Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

ANALISIS RANTAI PASOK (SUPPLY CHAIN) GARAM RAKYAT DI KABUPATEN PIDIE, ACEH Athaillah, Teuku; Nugroho, Yoga
JURNAL AGRICA Vol 12, No 2 (2019): JURNAL AGRICA
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (827.902 KB) | DOI: 10.31289/agrica.v12i2.2830

Abstract

The purpose of this research is to analyze the product, financial, and information flow in the local salt supply chain in Pidie Regency, Aceh. The sampling technique used is non-probability sampling, precisely the snowball sampling technique. Product flow, financial flow, and information flow were three elements that investigated. The analysis based on the SCOR (Supply Chain Operation Reference) method to see supply chain performance by studying at the Plan, Source, Make, and Deliver process. The results showed two types of supply chains, depends on whether farmers have an agreement with the collecting agent or not. For farmers who had a deal with the collecting agent, The salts are sold to the collecting agent and then forwarded to the selling agent. The selling agent passes it on to the wholesale seller, who then distributed to retailers and consumers. The flow of finance goes from the opposite direction, except when purchasing raw materials for firewood, the collecting agent pays it first to the farmers. To farmers who did not have agreements with collecting agents, the salt directly sold to retail stores or consumers. Financial flows run in the opposite direction for both types of supply chains, and information flow goes both ways. The main obstacle in the salt supply chain is the lack of information between salt producer and consumers expectations. Moreover, it is often difficult for large customers to believe that the quality of farmers' salt will be consistent.Kata Kunci : supply chain; local salt; SCOR;.
Distribusi Beras Bulog di Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh Selatan Handayani, Sri; Bagio, Bagio; Nasution, Aswin; Athaillah, Teuku; Hendra, Zulma
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Vol 5, No 1 (2020): April 2020
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ag.v5i1.3000

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas pendistribusian beras Bulog kepada masyarakat di Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh Selatan, dengan menggunakan metode statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran terhadap efektifitas distribusi beras melalui pengumpulan data kusioner terhadap 84 responden yang dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan beras Bulog telah didistribusikan dan sudah diterima oleh 510 KK (sebesar 14,9 %) dari total Kepala Keluarga sebanyak 3.409 KK yang terdapat di Kecamatan Samadua. Distribusi beras bulog kepada masyarakat di Kecamatan Samadua yang sudah efektif berdasarakan ketepatan sasaran yaitu sebesar 88,1 %, ketepatan harga sebesar 100 % dan ketepatan kualitas sebesar 89,3 %. Namun, berdasarkan ketepatan waktu belum efektif yaitu sebesar 40,5 %. Oleh sebab itu, maka disarankan kepada Bulog Kabupaten Aceh Selatan agar tepat waktu dalam pendistribusiannya sesuai dengan pedoman distribusi beras yaitu sebulan sekali kepada masyarakat sasaran rumah tangga penerima beras Bulog, agar tercukupi kebutuhan pangan masyarakat dalam bentuk beras setiap bulannya
ANALISIS EFISIENSI KINERJA RANTAI PASOK IKAN TUNA PADA CV. TUAH BAHARI DAN PT. NAGATA PRIMA TUNA DI BANDA ACEH Teuku Athaillah; Ahmad Humam Hamid; . Indra
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 9 No. 2 (2018): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.531 KB) | DOI: 10.29244/jmf.9.2.169-181

