Claim Missing Document
Check
Articles

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE KELAS IV SD NEGERI 101868 DESA SENA BATANG KUIS SIMBOLON, NAEKLAN; RAHMATIKA, RIZKI
SCHOOL EDUCATION JOURNAL PGSD FIP UNIMED Vol 2, No 1 (2014): School Education Journal
Publisher : SCHOOL EDUCATION JOURNAL PGSD FIP UNIMED

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar IPS siswa pada mata pelajaran IPS. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Word Square pada mata pelajaran IPS materi pokok teknologi produksi, komunikasi dan transportasi. Penelitian dilakukan selama 2 siklus. Masing-masing siklus terdapat 2 kali pertemuan. Teknik pengumpulan data menggunakan data observasiyang memiliki 8 indikator dan setiap indikator memiliki 4 deskriptor. Berdasarkan analisis data hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil observasi pada siklus I terhadap 31 orang siswa sebanyak 7 orang siswa (22,58%) memiliki kategori termotivasi, 13 orang siswa (41.94%) kategori cukup termatovasi, dan 11 orang siswa (35.48%) kategori belum termotivasi, sehingga perlu dilakukan tindakan melalui siklus II. Hasil observasi motivasi siswa pada siklus II mengalami peningkatan yaitu sebanyak 24 orang siswa (77.42%) kategori sangat termotivasi, dan sebanyak 7 orang siswa (22.58%) kategori termotivasi. Berdasarkan temuan dalam penelitian ini dapat dikemukakan bahwa terjadi peningkatan terhadap motivasi belajar siswa. Peningkatan ini membuktikan bahwa tidak perlu dilakukan tindakan pada siklus selanjutnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Word Square dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi pokok teknologi produksi, komunikasi dan transportasi di kelas IV SD Negeri 101868 Desa Sena Batang Kuis T.A 2013/2014. Kata kunci: Motivasi belajar, Word Square, Pelajaran IPS.
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AIR (AUDITORY, INTELLECTUAL, REPETITION) KELAS V SDN DI MEDAN Tarigan, Sadari Sri Herlina; Simbolon, Naeklan
Jurnal Dinamika Pendidikan Vol 8 No 3 (2015): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Dinamika Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to improve students learning activities on the subjects of Indonesian language using model AIR (Auditory, Intellectual, Repetition) in the fifth grade. The research was done on March to May 2015. The subjects were students of class V SD with the number of students 20 and the object is the students learning activities in the Indonesian language lessons using AIR models (Auditory, Intellectual, Repetition). The study was conducted by two cycles, one cycle consisting of two meetings. In the first cycle is done the planning, implementation, observation and reflection. Data collection techniques used were observation of student learning activities and observation of activities of teachers. Based on this research, the data can be obtained as follows: In the first cycle of the first meeting, there are 9 people who are active with the percentage of 45% and the second meeting there were 11 people who are active as a percentage: 55%. Silkus II At the first meeting there were 17 people who are active as a percentage: 85% and the second meeting there were 20 people who are active with the percentage of students who are active: 100%. The average value of grade increased each meeting. In the first cycle of meetings I value the class average was 59.73 and the meeting II was 72.17. At the first meeting of the second cycle the average value is 84.01 and the meeting class II is 93.81. The results of the research that has been done and from data analysis can be concluded that by using AIR models (Auditory, Intellectual, Repetition) can improve students learning activities on the subjects of class V SDN Indonesian Medan Helvetia FY 066 046 2014/2015. Therefore, it is suggested that the teachers can use the Model AIR (Auditory, Intellectual, Repetition) in learning.Keywords : Learning activities, learning model, AIR (Auditory, Intellectual, Repetition)
PROJECT BASED LEARNING IMPLEMENTATION TO ENABLE STUDENTS’ ACTIVITIES Simbolon, Naeklan
SCHOOL EDUCATION JOURNAL PGSD FIP UNIMED Vol 4, No 2 (2015): SCHOOL EDUCATION JOURNAL PGSD FIP UNIMED
Publisher : SCHOOL EDUCATION JOURNAL PGSD FIP UNIMED

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1873.751 KB) | DOI: 10.24114/sejpgsd.v4i2.3615

