Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

PEMBAGIAN FACE SHIELD SEBAGAI PENCEGAHAN CORONA Anna Pradiningsih; Baiq Leny Nopitasari; Alvi Kusuma Wardani; Baiq Nurbaety; Abdul Rahman Wahid
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.06 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.2946

Abstract

ABSTRAKKeterbatasan APD (Alat Pelindung Diri) semakin memprihatinkan, sehingga perlunya pemasokan APD pada fasilitas kesehatan guna untuk mencegah pemaparan peyebaran covid-19 pada tenaga kesehatan. Dengan adanya kelangkaan alat pelindung diri, alternatif lain dalam perlindungan diri minimal untuk mencegah penyebaran Covid-19 ini adalah dengan menggunakan Face shield. Tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan yang secara langsung memberikan pelayanan masyarakat memiliki resiko tinggi terkena penyebaran covid-19. Oleh karena itu, perlunya melakukan kegiatan dalam membantu penyediaan APD di fasilitas kesahatan salah satu nya adalah Face shield. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk membantu tenaga kesehatan dalam pencegahan penyebaran covid-19. Pada pengabdian masyarakat ini pembagian face shield dilakukan pada sejumlah puskesmas dan klinik antara lain Puskesmas Labuapi, Puskesmas Banyumulek, Puskesmas Perampuan dan Klinik An Nur. Metode pelaksanaan dilakukan secara langsung dengan jumlah total 50 buah face shield. Kata kunci: face shield; pencegahan covid-19; Universitas Muhammadiyah Mataram ABSTRACTThe limitation of PPE (Personal Protective Equipment) is increasingly alarming, so the need for PPE supply in health facilities in order to prevent exposure to covid-19 distribution to health workers. Due to the scarcity of personal protective equipment, another alternative to minimal self-protection to prevent the spread of Covid-19 is to use a Face Shield. Health workers in health facilities that directly provide community services have a high risk of contracting co-19. Therefore, the need to carry out activities to help provide PPE in health facilities, one of which is Face Shield. The purpose of this community service is to help health workers in preventing the spread of covid-19. In this community service, the division of face shields was carried out in a number of puskesmas and clinics including Labuapi Puskesmas, Banyumulek Puskesmas, Perampu Puskesmas and An Nur Clinic. The method of implementation is carried out directly with a total of 50 face shields. Keywords: face shield; Covid-19 prevention; University of Muhammadiyah Mataram
PEMBUATAN SHORT MOVIE EDUKASI COVID-19 MENGGUNAKAN BAHASA SASAK UNTUK MASYARAKAT DI PULAU LOMBOK Baiq Leny Nopitasari; Alvi Kusuma Wardani; Nurul Qiyaam; Anna Pradiningsih; Baiq Nurbaety; Cyntiya Rahmawati; Abdul Rahman Wahid
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6506

