Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Profil Penyimpanan Vaksin Imunisasi Dasar Lengkap di Puskesmas Terdampak Gempa Bumi Lombok Baiq Lenysia Puspita Anjani; Cyntiya Rahmawati; Baiq Nurbaety; Nurul Qiyaam; Dzun Haryadi Ittiqo
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 4, No 1 (2023): Januari
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v4i1.9396

Abstract

Bencana alam gempa bumi yang melanda Pulau Lombok pada Agustus 2018 mengakibatkan kerusakan berat dan kerusakan sedang pada puskesmas Se-Kabupaten Lombok Utara dan beberapa puskesmas di Kabupaten Lombok Timur. Kerusakan sarana dan prasarana di puskesmas dapat berpengaruh pada penyimpanan vaksin Imunisasi Dasar Lengkap (IDL). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penyimpanan vaksin Imunisasi Dasar Lengkap di puskesmas yang terdampak gempa bumi Lombok. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif dengan pendekatan secara cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Se-Kabupaten Lombok Utara dan beberapa Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur yang terdampak gempa pada bulan Mei-Juli 2019 dengan total sebanyak 22 puskesmas. Penelitian ini menggunakan lembar observasi yang telah divalidasi dengan 3 indikator, yaitu sarana prasarana, keadaan lemari es dan pengelolaan vaksin. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyimpanan vaksin Imunisasi Dasar Lengkap pada 8 puskesmas di Kabupaten Lombok Utara menunjukan rata-rata kategori baik (87,87%), dan 14 Puskemas di Kabupaten Lombok Timur menunjukkan rata-rata kategori baik (79%). Kesimpulan pada penelitian ini adalah penyimpanan vaksin Imunisasi Dasar Lengkap di Puskesmas terdampak gempa bumi Lombok termasuk dalam kategori baik.
EDUKASI KEJADIAN EFEK SAMPING OBAT PADA MASYARAKAT DI DUSUN MAPONG DESA JURANG JALER, LOMBOK TENGAH Baiq Lenysia Puspita Anjani; Cyntiya Rahmawati; Nur Furqoni; Baiq Nurbaety; Abdul Rahman Wahid; Melati Permata Hati; Putu Gede Suriya Gunawan; Anna Pradiningsih
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.15511

Abstract

ABSTRAKEfek samping obat atau Adverse Drug Reactions (ADRs) adalah efek obat yang tidak diinginkan yang terjadi selama penggunaan klinis pada dosis normal atau dosis terapi. Efek samping obat dapat berpengaruh pada kualitas hidup pasien, bahkan dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas. Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai obat yang aman, ditambah dengan banyaknya informasi kurang tepat yang beredar melalui media sosial merupakan tantangan baru bagi tenaga kefarmasian untuk melakukan edukasi kejadian efek samping obat yang diberikan kepada masyarakat. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kejadian efek samping obat. Pelaksanaan pra kegiatan meliputi survei lokasi kegiatan di Dusun Mapong Desa Jurang Jaler, Lombok Tengah, proses pembuatan leaflet dan pencetakan leaflet. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari Rabu tanggal 29 Juni 2022 bertempat di Rumah Kepala Dusun. Leaflet yang telah disiapkan didistribusikan kepada peserta kegiatan. Pada tahap pasca kegiatan dilakukan evaluasi dilakukan dengan wawancara dan observasi secara lansung menunjukkan adannya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang efek samping obat. Edukasi efek samping obat membuka wawasan masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap kemungkinan terjadinya efek samping obat, dan segera melaporkan kejadian efek samping obat kepada Tenaga Kesehatan atau fasilitas pelayanan Kesehatan terdekat untuk meminimalisir kejadian efek samping yang lebih berbahaya. Kata kunci: efek samping obat; edukasi; dusun mapong ABSTRACTAdverse drug reactions (ADRs) are unwanted drug effects that occur during clinical use at normal or therapeutic doses. Drug side effects can affect the patient's quality of life, and can even cause morbidity and mortality. The low level of public understanding and awareness about safe drugs, coupled with a lot of inaccurate information circulating through social media, is a new challenge for pharmacy staff to educate the public on the incidence of adverse drug reactions. The purpose of this activity is to educate the public about the incidence of adverse drug reactions. The pre-activity implementation includes a survey of activity locations in Mapong Hamlet, Jurang Jaler Village, Central Lombok, the process of making leaflets and printing leaflets. The activity was carried out on Wednesday, June 29, 2022 at the Dusun Head's House. Leaflets that have been prepared are distributed to activity participants. At the post-activity stage,. The evaluation was conducted by interviews and direct observations showing an increase in public knowledge about drug side effects education.Education on adverse drug reactions opens the public's insight to be more careful about the possibility of adverse drug reactions, and immediately reports the occurrence of adverse drug reactions to Health Workers or the nearest health service facility to minimize the incidence of more dangerous adverse drug reactions. Keywords: adverse drug reactions; education; mapong hamlet
EDUKASI BIJAK MENGGUNAKAN ANTIBIOTIK PADA MASYARAKAT DI PASAR BAMBU BUNJERUK Cyntiya Rahmawati; Baiq Leny Nopitasari; Baiq Nurbaety; Baiq Lenysia Puspita Anjani; Safwan Safwan; Anna Pradiningsih; Nur Furqani; Iche Rahma Saputri; Ida Ayu Tiara Dita; Indah Rahmawati; Indri Natasari; Intan Sahira; Isti Aulia Febrianti
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.14588

