necessary to develop techniques for making asimple cost estimation model. What is important in the cost estimation model in the early stages ofproject planning is to be quick, easy to use, accurate and generate reliable estimates.      The aims of this research are to produce the project cost estimation model of periodic roadmaintenance for the relationship between Total Project Cost and LPA volume and ACWC volume, To produce a project cost estimation model of periodic road maintenance for the relationship betweenthe Total Project Cost and the ACWC volume and to produce the project cost estimation model ofperiodic road maintenance for the relationship between Total Project Cost and LPA volume.      The method used are parameter method. Based on the results of the analysis that has been done, itcan be concluded in order to estimate the cost of the periodic maintenance project of roads in Manadacity, in accordance with the research objectives as follows: The project cost estimation model for therelationship between Total Project Cost of Routine Road Maintenance with LPA volume and ACWCvolume is as follows: Total Cost = 2373898,22 LPA + 115476,64 ACWC + 283033186,7 withcorrelation value equal to 94,70% and determination value equal to 89,70%. The project cost estimationmodel for the relationship between the Total Cost of the Road Maintenance Project Period with ACWCvolume ie: Total Cost = 186688,461 ACWC + 699100355,10 with r = 89,90% and r2 = 80,80%. Theproject cost estimation model for the relationship between Total Project Cost of Routine RoadMaintenance with LPA volume ie: Total Cost = 4567920,593 LPA + 30710896,10 with correlationvalue of 87.40% and determination value of 76.40%.Keywords: cost estimation, parameter method, total project cost, road routine maintenance.
Tinjauan Kinerja Bundaran Tiga Lengan Dengan Simulasi Karakteristik Arus Lalu Lintas Pada Bundaran Patung Tololiu Kota Tomohon Wuwung, Victorie Harly; Waani, Joice E.; Jansen, Freddy
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 8, No 2 (2018): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transportation system in a region, act as a vein and also tools to measure the development progress of that particular region, therefore the system growth is usually corelates the growth of other sectors in society, such as economy, social, culture, politics and citizenship, thus the transportation system becomes a deciding factor of a regional growth. A good transportation system is able to ensure the mobility of goods, service and people in an effective, efficient, safe, comfortable integrated andsustainable. One way to achive that is through traffic control, in which the Tololiu Roundabout in Tomohon city as a crossing point that connects Tomohon city and other administrative regions in North Sulawesi, whereas the current roundabout requires data to be able to be adapted with theincreasing regional growth.      The purpose of this research is expected to describe the existing Level of Service (LoS) of the roundabout and predicts the future condition up to 2022 and able to be used as an accountable data for future growth of Tomohon city. The method applied in this research are literature study, primary and secondary data collection, data analysis using MKJI 1997 method and software simulation using AutoCAD 2017, Microsoft Excel2016 and Synchro Studio 9,0.      AutoCAD used to simplify the roundabout geometric analysis, Microsoft Excel used to calculate the MKJI 1997 RWEAV-I and RWEAV-II form and Synchro studio 9,0 used to create a real-time simulation of the traffic characteritics in the field of study.      The result of the MKJI 1997 analysis coupled with the regional demografic data to predict the future condition up to 2022 shows that the Degree of Saturation (DS), exceeded the boundary threshold of 0,75 in the year of 2019 and so is adviced to apply a geometric and/or volume engineered solution. The result of the Synchro Studio 9,0 simulation shows B grade LoS for the existing data of 2015, but exceeded the boundary threshold of DS in US HCM 2010 method in the following year.The different result by the two methods analyses are due to the different parameters incorporated in both method where the US HCM 2010 in Synchro 9,0 is leaning on Delay Control (and more complex parameters) and the MKJI 1997 mothod rely on the Volume and Capacity. Either way, the study and analysis show that the Tololiu Roundabout in Tomohon city is in need of re-engineering in order to adapt to the future regional growth by applying geometric road widening, no-parking zone, volume divertion through the two minors approach available and also a social education of the roundabout rules and regulation coupled with the good-will of the government to provide the neccesarry facility and tools for the roundabout. Keywords: Tololiu Roundabout, Level of Service (LoS), Degree of Saturation (DS), US HCM, MKJI.
Evaluasi Kinerja Pelayanan Terminal Angkutan Umum di Terminal Malalayang Manado Pangalila, Wiranda Maria; Jansen, Freddy; Rompis, Semuel Y.R.
