Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

KOMPONEN PENJOR HIAS DI DESA KAPAL, MENGWI, BADUNG ., I Gede Hendra Putrawan; ., Drs. I Ketut Supir, M.Hum; ., I Gusti Made Budiarta, S.Pd
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v4i1.2134

Abstract

Keberadaan bisnis penjor yang ada di Desa Kapal sangat menjanjikan untuk mengangkat perekonomian masyarakat di Desa Kapal, Mengwi, Badung, disamping itu, Penjualan komponen penjor memang sangat membantu masyarakat Bali yang ada di sekitar desa Kapal, karena dengan adanya penjualan komponen-komponen penjor hias masyarakat dengan lebih praktis dan cepat untuk mengerjakan penjor. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan alat, bahan yang digunakan, proses pembuatan, dan komponen yang dibuat. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, teknik wawancara, teknik dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis domain yang bertujuan untuk memproleh pengertian umum, relative dan menyeluruh, analisis taksonomi untuk mengolah data lebih lanjut, lebih rinci dan mendalam. Kata Kunci : Komponen penjor, ragam hias Penjor business presence in the Kapal village was very promising to lift the economy in Kapal Village society, Mengwi, Badung. In addition, the sale of penjor component was very helpful to balinese people that are around the Kapal village, cause with the sale of ornamental components Penjor people becomes more practical and faster to work Penjor. This study aimed to describe the tools, the materials used, the manufacturing process, and the components are made. Data collection techniques used were observation techniques, interviewing techniques, and documentation techniques. Analysis of the data used in this study were domain analysis that aimed to get common sense and relatively thorough, analytical taxonomy to process the data further, more detailed and in depth. keyword : Component Of Penjor , decorative art
KERAJINAN BESI DI DESA EMBUNG KARUNG KECAMATAN KOPANG LOMBOK TENGAH ., Rido Amriadi; ., Dr.Drs.I Ketut Sudita, M.Si; ., Drs. I Ketut Supir, M.Hum
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.413 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v6i1.8552

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) Sejarah kerajinan besi di Desa Embung Karung kecamatan Kopang Lombok Tengah , (2) Bahan dan alat dari memproduksi kerajinan besi di Desa Embung Karung kecamatan Kopang Lombok Tengah, (3) Proses pembuatan produk kerajinan besi di Desa Embung Karung kecamatan Kopang Lombok Tengah, (4) Jenis produk kerajinan besi di Desa Embung Karung kecamatan Kopang Lombok Tengah. Subyek penelitian adalah pengrajin besi di desa Embung Karung kecamatan Kopang Lombok Tengah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Keberadaan Kerajinan Besi di Desa Embung Karung kecamatan Kopang Lombok Tengah: (a) Sejarah Desa Embung Karung, (b) Sejarah Kerajinan Besi di Desa Embung Karung, (2) Bahan dan alat yang digunakan, (a) Bahan Yang digunakan Membuat kerajinan Besi di Desa Embung Karung, (b) Alat yang digunakan Dalam Proses Mengolah Besi , (3) Proses Pembuatan Kerajinan Besi, (a) Proses Membuat Mangan (Perkakas Besi), (b) Proses Membuat Selut, (c) Proses Membuat Gagang Kerajinan Besi, (4) Jenis dan Bentuk Produk kerajinan Besi di Desa Embung Karung kecamatan Kopang Lombok Tengah, (a) Produk Untuk Pertanian, (b) Produk untuk Rumah Tangga, (c) Produk Untuk Hiasan atau Pusaka.Kata Kunci : Kerajinan, besi This research was aimed to determine (1) The history of iron craft in the Embung Karung village, Kopang districts, Central Lombok, (2) Materials and tools from producing iron crafts in the Embung Karung village, Kopang districts, Central Lombok, (3) The process of making handicraft products of iron in the Embung Karung village, Kopang districts, Central Lombok, (4) The type of craft products of iron in Embung Karung village, Kopang districts, Central Lombok. Subject of this research is iron craft in the Embung Karung village, Kopang districts, Central Lombok. This type of this research was descriptive qualitative study. Methods of data collection were using observation, interview, documentation, and literature. The results showed that (1) The existence of Iron Craft in the Embung Karung village, Kopang districts, Central Lombok: (a) Historical of Embung Karung Village, (b) History of Iron Craft in the Embung Karung Village, (2) Materials and tools used, (a) materials used to make Iron Craft in the Embung Karung Village, (b) the tools used in the process of managing Iron, (3) Process of making Iron Craft, (a) Process to make Mangan (Tools Iron), (b) Process to make ooze, (c ) Process to make handle of Iron Crafts, (4) Types and Forms of Iron Craft product in Embung Karung village, Kopang districts, Central Lombok, (a) Products for Agriculture, (b) Products for Household, (c) Products for Decoration or Heritage.keyword : Crafts, Iron
KOMPONEN PENJOR HIAS DI DESA KAPAL, MENGWI, BADUNG ., I Gede Hendra Putrawan; ., Drs. I Ketut Supir, M.Hum; ., I Gusti Made Budiarta, S.Pd
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v4i1.2135

