Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Analisis Kecepatan Mekanisme Engkol Peluncur Rizki, Muhammad; Yanti Sari, Delima; Nurdin, Hendri; Kurniawan, Andre
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.072 KB) | DOI: 10.31004/jptam.v5i3.2291

Abstract

Analisis kecepatan merupakan konsep dasar dalam mempelajari gerak mesin dalam kuliah Kinematika. Metode yang sering digunakan untuk menganalisis kecepatan adalah cara grafis yang dielaskan dengan cara konvensional, dengan langkah penyelesaian kompleks dan memakan banyak waktu akan membuat siswa sulit memahami. Pada penelitian ini dikembangkan program komputer untuk penyajian konsep kecepatan pada mekanisme engkol peluncur menggunakan bahasa MATLAB. Pengguna dapat menginput dan merubah ulang parameter input seperti sudut batang penghubung, kecepatan sudut dan arah kecepatan sudutnya. Proses analisis kecepatan akan ditampilkan sesuai langkah analisis kecepatan grafis berdasarkan parmeter input. Program komputer ini telah divalidasi dengan perhitungan teoritis manual. Untuk kedepannya, program komputer akan dikembangkan dengan penggunaan GUI (Graphical User Interface) agar lebih ramah pengguna dan juga digunakan untuk analisis mekanisme dalam Kinematika lainnya.
Karakteristik Nilai Kalor Briket Tebu Tibarau Sebagai Bahan Bakar Alternatif Hendri Nurdin; Hasanuddin Hasanuddin; Darmawi Darmawi
invotek Vol 18 No 1 (2018): INVOTEK: Jurnal Inovasi, Vokasional, dan Teknologi
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.137 KB) | DOI: 10.24036/invotek.v18i1.172

Abstract

Upaya dalam mendapatkan bahan bakar alternatif melalui pengembangan diversifikasi produk briket tebu tibarau. Salah satu bahan potensial sumber energi terbarukan yang dapat diolah menjadi bahan bakar briket yaitu tebu tibarau. Ketergantungan terhadap energi bahan bakar minyak (BBM) sebagai kebutuhan utama dapat dikurangi penggunaannya oleh masyarakat menengah ke bawah. Upaya dan inovasi briket tebu tibarau yang dihasilkan sebagai bahan bakar alternative sehingga mempunyai karakteristik terhadap kualitas dan performa yaitu nilai kalornya. Sebelum dikembangkan sumber potensi ini, diperlukan adanya tahapan ujicoba dan evaluasi sesuai tatanan alur pengembangan produk bahan bakar briket. Melalui teknologi proses pembuatan produk briket dengan kompaksi dan optimalisasi kandungan komposisi terhadap penggunaan perekat yang bermacam jenis sehingga diperoleh nilai kalornya. Dari penelitian ini dapat dihasilkan suatu pengembangan model produk briket tebu tibarau yang direkomendasikan sebagai bahan bakar alternatif. Karakteristik nilai kalor briket tebu tibarau yang maksimal dengan perekat inggu diperoleh sebesar 14608,36 kJ/Kg pada komposisi 80% : 20% dan densitasnya sebesar 302,98 Kg/m3. Penggunaan perekat dari jenis tanaman inggu dapat memperbesar karakteristik nilai kalor briket tebu tibarau sehingga dapat dinyatakan bahwa penggunaan perekat dapat mempengaruhi karakteristiknya. Perbandingan massa bahan baku (tebu tibarau) dengan perekat tapioka, besaran partikel, gaya penekanan (kompaksi), dapat mempengaruhi nilai kalor dan densitas briket tebu tibarau.
Karakteristik Nilai Kalor Briket Campuran Tebu Tibarau dan Kulit Durian Hendri Nurdin; Waskito Waskito; Darmawi Darmawi
invotek Vol 19 No 1 (2019): INVOTEK: Jurnal Inovasi, Vokasional, dan Teknologi
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.159 KB) | DOI: 10.24036/invotek.v19i1.502