Abstract

This article is about project-based learning is a learning model that is used to enable the students. Project-based learning is learning that engages students directly in the learning process by providing a task or project to be done in groups which will produce a real product. A learning process in which students actively construct knowledge by means of constantly acquiring new information. Project based learning is an innovative learning model and a greater emphasis on contextual learning through complex activities that provide opportunities for students, working individually or in groups, and in touch with the real world. Implementation of project-based learning that can either provide capabilities that are beneficial to the students. The success of project-based learning occurs when students get motivated, active students in learning, and produce high quality work.
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE KELAS IV SD NEGERI 101868 DESA SENA BATANG KUIS SIMBOLON, NAEKLAN; RAHMATIKA, RIZKI
SCHOOL EDUCATION JOURNAL PGSD FIP UNIMED Vol 2, No 1 (2014): SCHOOL EDUCATION JOURNAL PGSD FIP UNIMED
Publisher : SCHOOL EDUCATION JOURNAL PGSD FIP UNIMED

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/sejpgsd.v2i1.1700

Abstract

ABSTRAK Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar IPS siswa pada mata pelajaran IPS. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Word Square pada mata pelajaran IPS materi pokok teknologi produksi, komunikasi dan transportasi. Penelitian dilakukan selama 2 siklus. Masing-masing siklus terdapat 2 kali pertemuan. Teknik pengumpulan data menggunakan data observasiyang memiliki 8 indikator dan setiap indikator memiliki 4 deskriptor. Berdasarkan analisis data hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil observasi pada siklus I terhadap 31 orang siswa sebanyak 7 orang siswa (22,58%) memiliki kategori termotivasi, 13 orang siswa (41.94%) kategori cukup termatovasi, dan 11 orang siswa (35.48%) kategori belum termotivasi, sehingga perlu dilakukan tindakan melalui siklus II. Hasil observasi motivasi siswa pada siklus II mengalami peningkatan yaitu sebanyak 24 orang siswa (77.42%) kategori sangat termotivasi, dan sebanyak 7 orang siswa (22.58%) kategori termotivasi. Berdasarkan temuan dalam penelitian ini dapat dikemukakan bahwa terjadi peningkatan terhadap motivasi belajar siswa. Peningkatan ini membuktikan bahwa tidak perlu dilakukan tindakan pada siklus selanjutnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Word Square dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi pokok teknologi produksi, komunikasi dan transportasi di kelas IV SD Negeri 101868 Desa Sena Batang Kuis T.A 2013/2014. Kata kunci: Motivasi belajar, Word Square, Pelajaran IPS.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF IPA BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY PADA MATERI GAYA DI KELAS IV SD NEGERI 101776 SAMPALI Annisa, Nurul; Simbolon, Naeklan
SCHOOL EDUCATION JOURNAL PGSD FIP UNIMED Vol 8, No 2 (2018): SCHOOL EDUCATION JOURNAL PGSD FIP UNIMED
Publisher : SCHOOL EDUCATION JOURNAL PGSD FIP UNIMED

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (869.572 KB) | DOI: 10.24114/sejpgsd.v8i2.10199

