I Nyoman Sucipta
Program Studi Teknik Pertanian Dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung,Bali, Indonesia

Published : 27 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Strategi Pengembangan Agrowisata di Soewan Garden dengan Menggunakan Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threads) Ida Bagus Made Adi Dharma Yuda Pramana; I Gusti Ngurah Apriadi Aviantara; I Nyoman Sucipta
Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian) Vol 9 No 2 (2021): September
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JBETA.2021.v09.i02.p10

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan kajian analisis SWOT karena, mempermudah suatu perusahaan untuk mengkombinasikan strategi yang tepat dikembangkan untuk menjalankan perusahaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi internal dan eksternal serta menyusun dan merekomendasikan strategi pengembangan agrowisata di Soewan Garden Desa Pancasari. Penelitian ini mengambil data dari penyebaran kuisioner yang dibagi menjadi 2, yaitu kuisioner internal ( pemilik dan pengunjung agrowisata), dan kuisioner eksternal (Pakar dan usaha sejenis yang sudah berkembang). Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 3 kekuatan, 6 kelemahan, 4 peluang, dan 3 ancaman. Hasil pembobotan dan rating menunjukan bahwa nilai terbobot untuk matriks Internal Factor Evaluation (IFE) adalah 3,02 dan matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE) adalah 2.65. Nilai ini menunjukan posisi yang kuat pada matriks Internal Eksternal (IE) dengan strategi yang harus dilakukan adalah strategi intensif dan integratif. Sedangkan berdasarkan Analisis matriks SWOT terdapat 8 alternatif strategi yang dapat disusun untuk mengembangkan usaha agrowisata Soewan Garden. ABSTRACT This research was conducted with a SWOT analysis study for a decision-maker in a company to combine the right strategies to run the company. This study aims to analyze internal and external conditions and recommend development strategies in the agrotourism Soewan Garden at Pancasari village. This study took data from the distribution of questionnaires which were divided into 2, namely internal commissioners (agro-tourism owners and visitors) and external commissioners (experts and similar businesses that have developed). The results showed that there were 3 strengths, 6 weaknesses, 4 opportunities, and 3 threats. The weighting and assessment results show that the weighted value for the Internal Factor Evaluation matrix (IFE) is 3,02 and the External Factor Evaluation matrix (EFE) is 2,65. This value indicates a strong position in the Internal External Matrix (IE) with a strategy that must be done is an intensive and integrative strategy. Meanwhile, based on the SWOT matrix analysis there are 8 alternative strategies that can be developed to develop Soewan Gardenagro-tourism.
Pengaruh Konsentrasi Ethephon dan Masa Simpan pada Proses Degreening Buah Jeruk Siam (Citrus nobilis Lour var. microcarpa) Ali Muhamad Prabowo; IBP Gunadnya; I Nyoman Sucipta
Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian) Vol 8 No 1 (2020): April
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.618 KB) | DOI: 10.24843/JBETA.2020.v08.i01.p07

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh degreening dengan berbagai konsentrasi etephone dan suhu penyimpanan pada kualitas buah jeruk selama penyimpanan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua faktor perlakuan, level konsentrasi ethephon dan suhu penyimpanan terdiri dari 2 level (28 ± 2 ? dan 18 ± 2 ?). Analisis varian menunjukkan bahwa interaksi berbagai konsentrasi ethephon dalam proses degreening dan penyimpanan suhu menunjukkan efek yang signifikan (p <0,05) pada penurunan berat buah, total padatan terlarut, perbedaan warna tekstur, vitamin C dan total asam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan penyimpanan suhu rendah dengan konsentrasi 700 ppm etephon adalah perlakuan terbaik untuk membentuk warna jingga pada kulit jeruk dan mempertahankan umur simpan buah jeruk. The purpose of this study was to determine the effect of degreening with various concentrations of ethephones and storage temperatures on the quality of citrus fruits during storage. This study used a completely randomized design (CRD) with two treatment factors; the concentration level of ethephon and storage temperature consisting of 2 levels (28 ± 2 ? and 18 ± 2 ?). Variant analysis showed that the interaction of various concentrations of ethephon in the degreening and temperature storage process showed a significant effect (p <0.05) on decreasing fruit weight, total dissolved solids, differences in texture color, vitamin C and total acid. The results showed that the combination of low temperature storage treatment with a concentration of 700 ppm ethephon was the best treatment to form orange color on orange peel and maintain the shelf life of citrus fruits.
Rancang Bangun Unit Pemotong dan Pengarah pada Mesin Panen Padi (Oryza sativa l.) Tipe Carry Harvester Ida Bagus Komang Edo Setiawan; I Made Anom S. Wijaya; I Nyoman Sucipta
Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian) Vol 8 No 2 (2020): September
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.908 KB) | DOI: 10.24843/JBETA.2020.v08.i02.p23