Abstract

Increased energy needs in the community can have an impact on the scarcity of fuel oil so that it becomes a dependence on energy as a main requirement. The development of product diversification in the form of mixed sugar cane and durian skin briquettes in an effort to obtain alternative fuels. Renewable energy sources that have the potential to be used as fuel for briquettes made from raw sugar cane and durian skin. Efforts and innovations of mixed sugar cane and durian skin briquettes are produced as alternative fuels so that they have characteristics of quality and performance, namely the calorific value. The stages of testing and evaluation of mix sugar cane and durian skin briquettes are needed before being developed and recommended as alternative fuels. Through the technology of the process of making briquette products with compacting and optimizing the content composition and use of adhesive types to obtain the heating value. From this study can be produced mixed sugar cane and durian skin briquettes which are recommended as alternative fuels. The highest characteristics of the heating value of mixed of sugar cane and durian skin briquettes with gambir adhesive were obtained at 16967.91 kJ/Kg and density of 682.23 Kg/m3. Briquettes (biomass) that have a high density have a high calorific value. Comparison of the composition of the mixture in making briquettes is 40%: 40%: 20%. The composition of the mixture between the raw material and the adhesive, the amount of grain, the force of compacting greatly affects the characteristics of the calorific value and density of the briquettes.
Tensile strength of welded joints in low carbon steel using metal inert gas (MIG) welding Hendri Nurdin; Purwantono Purwantono; Khairul Umurani
invotek Vol 21 No 3 (2021): INVOTEK: Jurnal Inovasi Vokasional dan Teknologi
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/invotek.v21i3.934

Abstract

The development of technology that has penetrated the industrial sector is very rapid. Many industrial fields apply the use of MIG (Metal Inert Gas) welding for various jobs in steel construction, especially mild carbon steel. MIG welding has good welding results and fast welding time efficiency. The purpose of this study is to analyze the tensile strength of welded joints on low carbon steel using MIG welding. The experimental method used in this study is to perform MIG welding on low-carbon steel plate profiles. The welded carbon steel is used as a test specimen and is formed according to the ASTM E8-M standard. Tensile testing is performed using a Shimadzu UH-300 kN type tensile testing machine. From this study, the tensile strength value of the test specimen welded by MIG (Metal Inert Gas) welding is higher than the tensile strength of the parent metal (low carbon steel), so this shows the strength of the weld joint. The average value of tensile strength on the test specimen is (σ) 507.40 N/mm2 and average strain (ɛ) 3.63%. The MIG welding process, between the base metal and filler metal with different chemical compositions, can cause mixing and a dilution effect of two compositions.
Influence of Temperature and Time Carbonization on Calorific Value of Charcoal Briquette Raw Materials Areca Nut Husk Riski Camarta; Hendri Nurdin; Nelvi Erizon; Andril Arafat
MOTIVECTION : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial Engineering Vol 2 No 2 (2020): Motivection : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial Engineering
Publisher : Indonesian Mechanical Electrical and Industrial Research Society (IMEIRS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.979 KB) | DOI: 10.46574/motivection.v2i2.51

