Claim Missing Document
Check
Articles

Evaluasi Alokasi Anggaran Dana BOS untuk Gaji Guru Honorer Sekolah Dasar di Kabupaten Tasikmalaya Hani Hanifah; Hana Nur Hasanah; Rina Nur Rahayu; Rani Nuraeni; Risbon Sianturi; Lutfi Nur
Jurnal PGSD Vol 15 No 1 (2022)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/pgsd.15.1.87-96

Abstract

In the state elementary school education unit in Tasikmalaya Regency, we find educators with civil servant status and honorary teachers. Civil Servant teachers are paid directly by the government, while honorary teachers are paid from funding sources that come from school operational funding provided by the government. The minister of education makes a policy so that honorary salaries are used at most 50% of the total allocation of school operational funding provided by the government. Knowing the following policies makes researchers interested in studying the evaluation of the budget allocation for school operational funding for the salaries of honorary teachers in the Tasikmalaya Regency. The research method was a descriptive qualitative method, by interviewing 55 honorary teachers spread over 55 public elementary schools in Tasikmalaya Regency. The results of this study indicate that honorary teachers have not received salaries in accordance with the policies made by the minister of education. Salaries are still met by the policy of the principal in each education unit and the amount of salary received by honorary teachers is still below the minimum wage standard for the Tasikmalaya Regency. So the government should pay attention to teacher salaries to achieve better education.
MANAJEMEN PENINGKATAN KINERJA GURU BERBASIS MBS Risbon Sianturi
Kebijakan : Jurnal Ilmu Administrasi Vol 12 No 1 (2021): Vol.12 No.1 Januari 2021
Publisher : Program Magister Ilmu Administrasi dan Kebijakan Publik, Pascasarjana, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/kebijakan.v12i1.3472

Abstract

Kinerja seorang guru pada dasarnya dapat meningkat dan menurun serta sangat bergantung pada proses manajemen peningkatan kinerja itu sendiri. Berkenaan dengan fungsi pengendalian kinerja guru yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah dan pengawas ini, pada faktanya masih banyak ditemukan distorsi. Fenomena tersebut sering ditemukan dalam proses pembinaan kinerja guru, khususnya di SMPN 1 Lembang, SMPN 1 Padalarang, dan SMPN 1 Cililin. Oleh karenanya, dipandang perlu adanya suatu pengkajian yang lebih mendalam berkaitan dengan manajemen peningkatan kompetensi profesional dan kinerjanya guru di ketiga SMP negeri tersebut. Paradigma penelitian yang digunakan untuk mengkaji hal ini adalah dengan menerapkan metode naturalistic inquiry serta pendekatan model Deming (PDCA), dengan subjek penelitiannya ditentukan secara purposive. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam program peningakatan kinerja guru di ketiga sekolah tersebut pada umumnya dilakukan melalui kegiatan-kegiatan pembinaan di luar sekolah, sementra di lingkungan sekolah lebih sering dilakukan dalam bentuk supervisi dan kegiatan sharing dalam MGMP. Dalam perencanaannya pun tidak dilakukan perumusan prosedur dan kriteria assessment dari kegiatan-kegiatan tersebut. Pengorganisasiannya diselaraskan dengan visi dan tujuan sekolah serta ditunjang oleh upaya memfasilitasi mentor. Namun, pada proses pelaksanaan dan pengawasannya, kegiatan-kegiatan peningkatan kinerja guru ini tidak dikembangkan dalam program tersendiri sebagai suatu program peningkatan kinerja guru, sehingga setiap kegiatannya terkesan insidental dan tidak berkesinambungan dari tahun ke tahun. Oleh karenanya dalam penyelenggaraan manajemen peningkatan kinerja guru di ketiga SMP Negeri tersebut perlu dikelola secermat mungkin dengan mengoptimalkan seluruh fungsi manajemen, dan senantiasa selalu mengkaji dan mempertimbangkan berbagai tuntutan kebutuhan profesional guru.
Manajemen Pembiayaan ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) di Sekolah Dasar Kota Tasikmalaya Karinta Utami; Ema Astri Muliasari; Cicin Solihati Fitria Firizqi; Nuryanti Surastri; Risbon Sianturi; Lutfi Nur
DIKDAS MATAPPA: Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar Vol 5, No 2 (2022): Juni
Publisher : STKIP Andi Matappa Pangkep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/dikdas.v5i2.1999

Abstract

The implementation of the National Assessment (AN) at the elementary school (SD) level in Indonesia is the first to be implemented in 2021. This is a challenge for every educational unit, especially regarding the financial aspect of the implementation of AN. The school unit implements AN, the first is to organize independently, and the second is to ride or share resources. In this research, we will take a case study of one school that organizes AN independently and one school that chooses the boarding method. The results of the study show two challenges that must be faced by education units, namely the AN budget that has not been included in the School Activity Plan and Budget (RKAS) at the beginning of the year and the unavailability of infrastructure facilities for the implementation of AN. The research shows an overview of the implementation of AN in the two different methods seen from the aspect of financing, so that it can be a lesson for the preparation of financing management for the implementation of AN SD in the Future.
Status Profesi Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah Risbon Sianturi; Nuruzahra Luthfillah; Heti Zakiyyah; Riska Wulandari
Journal of Education Research Vol. 3 No. 2 (2022): June 2022
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v3i2.75

