Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Kompetensi Lulusan Pendidikan Vokasi: Analisis Validitas dan Reliabilitas Indikator Rodesri Mulyadi; Mulianti Mulianti
invotek Vol 18 No 1 (2018): INVOTEK: Jurnal Inovasi, Vokasional, dan Teknologi
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.073 KB) | DOI: 10.24036/invotek.v18i1.240

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi validitas dan reliabilitas indikator dari kompetensi lulusan pendidikan vokasi; (2) membuat model faktor dari variabel dan indikator kompetensi lulusan pendidikan vokasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Populasi penelitian adalah lulusan D3 pendidikan vokasi dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang dan Politeknik Negeri Padang. Teknik sampling menggunakan simple random sampling, dengan sumber data penelitian meliputi 150 responden lulusan D3 pendidikan vokasi dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang dan D3 Politeknik Negeri Padang. Analisis data memakai dengan Lisrel 8.80 berupa uji normalitas dan uji multikolinieritas. Data dilakukan estimasi asymptotic covariance matrix dengan analisis confirmatory factor analysis dan model struktural. Hasil penelitian mengungkap sebagai berikut: (1) terdapat enam indikator yang valid dan reliabel dalam merefleksikan variabel kompetensi lulusan pendidikan vokasi, yaitu: (a) knowledge and understanding; (b) application knowledge and understanding; (c) making judgment; (d) communication skills; (e) learning skills; dan (f) value. Indikator yang paling reliabel dan valid yang diikuti indikator yang kurang reliabel dan valid berturut-turut adalah : making judgment; value; communication skills; application knowledge and understanding; knowledge and understanding; dan learning skills. Keenam indikator terbukti valid dan reliabel dalam performancenya mengukur/merefleksikan variabel laten kompetensi lulusan pendidikan vokasi.
Effect of Alkaline Treatment on The Mechanical Properties of Pineapple Leaf Fiber Composite Material M Febriyan Baruna Putra; Delima Yanti Sari; Hendri Nurdin; Rodesri Mulyadi
MOTIVECTION : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial Engineering Vol 2 No 3 (2020): Motivection : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial Engineering
Publisher : Indonesian Mechanical Electrical and Industrial Research Society (IMEIRS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.751 KB) | DOI: 10.46574/motivection.v2i3.74

Abstract

Utilization of natural fiber waste, especially pineapple dau fiber, is a major concern and continues to be developed to utilize and optimize plantation waste as a material that is more environmentally friendly, energy efficient and inexpensive. The purpose of this study was to determine the effect of alkaline treatment on the mechanical properties of pineapple leaf fiber composite material as an appropriate alternative material. The method in this research is the experimental method, where the research was carried out by giving variations in the percentage of alkaline 10% and 20%. The results of the research on the composite material of pineapple leaf fiber using tensile testing showed that giving alkaline treatment with a percentage of 20% made the fiber stronger but brittle. In addition, the orientation direction and immersion time also affect the tensile strength of the fibers. Pemanfaatan limbah serat alam khususnya serat dau nanas menjadi bahan alternatif menjadi perhatian utama serta terus dikembangkan guna memanfaatkan dan mengoptimalkan limbah perkebunan sebagai bahan material yang lebih ramah lingkungan, hemat energi, dan murah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perlakuan alkali terhadap sifat mekanik material komposit serat daun nanas sebagai bahan alternatif tepat guna. Metode dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen, dimana penelitian dilakukan dengan pemberian variasi persentase alkali 10% dan 20%. Hasil penelitian material komposit serat daun nanas dengan menggunakan pengujian tarik menunjukkan bahwa pemberian perlakuan alkali dengan persentase 20% membuat serat menjadi lebih kuat namun bersifat getas. Selain itu, arah orientasi dan waktu perendaman juga mempengaruhi kekuatan tarik serat.
APLIKASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK PENGOLAHAN BOTOL PLASTIK DI NAGARI PARAMBAHAN Nizwardi Jalinus; Rian Surenda; Rodesri Mulyadi
JURNAL AERASI Vol 2, No 2 (2020): JURNAL AERASI
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (973.097 KB) | DOI: 10.36275/jaerasi.v2i2.343

