Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

PERENCANAAN PENGEMBANGAN BANDAR UDARA POGOGUL KABUPATEN BUOL Kanoli, Harto Akbar R.; Rumayar, Audie L. E.; Kumaat, Meike
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 2 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Buol merupakan kabupaten yang sedang dalam proses pembenahan dalam hal ini peningkatan infrastruktur menjadi hal utama dalam pembangunan kabupaten  Buol itu sendiri. Kabupaten Buol juga memiliki begitu banyak kekayaan alam dan pusat pariwisata yang dapat memajukan perekonomian dan dapat membantu pembangunan dalam segala sektor di daerah tersebut. Bandar Udara Pogogul terletak di Kecamatan Momunu dan saat ini tergolong sebagai bandara kelas III dengan jenis pesawat yang beroperasi ATR 72-500/600 dengan kapasitas 72 seat beberapa tahun yang akan datang, dengan jumlah penumpang yang terus menigkat    sehingga dianggap perlu untuk ditingkatkan kemampuan pelayanannya dalam hal ini daya tamping pesawat yang lebih besar dan fasilitas bandar udara lainnya agar dapat memenuhi permintaan masyarakat serta dapat ikut menunjang perkembangan di daerah Kabupaten Buol.Pengembangan suatu lapangan terbang harus memperkirakan arus lalu lintas dimasa yang akan datang. Untuk itu penelitian dilakukan dengan pengambilan data-data di pihak terkait. Analisa data lima tahun jumlah penumpang, pesawat dan bagasi menggunakan analisa regresi dapat diramalkan arus lalu lintas dimasa yang akan datang sehingga pengembangan bandar udara dianggap perlu dilakukan atau tidak. Berdasarkan data-data yang diperoleh dari bandara seperti data klimatologi, data karakteristik pesawat, data tanah, keadaan topografi dan data eksisting bandara digunakan sebagai acuan untuk merencanakan pengembangan bandar udara. Untuk pengembangan bandar udara Pogogul, yang akan direncanakan adalah runway, taxiway, apron, terminal penumpang, gudang dan area parkir kendaraan.  Hasil analisa peramalan dari data lima tahun pesawat, penumpang dan bagasi dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan sehingga perlu dilakukan perencanaan pengembangan untuk Bandar Udara Pogogul. Dan berdasarkan hasil perhitungan yang mengacu pada standar Internasional Civil Aviation organization (ICAO) dengan pesawat rencana BOEING 737-800 NG maka dibutuhkan panjang landasan 2.918 meter, lebar total landasan 45 meter dan jarak antara sumbu landasan pacu dan sumbu landasan hubung adalah 175 meter, lebar total taxiway 30 meter dengan tebal perkerasan lentur 80 Cm, luas apron 95 × 93 m = 8.853 m2, tebal perkerasan rigid pada apron metode Federal Aviation Administration (FAA) = 34 Cm sedangkan dengan metode Portland Cemen Asosiation (PCA) = 31 Cm, luas terminal penumpang 42.500 m2, luas gudang 48 m2 dan luas pelataran parkir 22.800 m2.  Kata Kunci: Kabupaten Buol, Bandar Udara Pogogul, Runway, Taxiway, Apron, Terminal Penumpang
PENGARUH PENDAPATAN TERHADAP PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI (Studi Kasus: Jln. Piere Tendean) Angreini, Sri Ariati; Rompis, Semuel Y. R.; Rumayar, Audie L. E.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 2 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemilihan moda merupakan tahapan penting dalam perencanaan transportasi. Transportasi yang handal, aman dan nyaman merupakan beberapa alasan responden untuk memilih moda transportasi yang akan di gunakan dalam mencapai tempat tujuan. Kota manado merupakan kota dengan tingkat penggunaan mobilitas yang tinggi khusunya di Jalan Piere Tendean. Jumlah pendapatan yang beragam membuat seseorang harus memilih kriteria moda transportasi yang akan digunakan sesuai dengan pendapatan yang didapat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa karakteristik pelaku perjalanan, serta mengetahui besarnya probabilitas dalam pemilihan moda.Survei dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada 600 responden berisi karakteristik pelaku