Abstract

Profesi guru di Indonesia berada pada situasi yang masih sulit. Pada satu sisi guru dituntut untuk professional dalam menjalankan tugasnya, tetapi pada sisi lain sebagian besar guru masih perlu berjuang untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar yang tidak tercukupi dengan penghasilannya sebagai guru. Tujuan penelitian ini yaitu mendalami seberapa besar status profesi guru BK di sekolah, yang akan berdampak pada proses pendidikan peserta didik. Metode penelitian yang digunakan adalah Library Research atau studi kepustakaan, dengan fokus pembahasan pada professional guru BK di sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek dan indikator kompetensi profesional yang harus dikuasai seorang guru BK diantaranya mereka harus menguasai konsep untuk dapat memahami kondisi kebutuhan dan masalah yang dialami peserta didik sebagai klien mereka, mampu mengatministrasi segala instrumen yang berkaitan dengan proses pemberian layanan dan sebagainya.
Analisis Analisis Media Magnetic Number Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Usia 5-6 Tahun Itsni Khoirunnisa; Risbon Sianturi; Dindin Abdul Muiz Lidinillah
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.677 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.5540

Abstract

Pengenalan konsep matematika di taman kanak-kanak dapat dilakukan melalui berbagai metode dan media. Matematika merupakan salah satu bidang ilmu yang dipelajari disemua jenjang pendidikan khususnya PAUD. Pembelajaran matematika perlu dikenalkan pada anak dengan cara yang menarik dan menyenangkan. Permainan berhitung merupakan bagian dari matematika yang diperlukan untuk menumbuh kembangkan keterampilan pengenalan konsep matematika yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari, terutama mengenal lambang bilangan yang merupakan dasar bagi pengembangan kemampuan kognitif. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan berhitung anak dengan media magnetic number. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Media magnetic number ini merupakan media yang layak digunakan untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak, dimana anak bermain mengenal konsep angka serta anak lebih bisa mengurutkan, membilang, menghubungkan jumlah-jumlah benda dengan angka.
Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Penerapan Media Kertas Kokoru Andini Abuk Leoni; Lutfi Nur; Risbon Sianturi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.534 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.5705

Abstract

Anak usia dini adalah masa keemasan (golden age), masa yang memberikan pengaruh besar terhadap kualitas perkembangan anak selanjutnya sehingga pemberian stimulasi yang cukup dan benar akan membantu pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan aspek perkembangan anak, salah satunya yaitu meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak usia dini melalui penerapan media kertas kokoru. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik observasi dan wawancara. Subjek dalam penelitian ini dilakukan kepada anak kelompok B Kober Ar-Roqayah. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa kemampuan motorik halus anak dapat meningkat melalui penerapan media kertas kokoru, seperti anak dapat menggunting, menggulung, dan menempel sesuai dengan pola yang ada dan anak dapat mengkoordinasikan mata dan tangan. Sehingga penerapan media kertas kokoru sangat disarankan untuk digunakan sebagai upaya dalam meningkatkan motorik halus anak usia dini.  
Analisis Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun di RA Al-Masoem Kabupaten Tasikmalaya Risbon Sianturi; Sima Mulyadi; Winda Febrianti Millenia
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.602 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.5747

Abstract

Bagi anak usia dini penting untuk berlatih menggunakan otot-otot besar dalam kegiatan motorik halus karena penundaan pengembangan koordinasi motorik kasar mungkin berdampak negatif terhadap perkembangan motorik halus anak maka guru sebaiknya mendorong anak terlibat dalam semua jenis kegiatan manipulatif sehingga mereka bisa belajar menerapkan kemampuan yang diperlukan untuk menggunakan tangan dan jemari dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun di RA Al-Masoem Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan hasil pengolahan data deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi anak secara langsung juga dengan wawancara kepada guru. Kenyataan yang terjadi masih terdapat enam anak dari partisipan empat belas yang kemampuan perkembangan motorik halusnya rendah. Disebabkan oleh banyak faktor diantaranya pembelajaran yang monoton, metode pembelajaran kurang menarik seta kegiatan yang kurang mendukung aspek-aspek perkembangan motorik halus anak. Aspek perkembangan yang masih rendah berkaitan dengan ketangkasan dan penggunaan jari tangan, kelenturan pergelangan tangan dan koordinasi mata dan tangan. Anak masih memerlukan bimbingan dan latihan secara rutin baik dari guru maupun orang tua agar kemampuan motorik halus anak berkembang secara optimal.
Pengaruh Permainan Tradisional Egrang Batok untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Pada Anak Usia 3-4 Tahun Risella Amelia Silanindah Sella; Heri Yusuf Muslihin; Risbon Sianturi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.248 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.5817