Abstract

ABSTRACTTuna fish is one of the easily perishable consumed food. Therefore before it reaches the consumers a well-designed and well-prepared supply management system is required The objectives of the research are to analyze the product, financial and information flows of tuna fish chain of supply in Banda Aceh through analyzing the performance efficiency of tuna fish supply chain performance at CV Tuah Bahari and PT Nagata Prima Tuna in Banda Aceh. Descriptive analysis is the method used to analyze the product, financial and information flows. Supply Chain Operation Reference (SCOR).  Is the method used to measure the supply chain performance efficiency. SCOR preceded with hierarchy preparation based on the SCOR process, i.e. plan, source, make, delivery and return with common dimensions i.e. reliability, responsiveness, flexibility, cost and asset.  The supply chain performance efficiency measurement in this research is also supported by the Analytical Hierarchy Process  (AHP) and  Objective Matrix (OMAX) methods  The result of the research pointed out that the tuna fish product and information flow at CV Tuah Bahari and PT Nagata Prima Tuna is not optimal yet, while the financial flow is optimal. In the outcome of CV Tuah Bahari performance efficiency, 4 KPI (Key Performance Indicator) is at Poor category, while at PT Nagata Prima 9 KPI are categorized as Poor. The total performance value of the company is at Average category, with total index value of 62.9 and PT Nagata Prima Tuna 52.7.   Keywords: performance efficiency, SCOR, supply chain, tuna fish ABSTRAKIkan tuna tergolong bahan pangan yang memiliki karakteristik mudah rusak. Oleh karena itu, untuk sampai ke konsumen diperlukan suatu sistem manajemen rantai pasok yang baik dan memadai. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis aliran produk, aliran keuangan dan aliran  informasi pada rantai  pasok ikan tuna di Banda Aceh, dengan menganalisis efisiensi kinerja rantai  pasok ikan tuna pada CV. Tuah Bahari dan PT Nagata Prima Tuna di Banda Aceh. Metode yang digunakan untuk menganalisis aliran produk, aliran keuangan, dan aliran informasi adalah analisis deskriptif. Metode yang digunakan untuk mengukur efisiensi kinerja rantai pasok adalah Supply Chain Operation Reference (SCOR). SCOR diawali dengan pembuatan hierarki awal yang didasarkan pada proses dalam SCOR, yaitu plan, source, make, delivery, dan return dengan dimensi umum, yaitu reliability, responsiveness, flexibility, cost, dan asset. Pengukuran efisiensi kinerja rantai pasok dalam penelitian ini juga didukung dengan metode Analytical Hierarchy Process  (AHP) dan Objective Matrix (OMAX). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aliran produk dan aliran informasi rantai pasok ikan tuna di CV. Tuah Bahari dan PT. Nagata Prima Tuna belum optimal, sedangkan aliran keuangan sudah optimal. Hasil pengukuran efisiensi kinerja CV. Tuah Bahari, 4 KPI (Key Performance Indicator) berada pada kategori Poor, sementara pada PT Nagata Prima Tuna terdapat 9 KPI berada pada kategori Poor. Total nilai performansi kedua perusahaan berada pada katagori Average, dengan nilai Index Total CV. Tuah Bahari 62.9 dan PT. Nagata Prima Tuna 52.7.Kata kunci: efisiensi kinerja, SCOR, rantai pasok, ikan tuna
PEMBUKUAN USAHA TANI PADI DI DESA LEUHAN KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT Bagio; Teuku Athaillah
Jurnal Abdimas Bina Bangsa Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Abdimas Bina Bangsa
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.606 KB) | DOI: 10.46306/jabb.v1i1.13

Abstract

Petani dalam usaha taninya tidak hanya berkepentingan dalam peningkatan produksinya, tetapi dapat meningkatkan pendapatan yang pada akhirnya juga meningkatkan keuntungan bagi petani padi sawah. Tujuan dalam usaha tani yaitu bagaimana petani dapat memperbesar hasil dalam hal ini memperoleh keuntungan sehingga kehidupan seluruh keluarganya menjadi lebih baik. Untuk mencapai tujuan ini petani selalu memperhitungkan untung ruginya walaupun tidak secara tertulis. Sebagian besar petani yang ada di Desa Leuhan belum mencatat secara rinci biaya-biaya apa saja yang telah dikeluarkan untuk usaha tani Padi, mulai dari pembersihan lahan, penanaman, pemeliharan, panen, dan pasca panen. Petani hanya mengetahui hasil penjualan akhir berupa gabah tanpa mencacat berapa biaya yang habis dikeluarkan selama berusaha tani. Sehingga belum diketahui pasti, pada akhir usaha tani padi sebenarnya petani mendapat keuntungan atau malah mengalami kerugian. Maka dari itu, perlu sekali yang namanya pembukuan usaha tani, sehingga petani dapat mengetahui seberapa besar perolehan pendapatan dari usaha tani padi tersebut. Sasaran peserta dari kegiatan pengabdian ini adalah kelompok petani usaha tani Padi dan masyarakat di Desa Leuhan, Kecamatan Johan pahlawan, Kabupaten Aceh Barat. Kegiatan ini dilakukan dengan metode pelatihan berupa pemaparan materi mengenai pembukuan usaha tani padi secara sederhana. Respon kelompok tani dalam pengabdian kepada masyarakat cukup baik dan kelompok tani antusias dalam menerima materi yang diberikan. Pembuatan pembukuan usaha tani padi telah disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat khususnya petani padi. Tingkat pengetahuan dan pemahaman pembukuan usaha tani diserap dengan baik oleh para petani padi.
Pembuatan POC Limbah Sayur untuk Produksi Padi di Desa Lapang Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Teuku Athaillah; Bagio Bagio; Yusrizal Yusrizal; Sri Handayani
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 4: November (2020)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v1i4.103

