Muhammad Iqbal
Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Published : 29 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Studi Penentuan Kekuatan Ultimat Struktur Konstruksi Kapal Sunship Eurocoaster Hafizh Adin Pujanto; Ahmad Fauzan Zakki; Muhammad Iqbal
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 4 (2017): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1591.031 KB)

Abstract

Kapal kontainer mempunyai beban yang cukup besar dan dalam pengoperasian kapal tersebut harus dirancang sedemikian rupa agar terhindar dari elastic deformation berlebihan yang dapat menimbulkan terjadinya perubahan bentuk geometri akibat beban yang kapal terima. Palkah besar tersebut sangat mempengaruhi dalam kekuatan atau momen maksimum kapal saat kapal beroperasi. Pada penelitian ini penulis membuat model kapal dalam variasi kondisi air tenang, sagging dan hogging dari kapal kontainer sunship eurocoaster yang dibangun di PT. Janata Marina Indah Semarang, jawa tengah. Model dibuat pada software Msc Patran dan dianalisa menggunakan Msc Nastran dengan analisa metode elemen hingga untuk mencari nilai momen maksimum pada konstruksi kapal. Analisa perhitungan variasi momen dilukakan dengan software Hydromax. Hasil analisa didapat momen air tenang 7695398,53 Nm, sagging -81045423,22 Nm, hogging 62124725,82 Nm, momen sagging 235 Mpa -106850016,35 Nm, hogging 235 Mpa 107106580,41 Nm, sagging 400 Mpa -181872368,26 Nm, hogging 400 Mpa 18230907304 Nm, sagging ultimat -236434078,7 Nm, hogging ultimat 236434078,7 Nm.
Analisa Penambahan Bulbous Bow Pada Kapal Perintis 750 DWT Guna Mengurangi Efek Slamming Brian Haksa Nova; Eko Sasmito Hadi; Muhammad Iqbal
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 1 (2017): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1569.997 KB)

Abstract

Kemampuan olah gerak kapal (seakeeping) merupakan salah satu aspek penting pada Perancangan sebuah kapal. Hal itu berkaitan dengan gerakan kapal dalam  merespon pengaruh gaya-gaya luar yang bekerja pada kapal. Gerakan ini akan berpengaruh terhadap kenyamanan dan keselamatan sebuah kapal. Dalam upaya meningkatkan kualitas seakeeping pada kapal perintis 750 DWT. Pada penelitian ini, dilakukan analisa perbandingan variasi penggunaan tipe bulbous bow terhadap seakeeping dengan menggunakan tiga tipe bulbous bow yaitu tipe – Δ (Delta Type), tipe – 0 (Ellips Type), dan tipe – V (Nabla Type). Bulbous Bow dan kecepatan kapal divariasikan untuk melihat probabilitas dan  intensitas slamming yang paling rendah. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan Maxsurf dan kemudian dilakukan analisa gerakan menggunakan metode Hydrodinamic Diffraction. Hasil penelitian ini menunjukan. Untuk respon gerakan heave (vertical acceleration) variasi Bulbous Bow tipe – V (nabla) mempunyai respon yang lebih baik daripada kapal dengan  tipe bulbous lainnya, dimana berbanding terbalik dengan respon gerakan pitch, variasi bulbous bow tipe – Δ (delta) mempunyai respon yang lebih baik dibanding  kapal dengan  tipe bulbous bow  model lainnya. Penelitian menunjukan  bahwa penambahan variasi bulbous bow tipe – Δ (Delta Type), tipe – 0 (Ellips Type), dan tipe – V (Nabla) semua memenuhi standart Seakeeping criteria Nordsfork ’87. Dan niai  probabilitas slamming terendah didapatkan dari bulbous bow tipe – Δ (Delta Type).
Analisis Pengaruh Variasi Bentuk Lambung Waterline Parabolization Terhadap Hambatan, Arah Dan Kecepatan Aliran (Wake), Serta Olah Gerak Kapal Pada Kapal Kontainer Sunship Eurocoaster Billy Reynaldo; Berlian Arswendo Adietya; Muhammad Iqbal
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 6, No 1 (2018): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (801.989 KB)