Abstract

Areca nut husk is one type of biomass that can be used as raw material for briquettes as an alternative energy producer. Charcoal briquettes are solid fuels that can be used as alternative fuels in an effort to meet energy needs. This study aims to assess the quality of areca nut charcoal briquettes through carbonization at temperatures of 200 ° C, 250 ° C, 300 ° C, 350 ° C and 400 ° C at holding times for 30, 60 and 90 minutes. The study was conducted by pyrolysis of areca nut briquettes which had been formed and dried. Testing the quality of charcoal briquettes includes calorific value analysis. The results of this study indicate the highest heating value of coir briquette charcoal is at carbonization temperature of 300 ° C for 60 minutes at 20979,13632 KJ/Kg. Serat buah pinang merupakan salah satu jenis biomassa yang dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku briket sebagai penghasil energi alternatif dalam mengurangi penggunaan bahan bakar fosil (minyak bumi). Briket arang merupakan bahan bakar padat yang dapat dijadikan sebagai bahan bakar alternatif dalam upaya untuk dapat memenuhi kebutuhan energi. Pembuatan briket menggunakan perekat tapioka dengan komposisi biomassa dan perekat sebanyak 80% dan 20%. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kualitas briket arang serat buah pinang melalui proses karbonisasi pada temperatur 200°C, 250°C, 300°C, 350°C dan 400°C pada waktu tahan selama 30, 60 dan 90 menit. Pengujian kualitas briket arang meliputi analisis nilai kalor. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai kalor briket arang serat buah pinang tertinggi terdapat pada temperatur karbonisasi 300°C selama 60 menit sebesar 20979,13632 KJ/Kg.
Numerical Analysis Effect of Home Roof Design Towards Thermal Comfort of Occupants Denda Afri Juliadi; Remon Lapisa; Purwantono Purwantono; Hendri Nurdin
MOTIVECTION : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial Engineering Vol 2 No 2 (2020): Motivection : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial Engineering
Publisher : Indonesian Mechanical Electrical and Industrial Research Society (IMEIRS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1313.615 KB) | DOI: 10.46574/motivection.v2i2.54

Abstract

The cool room temperature is a requirement in the thermal comfort of a building. In earthquake prone areas, building structures should be designed with minimal material weight. Therefore, it is necessary to be aware of an alternative solution to ensure the room's thermal comfort with minimal weight. This research aims to analyze the influence of roof slope 15O, 20O, 25O, 30O, 35O, 40O, and 45O on the comfort of the room and the strength of the building in the house measuring 6 meters x 8 meters x 3 meters. Analysis is done with three software that is SketchUp as a design, CONTAM to analyze air pressure and TRNSYS to simulate all the data that has been created in SketchUp and CONTAM. Obtained the lowest temperature at a roof slope of 45O and the lowest weight is the roof with a 15O slope. Temperatur ruangan yang sejuk merupakan syarat dalam kenyamanan termal sebuah bangunan. Di kawasan rawan gempa, struktur bangunan harus dirancang dengan bobot material yang minimal. Oleh karena itu, perlu dicarikan solusi alternatif untuk menjamin kenyaman termal ruangan dengan bobot yang minimal. Penelitian ini bertujuan menganalisa pengaruh kemiringan atap 15o, 20o, 25o, 30o, 35o, 40o, dan 45o terhadap kenyamanan ruangan serta kekuatan bangunan pada rumah berukuran 6 meter x 8 meter x 3 meter. Analisa dilakukan dengan tiga software yaitu SketchUp sebagai perancangan, CONTAM untuk menganalisa tekanan udara serta TRNSYS untuk menyimulasikan semua data yang telah di buat pada SketchUp dan CONTAM. Didapatkan hasil suhu terendah berada pada kemiringan atap 45 o dan bobot terendah adalah atap dengan kemiringan 15o.
An Analisys Of The Heating Value Of Briquettes Made From A Mixture Of Rice Husk and Tea Dregs using Tapioca Adhesive Hendra Irawan; Hendri Nurdin; Ambyar Ambyar; Rahmat Azis Nabawi
MOTIVECTION : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial Engineering Vol 2 No 2 (2020): Motivection : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial Engineering
Publisher : Indonesian Mechanical Electrical and Industrial Research Society (IMEIRS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.259 KB) | DOI: 10.46574/motivection.v2i2.57

