Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Penelitian Agrosamudra

PERUBAHAN BEBERAPA SIFAT FISIKA ANDISOL DAN PRODUKSI RUMPUT GAJAHA KIBAT JENIS DAN DOSIS PUPUKO RGANIK DI KECAMATAN PEGASING KABUPATEN ACEH TENGAH Iwan Saputra; Dolly Sojuangan Siregar
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 4 No 1 (2017): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sifat fisika tanah terdiri dari berat volume, porositas, permeabilitas, indeks stabilitas agregrat, dan kadar air tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan beberapa sifat fisika tanah serta pertumbuhan dan produksi rumput gajah (Pennisetum purpureum L.) akibat pemberian jenis dan dosis pupuk organik di Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri dari dua faktor, yaitu faktor jenis pupuk organik terdiri dari tiga taraf yaitu kompos, kompos gelondong kopi dan pupuk kandang serta dosis pupuk organik terdiri dari empat taraf yaitu 0, 5, 10 dan 15 ton ha-1. Jenis dan dosis pupuk organik secara faktor tunggal berpengaruh sangat nyata dan nyata terhadap tinggi rumput gajah pada pemotongan I, II dan III. Jenis dan dosis pupuk organik secara interaksi berpengaruh sangat nyata terhadap berat rumput gajah pemotongan II danke III. Berat tertinggi dijumpai pada dosis :(a) 24,90ton ha-1pada jenis pupuk organik kompos dengan hasil rumput gajah 72,10kg plot-1, (b) 16,36 ton ha-1pada pupuk organik jenis gelondong kopi dengan hasil rumput gajah 37,15 kg plot-1, dan (c) 12,74 ton ha-1pada jenis pupuk kandang dengan hasil rumput gajah sebesar 27,97 kg plot-1.
Efek Dosis Pupuk Nitrogen dan Varietas terhadap Efisiensi Pemupukan, Serapan Hara N dan Pertumbuhan Padi Lokal Aceh Dataran Iwan Saputra
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 3 No 2 (2016): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk memperoleh informasi tentang respon masing-masing varietas padi lokal Aceh dan pemupukan nitrogen terhadap efisiensi pemupukan nitrogen, serapan hara N serta pertumbuhan padi. Penelitian ini menggunakan rancangan split plot design. Parameter yang diamati yaitu : (1) kandungan nitrogen tanaman, (2) serapan hara nitrogen, (3) efisiensi penggunaan nitrogen, dan (3) pertumbuhan tanaman padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk nitrogen berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman 28, 42 dan 56 hari setelah tanam (HST), serapan N dan efisiensi penggunaan N. Tanaman padi varietas lokal Aceh berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada setiap tahapan pengamatan, bobot berangkasan kering dan serapan hara N. Bobot tanaman tertinggi pada tingkat kemajuan tertinggi 5 % terdapat pada cluster 4 yaitu varietas Sigeudop dan Pandan Wangi, sedangkan serapan hara N pada tingkat kemajuan 5 % terdapat pada cluster 4 yaitu varietas Aweh dan Simireik. Interaksi perlakuan pemupukan nitrogen pada berbagai varietas lokal aceh berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah anakan serta kandungan N tanaman padi. Varietas lokal Aceh yang terbaik terhadap pertumbuhan, bobot berangkasan kering dan serapan hara N adalah Sigeudop, Rasi Bubun, Pandan Wangi, Pulot Simarik, Aweh, Ketan Hitam, dan Simireik.