Abstract

This study aims to: (1) find out the feasibility of interactive learning media based on learning modelGuided Inquiry on Style material in class IV SD Negeri 101776 Sampali and (2) to know the effectiveness of using interactive media based on learning modelGuided Inquiry on the material of Style in class IV SD Negeri 101776 Sampali FY 2017/2018. This type of research is a development research using the Borg and Gall product development model combined with the Dick and Carey development model. Trial subjects consisted of 3 students for individual testing, 9 students for small group testing, and 29 students for limited field testing. Based on hypothesis test result using t test with significance level (α = 0,05) obtained titung 2,76 and ttabel 2,001. From these results, it is known that thitung ≥ t table shows there are differences in learning outcomes between students using interactive learning media based on guided inquiry model (guided inquiry) with students using guided inquiry model (guided inquiry) and textbooks.Keywords: Development Of Interactive Learning Media, IPA, Model Guided Inquiry.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR Simbolon, Naeklan
Jurnal Mutiara Pendidikan Indonesia Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Mutiara Pendidikan Indonesia
Publisher : Jurnal Mutiara Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.401 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dengan menggunakan model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) pada pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN di Binjai Utara dengan 27 orang siswa yang terdiri dari 17 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Pada prosedur penelitian ini terdiri dari dua siklus. Prosedur penelitian ini yaitu rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah tes tertulis dan observasi dan teknik analisis data yaitu dengan menghitung hasil tes kemampuan belajar siswa. Berdasarkan dari analisis hasil tes awal, peneliti menemukan dari 27 siswa yang ada di kelas V baru ada 8 siswa atau 29,26% yang mampu mencapai atau melebihi KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Sedangkan rata-rata dalam tes awal adalah 53,33. Pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 15 orang siswa atau 55,55% dan terdapat 12 orang siswa yang belum mendapat nilai tuntas atau 44,45 %. Pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 24 orang siswa atau sebesar 88,88% sedangkan sebanyak 3 siswa lainnya belum mendapat nilai tuntas atau sebesar 11,12%. Nilai rata-rata pada siklus I adalah 65,18 meningkat menjadi 80,25 pada siklus II. Ketuntasan belajar juga mengalami peningkatan sebesar 33,33% dari presentase ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 55,55% meningkat menjadi 88,88 %. Dari peningkatan ketuntasan secara klasikal yang diperoleh siswa dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa pada pelajaran bahasa Indonesia materi pokok unsur instristik cerita anak.Kata kunci: Cooperative Integrated Reading and Composition, model pembelajaran
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR Naeklan Simbolon
Jurnal Mutiara Pendidikan Indonesia Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Mutiara Pendidikan Indonesia
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.401 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dengan menggunakan model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) pada pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN di Binjai Utara dengan 27 orang siswa yang terdiri dari 17 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Pada prosedur penelitian ini terdiri dari dua siklus. Prosedur penelitian ini yaitu rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah tes tertulis dan observasi dan teknik analisis data yaitu dengan menghitung hasil tes kemampuan belajar siswa. Berdasarkan dari analisis hasil tes awal, peneliti menemukan dari 27 siswa yang ada di kelas V baru ada 8 siswa atau 29,26% yang mampu mencapai atau melebihi KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Sedangkan rata-rata dalam tes awal adalah 53,33. Pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 15 orang siswa atau 55,55% dan terdapat 12 orang siswa yang belum mendapat nilai tuntas atau 44,45 %. Pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 24 orang siswa atau sebesar 88,88% sedangkan sebanyak 3 siswa lainnya belum mendapat nilai tuntas atau sebesar 11,12%. Nilai rata-rata pada siklus I adalah 65,18 meningkat menjadi 80,25 pada siklus II. Ketuntasan belajar juga mengalami peningkatan sebesar 33,33% dari presentase ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 55,55% meningkat menjadi 88,88 %. Dari peningkatan ketuntasan secara klasikal yang diperoleh siswa dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa pada pelajaran bahasa Indonesia materi pokok unsur instristik cerita anak.Kata kunci: Cooperative Integrated Reading and Composition, model pembelajaran
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN VERBAL TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS SISWA SMA NEGERI 14 DAN 21 MEDAN Naeklan Simbolon
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN JUNI 2014, TH. XXXIII, NO. 2
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.19 KB) | DOI: 10.21831/cp.v2i2.2149

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan pembelajaran dan kemampuan verbal terhadap kemampuan berbicara Bahasa Inggris di SMA. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 14 dan 21 Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian Treatment by level 2 x 2. Sampel penelitian ini adalah160 orang siswa. Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan verbal dan observasi kemampuan berbicara bahasa Inggris. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Terdapat perbedaan kemampuan berbicara bahasa Inggris antara siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran kontekstual dan pembelajaran konvensional. (2) Terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan verbal terhadap kemamuan berbicara bahasa Inggris SMA. (3) Terdapat perbedaan kemampuan berbicara bahasa Inggris antara siswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi dan kemampuan verbal rendah. (4) Terdapat perbedaan kemampuan berbicara bahasa Inggris antara siswa yang memiliki kemampuan verbal rendah yang diajar dengan pembelajaran kontekstual dibanding dengan siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Kata Kunci: pembelajaran kontekstual, kemampuan verbal, kemampuan berbicara, Bahasa Inggris
CORONG KABATAKU: MEDIA EFEKTIF PEMBELAJARAN BERHITUNG DI SEKOLAH DASAR Suci Frisnoiry; Faisal Faisal; Naeklan Simbolon
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 25, No 4 (2019): OKTOBER - DESEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v25i4.15840