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh permainan tradisional egrang batok untuk perkembangan kemampuan motorik kasar pada anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan kuasi eksperimen. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 10 peserta didik kelas B-1 Kober Saluyu Desa Sukakerta Kec.Kertajati Kab.Majalengka (kelas eksperimen) dan 10 peserta didik kelas B-2 Kober Saluyu Desa Sukakerta Kec.Kertajati Kab.Majalengka (kelas kontrol), sehingga keseluruhan sampel berjumlah 20 peserta didik. Pengumpulan data menggunakan tes berupa Pre-Test dan Post-Test yang berbentuk indikator skor penilaian kemampuan motorik kasar dengan jumlah 25 indikator. Uji validitas dengan korelasi product moment. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif dan statistik. Berdasarkan analisis hasil penelitian, menunjukan adanya pengaruh permainan tradisional egrang batok. Sehingga nilai rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen mengalami peningkatan 34.388 lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol.
Eskalasi Instrumen Deteksi Dini Perkembangan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun Risbon Sianturi; Aini Loita; Triana Maulani Utami
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.667 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.5835

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi permasalahan mengenai rendahnya deteksi dini pada anak usia 5-6 tahun pada perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mendeskripsikan tingkat pencapaian perkembangan anak usia 5-6 tahun berdasarkan Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) dan melakukan deteksi dini perkembangan kognitif pada anak dengan membuat sebuah instrumen. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek tiga anak yang berusia 5-6 tahun dan orang tua yang memiliki anak usia 5-6 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara serta memberikan serangkaian rangsangan untuk mendukung munculnya respon terhadap capaian perkembangan yang akan diukur. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga subjek belum sesuai dengan indikator tingkat pencapaian perkembangan anak dalam Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Kata kunci: deteksi dini; pencapaian perkembangan; perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun
Dasar Kebutuhan Pengembangan Instrumen Deteksi Dini Terhadap Perkembangan Sosial Pada Anak Usia 6 Tahun Anisa Furwani furwani; Sumardi Sumardi; Risbon Sianturi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.666 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.5977

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan dasar kebutuhan pengembangan instrumen deteksi dini terhadap perkembangan sosial anak usia 6 tahun. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Kober Bina Umat di Kabupaten Tasikmalaya guru belum berkesempatan mengembangkan instrumen deteksi dini perkembangan anak. Instrumen deteksi dini perkembangan yang digunakan oleh guru lebih ke instrumen deteksi dini perkembangan secara umum belum ada yang khusus untuk perkembangan sosial anak usia 6 tahun dan para orang tua yang belum mengetahui cara mendeteksi perkembangan anak. penelitian ini menggunakan metode EDR (Educational Design Research) model McKenney dan Reaves pada tahap pertama yaitu eksplorasi dan analisis. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara kepada orang tua anak yang memiliki anak usia 6 tahun dan guru kelas B Kober Bina Umat. Analisis data menggunakan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil eksplorasi dan analisis peneliti menarik kesimpulan bahwa perlu adanya pengembangan instrumen deteksi dini perkembangan sosial anak usia 6 tahun.
Co-Authors Ade Christien Aini Loita Alfika Nabila Andini Abuk Leoni Anisa Furwani furwani Arinda Nurpratiwi Atie Mujiarti Ayu Sundari Cicin Solihati Fitria Firizqi Citra Aldini Dede Resna Widiawati Delia Nurlina Devi Fitriani Devi Regita Cahyani Dewi Kania Dewinta Tri Suciawati Dhiya El Quds Dian Indihadi Dian Sudiana Dian Sudiana Dina Mayasari Dindin Abdul Muiz Lidinillah Dini Khusnatul Amaliyah Elan Elan Elis Suryati Ely Mulyaningsih Ema Astri Muliasari Eneng Eva Sundari Fathimah Adz Dzahra Faza Tsamrotul Apipah Ghullam Hamdu Gusmawati Gusmawati Hana Nur Hasanah Hani Hanifah Heri Yusuf Muslihin Heti Zakiyyah Ida Komalasari Ismi Nuraini Itsni Khoirunnisa Karinta Utami Mulyana, Edi Hendri Nadya Oktaviana Nadya Vegaputri Handiani Nasya Andini Neli Vitriyani Syarifah Nisa UI Nisa Ul Novila Kurniawati Nur Anis Nur, Lutfi Nurazizah Nurazizah Nuruzahra Luthfillah Nuryanti Surastri Purwati Purwati Purwati, Purwati Rani Nuraeni Ratna Mulyani Refni Septia Rifda Rifda Sa'adatul Laila Rika Nurhayati Rina Nur Rahayu Ririn Oktaviani Saputri Risella Amelia Silanindah Sella Riska Wulandari Shofia Zahra Rizqia Sima Mulyadi, Sima Sindri Nur Alamsyah Siti Alifya Shafira Siti Nurpadila Sophia Choirotul Husniyyah Sophia Choirotul Husniyyah Sopi Masturoh Sumardi Sumardi, Sumardi Syifa Siti Zakiyah* Taopik Rahman Tia Puspita Triana Maulani Utami Tuti Royati Tyara Intana Putri Kusumah Winda Febrianti Millenia Windy Fattikasari Yanti Hartini Yulia Isna Nursyifa Yuna Aini Rahmah Zakiyah*, Syifa Siti