Abstract

Abstrak: Pupuk Organik Cair (POC) adalah pupuk cair yang dibuat dari berbagai bahan alami. Bahan alami tersebut bisa berasal dari sampah dedaunan ataupun dari limbah dan sisa makanan. Sampah dan limbah makanan tersebut difermentasikan secara anaerob (tanpa oksigen) dan tanpa bantuan matahari. Tujuan Kegiatan ini untuk memperkenalkan pembuatan POC Limbah sayur terhadap masyarakat Desa Lapang. Adapun manfaat dari kegiatan ini adalah membantu masyarakat dalam pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga dan mengajari masyarakat untuk membuat POC dari limbah sayur. Materi yang diberikan dalam kegiatan ini adalah bagaimana memanfaatan limbah sayuran menjadi produk yang bernilai ekonomis. Materinya antara lain tentang mengolah sampah menjadi pupuk organik cair. Materi diberikan dengan cara presentasi dengan menggunakan powerpoint. Masyarakat yang hadir pada saat berlangsungnya kegiatan pengabdian masyarakat berjumlah 20 orang. 70 persen yang hadir adalah wanita, sementara sisanya adalah pria. Pengabdian ini juga dihadiri oleh Penyuluh dari BPP Desa Johan Pahlawan. Cara pembuatan pupuk organik mampu disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat Desa Lapang. Dampak dari pengabdian ini yaitu setelah mengetahui cara pembuatan POC, masyarakat Desa Lapang bisa merealisasikannya dengan cara membuat POC, menggunakannya dan bisa juga memasarkan POC tersebut.Abstract: Liquid Organic Fertilizer (POC) is a liquid fertilizer made from various natural ingredients. This natural material can come from leaves or from waste and food scraps. waste and food scraps are fermented anaerobically (without oxygen) and without sunlight. The purpose of this service is to introduce the manufacture of vegetable waste POC to the people of Lapang Village. The benefits of this activity are to help the community in waste management and household waste and teach the community to make POC from vegetable waste. The material given in this activity is how to use vegetable waste into products of economic value. The materials include processing waste into liquid organic fertilizer. The material are given by means of presentation using a power point. There were 20 people who attended the community service activities. 70 percent attended were women, while the rest were men. This service was also attended by the Extension Officer from BPP Johan Pahlawan Village. How to make organic fertilizers can be well socialized to the people of Lapang Village. The impact of this service is that after knowing how to make POC, the people of Lapang Village can make it happen by making POC, use it and can also market the POC.
PEMANFAATAN PERKARANGAN DENGAN TANAMAN KELOR (MORINGA OLEIFERA LAM.) DALAM MEMENUHI KECUKUPAN GIZI DAN IMUNOMODULATOR TERHADAP PENCEGAHAN COVID 19 Rusdi Faizin; Yuliatul Muslimah; Chairuddin Chairuddin; Jasmi Jasmi; Putra Susila; Aboe B Saidi; Hasanuddin Husin; Bagio Bagio; Teuku Athaillah; Muhammad Afrillah
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2021): Volume 2 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v2i3.2712

