Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Cendekia Eksakta

ANALISA SEBARAN KESUBURAN TANAH LAHAN SAWAH (STUDI KASUS DAERAH PERTANIAN KOTA SEMARANG) Prabowo, Rossi; Bambang, Aziz Nur; Sudarno, Sudarno
CENDEKIA EKSAKTA Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/ce.v6i1.3031

Abstract

ABSTRAK Kesuburan tanah sangat penting bagi pertumbuhan suatu tanaman pada lingkungan pertanian, kesuburan tanah tdiak terlepas dari ketersediaan unsur hara pada takaran dan kesetimbangan tertentu secara berkesinambungan, unsur hara dalam tanah mengalami perubahan tergantung pada musim, proses pengolahan lahan dan jenis tanaman yang di budidayakan. Evaluasi kesuburan tanah di perlukan guna pendiagnosaan masalah- masalah keharaan dalam tanah dan pembuatan anjuran pemupukan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jenis tekstur dan profil kesuburan tanah lahan sawah di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode survey lapangan dan uji tanah lahan persawahan di Laboratorium. Pengambilan sampel di Kota Semarang hanya difokuskan pada lahan persawahan. Hasil menunjukkan bahwa tekstur tanah pada ketiga lokasi penelitian menunjukkan tekstur yang berbeda beda. Pada wilayah pudak payung di dominasi tekstur sedang, sedangkan di wilayah Sumur Rejo didominasi tekstur kasar dan di wilayah Ngijo di dominasi tekstur sedang dan agak halus. Sampel tanah pada lokasi penelitian menunjukkan bahwa tanah tersebut mempunyai kandungan kation kation yang masih kurang. pH tanah (pH H2O dan pH KCl) pada ketiga lokasi penelitian merupakan tanah ultisol yaitu tanah mineral yang pH-nya berada diantara 4,00 - 6,00. Penetapan kadar C-organik tanah sawah pada lokasi penelitian dari masing-masing lokasi tergolong rendah dengan nilai berkisar 1,80 – 2,38. Kandungan fosfor tanah pada lokasi penelitian yang diamati berkisar 128,07 me/100g – 196,50 me/100g. Kandungan K total tanah dari masing – masing lokasi penelitian berkisar 23,77 – 153,00. Kata Kunci: Kesuburan Tanah, Sawah
ANALISIS NILAI TAMBAH DAUN KERSEN SEBAGAI BAHAN BAKU SIRUP PADA CV HARYO INDUSTRI KABUPATEN KENDAL Istanto, Istanto; Prabowo, Rossi
CENDEKIA EKSAKTA Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/ce.v6i1.3037

Abstract

Abstrak Added value is the addition of the value of a product before the production process is carried out and after the production process is done. Processing of kersen leaves into kersen leaf syrup is done with the aim of increasing selling value. Through the activities of the production process, it is possible to provide added value as a result of the issuance of costs, resulting in higher new prices and greater profits.The purpose of this study is to find out how much value added from the processing of kersen leaves to syrup in the CV.HaryoIndustri home industry in Kendal Regency. The basic method of this research is descriptive method while the method of implementation is a case study technique that is in the home industry business of CV Haryo Industri in Kendal Regency. The number of respondents interviewed as many as 6 people consisted of business owners and labor. While collecting data and information with interview techniques, recording and observation.The results showed that the gross added value in the business of making leaf syrup in CV Haryo Industries Kendal Regency obtained a value of Rp. 177,210,000, net added value of Rp. 166,798,958, added value per syrup raw material is Rp. 402,750 / kg, and added value per workforce of Rp. 54,903 / JKO. While the total costs incurred by CV Haryo Industri in making syrup of kersen leaves in a one-year production period amounted to Rp. 214,561,042. These costs are obtained from the sum of the fixed costs of Rp. 38,281,042 with variable costs of Rp. 176,280,000. Whereas the amount of receipts for making syrup from the leaves of CV Haryo Industries during 2017 amounted to Rp. 277,830,000 / year with an income of Rp. 63,268,958 / year. Kata Kunci: Kersen, Value added, financial aspects
ANALISIS NILAI TAMBAH DAUN KERSEN SEBAGAI BAHAN BAKU SIRUP PADA CV HARYO INDUSTRI KABUPATEN KENDAL Istanto Istanto; Rossi Prabowo
CENDEKIA EKSAKTA Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3194/ce.v4i2.3053