perjalanan, meliputi sosio ekonomi, dengan menggunakan metode Stated Preference, kemudian diolah dengan analisa regresi untuk mendapatkan persamaan utilitas. Selanjutnya dari persamaan utilitas dibentuk berdasarkan pendapatan untuk menganalisa pengaruh pendapatan terhadap pemilihan moda transportasi. Pemodelan pemilihan moda dilakukan dengan Model Multinomial Logit.Hasil yang di peroleh menunjukkan bahwa terdapat 46% responden berpendapatan rendah, 45% responden berpendapatan menengah dan 9% responden berpendapatan tinggi, dengan beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan seperti, tingkat Pendidikan, jenis pekerjaan kepemilikan kendaraan pribadi serta moda transportasi yang aman dan efektif bagi responden. Selanjutnya dari hasil penelitian menunjukan probabilitas pemilihan moda dari keseluruhan moda transportasi, kendaraan pribadi memiliki probabilitas paling tinggi pada setiap golongan seperti pada golongan pendapatan rendah sebesar 0.38, pendapatan menengah 0.35 dan pendapatan tinggi sebesar 0.45, sedangkan untuk Kendaraan online memiliki probabilitas, untuk golongan pendapatan rendah 0.35, pendapatan menengah 0.35 dan pendapatan tinggi 0.33, dan untuk angkutan umum memiliki probabilitas paling rendah yaitu untuk golongan pendapatan rendah 0.25, pendapatan menengah 0.27, dan pendapatan tinggi 0.20. Kata Kunci: Stated Preference, Pemilihan Moda, Pendapatan, Multinomial Logit
Evaluasi Kinerja Operasional Pelabuhan Manado Uguy, Clinton Yan; Sendow, Theo K.; Rumayar, Audie L. E.
TEKNO Vol 13, No 64 (2015): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelabuhan Laut Manado merupakan prasarana transportasi laut yang memegang peranan dan fungsi yang penting dalam roda transportasi di daerah Sulawesi Utara. Hal ini disebabkan karena pelabuhan Laut Manado berada di kota Manado sebagai pusat kegiatan pemerintahan, perdagangan, dan pariwisata di Sulawesi Utara. Dan berdasarkan data pada tahun 2008 permasalahan utama pelabuhan Manado adalah pendangkalan kolam pelabuhan dan keadaan dermaga yang tidak lagi memadai sehingga memperburuk arus bongkar muat barang dan pemanfaatan fasilitas sarana penunjang pelabuhan yang tidak efisien lagi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja operasional pelabuhan Manado sepanjang tahun 2014, dan menilai secara objektif sejauh mana kinerja pelabuhan Manado saat ini. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan dan mengolah data operasional pelabuhan Manado selama tahun 2014. Evaluasi dilakukan berdasarkan kegiatan operasional pelabuhan laut Manado antara lain adalah kinerja arus kapal, kinerja arus bongkar muat barang, kinerja pemanfaatan fasilitas dan sarana penunjang Pelabuhan. Dan tinjaun penilaian kinerja Pelabuhan Laut Manado berdasarkan Realisasi dibandingkan dengan Standarisasi dari PT. Pelindo IV cabang anado. Dari hasil perhitungan, diperoleh bahwa  Kinerja Arus Kapal Pelabuhan Manado  masih cukup. Sedangkan untuk Kinerja arus bongkar muat barang dan Kinerja pemanfaatan fasilitas dan sarana penunjang Pelabuhan sudah tergolong baik. Namun dari evaluasi yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh bahwa masalah utama kinerja pelayanan Pelabuhan Manado terletak pada pendangkalan kolam pelabuhan, dan keadaan dermaga yang tidak lagi memadai, serta dermaga sementara harus segera dimanfaatkan dengan baik. Kata  kunci : pelabuhan manado, evaluasi, kinerja, realisasi, standarisasi
