I Nyoman Sucipta
Program Studi Teknik Pertanian Dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung,Bali, Indonesia

Published : 27 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Pendekatan SHIP (Sistemik, Holistik, Interdisipliner, Partisipatori) pada Program Biogas di Desa Kelating, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan Provinsi Bali I Nyoman Sucipta; I Made Nada; Wayan Citra Wulan
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program biogas sudah dikenal di Indonesia sejak lama. Adanya program tersebut berbagaimanfaat yang diperoleh selain untuk pengadaan energi juga merupakan teknologi yang tanggapterhadap kebutuhan masyarakat, terutama dalam pengolahan limbah untuk mengurangipencemaran lingkungan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program biogasdan karakteristik pengguna bioreaktor di desa KelatingKendala program biogas di desaKelating, terutama dalam sistem dan disain biorektor serta pengolahan kotoran sapi menjadikompos dianggap lebih menguntungkan. Juga program biogas di desa tersebut berbasis individuyang sedikit sekali melibatkan partisipasi masyarakat. Pada kondisi tersebut biasanya petanitidak tidak mampu mengarahkan kemampuannya secara optimal. Berbeda dengan programberbasis masyarakat adalah pelibatan fisik, mental, emosi, pikiran dan prilaku seseorang didalam situasi kegiatan kelompok dan mengupayakan agar setiap orang berkontribusi samadalam menentukan hasil kelompok dan dalam menyampaikan pendapatnya. Salah satupendekatan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut adalah denganpendekatan SHIP (SHIP Approach) Sistemik (Systemics), Holistik (Holistics), Interdisipliner(Interdiciplinary) dan Partisipatori (Participatory). Pada tahap pelaksanaan penelitian, langkahlangkahyang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan pengumpulan data dengan mengisikuesioner penilaian petani terhadap program biogas. Karakteristik pengguna bioreaktor adalahberjenis kelamin laki-laki dengan rentangan umur antara 38 sampai 55 tahun, rerata 47,00 ±5,21 tahun. Berat badan subyek berkisar antara antara 55 sampai 72 kg dengan rerata 66,45 ±4,50 kg, dan tinggi badannya berada pada rentangan 155 sampai 175 cm dengan rerata 167,60 ±4,75 cm. Pengalaman kerja subyek berkisar antara 13 sampai 24 tahun dan rerata 23,70 ± 5,93tahun. Hasil analisis SWBR (strength, weakness, benefit dan risk), kelebihan yang ada di dalamdiri anggota kelompok menjadi strength, kelemahan menjadi weakness, keuntungan yangdiperoleh dengan adanya perbaikan menjadi benefit, dan resiko yang akan dihadapi bilaperbaikan dilakukan menjadi risk, dengan demikian pelaksanaan program biogas di desaKelating tetap tidak terlaksana dengan baik walaupun sudah melibatkan petani, tokohmasyarakat, pimpinan, kepala lingkungan dan instansi terkait, hal tersebut karena berbagaiketerbatasan terutama pola fikir tentang manfaat biogas.
Rancang Bangun Pengendali Suhu, Kelembaban Udara dan Cahaya dalam Greenhouse Berbasis Arduino dan Android I Putu Gede Budisanjaya; I Nyoman Sucipta
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 3 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JITPA.2018.v03.i02.p03

Abstract

Budidaya tanaman dalam greenhouse, menghasilkan tanaman dengan dimensi fisik yang lebih baik daripada tanaman yang dibudidayakan diluar greenhous, karena dengan membudayakan tanaman dalam greenhouse kita dapat mengendalikan kondisi atau variabel yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, adapun kondisi yang perlu dikendalikan dalam greenhouse antara lain adalah suhu, kelembaban udara dan intensitas sinar dalam greenhouse. Penelitian ini bertujuan untuk membuat alat pengendali suhu, kelembaban dan intensitas sinar dalam greenhouse dengan menggunakan Arduino Mega 2560 sebagai pemroses, sensor DHT22 sebagai sensor suhu dan kelembaban udara, sensor BH1750 sebagai sensor intensitas sinar. Alat pengendali ini yang nantinya akan mengendalikan on/off kipas exhaust, led fotosintesis, dan pompa air. Sensor DHT22 memiliki error pengukuran suhu sebesar 1,28% dan kelembaban 1,64%. Sensor BH1750 memiliki pengukuran intensitas cahaya sebesar 8,21%. Kondisi suhu, kelembaban udara, dan intensitas sinar dapat dipantau dan dikendalikan secara remote dengan menggunakan smartphone bersistem operasi Android
Coffee Area (Subak Abian Tri Guna Karya Kintamani Bangli) Based Waste Management Potential to Generate Renewable Energy Sources and Nutrition INyoman Sucipta
Media Ilmiah Teknologi Pangan (Scientific Journal of Food Technology) Vol 2 No 2 (2015)