Abstract

Terraced agricultural field with an area of ??less than 0.1 ha per plot is difficult to reach by large size and large capacity agricultural machines. A medium type rice harvester (carry harvester) is an agricultural machine that can be used on small and terraced field. The aim of this research is to design a cutting unit and guiding unit of paddy harvesting machine for easy to use on small and terraced paddy field. The parameters engine performance test are effective field capacity (EFC), cutting unit effectiveness, guiding unit effectiveness, fuel consumption and harvesting rice losses. The performance test of the cutting and guiding unit is running well, which is shown by the percentage of cutting effectiveness and guiding effectiveness is 99% on average. The guiding of carry harvester are directed to the left side of the machine. The performance test results show the EFC harvesting of this machine is 0.05 ha / hour. Fuel consumption of 1.2 l / hour. The average losses at harvest is 3.1%. These factors can be taken into consideration in the selection of harvesting methods, especially in terraced rice fields that cannot be reached by other harvesting machines to overcome the shortage of harvesting labor. Lahan pertanian yang berteras dan memiliki luasan per petak kurang dari 0.1 ha, sulit dijangkau oleh mesin-mesin pertanian yang berukuran dan berkapasitas besar. Mesin pemanen padi tipe menengah (carry harvester) merupakan mesin pertanian yang dapat digunakan pada lahan kecil dan berteras. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang unit pemotong dan pengarah mesin pemanen padi yang mudah digunakan pada lahan kecil dan berteras. Parameter uji kinerja mesin yang diukur adalah kapasitas lapang efektif (KLE), Efektifitas unit pemotong, efektivitas unit pengarah, kosnsumsi bahan bakar dan susut padi pemanenan. Hasil kerja menunjukan unit pemotong dan pengarah berjalan dengan baik, yang ditunjukkan oleh presentase efektivitas pemotongan dan pengarahan rata-rata 99%. Hasil potongan padi diarahkan ke sisi kiri mesin. Hasil uji kinerja menunjukkan KLE pemanenan mesin ini adalah 0,05 ha/jam. Konsumsi bahan bakar sebesar 1,2 l/jam. Rata-rata susut saat panen mesin sebesar 3,1%. Faktor-faktor tersebut dapat dijadikan pertimbangan pemilihan metode pemanenan terutama di lahan sawah berteras yang tidak dapat dijangkau mesin pemanen lainnya untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja pemanen.
Persepsi Konsumen Terhadap Bahan dan Disain Kemasan Jambu Kristal (Psidium guajava) Ramah Lingkungan Anak Agung Gede Angga Surya Mayura; I Nyoman Sucipta; Pande Ketut Diah Kencana
Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian) Vol 9 No 2 (2021): September
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JBETA.2021.v09.i02.p11