Abstract

Abstrak Added value is the addition of the value of a product before the production process is carried out and after the production process is done. Processing of kersen leaves into kersen leaf syrup is done with the aim of increasing selling value. Through the activities of the production process, it is possible to provide added value as a result of the issuance of costs, resulting in higher new prices and greater profits.The purpose of this study is to find out how much value added from the processing of kersen leaves to syrup in the CV.HaryoIndustri home industry in Kendal Regency. The basic method of this research is descriptive method while the method of implementation is a case study technique that is in the home industry business of CV Haryo Industri in Kendal Regency. The number of respondents interviewed as many as 6 people consisted of business owners and labor. While collecting data and information with interview techniques, recording and observation.The results showed that the gross added value in the business of making leaf syrup in CV Haryo Industries Kendal Regency obtained a value of Rp. 177,210,000, net added value of Rp. 166,798,958, added value per syrup raw material is Rp. 402,750 / kg, and added value per workforce of Rp. 54,903 / JKO. While the total costs incurred by CV Haryo Industri in making syrup of kersen leaves in a one-year production period amounted to Rp. 214,561,042. These costs are obtained from the sum of the fixed costs of Rp. 38,281,042 with variable costs of Rp. 176,280,000. Whereas the amount of receipts for making syrup from the leaves of CV Haryo Industries during 2017 amounted to Rp. 277,830,000 / year with an income of Rp. 63,268,958 / year. Kata Kunci: Kersen, Value added, financial aspects
KADAR NITRIT PADA SUMBER AIR SUMUR DI KELURAHAN METESEH, KEC. TEMBALANG, KOTA SEMARANG Rossi Prabowo
CENDEKIA EKSAKTA Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3194/ce.v1i2.1725

Abstract

Sumber daya alam berupa air tanah merupakan karunia Tuhan yang harus dilestarikan untuk kepentingan generasi yang akan datang. Salah satu parameter kualitas air tanah adalah kandungan nitrit. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kadar nitrit dan kategori dari air sumur yang ada di daerah Meteseh kecamatan tembalang. Metode Penelitian yang dilakukan adalah observasi langsung dan pengamatan laboratorium, kemudian dinalisis dengan pendekatan deskriptif kuantitatif, untuk menggambarkan kandungan nitrat pada beberapa lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan kadar rata-rata nitrat pada air sumur di kelurahan meteseh, kecamatan tembalang Kota Semarang adalah ; 0.051608 mg/l. Beberapa dusun di desa Meteseh mempunyai air tanah yang tidak sesuai baku mutu.
ANALISA SEBARAN KESUBURAN TANAH LAHAN SAWAH (STUDI KASUS DAERAH PERTANIAN KOTA SEMARANG) Rossi Prabowo; Aziz Nur Bambang; Sudarno Sudarno
CENDEKIA EKSAKTA Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3194/ce.v4i2.3048

Abstract

ABSTRAK Kesuburan tanah sangat penting bagi pertumbuhan suatu tanaman pada lingkungan pertanian, kesuburan tanah tdiak terlepas dari ketersediaan unsur hara pada takaran dan kesetimbangan tertentu secara berkesinambungan, unsur hara dalam tanah mengalami perubahan tergantung pada musim, proses pengolahan lahan dan jenis tanaman yang di budidayakan. Evaluasi kesuburan tanah di perlukan guna pendiagnosaan masalah- masalah keharaan dalam tanah dan pembuatan anjuran pemupukan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jenis tekstur dan profil kesuburan tanah lahan sawah di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode survey lapangan dan uji tanah lahan persawahan di Laboratorium. Pengambilan sampel di Kota Semarang hanya difokuskan pada lahan persawahan. Hasil menunjukkan bahwa tekstur tanah pada ketiga lokasi penelitian menunjukkan tekstur yang berbeda beda. Pada wilayah pudak payung di dominasi tekstur sedang, sedangkan di wilayah Sumur Rejo didominasi tekstur kasar dan di wilayah Ngijo di dominasi tekstur sedang dan agak halus. Sampel tanah pada lokasi penelitian menunjukkan bahwa tanah tersebut mempunyai kandungan kation kation yang masih kurang. pH tanah (pH H2O dan pH KCl) pada ketiga lokasi penelitian merupakan tanah ultisol yaitu tanah mineral yang pH-nya berada diantara 4,00 - 6,00. Penetapan kadar C-organik tanah sawah pada lokasi penelitian dari masing-masing lokasi tergolong rendah dengan nilai berkisar 1,80 – 2,38. Kandungan fosfor tanah pada lokasi penelitian yang diamati berkisar 128,07 me/100g – 196,50 me/100g. Kandungan K total tanah dari masing – masing lokasi penelitian berkisar 23,77 – 153,00. Kata Kunci: Kesuburan Tanah, Sawah
ANALISIS TANAH SEBAGAI INDIKATOR TINGKAT KESUBURAN LAHAN BUDIDAYA PERTANIAN DI KOTA SEMARANG Rossi Prabowo; Renan Subantoro
CENDEKIA EKSAKTA Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3194/ce.v2i2.2087