Abstract

ABSTRAKSwamedikasi oleh masyarakat seringkali pada obat keras, termasuk antibiotik yang seharusnya didapatkan dengan resep dokter. Berdasarkan hasil riset di Indonesia menyatakan bahwa proporsi masyarakat yang menyimpan obat keras tanpa resep cukup tinggi, di antaranya termasuk antibiotik. Penggunaan antibiotik tanpa resep dokter dapat menyebabkan masalah kesehatan, yaitu tujuan pengobatan tidak tercapai bahkan terjadi resistensi bakteri. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada masyarakat di Pasar Bambu Bunjeruk menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat masih kurang tentang penggunaan antibiotik. Sehingga perlu dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk edukasi Bijak menggunakan antibiotik pada masyarakat di Pasar Bambu Bunjeruk dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap penggunaan antibiotik yang benar. Metode yang digunakan adalah metode interaktif melalui CBIA (Cara Belajar Insan Aktif), yang dilakukan dengan ceramah dan memberikan brosur BIJAK menggunakan antibiotik. Sebelum dan sesudah edukasi, peserta diminta untuk mengisi kuesioner pengetahuan dan sikap terkait penggunaan antibiotik. Didapatkan hasil bahwa terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat tentang Bijak menggunakan antibiotik dari pengetahuan kurang menjadi pengetahuan baik. Selain itu, terjadi peningkatan sikap masyarakat tentang Bijak menggunakan antibiotik dari sikap cukup menjadi sikap baik. Kata kunci: edukasi; antibiotik; bijak; peningkatan pengetahuan; pasar bambu bunjeruk ABSTRACTSelf-medication by the community is often on strong drugs, including antibiotics that should be obtained with a doctor's prescription. Based on the results of research in Indonesia, it is stated that the proportion of people who store strong drugs without a prescription is quite high, including antibiotics. The use of antibiotics without a doctor's prescription can cause health problems, namely, the goal of treatment is not achieved and even bacterial resistance occurs. Based on the results of observations made on the community at the Bunjeruk Bamboo Market, shows that the level of public knowledge is still lacking about the use of antibiotics. So it is necessary to carry out community service activities in the form of education on the wise use of antibiotics in the community at the Bunjeruk Bamboo Market to increase people's knowledge and attitudes toward the correct use of drugs. The method used is an interactive method through CBIA (Active Human Learning Method), which is carried out with lectures and giving BIJAK brochures using antibiotics. Before and after education, participants were asked to fill out a knowledge and attitude questionnaire regarding the use of antibiotics. The results showed that there was an increase in public knowledge about the wise use of antibiotics from less knowledge to good knowledge. In addition, there has been an increase in people's attitudes about the wise use of antibiotics from a moderate attitude to a good attitude. Keywords: education; antibiotics; wisdom; increase in knowledge; bunjeruk bamboo market
SOSIALISASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA GRIYA DALAM PEMANFAATAN DAUN KELOR MENJADI OLAHAN SEDIAAN GUMMY CANDIES (YUPPI) YANG BERNILAI EKONOMIS Yuli Fitriana; Irmatika Hendriyani; Dzun Haryadi Ittiqo; Nur Furqani; Baiq Nurbaety; Abdul Rahman Wahid; Melati Permata Hati; Taufan Hari Sugara
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.15322

