Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Morfometrik Pertumbuhan Rahang Bawah terkait Aktivitas Mandibula dan Umur pada Anakan Domba Merino Jantan Pascalahir Benjamin C Tehupuring; Hana Eliyani; . Soeharsono
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 2 No. 1 (2014): Januari 2014
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.03 KB) | DOI: 10.29244/avi.2.1.1-6

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pola pertumbuhan rahang bawah (mandibula) dombamerino jantan pada enam bulan pertama pascalahir tidak linier mengikuti pertambahan umur karenaaktivitas feeding dipengaruhi olehnya. Model pendugaan MARS (Multivariate Adaptive RegressionSplines) digunakan untuk pembuktian pola tersebut. Lima belas ekor anakan domba merino pascalahirdiukur panjang dan lebar rahang bawah setiap selang satu bulan selama enam bulan. Data totalpanjang dan lebar mandibula (cm) ditabulasi dan diolah dengan piranti MARS for Windows versi 2.0.Hasil analisis model MARS untuk hubungan umur terhadap panjang mandibula adalah Y = 13,022 +0,933 * BF2 {BF2 = max (0, umur – 4,000)}; {(BF =3, MI =1, M0 = 0, GCV = 3,148, R2 = 0,984)}, sedangkanuntuk lebarnya adalah Y = 4,940 + 0,382 * BF1 + 0,368 * BF2 {BF1= max (0, umur - 4,000) dan BF2 = max(0, 4,00 - umur)} ; {MI = 1, M0 = 0, GCV = 0,532 dan R2 = 0,984)}. Hasil ini menunjukkan pertambahanukuran panjang ataupun lebar rahang bawah berjalan linier dengan umur setelah anak domba merinomencapai umur empat bulan, sedangkan ini masih di bawah umur empat bulan, hubungan tersebuttidak linier, bahkan pada rentang umur satu menuju empat bulan lebar mandibula justru menampakkanpenyusutan. Pengamatan ini menyimpulkan bahwa, pola pertumbuhan bagian rahang bawah tidakberjalan linier dengan umur sebagai implikasi dari fungsi mandibula saat menyusu dan memamah-biakdi awal pertumbuhan anakan domba merino.
Penerapan Multivariate Adaptive Regression Spline sebagai Alat untuk Pemodelan Pertumbuhan Ayam Broiler Benjamin Christoffel Tehupuring; . Soeharsono; Saiful Hadi
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 3 No. 1 (2015): Januari 2015
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.346 KB) | DOI: 10.29244/avi.3.1.23-28

Abstract

Model pertumbuhan mempunyai fungsi utama sebagai alat pengambilan kebijakan pada pengolahan ayam broiler. Sebanyak 9 jenis pakan dicobakan pada ayam umur satu hari tanpa membedakan jenis kelamin. Pertambahan bobot badan dan jumlah konsumsi pakan diamati setiap minggu selama tiga minggu. Data dikumpulkan dari tiga model pertumbuhan yaitu model I untuk ayam yang mendapat perlakuan pakan 9. Model II untuk ayam yang mendapat perlakuan pakan 1, 2, 4, dan 7. Model III mendapat perlakuan pakan 3, 5, 6, dan 8. Hasil analisa data dengan menggunakan MARS pada data yang dikumpulkan, memperoleh hasil yang sama yaitu terdapat perbedaan kecepatan pertumbuhan antara umur satu sampai dengan dua minggu, kemudian dua sampai tiga minggu, sedangkan pengaruh jumlah konsumsi, beragam bergantung pada jenis pakan.Kata kunci: MARS, umur, pertambahan bobot badan, ayam broiler (Application of Multivariate of Adaptive Regression Spline as A Tool for Growth Modeling on Broiler Chickens)Growth model has a primary function as a policy-making tool in the processing of broiler chickens. A total of 9 types of feed tested at one day old chickens, regardless of their sex. Body weight gain and feed intake were observed every week for three weeks. Data were collected from three models of growth, ie. the Model I are chickens treated with feed 9. Model II are chickens reated with feed 1, 2, 4, and 7. Model III are chickens treated with feed 3, 5, 6 and 8. The results of data analysis using MARS, obtained the same results that there are differences in growth rate between the ages of one to two weeks, and then between two to three weeks, whereas the effect of the amount of consumption varies depending on the type of feed.Keywords: MARS, age, weight gain, broiler chickens
Performa Produksi dan Analisis Usaha Puyuh (Coturnix coturnix japonica) yang diberi Substitusi Black Soldier Fly Larvae (BSFL) pada Pakan Komersil Fithria Nisa Hanifah; Koesnoto Soepranianondo; Soeharsono Soeharsono; Anam Al Arif; Widya Paramita Lokapirnasari; Nenny Harijani; Siti Hadijah; Mariana Ruth Theresia Hutabarat
Jurnal Sain Veteriner Vol 37, No 2 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.078 KB) | DOI: 10.22146/jsv.49067