TEKNO Vol 16, No 70 (2018)
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terminal angkutan umum Malalayang merupakan salah satu terminal tipe A yang ada di Kota Manado, dimana terminal Malalayang Manado melayani Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP), Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP), Angkutan Kota (ANGKOT), dan Angkutan Pedesaan. Pada saat ini terminal Malalayang menjadi fasilitas utama dalam hal prasarana transportasi. Baik tidaknya terminal Malalayang Manado sangat mempengaruhi kelancaran proses transportasi dan juga sangat mempengaruhi masyarakat yang menggunakan terminal. Sehingga diperlukan evaluasi kinerja pelayanan terminal angkutan umum khususnya Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP), Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP), Angkutan Perintis (DAMRI). Studi ini menggunakan metode yaitu pengambilan data dengan metode survey kendaraan dilapangan selama 5 hari dimulai dari jam 06:00-18:00. Untuk analisis menggunakan metode Antrian, menghitung Time Headway Masuk, dan Time Headway Keluar, dan mengevaluasi terminal tipe A Malalayang berdasarkan standar terminal terminal tipe A. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh tingkat kedatangan angkutan pada jam-jam sibuk dan jumlah kedatangan angkutan paling tinggi terjadi pada pagi hari jam 07:00-08:00 dan siang hari pada jam 12:00-13:00, dan sore hari pada jam 15:00-18:00. Berdasarkan hasil survey selama 5 hari, Time Headway masuk terendah terjadi pada pagi hari, sedangkan Time Headway keluar terendah terjadi pada sore hari, dan mengevaluasi terminal Malalayang berdasarkan Standar Terminal tipe A, diketahui bahwa Terminal Malalayang Manado untuk fasilitas utama telah memenuhi standar dan untuk fasilitas penunjang terdapat 4 fasilitas yang tidak dimiliki terminal ini, berdasarkan peraturan Direktorat Jendaral Perhubungan Darat. Diperoleh hasil luas lahan di Terminal Malalayang Manado sebesar 15.000 m2 lebih kecil dari luasan standar terminal tipe A, yaitu 3 ha atau 30.000 m2, dengan hasil ini disimpulkan bahwa Terminal Malalayang Manado belum memenuhi syarat sebagai terminal tipe A baik dari segi fasilitas maupun berdasarkan luasan standar terminal tipe A.
PEMODELAN AKSELERASI KENDARAAN RODA EMPAT DAN RODA DUA MENGGUNAKAN DATA KENDARAAN PENYIDIK DI KOTA MANADO Pasila, Recky; Rompis, Semuel Y. R.; Jansen, Freddy
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 5 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Akselerasi merupakan kemampuan kendaraan untuk merubah kecepatan persatuan waktu. Akselerasi dibagi menjadi 2 yaitu akselerasi (+) biasa disebut percepatan dan akselerasi (-) biasa disebut perlambatan (deselerasi). Salah satu masalah utama akselerasi yaitu untuk mencari konsumsi bahan bakar, karena itu untuk mencari konsumsi bahan bakar diperlukan pemodelan akselerasi yang dibuat dalam model persamaan regresi. Untuk membuat pemodelan akselerasi tergolong cukup sulit karena diperlukan survey kendaraan penyidik dengan data pengambilan kecepatan detik per detik.Penelitian ini bertujuan mencari pemodelan akselerasi dalam model regresi linier dan regresi non linier, yang berlokasi pada jalan Jendaral Ahmad Yani, jalan Wolter Mongisidi, jalan Piere Tendean, jalan Samratulangi dengan panjang jalan keseluruhan 4.73 km dengan durasi waktu survey 3 jam. Ruas penelitian dibagi menjadi 7 ruas untuk memperbanyak tinjauan pemodelan. Jumlah kendaraan penyidik yang digunakan yaitu 30 kendaraan roda 4 dan 30 roda 2, cara survey menggunakan GPS dengan bantuan aplikasi Manado Trafik Tracker yang akan diinstall pada smart phone masing-masing pengendara kendaraan penyidik. Hasil penelitian didapatkan bahwa model terbaik yang sering muncul yaitu model regresi linier, logarithmic, dan quadratic pada deselerasi kendaraan roda 4 dan roda 2 model terbaik yaitu regresi quadratic dengan besar R2 kendaraan roda 4 = 0.668 (66.8%) dan untuk kendaraan roda 2 R2 0.753 (75.3%), begitu pula untuk akselerasi kendaraan roda 2 dan roda 4 model terbaik adalah regresi quadratic dengan besar R2 untuk kendaraan roda 4 yaitu 0.804 (80.4%) dan untuk kendaraan roda 2 R2 0.663 (66,.3). dari 2 perbandingan kendaraan roda 4 dan roda 2 tidak memiliki perbedaan model yang signifikan. Kata Kunci: Akselerasi, Deselerasi, Kendaraan, Roda Empat, Roda Dua, Traffic Tracker.
