Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pengaruh Metode Bermain Peran terhadap Perilaku Sabar Tri Sayekti; Siti Khosiah; Esa Endah
Misykat al-Anwar Jurnal Kajian Islam dan Masyarakat Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Islamic Studies, University of Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ma.5.2.221-238

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan perilaku sabar antara anak kelompok eksperimen yang menggunakan metode bermain peran dengan kelompok kontrol yang menggunakan metode konvensional di PAUD Tunas Bangsa Curug Kota Serang Banten. Perilaku sabar atau perilaku untuk mengendalikan diri merupakan salah satu indikator dari perilaku emosional yang harus ditanamkan sejak dini karena dalam kehidupan sehari-hari, anak-anak akan bersosialisasi dengan orang lain. Sementara metode bermain peran merupakan salah satu metode pembelajaran yang digunakan untuk menstimulasi perilaku sabar, karena dalam bermain peran anak-anak dapat mengekspresikan bentuk emosinya. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen kuasi dengan subyek penelitian 42 anak yang terbagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan eksperimen. Hasil penelitian pada kelompok eksperimen sebelum diberikan perlakuan nilai rata-rata perilaku sabarnya sebesar 41,81 dan sesudahnya sebesar 88,76. Sedang hasil t hitung sebesar 8,914 dan t tabel 1,734. Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) diterima, artinya terdapat perbedaan perilaku sabar antara anak kelompok eksperimen yang menggunakan metode bermain peran dengan anak kelompok kontrol yang menggunakan metode konvensional. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Cracium yang menyatakan bahwa metode role playing dapat meningkatkan motivasi belajar; secara aktif dan sadar melibatkan anak dalam kegiatan, dan membantu guru untuk mengendalikan emosi anak, gaya belajar dan tingkat intelektual anak dalam belajar.Kata Kunci : Metode Bermain Peran, Perilaku Sabar, dan Anak Usia 5-6 Tahun.
Pengaruh Video Pembelajaran terhadap Peningkatan Kemampuan Berbicara Tahap Linguistik IV (Prabahasa) pada Anak Usia 5-6 Tahun Ririn Purnamasari; Tri Sayekti; Siti Khosiah
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 7, No 1 (2023): Jurnal PAUD Agapedia: Juni 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpa.v7i1.59922

Abstract

Learning media can serve to improve 5 aspects of child development, one of which is language, namely speaking. One of the media is learning video. Linguistics stage IV (pre-language) is the stage where the ability of children aged 5-6 years can be said to be able to speak with a good sentence structure, have a lot of vocabulary, and dare to speak in public. But in reality, some children have not developed properly. This study aims to determine the effect of the use of learning videos on the speaking ability of children aged 5-6 years. The research was conducted using a quantitative approach with a quasi-experimental research model which was divided into 2 groups, namely control and experiment. The group that was given treatment with learning videos was only the experimental group. The results show that the control and experimental groups have differences. This was proven when the T test was analyzed with the aim of knowing the differences between the two groups. These results are further strengthened by testing the hypothesis. And the results are similar, there are significant differences and influences from the two groups. The use of learning videos can have a positive and significant effect on the speaking ability of children aged 5-6 years who are in the linguistic stage IV (pre-language). Media pembelajaran bisa berfungsi untuk meningkatkan 5 aspek perkembangan anak, salah satu aspeknya adalah bahasa yaitu berbicara. Media tersebut salah satunya adalah video pembelajaran. Tahap linguistik IV (prabahasa) merupakan tahap dimana kemampuan anak usia 5-6 tahun telah dapat dikatakan mampu untuk berbicara dengan struktur kalimat yang baik, memiliki banyak kosa kata, dan berani untuk berbicara di depan umum. Tapi kenyataannya, beberapa anak belum berkembang dengan sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan video pembelajaran terhadap kemampuan berbicara anak usia 5-6 tahun. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan model penelitian kuasi eksperimen yang terbagi dalam 2 kelompok yaitu kontrol dan eksperimen. Kelompok yang diberikan perlakukan dengan video pembelajaran hanya kelompok eksperimen. Hasilnya menunjukan bahwa kelompok kontrol dan eksperimen memiliki perbedaan. Hal tersebut terbukti ketika analisis uji T dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan kedua kelompok tersebut. Hasil tersebut diperkuat lagi dengan menguji hipotesis. Dan hasilnya serupa, terdapat perbedaan dan pengaruh yang signifikan dari kedua kelompok. Penggunaan video pembelajaran dapat berpengaruh positif dan juga signifikan terhadap kemampuan berbicara anak usia 5-6 tahun yang berada pada tahap linguistik IV (prabahasa).
PENERAPAN PENGELOLAAN KELAS DALAM PROSES PEMBELAJARAN SENTRA SENI Azzahra Yusra; Cucu Atikah; Tri Sayekti
Yaa Bunayya : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 7, No 1 (2023): Yaa Bunayya : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/yby.7.1.8-28

