Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Dedicatio: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Manfaat Edukasi Pencegahan Covid-19 Bagi Remaja Kristen Olivia C Wuwung
DEDICATIO: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAKN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.797 KB)

Abstract

Di zaman sekarang ini bukanlah suatu hal yang asing bila mendengar istilah “Covid-19”. Covid-19 atau virus Corona merupakan suatu jenis virus yang menyerang sistem pernapasan. Virus ini pertama kali muncul di Cina dan saat ini menyebarluas hingga ke seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia. Di indonesia sendiri, virus ini terus berkembang hingga telah menyebabkan banyak orang yang meninggal dan membawa dampak pada berbagai macam aspek di negara ini terganggu. Menanggapi permasalahan pandemi Covid-19 ini pemerintah pun mengedukasi masyarakat dengan memberikan berbagai macam edukasi pencegahan Covid-19. Tentunya edukasi tersebut bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dapat memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Dalam kegiatan KKNT IAKN Manado 2021, mahasiswa KKNT IAKN Manado Desa Tateli meneruskan apa yang telah dilakukan oleh pemerintah dengan mengadakan kegiatan edukasi pencegahan Covid-19 dikalangan remaja GMIM Eben Haezer Buntong Tateli. Melalui kegiatan edukasi pencegahan Covid-19 ini diharapkan akan memberi dampak bagi para remaja ini agar mereka juga dapat berperan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan membawa dampak bagi masyarakat dan juga gereja.
Peningkatan Perekonomian Masyarakat Melalui Pengembangan Lokasi Wisata Desa Waleo Dua Nancy E Polak; Olivia C Wuwung; Ronaldo N Solang
DEDICATIO: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2022): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAKN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (958.014 KB)

