Claim Missing Document
Check
Articles

Potensi Ekstrak Umbi Gadung (Discorea hispida Dennst) Sebagai Pestisida Nabati Terhadap Mortalitas Wereng Batang Coklat (Nilavarpata lugens Stal) Yunita Ambar Wati; Samharinto Soedijo; M Indar Pramudi
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 3 No 3 (2020): Edisi Oktober 2020
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v3i3.520

Abstract

Potensi ekstrak umbi gadung (Discorea hispida Dennst) sebagai pestisida nabati terhadap mortalitas wereng batang coklat (Nilavarpata lugens Stal) telah diteliti. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ekstrak umbi gadung sebagai pestisida nabati dalam mengendalikan WBC dan menentukan nilai LD50. Metode yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan 5 perlakuan tingkat konsentrasi K (kontrol), P1 (5%), P2 (7,5%), P3 (10%) dan P4 (12,5%) dengan 4 ulangan. Pengamatan dilakukan setiap 24 jam selama 192 jam. Hasil penelitian menunjukkan LD50 untuk ekstrak umbi gadung yaitu sebesar 6,05 ml dan ekstrak umbi gadung mampu mematikan WBC dengan mortalitas sebesar 96,67% untuk perlakuan P1, P2, dan P4 setelah 192 jam pengamatan
Mortalitas Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) Yang Diaplikasi Dengan Berbagai Pestisida Nabati Ahmad Saipur Rahman; Samharinto Soedijo; Salamiah .
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 3 No 3 (2020): Edisi Oktober 2020
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v3i3.521

Abstract

Telah dilakukan penelitian penggunaan campuran beberapa bahan tumbuhan terhadap larva Spodoptera litura. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan beberapa pestisida nabati dalam mengendalikan hama ulat grayak dengan metode sandwich daun. Metode yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan 5 perlakuan yang terdiri dari tiga larutan bahan uji yaitu dari daun mimba (Azadirachta indica A.Juss), dari daun bintaro (Carbera manghas) dan dari daun kepayang (Pangium edule Reinw), satu bahan pembanding yaitu air sebagai kontrol dengan 4 ulangan. Pengamatan dilakukan setiap 6 jam selama 72 jam. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi daun kepayang dengan bintaro memiliki persentase mortalitas tertinggi yaitu sebesar 58,75%, diikuti dengan kombinasi daun bintaro dengan mimba sebesar 53,75% dan kombinasi daun mimba dan kepayang sebesar 46,25%.
Pengujian Dua Belas Jenis Trichoderma Untuk Mengendalikan Penyakit Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides) pada Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Seftia Diastari; Salamiah .; Samharinto Soedijo
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i1.664

Abstract

Telah dilakukan penelitian uji dua belas jenis Trichoderma untuk mengendalikan penyakit antraknosaColletotrichum gloeosporioides pada pertanaman bawang merah. di Kalimantan Selatan tujuandaripada penelitian ini untuk mengetahui kemampuan 12 jenis Trichoderma spp., dalam menghambatpertumbuhan C. gloeosporioides. Pengujian ini terdiri dari uji antagonis menggunakan mode kulturganda dan uji Trichoderma spp. terhadap pertumbuhan C. gloeosporioides. Penghambatan yang palingtinggi sebesar 23,93 % isolat dari Trichoderma spp. asal Sinar Baru, Rantau Badauh, KalimantanSelatan. dan penghambatannya yang terendah 7,31 % isolat Trichoderma spp. asal Margasari,Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
Keanekaragaman Arthropoda di Permukaan Tanah pada Tanaman Kedelai (Glycine max L.) yang Diaplikasi dengan Beberapa Pestisida Di Lahan Pasang Surut Hilmuddin Hilmuddin; Samharinto Soedijo; Elly Liestiany
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i1.669