Abstract

ABSTRAKNutrceutical dapat didefinisikan sebagai makanan (bagian dari makanan) yang memberikan manfaat medis atau kesehatan, termasuk pencegahan dan atau pengobatan penyakit.  Salah satu bentuk sediaan nutrceutical ialah Soft candy. Tanaman yang sering dijumpai dan cukup tinggi untuk menangkal radikal bebas adalah tanaman daun kelor. Metode yang digunakan dalam pembuatan soft candy dari daun kelor adalah mengekstraksi dengan menggunakan metode maserasi yang akan diambil ekstraknya untuk dijadikan soft candy. Perlakuan uji terhadap soft candy antara lain uji flavonoid, organoleptis, dan fisika. Dalam uji flavanoid potif mengandung flavonoid pada sediaan soft candy. Kata kunci: soft candy; kelor; flavonoid ABSTRACTNutrceutical can be defined as food (part of food) that provides medical or health benefits, including the prevention and or treatment of disease. One of the nutrceutical dosage forms is soft candy. Plants that are often found and are tall enough to ward off free radicals are Moringa leaves. The method used in making soft candy from Moringa leaves is extraction using the maceration method which will be extracted to make soft candy. The test treatment for soft candy includes flavonoid, organoleptic, and physical tests. In the positive flavanoid test it contains flavonoids in soft candy preparations. Keywords: soft candy; moringa; flavonoid
Pengaruh Label Visual Risiko Merokok Terhadap Sikap Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram Cyntiya Rahmawati; Baiq Leny Nopitasari; Baiq Nurbaety; Nurul Qiyaam; Novianti Novianti
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 4, No 2 (2023): Volume 4, No 2 (2023): Juli
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v4i2.13173

Abstract

Label visual rokok saat ini berupa gambar risiko yang merupakan stimulus yang akan disikapi oleh konsumen rokok, yaitu merokok dapat menimbulkan berbagai penyakit. Perilaku merokok juga dilakukan di kalangan mahasiswa. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh label visual risiko merokok terhadap sikap mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan metode survey. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram sebanyak 1.254 berdasarkan persentase kebiasaan merokok dengan jenis kelamin laki-laki di NTB sebesar 30,65% dengan sampel yang digunakan sebanyak 93 orang. Analisis data menggunakan metode analisis Regresi linier. Hasil dari penelitian ini menunjukan, terdapat pengaruh yang signifikan antara Label Visual Risiko Merokok terhadap Sikap Mahasiswa dengan pengaruh sebesar 40,8% dengan hubungan yang kuat antara keduanya yaitu 0,639. Kemudian dari tiga aspek sikap yang diteliti, terdapat pengaruh yang signifikan antara label visual dengan sikap kognitif dengan pengaruh sebesar 41,8% dengan hubungan yang kuat antara keduanya yaitu 0,647. Selanjutnya terdapat pengaruh yang signifikan pula antara label visual dengan sikap konatif dengan pengaruh sebesar 13,4% dengan hubungan yang rendah antara keduanya yaitu 0,366. Tetapi tidak ada pengaruh yang signifikan antara label visual dengan sikap afektif yang hanya berpengaruh 1,2% dengan hubungan yang sangat rendah yaitu 0,110.
EDUKASI PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL YANG AMAN PADA MASYARAKAT DI DUSUN GUNUNG KOMAK DESA SETILING, LOMBOK TENGAH Baiq Lenysia Puspita Anjani; Cyntiya Rahmawati; Wirawan Adikusuma; Safwan Safwan; Uswaton Hasanah; Putu Gede Suriya Gunawan; Baiq Nurbaety; Nur Furqani; Baiq Leny Nopitasari; Anna Pradiningsih; Irmatika Hendriyani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 4 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i4.17830