Abstract

ABSTRAKDesa Suradadi merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur. Karena letaknya yang termasuk didaerah pedesaan, warga desa Suradadi lebih banyak menggunakan bahasa daerah yakni bahasa sasak dalam kegiatan sehari-harinya dan tidak sedikit dari warga desa Suradadi yang tidak memahami bahasa Indonesia. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa bahasa yang digunakan oleh pemerintah terkait edukasi Covid-19 kepada masyarakat masih menggunakan bahasa yang kurang dipahami oleh awam terlebih yang berada di daerah. Bahasa yang disampaikan oleh pemerintah masih menyasar pada masyarakat perkotaan terdidik yang berasal dari kelas menengah. Kegiatan ini bertujuan untuk membuat short video edukasi Covid-19 berbahasa Sasak dengan melibatkan warga Desa Suradadi. Desa Suradadi merupakan wilayah dengan angka kejadian nol Covid-19. Keberhasilan ini menjadi dasar pemilihan desa Suradadi sebagai pilot project pembuatan short movie edukasi Covid-19 berbahasa Sasak. Short movie ini akan menjadi media sosialisasi dan informasi Covid-19 serta upaya-upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 di kalangan masyarakat. Sasaran short movie ini ialah masyarakat di pulau Lombok yang kurang paham bahkan tidak mengerti Bahasa Indonesia. Short movie edukasi Covid-19 yang diberi judul “ITE PEDULI” ini telah disebarluaskan melalui akun youtube FIK UMMAT agar bisa dilihat oleh masyarakat. Harapannya setelah video ini disaksikan, masyarakat akan lebih memahami pentingnya penerapan protokol kesehatan untuk memutus rantai penyebaran covid-19. Kata kunci: film pendek; edukasi; covid-19; sasak; pulau Lombok.  ABSTRACTSuradadi village is a village located in Terara District, East Lombok Regency. It is located in a rural area so that Suradadi villagers use more of the regional language, namely the Sasak language in their daily activities and not a few of the Suradadi villagers who do not understand Bahasa Indonesia. There are many opinions state that the language used by the government regarding Covid-19 education for the public still uses language that is not understood by the layman, especially those in the regions. The language spoken by the government is still targeting educated urban communities who come from the middle class. This activity aimed to make a covid-19 educational short movie in Sasak language by involving the residents of Suradadi Village. Suradadi Village is an area with zero Covid-19 incidence. This success became the basis for choosing Suradadi village as a pilot project for making of Covid-19 educational short movie in Sasak language. This short movie will serve as a media for socializing and informing Covid-19 as well as efforts to prevent and control Covid-19 in the society. The target of this short movie is the people on the Lombok Island who do not even understand Bahasa Indonesia. The covid-19 educational short movie entitled "ITE PEDULI" has been disseminated through the FIK UMMAT youtube account so that it can be seen by the public. After watching this video, the public will more understand the importance of application health protocols to break the chain of spread of COVID-19. Keywords: short movie; education; covid-19; sasak; lombok island.
PENYULUHAN PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK MENUJU "ZERO WASTE KAMPUS UMMAT" Cyntiya Rahmawati; Baiq Leny Nopitasari; Siti Mardiyah WD; Alvi Kusuma Wardani; Baiq Nurbaety
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 3, No 2 (2020): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.895 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v3i2.1689

Abstract

ABSTRAKSampah terdiri atas sampah rumah tangga, sampah sejenis sampah rumah tangga, dan sampah spesifik. Sampah yang dihasilkan pada lingkungan kampus termasuk dalam sampah sejenis sampah rumah tangga seperti sampah plastik, dan sampah spesifik terutama jika menggunakan bahan berbahaya atau mengandung limbah berbahaya dan beracun pada laboratorium kampus. Sehingga pengelolaan sampah yang baik haruslah diterapkan guna meningkatkan kesehatan sivitas akademik dan menjaga kualitas lingkungan kampus. Pengabdian ini bertujuan  agar pengelolaan sampah terpadu dapat dilakukan di lingkungan kampus Universitas Muhammadiyah Mataram dengan meminimalisir sampah serta memaksimalkan daur ulang dan pengomposan sampah. Sistem pengelolaan sampah terpadu dengan konsep zero waste menerapkan prinsip 3 R (reduce, reuse, recycle), 4R (replace) atau 5R (replant). Kegiatan ini dilaksanakan melalui penyuluhan pengelolaan sampah kepada sivitas akademik kampus, khususnya Fakultas Ilmu Kesehatan UMMat. Hasil yang diharapkan terbentuknya komitmen bersama untuk mewujudkan zero waste kampus UMMat, dan peserta mendapatkan pemahaman yang baik tentang pengelolaan sampah plastik serta meningkatkan kesadaran untuk memilah dan membuang sampah pada tempat yang sesuai dengan jenisnya. Kata kunci: sampah plastik; zero waste; kampus; Universitas Muhammadiyah Mataram. ABSTRACTWaste consists of household waste, waste similar to household waste, and specific waste. Waste generated in the campus area is included in household type such as plastic waste, and specific waste especially if it used hazardous materials or contains hazardous and toxic waste in campus laboratories. So that good waste management must be applied to improve the health of the academic civitas and maintain the quality of the campus environment. The aims are to ensure that integrated waste management can be carried out on the University of Muhammadiyah Mataram by minimizing waste and maximizing recycling and composting. Integrated waste management system with the concept of zero waste applies the principle of 3 R (reduce, reuse, recycle), 4R (replace) or 5R (replant). This activity was carried out through counseling on waste management to the campus academic civitas, particularly the Faculty of Health Sciences UMMat. The expected outcomes are the commitment to realize zero waste of the UMMat campus, and participants get a good understanding of plastic waste management as well as raising awareness to sort and dispose of waste in appropriate places of its kind. Keywords: plastic waste; zero waste; campus; University of Muhammadiyah Mataram.
EDUKASI PENTINGNYA MENCUCI TANGAN DENGAN SABUN DI ERA NEW NORMAL Melati Permata Hati; Baiq Lenysia Puspita Anjani; Nadya Silva Rosa; Yuli Fitriani; Dzun Haryadi Ittiqo; Irmatika Hendriyani; Cyntiya Rahmawati; Baiq Nurbaety; Abdul Rahman Wahid; Nur Furqani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6201