Abstract

Abstrak Kemasan sudah diketahui sejak manusia mengenal sistem penyimpanan bahan makanan. Kemasan meliputi tiga jenis, yaitu merek, kemasan itu sendiri dan label. Tujuan dilakukannya pengemasan selain sebagai pelindung terhadap produk agar tidak mudah rusak, juga bertujuan agar memiliki daya tarik bagi konsumen agar tertarik untuk menikmati produk tersebut. Adapun penelitian bertujuan untuk: (1) Menentukan persepsi konsumen terhadap kualitas kemasan. (2) Menentukan persepsi konsumen terhadap disain kemasan. (3) Menentukan persepsi Konsumen terhadap harga kemasan primer dan sekunder. (4) Menentukan persepsi konsumen terhadap kepuasan pada kemasan. Tempat penelitian dilakukan di pasar Badung dan pasar Sukawati. Sampel penelitian adalah konsumen/pengunjung di pasar Badung dan pasar Sukawati pada periode bulan Juli 2020 sampai dengan bulan Agustus 2020 sebanyak 50 konsumen. Pengolahan data menggunakan alat bantu SPSS 25 dengan menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif..Dari hasil penelitian yang dapat disimpulkan, kemasan yang dominan menurut perpsepsi 50 responden dari segi kualitas adalah kemasan daun kelapa dengan hasil 29 orang/(58%) memilih setuju. Dari segi bahan dan disain adalah kemasan anyaman bambu dengan hasil, 29 orang/(58%) memilih setuju. Dari segi harga adalah kemasan anyaman bambu dengan hasil 31 orang/(62%) memilih sangat setuju (5). Dari segi kepuasan adalah kemasan daun kelapa dengan hasil, 40 orang/(80%) memilih setuju (4). Kata kunci: Persepsi Konsumen, Kualitas Produk, Disain Kemasan Abtract Packaging has been known since humans knew about food storage systems. Packaging includes three things, namely the brand, the packaging itself and the label. The purpose of packaging is not only to protect the product from being easily damaged, but also to attract consumers to be interested in enjoying the product. The research aims to: (1) Determine consumer perceptions of packaging quality. (2) Determine consumer perceptions of packaging design. (3) Determine consumer perceptions of primary and secondary packaging prices. (4) Determine consumer perceptions of satisfaction with packaging. The research site was conducted in Badung market and Sukawati market. The research sample is consumers / visitors in Badung market and Sukawati market in the period from July 2020 to August 2020 as many as 50 consumers. Data processing used the SPSS 25 tool using quantitative descriptive analysis method. From the results of the study it can be concluded that the dominant packaging according to the perceptions of 50 respondents in terms of quality is coconut leaf packaging with the results 29 people / (58%) chose to agree. In terms of material and design, the packaging was woven bamboo with the result, 29 people / (58%) agreed. In terms of price, the packaging was woven bamboo with the result that 31 people / (62%) strongly agreed (5). In terms of satisfaction, the packaging of coconut leaves with results, 40 people / (80%) chose to agree (4). Keywords: Consumer Perception, Product Quality, Packaging Design
Hubungan antara Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dengan Keluhan Petani akibat Pestisida (Studi Kasus di Subak Sri Gumana,Desa Rejasa,Kabupaten Tabanan) I Made Galih Suwimantara; I Nyoman Sucipta; I Wayan Tika
Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian) Vol 10 No 1 (2022): April
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JBETA.2022.v10.i01.p19

