Muhammad Iqbal
Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Published : 29 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Analisa Hambatan Dan Olah Gerak PVC (Polyvinyl Chloride) Fishing Vessel Dengan Metode Pendekatan Computational Fluid Dynamic (CFD) Haryo Baskoro; Parlindungan Manik; Muhammad Iqbal
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 1 (2017): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (853.691 KB)

Abstract

Terdapat banyak sekali jenis kapal ikan tradisional yang ada di Republik Indonesia, salah satunya yaitu kapal ikan di daerah Kabupaten Pekalongan Provinsi Jawa Tengah. Memiliki ciri khas dengan menggunakan pipa PVC sebagai lambung kapal. Dengan karakteristik yang seperti ini tentu saja akan menghasilkan hambatan dan olah gerak yang berbeda dengan kapal pada umumnya. Sehingga penulis ingin mengetahui performa kapal ikan yang terdiri dari hambatan, dan olah gerak dengan melakukan variasi draft. Adapun tahapan yang dilalui untuk mencapai tujuan tersebut menggunakan beberapa software perkapalan yang terintegrasi. Pada awalnya adalah pembuatan model menggunakan Rhinoceros. Kemudian dilakukan analisa hambatan menggunakan aplikasi Tdyn, dan analisa olah gerak menggunakan Hydrodynamic Diffraction(ANSYS). Hasil penelitian ini menunjukkan nilai hambatan pada tiap-tiap model dari model 1 hingga 5(7,48 kN; 8,926 kN; 10,502 kN;  12,164 kN; 13,016kN), dan nilai olah gerak pada tiap-tiap model menujukan bahwa dari nilai roll dan Pitch tidak memenuhi kriteria yang ada, namun untuk nilai heaving acceleration untuk semua model memenuhi kriteria yang ada.
Analisa Kekuatan Cross Deck Terhadap Perubahan Bentuk Variasi Haunch Pada Kapal Ikan Katamaran Menggunakan Metode Elemen Hingga Alvin Nadiyas Juneva; Ahmad Fauzan Zakki; Muhammad Iqbal
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 1 (2017): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.706 KB)

