Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Pertanian

KOMBINASI WAKTU DEFOLIASI ENTRES DAN MODEL SAMBUNG PUCUK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT CACAO (Theobroma cacao, L) ROSMAITI ROSMAITI; IWAN SAPUTRA
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 15 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah Pertanian
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/jip.v15i2.1973

Abstract

Abstract The aim of the study was to get the interaction between the time of entries defoliation and shoot grafting model that gave the best Cacao seedling growth. The treatment design consists of two factors, namely the defoliation time of the entries and the top graft model. The time of entries defoliation consists of 4 defoliation times, entres defoliation at the connection (W1), entres defoliation 3 days before connection (W2), entres defoliation 6 days before connection (W3), and entres defoliation 9 days before connection (W4). The connection factor model is tested by two connection models, namely, connecting gap (S1), and diagonal connection (S2). The environmental design used is a randomized block design in factorial patterns. Parameters of cacao seedling growth observed were the percentage of live seedlings (%), time of shoot buds (days), shoot length (cm), shoot diameter (cm), and a number of leaf buds (strands). The results of this research are that there is no interaction between the treatment combination of all observed parameters. The best time for defoliation is 9 days before connection. The defoliation model used shows different results that are not real.
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN TANAMAN JERUK (Citrus, sp) DI DESA JAMBO LABU KECAMATAN BIREM BAYEUN KABUPATEN ACEH TIMUR Rosmaiti Rosmaiti; Iwan Saputra; Yusnawati Yusnawati
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 16 No. 1 (2019): Jurnal Ilmiah Pertanian
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/jip.v16i1.2430

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan karakteristik dan kesesuaian lahan, faktor-faktor pembatas lahan terhadap kesesuaian lahan dan klasifikasi kesesuaian lahan jeruk untuk tanaman jeruk di Desa Jambo Labu Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur. Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Jambo Labu Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur selama 2 bulan, dimulai bulan September sampai bulan November 2018. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu dengan survey lahan dan pengambilan sampel tanah di lapangan serta hasil analisis sampel tanah di laboratorium. Titik pengamatan dan pengambilan sampel tanah dibentuk berdasarkan satuan peta lahan hasil overlay (tumpang susun) antara peta jenis tanah, peta lereng, dan peta penggunaan lahan. Untuk melakukan evaluasi kesesuaian lahan untuk pengembangan tanaman jeruk maka dilakukan pengamatan sifat fisik dan kimia tanah, morfologi lahan dan analisis tanah di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di daerah penelitian sesuai untuk pengembangan tanaman jeruk walaupun dapat terlihat media perakaran, retensi hara, hara tersedia dan tingkat bahaya erosi sebagai faktor pembatas/S3 (sesuai marginal). Berdasarkan hasil evaluasi kesesuaian lahan dilokasi penelitian menunjukan bahwa lahan tersebut sesuai untuk pengembangan tanaman jeruk walaupun dapat terlihat media perakaran, retensi hara, hara tersedia dan tingkat bahaya erosi sebagai faktor pembatas/S3 (sesuai marginal) dapat diperbaiki menjadi S1 (sangat sesuai). Karakteristik lahan S3 untuk pengembangan tanaman jeruk di Desa Jambo Labu Kecamatan Birem Bayeun dapat memberikan input perbaikan untuk kesesuian lahan agar dapat dinaikan kelas kesesuaiannya menjadi S1 (sangat sesuai). Upaya perbaikan media perakaran dengan pembuatan saluran drainase, retensi hara (pH tanah) dengan pengapuran, hara tersedia (total N dan P2O5) dengan pemberian pupuk yang mengandung unsur nitrogen/pupuk organik dan pupuk yang mengandung unsur fosfor dan tingkat bahaya erosi (bahaya erosi dan lereng) 8-15% dengan cara konservasi vegetatif. Hasil penelitian ini dapat dilanjutkan dengan percobaan dilapangan dengan melakukan penanaman jeruk dengan perlakuan penambahan pupuk yang mengandung unsur P dan N, penanaman kacang hias (Arachis pintoi) pada lereng 8-15%.