Abstract

ABSTRAKObat tradisional yang beredar harus memenuhi persyaratan khasiat, keamanan, dan penandaan. Banyak beredar obat tradisional yang tidak teregistrasi terutama yang dijual secara online. Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai informasi tentang pemilihan dan penggunaan obat tradisional yang aman, ditambah dengan banyaknya informasi kurang tepat yang beredar melalui media sosial merupakan tantangan baru bagi Tenaga Kefarmasian untuk melakukan edukasi tentang pemilihan dan penggunaan obat tradisional yang aman. Adanya kejadian yang tidak diharapkan dari kesalahan pemilihan dan penggunaan obat tradisional juga menjadi faktor penting untuk melakukan edukasi pada masyarakat. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan edukasi kepada Masyarakat tentang obat tradisional. Pelaksanaan pra kegiatan meliputi survei lokasi kegiatan di Dusun Gunung Komak, proses pembuatan dan pencetakan leaflet. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari Minggu, 10 September 2023 bertempat di Dusun Gunung Komak. Leaflet yang telah disiapkan didistribusikan kepada peserta kegiatan. Pada tahap pasca kegiatan dilakukan evaluasi hasil dengan tanya jawab dan pengisian pertanyaan pre-intervensi dan post-intervensi tentang obat tradisional oleh Masyarakat. Edukasi Pemilihan dan Penggunaan Obat Tradisional yang Aman ini menunjukkan hasil yang baik terlihat dari adanya kenaikan nilai pada post-intervensi dibandingkan dengan pra-intervensi. Edukasi obat tradisional ini membuka wawasan Masyarakat tentang bagaimana memilih dan menggunakan obat tradisional yang aman. Pengetahuan tentang obat tradisional ini juga akan meminimalisir kejadian penyalahgunaan obat dan perederaan obat ilegal yang belum terdaftar BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Kata kunci: obat tradisional; edukasi; dusun gunung komak desa setiling ABSTRACTCirculating folk remedies must meet the requirements of efficacy, safety and marking. Many traditional medicines are circulating that are not registered, especially those sold online. The low public understanding and awareness of information about the selection and use of safe traditional medicines, coupled with the large amount of inappropriate information circulating through social media is a new challenge for Pharmaceutical Personnel to educate about the selection and use of safe traditional medicines. The unexpected occurrence of errors in the selection and use of traditional medicine is also an important factor for educating the public. The purpose of this activity is to educate the public about traditional medicine. The pre-activity implementation includes a survey of the location of activities in Gunung Komak Hamlet, the process of making and printing leaflets. The activity will be carried out on Sunday, September 10, 2023 at Gunung Komak Hamlet. The prepared leaflets were distributed to the participants of the activity. In the post-activity stage, evaluation of the results was carried out with questions and answers and filling in pre-intervention and post-intervention questions about traditional medicine by the community. This Education on the Selection and Use of Safe Traditional Medicine shows good results as seen from the increase in post-intervention scores compared to pre-intervention. This traditional medicine education opens people's insight on how to choose and use safe traditional medicines. Knowledge of traditional medicine will also minimize the incidence of drug abuse and illegal drug circulation that has not been registered with BPOM (Food and Drug Supervisory Agency). Keywords: traditional medicine; education; gunung komak hamlet setiling village
EDUKASI PEMILIHAN PRODUK KOSMETIK YANG AMAN DAN HALAL DI KALANGAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH MATARAM Melati Permata Hati; Baiq Nurbaety; Yuli Fitriana; Nur Furqoni; Taufan Hadi Sugara; Abdul Rahman Wahid; Dzun Haryadi Ittiqo
Journal of Community Empowerment Vol 2, No 2 (2023): Desember
Publisher : Journal of Community Empowerment