APLIKASI BIOCHAR DAN UREA TERHADAP BEBERAPA SIFAT FISIKA TANAH SERTA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KENTANG Iwan Saputra
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 3 No 1 (2016): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan produktivitas tanah dan produksi kentang sebaiknya dikombinasikan antara biochar dan pemupukan urea. Pemberian pupuk urea yang dibarengi dengan pemberian biochar agar lebih efektif dan efisien. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi biochar dan urea baik secara tunggal maupun interaksi terhadap beberapa sifat fisika tanah serta pertumbuhan dan produksi tanaman kentang. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK), terdiri dari dua faktor, yaitu faktor biochar, dan urea. Faktor biochar terdiri dari empat taraf yaitu; (1) B0 = biochar dosis 0 ton ha-1, (2) B1 = biochar dosis 15 ton ha-1, (3) B2 = biochar dosis 30 ton ha-1, dan (4) B3 = biochar dosis 45 ton ha-1, sedangkan urea terdiri dari tiga taraf yaitu; (1) U0 = pupuk urea dosis 0 kg ha-1, (2) U1 = pupuk urea dosis 200 kg ha-1, dan (3) U2 = pupuk urea dosis 300 kg ha-1. Aplikasi biochar, dan urea secara faktor tunggal maupun interaksi nyata terhadap penurunan bobot isi tanah, peningkatan porositas total, peningkatan indeks stabilitas agregat, peningkatan pori drainase cepat, peningkatan pori drainase lambat, dan pori air tersedia tanah, tinggi tanaman umur 15, 30 dan 45 HST, jumlah umbi tanaman kentang, berat umbi per rumpun tanaman kentang dan berat umbi tanaman kentang per plot. Dosis terbaik dari aplikasi biochar dan urea yaitu 30 ton ha-1 untuk biochar serta 200 kg ha-1 untuk urea yang memberikan hasil terbaik terhadap sifat fisika tanah, pertumbuhan dan hasil tanaman kentang.
Pengaruh Pemberian Pupuk NPK dan Biochar terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah (Oryza sativa, L) Iswahyudi Iswahyudi; iwan Saputra; irwandi irwandi
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 5 No 1 (2018): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK dan biochar dan interaksi antara kedua perlakuan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi sawah (Oryza sativa, L). Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Cot Asan, Kecamatan Nurussalam, Kabupaten Aceh Timur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial yang terdiri dari dua factor, yaitu dosis pupuk NPK (N) yang terdiri dari 4 taraf, yaitu: N0 = 0 kg/ha, N1 = 200 kg/ha, N2 = 300 kg/ha dan N3 = 400 kg/ha; dan faktor dosis biochar (B) yang terdiri dari 4 taraf yaitu: B0 = 0 ton/ha, B1 = 10 ton/ha, B2 = 15 ton/ha dan B3 = 20 ton/ha. Parameter yang diamati: tinggi tanaman dan jumlah anakan perumpun (umur 15 HST, 30 HST dan 60 HST); jumlah anakan produktif, jumlah gabah per malai, persentase gabah hampa permalai, persentase gabah berisi permalai dan produksi gabah per plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPK berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman padi umur 15, 30 dan 60 HST, jumlah anakan perumpun umur 30 dan 60 HST, jumlah anakan produktif, jumlah gabah per malai, persentase gabah berisi, persentase gabah hampa dan produksi gabah per plot. Perlakuan terbaik diperoleh pada N3 (400 kg/ha). Pemberian dosis biochar berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman padi dan jumlah anakan perumpun umur 30 dan 60 HST, jumlah anakan produktif, jumlah gabah per malai, persentase gabah berisi, persentase gabah hampa dan produksi gabah per plot. Perlakuan terbaik diperoleh pada B3 (20 ton/ha). Interaksi antara dosis pupuk NPK dan dosis biochar berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 60 HST, dan berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan umur 30 HST. Interaksi terbaik diperoleh pada perlakuan N3B3 (pupuk NPK 400 kg/ha dan dosis biochar 20 ton/ha).
