Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Hubungan Cakupan Kepemilikan Jamban di Kelurahan Kampung Baru Kota Pekanbaru Hayana Hayana; Raviola Raviola; Ella Aryani
Jurnal Kesehatan Global Vol 3, No 1 (2020): Edisi Januari
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatah Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.665 KB) | DOI: 10.33085/jkg.v3i1.4536

Abstract

Jamban keluarga adalah suatu bangunan yang dipergunakan untuk membuang tinja atau kotoran manusia atau najis bagi suatu keluarga yang lazim disebut kakus atau WC. Bagi rumah yang belum memiliki jamban, sudah dipastikan mereka itu memanfaatkan sungai, kebun, kolam, atau tempat lainnya untuk Buang Air Besar (BAB). Perilaku hygiene dan sanitasi individu atau masyarakat atas kesadaran  masyarakat akan berdampak pada sanitasi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan  cakupan kepemilikan jamban di Kelurahan Kampung Baru Kota Pekanbaru. Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah wilayah yang tidak mempunyai jamban setelah dilakukan pengamatan, maka ditetapkan Kelurahan Kampung Baru yang memiliki 275 KK. Sampel penelitian ini adalah 74 KK dengan menggunakan teknik random sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square dan tingkat signifikan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan (P value 0,001), pendapatan, (P value 0,006), ketersediaan air bersih (P value 0,004) dengan kepemilikan jamban, tidak ada hubungan antara peran petugas kesehatan dengan kepemilikan jamban (P value 1,000). Kesimpulan diperoleh ada hubungan antara pengetahuan, pendapatan, ketersediaan air bersih dengan kepemilikan jamban. Disarankan kepada masyarakat hendaknya menerapkan pola hidup sbersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari dengan menanamkan sikap untuk berperilaku BAB di jamban pribadi maupun jamban umum agar dapat menjaga kondisi rumah tetap selalu dalam keadaan bersih dan sehat.
HUBUNGAN STATUS GIZI TERHADAP KEHILANGAN GIGI PADA LANSIA DI DESA BANGUN SARI Yeyen Gumayesty; Raviola Raviola; Rheyna Ayuningsih
Jurnal Keperawatan Abdurrab Vol 5 No 1 (2021): Volume 5 No 1 Juli 2021
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jka.v5i1.1660

Abstract

Status gizi adalah keadaan kesehatan individu atau kelompok yang ditentukan oleh derajat keburukan fisik dan energy zat – zat gizi yang diperoleh dari ragam makanan yang berdampak fisiknya diukur secara antropometri. Kehilangan gigi pada lansia menimbulkan kurangnya kenyamanan atau munculnya rasa sakit saat mengunyah makanan. Hal ini mengakibatkan terganggunya kemampuan lansia dalam mengkonsumsi makanan dengan tekstur keras, sedangkan makanan dengan tekstur lunak biasanya kurang mengandung vitamin, vitamin C dan serat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status gizi terhadap kehilangan gigi pada lansia. Berdasarkan survey awal pada 25 lansia terdapat 15 lansia mengalami kehilangan sebagian gigi dan 10 lansia mengalami kehilangan seluruh gigi sedangkan status gizi terdapat 9 lansia dengan status gizi seimbang, 16 lansia status gizi yang tidak seimbang. Jenis penelitian adalah kuantitatif analitik crosssectional. Populasi penelitian adalah lansia di Desa Bangun Sari Kecamatan Kampar Kiri Hilir sebanyak 229 orang dan sampel penelitian ini adalah 70 orang. Teknik pengambilan sampel Consecutive sampling. Hasil penelitian terdapat analisis univariat menunjukkan bahwa 37 % responden lansia kehilangan seluruh gigi dan analisis bivariat pada 3 variabel berhubungan signifikan dengan kehilangan gigi yaitu variabel asupan energi yang kurang sebanyak 54,8 % dengan p-value sebesar 4,048; POR= 1,449-11,306; variabel asupan protein 39 responden yang kurang asupan protein sebanyak 52,8 % dengan p-value sebesar 4,311; POR= 1,497-12,417 dan variabel index massa tubuh dari 29 responden index massa tubuh tidak seimbang sebanyak 62,1% dengan p-value sebesar 6,3750; POR= 2,300-19,811. Disarankan pada lansia yang kehilangan gigi untuk melakukan penggantian gigi tiruan sehingga tidak kesulitan dalam mengunyah makanan dan asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh tetap seimbang.
Analisis Survei Kepuasan Pelanggan Terhadap Mutu Pelayanan Di Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Oktavia Dewi; Raviola Raviola; Nila Puspita Sari
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/keskom.Vol7.Iss1.874