Abstract

Bentuk lambung sangat penting dirancang dengan baik agar dapat mengurangi hambatan dan mempunyai olah gerak yang baik. Konsep bentuk lambung waterline parabolization dapat mengurangi hambatan gelombang yang terjadi pada kapal dengan penambahan breadth kapal. Meskipun terjadi peningkatan pada breadth kapal, bentuk lambung waterline parabolization dapat menghasilkan cukup pembatalan gelombang untuk mengurangi nilai hambatan total kapal. Penelitian ini bertujuan untuk membuat beragam model bentuk lambung waterline parabolization kemudian dianalisis hambatan, kecepatan aliran dan nilai wake serta olah gerak kapal. Adapun tahapan yang dilalui untuk mencapai tujuan tersebut menggunakan beberapa software perkapalan yang terintegrasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa model variasi 10% adalah model yang paling optimal mengurangi hambatan total kapal sebesar 15,430% pada Fn 0,14, 18,614% pada Fn 0,18, 18,166% pada Fn 0,19, 16,331% pada Fn 0,21, dan 14,644% pada Fn 0,23 dengan ukuran breadth kapal sebesar 12,815 m, model variasi 10%  yang paling optimal mengurangi nilai wake yaitu dengan nilai wake 0,2172, 0,2211 dan 0,2360 dengan persentase selisih nilai wake dengan kapal orisinal berkurang 16,168% , 13,92% dan 5,701%, sedangkan untuk olah gerak kapal nilai rolling paling rendah pada wave heading 90° terdapat pada model variasi 5% yang mengalami penurunan yang sama yaitu 1,08% pada Fn 0,14, Fn 0,18 dan pada Fn 0,21 dari model kapal orisinal, dan untuk nilai vertical acceleration paling rendah terdapat pada model variasi 10% pada Fn 0,14 di sea state 3 yang mengalami penurunan sebesar 4.35% pada wave heading 90°, 3,92% pada wave heading 135°, dan 4.92%pada wave heading 180°dari model orisinal. Semua kondisi hasil analisis olah gerak kapal pada tinggi geombang 0,875 m dan 1,875 m sudah memenuhi standar Nordforsk, namun pada tinggi gelombang 3,25 m RMS roll motion melebihi yang disyaratkan yaitu 6 derajat dan pada tinggi gelombang 1,875 m Fn 0,21 dan 3,25 m di setiap Fn terdapat RMS vertical acceleration melebihi yang disyaratkan yaitu 0,15 g.
Studi Kasus Kinerja Propeller Kaplan Series Akibat Pengurangan Diameter dan Penambahan End Plate dengan Metode CFD Yermias Rahardian Andilolo; Parlindungan Manik; Muhammad Iqbal
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 1 (2017): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (964.119 KB)

Abstract

Ada beberapa variasi jenis daun propeller yang masing-masing memilki karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan jenis kapal. Dalam hal ini kaplan adalah salah satu jenis daun propeller yang paling banyak digunakan pada tug boat karena fungsinya untuk menghasilkan tenaga yang besar namun dengan kecepatan berlayar yang rendah. Tenaga besar yang perlu dihasilkan propeller kaplan series dengan kecepatan berlayar yang rendah akibat beban kerja yang besar akan memberi dampak penurunan nilai efisiensi dari kinerja propeller. Pada permasalahan ini nilai efisiensi propeller akan berkurang sehingga berdampak pada kinerja tug boat yang menurun dikarenakan tenaga mesin tidak dapat digunakan secara optimal. Penelitian ini menganalisa propeller jenis Kaplan Series dengan pengurangan diameter menjadi 0,975R, 0,95R, 0,925R, 0,90R dan penambahan end plate pada tip propeller dengan 4 variasi panjang yaitu 150 mm, 100 mm, 75 mm, 50 mm dan dengan menggunakan sudut rake 00 dan 150, sehingga didapatkan variasi propeller yang optimum dengan bantuan program Computational Fluid Dynamics (CFD). Dalam proses analisa menggunakan software berbasis CFD, hingga mendapatkan hasil dari semua model propeller yaitu nilai thrust, efisiensi, dan nilai pressure. Dari beberapa model yang telah dibandingkan diperoleh model propeller yang optimum yaitu dengan variasi pengurangan diameter sebesar 2,5% dengan sudut rake 150 dan penambahan end plate dengan panjang 75 mm dengan nilai thrust sebesar 122163 N, rata-rata tekanan 37202.5 Pa, dan nilai efisiensi sebesar 55,47% dengan putaran propeller yang optimal sebesar 275 RPM.
Analisa Peningkatan Performa Hambatan Kapal Katamaran MV. Laganbar menggunakan Centerbulb dan Bulbous Bow dengan Metode Computation Fluid Dynamic (CFD) Asep Kurniawan Nugraha; S Samuel; Muhammad Iqbal
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 1 (2017): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1270.995 KB)