Abstract

Keberadaan bisnis penjor yang ada di Desa Kapal sangat menjanjikan untuk mengangkat perekonomian masyarakat di Desa Kapal, Mengwi, Badung, disamping itu, Penjualan komponen penjor memang sangat membantu masyarakat Bali yang ada di sekitar desa Kapal, karena dengan adanya penjualan komponen-komponen penjor hias masyarakat dengan lebih praktis dan cepat untuk mengerjakan penjor. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan alat, bahan yang digunakan, proses pembuatan, dan komponen yang dibuat. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, teknik wawancara, teknik dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis domain yang bertujuan untuk memproleh pengertian umum, relative dan menyeluruh, analisis taksonomi untuk mengolah data lebih lanjut, lebih rinci dan mendalam. Kata Kunci : Komponen penjor, ragam hias Penjor business presence in the Kapal village was very promising to lift the economy in Kapal Village society, Mengwi, Badung. In addition, the sale of penjor component was very helpful to balinese people that are around the Kapal village, cause with the sale of ornamental components Penjor people becomes more practical and faster to work Penjor. This study aimed to describe the tools, the materials used, the manufacturing process, and the components are made. Data collection techniques used were observation techniques, interviewing techniques, and documentation techniques. Analysis of the data used in this study were domain analysis that aimed to get common sense and relatively thorough, analytical taxonomy to process the data further, more detailed and in depth. keyword : Component Of Penjor , decorative art
Omprok Gandrung Banyuwangi ., Mirza Prastyo; ., Dr. Drs. I Ketut Supir, M.Hum.; ., I Gusti Made Budiarta, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 7, No 1 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (934.119 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v7i1.13630