Abstract

Black Soldier Fly Larvae (BSFL) is an alternative protein source for livestock. This research aimed to know the effectiveness of BSFL for commercial feed substitution, related to production, productivity, and profitability in quail farm. This study used 80 quails which divided into 4 groups and each group consist of 20 quails. The treatments contained BSFL substitution with different composition, control group (P0) was given 100% commercial feed, (P1) was given a 5% BSFL substitution, (P2) was given a 10% BSFL substitution and (P3) was given a 20% BSFL substitution. Contribution margin (CM) analysis was used to determine the yields of the groups in this study. Results showed that the highest feed consumption rate is in P3, production (egg in total and weight), productivity and yields in P3 is the highest, although there's no difference between P0, P2 and P3 based on the analysis MANOVA.  BSFL substitution at 20% is recommended to the farmers to increase profits.
Analisis Usaha Pemberian Bakteri Asam Laktat (BAL) pada Ayam Pedaging terhadap Persentase Berat Karkas R. F. Syam; K. Soepranianondo; W. P. Lokapirnasari; Soeharsono Soeharsono; S. Hidanah; Ardianto Ardianto
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 14, No 4 (2019)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.14.4.338-344

Abstract

Peternakan merupakan subsektor pertanian yang memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani yang semakin meningkat. Bakteri, virus, parasit, jamur, lingkungan dan kekurangan nutrisi merupakan penyebab rentannya peternakan ayam pedaging terserang penyakit. Penggunaan antibiotik merupakan salah satu cara pengobatan dan pencegahan penyakit, namun pemberian antibiotik yang tidak tepat dosis dapat menimbulkan residu antibiotik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis usaha ayam pedaging yang diberi bakteri asam laktat terhadap peningkatan persentase berat karkas. Terdiri dari 300 ekor DOC yang diacak kedalam tiga kelompok perlakuan, masing-masing terdiri dari 100 ekor. Perlakuan terdiri dari P0 (Pakan komersial dan air minum), P1 (Pakan komersial dan air minum + BAL 106 CFU/ml), dan P3 (pakan komersial dan air minum + BAL 108 CFU/ml). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian BAL pada air minum belum mampu meningkatkan persentase berat karkas dan menurunkan persentase lemak abdominal, namun layak untuk dilakukan karena masih memberikan keuntungan. 
Pengaruh Pemberian Probiotik Lactobacillus acidophilus dan Bifidobacterium terhadap Produksi Ayam Petelur yang Diinfeksi Escherichia coli K. Huda; W. P. Lokapirnasari; Soeharsono Soeharsono; S. Hidanah; N. Harijani; R. Kurnijasanti
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 14, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.984 KB) | DOI: 10.31186/jspi.id.14.2.154-160