Abstract

ABSTRAKTangan merupakan bagian tubuh yang paling sering bersentuhan dengan permukaan obyek di sekitar kegiatan manusia, yang tentunya akan sangat rentan sebagai pembawa kuman dan pathogen termasuk virus covid-19 yang saat ini menjadi musuh terbesar dunia. Untuk mendukung kegiatan sosial manusia, mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu langkah sanitasi yang dianjurkan di era new normal ini untuk mencegah penyebaran dan penularan covid-19. Sehingga, sabun cuci tangan dapat dikategorikan sebagai kebutuhan pokok. Bertepatan dengan memperingati “Hari Cuci Tangan Sedunia”, maka kegiatan pengabdian ini meliputi edukasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya mencuci tangan dengan sabun dan langkah mencuci tangan dengan benar untuk mencegah penyakit dan hidup yang aman di era new normal Kata kunci: sabun; mencuci tangan; new normal. ABSTRACTHands are part of body which touch hundreds of surfaces stuff a day which contain all kind of  germs in the middle of our activities. But it might not realize just how much pathogens cause diseases especially COVID-19 that seriously case in the world. To support daily activities of society, washing hands is one of the best sanitation defences to against spread and infectious COVID-19 in this new era. So that, the important role played by hand hygiene is routinely washing hand with soap. To advocacy Global Handwashing Day in October 15, this program of activities for the community dedicated to increasing awareness and understanding about the importance of handwashing with soap as an effective and affordable way to prevent diseases and save live in new normal era. Keywords: soap; washing hand; new normal. 
WASPADA COVID-19: PEMBAGIAN HANDSANITIZER DAN MASKER KAIN GRATIS KEPADA PENGEMUDI OJEK Alvi Kusuma Wardani; Nurul Qiyaam; Cyntiya Rahmawati; Baiq Leny Nopitasari; Baiq Nurbaety; Dzun Haryadi Ittiqo; Abdul Rahman Wahid
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.592 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.2759

Abstract

ABSTRAKCoronavirus Disease 2019 (Covid-19) merupakan penyakit yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (Sars-Cov-2). Virus ini menyebar melalui percikan (droplets) dari saluran pernapasan yang dikeluarkan saat sedang batuk atau bersin.Salah satu faktor risiko yang menyebabkan penularan covid-19 pada tukang ojek baik ojek online maupun offline adalah adanya kontak dalam jarak deka tantara penumpang yang mungkin positif covid-19 dengan pengemudi ojek itu sendiri. Sebagian besar pengemudi ojek yang tidak melengkapi dirinya dengan alat pelindung diri (APD) sebagai salah satu langkah pencegahan penularan covid-19. Minimnya pengetahuan dan kesadaran tentang bahaya covid-19 serta kurangnya pemasukan tiap harinya membuat para pengemudi ojek tidak menggunakan APD seperti masker. Kegiatan ini membagikan handsanitizer dan masker kain kepada pengemudi ojek sebagai upaya pencegahan dan pemutusan rantai penularan Covid-19. Kata kunci:covid-19; masker; handsanitizer; pengemudi ojek. ABSTRACTCoronavirus Disease 2019 (Covid-19) is a disease caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (Sars-Cov-2). This virus spreads through droplets from the respiratory tract that are released while coughing or sneezing. One of the risk factors that cause covid-19 transmission to ojek drivers both online and offline is that there is contact within the distance between passengers who might be positive with the ojek drivers themselves. Most of the ojek drivers who do not equip themselves with personal protective equipment (PPE) as a preventive measure for covid-19 transmission. The lack of knowledge and awareness about the dangers of covid-19 and the lack of daily income makes ojek drivers do not use PPE like a mask. This activity distributed handsanitizers and masks to ojek drivers as an effort to prevent and break the covid-19 transmission chain. Keywords: covid-19; mask; handsanitizer; ojek driver.
ANTISIPASI CORONA : PENYEMPROTAN DISINFEKTAN DAN PENYULUHAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI MUSHOLA Cyntiya Rahmawati; Baiq Leny Nopitasari; Alvi Kusuma Wardani; Baiq Nurbaety; Nur Furqani; Yuli Fitriana; Anna Pradiningsih
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.546 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.2945