Abstract

Kelor memiliki banyak manfaat, hampir semua bagian tumbuhan kelor dapat dimanfaatkan manusia. Bagian tumbuhan kelor yang paling sering dimanfaatkan adalah daun. Pengabdian ini dilakukan untuk menyampaikan dan mensosialisakan manfaat kelor bagi pemenuhan gizi, obat tradisional dan sebagai antibodi serta desinfektan dalam mencegah covid 19. Selain itu kelor juga dapat dipergunakan sebagai bahan baku pembuatan makanan yang enak. Pelaksanaan program pengabdian berbasis riset (PBR) melibatkan mahasiswa Universitas Teuku Umar sebagai proses pembelajaran dan mengaplikasi ilmu pengetahuan kepada masyarakat. Metode tahapan pelaksanaan program PBR implementasi IPTEKS Pemanfaatan perkarangan dengan tanaman kelor dalam memenuhi kecukupan gizi dan Imunomodulator terhadap pencegahan Covid 19, yang dilaksanakan pada KWT Wanita Berusaha dan kelompok tani Makmu Beusare sebagai mitra program PBR yang terletak di desa Pasi Aceh Baroh, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat dilakukan secara sistematis. Pelaksanaan kegiatan diawali dengan melakukan Survei dan wawancara dengan mitra terkait permasalahan yang dihadapi, kemudian pelatihan dan pendampingan pembibitan dan penanaman kelor, selanjutnya mengadakan sosialisasi dan pendampingan Mitra dalam pengolahan hasil tanaman kelor. Mitra menjadi “Model” bagi petani lainya dengan menerapkan IPTEKS setelah memberikan dampak positif bagi masyarakat Aceh. Kegiatan ini berjalan sukses dengan menghasilkan beberapa kegiatan sesuai dengan kesepakatan baik dari pihak pengusul penyuluh, KWT dan poktan makmu beusare. Hasil setelah mengikuti kegiatan program PBR, warga mengetahui manfaat, khasiat berbagai produk olahan kelor serta mampu membudidayakan dan mengolah hasil tanaman kelor. Selain itu, warga jadi berkeinginan untuk menjadikan kampong mereka menjadi kampong kelor sehingga mampu meningkatkan pendapatan warga dengan berbagi manfaat dan olahan kelor, juga menjadi kampong Destinasi Wisata Kelor.
Potensi Pengembangan Kopi Robusta (Coffea Canephora) di Kabupaten Aceh Tenggara Indra Indra; Ahmad Humam Hamid; Yulia Dewi Fazlina; Akhmad Baihaqi; Teuku Athaillah
JASc (Journal of Agribusiness Sciences) Vol 5, No 1 (2021): "JASc" JOURNAL OF AGRIBUSINESS SCIENCES
Publisher : JASc (Journal of Agribusiness Sciences)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jasc.v5i1.8141

Abstract

Kopi merupakan salah satu sektor perkebunan yang menjadi andalan Indonesia dipasar dunia, Perkebunan kopi di Indonesia, tanaman kopi merupakan salah satu tanaman perkebunan yang diusahakan oleh masyarakat di Kabupaten Aceh Tenggara, untuk memenuhi kebutuhan hidup. Penelitian di lakukan di Kabupaten Aceh Tenggara dengan tujuan menghitung kelayakan finansial usahatani kopi robusta. Hasil yang di dapat, berdasarakan data BPS dan survey lapangan pengembangan kopi robusta berada di empat kecamatan yaitu Kecamata Ketambe, Kecamatan Darul Hasanah, Kecamatan Badar dan Kecamatan Deleng Porkhisen. Sedangkan secara finansial usaha tani kopi robusta layak untuk dilaksanakan atau dilanjutkan dengan nilai Net B/C 1,57. artinya setiap Rp 1 yang dikeluarkan selama umur ekonomis tanaman menghasilkan manfaat bersih sebesar Rp 1,57. Nilai IRR tersebut menunjukkan tingkat pengembalian internal proyek sebesar 17,31 persen dan karena nilainya jauh lebih besar dari discount factor yang berlaku yaitu 12 persen, maka usaha ini layak dan menguntungkan. Sedangkan untuk lamanya Payback Period seluruh biaya investasi pada usahatani kopi robusta didapatkan dalam waktu 11 tahun 3 bulan 7 hari.
Edukasi Pemanfaatan Limbah Sisa Makanan Menjadi Produk Yang Bernilai Ekonomis Teuku Athaillah; Bagio; Hasanuddin Husin
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2021): April 2021, Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v5i2.5262