ANALISA KAPASITAS RUAS JALAN SAM RATULANGI DENGAN METODE MKJI 1997 DAN PKJI 2014 Lalenoh, Rusdianto Horman; Sendow, Theo K.; Jansen, Freddy
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 11 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transportasi memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat seiring dengan perkembangan zaman, terutama di Kota Manado. Peningkatan volume kendaraan akan mempengaruhi tingkat kinerja lalu lintas yang akhirnya mengakibatkan kemacetan. Beberapa faktor pendukung terjadinya kemacetan, yaitu bertambahnya jumlah penduduk dan kebutuhan akan sarana transportasi, kendaraan yang berhenti dan parkir, penyeberang jalan, dan kendaraan tak bermotor. Penelitian ini tentang kinerja lalu lintas akibat besarnya hambatan samping terhadap kecepatan pada suatu ruas jalan. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk menganalisa kinerja suatu ruas jalan diantaranya adalah Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 dan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia 2014. Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia atau PKJI 2014 adalah suatu bentuk pemutakhiran dari MKJI 1997 yang sudah lama dipakai untuk menganalisa kinerja suatu ruas jalan. Tujuan penelitian ini adalah mengkomparasi hasil analisa kinerja ruas jalan dari kedua metode tersebut. Pengambilan data di lapangan dilakukan selama 6 hari yang dimulai dari pukul 06.00 – 21.00 WITA dengan interval waktu 5 menit. Lokasi yang diteliti, yaitu ruas jalan Sam Ratulangi yang dibagi menjadi 3 segmen dengan kondisi ruas jalan yang berbeda-beda. Ruas jalan Sam Ratulangi merupakan jalan dengan dua lajur dua arah tanpa median (2/2 UD) Hasil analisa data yang diperoleh dari salah satu segmen jalan yaitu depan supermarket fiesta adalah, dengan MKJI 1997 kapasitas adalah 2895smp/jam dengan volume puncak segmen sebesar 2095 smp/jam, nilai derajat kejenuhan sebesar 0,72, kecepatan rata–rata sebesar 36,49 km/jam dan kecepatan arus bebas sebesar 39,99km/jam dilihat berdasarkan parameternya. Sedangkan dengan PKJI 2014 kapasitas adalah 2895skr/jam dengan volume puncak segmen sebesar 2095 skr/jam, nilai derajat kejenuhan sebesar 0,72,  kecepatan rata–rata sebesar 36,49 km/jam dan kecepatan arus bebas sebesar 39,99km/jam dilihat berdasarkan parameternya. Kedua metode tersebut memberikan hasil nilai kinerja yang sama meskipun terdapat perbedaan satuan pada kedua metode tersebut. Sehingga untuk menganalisa kapasitas jalan perkotaan suatu segmen ruas jalan bisa dengan menggunakan kedua metode tersebut yaitu MKJI 1997 maupun PKJI 2014. Kata kunci : Kinerja Lalu Lintas, MKJI 1997dan PKJI 2014
Co-Authors Adelina A. R. Runtuwene, Adelina A. R. Ahmad Yani Abas Apriana, Feriska Audie L. E. Rumajar Audie L. E. Rumayar Badi, Chamelia Bonny F. Sompie Brigitha Raco, Brigitha Bryan Barsel Tulungen, Bryan Barsel Elisabeth Lintong Eman, Peter A. F. C. Woran, F. C. Fabian J. Manoppo Giavanny Hermanus, Giavanny Glendy Lansart, Glendy Irwanto L. Pongsipulung, Irwanto L. Irwinsyah Marsudi Gorahe, Irwinsyah Marsudi James A Timboeleng James A Timboeleng, James A James A. Timboeleng Jefferson Londong Jefferson Londong, Jefferson Jimmy Regel Joice E. Waani Julia Astuti Djumati Kafiar, Rima Pauline Karangan, Beltsazar Eloansen Kawengian, Erlangga Lalamentik, Lucia G. J. Lambertus J. Undap Lendy Arthur Kolinug Lesawengan, Vicky F. Lewi Anatasia Sinaga Lexie F. Kereh Lintong Elisabeth Lintong, Elisabeth M. Lintong, Elisabeth Mieke M. J. Paransa Manoppo, Mecky Mantouw, Evelin Sintia Maria Estela Laoli Mecky R. E. Manoppo Muhammad Chaiddir Hajia Nasaruddin, Nurrizka Natalia Diane Kasenda Octaviani Litwina Adam Oktovian B. A. Sompie Oleng, Adechrystie P. Oscar H. Kaseke Pangalila, Wiranda Maria Pingkan Petracia Politon, Ronald R. M. W. Pomantow, Schwarz Y. Praycilia Inri Badar Priskila Gedoa Tamila Recky Pasila, Recky Ririn Gamran, Ririn Rizky Mamangkey Robert J. M. Mandagi Roi Y. A. Sumangkut Ronald Agus Jembise Royke Limpong, Royke Rumpesak, Norio H Rusdianto Horman Lalenoh, Rusdianto Horman Sandri Linna Sengkey Semuel Y. R. Rompis, Semuel Y. R. Servie O. Dapas Soraya Hais Abdillah Steenie E. Wallah Steve Ch. N. Palenewen Sudenroy Mentang Suryanto Bawataa, Suryanto Tambajong, Brenda E. Tambengi, Angelica L. D. Taula, Aprilian Dora Theo K Sendow Theo K Sendow, Theo K Theo K. Sendow Tompodung, Gabriella Trifianny Tonaas Rantung, Tonaas Tumbelaka, Hanna Viandany Zulfian Muslim Waleleng, Jermia M. B. Wuwung, Victorie Harly Yauri, Ricky