Abstract

ABSTRAKCoronavirus Disease (COVID-19) menjadi masalah kesehatan di dunia sebagai pandemi dan kasusnya sampai Juli 2020 terus meningkat khususnya di Indonesia termasuk di Kabupaten Lombok Timur yang merupakan kabupaten dengan total kasus terbanyak di NTB.Pengabdian ini bertujuan  agar mushola yang secara rutin digunakan oleh warga di Desa Masbagik Selatan Kabupaten Lombok Timur selalu terjaga kebersihannya serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kegiatan ini dilaksanakan dengan penyemprotan mushola dengan disinfektan dan penyuluhan PHBS melalui spanduk dan poster. Hasil yang diharapkan adalah penyemprotan disinfektan di mushola tetap dilakukan secara rutin dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tetap menerapkan PHBS di era new normal ini guna mencegah penularan Covid-19 di tempat ibadah khususnya. Kata kunci: covid-19; disinfektan; PHBS; mushola. ABSTRACTCoronavirus Disease (COVID-19) is a health problem in the world as a pandemic and the case until July 2020 continues to increase, especially in Indonesia, including in East Lombok District which is the district with the most cases in NTB. The aims are to keep the mosque that is routinely used by residents in Masbagik Selatan Village, East Lombok Regency,always to be clean and increase public awareness to implement Clean and Healthy Behavior (PHBS). This activity is carried out by spraying the mosque with disinfectants and PHBS counseling through banners and posters. The expected result is that spraying disinfectants in the mosque continues to be done routinely and increase public awareness to keep applying PHBS in this new normal era to prevent Covid-19 transmission in places of worship specifically. Keywords: covid-19; disinfectant; PHBS; mosque
PERBANDINGAN PENGARUH EDUKASI MELALUI LAYANAN PESAN SINGKAT DAN BOOKLET TERHADAP KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELITUS Wirawan Adikusuma; Nurul Qiyaam; Baiq Nurbaety; Tien Partini; Eko Satria Putra
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 2 No 1 (2017): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.154 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v2i1.81

Abstract

Ketidakpatuhan serta kurangnya pemahaman pasien terhadap instruksi penggunaan antidiabetik oral merupakan salah satu masalah utama dalam pengobatan pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 (DMT2). Kondisi tersebut membutuhkan intervensi untuk meningkatkan kepatuhan terapi pasien DMT2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode intervensi yang efektif antara layanan pesan singkat dan booklet terhadap peningkatan kepatuhan terapi pasien DMT2. Penelitian ini dilakukan dengan desain kuasi eksperimental dengan pengambilan data secara prospektif. Subjek penelitian ini adalah 49 pasien DMT2 di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat yang telah menerima obat antidiabetik oral minimal enam bulan terapi sebelum pengambilan data kepatuhan. Pasien dikategorikan menjadi dua kelompok yaitu kelompok layanan pesan singkat dan kelompok booklet. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara dan pengisian kuesioner kepatuhan Morisky Medication Adherence Scale (MMAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan kepatuhan pada kelompok layanan pesan singkat (1,15±1,04) dan kelompok booklet (3,22±1,99). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian edukasi melalui layanan pesan singkat dan booklet dapat meningkatkan kepatuhan tetapi tidak berbeda signifikan antara kedua kelompok (p>0,05).
Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Gagal Jantung Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Baiq Leny Nopitasari; Baiq Nurbaety; Hafni Zuhroh
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 1, No 2 (2020): JULI
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.936 KB) | DOI: 10.31764/lf.v1i2.2542