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Alat dan bahan dalam pembuatan Omprok Gandrung Banyuwangi (2) Proses pembuatan Omprok Gandrung Banyuwangi (3) Ornamen Omprok Gandrung Banyuwangi (4) Makna Ornamen Omprok Gandrung Banyuwangi. penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sasaran adalah Omprok (Mahkota) Penari Gandrung dengan memilih Sutrisno, Suwari, Eko Susanto dan Sayun Sisiyanto sebagai narasumbernya. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik (1) Observasi, (2) wawancara, (3) Dokumentasi, dan (4)Triangulasi, serta menggunakan Analisis Taksonomi Domain. Hasil temuan dalam penelitian ini adalah: (1) alat dalam pembuatan Omprok Gandrung Banyuwangi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu alat pokok berupa pahat, kuas, jarum, pisau, tindhih dan alat bantu pensil, batu asahan, penggaris. Bahan utama yang digunakan kulit sapi, spon matras. (2) Tahapan proses pembuatan Omprok Gandrung Banyuwangi, yaitu proses pemahatan, proses pewarnaan, proses pembuatan Kuluk, dan proses pembuatan hiasan yang terdiri dari Kembang Goyang, hiasan Gombyok, hiasan Pilis Stenlis, dan hiasan kaca. (3) Ornamen yang ada pada Omprok Gandrung Banyuwangi, yaitu Ornamen pilisan yang terdiri dari bidang pola pilis depan, pilis tengah dan pilis atas, Ornamen wayang Gatutkaca, Ornamen Gajah Uling, Ornamen Tebokan yang terdiri dari pola gunungan dan sabuk gombyok. (4) Makna dari Hiasan dan Ornamen Omprok Gandrung Banyuwangi yaitu bahwa pemimpin dan masyarakat yang mempunyai norma-norma sosial untuk bekerjasama mengatur wilayah Banyuwangi sebagai bentuk puji syukur kepada mahabesar akan anugrah yang diberikan.Kata Kunci : Kata kunci: Omprok, Gandrung, Banyuwangi. The research aimed to describe about, (1) the tools and materials in making Omprok Gandrung Banyuwangi, (2) the process of making Omprok Gandrung Banyuwangi, (3) ornament of Omprok Gandrung Banyuwangi, and (4) the meaning of Omprok Ornament Gandrung Banyuwangi. This study used a qualitative descriptive research. The subject of this study was Suwari, Eko Susanto, and Sayun Sisiyanto as the resource person to know making Omprok (crown) of Gandrung dancer. The collection of data in this study was performed with the techniques of: (1) observation, (2) interview, (3) documentation of (4) triangulation, and use the analysis domain taxonomi. The results of this study were (1) the tool of making Omprok Gandrung Banyuwangi divided into two groups a staple tool in the from of the chisel, brushes, needles, knives, tindhih and pencil tools, grindtones, stones, of a ruler. the main ingredient use cow leather, sponge mattresses. (2) The stages of making Omprok Gandrung Banyuwangi process which were the process of carving, coloring process, Kuluk making process, and decoration process consisting of Kembang Goyang, Gombyok ornament, Pilis Stenlis ornament, and glass decoration. (3) Ornaments in exist of Omprok Gandrung Banyuwangi were the pilisan ornament that was consisting of the pattern of front pilis, middle pilis and upper pilis, Gatut kaca ornaments, Ornament Gajah Uling, Ornament Tebokan consisting of gunungan and belt gombyok. (4) The meaning of embellishment and Omprok Gandrung Banyuwangi ornaments, namely the leaders and communities who had social norms to cooperate regulating the Banyuwangi region as a form of praise to the enormous as the grace given to us.keyword : Omprok, Gandrung, Banyuwangi.
Kerajinan Hiasan Berbahan Logam” Star Desain” di Banjar Bukit, Kecamatan Tampaksiring ., I Wayan Arinata; ., Drs. I Ketut Supir, M.Hum; ., I Wayan Sudiarta, S.Pd,M.Si.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.218 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v5i1.6297