Abstract

Profil kesuburan tanah merupakan hal yang  penting dalam pertanian karena merupakan media utama dalam bercocok tanam. Penggunaan pupuk kimia dan pestisida secara terus menerus dan berlebihan akan dapat menimbulkan perubahan sifat fisika dan kimia tanah yang pada akhirnya akan dapat menyebabkan tanah menjadi kritis. Salah satu upaya untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah adalah melalui diagnosa unsur hara dalam tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui parameter kesuburan tanah pada lahan budidaya pertanian di kota Semarang. Tujuan tersebut dicapat melalui pengambilan dan uji sampel tanah yang diambil dari lahan budidaya pertanian di kota Semarang. Parameter yang diuji meliputi KTK; KB; C-organik; P Total dan K total. Berdasarkan parameter tersebut kemudian dianalisa sifat-sifat tanah untuk mengetahui tingkat kesuburannya. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar tanah sampel masih mengandung unsur hara yang dapat dilihat dari hasil analisa parameter pH yang bernilai negatif. Hasil penetapan kadar C-organik tanah pada lokasi penelitian dari masing-masing lokasi tergolong rendah sampai sangat rendah dengan nilai berkisar 0,80 – 1,30. Unit lahan yang memiliki kriteria rendah. Hasil pengukuran pH tanah (pH H2O dan pH KCl) pada ketiga lokasi penelitian merupakan tanah ultisol yaitu tanah mineral. Terdapat dua kriteria P total tanah daerah penelitian yaitu P total dengan kriteria sangat rendah meliputi lokasi di Desa Jetis Kel. Ngijo. Kecamatan Gunungpati dengan komoditas Singkong sedangkan kriteria tinggi meliputi Citra Agro nursery Kota Semarang dengan komoditas Kelengkengdan Sampel tanah Ds. Lerep. Kec. Ungaran Barat dengan komoditas Jagung. Kata Kunci: budidaya  ,kesuburan, lahan  
KONTRIBUSI PENGGEMUKAN TERNAK KAMBING TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI (Studi Kasus Di Kecamatan Demak Kabupaten Demak) Akhmad Utomo; Dewi Hastuti; Rossi Prabowo
CENDEKIA EKSAKTA Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3194/ce.v3i2.2478

Abstract

Kecamatan Demak memiliki potensi ternak kambing ke tiga di Kabupaten Demak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan usaha penggemukan ternak kambing, faktor-faktor yang mempengaruhinya dan prosentase kontribusi terhadap pendapatan total rumah tangga petani. Metode penelitian dilakukan dengan cara survei dan wawancara langsung untuk mengumpulkan data primer dari responden dan data sekunder dari dinas terkait. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu mengambil 10 desa yang memiliki petani dengan usaha sampingan penggemukan kambing. Sampel petani setiap desa diambil dengan menggunakan metode Insidental sampling. Jumlah responden sebanyak 50 orang. Analisis data menggunakan deskriptif analitis, Analisis biaya, Penerimaan dan Pendapatan, Rumus Kontribusi serta Analisis Regresi Linier Berganda. Hasil dan pembahasan menunjukkan rata-rata jumlah kepemilikan ternak sebanyak 9 ekor kambingpetani dengan biaya yang dikeluarkan Rp. 7.896.000 per 6 bulan dan rata-rata penerimaan Rp. 18.408.000, sedangkan rata-rata pendapatan sebesar Rp. 8.565.000 atau memberikan keuntungan per satu ekor kambing sebsar Rp. 886.500. Berdasarkan uji F  menunjukan variabel luas kandang, umur peternak, pengalaman berternak, jumlah ternak dan pakan ternak secara bersama sama berpengaruh sangat nyata terhadap pendapatan usaha penggemukan ternak kambing. Sedangkan hasil uji t menunjukkan variabel umur peternak berpengaruh tidak nyata. Rata-rata kontribusi dari pendapatan usaha penggemukan ternak kambing terhadap pendapatan total rumah tangga petani sebesar 19%, sehingga usaha ternak kambing hanya merupakan pendukung terhadap komoditas pertanian dan bisa digolongkan sebagai usaha yang bersifat sambilan karena kontribusinya kurang dari 30%. Kata kunci : Demak, Kambing, Pendapatan, Kontribusi, Regresi