Abstract

Patient satisfaction is an important and commonly used indicator for measuring the quality in health care. Riau Province, Pekanbaru were the cities with high numbers of mental disorders. This study aims to know consumer’s satisfaction with the quality service in Tampan Mental Health Hospital, Riau Province 2020. This research was a descriptive qualitative in terms of patient (family) satisfaction for health services in Mental Health Hospital Tampan, Riau Province. There were 100 samples collected by calculated the numbers of public satisfaction index using a questionnaire. The results showed that patient satisfaction of service quality in Mental Health Hospital Tampan, Riau Province classified as “A” category (very good) and 87 point average. It conclude that costumer’s satisfaction of service quality in Tampan Mental Health Hospital were very good.
HUBUNGAN AKTIVITAS PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) DENGAN KEPATUHAN DIET PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS REJOSARI KOTA PEKANBARU TAHUN 2020: RELATIONSHIP OF PROGRAM ACTIVITIES OF CHRONIC DISEASE MANAGEMENT (PROLANIS) WITH DIET COMPLIANCE TOWARD DIABETES MELLITUS PATIENTS AT REJOSARI PUSKESMAS PEKANBARU CITY 2020 Wilda Muchsina; Raviola Raviola; Ahmad Satria Efendi
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Media Kesmas (Public Health Media)
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.511 KB) | DOI: 10.25311/kesmas.Vol1.Iss3.201

Abstract

ABSTRACT The Chronic Disease Management Program (PROLANIS) is a health care system and  proactive approach that implemented in an integrated manner involving participants, First Level Health Facilities (FKTP) and BPJS health in the framework of health care for BPJS health participants with chronic diseases to achieve optimal quality of life with effective and efficient cost service. One of  the chronic disease is Diabetes Mellitus. In Rejosari Puskesmas Pekanbaru many diabetes mellitus patients who do not follow diet activity and to find out about the implementation of PROLANI. The purpose of this study was to determine the relationship between PROLANIS activity and dietary compliance toward diabetes mellitus patients at Rejosari Puskesmas Pekanbaru in 2020. This study used quantitative with cross sectional design research. Population in this study amounted to 70 respondents of diabetes mellitus patients who visited the Rejosari Puskesmas Pekanbaru. The data obtained through univariate and bivariate method with the chi-square test (? = 0.05). Beside that, the variables in this research are medical consultation, PROLANIS group education, SMS gateway reminder, home visit, health status monitoring. The results of the bivariate analysis showed that there is a significant relationship between medical consultation (0.017 <? = 0.05), group education (? = 0.028?? = 0.05), SMS reminders (? = 0.332?? = 0.05), monitoring status (? = 0.009?? = 0.05), with dietary compliance. Based on the results, it conclusion is there are relationship between Chronic Disease Management Program Activities (PROLANIS) and Diet Compliance toward Diabetes Mellitus Patients at Rejosari Puskesmas Pekanbaru City in 2020.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN IMPLEMENTASI PROGRAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA TATANAN RUMAH TANGGA DI DESA KAMPAR KECAMATAN KAMPAR TIMUR : FACTORS RELATED TO THE IMPLEMENTATION OF A CLEAN AND HEALTHY LIFESTYLE PROGRAM IN THE HOUSEHOLD STRUCTURE IN KAMPAR VILLAGE, KAMPAR TIMUR DISTRICT Faras Yuniba Anggraini; Ahmad Hanafi Hanafi; Reno Renaldi; M. Dedi Widodo; Raviola Raviola
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Media Kesmas (Public Health Media)
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.868 KB) | DOI: 10.25311/kesmas.Vol1.Iss3.204