Abstract

Abstrak Penggunaan pestisida tidak sesuai aturan dapat mengakibatkan dampak negatif baik bagi lingkungan maupun kesehatan manusia. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui terdapat atau tidaknya hubungan antara penggunaan APD dengan keluhan petani akibat pestisida di Subak Sri Gumana, Desa Rejasa, Kabupaten Tabanan. Sampel pada penelitian ini menggunakan 30 orang (16%) dari jumlah total yaitu 189 orang petani Subak Sri Gumana. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner skala likert yang didalamnya memberi pilihan jawaban kepada responden. Berdasarkan hasil yang didapat melalui uji chi-square diketahui nilai p-value yaitu 0.002 (p <0.05), sehingga dikatakan terdapat hubungan antara penggunaan APD dengan keluhan petani akibat pestisida di Subak Sri Gumana, Desa Rejasa, Kabupaten Tabanan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara penggunaan APD dengan keluhan petani akibat pestisida di Subak Sri Gumana, Desa Rejasa, Kabupaten Tabanan. Keluhan yang muncul disebabkan karena dalam pemakaian pestisida, perhatian petani yang masih kurang dalam penggunaan APD dan cenderung mengabaikan dampak negatif dari pestisida. Abstract The usage of pesticides that do not by following the rules can give a negative impact on human health and the environment. This study aims to determine a relationship between usage of Personal Protective Equipment (PPE) with farmer complaints due to pesticides in Subak Sri Gumana, Rejasa Village, Tabanan Regency. This study used samples amount 30 people (16%) from 189 farmers in Subak Sri Gumana. The instrument used the questionnaire Likert scale which provides choices for respondents to answer. Based on the result of chi-square test, the p-value is 0.002 (p <0.05), so there was a relationship between usage of Personal Protective Equipment (PPE) with farmer complaints due to pesticides in Subak Sri Gumana, Rejasa Village, Tabanan Regency. The conclusion is found a relationship between the usage of personal protective equipment (PPE) with farmers complaints due to pesticides in Subak Sri Gumana, Rejasa Village, Tabanan Regency. These complaints arise because farmers haven’t used Personal Protective Equipment (PPE) and ignore the dangers of using pesticides.
Kualitas Air pada Irigasi Subak di Bali I Gede Dumia Saputra; Sumiyati Sumiyati; I Nyoman Sucipta
Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian) Vol 8 No 2 (2020): September
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.483 KB) | DOI: 10.24843/JBETA.2020.v08.i02.p09

Abstract

Air irigasi sangat berpengaruh pada subak, oleh sebab itu perlu dilakukan pengukuran terhadap pencemaran yang terjadi agar kualitas air tersebut baik untuk subak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air pada irigasi subak di Bali dan dilaksanakan pada tanggal 09 April 2019 pada 9 Subak di 3 (tiga) kabupaten yang ada di Bali, yaitu Subak Air Sumbul, Yeh Anakan dan Air Satang berada di Kabupaten Jembrana, Subak Guama, Subak Selan Bawak dan Jatiluwih berada di Kabupaten Tabanan dan Subak Tegal Kauh Selat, Subak Tohpati dan Subak Bugbug berada di Kabupaten Karangasem. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dan laboratorium, dimana hasil yang didapatkan akan dibandingkan dengan baku mutu air Peraturan Gubernur Bali Nomor 16 tahun 2016 tanggal 14 maret 2016 kualitas air golongan IV. Pengambilan sampel dilakukan pada dua titik yaitu pada Saluran Inlet dan Outlet. Sempel diteliti berdasarkan parameter BOD, COD, DHL (Daya Hantar Listrik), pH, Nitrit (NO2), Fosfat (PO4), dan TDS (Total Padatan Terlarut). Hasil uji paling tinggi pada parameter BOD menunjukan angka 8,078 mg/L terdapat di saluran Inlet subak Selat, COD menunjukan angka 21,735 mg/L di saluran Inlet subak Selat, DHL menunjukan nilai 308 µmhos/cm ada pada saluran Inlet subak Guama dan Selan Bawak, pH menunjukan nilai pH 8,40 di saluran Inlet Subak Bugbug, Nitrit menunjukan angka 2,606 mg/L di saluran Outlet Subak Guama, Fosfat menunjukan nilai 0,214 mg/L disaluran Inlet Subak Guama, TDS menunjukan nilai 238 mg/L pada saluran Inlet dan Outlet Subak Guama. Hasil uji keseluruhan masih sesuai dengan baku mutu air irigasi golongan IV. Irrigation water is very influential on subaks, therefore it is necessary to measure the pollution that occurs so that the water quality is good for subaks. This study aims to determine the quality of water in subak irrigation in Bali and was carried out on April 9, 2019 on 9 subaks in 3 (three) districts in Bali, namely Subak Air Sumbul, Yeh Anakan and Air Satang located in Jembrana Regency, Subak Guama , Subak Selan Bawak and Jatiluwih are in Tabanan Regency and Tegal Kauh Strait Subak, Tohpati Subak and Bugbug Subak are in Karangasem Regency. This research is a field and laboratory research, where the results obtained will be compared with the water quality standard Bali Governor Regulation Number 16 of 2016 dated March 14, 2016 water quality group IV. Sampling is done at two points, namely the Inlet and Outlet Channels. Seals were examined based on the parameters of BOD, COD, DHL (Electrical Conductivity), pH, Nitrite (NO2), Phosphate (PO4), and TDS (Total Dissolved Solids). The highest test results on the BOD parameter showed the figure of 8.078 mg/L was found in the subak Strait Inlet channel, COD showed the number 21.735 mg/L in the Strait subak Inlet channel, DHL showed the value of 308 µmhos/cm in the Guama subak channel and the Selan bawak channel, pH shows a pH value of 8.40 in the Bugbug Subak Inlet channel, Nitrite shows 2.606 mg/L in the Subak Guama Outlet channel, Phosphate shows a value of 0.214 mg/L in the Guama Subak Inlet channel, TDS shows a value of 238 mg/L in the Inlet and Outlet channels Subak Guama. Overall test results are still in accordance with Group IV irrigation water quality standards.
Pengaruh Ketebalan Plastik pada Bangunan Pembibitan Terhadap Pertumbuhan Bibit Terong Ungu (Solanum melongena L.) Varietas Antaboga F1 I Made Yogi Supardika; Ida Bagus Putu Gunadnya; I Nyoman Sucipta
Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian) Vol 11 No 1 (2023): April
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JBETA.2023.v11.i01.p01