Abstract

Kementrian Kelautan dan Perikanan indonesia (2015)  menuturkan, dalam rangka mencapai visi Poros Maritim Dunia dan menghadapi implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN, maka Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan berfokus pada mendorong penguatan industri perikanan nasional. Upaya ditempuh melalui pengambilan kebijakan-kebijakan yang menjamin stabilitas dan berkembangnya usaha perikanan, dan melalui investasi pemerintah berupa pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan perikanan. Kapal yang diteliti merupakan kapal dengan ukuran kecil sehingga kurang adanya aturan khusus mengenai kapal tipe katamaran yang merupakan tipe special craft yang mengatur dari segi kekuatan struktural kapal. Sehingga dari segi kekuatan kurang diperhatikan. Analisa yang digunakan adalah analisa beban statis untuk mengetahui karakteristik dan letak tegangan terbesar pada cross deck dan perbandingan kekuatan cross deck pada kapal katamaran dengan cross deck tipe rounded haunch dan cross deck tipe chine haunch. Hasil analisa menggunakan program berbasis Metode Elemen Hingga didapatkan hasil stress kapal katamaran dengan cross deck tipe rounded haunch sebesar 155 N/mm², dan tegangan maks kapal katamaran dengan cross deck tipe chine haunch sebesar 175 N/mm². Hasil analisa dari kedua kekuatan kapal tersebut, maka bahwa kapal katamaran dengan cross deck tipe rounded haunch lebih kuat daripada kapal katamaran dengan cross deck tipe chine haunch dengan selisih tegangan sebesar 20 N/mm².
ANALISA PENERAPAN MODIFIED BOW TIPE AXE DAN MODIFIED BOW TIPE AX TERHADAP HAMBATAN DAN SEAKEEPING PADA KAPAL TANKER 112 METER Endah Dyah Aprianti; Parlindungan Manik; Muhammad Iqbal
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 8, No 4 (2020): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Axe Bow merupakan pengembangan dari Inovasi Enlarged Ship Concept (ESC) yang didesain pada tahun 1995 oleh Delf University dan dikembangkan oleh Damen Shipyard.Sementara itu, NKK Corp telah mengembangkan busur berbentuk kapak yang disebut konsep Ax Bow. Kedua jenis Bow tajam tersebut telah terbukti memberikan dampak berkurangnya Hambatan dan perubahan nilai Seakeeping akibat karakteriksitik bentuk  haluan kapal yang  runcing dan sempit, haluan tersebut dapat membelah dan menerjang  gelombang dengan mudah sehingga mampu mengurangi Pitching pada Kapal berkecepatan relatif tinggi untuk jenis Axe Bow. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa Hambatan dan Seakeeping terhadap perubahan bentuk Bow dari Bulbous Bow menjadi Modified Axe Bow dan Modified Ax Bow apabila diterapkan kepada Kapal Tanker berkecepatan rendah. Penelitian ini menggunakan software pemodelan 3D dan software CFD untuk Analisa Hambatan dan Seakeeping. Hasil dari perubahan bentuk Bow Kapal mengakibatkan perubahan nilai Hambatan dan Seakeeping yang terjadi pada Kapal . Hasil Analisa Hambatan didapatkan bahwa penggunaan Modified Axe Bow dan Modified Ax Bow mampu mengurangi Hambatan yang lebih disebabkan berkurangnya dari Hambatan Gelombang. Sedangkan  Hasil dari Analisa Seakeeping terjadi perubahan nilai dengan adanya penerapan Modified Axe Bow dan Modified Ax Bow dan menunjukkan dari ketiga jenis Bow telah memenuhi Kriteria standar NORDFORSK 1987.
Analisa Stabilitas (Intact And Damage Stability) Pada Kapal Ro-Ro Ukuran Kecil Di Perairan Indonesia Berdasar IS CODE 2008 Muhammad Julnanda Serpa; Deddy Chrismianto; Muhammad Iqbal
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 6, No 4 (2018): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kapal penumpang feri roro merupakan moda transportasi yang cukup efisien dan efektif. Ini dibuktikan dari sisi desain kapal feri roro telah sukses dengan kemampuannya mengangkut manusia, kendaraan dan muatan secara bersamaan. Akan tetapi kapal jenis ini masih banyak memiliki kekurangan berupa kondisi kapal feri ro-ro yang saat ini beroperasi di indonesia, dimana kebanyakan geladak kendaraan tidak kedap air karena banyaknya bukaan yang ada di sekeliling kapal sehingga apabila dihitung stabilitasnya baik intact maupun damage akan berpengaruh dalam memenuhi kriteria sesuai ketentuan IMO. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah menggunakan software komputasi numerik yaitu Maxsurf. Kriteria yang digunakan dalam analisa stabilitas intact dan damage menggunakan IS CODE 2008 MSC.267(85) Code on intacts stability Part B For Passengers dan SOLAS 2009 Chapter II-1 Resolution MSC.281 (85) (based on the probabilistic concept). Hasil  analisa untuk kapal Ro-Ro 500 GT (40,15 m), 600 (48,70 m) GT dan 750 GT (48,82 m) telah memenuhi kriteria pada 3 kondisi dengan max GZ melebihi dari 250. perhitungan indek subdivisi R (required subdivision index) dan A (attained subdivison index) yang mana nilai indeks A harus lebih besar atau sama dengan nilai indeks R (A≥R). Nilai indeks R dipengaruhi oleh jumlah penumpang kapal dan panjang ls, sedangkan nilai indeks A dipengaruhi oleh faktor pi dan si. Hasil perhitungan pada ketiga kapal yaitu, kapal Ro-Ro 500 GT dengan indek R = 0,6836 dan indek A= 0,5938. Kapal kapal Ro-Ro 600GT dengan indek R = 0,6843 dan indek A = 0,6087. Kapal Ro-Ro 750 GT dengan indek R = 0,6872 dan indek A = 0,7173.
Optimalisasi Curve Linesplan Haluan Kapal Perintis 750 DWT Menggunakan Response Surface Methode (RSM) untuk Mengurangi Hambatan Restu Kuasa; Eko Sasmito Hadi; Muhammad Iqbal
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 4 (2017): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (971.699 KB)

