Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Gunung Djati Conference Series

Kajian Perilaku Beruang Madu (Helarctos malayanus) di Kandang Transit Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah Yani Suryani; Nurul Aulia Fitri; Ettie Tatiana; Opik Taupiqurrohman
Gunung Djati Conference Series Vol. 6 (2021): Seminar Nasional Biologi (SEMABIO) 6 Tahun 2021
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.924 KB)

Abstract

Sun Bear (Helarctos malayanus) is a type of bear lives in tropical rain forests, Southeast Asia. In Indonesia, the distribution of the Sun Bear is found on the islands of Kalimantan and Sumatra. Sun Bears are solitary animals and are rarely found in groups. Over time, the population of Sun Bears is decreasing due to habitat destruction and poaching. For this reason, research is needed on the behavior of Sun Bears as one of the efforts in its preservation. Daily behavior that can be found in Sun Bears can be in the form of foraging and feeding, grooming, locomotion, and resting behavior. This study aims to determine the behavior of Sun Bears in transit cages at the Natural Resources Conservation Agency (BKSDA) Central Kalimantan. The method used in this research is a descriptive method with a sampling technique in the form of Focal Animal Sampling. Data collection is carried out in January-February 2021, every day, Monday-Friday at 10.00 WIB and 15.30 WIB and Saturday-Sunday at 09.00-12.30 WIB. Based on the observations, data on the behavior of Sun Bears were obtained which include feeding, grooming, locomotion and playing objects, vocalizations, defecating and urinating, and resting. Based on the behavioral data obtained, the highest percentage of 58% is in locomotion behavior and playing objects. Then, the next highest percentage is 15% on grooming behavior, 14% on feeding behavior, 10% on resting behavior, 2% on defecation and urination behavior, and the lowest percentage is on vocalization behavior which is 1%.
PEMULIHAN STATUS NUTRISI MENCIT (Mus musculus) MALNUTRISI MELALUI PEMBERIAN SINBIOTIK KEFIR KULIT KOPI ARABIKA (Coffea arabica L.) BERDASARKAN PENILAIAN FISIK Ahmad Zaenal Ependi; Desi Nurlatifah; Habibah Mutmainah; Adisty Virakawugi Darniwa; Yani Suryani
Gunung Djati Conference Series Vol. 35 (2023): Seminar Nasional Biologi (SEMABIO) Tahun 2023
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Global Nutrition Report menyebutkan Indonesia menghadapi tiga masalah malnutrisi meliputi stunting, wasting, dan underweight. Masalah tersebut dapat dicegah dengan mengkonsumsi produk probiotik seperti kefir yang dikombinasikan dengan prebiotik seperti kulit kopi. Kombinasi ini dikenal sebagai sinbiotik yang bermanfaat dalam meningkatkan penyerapan nutrisi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sinbiotik kefir kulit kopi arabika terhadap penilaian fisik mencit malnutrisi. Metode yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap (RAL) non faktorial yang terbagi ke dalam 4 kelompok meliputi; kontrol positif (K+), kontrol negatif (K-), kefir (P1), dan sinbiotik (P2). Kelompok K-, P1, dan P2 diinduksi malnutrisi dengan metode restriksi kalori selama 21 hari dilanjutkan pemberian perlakuan selama 14 hari. Data bobot mencit diamati setiap tiga hari sekali, sementara penilaian APGAR (activity, pulse, gimmic, appearance, and respiration) dilakukan satu minggu sekali lalu dianalisis secara deskriptif. Hasil pengamatan setelah perlakuan menunjukkan hanya bobot mencit P1 yang masuk kategori normal yaitu 26,83 gram, sedangkan P2 (25,17 gram) meskipun mengalami kenaikan namun tidak termasuk kategori bobot normal mencit usia 56 hari (26,3-30,3 gram). Sementara itu, berdasarkan penilaian APGAR mencit P1 dan P2 mengalami perubahan fisik, sedangkan mencit K- tidak mengalami perubahan. Rentang denyut nadi mencit P1 dan P2 mengalami peningkatan menjadi 408-489 bpm (P1) dan 427-488 bpm (P2), sedangkan mencit K- hanya 300-356 bpm. Selain itu, rentang respiratory rate mencit P1 dan P2 juga mengalami perubahan yaitu 86-93 bpm (P1) dan 87-90 bpm (P2). Sementara nilai respiratory rate mencit K- hanya pada rentang 51-67 bpm. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan pemberian sinbiotik kefir kulit kopi arabika berpengaruh terhadap penilaian fisik mencit malnutrisi