Abstract

ABSTRAKGagal jantung adalah ketidakmampuan jantung memompa darah guna memenuhi kebutuhan oksigen serta memberikan nutrisi jaringan tubuh. Gagal jantung biasanya disebabkan oleh kelainan sekunder dari abnormalitas struktur jantung atau fungsi yang merusak kemampuan ventrikel kiri untuk mengisi atau mengeluarkan darah. Keberhasilan penanganan secara medis tapi juga ditentukan oleh ketepatan dalam penggunaan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketepatan pengobatan antihipertensi pada pasien gagal jantung di poli jantung RSUD Provinsi NTB pada bulan April-Mei tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan terhadap 49 catatan rekam medis pasien yang mendapatkan terapi antihipertensi dengan gagal jantung. Hasilnya menunjukan bahwa ketepatan penggunaan obat antihipertensi pada pasien gagal jantung di RSUD Provinsi NTB tahun 2019 yaitu tepat indikasi sebesar 100%, tepat pasien sebesar 100%, tepat obat sebesar 100%, tepat dosis sebesar 73,54% dan tepat frekuensi sebesar 100%.Kata kunci: Evaluasi Penggunaan Obat; Antihipertensi; Gagal Jantung.ABSTRACTHeart failure is the inability of the heart to pump blood to meet oxygen needs and provide nutrition for body tissues. Heart failure is usually caused by a secondary disorder of abnormal heart structure or function that damages the ability of the left ventricle to fill or bleed. Medical treatment success but also determined by the accuracy in the use of drugs. This study aims to evaluate the accuracy of antihypertensive treatment in heart failure patients in the heart poly of the NTB Provincial Hospital in April-May 2019. This study used a descriptive method with a cross sectional approach. The study was conducted on 49 medical record records of patients receiving antihypertensive therapy with heart failure. The results showed that the accuracy of the use of antihypertensive drugs in heart failure patients in the NTB Provincial Hospital in 2019 was seen based on the exact indication of 100%, the right patient at 100%, the exact drug at 100%, the right dose of 73,54% and the exact frequency of 100%.Keywords: Evaluation of drug use; antihypertensive; heart failure.
Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Kepatuhan Pada Pasien Tuberkulosis di Rumah Sakit Umum Provinsi NTB Periode Juli-Agustus 2019. Baiq Nurbaety; Abdul Rahman Wahid; Ekarani Suryaningsih
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 1, No 1 (2020): JANUARI
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.275 KB) | DOI: 10.31764/lf.v1i1.1205

Abstract

ABSTRAKSemakin baik pengetahuan seseorang tentang pengobatan dan penyembuhan tuberkulosis maka kepatuhan dalam menjalani pengobatan juga akan baik sehingga keberhasilan pengobatan akan tercapai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan kepatuhan pasien terhadap keberhasilan terapi tuberkulosis. Penelitian ini menggunakan observasional deskriptif dengan pendekatan cross secsional . Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien tuberkulosis dengan kategori pasien pindahan, kambuh, putus berobat, dan gagal yang sedang menjalani pengobatan di instalasi rawat inap dan rawat jalan Rumah Sakit Umum Provinsi NTB, dengan jumlah sampel sebanyak 31 responden. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini berupa kuisioner. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan pasien adalah 32,25% berpengetahuan baik, 29,03% berpengetahuan cukup, dan 38,70% berpengetahuan kurang. Tingkat kepatuhan pasien adalah 38,70% tinggi, 29,03% sedang, dan 32,25% rendah. Gambaran tingakat pengetahuan pasien tuberkulosis di Rumah Sakit Umum Provinsi NTB sebagian besar berpengetahuan kurang (38,70%), dan gambaran tingkat kepatuhan pasien tuberkulosis sebagian besar dengan kepatuhan tinggi (38,70%). Kata kunci : Pengetahuan; Kepatuhan; Tuberkulosis. ABSTRACTThe better one’s knowledge of treatment will also be good so that the succes of treatment will be achieved. The purpose of this study was to determine the level of knowledge and compliance of patients with the success of tuberculosis therapy. This study uses an observational descriptive cross sectional approach. The population in this study were all tuberculosis patients in the category of patients moving, relapsing, dropping out of treatment, and falling who were undergoing treatment in the inpatient and outpatient care of the NTB provincial public hospital, with a total sample of 31 respondents. The measuring instrument used in this study was a questionnaire. The analysis used is univariate analysis. This result of this studyindicate that the level of knowledge of patients is 32,25% good knowledge, 29,03% have enough knowledge, 38,70% have less knowledge. The level of patient compliance was 38,70% high, 29,03% moderate, and 32,25% low. Description the level of knowledge of tuberculosis patients in NTB provincial general hospital most of the knowledge is lacking (38,70%), and description the level of compliance of tuberculosis patients mostly with high adherence (38,70%). Keywords : Knowledge; Compliance; Tuberculosis.
Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Dalam Pemanfaatan Tanaman Sebagai Obat Tradisional Oleh Masyarakat Di Desa Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur Baiq Dwigita Wahyu Izzati; Baiq Nurbaety; Baiq Leny Nopitasari; Agus Suprianto
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 3, No 1 (2022): Januari
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v3i1.6357