Abstract

Salah satu cara dalam pengolahan sampah plastik yaitu dengan melakukan daur ulang. Sampah plastik yang berupa botol bekas minuman masih mempunyai nilai ekonomi jika dilakukan proses daur ulang. BumNag Salhona di Nagari Parambahan bergerak pada bidang pengolahan sampah pkastik namun masih sebagai pengumpul dan sampah plastik yang ada belum dilakukan proses pencacahan. Maka dari itu Tim Pengabdian Masyarakat Univesitas Negeri Padang dengan pengaplikasian teknologi tepat guna merancang dan membangun mesin pencacah plastik untuk BumNag Salhona. Tujuan dari pengabdian ini adalah agar BumNag dapat menyerap lapangan kerja, proses daur ulang sampah plastik dapat lebih efisien dan juga sebagai bentuk upaya untuk menumbuhkan kembali ekonomi masyarakat kembali pasca musibah COVID-19. Mesin pencacah dirancang dengan mengunakan sistem gunting untuk mencacah. Terdiri dari 8 mata pisau dinasmis pada poros mesin dan 2 mata pisau statis di sisi dalam yang dapat diatur kerapatannya. Mesin ini mempunyai demensi panjang 2200 mm, lebar 700 mm, dan tinggi 1050 mm. Mesin diesel 33 Hp digunakan sebagai penggerak. Mesin dengan kapasitas 60 kg/jam ini menggunakan media air sebagai pendingin dan pembilas, air di pompakan keruang pencacah dengan menggunakan pompa submersible.
RANCANGAN PERAHU PELAT DATAR UNTUK KELOMPOK NELAYAN MUARO TANJUANG DANAU MANINJAU Andril Arafat; Rahmat Azis Nabawi; Rodesri Mulyadi; Ahmad Sabirin; Joko Suprianto; Sigit Dwi Lesmana; Salmat Salmat
JURNAL AERASI Vol 1, No 2 (2019): JURNAL AERASI
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (942.727 KB) | DOI: 10.36275/jaerasi.v1i2.158

Abstract

Danau Maninjau merupakan salah satu danau yang terletak di Kabupaten Agam, provinsi Sumatera Barat. Danau ini mempunyai banyak potensi bagi masyarakat sekeliling danau dalam usaha kecil menengah. Salah satu aktifitas usahanya adalah nelayan Keramba Jaring Apung (KJA). Perahu adalah salah satu peralatan penting dalam transportasi nelayan baik itu untuk mencari ikan ataupun sarana transportasi dari pinggir danau ke penangkaran ikan di KJA  perancangan perahu pelat datar (PPD) metode penelitian yang  dilakukan dengan menelaah permasalahan material dan pembuatan perahu tradisonal. Proses Perancangan  PPD.Kegiatan pembuatan perahu pelat datar diawali dengan perancangan PPD. Proses perancangan dilaksanakan di Laboratorium Material Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. Dalam proses perancangan PPD ini melalui beberapa tahapan diantaranya : Perancangan desain kapal, Penentuan tahanan perahu. Proses Pemotongan Pola pada Pelat.Dari desain yang telah di rancang terdapat 8 bagian pemotongan pola gambar, Proses Penyambungan Bagian Pelat, Proses Finishing. Desain alat disesuaikan dengan ukuran dimensi pada kapal tradisional. Pembuatan gambar detail perahu menggunakan Solidworks 2019, dan analisis numerik menggunakan software maxsurf. Pembuatan perahu pelat datar dengan bahan pelat besi sangat berpotensi sebagai alternative pembuatan perahu di sekitaran danau Maninjau. Penggunaan bahan perahu yang tanpa proses pembengkokan sangat efektif dan mudah dalam pengerjaan. 
APLIKASI DAN UJI KINERJA DISKSAW CHOPPER UNTUK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK Elvin Hasman; Jamaluddin Jamaluddin; Fithra Herdian; Indra Laksmana; Rodesri Mulyadi
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 19, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.563 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.19.1.34-38.2015