Abstract

Desa wisata merupakan tempat yang menawarkan daya tarikyang khas dengan menonjolkan keindahan alam, budaya, sertakuliner yang berada di suatulokasi. Korelasi dari semua potensitersebut, desa wisata juga memberikan peluang usaha perekonomian yang dapat digunakan dan dimanifestasikan sebagai penghasil sumber daya manusian(SDM) dan sumber daya alam (SDA) demi mencapai kesejahtraan. Edukasi terkait potensi yang dimiliki desa wisata untuk mengembangkan SDM danSDA yang dimiliki menjadi dasar dasar penggerak bagi masyarakat setempat. Pemahaman serta wawasan mengenai desa wisata dan berbagai macam peluang pekerjaan dalam mengembangkan perekonomian pada masyarkat setempatmenjaditujuanutama agar masyarakat dapat memahami mengapa diperlukan inovasi dalam pengembangan SDM dan SDA serta melihat dan menentukan potensi-potensi sebagai salah satu keberhasilan bersama. Pendekatan ABCD (Asset Based Community-driven Devlopment menjadi metode yang efektif untuk digunakan dalam pengembangan maksud tersebut, sebab pendekatan ini merupakan pengembangan masyarakat dalam upaya mengubah pola pikir atau mind set dengan mengarahkan mereka pada kesadaran bagaimana mengembangkan suatu aset/kekuatan yang dimiliki dengan berproses dalam pemberdayaan, dalam hal ini pemberdayaan desa wisata dan melihat potensi apa yang perlu dilaksanakan.
Bincang Asik Dan Sosialisasi Pentingnya Moderasi Beragama Sebagai Upaya Membangun Persatuan Di Desa Tontalete Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara Olivia C Wuwung; Meily M Wagiu; Subaedah Luma
DEDICATIO: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAKN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini di lakukan dengan metode ABCD (Asset Based Community Development). Dari hasil observasi asset dan potensi desa di dapatkan data penduduk desa Tontalete yang juluki sebagai desa “baku satu” atau desa yang bersatu karena tiga agama yakni Islam sebagai umat mayoritas 65%, Kristen 30% dan Katolik 5%. Desa Tontalete juga masuk dalam daftar daerah rawan konflik di Kabupaten Minahasa Utara, namun ada hal menarik yang di lakukan sebagai bentuk apresiasi terhadap budaya lokal yaitu dengan penyelenggaraan Upacara Adat “Umbia Wanua Tontalete” yang artinya “Ator Kampung Tontalete” setiap tahun oleh seluruh lapisan masyarakat yang berasal dari suku Minahasa, Gorontalo, Aceh dan Nusa Utara. Dengan melihat potensi budaya dalam memperstukan kemajukan masyarakat di desa Tontalete dan adanya kemungkinan terjadinya eksklusifisme dan radikalisme dengan melihat data desa Tontalete sebagai daerah rawan konflik, maka penguatan pemahaman terkait Moderasi Beragama yang dikemas oleh Mahasiswa KKN Nusantara IAKN Manado melalui kegiatan Bincang Asik dan Sosialisasi Moderasi Beragama dilakukan sebagai upaya peningkatan pemahaman masyarakat terkait Moderasi Beragama. Hasil yang di peroleh yaitu adanya pemahaman dari diskusi antar tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, pemeritah desa dan masyarkat,
Pemanfaataan Jagung Menjadi Olahan Kerupuk Sebagai Upaya Peningkatan Aset Pangan Desa Tontalete Berdinata Massang; Olivia C Wuwung; Gilberth R Mangero
DEDICATIO: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAKN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan obsevasi pada tahapan inkulturasi di temukan potensi sumber daya alam di desa dan permasalahan yang di hadapi penduduk desa Tontalete. Mayoritas mata pencaharian mayoritas penduduk di desa Tontalete adalah sebagai petani dan paling banyak ditanam adalah jagung. Jagung dapat di olah menjadi kerupuk untuk mengembangkan potensi desa. Kendala yang di hadapi adalah rendahnya motivasi masyarakat untuk mengolah jagung menjadi makanan olahan yang bisa menjadi produk unggulan desa yang mempunyai nilai jual lebih tinggi. Masyarakat Tontalete selama ini hanya menjual jagung dalam bentuk bahan mentah ke pasar tradisional dan kendala yang di hadapi adalah pemasaran dari produk olahan tersebut. Melalui Program KKN IAKN Manado di lakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan pendampingan dan pelatihan sebagai upaaya peningkatan ekonomi melalui pengelolaan jagung menjadi produk olahan kerupuk. Kegiatan PkM ini di laksanakan secara kolaboratif dengan meggunakan metode ABCD (Asset Baset Community Development) dengan melibatkan partisipasi masyarakat sebagai subjek utama untuk menciptakan suatu perubahan. Hasil yang di peroleh yaitu adanya perubahan sikap pada masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam khusunya jagung untuk di jual dalam produk olahan yang di kemas sehingga memberikan nilai tambah untuk di pasarkan sebagai salah satu produk pangan desa Tontalete. Tujuan dari kegiatan PkM ini adalah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui potensi/asset pangan, di desa Tontalete, meningkatkab keterampilan masyarakat dalam produktivitas, antusisas dan pemasaran produk makanan secara online maupun offline.
Penguatan Moderasi Beragama Melalui Bincang Asik sebagai Forum Diskusi di Desa Maen Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara Margarith I Loho; Meily M Wagiu; Olivia C Wuwung
DEDICATIO: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAKN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ndonesia adalah negara yang bermasyarakat religius dan majemuk, sehingga agama menjadi salah satu faktor penunjang kehidupan terutama dalam kehidupan spiritual. Kementrian Agama RI mengeluarkan program “Moderasi Beragama” sebagai program prioritas yang diimplementasikan dalam program kerja di setiap Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK), sehingga dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nusantara pun mengangkat tema mengenai Moderasi Beragama. Penggunaan metode kualitatif dengan pendekatan ABCD (Asset Based Comunnity Development) memberikan informasi akan potensi keberagaman yang ada di Desa Maen yang sebetulnya sudah mencerminkan kehidupan yang moderat dengan dilakukannya beberapa indikator moderasi beragama yaitu toleransi dan penghormatan terhadap tradisi. Pertama, dirayakannya setiap tahun adat Tulude bersama pemerintah desa dan seluruh masyarakat. Kedua, ketika waktu-waktu ibadah di masjid, indomaret yang berhadapan dengan masjid akan ditutup sebentar untuk menghormati mereka yang sedang beribadah dan akan dibuka kembali setelah selesai waktu ibadah. Walaupun demikian, pemahaman mengenai persoalan moderasi beragama belum terlalu dikenali oleh masyarakat luas, sehingga tim PKM melaksanakan Bincang Asik sebagai Forum Diskusi bertema Moderasi Beragama yang bertajuk “Kenapa Harus Moderat?”. Program tersebut sebagai upaya untuk memberikan pengetahuan baru kepada masyarakat dan terlebih masyarakat dapat mempelopori moderasi beragama dengan tujuan memperkokoh kehidupan beragama dalam bermasyarakat di Desa Maen. Kata Kunci: Moderasi Beragama, Bincang Asik, Forum Diskusi, Desa Maen