Abstract

Increased energy consumption and lack of public knowledge to utilize rice husks and tea pulp as the most untapped briquette. The purpose of this research is to obtain a Calor value produced by rice husk briquette and tea pulp to be used as a briquette as an alternative fuel.. The results of the heat value test conducted using the Bomb calorimeter test tool showed optimum heat value in the variation of the 80% rice husk mixture and tea pulp and 20% tapioca adhesive, the value of the resulting heat of 11,638,112 kj/kg. This shows that the rice husk briquette and tea pulp with a mixture of comparison of 80% mixture of raw materials with 20% tapioca as higher glues produce a Calor value than 3 other variations. Based on the process that has been done shows that rice husk and tea pulp are potentially an alternative fuel.briquette and testing showed that rice husk and tea pulp could be potentially alternative fuel Konsumsi energi yang semakin meningkat dan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memanfaatkan sekam padi dan ampas teh sebagai briket yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan nilai kalor yang dihasilkan briket sekam padi dan ampas teh untuk dijadikan briket sebagai bahan bakar alternatif.. Hasil pengujian nilai kalor yang dilakukan mengunakan alat bomb calorimeter test menunjukan nilai kalor yang optimum pada variasi 80% campuran sekam padi dan ampas teh dan 20% perekat tapioka, nilai kalor yang dihasilkan sebesar 11638.112 kj/kg. Hal ini menunjukan bahwa briket sekam padi dan ampas teh dengan perbandingan campuran 80% campuran bahan baku dengan 20% tapioka sebagai perekatnya lebih tinggi menghasilkan nilai kalor dari 3 variasi lainnya. Berdasarkan proses yang telah dilakukan menunjukan bahwa sekam padi dan ampas teh berpotensi sebagai bahan bakar alternatif.
Effect of Alkaline Treatment on The Mechanical Properties of Pineapple Leaf Fiber Composite Material M Febriyan Baruna Putra; Delima Yanti Sari; Hendri Nurdin; Rodesri Mulyadi
MOTIVECTION : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial Engineering Vol 2 No 3 (2020): Motivection : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial Engineering
Publisher : Indonesian Mechanical Electrical and Industrial Research Society (IMEIRS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.751 KB) | DOI: 10.46574/motivection.v2i3.74

Abstract

Utilization of natural fiber waste, especially pineapple dau fiber, is a major concern and continues to be developed to utilize and optimize plantation waste as a material that is more environmentally friendly, energy efficient and inexpensive. The purpose of this study was to determine the effect of alkaline treatment on the mechanical properties of pineapple leaf fiber composite material as an appropriate alternative material. The method in this research is the experimental method, where the research was carried out by giving variations in the percentage of alkaline 10% and 20%. The results of the research on the composite material of pineapple leaf fiber using tensile testing showed that giving alkaline treatment with a percentage of 20% made the fiber stronger but brittle. In addition, the orientation direction and immersion time also affect the tensile strength of the fibers. Pemanfaatan limbah serat alam khususnya serat dau nanas menjadi bahan alternatif menjadi perhatian utama serta terus dikembangkan guna memanfaatkan dan mengoptimalkan limbah perkebunan sebagai bahan material yang lebih ramah lingkungan, hemat energi, dan murah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perlakuan alkali terhadap sifat mekanik material komposit serat daun nanas sebagai bahan alternatif tepat guna. Metode dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen, dimana penelitian dilakukan dengan pemberian variasi persentase alkali 10% dan 20%. Hasil penelitian material komposit serat daun nanas dengan menggunakan pengujian tarik menunjukkan bahwa pemberian perlakuan alkali dengan persentase 20% membuat serat menjadi lebih kuat namun bersifat getas. Selain itu, arah orientasi dan waktu perendaman juga mempengaruhi kekuatan tarik serat.
Analysis of Power and Efficiency of Cross-flow Turbine Due to Changes in Runner Rotation Lilik Darwito; Hendri Nurdin; Purwantono Purwantono; Andre Kurniawan
MOTIVECTION : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial Engineering Vol 4 No 1 (2022): Motivection : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial Engineering
Publisher : Indonesian Mechanical Electrical and Industrial Research Society (IMEIRS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.425 KB) | DOI: 10.46574/motivection.v4i1.108