RISIKO UNTUK MEMINIMALISIR PENGARUH KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus: Pembangunan Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis S2/S3 Pasca Sarjana Universitas Sam Ratulangi) Masombe, Novriyan; Rumayar, Audie L. E.; Rondonuwu, Steeva G.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 11, No 1 (2021): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dilakukan pada proyek Pembangunan Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis S2/S3 Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan melakukan penilaian risiko pada proyek konstruksi, mengetahui risiko yang mempengaruhi keterlambatan penyelesaian proyek dan melakukan respon risiko mempengaruhi keterlambatan penyelesaian proyek.Metode penelitian secara kualitatif menggunakan Australia Standard/Newzeland Standard 4360: 2004 dan secara kuantitatif menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan secara kualitatif 7 faktor risiko diantaranya tenaga kerja, material, lingkungan, administrasi kontrak, finansial, peralatan dan manajemen, terdiri dari 24 sumber resiko diantara sumber risiko 3 Undesirable (tidak diharapkan), 14 sumber risiko Acceptable (dapat diterima) dan 7 risiko Negligeble (dapat diabaikan). Risiko yang memiliki pengaruh terhadap keterlambatan yaitu 3 risiko yang nilai risikonya rendah yaitu Tenaga Kerja, material dan lingkungan serta terdapat 4 risiko yang nilai risikonya sangat rendah: peralatan, finansial administrasi kontrak dan manajemen. Secara kuantitatif didapat risiko yang memiliki pengaruh signifikan terhadap keterlambatan dengan nilai signifikansi kurang dari 0,05 adalah risiko tenaga kerja, material, finansial, lingkungan dan administrasi kontrak.Penelitian menunjukkan ada pengaruh sumber risiko terhadap keterlambatan proyek, sehingga disarankan pihak yang terlibat dalam proyek perlu memperhitungkan faktor–faktor yang menjadi risiko agar dilakukan tidak lanjut sesuai dengan respon untuk meminimalisir terjadi kerugian ataupun keterlambatan. Kata kunci: Risiko, Analisis Risiko, Keterlambatan Proyek
PEMODELAN PENGELOLAAN RISIKO PROYEK KONSTRUKSI OLEH PERUSAHAAN PELAKSANA KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK KONSTRUKSI DI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MINAHASA) Umboh, Alfian H.; Malingkas, Grace Y.; Rumayar, Audie L. E.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 11, No 2 (2021): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beberapa Proyek Konstruksi di Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa mengalami keterlambatan dalam hal penyelesaian pekerjaan serta adanya ketidaksuaian dari standar yang ditetapkan dalam kontrak pekerjaan yang ditinjau baik dari segi kualitas maupun kuantitas yang terjadi di lapangan. Dari setiap pelaksanaan ini, tentu memiliki karakteristik risiko yang spesifik. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengidentifikasi risiko yang paling dominan pada tahap pelaksanaan proyek serta membuat respon risiko dalam mengelola risiko yang paling berpengaruh.Tahapan penelitian adalah identifikasi risiko lewat tinjauan lapangan kegiatan proyek dan study literatur, membuat kuesioner, penyebaran dan pengumpulan kuesioner, analisis data deskriptif, evaluasi risiko dominan yang akan dikelola, kemudian membuat respon terhadap risiko dominan dalam hal mengelola risiko.Hasil penelitian menunjukkan Resiko yang teridentifikasi pada proyek konstruksi di Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa terdapat 6 risiko yang dikelompokkan atas 9 kategori resiko. Resiko dominan hasil analisis berdasarkan skala prioritas dan respon dalam pengelolaan risiko yaitu Volume pekerjaan tidak sesuai kondisi lapangan nilai akhir 17,87, Respon risiko mengajukan addendum volume pekerjaan. Pelaksanaan pekerjaan terlambat mulai nilai akhir 17,75, respon risikonya mempercepat pelaksanaan terhadap jadwal yang ditetapkan. Desain yang ada tidak lengkap nilai akhir 17,13, respon risikonya Mempercepat pelaksanaan terhadap jadwal yang ditetapkan. Mitra kerja perusahaan atau subkontraktor yang buruk nilai akhir 17,01, respon risikonya melakukan seleksi awal terhadap Mitra kerja. Perubahan desain saat pelaksanaan nilai akhir 16,64, respon riskonya mengajukan klausal change order dan Amandemen kontrak dalam perjanjian. Beda persepsi kontrak antara pemilik proyek dan kontraktor, mengenai kontrak tipe lump sum atau unit price nilai akhir 16,64, respon risikonya mengenai kontrak tipe lump sum atau unit price, bersama melakukan kesepakatan mengenai pemahaman kontrak sesuai aturan. Adanya Perubahan konstruksi yang sudah selesai nilai akhir 16,36, respon risikonya mengajukan klausal change order dan Amandemen kontrak dalam perjanjian. dan Desain sulit dimengerti nilai akhir 15,25, respon risikonya Mengajukan amandemen perpanjangan waktu pekerjaan. Kata kunci: Proyek Konstruksi, Risiko, Kuesioner, SPSS, Respon Risiko