Abstract

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat  adalah perilaku atau sekumpulan perilaku yang dilakukan atas dasar kemauan atau kesadaran  atau hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang serta keluarga mampu menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.  Berdasarkan data dari UPTD Puskesmas Kampar Timur, desa kampar Cakupan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat belum mencapai target yaitu 65% yang mana target Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Kabupaten Kampar adalah 75%. Tujuan penelitian mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan implementasi perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga di Desa Kampar Kecamatan Kampar Timur Tahun 2020. Metode penelitian ini adalah pendekatan analitik kuantitatif dan desain penelitian cross sectional dan menggunakan teknik Stratified Random sampling. Sampel penelitian sebanyak 100 ibu rumah tangga yang mempunyai balita. Variable Independen pada penelitian ini adalah pengetahuan, sikap, faktor ekonomi, peran tenaga kesehatan, dan sarana prasarana. Variable dependen adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Dari hasil uji statistic Chi-Square,  Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan hasil uji statistik menunjukkan bahwa p value = 0,018. Terdapat hubungan antara sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan hasil uji statistik menunjukkan bahwa p value = 0,005. Terdapat hubungan antara faktor ekonomi dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan hasil uji statistik menunjukkan bahwa p value = 0,010. Saran diharapkan ibu rumah tangga untuk lebih menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari. Clean and healthy living behavior that are carried out on thebasis of a willingness or awareness or learning outcomes that make a person and famiy able to help themselves in the health sector and play an active role in realizing public health. Based on data from UPTD Puskesmas Kampar Timur, Kampar Village, the coverage of Clean And Healthy Lifestyle has not reached the target, which is 65%, where the clean and healthy lifestyle target of Kampar Regency is 75%. The purpose of this research is to know the factors related to the implementation of a clean and healthy life behavior program in the household order in kampar village, kampar timur district, 2020. This research method is analytic approach and Cross Sectional research design and uses Stratified Random Sampling technique. The research sample of 100 houewives who have toddlers. The independent variables in this study were knowledge, attitude, economic factors,the role of health workers, and infrastructre. The dependent variable is clean and healthy living behavior. From the results of the Chi-Square satistical test, there is relationship between knowledge with clean and healthy lifestyle with the statistical test results showing that p-value = 0,018. There is relationship between attitude with clean and healthy lifestyle with the statistical test results showing that p-value = 0,005. There is relationship between economic faktors with clean and healthy lifestyle with the statistical test results showing that p-value = 0,010. Suggestions are expected houswives to aplly clean and helathy living behavior in their daily lives.           
PERILAKU MASYARAKAT TENTANG PEMAKAIAN GIGI TIRUAN DI DUSUN I DESA TALIKUMAIN KABUPATEN ROKAN HULU Raviola Ola
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 4 No. 1 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v4i1.617

Abstract

Perilaku merupakan respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan. Di Dusun I Desa Talikumain banyak masyarakat yang kehilangan gigi namun tidak diganti dengan gigi tiruan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perilaku masyarakat tentang pentingnya pemakaian gigi tiruan di Dusun I Desa Talikumain Kecamatan Tambusai Tengah Kabupaten Rokan Hulu. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Populasi masyarakat di Dusun I Desa Talikumain 547 orang dan sampel 85 orang. Teknik pengambilan sampel stratified random sampling (proportional random sampling). Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang tidak memakai gigi tiruan berjumlah 78 orang (91.8%), umur responden kategori lansia awal dengan jumlah 27 orang (31.8%), jenis kelamin responden perempuan berjumlah 58 orang (68.2%), pendidikan responden SD berjumlah 37 orang (41.2%), pekerjaan responden petani 41 orang (48.2%), pengetahuan responden baik 60 orang (70.6%), sikap responden baik 48 orang (56.4%) dan tindakan responden baik 45 orang (52.9%). Diharapkan kepada institusi kesehatan masyarakat di Dusun I Desa Talikumain dapat diadakan sosialisasi masyarakat untuk menambah pengetahuan yang lebih baik lagi agar masyarakat yang awalnya tidak mau menggunakan gigi tiruan menjadi ingin memakai gigi tiruan.
HUBUNGAN AKTIVITAS PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS DENGAN KEPATUHAN DIET PASIEN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS REJOSARI Raviola Raviola; Wilda Muchsina; Yeyen Gumayesty
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 5 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v5i1.1392