PEMETAAN STATUS KESUBURAN DAN REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAH SAWAH DI KOTA LANGSA Iwan Saputra; Boy Riza Juanda
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 5 No 1 (2018): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat status kesuburan tanah, sebaran peta status kesuburan, faktor-faktor yang mempengaruhi status kesuburan, serta merekomendasikan dosis pemupukkan yang tepat pada tanah sawah di Kota Langsa. Penelitian dilakukan di tanah sawah yang ada di Kota Langsa yang berlangsung dari Bulan Juni hingga September 2017. Penelitian ini menggunakan metode survai deskriptif. Satuan lahan homogen (SLH) yang terbentuk di lokasi penelitian terdiri dari 2 SLH dengan luas total SLH secara keseluruhan yaitu 1492,21 ha. Hasil peneitian menunjukkan bahwa setiap satuan SLH mempunyai karakteristik lahan yang hampir sama. Jenis tanah yang terdapat dimasing-masing SLH yaitu Ordo Inceptisol dan Ultisol, dengan bentuk wilayah datar (0-3%) dan penggunaan lahan merupakan lahan sawah baik yang telah ditanami padi maupun yang masih semak belukar serta didominasi oleh padang rumput. SLH yang terbentuk di lokasi penelitian terdiri dari dua SLH dengan 22 titik pengambilan sampel yang tersebar disemua SLH. Karakteritik lahan lokasi penelitian yaitu drainase permukaan jelek sampai dengan tergenang, kelas tekstur agak halus sampai halus pH lapang 5,00-5,80 warna tanah 10 YR dengan nilai value dan chroma yang bervariasi, kedalaman efektif > 100 cm, konsistensi agak lekat sampai sangat lekat. Status kesuburan tanah yaitu sangat rendah sampai rendah. Rekomendasi pemupukan tanah sawah di lokasi penelitian yaitu urea 242-360 kg/ha, SP36 yaitu 73-195 kg/ha, dan KCl yaitu 0-227 kg/ha.
PENGARUH MEDIA TANAM DAN LIMBAH ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao, L) Cut Mulyani; Iwan Saputra; Rahmad Kurniawan
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 5 No 2 (2018): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh media tanam dan limbah organik secara faktor tunggal, serta interaksi dari kedua faktor tersebut terhadap pertumbuhan bibit kakao. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial, terdiri dari dua faktor sebagai berikut : faktor media tanam (M) yang terdiri dari empat taraf yaitu M1 (tanah lapisan top soil atau kontrol), M2 (tanah lapisan top soil : pupuk kandang : pasir), M3 (tanah lapisan top soil : arang sekam padi : cocopeat) dan M4 (tanah lapisan top soil : pupuk kandang : arang sekam padi : cocopeat). Faktor limbah organik (L) terdiri terdiri dari empat taraf yaitu L0 (tanpa limbah organik atau kontrol), L1 (limbah tahu), L2 (tandan kosong kelapa sawit) dan L3 (ampas kopi). Parameter yang diamati: tinggi bibit, diameter bibit, jumlah daun, panjang daun dan panjang akar. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan media tanam berpengaruh nyata terhadap tinggi bibit kakao umur 60 HST dan panjang akar umur 60 HST. Perlakuan media tanam terbaik ditemukan pada tanah lapisan top soil : pupuk kandang : arang sekam padi : cocopeat (M4). Perlakuan limbah organik berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi bibit umur 60 HST dan panjang akar umur 60 HST, berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 30 HST. Perlakuan terbaik ditemukan pada tandan kosong kelapa sawit (L2) dan ampas kopi (L3). Interaksi antara kedua perlakuan menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap seluruh parameter pengamatan yang diamati.
Uji Adaptasi Beberapa Varietas Unggul Baru Pada Sistem Tanam Legowo Dalam Upaya Peningkatan Produktivitas Padi Di Kota Langsa Boy Riza Juanda; Iwan Saputra
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 5 No 2 (2018): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui penampilan dan produktivitas Varietas Unggul Baru padi sawah pada sistem tanam legowo yang berbeda, mengetahui Varietas Unggul Baru produksi tinggi (= 7 t/ha) dan adaptif pada lingkungan spesifik untuk dikembangkan pada sistem tanam legowo yang berbeda dan Memberikan alternatif pilihan Varietas Unggul Baru selain varietas ciherang bagi petani di Kota Langsa. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) pola faktorial. Parameter yang diamati yaitu : (1) tinggi tanaman, (2) jumlah anakan maksimun, (3) jumlah anakan produktif, dan (4) pengamatan reproduktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan uji beberapa varietas unggul baru berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 4 dan 8 MST, jumlah anakan, jumlah anakan maksimum dan berat gabah kering, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah anakan produktif. Perlakuan sistem tanam legowo berpengaruh nyata terhadap berat gabah kering, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman 4 dan 8 MST, jumlah anakan maksimum dan jumlah anakan produktif. Interaksi perlakuan sistem tanam legowo pada berbagai varietas unggul baru berpengaruh nyata terhadap berat gabah kering.