PERENCANAAN PENGEMBANGAN BANDAR UDARA WASIOR DI KABUPATEN TELUK WONDAMA PROPINSI PAPUA BARAT Pongsipulung, Irwanto L.; Jansen, Freddy; Rumayar, Audie L. E.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 12 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Teluk Wondama merupakan Kabupaten yang dahulunya di mekarkan dari Kabupaten Manokwari dan saat ini sedang giat-giatnya membenahi dan meningkatkan sarana infrastruktur yang ada terutama di ibukota Wasior. Bandar udara Wasior saat ini tergolong sebagai bandara perintis dengan jenis pesawat yang beroperasi Cessna Caravan 208A sehingga dianggap perlu untuk ditingkatkan kemampuan pelayanannya agar dapat memenuhi permintaan masyarakat serta ikut menunjang pertumbuhan dan perkembangan daerah. Dalam merencanakan pengembangan suatu lapangan terbang harus memperkirakan arus lalu lintas di masa yang akan datang. Dengan menganalisa data lima tahun jumlah penumpang, bagasi dan cargo menggunakan analisa regresi dapat diramalkan arus lalu lintas dimasa yang akan datang sehingga pengembangan bandar udara diaggap perlu dilakukan atau tidak. Berdasarkan data-data primer yang diperoleh dari bandara seperti data klimatologi, data karakteristik pesawat, data tanah, keadaan Topografi dan data existing bandara digunakan sebagai acuan dalam merencanakan pengembangan bandar udara. Untuk pengembangan bandar udara Wasior yang akan direncanakan adalah Runway, Taxiway, Apron, Terminal penumpang, Gudang dan Parkir kendaraan. Berdasarkan hasil perhitungan yang mengacu pada standar Internasional Civil Aviation organization (ICAO) dengan pesawat rencana ATR 42-200 maka dibutuhkan panjang landasan 1.735 meter lebar 45 meter dan jarak antara sumbu landasan pacu dan sumbu landasan hubung adalah 175 meter lebar total taxiway 25 meter dengan tebal perkerasan lentur 60 Cm, luas apron 177 × 59 = 6.903 m2, tebal perkerasan rigid pada apron Metode Federal Aviation Administration (FAA) = 19 Cm sedangkan dengan metode Portland Cemen Asosiation (PCA) = 18 Cm, luas terminal penumpang 2504 m2, luas gudang 41 m2 dan luas pelataran parkir 425 m2. Kata kunci: Kabupaten Teluk Wondama, Pengembangan Bandar Udara, Runway, Taxiway, Apron.
PERENCANAAN PENGEMBANGAN BANDAR UDARA DI KABUPATEN NABIRE Sinaga, Lewi Anatasia; Jansen, Freddy; Rumayar, Audie L. E.; Lintong, Elisabeth
JURNAL SIPIL STATIK Vol 2, No 7 (2014): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Kabupaten Nabire untuk menghubungkan daerah-daerah di kecamatan atau distrik yang pada umumnya berada di daerah pedalaman hanya mengandalkan jasa angkutan udara. Saat ini dengan adanya rencana pemekaran Propinsi Papua menjadi tiga Propinsi maka semakin bertambah permintaan perjalanan dan aktivitas pembangunan di berbagai sektor di Kabupaten Nabire maka akan mengalami peningkatan. Bandar udara Nabire tergolong sebagai bandara perintis dengan jenis pesawat yang beroperasi ATR 72-500 sehingga dianggap perlu untuk ditingkatkan kemampuan pelayanannya agar dapat memenuhi permintaan masyarakat serta ikut menunjang pertumbuhan dan perkembangan daerah. Untuk merencanakan pengembangan suatu lapangan terbang harus memperkirakan arus lalu lintas dimasa yang akan datang. Oleh karena itu penelitian yang akan dilakukan bersifat riset. Dengan menganalisa data lima tahun jumlah penumpang, bagasi dan cargo menggunakan analisa regresi dapat diramalkan arus lalu lintas dimasa yang akan datang sehingga pengembangan bandar udara dianggap