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang (1) keberadaan kerajinan Hiasan Berbahan Logam ”Star Desain” di Banjar Bukit Kecamatan Tampaksiring. (2) Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat kerajinan Hiasan Berbahan Logam ”Star Dsain” di Banjar Bukit Kecamatan Tampaksiring (3) Proses pembuatan kerajinan Hiasan Berbahan Logam ”Star Desain” di Banjar Bukit Kecamatan Tampaksiring. (4) Jenis bentuk kerajinan Hiasan Berbahan Logam ”Star Desain” di Banjar Bukit Kecamatan Tampaksiring.Penelitian ini adalah penelitian Deskriptif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik kepustakaan. Adapun subjek penelitian ini adalah kerajinan Hiasan Berbahan Logam ”Star Desain” di Banjar Bukit Kecamatan Tampaksiring. Hasil temuan penelitian ini adalah (1) Keberadaan kerajinan Hiasan Berbahan Logam ”Star Desain” di Banjar Bukit Kecamatan Tampaksiring, dimulai sejak tahun 2000 yang didirikan oleh I Made Sukayasa seorang pengerajin yang kreatif. (2) Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan kerajinan Hiasan Berbahan Logam ”Star Desain”di Banjar Bukit Kecamatan Tampaksiring meliputi alat antara lain:palu, tang,gunting pelat,obeng,gunting kertas,nampan,pacal,meja las,las esetelin,ragum/glem,gunting tuas,rol,timba besi,baktimba plastik besar,mal,mesin gerinda,bor tangan,bor bangku,mesin kompresor,mesin las listrik,kawat bwg,pelatbesi,kuningan,cat suzuka,cat polibest,cat impra,tiner,azid posporazid,lem. (3) Proses pembuatan kerajinan Hiasan Berbahan Logam ”Star Desain” di Banjar Bukit Kecamatan Tampaksiring dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu,penciptaan ide, pemilihan bahan,pengolahan bahan,pembentukan,pembuatan dtail komponen,perakitan,perendaman,pengeringan,proses finising(4)bentuk yang di hasilkan Hiasan Berbahan Logam ”Star Desain” di Banjar Bukit Kecamatan Tampaksiring antara lain:dua dimensi burung dan ikan. tiga dimensi:binatang berkaki dua,berkaki empat dan tumbuhan. Kata Kunci : Kerajinan, logam, alat dan bahan, proses, bentuk produk This research has a purpose to got the illustration about (1). There is a handyeraft of ‘metal handycraf” Star Desain” at bukit village Tampaksiring subdistrict.(2) instrument and materials to maka the handycraft,(3) the process making it (4) kind and shape of the metal handycraft ‘’ Star Desain ‘’ in bukit village Tampaksiring subdistrict. This research is a description research, wits collecting data technique using observation, interview and book references, the subject of this research is the handy craft of metal handycraft “ Star desain, at Bukit Village in Tampaksiring subdistrict. The result of this risearh are (1) this handycraf built by I Made Sukayasa. Since years 2000, at Bukit Village in Tampaksiring subdistrict.(2)n the instrument and materials for using it are hammer, pliers, metal scissors, screwdriver, paper scissors, tray , slave, weld table, estelin weld, vise, lever scissors rol, metal pail, big basket plastic pail multiplication, grindstone mechine hand dril, table drill, compressor mecine, electric weld macine, wira bwg, metal sheet, brass, suzuka paint, polibest pain, impra pain, tiner, azid pos porazid, glie, (3) the idea creasion,the process of making it there are some step like chosing a material, prepara tion of material, shaping, making detail of component, assembling submerged, drying, an finishing process. (4) the result from metal handycraf “ star desain at bukit village in Tampak Siring there are : two-dimensional birds and fish. Three-dimensional: a two-legged animal, quadruped and plants. keyword : Handycraft, Metal, Intrument/ tool, Material, Process, Shape of Product
HIASAN PADA PERANGKAT SAPI GERUMBUNGAN DI KABUPATEN BULELENG ., Putu Warta Riadi; ., Drs. I Ketut Supir, M.Hum; ., I Gusti Made Budiarta, S.Pd
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.856 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v4i1.2123