Publisher : Master Program of Food Science and Technology, Faculty of Agricultural Technology, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bali island has 5.632.86 km2 area with a total area of 36.298 hectares of coffee farm in 2004with production 3.696.206 15386.405 tons of Arabica coffee and Robusta coffee produces tonsof waste is high enough. The results of the proximate analysis of robusta coffee waste containingprotein, crude fiber and fat is high at 6.67 to 12.43% crude protein, fiber kasar11,05-21,40%, fat1.04 to 1.07%, while the calcium 0 , 21 to 0.34% and 0.02-0.07% phosfor.Materials (coffee waste) inserted through the container revenue in accordance with thetreatment, then allowed to ferment anaerobically for 35 days, if the bio-gas already formed inlarge volume, then the bio-gas flow from the inner tube to cleaners tube which then exits througha gas hose. Bio-gas has started to form when the water in the U manometer and hose materialspointer moves upward.Parameters measured were the temperature of the fermentation medium was measured with athermometer scale 0-100oC. Volume of bio-gas can be shown on the hose raw material pointerwas the changes of the surface of raw material height multiplied by its width. Gasbio pressureinside the bioreactor was measured using a manometer U scaleD 3-3 cm. gasbio production wasmeasured by thermik properties of the gas or through the ideal gas equation (Sutanto, 1982).Technical analysis measured through the strength of materials, dimensions and weight. Thecontent of gasbio is observed from methanogenic process is methane gas, and of the hydrolysisand acidification processes was carbon dioxide gas using a Shimadzu GC-7A kromatograf modelChemical analysis of coffee waste and bio-gas as byproduct was crude fiber, nitrogen, fattyacids, calcium, phosphorus, iron, magnesium, manganese, potassium, sodium and zinc as well ascaffeine using atomic spetrophotometes.Handling of coffee waste using region-based bioreactors (Subak Abian Tri to workKintamani Bangli) generate renewable energy, a source of nutrients and bioactive and spawned aculture of energy saving, clean and healthy
Studi Nilai Tambah Komoditi Buah Stroberi pada Tiara Dewata Distribution Center Denpasar Putu Diah Sriagustini; I Gusti Ngurah Apriadi Aviantara; I Nyoman Sucipta
Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian) Vol 11 No 2 (2023): IN PRESS
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Stroberi (Fragaria x ananassa Duchesne) merupakan salah satu komoditi tinggi peminat di Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara kerja rantai pasokan buah stroberi dari petani ke supermarket (Tiara Dewata Distribution Center Denpasar). Penelitian ini dilakukan melaui dua tahapan, dimana tahap pertama adalah observasi struktur kerja rantai pasokan menggunakan cara analisis deskriptif-kualitatif dan tahap kedua adalah obsevasi nilai tambah tiap-tiap titik pasokan menggunakan metode Hayami. Penelitian ini menggunakan dua metode sampling, yaitu total sampling dan purposive sampling. Metode total sampling digunakan untuk menentukan sampel pada tingkat pengepul dan supermarket dan metode purposive sampling akan dipakai untuk menentukan sampel di tingkat petani. Hasil penelitian menunjukkan pola aliran rantai pasokan stroberi terdiri dari Pola I (petani menjual ke pengepul untuk dijual ke supermarket) dan Pola II (Petani menjual langsung ke supermarket). Nilai tambah terbesar dilakukan oleh pihak supermarket yaitu sebesar Rp 39.184 per kilogram, petani yang menjual ke pengepul memberikan nilai tambah sebesar Rp 17.989 per kilogram, petani yang menjual ke supermarket memberikan nilai tambah sebesar Rp 20.155 per kilogram, dan n ilai tambah terkecil diberikan oleh pengepul yaitu sebesar Rp 4.745 per kilogram. Abstract Strawberry (Fragaria x ananassa Duchesne) is one of the high-demand commodities in Bali. This study aims to determine how the strawberry supply chain works from farmers to supermarkets (Tiara Dewata Distribution Center Denpasar). This research consists of two stages, the observation of the working structure of the supply chain using descriptive-qualitative analysis and the added value of each supply point using the Hayami method. This study used total sampling (to determine the sample at the collector and supermarket level) and purposive sampling (to determine the farmer level). The results showed that the flow pattern of the strawberry supply chain consisted of Pattern I (farmers selling to collectors and collectors selling to supermarkets) and Pattern II (farmers selling directly to supermarkets). The biggest added value by the supermarket (Rp. 39,184 per kilogram). Farmers who sell to collectors provide the added value of Rp. 17,989 per kilogram. Farmers who sell to the supermarket provide the added value of Rp. 20,155 per kilogram. The smallest added value by collectors is Rp. 4,745 per kilogram.