Abstract

Saat ini sangat banyak perusahaan-perusahaan kapal yang sedang berlomba-lomba untuk menciptakan desain kapal yang paling bagus baik dari segi teknis maupun ekonomisnya. Hambatan kapal atau Resistance adalah salah satu yang sangat di perhatikan. Dari permasalahan ini penulis melakukan penelitian untuk mencari niali hambatan terkecil dari kapal Perintis 750 DWT setelah di lakuakan perubahan  bentuk haluannya  dari konvensional menjadi bentuk X-Bow. Bentuk X-bow ini bertujuan untuk mengurangi hambatan Total suatu kapal. Permodelan kapal variasi ini di buat menggunakan orca default dari software rhinoceros dan di lanjutkan di software delfship yang kemudian di analisa perhitungan hambatannya menggunakan Software Berbasis CFD yaitu Tdyn 12.2.3.0. dengan menggunakan variasi sudut Stem Rake dan Sudut Forefoot yang dirangkum dengan RSM. Hasilnya, nilai hambatan Setelah di olah menggunakan RSM  pada orde II mendapatkan respon persamaan model yaitu Y = 0,5168 – 0.00629X1 – 0,00168X2 – 0,004X1.X2 + 0,01173X12 + 0,02157X22. Persamaan ini menghaliskan plot permukaan minimum yang terbentuk dari nilai-nilai minimum pada analisa hambatan. Model variasi sudut Stem Rake 450 derajat dan sudut Forefoot 0,7330 derajat dengan nilai Hambatan 0,5174 N dalam model skala 1 meter atau 72,127 KN dalam ukuran asli adalah yang paling optimal mengurangi hambatan sebesar 41,2% dari kapal Perintis Sebelumnya yang mempunyai nilai hambatan sebesar 0,88 N dalam model skala 1 meter atau 122,040 KN dalam ukuran kapal asli.
Analisa Kelelahan Propeller Kapal Ikan PVC Dengan Metode Elemen Hingga Hilman Andriyana Hidayatis Salam; Imam Pujo Mulyatno; Muhammad Iqbal
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 1 (2017): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (888.359 KB)

Abstract

Kapal ikan merupakan kapal yang memiliki tugas utama untuk menangkap ikan tidak terkecuali bagi Kapal Ikan PVC Baruna Fishtama. Dalam melakukan tugas pokoknya tersebut, propeller merupakan salah satu komponen penting karena tanpanya sebuah kapal tidak akan bisa melakukan fungsi dan kegunaannya. Namun, sebuah baling-baling kapal harus memiliki kemampuan yang cukup dalam  menopang gaya-gaya yang bekerja terhadapnya secara terus-menerus, yang dapat mengakibatkan terjadinya keretakan dan akhirnya mengalami kepatahan. Analisa kelelahan propeller diperlukan untuk dapat mengetahui batas waktu atau  fatigue life propeller sehingga dapat menghindari terjadinya deformasi dan juga kemungkinan kecelakaan kerja pada saat kapal beroperasi. Pembebanan yang diberikan didapat dari hasil contour pressure pada analisa CFD terlebih dahulu yang kemudian di-running dengan menggunakan Metode Elemen Hingga (MEH) untuk mendapatkan Hot Spot Stress. Hasilnya didapatkan Hot Spot Stress sebesar 3,515 x 1011 Pa yang berlokasi di daerah root suction back propeller akibat perbedaan tekanan yang cukup signifikan pada bagian  face dan back propeller. Nilai tegangan tersebut dapat digunakan untuk mendapatkan life cycle minimum sebesar 3,32 x 109  cycle yang kemudian didapatkan umur dari material selama 32,21 tahun. 
Anaslisa Optimasi Lambung Demihull Katamaran Menggunakan Response Surface Methode Pada Motion Sickness Incidence Fahrizal Amir; Berlian Arswendo Adietya; Muhammad Iqbal
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 6, No 1 (2018): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (987.012 KB)