Abstract

Atraksi sapi gerumbungan merupakan atraksi kesenian yang berasal dari Buleleng dengan menekankan aspek keindahan. Pada perangkat sapi gerumbungan diterapkan motif-motif ragam hias. Artikel ini mengulas tentang, motif, estetika dan makna hiasan pada perangkat sapi gerumbungan di kabupaten Buleleng. Tujuannya adalah memberikan informasi tentang motif hias yang digunakan pada perangkat sapi gerumbungan, estetika sampai pada makna hiasan. Metode yang digunakan adalah kualitatif dan teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, pendokumentasian dan kepustakaan. Hasil temuan peneliti yaitu motif hias yang diterapkan adalah motif pepatran, kekarangan, manusia dan alam. Estetika yang terkandung meliputi adanya keseimbangan komposisi hiasan, kesatuan dan adanya irama bentuk pada hiasan perangkat. Hiasan sapi gerumbungan mengandung makna pada penanggu yang menggunakan motif singa ambara raja sebagai maskot kota singaraja dan penyelah menggunakan motif garuda pancasila yang memiliki makna nasionalis.Kata Kunci : Kata kunci : sapi gerumbungan, motif hias, perangkat. Sapi gerumbungan is derived from art attraction that emphasizes the beauty of Buleleng. In the sapi gerumbungan applied decorative motives. This article describes the motives, aesthetics and meaning of the ornament on sapi gerumbungan in buleleng. Its purpose is to provide information about the decorative motives used on sapi gerumbungan, aesthetics and meaning of ornament. The method used was qualitative and data collection techniques using observation, interviews, documentation and literature. The findings of researchers applied decorative motives are pepatran, kekarangan, humans and nature. Contained aesthetic composition ornament includes a balance, unity and existence of rhythm form the decoration on the tool. Penanggu implies that using the singa ambara raja motive as a mascot singaraja and penyelah use garuda pancasila that has a nationalist meaning.keyword : Keywords: sapi gerumbungan, decorative motives, tools
PROFIL PELUKIS NUSA PENIDA ., I Komang Wikrama; ., Drs. I Ketut Supir, M.Hum; ., Drs. I Nyoman Sila,M.Hum
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (818.581 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v7i2.11454

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan biografi pelukis Nusa Penida, (2) mendeskripsikan konsep berkarya pelukis Nusa Penida, (3) mendeskripsikan tema dan gaya karya pelukis Nusa Penida. Sumber data berasal dari hasil observasi, wawancara langsung kepada pelukis Nusa Penida dan praktisi seni, dokumentasi, buku, katalog pameran dan koran. Hasil temuan dalam penelitian ini adalah: 1) biografi pelukis Nusa Penida meliputi, I Made Sumerta, pelukis yang menetap di Nusa Penida, lahir di Nusa Penida, 28 September 1974, I Putu Sudiana, pelukis yang menetap di luar Nusa Penida, lahir di Nusa Penida, 30 Desember 1972, Michael John Apleton, pelukis yang menetap di Nusa Penida, lahir di Inggris, 19 Mei 1951. 2) konsep berkarya I Made Sumerta mengusung konsep Tri Hita Karana dan gerak tubuh manusia, I Putu Sudiana mengusung konsep spiritual alam Nusa Penida dan kehidupan sosial, Michael John Appleton mengusung konsep lingkungan alam. 3) tema dan gaya yang diusung oleh I Made Sumerta yaitu tema keagamaan dan tema lingkungan alam, dengan gaya ekspresif, surealis dan gabungan antara ekspresif dan abstraksi, I Putu Sudiana mengusung tema spiritual dan sosial budaya dengan gaya abstrak dan abstraksi, Michael John Appleton mengusung tema lingkungan alam dan potret, dengan gaya realis dan naturalis.Kata Kunci : Pelukis Nusa Penida, Biografi, Tema dan Gaya The purpose of this study is to (1) describe the biography of Nusa Penida artist, (2) describe the concept creations of Nusa Penida artist, (3) describe the theme and style the creations of Nusa Penida artists. The resources of data is taken from the result of observation, direct interview with the Nusa Penida’s artists and art practitioners, documentation, books, exhibitions catalog, and magazine. The finding results of this study is: 1) biography of Nusa Penida artist include, I Made Sumerta, painters in Nusa Penida, was born in Nusa Penida, on 28 September 1974, I Putu Sudiana, painter in beyond of Nusa Penida, was born in Nusa Penida on 30 December 1972, Michael John Appleton, painter in Nusa Penida which born in English 19 May 1951. 2) concept creations of I Made Sumerta carries concept of Tri Hita Karana and movement body of human, I Putu Sudiana carries concept of spiritual nature of Nusa Penida and social lifes, Michael John Appleton carries concept of nature environment. 3) theme and style the creations of I Made Sumerta carries theme of religious and theme of nature environment, with style expressive, surrealist and combination between expressive and abstract, I Putu Sudiana carry theme spiritual and social culture with style abstract and abstraction, Michael John Appleton carry theme nature environment and portrait with style realist and naturalist.keyword : Nusa Penida artist, biography, theme and style
SISTEM PENURUNAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PRASI I GUSTI BAGUS SUDIASTA DARI DESA BUNGKULAN BULELENG ., Dewa Agung Mandala Utama; ., Drs.Agus Sudarmawan, M.Si.; ., Dr. Drs. I Ketut Supir, M.Hum.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 7, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.085 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v7i3.13381