Abstract

Terong (Solanum melongena L.) adalah salah satu tanaman tropis. Tanaman ini berasal dari Benua Asia yaitu India dan Birma. Pembibitan tanaman ini sering dilakukan di tempat terbuka sehingga pertumbuhan bibit kurang baik. Bangunan plastik untuk pemeliharaan bibit tanaman terong dibuat dengan tujuan untuk menghindari hujan, sinar matahari yang berlebihan, dan mengurangi hama penyakit yang menyerang tanaman sayuran. Ketebalan plastik sangat yang digunakan sebagai penaung berpengaruh terhadap intensitas cahaya yang diterima oleh tanaman terong. Untuk itu, dilakukan penelitian dengan menutup bangunan pembibitan menggunakan plastik dengan ketebalan 0,04 mm, 0,08 mm, dan 0,12 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik perlakuan memberikan pengaruh nyata (P < 0,05) terhadap perubahan kondisi tempat pemeliharaan bibit dan pertumbuhan bibit, kecuali terhadap berat basah bibit. Perlakuan penutupan bangunan pembibitan menggunakan plastik dengan tebal 0,08 mm memberikan kondisi terbaik dan menghasilkan bibit tanaman terong dengan pertumbuhan terbaik. Eggplant (Solanum melongena L.) is one of tropical plant. This plant comes from the Asian continent, namely India and Burma. Seedlings of this plant are often carried out in the open area so that the growth of seedlings is not quite good. Nursery building that wraped with plastic for the was made with the aim of avoiding rain, excesive sunlight, and reduce pests and diseases that attack vegetable crops. The thickness of the plastic used as shading greatly affects the intensity of light received by eggplant plants. For this reason, a study was conducted by covering the nursery building using plastic with a thickness of 0.04 mm, 0.08 mm, and 0.12 mm. The treatment gave a significant effect (P <0.05) on changes in conditions of growth and seedling growth, except for the wet weight of the seedlings. The treatment of wrapping the nursery using plastic with a thickness of 0.08 mm provided the best conditions and produced eggplant seeds with the best growth.
Modifikasi Mesin Perajang Daun Pandan Berbasis Antropometri untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Pasek Made Sada Wedantara; Putu Gede Budisanjaya; I N. Sucipta
Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian) Vol 6 No 1 (2018): Maret
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.5 KB)