Abstract

Gerakan kapal terombang – ambing atau naik turun di laut lepas yang diakibatkan oleh ombak yang besar dan terus menerus dapat mengakibatkan gejala sakit berupa kepala pusing, mual bahkan muntah yang seringkali diistilahkan sebagai mabuk laut (sea sickness atau motion sickness). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan ukuran lambung yang optimal dan sesuai kriteria Nortforks 1987. Dengan contoh kasus mencari nilai Motion Sickness Incidence yang minimum yang dipengaruhi oleh perubahan nilai Coefisien Block dan Coefisien Midship yang dirangkum dengan perhitungan Response Surface Methode (RSM). Bentuk lambung tersebut diubah dengan mengubah parameter nilai koefisien blok (Cb) dan koefisien midship (Cm) awal sebesar -1% dan +1% pada Orde 1 menggunakan bantuan software Maxsurf Modeler Advance. Hasil bentuk lambung yang optimal didapatkan dengan memperkecil nilai Cb menjadi 0,37 serta pada perubahan Cm menjadi 0,62 pada head seas untuk dimasukan dalam model awal pada Orde 2 . Sehingga didapatkan  Model variasi Nilai Coefisen block sebesar 0,373 dan nilai Coefisien Midship 0,619 dengan nilai Motion Sickness Incidence 7,581 pada Orde 2. Lambung Demihull memenuhi kriteria seakeeping pada semua kondisi wave heading sampai sea state 2 dengan tinggi gelombang 1,006 m dan periode gelombang 3,6 s pada kondisi pelayaran 120 menit kapal dinyatakan  nyaman dan aman
Analisa Peningkatan Performa Seakeeping Pada Kapal Katamaran Mv. Laganbar Menggunakan Centerbulb Dan Bulbous Bow Davit Hermanto; S Samuel; Muhammad Iqbal
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 1 (2017): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1065.611 KB)