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keadaan pengeloaan kelas lalu proses pembelajaran sentra seni anak usia dini kelompok B di TKIT Al-Hikmah Cilegon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian deskriptif kualitatif dengan wawancara guru kelompok dan kepala sekolah TKIT Al-Hikmah Cilegon. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa pedoman wawancara dan observasi dengan analisis data menggunakan triangulasi 2. Hasil penelitian (1) Penerapan pengelolaan kelas sentra seni  Usia 5 - 6 Tahun sudah dilakukan dengan baik, dalam mengatur hangat dan antusias, memberikan tantangan kepada anak didik, guru melakukan bervariasi dalam pengajaran, menerapkan keluwesan dalam mengajar, serta menekankan pada berbagai hal positif, dan melakukan penanaman disiplin diri (2) Proses pembelajaran sentra seni  Usia 5 - 6 Tahun sudah menerapkan secara sistematis dalam memulai tahap menata lingkungan bermain, lalu kegiatan sebelum memasuki kelas, tahap pembukaan, inti, penutup. (3) faktor penghambat dan faktor pendekung terkait tentang penerapan pengelolaan kelas dalam proses pembelajaran sentra seni  Usia 5 - 6 Tahun yakni berupa faktor guru yang salah satu gurunya belum memahami Prilaku anak didik, kemudian faktor anak didik yang terdapat anak didik yang sering mengganggu temannya ketika belajar, kemudian faktor keluarga terlihat dari didikan orang tua nya yang selalu memanjakan anak sehingga anak kurang mandiri, kemudian terdapat faktor fasilitas yang cukup kurang memadai dari APE serta alat dan bahan media di dalam kelas sentra seni. Sedangkan, faktor pendukungnya  yakni ketersediannya guru dan terdapat kurikulum sesuai pembelajaran dan ketentuan yang ada.
Manajemen Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Pada Anak Usia Dini di Masa Pandemi Covid-19 Iin Aprionita; Ratih Kusumawardani; Tri Sayekti
Jurnal Golden Age Vol. 7 No. 1 (2023): JURNAL GOLDEN AGE
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/goldenage.v7i1.7561

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran tatap muka terbatas di masa pandemi covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui metode pengamatan, wawancara, dan dokumentasi yang dianalisis melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa (1) guru membuat perencanaan pembelajaran di awal semester, adapun perencanaan yang dibuat berupa program tahunan, program semester, RPPM, dan RPPH; (2) pelaksanaan pembelajaran setiap hari dengan jumlah peserta didik 100% dengan jumlah peserta didik setiap kelas terdiri dari 10-13 anak, dan lama belajar 150-180 menit. Sekolah berusaha menjaga protokol kesehatan dengan berbagai fasilitas dan pengaturan. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup; (3) guru melakukan penilaian pembelajaran setiap hari dengan menggunakan teknik pengkodean, A untuk BSB (berkembang sangat baik), B untuk BSH (berkembang sesuai harapan), C untuk MB (mulai berkembang), dan D untuk BB (belum berkembang).