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) proses penurunan pengetahuan prasi I Gusti Bagus Sudiasta dan (2) proses penurunan keterampilan prasi I Gusti Bagus Sudiasta. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu I Gusti Bagus Sudiasta dari Desa Bungkulan Buleleng. Objek penelitian ini yaitu penurunan pengetahuan dan keterampilan prasi yang diturunkan kepada Nengah Sukadana, Ketut Suastawa dan Ayu Puspa Dewi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses penurunan pengetahuan dan keterampilan oleh I Gusti Bagus Sudiasta menerapkan pendidikan non formal dengan cara pendekatan individual menggunakan sistem aprentisip/cantrik dan pewarisan. Sistem aprentisip/cantrik dilaksanakan di Gedong Kirtya dan sistem pewarisan terlaksana di rumah I Gusti Bagus Sudiasta kepada anaknya, yaitu I Gusti Bagus Kusuma Mahendra dan Gusti Ayu Sri Wedayani. Proses penurunan pengetahuan prasi dimulai dari proses pemahaman bentuk atribut sesuai karakteristik dari masing-masing tokoh wayang dan pengetahuan tentang tema, ide/gagasan yang digunakan sebagai panduan membuat narasi pewayangan. Proses penurunan keterampilan prasi diawali dari (1) proses pembuatan media toreh dengan daun rontal, (2) proses pengolahan buah kemiri sebagai bahan pewarna, dan (3) proses membuat prasi.Kata Kunci : keterampilan prasi, pengetahuan prasi, proses ABSTRACT This study aimed at describing (1) the process of prasi knowledge decrease, I Gusti Bagus Sudiasta and (2) the process of prasi skill decrease, I Gusti Bagus Sudiasta. The design of this study was descriptive qualitative. The subject of this study was I Gusti Bagus Sudiasta who is from Bungkulan Village, Buleleng. The objects of this study were prasi knowledge and skill decrease which have been generated to Nengah Sukadana, Ketut Suastawa, and Ayu Puspa Dewi. The methods of data collection were observation, interview, and documentation. The result of this study represents the process of knowledge and skill decrease by I Gusti Bagus Sudiasta implements non formal education with individual approach using aprentisip/cantrik system and inheritance conducted in I Gusti Bagus Sudiasta’s house to his children, I Gusti Bagus Kusuma Mahendra and Gusti Ayu Sri Wedayani. The process of prasi knowledge decrease is started from the process of comprehending the attribute form based on characteristic of each character in puppet and comprehension about theme and idea used as the guidance in order to make puppet narration. The process of prasi skill decrease is started from (1) the process of creating media, toreh, with rontal leaves, (2) the process of processing candlenut as dye substance, and (3) the process of creating prasi.keyword : prasi skill, prasi knowledge, process
HIASAN PADA PERANGKAT SAPI GERUMBUNGAN DI KABUPATEN BULELENG Putu Warta Riadi .; Drs. I Ketut Supir, M.Hum .; I Gusti Made Budiarta, S.Pd .
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol. 4 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v4i1.2123