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan mesin disksaw chopper (pencacah pisau piringan) untuk mencacah sampah organik. Mesin ini menghasilkan bahan cacahan yang akan dijadikan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik. Keberadaan mesin ini dapat memanfaatkan limbah sampah organik yang menumpuk di sekitar areal pertanian  menjadi pupuk organik  agar  masalah kekurangan ketersediaan pupuk bagi petani dapat teratasi. Pembuatan pupuk organik merupakan pekerjaan yang berat dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memproduksinya  sampai pupuk siap untuk digunakan jika dikerjakan secara manual. Untuk itu diupayakan membuat   mesin pencacah bahan baku  pupuk organik dengan pisau tipe piringan. Diharapkan mesin ini  berkapasitas tinggi, efisien dan  sesuai kebutuhan. Kegiatan  ini menggunakan pendekatan fungsional dan struktural untuk menentukan penggunaan komponen mesin yang tepat. Hasil evaluasi kinerja mesin didapat bahwa kapasitas mesin  sebesar 626,4 kg/jam pada Rpm mesin 198,2. Hasil analisa ekonomis didapat biaya pokok (BP)  Rp. 35,34/kg, BEP  4013,067 kg dan  BC ratio 1,414 dan  NPV 28.474.600. Untuk bahan dekomposer digunakan mikro organisme lokal produk dari kelompok tani  yang menjadi mitra kegiatan  ini. Keberhasilan kegiatan  ini juga akan memacu perkembangan industri pupuk organik dan industri alsitan di Sumbar serta dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat seperti tumbuhnya bengkel alsitan baru dan  jadi pengusaha pupuk organik.Kata Kunci : Pencacah, pisau piringan, pupuk, sampah organik.
The Effect on Using Different Types of Electrodes toward the Tensile Strength of the Welding Joints Groove V Low Carbon Steel Type DIN 1.0038 Yogi Fernando; Rodesri Mulyadi; Ambiyar Ambiyar
Teknomekanik Vol 3 No 2 (2020): Teknomekanik
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.793 KB) | DOI: 10.24036/teknomekanik.v3i2.6072

Abstract

The choice of electrode type in welding will affect the strength of the welding result. The aim of this study was to determine the effect on using different type of electrode on the tensile strength of low carbon steel type 1.0038 by using experimental method. The welding was conducted using Groove V. In addition, the specimens used in this research were the low carbon steel plate type 1.0038 with a thickness of 8 mm and were given SMAW treatment using 2 different types of electrodes, namely E 6013 and E 7016 whose diameters were 2.6 and 3.2 mm. The standard specimen used was ASTM-E8 and being tested using a Universal Testing Machine. Based on the research that had been conducted, it was obtained that the steel type 1.0038 welded using E 7016 electrodes had a higher tensile strength than the one using E 6013.
PROGRAM PENYAMAAN MAHASISWA EX SMA DAN EX SMK TAHUN MASUK 2017 PADA MATA KULIAH PEMROGRAMAN CNC DI JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNP Dayat Ivo Jumadi; Irzal Irzal; Yufrizal A; Rodesri Mulyadi
Jurnal Vokasi Edukasi (VomEk) Vol 2 No 4 (2020): Jurnal Vokasi Mekanika
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unversitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.594 KB) | DOI: 10.24036/vomek.v2i4.142