Abstract

Secara teoritis, stabilitas kapal katamaran lebih baik, tetapi muncul permasalahan lain yaitu hambatan. Hambatan katamaran lebih kompleks karena efek interaksi komponen hambatan dengan gelombang laut pada lambung kapal. Hal tersebut mengakibatkan bertambahnya hambatan gelombang akibat hempasan badan kapal oleh gelombang laut. Dari permasalahan tersebut munculah percobaan untuk menambahkan centerbulb dan bulbous bow pada kapal katamaran. Centerbulb dan bulbous bow berfungsi mengurangi hambatan gelombang yang terjadi pada lambung kapal katamaran. Analisa perhitungan hambatan total kapal katamaran dihitung menggunakan software CFD yaitu Tdyn 13.7.6.0 dan menggunakan variasi kecepatan (Fn = 0,28; Fn = 0,47; Fn = 0,65), penambahan dan posisi centerbulb serta jenis bulbous bow. Hasilnya, nilai hambatan total kapal terkecil terletak pada konfigurasi model 11 dengan Fn = 0,47 yaitu 3,45 kN mengurangi hambatan sebesar 29,33 %.
Analisa Pengaruh Sloshing Pada Ruang Muat Kapal Tanker Pertamina 17500 LTDW Dengan Metode CFD (Computational Fluid Dynamic) Ananda Ragil Prakarsa; Deddy Chrismianto; Muhammad Iqbal
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 1 (2017): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (896.551 KB)

Abstract

Sebagian besar eksplorasi minyak dan gas bumi berada di lautan, dimana kapal adalah alat transportasi penting untuk mendistribusikan hasil eksplorasi tersebut. Kapal-kapal pengangkut minyak dan gas cair memiliki resiko kecelakaan yang tinggi, selain dari muatan yang berbahaya karena mudah terbakar, kapal pengangkut cairan juga harus memperoleh gaya sloshing dari muatan akibat dari pergerakan fluida dinamis. Sloshing adalah gerakan fluida resonansi dalam tangki yg bergerak. Ketika cairan bergerak dan berinteraksi dengan wadahnya, tekanan dinamis seperti interaksi dapat menyebabkan deformasi besar di dinding kontainer serta struktur pendukung. Gerak cairan muncul karena gerakan dinamis wadah yang dapat terjadi dalam berbagai keadaan. Ada dua masalah utama yang timbul dalam pendekatan komputasi untuk sloshing. Ini adalah kondisi batas bergerak pada antarmuka tangki cairan, dan gerak nonlinier permukaan bebas. Pemodelan tangki muatan dilakukan pada kapal Tanker Pertamina dengan tangki berbentuk persegi panjang dalam 3D. Tangki tersebut memiliki ukuran panjang 20,20 m, tinggi sisi 10,00 m dan lebar moulded 11,85 m. Analisa dilakukan menggunakan metode Computational Fluid Dynamic (CFD). Simulasi dilakukan dalam 4 variasi pengisian tangki yakni, 30%, 50%, 70% dan 90% menggunakan software simulasi fluida. Simulasi sloshing dilakukan pada model tangki tipe tetrahedrons meshing dengan jumlah nodes 76259 dan elements 247571. Pada penelitian ini dapat diketahui gaya dinding tangki pada pengisian 30% sebesar 572,13 N. Pada pengisian 50% sebesar 847,50 N Pada pengisian 70% sebesar 1032,35 N. Pada Pengisian 90% sebesar 1253,86 N. Kemudian dilakukan analisa olah gerak menggunakan Hydrodynamic Diffraction dan stabilitas menggunakan Maxsurf Stability. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai RMS of Roll With Sloshing pada pengisian 30% sebesar 6,57 deg, pada pengisian 50% sebesar 9,52 deg, pada pengisian 70% sebesar 9,39 deg, pada pengisian 90% sebesar 9,35 deg. Nilai GZ pengisian 30% sepanjang 1,00 m, nilai GZ pengisian 50% sepanjang 1,54 m, nilai GZ pengisian 70% sepanjang 1,67 m, dan nilai GZ pengisian 90% sepanjang 1,81 m.
Analisa Perubahan Geometri, Ukuran Dan Bentuk Centerbulb Berbentuk Foil Terhadap Hambatan Kapal Katamaran MV. Laganbar Menggunakan Metode Computational Fluid Dynamic (CFD) Hanif Hisyam Hernanta; Parlindungan Manik; Muhammad Iqbal
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 4 (2017): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (794.676 KB)

