Claim Missing Document
Check
Articles

Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Bawang Merah (Allium Ascalonium l) Di Kabupaten Demak Awami, Shofia Nur; Sa'diyah, Khalimatus; Subekti, Endah
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Vol 3, No 2 (2018): November 2018
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ag.v3i2.1115

Abstract

This research aimed to determine the cost of production, revenue and income shallot farm, as well as the  factors that influence of shallot production in Gajah Village Gajah District Demak Regency. Sampling technique of  respondents was done purposively. Respondents used in this research were 50 respondents. Data analysis methods used in this study are cost analysis, revenue, income and multiple linear regression analysis. Based on the results of data processing for own land obtained an average total cost Rp 27,329,496/planting season or Rp 49,112,867/ha/planting season. The average revenue is Rp 44,253,667/planting season or Rp 86,802,491/ha/planting season. So the average income is Rp 16,924,171/planting season or Rp 37,689,624/ha/planting season. For lease land the average total cost is Rp 36,701,625/planting season or Rp 56,736,125/ha/planting season. Average revenue is Rp 51,154,125/planting season or Rp 81,800.358/ha/planting season. So the average income is Rp 14,452,500/planting season or Rp 25,064,234/ha/planting season. Based on data analysis using multiple linear regression, it is known that the value of determination coefficient (R2) 0.934. The shallot production in Gajah Village Gajah District Demak Regency were influenced by several factors including; the land area, the seed, the fertilizer, the land ownership, and the shallot varieties.
ANALISIS USAHA BUDIDAYA DAN PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH (PLEUROTUS OSTREATUS) DI KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG tanjung, Dewi Sekar; Sasongko, Lutfi Aris; Awami, Shofia Nur
JURNAL AGRICA Vol 11, No 1 (2018): JURNAL AGRICA
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.287 KB) | DOI: 10.31289/agrica.v11i1.1212

Abstract

The objective of this research is to find out the amount of costs, income, and revenue from the cultivation and marketing of white oyster mushroom. The purposive sampling method was used for area determination. The sampling of white oyster mushroom farmers as respondents was carried out by census. Snowball technique was used for marketing institutions. The total respondents in this research were 34, consisting of 15 farmers, 5 collecting merchants, 4 retailers, and 10 end consumers. The analysis used was the cost analysis, revenue and income, marketing margin, farmer’s share and marketing efficiency. The results of this research are: the production cost in one peroid is Rp. 8.006.500; while farmer’s income is Rp. 16,588,800 per peroid; and the revenue received by the farmers is Rp. 8,880,900 per peroid. There are three types of marketing channels: Marketing Channel I, farmers directly sell to the consumers; Marketing Channel II, farmers sell via retailers, and subsequently continued toend consumers; Marketing Channel III, farmers sell to collecting merchants, and subsequently continued to retailers and end consumers. In Marketing Channel I, the farmers have a share value of 100%. In Marketing Channel II, the margin value is Rp. 2.100/kg, the total profit gained is Rp. 1.276/kg, with farmer’s share is 87.27%. Meanwhile, on Marketing Channel III, the margin value is Rp. 3.700/kg, with a profit gained of Rp. 2.086/kg, and the farmer’s share is 77.58%. The efficiency level in collecting merchants is 9.8%, and retailers at 4.5%. For efficiency level, the marketing of oyster mushroom through those three marketing channels is already efficient. Keywords: White Oyster Mushroom, Marketing Channels, Farmer’s Share, Marketing Efficiency
Analisis Pemasaran Ikan Asap (Studi Kasus di Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal) Ghozali, M. Dahlan; Awami, Shofia Nur; Prabowo, Rossi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL PANGAN DAN PERKEBUNAN (Realitas Pangan dan Perkebunan saat ini dan Prospe
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37149/11390