Abstract

Telah dilakukan penelitian keanekaragaman arthropoda di permukaan tanah pada tanaman kedelai(Glycine Max L.) yang diaplikasi dengan beberapa pestisida di lahan pasang surut. Penelitiandilaksanakan pada bulan Oktober – Desember 2018. Tempat penelitian di Desa Sidomulyo KecamatanTamban Catur Kapuas. Identifikasi serangga dilakukan di Laboratorium Entomologi FakultasPertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. Keanekaragaman ditentukan dengan indekskeanekaragaman (H’) (Shannon-Winner). Di samping itu juga ditentukan kelimpahan arthropodanya,dengan menghitung arthropoda yang tertangkap. Perlakuan yang diberikan adalah Kontrol (tanpapestisida), pestisida Biologi (pestisida berbahan aktif Bacillus thuringiensis), pestisida Piretroid(berbahan aktif Deltametrin), pestisida Nabati ( campuran ekstrak buah cabe jawa dan biji Srikayadengan perbandingan 1:9), pestisida Organofosfat (bahan aktif Propenopos) dan diulang 5 kali. Hasilpenelitian yang menunjukkan nilai indeks keanekaragaman tertinggi adalah perlakuan pestisidaPiretroid (H’= 2,51), diikuti dengan perlakuan pestisida Nabati (H’= 2,39), pestisida Biologi (H’=2,33) tanpa penggunaan pestisida /Kontrol (H’=2,31) dan pestisida Organofosfat (H’=2,51). Nilaikelimpahan arthropoda yang tertinggi yaitu Piretrioid merupakan perlakuan dengan tingkat kelimpahanarthropoda tertinggi sebesar (130 ekor), diikuti dengan perlakuan Biologi (118 ekor), Nabati (112ekor) tanpa penggunaan pestisida /Kontrol (107 ekor) dan Organofosfat (100 ekor).
Pengaruh Pemberian Pestisida Nabati Biji Pinang Muda Terhadap Moluska Non Target Noorjannah Noorjannah; Muhammad Indar Pramudi; Samharinto Soedijo
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 2 (2021): Juni 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i2.761

Abstract

Telah dilakukan penelitian pengaruh pemberian pestisida nabati biji pinang muda sebagai pestisida nabati terhadap mortalitas moluska non target.. Metode yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor dengan 4 perlakuan tingkat konsentrasi E0 (kontrol), E1 (20%), E2 (30%) dan E3 (40%) dengan 3 ulangan. Larutan pestisida nabati biji pinang muda pada konsentrasi 40% mampu mematikan moluska non target dengan mortalitas sebesar 55% untuk siput cangkang, persentase mortalitas sebesar 56,67% untuk siput tutut dan persentase mortalitas 95% untuk keong mas.
Keanekaragaman Arthropoda dan Kelimpahan Musuh Alami pada Empat Jenis Tanaman Refugia Risaldi Risaldi; Samharinto Soedijo; Salamiah .
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 2 (2021): Juni 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i2.764

Abstract

Telah dilakukan penelitian keanekaragaman arthropoda dan kelimpahan musuh alami pada empat jenis tanaman refugia pada bulan Mei-Juli 2020. Keanekaragaman ditentukan dengan indeks keanekaragaman (H’) (Shannon-Wiener) dan kelimpahan musuh alami ditentukan dengan menghitung jumlah individunya. Hasil penelitian menunjukkan nilai indeks keanekaragaman spesies tertinggi dengan waktu penangkapan dan fase yang berbeda, pada bunga kenikir pada fase sebelum berbunga pada jam 16.00-17.00 (H’=2,92), berbunga muda pada bunga marigold jam 09.00-10.00 (H’=2,57) dan berbunga tua juga pada bunga marigold jam 09.00-10.00 (H’=2,23), sedangkan indeks keanekaragaman spesies terendah adalah bunga matahari pada fase sebelum berbunga pada jam 16.00-17.00 (H’=0), berbunga muda pada bunga kenikir jam 12.00-13.00 (H’=0,46) dan berbunga tua pada tanaman bunga matahari jam 16.00-17.00 (H’=0,64). Indeks keanekaragaman spesies tertinggi secara keseluruhan pada fase sebelum berbunga adalah bunga kenikir (H’=2,80), kemudian fasel67 berbunga muda yang tertinggi adalah bunga marigold (H’=2,82) dan fase berbunga tua yang tertinggi juga pada bunga marigold (H’=2,73). Kelimpahan musuh alami secara keseluruhan ditentukan dengan menghitung jumlah yang tertangkap. Pada bunga kenikir predator sebesar 35 dan parasitoid sebesar 96 individu, kemudia pada tanaman bunga kertas predator sebesar 20 dan parasitoid sebesar 22 individu, sedangkan pada tanaman bunga marigold predator sebesar 67 dan parasitoid sebesar 52 individu serta pada tanaman bunga matahari predator sebesar 18 dan parasitoid sebesar 0 individu.
Uji Kemampuan Asap Cair dari Limbah Padat Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jacq.) untuk Mengendalikan Hama Perusak Daun Sawi (Brassica juncea) Priska Deyana Rima; Samharinto Soedijo; Ismed Setya Budi
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 3 (2021): Edisi 4(3): Oktober 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i3.904