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK                                                                                     Kosmetika merupakan salah satu produk farmasi yang digunakan oleh semua kalangan dan pengguna kosmetika terbanyak adalah generasi milenial. Permintaan pasar akan kosmetik terus meningkat, hal ini mendorong berkembangnya industri kosmetika di Indonesia. Sehingga jenis dan merk kosmetika yang beredar di pasar terus meningkat termasuk kosmetika ilegal yang mengandung bahan berbahaya yang dilarang penggunaannya dalam  kosmetika. Generasi milenial akrab dengan dunia media sosial dan akun jual beli barang online merupakan salah satu konsumen kosmetika yang perlu mendapatkan edukasi tentang cara memilih kosmetika yang aman dan halal. Oleh karena itu, tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk mengedukasi pentingnya memilih  kosmetik  yang  aman  dan  halal  kepada  mahasiswa  di  Universitas Muhammadiyah Mataram khususnya mahasiswa program studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) yang diharapkan lebih bertemu dengan orang banyak di dalam dunia pekerjaannya. Sosialisasi ini dilakukan dengan pretes, pemberian leaflet, edukasi secara langsung dan postes kepada 20 mahasiswa. Keberhasilan kegiatan ini didapatkan dengan membandingkan hasil pretes dan postes peserta terhadap pengetahuan mengenai pemilihan kosmetik yang halal dan tersertifikasi BPOM. Kegiatan ini dinilai berhasil memperbaiki pengetahuan mengenai pemilihan produk kosmetik yang halal dan tersertifikasi BPOM semua partisipan dengan nilai rata-rata postes lebih tinggi dibandingkan pretes yaitu dengan hasil rata-rata pretes(90) dan postes(96,6). Kata kunci: Kosmetik ilegal; generasi milenial ABSTRACTCosmetics are a kind of pharmaceutical product that is used in all generations and millennials made up the largest share of consumers. The cosmetic product market in Indonesia has widespread increased along with the large of consumers. This condition also invited the presence of unethical market businesses that provide illegal cosmetic products with harmless components product in the Indonesian cosmetic market, including the online market. Based on this problem, the millennial generation must know how to choose halal and BPOM-labeled cosmetic products. Therefore, it is important to conduct socialization in the millennial generation. This study was educated and socialized students in Fisipol Universitas Muhammadiyah Mataram who will be working in large social communication. 20 participants were given a leaflet, pre-test, direct material presentation and post-test to 20 participants. The results of their level of understanding about choosing halal and BPOM-labeled cosmetic products was comparing means score pretest and posttest. This study reported the posttest means score (96,6) is higher than the pretest means score (90) so that education and socialization improved participant understanding in choosing halal and BPOM-labeled products. Keywords: illegal cosmetics; millennial generation  
PENCEGAHAN WITHDRAWAL SYNDROMES DENGAN EDUKASI PENGGUNAAN ANTISPIKOTIK DI RSJ MUTIARA SUKMA Anna Pradiningsih; Baiq Leny Nopitasari; Nurul Qiyaam; Cyntiya Rahmawati; Safwan Safwan; Baiq Nurbaety; Baiq Lenysia Puspita Anjani; Widayatul Khairi; Rihhadatul Aisy; Rendy Alya Praja; Purnama Supyan Assauri; Rozali Bayu Sugarda
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 4 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i4.20150