Abstract

Poor waste management has become a problem in Kuta Jeumpa Village of Jeumpa Sub-district of Aceh Barat Daya Regency. The people of Kuta Jeumpa Village still throw their household wasteinto the river. As the result, the water of Putroe Aloh River in Kuta Jeumpa Village is filled with household waste. To overcome this situation, waste management education is needed to be carried out for the people of Kuta Jeumpa to manage their waste properly. The people of Kuta Jeumpa village need to be taught on how to turn waste into a source of income, for example by introducing on how to make processed food from household waste. After the the people of Kuta Jeumpa received the waste management education, they have succeeded in making new processed food products from household waste with the help of university students and lecturers. The products produced can provide profit value for the community. In addition, the community was also educated to no longer throw their household waste into the river.
Edukasi Suplemen Herbal Untuk Menjaga Imun Dan Daya Tahan Tubuh Bagi Pedagang di Kota Meulaboh Hasanuddin Husin; Teuku Athaillah
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2021): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v5i5.7610

Abstract

Abstrak Untuk menjaga kondisi kesehatan para pedagang sayur dan pedagang kaki lima di Meulaboh, diperlukan suplemen untuk menjaga daya tahan tubuh bagi para pedagang sayur dan pedagang kaki lima. Para pedagang harus bisa menjaga imun tubuh agar tidak mudah terserang penyakit dan virus Covid 19. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk mengajarkan cara pembuatan suplemen herbal kepada para pedagang. Adapun Metode pelaksanaan Pengabdian adalah: (1) Sosialisasi tentang covid 19 dan pencegahannya dengan menguatkan imun (2) Sosialisasi pentingnya meminum suplemen herbal kepada pedagang (3) Proses Pembuatan suplemen herbal. Masyarakat menyambut baik pengabdian ini. Para pedagang sangat antusias dan ingin membuat suplemen herbal dirumah. Antusias pedagang juga terlihat dari keingintahuan pedagang tentang cara pembuatan suplemen herbal. Program pengabdian ini tentunya sangat bermanfaat bagi para pedagang untuk menjaga imun dan daya tahan tubuh pada saat pandemi covid 19 melanda.
Distribusi Beras Bulog di Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh Selatan Sri Handayani; Bagio Bagio; Aswin Nasution; Teuku Athaillah; Zulma Hendra
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Vol 5, No 1 (2020): April 2020
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ag.v5i1.3000

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas pendistribusian beras Bulog kepada masyarakat di Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh Selatan, dengan menggunakan metode statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran terhadap efektifitas distribusi beras melalui pengumpulan data kusioner terhadap 84 responden yang dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan beras Bulog telah didistribusikan dan sudah diterima oleh 510 KK (sebesar 14,9 %) dari total Kepala Keluarga sebanyak 3.409 KK yang terdapat di Kecamatan Samadua. Distribusi beras bulog kepada masyarakat di Kecamatan Samadua yang sudah efektif berdasarakan ketepatan sasaran yaitu sebesar 88,1 %, ketepatan harga sebesar 100 % dan ketepatan kualitas sebesar 89,3 %. Namun, berdasarkan ketepatan waktu belum efektif yaitu sebesar 40,5 %. Oleh sebab itu, maka disarankan kepada Bulog Kabupaten Aceh Selatan agar tepat waktu dalam pendistribusiannya sesuai dengan pedoman distribusi beras yaitu sebulan sekali kepada masyarakat sasaran rumah tangga penerima beras Bulog, agar tercukupi kebutuhan pangan masyarakat dalam bentuk beras setiap bulannya