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan probiotik Lactobacillus acidophilus dan Bifidobacterium sp terhadap konsumsi pakan dan Hen Day Production (HDP) ayam petelur yang diinfeksi Escherichia coli. Sebanyak 120 ekor ayam petelur umur 25 minggu diacak menjadi 6 perlakuan, masing-masing perlakuan terdiri dari 4 ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 5 ekor ayam petelur. perlakuan terdiri dari faktor a (infeksi dan non infeksi Escherichia coli) dan faktor b (pakan basal, AGP dan probiotik). Hasil penelitian Pemberian probiotik berpengaruh (p<0,05) terhadap konsumsi pakan, HDP dan berat telur. Faktor infeksi berpengaruh (p<0,05) terhadap HDP tetapi tidak berpengaruh (p>0,05) terhadap konsumsi pakan dan berat telur. Terdapat interaksi antara faktor probiotik dan infeksi (p<0,05) terhadap HDP dan berat telur tetapi tidak terdapat interaksi (p>0,05) antara faktor probiotik dan infeksi terhadap konsumsi pakan. Konsumsi pakan tertinggi terdapat pada perlakuan pemberian probiotik diinfeksi yaitu 114,7 g, HDP tertinggi perlakuan pemberian probiotik noninfeksi yaitu 98,6% dan berat telur tertinggi terdapat pada perlakuan probiotik noninfeksi yaitu 60,5 g. Dapat disimpulkan bahwa pemberian probiotik Lactobacillus acidophilus dan Bifidobacterium sp dapat menghasilkan performa produksi yang baik dan keuntungan yang tinggiKata kunci: Produksi, infeksi, probiotik, interaksi
PENGARUH PENAMBAHAN PROBIOTIK LACTOBACILLUS ACIDOPHILUS DAN BIFIDOBACTERIUM TERHADAP PRODUKSI AYAM PETELUR YANG DIINFEKSI ESCHERICHIA COLI Rifqi Najwan; Widya Paramita Lokapirnasari; Soeharsosno soeharsono; Khoirul Huda
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 4, No 2 (2019): Volume 4 Nomor 2, Mei 2019
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.531 KB) | DOI: 10.28926/briliant.v4i2.280

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan probiotik Lactobacillus acidophilus dan Bifidobacterium sp terhadap Feed Conversion Ratio (FCR) dan berat telur ayam petelur yang diinfeksi Escherichia coli. Sebanyak 120 ekor ayam petelur umur 25 minggu diacak menjadi 6 perlakuan, masing-masing perlakuan terdiri dari 4 ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 5 ekor ayam petelur. perlakuan terdiri dari faktor a (infeksi dan non infeksi Escherichia coli) dan factor b (pakan basal, AGP dan probiotik). Hasil penelitian Pemberian probiotik berpengaruh (p<0,05) terhadap FCR dan berat telur. Faktor infeksi berpengaruh (p<0,05) terhadap FCR dan berat telur. Terdapat interaksi antara faktor probiotik dan infeksi (p<0,05) terhadap FCR dan berat telur.
PENAMBAHAN PROBIOTIK LACTOBACILLUS ACIDOPHILUS DAN BIFIDOBACTERIUM SP TERHADAP ANALISIS USAHA AYAM PETELUR YANG DIINFEKSI ESCHERICHIA COLI Khoirul Huda; Widya Paramita Lokapirnasari; Soeharsono Soeharsono
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 5, No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.019 KB) | DOI: 10.25157/ma.v5i2.1931

Abstract

The purpose of this study was to determine the use of probiotics Lactobacillus acidophilus and Bifidobacterium sp on variable cost, income and profit layers hens was infected with Escherichia coli. About 120 layers at 25 weeks of age were randomized into six treatments. The treatment consisted of factors a (infection and non-infection Escherichia coli) and factor b (basal feed, AGP and probiotics). The results of the study gave probiotics an effect (p <0.05) on variable cost, income and profit. Infection factors have an effect (p <0.05) on income and profit, but have no effect (p> 0.05) on variable cost. There was interaction between probiotic and infection factors (p <0.05) on income and profit, but there was no interaction (p> 0.05) between probiotic and infection factors on variable cost. The highest variable cost was found in the treatment of non-infectious probiotics is Rp 13.594, the highest income was treated with non-infectious probiotics is Rp 26.564, the highest profit was treated with non-infectious probiotics is Rp 12.969. It could be concluded that the administration of probiotics can produce good production performance.
PENERAPAN CHAID SEBAGAI ALAT PENGKLASIFIKASI: INSEMINASI BUATAN PADA SAPI MADRASIN DI DESA SEMBILANGAN KABUPATEN BANGKALAN MADURA Soeharsono Soeharsono; Herry Agoes Hermadi; Hana Elijani
Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services) Vol. 1 No. 2 (2017): Jurnal Layanan Masyarakat
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.382 KB) | DOI: 10.20473/jlm.v1i2.2017.69-72