Abstract

Nilai mahasiswa lulusan SMK dan SMA masih rendah pada Matakuliah pemrograman CNC. Mahasiswa kesulitan dalam pengoperasian mesin CNC di laboratorium CNC. Munculnya anggapan bahwa mahasiswa yang berasal dari SMK di jurusan teknik mesin dalam Matakuliah Pemrogaman CNC memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan mahasiswa yang berasal dari SMA. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengungkapkan perbedaan hasil belajar mahasiswa berdasarkan asal sekolah SMA dan SMK tahun masuk 2017 pada Matakuliah Pemrogaman CNC Program Studi Pendidikan Teknik Mesin FT-UNP. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah causal comparative. Causal comparative merupakan jenis penelitian yang digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu. Populasi dalam penelitian ini mengambil seluruh mahasiswa berdasarkan asal sekolah SMA dan SMK program Studi Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin pada tahun masuk 2017 yang berjumlah 111 orang. Sampel pada penelitian ini yaitu 8 orang mahasiswa yang berasal dari SMA dan 8 orang mahasiswa yang berasal dari SMK. Hasil uji independen T test diperoleh nilai Sig sebesar 0.554 > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbandingan yang signifikan antara hasil belajar mahasiswa Ex SMK dan Ex SMA tahun masuk 2017 pada Matakuliah Pemrograman CNC di Jurusan Teknik Mesin FT-UNP.
PENGARUH JENIS MEDIA PENDINGIN AIR GARAM, AIR SUMUR, OLI TERHADAP HARDNESS PADA HASIL PENGELASAN BAJA S45C MENGUNAKAN LAS SMAW Ridwan A; Irzal Irzal; Waskito Waskito; Rodesri Mulyadi
Jurnal Vokasi Edukasi (VomEk) Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Vokasi Mekanika
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unversitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.765 KB) | DOI: 10.24036/vomek.v3i2.201

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh media pendingin air garam, air sumur dan oli terhadap kekerasan pada hasil pengelasan baja S45C mengunakan las SMAW. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang membandingkan jenis media pendingin yang digunakan yaitunya air garam, air sumur dan oli bekas. Penelitian ini mengunakan 15 spesimen, 3 spesimen raw material, 3 spesimen menggunakan media pendingin udara, 3 spesimen media pendingin air garam, 3 spesimen menggunakan air sumur, 3 Spesimen menggunakan media pendingin oli bekas. Berdasarkan hasil pengujian disimpulkan bahwa dengan perlakuan media pendingian yang berbeda-beda terhadap hasil pengelasan las SMAW menunjukan terjadinya peningkatan nilai kekerasan terhadap spesimen row materil S45C. Hasil pengujian diperoleh rata-rata nilai kekerasan tertinggi pada hasil pengelasan dengan media pendingin air garam yaitu jalur las 20,33 HRC, daerah HAZ 24,43 HRC, dan logam induk 18,67 HRC, nilai rata-rata pada spesimen ini sebesar 21,14 HRC. Kekerasan rata-rata media pendingin air sumur yaitu jalur las 19,73 HRC, daerah HAZ 22,57 HRC, dan logam induk 18,57 HRC, nilai rata-rata pada spesimen ini sebesar 20,24 HRC. Kekerasan rata-rata media pendingin oli bekas yaitu jalur las 17,77 HRC, daerah HAZ 20,33 HRC, dan logam induk 18,50 HRC, nilai rata-rata pada spesimen ini sebesar 18,87 HRC. Kekerasan rata-rata media pendingin udara yaitu jalur las 17,27 HRC, daerah HAZ 19,33 HRC, dan logam induk 17,97 HRC, nilai rata-rata pada spesimen ini sebesar 18,19 HRC. Kata Kunci: Pengaruh, Media Pendingin, S45C, Las SMAW, Kekerasan
ANALISIS PENGARUH PERBEDAAN POSISI PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN TARIK SAMBUNGAN LAS SMAW MENGGUNAKAN MATERIAL ST37 Arief Wicaksono; Nelvi Erizon; Rodesri Mulyadi; Bulkia Rahim
Jurnal Vokasi Edukasi (VomEk) Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Vokasi Mekanika
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unversitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.149 KB) | DOI: 10.24036/vomek.v3i2.203