Kajian Kerawanan Bencana Kekeringan di Kabupaten Gunungkidul di Yogyakarta, Indonesia Luh Wiwin Pradnya Dewi; Ni Nyoman Sulastri; Ngadisih Ngadisih; I Nyoman Sucipta
Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian) Vol 12 No 1 (2024): April
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JBETA.2024.v12.i01.p01

Abstract

Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta yang wilayahnya didominasi oleh perbukitan karst. Gunungkidul memiliki curah hujan rata-rata 1.881,94 mm/tahun yang menjadikan daerah ini berpotensi mengalami kekeringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membuat peta kerawanan kekeringan di wilayah Gunungkidul. Metode yang akan digunakan dalam menganalisis data yakni dengan pemberian skor dan bobot pada masing-masing parameter curah hujan, jenis tanah, penggunaan lahan, kemiringan lereng dan suhu permukaan untuk menghasilkan peta kerawanan kekeringan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Gunungkidul memiliki curah hujan sedang dengan intensitas berkisar 2100-2385 mm/tahun dengan jenis tanah yang didominasi oleh jenis tanah mediteranian dengan luasan 79.254,8 ha atau sekitar 54% dari seluruh wilayah penelitian. Penggunaan lahan didominasi oleh tegalan dengan 56.229 ha atau sekitar 38% dari seluruh wilayah penelitian dengan kemiringan lereng datar yang luas wilayahnya 50.037 sekitar 33,69% dari seluruh wilayah penelitian dan suhu permukaan yang homogen yakni 26,74oC. Data tersebut kemudian di overlay dengan penentuan indeks bahaya kekeringan yang diklasifikasikan menjadi 4 kelas yakni aman, agak rawan, rawan, dan sangat rawan. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Gunungkidul secara umum sangat rentan terhadap bencana kekeringan dengan kekeringan yang terjadi adalah kekeringan geometeorologis dimana tingkat kerawanan kekeringan paling besar dipengaruhi oleh curah hujan, jenis tanah dan penggunaan lahan. ABSTRACT Gunungkidul is a district in the Special Region of Yogyakarta whose territory is dominated by karst hills. Gunungkidul has an average rainfall of 1.881,94 mm/year which makes this area potentially experience drought. This study aims to determine and create a drought vulnerability map in the Gunungkidul region. The method that will be used in analyzing the data is by giving scores and weights to each parameter of rainfall, soil type, land use, slope, and surface temperature to produce a drought vulnerability map. The results of this study indicate that Gunungkidul has moderate rainfall with intensities ranging from 2100-2385 mm/year with soil types dominated by Mediterranean soil types with an area of ??79.254,8 ha or around 54% of the entire study area. Land use is dominated by moor areas with 56.229 ha or around 38% of the entire study area with flat slopes with an area of ??50.037 or about 33.69% of the entire study area and a homogeneous surface temperature of 26.74 oC. The data is then overlaid by determining the drought hazard index which is classified into 4 classes namely safe, somewhat vulnerable, vulnerable, and very vulnerable. From the results of the analysis, it can be concluded that Gunungkidul, in general, is very vulnerable to drought the drought that occurs is a geometeorological drought where the level of drought vulnerability is most influenced by rainfall, soil type, and land use.