Abstract

The Cross-flow turbine is one type of hydroelectric power plant that is frequently used. This is an experimental study with the goal of analyzing the power and efficiency produced by the turbine as a result of runner rotation adjustments. The runner rotation variations used are 261 rpm, 300 rpm, 320 rpm, 340 rpm, 360 rpm, 380 rpm, 392 rpm, and 423 rpm with a head as high as 5 meters and an incoming water discharge of 0.2 m3/s. The best results shown when runner rotate at 423 rpm. It's showed the maximum power 788.85 Watt and best efficiency 80.49%. The power and efficiency produced by a runner are proportional to the rotational speed of the runner; the higher the runner's rotation, the greater the power and efficiency produced. To summarize, the best way to achieve the best turbine performance is to maximize runner rotation. Salah satu jenis pembangkit listrik tenaga air yang sering digunakan adalah turbin tipe Cross-flow. Penelitian ini berupa penelitian eksperimen yang bertujuan untuk menganalisis daya dan efisiensi yang dihasilkan turbin akibat perubahan putaran runner. Variasi putaran runner yang digunakan yaitu 261 rpm, 300 rpm, 320 rpm, 340 rpm, 360 rpm, 380 rpm, 392 rpm, dan 423 rpm dengan head setinggi 5 meter serta debit air yang masuk 0,2 m3/s. Hasil penelitian menunjukkan daya dan efisiensi maksimum didapatkan pada putaran runner 423 rpm yaitu 788,85 Watt dengan efisiensi 80,49%. Terbukti bahwa daya dan efisiensi sebanding dengan kecepatan putaran runner, semakin tinggi putaran runner maka daya dan efisiensi yang dihasilkan juga semakin besar. Dapat disimpulkan, untuk mendapatkan kinerja turbin yang maksimal yaitu dengan memaksimalkan putaran runner.
Optimalisasi Pemanfaatan Kincir Air Terapung Untuk Mensuplai Kebutuhan Air Sawah Tadah Hujan Di Nagari Rajo Dani Tanah Datar Hendri Nurdin; Hasanuddin Hasanuddin; Irzal Irzal; Waskito Waskito
Suluah Bendang: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 19, No 2 (2019): Suluah Bendang: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1198.059 KB) | DOI: 10.24036/sb.0130

Abstract

Kebutuhan air  yang banyak seringkali menimbulkan  permasalahan  bagi  manusia karena merupakan kebutuhan hidup. Air juga tidak terlepas dengan sektor pertanian, terutama tanaman padi sebagai sumber pokok pangan masyarakat Indonesia. Daerah Kabupaten Tanah Datar terkenal dengan hasil pertaniannya berupa padi. Lumbung padi di daerah di daerah ini adalah Nagari Padang Ganting yang terletak di dataran tinggi. Daerah ini memiliki lahan pertanian persawahan tadah hujan yang penghidupan masyarakatnya sebahagian besar adalah sebagai petani sebagai penghasilan utamanya. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada masyarakat kelompok tani Makam  Tuan  Kadhi dan  Tangah  Koto di Nagari Rajo Dani, diperoleh informasi tentang permasalahan kekurangan air untuk persawahan. Dari ungkapan tersebut sehingga dipilih solusi untuk menerapkan kincir air terapung yang dapat menggerakkan pompa untuk mensuplai kebutuhan air persawahan. Dengan pemanfaatan air sungai sebagai potensi sumber energi dalam menggerakkan kincir air sebagai tenaga penggerak pompa dinilai tepat untuk mengatasi permasalahan petani. Hasil dari kegiatan ini berupa penerapan rancang bangun kincir air terapung bagi kelompok masyarakat tani Nagari Rajo Dani Padang Ganting untuk mengatasi kebutuhan persawahan. Kinerja kincir air terapung yang diterapkan memiliki efisiensi sebesar 85% sehingga kapasitas kerja pompa dalam mensuplai air sebesar 5,68 m3/hari. Dampak nyata bagi masyarakat dirasakan dengan meningkatkan produktifitas panen dan kesejahteraan yang lebih baik.