Global Nutrition Report menyebutkan Indonesia menghadapi tiga masalah malnutrisi meliputi stunting, wasting, dan underweight. Masalah tersebut dapat dicegah dengan mengkonsumsi produk probiotik seperti kefir yang dikombinasikan dengan prebiotik seperti kulit kopi. Kombinasi ini dikenal sebagai sinbiotik yang bermanfaat dalam meningkatkan penyerapan nutrisi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sinbiotik kefir kulit kopi arabika terhadap penilaian fisik mencit malnutrisi. Metode yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap (RAL) non faktorial yang terbagi ke dalam 4 kelompok meliputi; kontrol positif (K+), kontrol negatif (K-), kefir (P1), dan sinbiotik (P2). Kelompok K-, P1, dan P2 diinduksi malnutrisi dengan metode restriksi kalori selama 21 hari dilanjutkan pemberian perlakuan selama 14 hari. Data bobot mencit diamati setiap tiga hari sekali, sementara penilaian APGAR (activity, pulse, gimmic, appearance, and respiration) dilakukan satu minggu sekali lalu dianalisis secara deskriptif. Hasil pengamatan setelah perlakuan menunjukkan hanya bobot mencit P1 yang masuk kategori normal yaitu 26,83 gram, sedangkan P2 (25,17 gram) meskipun mengalami kenaikan namun tidak termasuk kategori bobot normal mencit usia 56 hari (26,3-30,3 gram). Sementara itu, berdasarkan penilaian APGAR mencit P1 dan P2 mengalami perubahan fisik, sedangkan mencit K- tidak mengalami perubahan. Rentang denyut nadi mencit P1 dan P2 mengalami peningkatan menjadi 408-489 bpm (P1) dan 427-488 bpm (P2), sedangkan mencit K- hanya 300-356 bpm. Selain itu, rentang respiratory rate mencit P1 dan P2 juga mengalami perubahan yaitu 86-93 bpm (P1) dan 87-90 bpm (P2). Sementara nilai respiratory rate mencit K- hanya pada rentang 51-67 bpm. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan pemberian sinbiotik kefir kulit kopi arabika berpengaruh terhadap penilaian fisik mencit malnutrisi