Abstract

One of the success factors of community service is the background of the respondents. This activity aims to classify cattle ranchers in Desa Sambilangan Bangkalan Madura in response to made insemination in cows. The data source is the primary data of the questionnaire results when doing the devotion. Further data were analyzed using CHAID. The results show that twenty breeders own cattle or parental giving. They say the devotion made by the Airlanga University team is very useful. The same assessment also comes from the livestock breeder with the goal of profit sharing and done because of the fun  AbstrakSalah satu faktor penunjang keberhasilan pengabdian pada mayarakat adalah latar belakang responden. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan peternak sapi di Desa Sambilangan Bangkalan Madura dalam menanggapi inseminasi buatan pada sapi. Sumber data berupa data primer hasil kuisioner pada saat melakukan pengabdian. Data selanjutnya dianalisis menggunakan CHAID. Hasil analisis menunjukkan dua puluh peternak yang memilki sapi sendiri atau karena pemberian orangtua. Mereka mengatakan pengabdian yang dilakukan oleh tim Universitas Airlanga sangat bermanfaat. Penilaian yang sama juga berasal dari peternak yang beternak dengan tujuan bagi hasil dan dilakukan karena kesenangan.
Infestation Pattern of Lice In Laying Ducks In Village of Kramat District of Bangkalan Region of Bangkalan Kiki Amalia Rama; Poedji Hastutiek; Oky Setyo Widodo; Endang Suprihati; Agus Sunarso; Soeharsono Soeharsono
Journal of Parasite Science (JoPS) Vol. 1 No. 2 (2017): Journal of Parasite Science
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.959 KB) | DOI: 10.20473/jops.v1i2.16286

Abstract

The purpose of this research is to identify lice and to know the pattern of infestation of lice that infest laying ducks in Village of Kramat, District  of Bangkalan, Region of Bangkalan. Forty samples of laying ducks were taken in Kramat Village and identified in Entomology and Protozoology Laboratory of Parasitology Department of Veterinary Faculty of Airlangga University, the research was conducted from July to September 2017. This study used an explorative observational research design. Lice taken from a sample of laying ducks are fed into an ointment pot containing 70% alcohol to preserve lice and labeled in accordance with the infected duck's limb region. Identification of lice using Permanent mounting method without coloration. The results of identification, the lice that infest laying ducks consists of three types of Anaticola crassicornis 60%, Menacanthus stramineus 25% and Lipeurus caponis 17.5%. The results of infestation pattern, infected body's region is head-neck, wings and back. The wings infested two types of lice were A. crassicornis and L. caponis, head-neck infested M. stramineus and in the infected back region of A. crassicornis.
The Prevalance and Helminth Infection Degree of Gastrointestinal in Layer Duck Located in Keper and Markolak Kramat Village District of Bangkalan Regency of Bangkalan Ana Amaliah; Indah Norma Triana; Poedji Hastutiek; Setiawan Koesdarto; Lucia Tri Suwanti; Soeharsono Soeharsono
Journal of Parasite Science (JoPS) Vol. 2 No. 1 (2018): Journal of Parasite Science
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.067 KB) | DOI: 10.20473/jops.v2i1.16376

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan prevalensi dan derajat infeksi cacing saluran pencernaan pada itik petelur di dua kondisi lingkungan yang berbeda. Sampel feses diperiksa dengan metode sedimentasi dan metode apung kemudian dilanjutkan dengan menghitung telur cacing per gram tinja dengan metode Mc Master. Hasil menunjukkan bahwa 22,9% (8/35) itik petelur di Dusun Keper terinfeksi oleh Capillaria sp., dan Echinostoma revolutum, dengan rata-rata derajat infeksi sebsar 52,50 ± 41,662, sedangkan 31,4% (11/35) itik petelur di Dusun Markolak terinfeksi oleh Capillaria sp., Echinostoma revolutum, dan cacing dari kelas cestoda, dengan rata-rata derajat infeksi sebesar 155,45 ± 166,395. Infeksi bersifat tunggal maupun campuran. Analisis terhadap prevalensi dan derajat infeksi cacing saluran pencernaan itik petelur menunujukkan hasil yang tidak signifikan (p>0,05) antara Dusun Keper dan Dusun Markolak.