Abstract

Program pengelolaan penyakit kronis (PROLANIS) adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan BPJS kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS kesehatan yang menyandang penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. Salah satu jenis penyakit kronis adalah penyakit Diabetes Melitus. Masih banyak penderita diabetes melitus di Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru yang tidak mengikuti atau melakukan diet makanan dan untuk mengetahui tentang pelaksanaan aktivitas PROLANIS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan aktivitas PROLANIS dengan kepatuhan diet pada pasien diabetes melitus di Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru tahun 2020. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua penderita diabetes melitus yang berkunjung ke puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru jumlah sampel 70 responden. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji chi-square (α=0,05). variabel dalam penelitian ini yaitu konsultasi medis, edukasi kelompok peserta PROLANIS , reminder sms gateway, home visit, pemantauan status kesehatan. Hasil analisis bivariat didapatkan ada hubungan yang signifikan antara konsultasi medis (0,017< ɑ=0,05), Edukasi Kelompok (ρ =0,028˂α=0,05), Reminder SMS (ρ =0,332˂α=0,05), Pemantauan Status (ρ =0,009˂α=0,05), dengan Dengan kepatuhan Diet. Berdasarkan hasil penelitian kesimpulannya terdapat hubungan antara Aktivitas Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) Dengan Kepatuhan Diet Pada Pasien Diabetes Melitus Di Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru Tahun 2020
ANALISIS INDIKATOR KEDISIPLINAN PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP DI RSIA ERIA BUNDA PEKANBARU TAHUN 2021: ANALYSIS OF NURSE DISCIPLINE INDICATORS ON THE INPATIENT ROOM AT ERIA BUNDA MOTHER CHILD HOSPITAL PEKANBARU IN 2021 Aisafira Sari Anhelma Aisafira Sari Anhelma; Arnawilis Arnawilis; Arief Wahyudi; Misbahuddin Misbahuddin; Raviola Raviola
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Media Kesmas (Public Health Media)
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/kesmas.Vol2.Iss1.520

Abstract

Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma social yang berlaku. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisisindikator kedisiplinan perawat di ruang rawat inap. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dengan metode wawancara dan observasi lapangan dimana penelitian ini dilakukan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Ibu dan Anak Eria Bunda Pekanbaru pada bulan Juni-Agustus 2021.Informan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang yang bekerja di RSIA Eria Bunda di antaranya 5 Perawat, 1 Kepala ruang rawat dan 1 Staff  HRD. Variabel dalam penelitianini yaituteladan pimpinan, balas jasa, pengawasan melekat, sanksi hukuman, dan ketegasan. Hasil penelitian bahwa secara kualitas maupun kuantitas sudah baik. Pimpinan telah menunjukkan kedisiplinan dalam bekerja dan memberikan contoh yang baik agar perawat mampu bersikap disiplin terhadap aturan-aturan Rumah Sakit, balas jasa yang diterima oleh pegawai tidak mempengaruhi kedisiplinan perawat. Pengawasan melekat yang dilakukan pimpinan di Rumah Sakit sudah bagus tetapi perlu ditingkatkan.Sanksi hukum yang ada di Rumah Sakit sudah cukup baik, sehingga pelanggaran aturan oleh perawat sedikit dan juga ada hukuman berat yang diberikan pimpinan kepada perawat yang melanggar peraturan. Pimpinan sudah memiliki ketegasan yang baik namun masih ada perawat di Rumah Sakit yang beperilaku tidak disiplin meski pimpinan sudah memberikan sanksi hukum bagi perawat yang melakukan pelanggaran aturan Rumah Sakit yang ditetapkan. Discipline is a person's awareness and willingness to obeyall applicable company regulations and social norms.The purpose of this study is to analyze the disciplinary indicatorsnurse in the inpatient room. This research is a researchqualitative with a descriptive approach that aims toget information by interview and observation methodthe field where this research was carried out in the Home Inpatient RoomSick of Mother and Child Eria Bunda Pekanbaru in June-August2021. The informants in this study amounted to 7 people who worked inRSIA Eria Bunda of which 5Nurse, 1 head of the ward and 1 HRD staff. Variable inThis research is an example of leadership, remuneration, supervisionattachment, punitive sanctions, and firmness. The results of the study thatboth in quality and quantity are good. The leadership hasdemonstrate discipline in work and set a good examplegood so that nurses are able to be disciplined against the rulesHospital, the remuneration received by the employee is notaffect nurse discipline. The inherent supervisioncarried out by the leadership at the hospital is good but necessaryimproved. The existing legal sanctions in the hospital are good enough,so that the violation of the rules by nurses is few and also theresevere punishment given by the leadership to nurses whobreak the rules. Leaders already have firmnessgood but there are still nurses in the hospital who behave notdiscipline even though the leader has given legal sanctions to nurses
ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PETUGAS KHUSUS LABORATORIUM COVID-19 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MANDAU DURI TAHUN 2021: RISK MANAGEMENT ANALYSIS FOR COVID-19 LABORATORY SPECIAL OFFICERS AT MANDAU DURI GENERAL HOSPITAL IN 2021 vanesa geri hutahuruk vanesa; Jihan Natassa; makomulamin amin; Raviola Raviola; Firman Edigan
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Media Kesmas (Public Health Media)
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/kesmas.Vol2.Iss1.552