Abstract

Mesin perajang daun pandan yang digunakan di oleh masyarakat saat ini kurang efisien, sehingga pengguna banyak mengalami keluhan. Pengguna (operator) menggeluhkan terjadinya sakit dibagian punggung, pinggang, dan lengan. Modifiksi pada hopper dan tinggi mesin berbasis data antropometri dapat menjadi solusi. Data antropometri yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini diambil dari 14 orang dewasa. Hasil dari modifikasi mesin didapatkan dimensi rumah pisau 69,5 cm x 40 cm x 6,19 cm, dimensi pillow block 10 cm x 6,3 cm x 3,9 cm, dimensi AS poros, plent dan pisau pemotong 38 cm x 35 cm x 38 cm, dimensi pully, V belt dan mesin penggerak listrik 50 cm x 21 cm x 20 cm, dimensi kerangka mesin 63,5 cm x 50,4 cm x 77,5 cm, dimensi Kaki Kerangka Ketinggian Mesin dan Karet Peredam 10 cm x 5 cm x 35cm, dimensi penutup bodi mesin 40 cm x 40 cm x 62,8 cm. Hasil skor poin keluhan penggunaan mesin yang didapat dari setiap poin Nordic Bodi Map masuk dalam kategori tidak sakit dengan skor poin 1,22. Sedangkan untuk hasil dari produktivitas mesin sebanyak 0,0014 kg denyut nadi/menit diambil dari rata-rata data secara keseluruhan. Pandan cutting machine used by the community is currently less efficient, so that users experience many complaints. User (operator) complained of back pain, waist, and arms. Modifications to the hopper and high engine of the anthropometry-based machine can be used as a solution. The anthropometric data used as the sample in this research was taken from 14 adultsThe result of machine modification obtained that dimension of house knife 69,5 cm x 40 cm x 6,19 cm, of pillow block 10 cm x 6,3 cm x 3,9 cm, of AS shaft, plent and cutting knife 38 cm x 35 cm x 38 cm, pully, V belt and electric drive machine 50 cm x 21 cm x 20 cm, machine frame 63,5 cm x 50,4 cm x 77,5 cm, of machine height frame height and rubber of silencer 10 cm x 5 cm x 35cm, bodi cover 40 cm x 40 cm x 62.8 cm. The result of score of machine use complaint poin got from every poin of Nordic Bodi Map included in category not sick with score poin 1,22. As for the productivity of the machine was 0,0014 kg pulse/minute taken from the average data of chopping, working time and work pulse.
Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Pekerja Pada Perusahaan Penyosohan Beras di Desa Jagapati, Angantaka, Sedang kec. Abiansemal kab. Badung Krisna Dwipayana; I Nyoman Sucipta; I Putu Gede Budisanjaya
Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian) Vol 8 No 1 (2020): April
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.428 KB) | DOI: 10.24843/JBETA.2020.v08.i01.p05

Abstract

This study aims to determine the effect of occupational safety and health (K3) on worker performance and to find out the factors that most influence the performance of workers in the rice fueling company. The questionnaire was used as a data collection tool that was disseminated to 20 employees in the suppression of rice in the area of ??Sedang, Angataka, jagapati, Kec.Abiansemal, Kab. Kadung. Analysis of this study were emalyzed using validity test, normality test, reliability test and linear regression test. The results of the validity test analysis are 9 invalid questions. The results of the normality test, the data are normally distributed with a significance value of 0.819. The reliability test obtained the results of the data that was reliable with the value of Cronbach's Alpha 0.933. As well as the analysis of the linear regression test the results are closely related. From the research conducted it can be concluded that (1) the relationship of Occupational Safety and Health (K3) to the workforce can be seen from the magnitude of the coefficient of determination (R2) the relationship between the factors that influence K3 and the performance of workers. The performance of workers with supervisory factors has a coefficient of determination of 61.27% and with occupational safety of 88.51%, with health of workers of 86.09%, (2) Factors that most influence the performance of workers in the company of raising rice are factors of work safety, where the closeness of the relationship between the two is 61.27%.
Pemberian Kudapan (Makanan Ringan) Pada Petani Daun Bawang Prei Untuk Menurunkan Kelelahan dan Beban Kerja Saat Bekerja di Kebun Stephanie Ulyta Bena Sagala; I Nyoman Sucipta; I Wayan Tika
Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian) Vol 10 No 1 (2022): April
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JBETA.2022.v10.i01.p15