Abstract

Ikan asap merupakan salah satu komoditas yang mudah rusak, sehingga dalam pemasarannya harus mendapatkan perhatian yang serius. Panjang pendeknya saluran pemasaran akan berpengaruh pada kualitas, biaya, margin, keuntungan dan efisiensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui saluran pemasaran ikan asap, margin pemasaran ikan asap dan efisiensi saluran pemasaran ikan asap di Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitis, untuk menentukan lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Sementara responden yang dilibatkan dalam penelitian diantaranya, produsen ikan asap, pedagang serta konsumen akhir, yang ditentukan dengan menggunakan metode snowball sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: terdapat tiga saluran pemasaran ikan asap, yaitu saluran tingkat nol: dari produsen sampai ke konsumen tanpa melewati perantara, saluran tingkat satu: dari produsen sampai ke konsumen melewati satu perantara, saluran tingkat dua: dari produsen sampai ke konsumen melewati dua perantara. Margin pemasaran ikan asap dari produsen sampai dengan konsumen akhir sebesar Rp. 1.000,00/potong. Margin masing-masing lembaga adalah produsen sebesar Rp. 200,00/potong, pedagang pemborong sebesar Rp. 300,00/potong, dan pedagang pengecer sebesar Rp. 500,00/potong. Nilai efisiensi pemasaran ikan asap pada saluran tingkat nol 6,25 persen, saluran tingkat satu 11,11 persen, dan saluran tingkat dua 26,92 persen.
ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA PENGOLAHAN IKAN MANYUNG ASAP DI KABUPATEN DEMAK Awami, Shofia Nur; Nurjayanti, Eka Dewi; Subekti, Endah
JURNAL AGRICA Vol 12, No 2 (2019): JURNAL AGRICA
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.189 KB) | DOI: 10.31289/agrica.v12i2.1211

Abstract

Traditional methods of processing fishery products are fumigation. Processing of fishery products has objectives including increasing added value. This research aimed to determine: 1). added value of smoked manyung fish processing business, 2). the level of feasibility and the profit of smoked manyung fish processing business, and 3). the factors that influenced added value of smoked manyung fish processing business. This research covered analysis methods several including, the added value analysis according Hayami, et all (1987), the profit and feasibility analysis, and multiple linear regression analysis. The research showed that the added value of processing smoked manyung fish business is Rp. 4,042 per kilogram. The average total revenue for smoked manyung fish processing per production cycle of Rp.2,773,000, and average profit of Rp.251,908. Furthermore, RC ratio value of 1.154, units BEP of processing smoked manyung fish amount to 16,442 kilogram and the revenue value BEP is Rp.358,604. Added value of processed smoked manyung fish in Demak District were influenced by several factors including; the amount of labor, the amount of raw materials, the processor?s age, and output prices.
ANALISIS PENDAPATAN DAN PENGARUH KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN PETANI BUNCIS (Phaseolus vulgaris L) (Studi Kasus Di P4S Tranggulasi Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Jawa Tengah) saraswati; Dewi Hastuti; Shofia Nur Awami; Lutfi Aris Sasongko
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 8 No 1 (2021): Jurnal Penelitian Agrisamudra
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jpas.v8i1.3674

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besar biaya, penerimaan, dan pendapatan usahatani buncis, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani buncis. Metode Sampling digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode Sampling digunakan secara purposive. Data yang digunakan adalah data observasi, kuesioner. Jumlah responden adalah 30 orang. Hasil produksi rata-rata buncis tahun 2018 sebesar 867 Kg/MT. Biaya produksi rata-rata sebesar Rp4.691.516 MT untuk luasan lahan 1.200 m². Penerimaan sebesar Rp13.005.000 dan pendapatan petani rata-rata sebesar Rp8.313.484 MT untuk luas lahan 1.200 m². Nilai R² yang diperoleh melalui analisis regresi linear berganda sebesar 0,969. Hal ini berarti besarnya sumbangan variabel bebas (umur, pendidikan, lamanya berusaha tani, jumlah anggota keluarga dan luas lahan) terhadap pendapatan petani buncis sebesar 96,9 persen. Sedangkan 3,1 persen dipengaruhi oleh variabel lain di luar model. Hasil uji-F berpengaruh secara bersama-sama dan uji-t menunjukkan variabel yang berpengaruh terhadap pendapatan meliputi pendidikan, luas lahan. Sedangkan variabel tidak berpengaruh meliputi umur, lamanya berusaha tani dan jumlah anggota keluarga.
Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Tembakau (Nicotiana tabacum) Di Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang Astuti, Dessriana Eka Widi; Supardi, Suprapti; Awami, Shofia Nur; Hastuti, Dewi
Jurnal Social Economic of Agriculture Vol 10, No 1 (2021): Jurnal Social Economic of Agriculture
Publisher : Agribusiness Department, Agriculture Faculty, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j.sea.v10i1.46831