Abstract

ABSTRAKAntipsikotik merupakan golongan obat yang digunakan untuk gangguan psikotik. Penarikan obat yang tiba-tiba yang memicu efek samping obat dapat dikatakan dengan gejala putus obat atau Withdrawal Syndromes. Tujuan kegiatan pengabdian untuk memberikan edukasi terkait pengetahuan gejala putus obat antipsikotik. Metode yang digunakan yakni ceramah menggunakan alat peraga leaflet namun sebelumnya terlebih dahulu diberikan 10 pertanyaan mengenai edukasi untuk pre test setelah itu diberikan post test, target kegiatan yakni pasien yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit RSJ Mutiara Sukma. Hasil kegiatan di dapatkan 21 pasien penggunaan antipsikotik yang terdiri dari 17 pasien laki-laki dan 4 pasien perempuan, didapatkan persentase pretest sebesar 62.86% jawaban yang sesuai sedangkan persentase post test sebesar 68.09%, sedangkan selisih persentase yang didapatkan sebesar 5.23%. Kesimpulan didapatkan pemberian edukasi dapat meningkatkan pengetahuan tentang putus obat penggunaan antipsikotika sebesar 5,23%. Kata kunci: putus obat; antipsikotik ABSTRACT Antipsychotics are a class of drugs used for psychotic disorders. Abrupt withdrawal of medication that triggers side effects can be referred to as withdrawal syndromes. The purpose of this community service activity is to provide education related to the knowledge of antipsychotic withdrawal symptoms. The method used is a lecture using visual aids such as leaflets, preceded by a pre-test consisting of 10 questions about education. Afterward, a post-test is administered to patients undergoing inpatient care at Mutiara Sukma Mental Hospital. The results of the activity revealed 21 patients using antipsychotics, comprising 17 male patients and 4 female patients. The pretest percentage was 62.86% correct answers, while the post-test percentage was 68.09%, resulting in a difference of 5.23%. In conclusion, education can improve knowledge about antipsychotic withdrawal by 5.23%. Keywords: withdrawal syndromes; antipsychotics
Sosialisasi dan edukasi dapatkan, gunakan, simpan dan buang (DAGUSIBU) obat di SMAN 10 Mataram Baiq Nurbaety; Taufan Hadi Sugara; Yuli Fitriana; Melati Permata Hati; Nur Furqani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 2 (2024): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i2.23935

Abstract

AbstrakPengelolaan obat di masyarakat mulai dari prosedur mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang sisa obat tidak boleh dianggap remeh, karena jika salah melakukan pengelolaan obat, maka akan berakibat sangat fatal bagi diri kita sendiri atau konsumen obat. Pengetahuan siswa SMAN 10 Mataram masih rendah tentang penggunaan obat yang rasional. Pemahaman siswa masih kurang dalam memahami obat apa saja yang boleh dibeli tanpa resep dan harus memakai resep dokter danpengelolaan obat dirumah seperti cara menyimpan obat dengan benar dan membuang obat yang telah rusak atau kadaluarsa. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan informasi terkait DAGUSIBU kepada siswa SMAN 10 Mataram. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah, pemberian brosur dan metode pre - post test dalam bentuk kuesioner. Subyek pengabdian kepada masyarakat ini adalah siswa SMAN 10 Mataram. Instrumen yang digunakan adalah power point, brosur dan kuesioner. Berdasarkan hasil pretest dan posttest dari kegiatan yang dilakukan dapat dilihat terjadi peningkatan pengetahuan siswa SMAN 10 Mataram tentang DAGUSIBU dari nilai rata-rata pretest peserta adalah 75% (Cukup) meningkat menjadi 87,72% (Baik) pada saat posttest. Hal ini menunjukkan bahwa para peserta dapat menerima edukasi yang diberikan dengan baik. Kata kunci: sosialisasi; edukasi; siswa; DAGUSIBU AbstractManagement of medicines in the community, starting from procedures for obtaining, using, storing and disposing of remaining medicines, should not be taken lightly, because if you mismanage medicines, it will have very fatal consequences for ourselves or medicine consumers. SMAN 10 Mataram students' knowledge is still low regarding the rational use of drugs. Students' understanding is still lacking in understanding what medicines can be purchased without a prescription and must use a doctor's prescription and manage medicines at home, such as how to store medicines properly and dispose of medicines that have been damaged or expired. This community service activity aims to provide information related to DAGUSIBU to students of SMAN 10 Mataram. The methods used in this activity are the lecture method, giving brochures and the pre-post test method in the form of a questionnaire. The subjects of this community service are students of SMAN 10 Mataram. The instruments used were power points, brochures and questionnaires. Based on the results of the pretest and posttest from the activities carried out, it can be seen that there was an increase in SMAN 10 Mataram students' knowledge about DAGUSIBU from the average pretest score of participants being 75% (Fair) increasing to 87.72% (Good) at the time of the posttest. This shows that the participants can receive the education provided well. Keywords: socialization; education; student; DAGUSIBU