Abstract

Manajemen risiko adalah suatu upaya mengelola risiko K3 untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan secara komprehensif, terencana dan terstruktur dalam suatu kesisteman yang baik. Adapun masalah yang terdapat di RSUD Mandau duri adalah tidak terlaksananya program K3 di laboratorium serta kurangnya kesadaran petugas dalam penggunaan Apd. Maka dari itu, Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis identifikasi bahaya, evaluasi, dan pengendalian risiko di laboratorium. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dengan metode wawancara dan observasi lapangan dimana penelitian ini dilakukan di Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Mandau Duri pada bulan September 2021. Informan penelitian ini sebanyak 5 orang yang terdiri dari Kepala Laboratorium, Kepala K3 Rumah Sakit, dan 3 Petugas Laboratorium. Variabel penelitian ini yaitu, identifikasi bahaya, analisa risiko, evaluasi risiko, dan pengendalian risiko. Hasil penelitian bahwa identifikasi bahaya, pada petugas laboratorium  belum cukup baik, belum terlaksananya program-program K3 di laboratorium, dan juga dari segi penggunaan APD pada petugas sebaiknya diperhatikan kembali agar tidak terpapar dari COVID-19. Analisa risiko sudah cukup baik karena tingkat keparahan kecelakaan kerja jarang terjadi, namun dilihat dari Risk Matrix dengan teknik kualitatif di dapat kan hasil bahwa kategori risikonya adalah extreme dan high. Evaluasi Risiko sudah baik karena para petugas Laboratorium saling mengingatkan satu sama lain dalam menggunakan APD lengkap sesuai SOP. Pengendalian Risiko kurang baik karena pihak Rumah Sakit sudah menyediakan APD, tetapi masih ada petugas yang belum taat menggunakannya, padahal para petugas. Risk management is an effort to manage 3 risk to prevent unwantedaccidents in a comprehensive, planned and structured manner in a goodsystem. The problems found in RSUD Mandau hospital are notimplementation of the K3 program in the laboratory and the lack ofawareness of officers in the use of PPE. Therefore, the purpose of thisstudy is to analyze hazard identification, evaluation, and risk control in thelaboratory.This study is a qualitative study of a descriptive nature, whichaims to obtain information with interview methods and field observationswhere this study was conducted at the Laboratory of Mandau DuriRegional General Hospital in September 2021. There were 5 Informantsof this study which consisting of the Head of Laboratory, Head of K3Hospital, and 3 Laboratory Officers. The variables of this study are,hazard identification, risk analysis, risk evaluation, and risk control. Theresults of the study that the identification of hazards, in laboratory workershas not been good enough, has not been implemented OHC programs inthe laboratory, and also in terms of the use of PPE in officers should beconsidered again so as not to be exposed from COVID-19. Risk analysisis good enough because the severity of work accidents is rare, butjudging from the Risk Matrix with qualitative techniques, it can result thatthe risk category is extreme and high. Risk Evaluation is good becauselaboratory officers remind each other in using complete PPE according toSOP. Risk Control is not good because the Hospital has provided PPE,but there are still officers who have not obeyed it, even though theofficers.
PENYULUHAN DAN PRAKTEK SADARI UNTUK DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA REMAJA PUTRI DI PANTI ASUHAN AL-AKBAR PEKANBARU Elmia Kursani; Raviola Raviola; Yuni Purwanti
COVIT (Community Service of Health) Vol. 2 No. 2 (2022): SEPTEMBER 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/covit.v2i2.7154

Abstract

Adolescence is a period of transition from childhood to adulthood, where there is dynamic and rapid growth and development in physical, psychological, intellectual, social, sexual behavior associated with the onset of puberty. Problems related to adolescent reproductive health include breast cancer and cervical/cervical cancer. Cancer is one of the biggest causes of death in the world. Based on data from the Global Burden of Cancer (GLOBACAN) released by the World Health Organization (WHO) states that the number of cases and deaths from cancer until 2018 was 18.1 million cases and 9.6 million deaths in 2018. Cancer deaths is estimated to continue to increase to more than 13.1 million in 2030. According to the Ministry of Health (2019), the incidence of breast cancer is 42.1/100,000 population with an average death rate of 17/100,000. Meanwhile, according to the Basic Health Research (Riskesdas) in 2018, the prevalence of cancer in Indonesia reached 1.79/1000. This service aims to determine the description and early detection of breast cancer in adolescents. The method used in the service is to conduct counseling and practice BSE on young women at the Al Akbar Orphanage Pekanbaru. It is hoped that with this BSE counseling and practice, the knowledge level of young women will increase and make them more concerned about their health condition. The results of this service will be published in the community service proceedings.   Keywords: Early detection, breast cancer, young women