Abstract

Kapal katamaran memiliki stabilitas yang sudah cukup baik, akan tetapi di sisi lain muncul permasalahan yaitu pada hambata kapal katamaran yang menjadi lebih kompleks dikarena efek interaksi komponen hambatan dengan gelombang laut pada lambung kapal. Kondisi ini berakibat pada bertambahnya hambatan gelombang karena hempasan badan kapal oleh gelombang laut. Dari keadaan tersebut munculah percobaan untuk menambahkan centerbulb berbentuk foil pada kapal katamaran. Centerbulb berfungsi mengurangi hambatan gelombang yang terjadi pada lambung kapal katamaran. Analisa perhitungan hambatan total kapal katamaran dihitung menggunakan software CFD yaitu Tdyn 12.2.3.0 dan menggunakan variasi kecepatan (Fn = 0,15; Fn = 0,20; Fn = 0,25; Fn = 0,30; Fn = 0,35; Fn = 0,40; Fn = 0,45; dan Fn = 0,50), penambahan dan variasi dimensi centerbulb. Hasilnya pada setiap kecepatan dapat mengurangi hambatan total sebesar 11,09 – 19,86 % dari model original kapal tanpa centerbulb.
Analisa Performa Penambahan Hull Vane Terhadap Hambatan dan Seakeeping Kapal Perintis 750 DWT dengan Variasi Foil Menggunakan Metode CFD Daud Martim Sihombing; Wilma Amiruddin; Muhammad Iqbal
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 7, No 2 (2019): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1070.839 KB)