Abstract

Kemampuan olah gerak kapal (seakeeping) merupakan salah satu aspek penting pada sebuah kapal. Hal itu berkaitan dengan gerakan kapal dalam merespon pengaruh gaya-gaya luar yang bekerja pada kapal. Gerakan ini akan berpengaruh terhadap kenyamanan dan keselamatan sebuah kapal. Dalam upaya meningkatkan kualitas seakeeping pada kapal katamaran, penggunaan centerbulb dan bulbous bow mempunyai pengaruh yang cukup baik. Pada penelitian ini, dilakukan analisa perbandingan variasi penggunaan centerbulb dan tipe bulbous bow terhadap seakeeping dengan menggunakan tiga tipe bulbous bow yaitu tipe – Δ (Delta Type), tipe – 0 (Ellips Type), dan tipe – V (Nabla Type). Pemodelan dilakukan dengan menggunakan Maxsurf dan kemudian dilakukan analisa gerakan menggunakan metode Hydrodinamic Diffraction. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kapal dengan penambahan bulbous bow tipe – V (nabla) dan centerbulb di bagian tengah mempunyai respon yang paling baik dan dapat mengurangi respon percepatan gerak vertical sebesar 78,98% pada Fn 0,28, 88,91% pada Fn 0,47 dan 86,23% pada Fn 0,65, serta respon gerakan pitch sebesar 97,72% pada Fn 0,28, 94,56% pada Fn 0,47 dan 97,06% pada Fn 0,65 yang memenuhi standar kriteria seakeeping untuk kapal ikan.
Analisa Pengaruh Variasi Geometri Centerbulb Elips & Foil Kapal Katamaran Terhadap Gerakan Slamming Berbasis Software CFD (Computational Fluid Dynamic) Namo Prima Sembiring; Parlindungan Manik; Muhammad Iqbal
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 6, No 3 (2018): Juli
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap kapal saat beroperasi diatas air mengalami gerakan yang disebabkan kapal itu sendiri maupun dari luar (seakeeping). Gerakan yang berasal dari luar kapal menyebabkan gelombang besar yang dapat membahayakan ABK. Penelitian sebelumnya instalasi ceterbulb pada kapal katamaran dapat mengurangi gerak vertikal dan respon percepatan gerak vertikal. Pada penelitian ini akan dianalisa pengaruh penambahan centerbulb  terhadap gerakan slamming kapal katamaran serta diperoleh bentuk dan geometri yang optimal. Sehingga sebelum membangun suatu kapal sudah diketahui pengaruh geometri dan bentuk centerbulb yang diinstall pada kapal katamaran. Adapun cara untuk mengetahui gerakan slaamming kapal katamaran yaitu dengan melakukan permodelan kapal di software maxsurf dan rhinoceros dan analisa olah gerak menggunakan softwae ansys aqwa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan centerbulb pada kapal katamaran dapat mengurangi gerakan slamming, dan bentuk dari centerbulb foil lebih optimal dibandingkan dengan centerbulb berbentuk elips pada wave heading 1800. Panjang pada centerbulb merupakan faktor yang sangat mempengaruhi gerakan slamming kapal katamaran. Centerbulb kapal katamaran dengan panjang 1,48 m dan diameter 0,504 m berbentuk foil dapat mengurangi ptobabilitas slamming 22,91% pada wave heading 1800 dan centerbulb  dengan panjang 1,339 m dan diameter 0,504 m berbentuk elips dapat mengurangi probabilitas slamming 38,63% pada wave heading 1500.
Analisa Pengaruh Variasi Bulbous Bow Terhadap Hambatan Total Pada Kapal Katamaran Penyeberangan Kepulauan Seribu Dengan Parameter Non-Linear Menggunakan CFD Fajar Aldi Prasetio; Deddy Chrismianto; Muhammad Iqbal
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 1 (2017): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1140.371 KB)

Abstract

Hambatan merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi dalam perancangan sebuah kapal. Kapal katamaran merupakan kapal dengan permukaan basah yang kecil segingga mengurangi drag dan meningkatkan stabilitas kapal. Bentuk haluan yang baik akan memberikan efisiensi hambatan yang dihasilkan sehingga operasional kapal dan pergerakan kapal lebih baik dan efisien pula. Perhitungan nilai hambatan kapal saat beroperasi juga penting karena berpengaruh terhadap aliran fluida dan besarnya kecepatan kapal yang diinginkan dan akhirnya berpengaruh pada nilai ekonomis suatu kapal pada saat beroperasi. Pada penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bentuk haluan bulbous bow yang menghasilkan hambatan paling kecil dengan menggunakan program computational fluid dynamic (CFD). Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan program komputer berbasis computational fluid dynamic (CFD) untuk penyelesaian masalah dari tujuan penelitian, Computational fluid dynamic (CFD) merupakan ilmu sains dalam penentuan penyelesaian numerik dinamika fluida. Penelitian dilakukan dengan cara menganalisa dan menghitung hambatan total kapal katamaran menggunakan model 3D serta dilakukan analisa ketinggian gelombang. Berdasarkan hasil analisa menggunakan software Tdyn 13.7.6.0 didapatkan nilai hambatan untuk berbagai variasi bentuk bulbous bow. Nilai hambatan total dapat diperkecil  hingga 15%, nilai ini terjadi pada kecepatan 16 knot pada variasi bulbous bow ABT = 0,211 m2 dan ABL = 0,240 m2.