Abstract

Kekuatan dari sambungan pengelasan dipengaruhi beberapa faktor salah satunya adalah posisi pengelasan. Posisi pengelasan memiliki fungsi yaitu pengaturan posisi atau letak gerakan elektroda las, tetapi setiap posisi pengelasan digunakan bergantung pada benda kerja yang akan dilas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh posisi pengelasan terhadap sambungan las Shield Metal Arc Welding baja 1.0038. Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini sambungan kampuh V digunakan dalam penelitian ini dengan ayunan zig zag. Spesimen.yang dipakai adalah ST37 1.0038 dengan tebal 8 mm dan elektroda yang digunakan E7018 dengan diameter 3,2 mm. Arus yang dipakai adalah 95 A untuk pengelasan capping dan filler, pembuatan root 60 A. Hasil dari penelitian ini adalah spesimen kontrol memiliki rata-rata tegangan 344 N/mm2, regangan 30,33 %, modulus elastisitas 1,14 Kn/mm2, baja dengan posisi 1G memiliki hasil 352,86 N/mm2, 22,66 %, 1,55 Kn/mm2, posisi 2G 343,8 N/mm2, 25,33 %, 1,37 Kn/mm2, posisi 3G 345,06 N/mm2, 22,66 %, 1,52 Kn/mm2 posisi 4G 343,06 N/mm2, 24 %, 1,43 Kn/mm2. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Proses pengelasan menggunakan posisi pengelasan 1G, 2G, 3G, 4G dan elektroda E7018 dengan diameter 3,2 mm akan mempengaruhi kekuatan tarik hasil pengelasan baja karbon rendah. Spesimen yang mendapatkan perlakuan pengelasan memiliki kekuatan tarik yang merata. Hal ini menandakan bahwa posisi pengelasan yang paling sesuai untuk proses pengelasan plat dengan ketebalan material 8 mm adalah dengan menggunakan posisi 1G.
PERBEDAAN HASIL PENGELASAN KAMPUH V PADA POSISI 2G DAN 3G DENGAN MENGGUNAKAN UJI TARIK PADA PENGELASAN SMAW BAJA SS 400 Rifat De Burt; Jasman Jasman; Primawati Primawati; Rodesri Mulyadi
Jurnal Vokasi Edukasi (VomEk) Vol 3 No 3 (2021): Jurnal Vokasi Mekanika
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unversitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.141 KB) | DOI: 10.24036/vomek.v3i3.204

Abstract

Kekuatan dari sambungan pengelasan dipengaruhi beberapa faktor salah satunya ialah posisi pengelasan. Posisi pengelasan memiliki fungsi yaitu pengaturan posisi atau letak gerakan elektroda las, tetapi setiap posisi pengelasan digunakan bergantung pada benda kerja yang akan dilas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh posisi pengelasan terhadap sambungan las Shield Metal Arc Welding. Metode yang dipakai pada penelitian ini ialah metode eksperimen. Penelitian ini sambungan kampuh V digunakan dalam penelitian ini dengan ayunan zig - zag. Spesimen.yang dipakai ialah SS 400 dengan tebal 8 mm dan elektroda yang digunakan E7018 dengan diameter 3,2 mm. Arus yang dipakai ialah 100 A untuk pengelasan capping dan filler, pembuatan root 65 A. Hasil dari penilitian ini ialah spesimen kontrol memiliki rata-rata tegangan 272,2N/Mm2, regangan 337,6%, modulus elastisitas 7,22KN/Mm2, baja dengan posisi 2G memiliki hasil 286,9N/Mm2, 34,3%, 8,33KN/Mm2, posisi 277,9N/Mm2, 34,6%, 8 Kn/mm2,. Kesimpulan dalam penilitian ini adalah Proses pengelasan menggunakan posisi pengelasan 2G, 3G dan elektroda E7018 dengan diameter 3,2 mm akan mempengaruhi kekuatan tarik hasil pengelasan baja karbon rendah. Spesimen yang mendapatkan perlakuan pengelasan memiliki kekuatan tarik yang merata. Hal ini menandakan bahwa posisi pengelasan yang paling sesuai untuk proses pengelasan plat dengan ketebalan material 8 mm adalah dengan menggunakan posisi 2G.