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di Dunia dan sebagian wilayahnya adalah perairan.Kapal Perintis merupakan kapal yang erintis tugas dan pada saat beroperasi kapal perintis mempunyai hambatan (resistance). Untuk mengurangi nilai hambatan kapal digunakan teknologi Hull Vane. Hull Vane  adalah fixed foil yang terletak dibawah garis air pada bagian buritan kapal. Gaya angkat pada hull vane dapat mengurangi hambatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil hambatan yang terkecil dan olah gerak kapal yang terbaik dari varias foil dan sudut. Ukuran hull vane yang digunakan pada penelitian ini yaitu panjang span foil 9,46 m dan panjang chord foil 1,15 m. Penelitian ini menggunakan progam komputer berbasis Computational Fluid Dynamic (CF D). Berdasarkan penelitian ini menunjukkan bahwa kapal dengan penambahan hull vane dengan variasi NACA 1410 sudut -5 dengan Fn 0,34 dapat mengurangi hambatan sebesar 11,839% dari hambatan kapal asli. Dari hasil running menunjukkan pengurangan hambatan total dari 163,66 KN menjadi 144,29 KN, preasure force dari 71,73 KN menjadi 39,07 N dan hambatan viskositas berkurang dari 87,98 KN menjadi 99,77 KN.
Engine - Water Jet Propeller Matching Pada Pilot Boat Single Hard Chine 15 Meter Niko Aditya Kriswan; Eko Sasmito Hadi; Muhammad Iqbal
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 6, No 4 (2018): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam perencanaan perancangan sistem permesinan dan water jet propulsion pada kapal, engine-water jet propeller matching (EWJPM) sangatlah vital. Ketidaksesuaian antara daya yang dihasilkan main engine, waterjet propeller dan karakteristik kapal mengakibatkan tidak optimalnya gaya dorong yang dihasilkan untuk mendapatkan kecepatan service. Besaran daya menjadi tidak efisien apabila titik operasi dari main engine tidak sesuai dengan water jet propeller. Namun perlu diingat bahwa besarnya daya yang dihasilkan mempunyai korelasi yang erat terhadap jumlah Fuel Oil Consumption (FOC). Penelitian dilakukan dengan mengkaji hambatan kapal dengan metode holtrop, daniel savitsky, dan cfd, kemudian menghitung efisiensi dan karakteristik tiap variasi water jet propeller untuk dilakukan EWJPM guna mencari nilai gaya dorong, kecepatan dan FOC setiap variasi. Kemudian diketahui bahwa pertama, Overall Propulsive Coefficient (OPC) sangat mempengaruhi gaya dorong yang dihasilkan water jet propeller. Kedua, konfigurasi gearbox perlu diperhatikan dalam mencocokkan karakteristik main engine dengan beban water jet propeller dan yang ketiga, adalah bahwasanya FOC optimal ketika daya output water jet propeller dibanding rpm main engine nilainya maksimum. Hasil penelitian ini yaitu pergantian water jet propeller menambah nilai gaya dorong dan kecepatan sebesar 3 kN dan 4 knot. FOC pun berkurang sebesar 0.54 l/Nautical Mile dikarenakan OPC water jet propeller perubah bernilai lebih besar.
Analisa Fin Stabilizer Terhadap Rolling Pada Kapal Ferry Ro-Ro 500 GT Dengan Metode CFD (Computational Fluid Dynamic) Airlangga Herbowo; Deddy Chrismianto; Muhammad Iqbal
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 1 (2017): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1349.366 KB)

Abstract

Potensi laut di Indonesia dapat dimanfaatkan dalam segi transportasi laut untuk menghubungkan pulau-pulau di Indonesia.Melihat meningkatnya minat masyarakat dalam menggunakan transportasi laut sebagai sarana penunjang, maka kenyamanan dan keamanan para penumpang merupakan hal yang harus diperhatikan untuk menjaga kepercayaan masyarakat dalam menggunakan kapal. Salah satu cara untuk menjaga kenyamanan dan keamanan para penumpang adalah dengan memperhatikan sistem stabilitas maupun olah gerak kapal pada saat berlayar mengarungi lautan. Kemampuan olah gerak kapal (seakeeping) merupakan salah satu aspek penting yang berkaitan dengan gerakan kapal dalam merespon pengaruh gaya-gaya luar yang bekerja pada kapal. Dalam meningkatkan upaya kualitas dari olah gerak pada kapal, penggunaan sistem anti-roll pada kapal  mampu mempengaruhi  respon gerakan rolling pada kapal salah satu sistem anti-roll adalah fin stabilizer. Pada penelitian ini di ambil fin stabilizer roll royce tipe Aquarius dengan memvariasikan sudut dan luasan untuk mencari pengaruh terhadap gerakan rolling kapal setelah adanya penambahan fin stabilizer. Kemudian dilakukan analisa olah gerak kapal dengan menggunakan metode CFD pada software Tdyn SeaFEM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fin stabilizer yang memiliki luasan lebih besar dan dengan sudut kemiringan fin stabilizer pada saat 00 adalah yang paling optimal dalam mengurangi gerakan rolling kapal sebesar 82% dengan RMS of Roll sebesar 0.9920.