Abstract

This study aims to determine the factors that influence tobacco production and determine the level of efficient use of inputs on tobacco production factors. This research uses a stratified random sampling method with 63 farmers as respondents. The analysis used is multiple linear regression and calculation of economic efficiency. The results stated that the R2 value obtained through multiple linear regression analysis was 0.890, meaning that the contribution of independent variables (land area, number of laborers, number of seedlings, amount of TSP fertilizer, amount of ZA fertilizer, amount of ZK fertilizer, number of pesticides) to tobacco production was 89 percent, while 11 percent is influenced by other variables outside the model. The results of the F-test were jointly influential and the t-test showed variables that influenced tobacco production including land area, number of laborers, number of seeds, amount of ZA fertilizer, and amount of pesticides. Variables such as the amount of TSP fertilizer and the amount of ZK fertilizer had no significant effect. The use of production factors in tobacco farming has not been efficient. Keywords: Efficiency, Production, Tobacco.
POLA KONSUMSI PANGAN DAN PERMINTAAN BERAS OLEH RUMAH TANGGA PENGOLAH GULA MERAH AREN DI KABUPATEN KENDAL Shofia Nur Awami; Endah Subekti
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2015): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 6 2015
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat ketahanan pangan tingkat rumah tangga pengolah gula merah aren di beberapa sentra pengolahan gula merah aren di Kabupaten Kendal. Menggunakan Jonsson and Toole Model, hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat Pangsa Pengeluaran Pangan (PPP) rumah tangga pengolah gula merah aren yang terendah berada di daerah Kecamatan Sukorejo dan tertinggi di Kecamatan Limbangan. Sementara Angka Kecukupan Energi (PPP) tertinggi juga berada di Kecamatan Sukorejo dan tingkat ketahanan pangan rumah tangga pengolah gula merah aren yang paling tahan pangan berada di Kecamatan Sukorejo. Sementara untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi permintaan beras oleh rumah tangga pengolah gula merah aren di Kabupaten Kendal dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Faktor yang  mempengaruhi adalah harga telur dan jumlah anggota keluarga. Kata Kunci : Beras, Harga, Konsumsi, Pangsa Pengeluaran Pangan.
MODIFIKASI TUNGKU UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS INDUSTRI RUMAH TANGGA GULA AREN Darmanto Darmanto; Tabah Priangkoso; Shofia Nur Awami
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 12, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v12i1.1460

Abstract

Produksi gula aren di wilayah limbangan kabupaten Kendal masih dilakukan secara tradisional dengan menggunakan tungku dari batu bata. Tungku dari batu bata ini sangat tidak efisien karena banyak panas yang terbuang ke udara, sehingga untuk membuat gula aren dari nira sebanyak 10 liter memerlukan waktu sekitar 4-5 jam. Rancangan tungku dilakukan dengan menutup rapat lubang dibawah wajan,  memperkecil kontak antara api dengan udara luar lewat lubang kayu serta mengisolasi dinding tungku dengan lapisan keramik. Ukuran tungku modifikasi adalah 75 x 60 x 110 cm dengan bahan baku beton dan berinsulasi keramik. Beton dipilih karena kuat sehingga mampu menahan beban wajan dan nira serta tahan lama. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tungku modifikasi berhasil memperpendek waktu produksi menjadi 2-2,5 jam untuk memproses 10 liter nira menjadi gula. Jumlah kayu yang digunakan juga berkurang setengah dari jumlah kayu bakar yang digunakan pada tungku tradisional, serta temperatur ruang memasak turun dari 32⁰C menjadi 29⁰C Kata kunci:  gula aren, hemat energi,nira, tungku.
ANALISIS POLA KONSUMSI RUMAH TANGGA PETANI GANYONG (Canna edulis Ker.) DI DESA JAPAN KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS Lu’lu’a Ulyn Ni'mah; Shofia Nur Awami; Suprapti Supardi; Endah Subekti
Partner Vol 25, No 2 (2020): Edisi November 2020
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jp.v25i2.460