Abstract

Atraksi sapi gerumbungan merupakan atraksi kesenian yang berasal dari Buleleng dengan menekankan aspek keindahan. Pada perangkat sapi gerumbungan diterapkan motif-motif ragam hias. Artikel ini mengulas tentang, motif, estetika dan makna hiasan pada perangkat sapi gerumbungan di kabupaten Buleleng. Tujuannya adalah memberikan informasi tentang motif hias yang digunakan pada perangkat sapi gerumbungan, estetika sampai pada makna hiasan. Metode yang digunakan adalah kualitatif dan teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, pendokumentasian dan kepustakaan. Hasil temuan peneliti yaitu motif hias yang diterapkan adalah motif pepatran, kekarangan, manusia dan alam. Estetika yang terkandung meliputi adanya keseimbangan komposisi hiasan, kesatuan dan adanya irama bentuk pada hiasan perangkat. Hiasan sapi gerumbungan mengandung makna pada penanggu yang menggunakan motif singa ambara raja sebagai maskot kota singaraja dan penyelah menggunakan motif garuda pancasila yang memiliki makna nasionalis.Kata Kunci : Kata kunci : sapi gerumbungan, motif hias, perangkat. Sapi gerumbungan is derived from art attraction that emphasizes the beauty of Buleleng. In the sapi gerumbungan applied decorative motives. This article describes the motives, aesthetics and meaning of the ornament on sapi gerumbungan in buleleng. Its purpose is to provide information about the decorative motives used on sapi gerumbungan, aesthetics and meaning of ornament. The method used was qualitative and data collection techniques using observation, interviews, documentation and literature. The findings of researchers applied decorative motives are pepatran, kekarangan, humans and nature. Contained aesthetic composition ornament includes a balance, unity and existence of rhythm form the decoration on the tool. Penanggu implies that using the singa ambara raja motive as a mascot singaraja and penyelah use garuda pancasila that has a nationalist meaning.keyword : Keywords: sapi gerumbungan, decorative motives, tools
KOMPONEN PENJOR HIAS DI DESA KAPAL, MENGWI, BADUNG I Gede Hendra Putrawan .; Drs. I Ketut Supir, M.Hum .; I Gusti Made Budiarta, S.Pd .
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol. 4 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v4i1.2133

Abstract

Keberadaan bisnis penjor yang ada di Desa Kapal sangat menjanjikan untuk mengangkat perekonomian masyarakat di Desa Kapal, Mengwi, Badung, disamping itu, Penjualan komponen penjor memang sangat membantu masyarakat Bali yang ada di sekitar desa Kapal, karena dengan adanya penjualan komponen-komponen penjor hias masyarakat dengan lebih praktis dan cepat untuk mengerjakan penjor. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan alat, bahan yang digunakan, proses pembuatan, dan komponen yang dibuat. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, teknik wawancara, teknik dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis domain yang bertujuan untuk memproleh pengertian umum, relative dan menyeluruh, analisis taksonomi untuk mengolah data lebih lanjut, lebih rinci dan mendalam. Kata Kunci : Komponen penjor, ragam hias Penjor business presence in the Kapal village was very promising to lift the economy in Kapal Village society, Mengwi, Badung. In addition, the sale of penjor component was very helpful to balinese people that are around the Kapal village, cause with the sale of ornamental components Penjor people becomes more practical and faster to work Penjor. This study aimed to describe the tools, the materials used, the manufacturing process, and the components are made. Data collection techniques used were observation techniques, interviewing techniques, and documentation techniques. Analysis of the data used in this study were domain analysis that aimed to get common sense and relatively thorough, analytical taxonomy to process the data further, more detailed and in depth. keyword : Component Of Penjor , decorative art