perlu dilakukan atau tidak. Berdasarkan data-data primer yang diperoleh dari bandara seperti data klimatologi, data karakteristik pesawat, data tanah, keadaan Topografi dan data existing bandara digunakan sebagai acuan merencanakan pengembangan bandar udara. Untuk pengembangan bandar udara Nabire yang akan direncanakan adalah Runway, Taxiway, Apron, Terminal penumpang, Gudang dan Parkir kendaraan. Berdasarkan hasil perhitungan yang mengacu pada standar Internasional Civil Aviation organization (ICAO) dengan pesawat terbang rencana Boeing 737-400 maka dibutuhkan panjang landasan 2.996 meter lebar 45 meter dan jarak antara sumbu landasan pacu dan sumbu landasan hubung adalah 175 meter lebar total taxiway 25 meter dengan tebal perkerasan lentur 80 Cm, luas apron 200 77 m = 15.400 m2, tebal perkerasan rigid pada apron Metode Portland Cemen Asosiation (PCA) = 33 Cm, luas terminal penumpang 127.200 m , luas gudang 880 m dan luas pelataran parkir 21538 m2. Kata kunci: Kabupaten Nabire, Pengembangan Bandar Udara, Runway, Taxiway, Apron
MODEL PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM DAN TRANSPORTASI ONLINE DI KOTA TOMOHON (STUDI KASUS: PELAJAR DI KOTA TOMOHON) Marisa, Margi Maranatha; Rumayar, Audie L. E.; Longdong, Jefferson
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 6 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Tomohon merupakan kota di Indonesia yang dalam pemenuhan aktivitas setiap harinya bergantung pada moda transportasi contonya dalam bidang pendidikan dibutuhkan sarana transportasi untuk menunjang pergerakan pelajar. Dengan kemajuan teknologi serta transportasi, sekarang tersedia moda angkutan umum mikrolet dan transportasi berbasis online. Namun kurangnya keamanan dan kepuasan yang diberikan angkutan umum mikrolet membuat pelaku perjalanan terutama anak sekolah beralih untuk menggunakan transportasi online untuk pergi ke sekolah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pelaku perjalanan dan variabel yang dapat mempengaruhi pemilihan moda antara angkutan umum mikrolet dan transportasi online. Penelitian ini menggunakan metode Stated Preference kemudian diolah dengan analisa regresi linier berganda dan dibuat pemodelan dengan model binomial logit. Survey dilakukan dengan cara menyebar 400 kuesioner pada pelajar yang ada di Kota Tomohon dan berisi karakteristik pelaku perjalanan meliputi kondisi sosio-ekonomi, dengan atribut biaya perjalanan, waktu tunggu, waktu tempuh, waktu jalan kaki dan atribut kemudahan mendapatkan moda.Hasil survey kuisioner menunjukkan bahwa terdapat 42% pelaku perjalanan sering menggunakan angkutan umum mikrolet untuk perjalanan ke sekolah. Dari hasil analisis regresi linier berganda menggunakan model binomial logit diperoleh variabel-variabel yang mempengaruhi pemilihan moda diantaranya jika selisih biaya perjalanan dinaikan sampai Rp.30.000 probabilitas memilih angkutan umum mikrolet sebesar 95% karena responden cenderung memilih yang lebih murah, selanjutnya jika selisih waktu tunggu kendaraan 10 menit probabilitas memilih angkutan umum mikrolet 92%, jika selisih  waktu tempuh dinaikan sampai 20 menit responden cenderung memilih transportasi online sebanyak 78%, sedangkan jika selisih waktu jalan kaki untuk mendapatkan kedua moda angkutan sama maka probabilitas pelaku perjalanan memilih transportasi online lebih besar 83% dan jika selisih nilai kemudahan mendapat moda = 0 maka probabilitas memilih angkutan umum mikrolet sebesar 51%.Berdasarkan hasil analisa regresi berganda diperoleh model pelaku perjalanan dengan persamaan utilitas Y = 4.718846501 + 6.96206*(10)−5X1 + 0.228440998X2 - 0.266690651X3 - 0.158309288X4 -1.505488963X5. Hasil dari regresi yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel waktu tunggu (X2) berpengaruh signifikan terhadap pemilihan moda. Kata kunci:  pemilihan moda, angkutan umum mikrolet, transportasi online, stated preference, binomial logit.