Abstract

This research aimed to determine the level of energy and protein consumption, share of food expenditure and the level of food security of ganyong farmer households in Japan Village Dawe Sub District Kudus Regency. The basic method in this research was descriptive analysis. Determination of location samples and respondents was done by purposive sampling technique. The total respondents were 26 ganyong farmers in Japan Village. The data used is primary data and secondary data. The results showed that the average energy consumption of ganyong farmer households was 1,947.73 kcal/person/ day and protein consumption was 59.04 grams/ person/day. Household expenditure consists of food expenditure and non-food expenditure. Ganyong farmer household food expenditure share is 48.9% while the share of non-food expenditure is 51.1%. This case shows that ganyong farmer households have high welfare or food sufficiency. The condition of food sufficiency of ganyong farmer households in Japan Village based on their level is food resistance by 53.8%, food insecurity by 11.5% and food shortages by 34.6%.
Kelayakan Usaha dan Nilai Tambah Sale Pisang di Sentra Pengolahan Sale Kabupaten Grobogan Yuhanidatin Nihaya; Shofia Nur Awami; Hendri Wibowo; Rossi Prabowo
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2020.008.03.05

Abstract

Sale pisang merupakan produk makanan ringan yang terbuat dari buah pisang yang diawetkan dengan cara pengeringan. Agroindustri merupakan salah satu upaya guna menambah nilai jual dan dapat menambah umur simpan dari produk tersebut. Proses pengolahan (agroindustri) sebagai alternatif dalam pengurangan resiko pembusukan dari komoditas pertanian seperti buah pisang. Buah pisang yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan sale pisang adalah pisang uter. Pisang uter termasuk pisang buah yakni bisa langsung dimakan tanpa diolah terlebih dahulu. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif, sementara analisis data diantaranya analisis keuntungan, R/C dan nilai tambah. Penentuan responden menggunakan metode sensus sebanyak 25 pengolah yang distratifikasi menjadi tiga kategori usaha berdasarkan jumlah output yang dihasilkan yaitu usaha skala kecil 5 pengolah, usaha skala sedang 19 pengolah dan usaha skala besar 1 pengolah. Hasil penelitian dalam periode satu bulan produksi yaitu pada bulan Februari tahun 2020 menunjukkan bahwa rata-rata total penerimaan usaha skala kecil Rp 4 096 000 dengan total biaya Rp 3 377 963, serta rata-rata keuntungan yang diperoleh adalah Rp 718 038. Usaha skala sedang, rata-rata total penerimaan Rp 7.208.421 dengan total biaya Rp.5.547.040, serta rata-rata keuntungan yang diperoleh adalah Rp 1 661 381. Usaha skala besar, rata-rata total penerimaan Rp 49.920.000 dengan total biaya Rp 29 136 564, serta rata-rata keuntungan yang diperoleh adalah Rp 20.783.436. Nilai R/C berturut-turut dari usaha skala kecil yaitu 1.21, 1.30 dan 1.71. Nilai tambah dari hasil pengolahan pisang menjadi sale pisang berturut-turut dari usaha skala kecil sebesar Rp 8.364.81/kg (40.11%), Rp 8.534.57/kg (41.10%) dan Rp 12.568.42/kg (50.35%).