Abstract

ABSTRAK Kelelahan dan beban kerja yang tinggi dapat menyebabkan berkurangnya energi dalam diri manusia sehingga pekerjaan tidak dapat diselesaikan dengan baik. Jumlah kalori yang tidak memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh akan menyebabkan menurunnya batas kapasitas fisik seseorang. Salah satu solusi untuk menjaga agar jumlah kalori tersedia mencukupi kebutuhan metabolisme adalah dengan pengaturan jadwal makanan pokok dan kudapan pada saat bekerja. Salah satu bentuk penjadwalan tersebut adalah kudapan pada jam 10.00 pagi dengan kandungan zat kalori 10% kebutuhan kalori setiap hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian kudapan (makanan ringan) dapat menurunkan kelelahan dan beban kerja petani daun bawang prei. Jenis kudapan (makanan ringan) yang akan diberikan pada penelitian ini adalah satu botol air mineral 600 ml dengan 0 kkal, satu buah kue getas 110 kkal, satu buah martabak mini 100 kkal, dan satu buah kue lapis 118 kkal. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Unit yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30 unit dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Data kelelahan didapatkan secara subjektif yaitu dengan cara mengisi kuisioner kelelahan Fatigue Severity Scale untuk mengetahui tingkat perasaan kelelahan yang dialami oleh unit sedangkan untuk data beban kerja didapatkan dengan penghitungan denyut nadi (sebelum bekerja dan selesai bekerja) dan mengisi kuisioner beban kerja NASA-TLX. Dalam penelitian ini digunakan analisis data dengan uji validitas, uji reabilitas, uji normalitas Kolmogorov-Smirnov, dan uji statistic Paired Sample T-Test. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada penurunan kelelahan sebesar 24% dan penurunan beban kerja sebesar 7% pemberian kudapan (makanan ringan) pada petani daun bawang prei, tetapi tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara jumlah denyut nadi yang tidak diberikan kudapan (makanan ringan) dengan jumlah denyut nadi yang diberikan kudapan (makanan ringan). Sehingga, dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa para petani daun bawang prei di Bukit Catu merupakan pekerja yang tidak memiliki beban kerja yang tinggi tetapi petani merasakan kelelahan yang cukup tinggi. ABSTRACT Fatigue and a high workload cause a decrease in energy in humans so that work cannot be completed properly. The number of calories that do not meet the body's metabolic needs will cause a decrease in a person's physical capacity. One solution to keep the number of calories available to meet the basic needs of metabolism is to schedule meals and snacks at work. One of the scheduling is a snack at 10.00 am with a calorie content of 10% of daily calorie needs. This study aims to determine whether the provision of snacks can reduce fatigue and workload of leek farmers. The snacks that will be given in this study are one bottle of 600 ml mineral water with 0 kcal, one 110 kcal kue getas, one 100 kcal martabak mini, and one 118 kcal kue lapis. This type of research uses descriptive quantitative methods. The units used in this study found 30 units using the purposive sampling technique. Subjective fatigue data was obtained by filling out the Fatigue Severity Scale questionnaire to determine the level of fatigue experienced by the unit while the workload data was obtained by calculating the pulse (before work and completion) of work and filling out the NASA-TLX workload questionnaire. This study used data analysis with validity test, reliability test, normality test Kolmogorov-Smirnov, and statistical test Paired Sample T-Test. The results show that there is a decrease in fatigue by 24% and a decrease in workload by 7% by giving snacks to leek farmers, but there is no significant difference between the number of pulses that are not given snacks and the number of pulses given the snack. So, from the results, it says that leek farmers in Bukit Catu are workers who do not have a high workload but farmers experience high fatigue.