Abstract

ABSTRAKMasyarakat Desa Pringgabaya merupakan salah satu masyarakat di Indonesia yang masih menggunakan tanaman sebagai obat tradisional. Pengetahuan masyarakat Desa Pringgabaya tentang tanaman obat ini masih terpelihara karena merupakan tradisi secara turun temurun dari nenek moyang mereka. Pengetahuan tentang pemanfaatan tanaman obat hanya diwariskan secara lisan, sehingga kemungkinan lama kelamaan pengetahuan tersebut akan hilang atau resepnya menjadi tidak komplit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat dalam pemanfaatan tanaman sebagai obat tradisional di Desa Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur. Metode penelitian ini menggunakan observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional dengan teknik purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berusia 20 sampai 60 tahun yang bertempat tinggal di Desa Pringgabaya Kecamatan Lombok Timur yang berjumlah 7.339 orang dan didapat sampel sebanyak 379 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat pengetahuan responden berjenis kelamin perempuan lebih banyak yaitu 193 responden (50,9%) dibandingkan dengan laki-laki dengan jumlah 186 responden (49,1%) dan mayoritas responden berusia 20-40 tahun yaitu sebanyak 279 responden (73,6%), variabel sikap kategori baik berjumlah 237 responden (62,5%), dan variabel tindakan kategori baik berjumlah 154 responden (40,0%). Simpulan penelitian ini adalah tingkat pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan tanaman obat termasuk kategori pengetahuan baik (76,0%), sikap masyarakat tentang pemanfaatan tanaman obat termasuk kategori sikap baik (79,5%), dan tindakan masyarakat tentang pemanfaatan tanaman obat termasuk kategori tindakan cukup baik (65,7%). Kata kunci : Tingkat Pengetahuan; Sikap; Tindakan; Tanaman Obat; Desa Pringgabaya.ABSTRACTPringgabaya Village community is one of the people in Indonesia who still use medicinal plants as traditional medicine. Public knowledge about medicinal plants is still preserved because it is a tradition that has been passed down from generation to generation from the ancestors. The knowledge about the use of medicinal plants is only passed down orally, so it is possible that over time this knowledge will disappear or the recipe will not be complete. This study aims to determine the level of knowledge, attitudes, and actions of the community in the use of plants as traditional medicine in Pringgabaya Village, East Lombok Regency. This research method uses descriptive observation with a cross sectional approach with purposive sampling technique. The population in this study were people aged 20 to 60 years who lived in Pringgabaya Village, East Lombok District, amounting to 7,339 people and a sample of 379 people was obtained. The results of this study indicate that the level of knowledge of female respondents is more, namely 193 respondents (50.9%) compared to men with a total of 186 respondents (49.1%) and the majority of respondents aged 20-40 years, as many as 279 respondents (73.6%), the attitude variable in the good category is 237 respondents (62.5%), and the action variable in the good category is 154 respondents (40.0%). The conclusion of this study is that the level of public knowledge about the use of medicinal plants is included in the category of good knowledge (76.0%), public attitudes about the use of medicinal plants are included in the category of good attitude (79.5%), and community actions regarding the use of medicinal plants are included in the category of adequate action good (65.7%).Keywords : Level Of Knowledge; Attitude; Action Medicinal Plants; Pringgabaya Village.