Pengaruh Suhu Pengeringan dan Masa Simpan terhadap Karakteristik Biji Kakao (Theobroma cacao L.) Hasil Fermentasi Ni Kadek Febrina Dwi Pradnyadari; Pande Ketut Diah Kencana; I Nyoman Sucipta
Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian) Vol 12 No 2 (2024): IN PRESS
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu pengeringan terhadap karakteristik biji kakao hasil fermentasi serta mendapatkan kombiniasi suhu pengeringan dan masa simpan terbaik. Penelitian ini mengunakan Rancang Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor, yaitu lama penyimpanan (7 hari dan 14 hari) dan suhu (50 oC, 60 oC, dan 70 oC). Biji kakao dipanen dan di fermentasi menggunakan kotak kayu albesia berukuran 26cm x 25cm x 23cm dengan ketebalan 2 mm selama 7 hari. Benih direndam dan dicuci dengan air mengalir setelah proses fermentasi selesai. Pengeringan dimulai dengan memasukan biji ke dalam alat dehydrator ST-02. Hasil penelitian menunjukan suhu dan waktu pengeringan berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap parameter kadar air, kadar lemak, uji pH dan organoleptik meliputi warna, tekstur, aroma. Kombinasi perlakuan terbaik adalah pada suhu 50°C (S1) dengan waktu pengeringan 20jam dan masa simpan 7 hari (P1) menghasilkan biji kakao kering dengan karakteristik sesuai 2323:2008 biji kakao, SNI 3749:2009 lemak kakao dan hasil uji organoleptic, Kadar air 6,04%, kadar lemak 36,52%, pH 4,60, uji hedonik warna 4,13, tekstur biji 3,93, dan aroma biji 4,13. Abstract This research was conducted to determine the effect of temperature and drying time on the characteristics of fermented cocoa beans and to obtain the best combination of drying temperature and shelf life. This research used a completely randomized design (CRD) with two factors :storage time (7 days and 14 days) and temperature (50°C, 60°C, and 70°C). Cocoa beans are harvested and fermented using an albesia wood box measuring 26cm x 25cm x 23cm with a thickness of 2 mm for 7 days.the seed are soaked and washed with running water arter the fermentation process in complete. Drying begins by placing the seeds into the ST-02 dehydrator.. The research results showed that temperature and drying time had a significant effect (P<0.05) on the parameters of water content, fat content,pH, organoleptic tests including color, texture, aroma. The best treatment combination is at a temperature of 50°C (S1) with a drying time of 20 hours and a storage period of 7 days (P1) to produce dry cocoa beans with characteristics according to 2323:2008 cocoa beans, SNI 3749:2009 cocoa butter and organoleptic test results. water content 6.04%, fat content 36.52%, pH 4.60, color hedonic test 4.13, seed texture 3.93, and seed aroma 4.13.
Analisis Saluran Distribusi Pemasaran dan Margin Pemasaran Buah Stroberi (Fragaria x ananassa) di Kecamatan Baturiti hingga ke Konsumen Stefani Novita Mayos; I Gusti Ngurah Apriadi Aviantara; I Nyoman Sucipta
Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian) Vol 12 No 2 (2024): IN PRESS
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Strawberry is a fruit plant that has high economic value. This study aims to determine the marketing distribution channels for strawberries from farmers in Baturiti to final consumers and calculate the marketing margins obtained on each distribution channel. This research was carried out in Candikuning Village, Baturiti District, Tabanan Regency. This research was conducted in September-October 2022. This research used a survey method using a sampling technique, namely purposive and snowball sampling. The populations observed were farmers, collectors, market traders and consumers totaling 35 respondents. There are 3 distribution channels for strawberries in Baturiti, Tabanan Regency, from farmers in Baturiti to final consumers, namely Line I (Farmer - Collectors - Traditional/Modern traders - Consumer), Line II (Farmer - Collectors - Hotels/Restaurants), Line III (Farmer - Collectors - Strawberry Processing Factory). Marketing margin and profit margin on each distribution channel of strawberries in Baturiti, Tabanan Regency from farmers in Baturiti to the final consumer, namely in line I the marketing margin is IDR 10.000,00./kg and profit margin is IDR 5.875,00/kg, Line II margin marketing IDR 13.000,00/kg and profit margin IDR 8.875,00/kg, Line III marketing margin IDR 13.000,00/kg and profit margin IDR 9.250,00/kg. Stroberi merupakan salah satu tanaman buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Penelitiaan ini bertujuan untuk mengetahui jalur distribusi pemasaran buah stroberi dari petani Di Baturiti hingga ke konsumen akhir dan menghitung margin pemasaran yang diperoleh pada setiap jalur distribusi.Penelitiaan ini dilaksanakan di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Penelitiaan ini dilakukan pada bulan September-Oktober 2022. Penelitiaan ini menggunakan metode survei yang menggunakan Teknik pengambilan sampel yaitu purposive dan snowball sampling. Populasi yang diamati adalah petani, pengepul, pedagang pasar dan konsumen yang totalnya berjumlah 35 responden. Terdapat 3 jalur distribusi buah stroberi di Baturiti, Kabupaten Tabanan dari petani di Baturiti hingga ke konsumen akhir yaitu Jalur I (Petani - Pengepul - Pedagang pasar Tradisional/Modern - Konsumen), Jalur II (Petani - Pengepul Hotel/Restaurant), Jalur III (Petani - Pengepul - Pabrik Pengolahan Stroberi). Margin pemasaran dan margin keuntungan pada setiap jalur distribusi buah stroberi di Baturiti, Kabupaten Tabanan dari petani di Baturiti hingga ke konsumen akhir yaitu pada jalur I margin pemasaran sebesar Rp 10.000,00/kg dan margin keuntungan sebesar Rp 5.875,00/kg, Jalur II margin pemasaran sebesar Rp 13.000,00/kg dan margin keuntungan sebesar Rp 8.875,00/kg, Jalur III margin pemasaran sebesar Rp 13.000,00/kg dan margin keuntungan sebesar Rp 9.250,00/kg.