Abstract

Research has been carried out on the use of liquid smoke from palm oil solid waste in the form of empty bunches, shells, and fibers to determine the ability to use liquid smoke from palm oil solid waste as an insecticide in controlling pests that destroy leaves of mustard plants. This research was carried out in the Guntung Payung Payung North Loktabat vegetable plantation, North Banjarbaru. The research procedure used was a one-aspect Completely Randomized Design (CRD) experiment with 5 treatments. The treatment consisted of experiments with negative control, positive control (chemical pesticides spray volume 2ml/liter), liquid smoke of empty bunches, shells, and fibers each with a spray volume of 75ml/liter and 5 replications. The results of the research prove that the treatment of liquid smoke of palm oil solid waste does not affect the destruction of leaf destroying pests of mustard plants, but the highest damage to the control treatment and application of liquid smoke affects plant development.
Pengaruh Tanaman Refugia Kenikir (Cosmos caudatus) dan Marigold (Tagetes erecta L.) terhadap Serangan Lalat Buah (Bactrocera spp.) pada Tanaman Cabai Merah Besar (Capsicum annuum L.) di Lahan Gambut Feri Arianto; Salamiah Salamiah; Samharinto Soedijo
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 5 No 1 (2022): Edisi 5(1): Februari 2022
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v5i1.1032

Abstract

Big red chili (Capsicum annuum L.) is a commodity that is very much needed, especially in the food industry and its needs are often increasing. The increasing demand is inversely proportional to the availability of chili that cannot be fulfilled. The causes include the constraints of fruit fly (Bactrocera spp.) attacks that always occur on chili plants. Symptoms caused by the presence of small holes in the chili fruit, the fruit falls out and there are larvae in the fruit. Control that is often done is to use chemical insecticides which can cause environmental pollution. One solution is to use refugia plants. This study was conducted to determine the effect of refugia plants on fruit fly attacks on chili plants and the effectiveness of kenikir (Cosmos caudatus) and marigold (Tagetes erecta L.) plants in suppressing fruit fly attacks on chili plants. The design used was a randomized block design (RAK) with 4 treatments, control (T0), kenikir and marigold plants planted with chili (T1), kenikir plants planted with chili (T2), marigold plants planted with chili (T3) and repeated as many as six times. The results of observations, refugia plants affect fruit fly attacks. Refugia marigold plant, the intensity of attack of fruit flies reached 6.01% and 19.30%, while the intensity of attack of kenikir was 13.61% and 33.61%, respectively
Pengaruh Insektisida Nabati Daun Galam (Melaleuca cajuputi roxb.) Terhadap Serangan Hama Perusak Daun Pada Tanaman Sawi Mohammad Taopik; Samharinto Soedijo; Helda Orbani Rosa
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 5 No 1 (2022): Edisi 5(1): Februari 2022
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v5i1.1034

Abstract

The productivity of mustard (Brassica juncea L.) in Indonesia has increased in 2015-2018, in line with the increasing demand for this vegetable. One of the obstacles in the cultivation of mustard is the attack of leaf destroying pests. An alternative solution to control pests is to use natural ingredients from the galam plant (Melaleuca cajuputi Roxb.). The purpose of this study was to examine the effect of galam leaf insecticide to suppress leaf destroying pests on mustard plants. The study used fresh galam leaf extract as the main ingredient in the manufacture of vegetable insecticides, which were applied in various doses. The research place in a vegetable plantation, Guntung Payung Village, North Loktabat District, Banjarbaru and was carried out for 40 days from seeding to harvesting. This study used an experimental method with a one-factor Completely Randomized Design (CRD) consisting of 5 concentration treatments and 2 controls with 4 replications. The results showed a very significant effect on the intensity of pest attack on the 4th observation. The intensity of the attack of mustard leaf destroying pests from the highest to the lowest was shown by water control (K) treatment of 26.6%, galam leaf extract 10% ( G5) 21.3%, Galam leaf extract 6% (G3) 20.5%, Galam leaf extract 8% (G4) 17.7%, Galam leaf extract 2% (G1) 15.3%, Galam leaf extract 4 % (G2) 14.2% and Chemical control (M) 7.9%.
Biologi Ulat Grayak (Spodoptera frugiperda J. E Smith) Desi Karlina; Samharinto Soedijo; Helda Orbani Rosa
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 5 No 3 (2022): Edisi 5(3): Oktober 2022
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v5i3.1493

Abstract

Research on the life cycle and life balance of Spodoptera frugiperda (J. E Smith) has been conducted from September to November 2021 at the Entomology Laboratory of the Department of Pests and Plant Diseases ULM Banjarbaru. The results showed that S. frugiperda underwent changes from egg, larva, pupa and imago stages. This change is called complete metamorphosis. The average number of eggs produced is 45.14 eggs with an egg stage of 7 days, the larval stage has 6 instars, each time span (days) ranges from 2.4 to 3.4, the pupal stage is 7.5 days and the imago stage with brown wings. The male imago has a distinctive pattern while the female imago does not have a distinctive pattern. Imago male with a vulnerable time of 8 days while the female imago 9 days. From the life table, it is known that the GRR value is 316 individuals/generation, the R˳ value is 115.916 individuals/parent/generation, the T value is 30,197 days, the r value is 0.157 individuals/parent/day and the value is 1,170 individuals/parent/day.