ANALISA KINERJA RUAS JALAN STADION KLABAT MANADO Mata, Deygo; Rumayar, Audie L. E.; Pandey, Sisca V.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 9, No 4 (2021): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ruas Jalan Stadion Klabat Kota Manado merupakan salah satu jalan perkotaan yang sering mengalami kemacetan pada jam-jam sibuk. Kemacetan yang terjadi yang disebabkan oleh perilaku pengemudi angkutan umum, aktivitas sisi jalan dan fasilitas U-Turn (putaran balik) serta kondisi geometri jalan yang sudah mengalami kerusakan sehingga mempengaruhi kinerja ruas jalan tersebut.Penelitian ini bertujuan mengkaji kinerja ruas jalan pada Jalan Stadion Klabat Manado berdasarkan metode yang ada pada MKJI 1997 dengan menggunakan model Greenshield. Pengambilan data primer dilakukan di lokasi penelitian yaitu, data geometrik, volume kendaraan, kecepatan kendaraan dan hambatan samping serta data U-turn. Survey dilakukan pada masa pandemi covid-19 dengan memperhatikan protokol kesehatan. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait. Analisis menggunakan metode Greenshield untuk mendapatkan hubungan matematis antara volume, kecepatan dan kepadatan dan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997) untuk kinerja jalan perkotaan.Hasil penelitian memperlihatkan hubungan matematis untuk model Greenshield pada periode survey. Aktivitas u-turn mempengaruhi arus lalu lintas dengan nilai rasio pelayanan fasilitas bukaan median putaran balik pada beberapa jam sibuk >1,0 yang mengakibatkan terjadi antrian. Volume puncak pada ruas jalan Stadion Klabat Manado arah Timur-Barat terjadi pada hari Senin, 23 November 2020 pada pukul 10.45-11.00 sebesar 1482,2 smp/jam dan volume puncak pada ruas jalan Stadion Klabat Manado arah Barat-Timur terjadi pada hari Rabu, 25 November 2020 pada pukul 10.15-10.30 sebesar 1602,2 smp/jam. Ruas jalan Stadion Klabat Manado masuk dalam tingkat pelayanan jalan atau level of service (LOS) B, yang menandakan bahwa tingkat pelayanan ruas jalan Stadion Klabat Manado masih tergolong baik. Kata Kunci: U-Turn, Greenshield, MKJI 1997, Kinerja Ruas Jalan
Penataan Terminal Angkutan Darat Karombasan Di Kota Manado Rinaldy R. P. K. Nangoy; Sisca V. Pandey; Audie L. E. Rumayar
TEKNO Vol. 20 No. 81 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terminal Karombasan merupakan salah satu pangkalan kendaraan angkutan umum antar kota yang berada pada Kota Manado provinsi Sulawesi Utara dengan klasifikasi terminal tipe B. Terminal Karombasan memiliki luas areal parkir terminal sebesar 3993,27 m² dengan daya tampung sebesar 110 – 115 kendaraan. Melihat kondisi terminal saat ini kurangnya penataan jalur pemberangkatan dan kedatangan, jalur tunggu kendaraan umum dan lahan parkir berdasarkan trayek sehingga sering kali terjadi kemacetan. Dari permasalahan tersebut dibutuhkan penataan terminal Karombasan untuk dapat melayani kendaraan yang ada dengan meramalkan daya tampung kendaraan tahun rencana 2034. Dalam menyelesaikan masalah di masa yang akan datang biasanya dilakukan dengan model pendekatan-pendekatan yang sesuai dengan perilaku aktual data, begitu juga dalam melakukan peramalan. Peramalan (forecasting) adalah metode membuat prediksi informasi dengan menggunakan data historis sebagai input utama untuk menentukan arah tren masa depan.Sebelum suatu keputusan diambil, dilakukan suatu peramalan (forecasting) mengenai kemungkinan yang terjadi atau harapan di masa depan yang berkaitan dengan keputusan tersebut. Maka dari itu, penelitian ini menggunakan beberapa metode analisa forecasting, yaitu analisa regresi linier, analisa regresi logaritma dan analisa regresi eksponensial. Berdasarkan dari hasil perhitungan luas terminal untuk tahun rencana 2034 dibutuhkan luas 4249,56 m2 untuk menambah luas area parkir di terminal Karombasan, dan mengambil bagian bawah (selatan) di area gedung dekat terminal. Parkiran kendaraan pada terminal yang direncanakan menggunakan model parkir bersudut 900 untuk areal kedatangan, model parkir bersudut 900 untuk areal pemberangkatan dan parkiran di daerah parkir menggunakan model parkir bersudut 900 untuk semua kendaraan dalam terminal dengan kapasitas parkir kendaraan 24 – 28 seat 32 kendaraan/hari, kendaraan 14 – 17 seat 36 kendaraan/hari dan, kendaraan 8 seat 47 kendaraan/hari. Kata kunci – terminal Karombasan, parkir, forecasting