Abstract

Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menggunakan “Corong Kabataku” sebagai media efektif pada pembelajaran berhitung di Sekolah Dasar (SD), khususnya di Kec. Medan Selayang Kota Medan. Hal ini dilakukan berdasarkan analisis permasalahan yang dialami mitra pada pembelajaran berhitung di SD, antara lain: (1) media yang digunakan guru hanya media gambar saja dan siswa hanya difasilitasi untuk mengamati, (2) guru belum mampu membuat alat peraga sendiri, di mana pada umumnya guru hanya menggunakan media-media yang sudah ada di sekolah dan diperoleh dengan cara dibeli, (3) guru umumnya menggunakan RPP yang langsung diadopsi dari internet tanpa menyesuaikan dengan kondisi di sekolahnya, dan (4) penilaian berhitung umumnya dilakukan berdasarkan hasil saja tanpa disertai dengan penilaian proses penemuannya. Solusi terhadap permasalahan yang dihadapi mitra di atas antara lain: (1) pendampingan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (2) Pendampingan manajemen kelas, (3) pendampingan penilaian otentik, (4) pendampingan cara membuat media “Corong Kabataku”, (5) pendampingan cara menggunakan media “Corong Kabataku”, (6) simulasi dalam bentuk lesson study, (7) open class/real teaching penggunaan media “Corong Kabataku” pada pembelajaran berhitung, (8) monitoring dan evaluasi, dan (9) tindak lanjut. Berdasarkan hasil analisis, rata-rata tingkat keberhasilan program pengabdian adalah 88,5% dengan kualifikasi Sangat Baik (SB).Kata kunci: Corong Kabataku; Berhitung; Sekolah Dasar.AbstractThis service program aims to improve teacher competency in using the "Corong Kabataku" as an effective media in learning to count in elementary schools, especially in Kec. Medan Selayang, Medan. This is done based on an analysis of the problems experienced by partners in numeracy learning in elementary schools, including: (1) the media used by teachers are only drawing media and students are only facilitated to observe, (2) teachers have not been able to make their own teaching aids, where at teachers generally only use media that are already in school and are obtained by purchase, (3) teachers generally use lesson plans that are directly adopted from the internet without adjusting to the conditions in their schools, and (4) numeracy assessments are generally based on results alone without being accompanied with an assessment of the process of discovery. Solutions to the problems faced by the partners above include: (1) assistance in preparing Learning Implementation Plans (RPP), (2) Classroom management assistance, (3) authentic assessment assistance, (4) assistance in how to create a "Corong Kabataku" media, ( 5) mentoring how to use the "Corong Kabataku" media, (6) simulations in the form of lesson studies, (7) open class / real teaching use of the "Kabataku Funnel" media in numeracy learning, (8) monitoring and evaluation, and (9) actions continued. Based on the results of the analysis, the average success rate of service programs is 88.5% with Very Good qualifications.Keywords: Corong Kabataku; Counting; Elementary School.
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AIR (AUDITORY, INTELLECTUAL, REPETITION) KELAS V SDN DI MEDAN Sadari Sri Herlina Tarigan; Naeklan Simbolon
Jurnal Dinamika Pendidikan Vol. 8 No. 3 (2015): NOVEMBER
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51212/jdp.v8i3.125

Abstract

This research aims to improve students' learning activities on the subjects of Indonesian language using model AIR (Auditory, Intellectual, Repetition) in the fifth grade. The research was done on March to May 2015. The subjects were students of class V SD with the number of students 20 and the object is the students' learning activities in the Indonesian language lessons using AIR models (Auditory, Intellectual, Repetition). The study was conducted by two cycles, one cycle consisting of two meetings. In the first cycle is done the planning, implementation, observation and reflection. Data collection techniques used were observation of student learning activities and observation of activities of teachers. Based on this research, the data can be obtained as follows: In the first cycle of the first meeting, there are 9 people who are active with the percentage of 45% and the second meeting there were 11 people who are active as a percentage: 55%. Silkus II At the first meeting there were 17 people who are active as a percentage: 85% and the second meeting there were 20 people who are active with the percentage of students who are active: 100%. The average value of grade increased each meeting. In the first cycle of meetings I value the class average was 59.73 and the meeting II was 72.17. At the first meeting of the second cycle the average value is 84.01 and the meeting class II is 93.81. The results of the research that has been done and from data analysis can be concluded that by using AIR models (Auditory, Intellectual, Repetition) can improve students' learning activities on the subjects of class V SDN Indonesian Medan Helvetia FY 066 046 2014/2015. Therefore, it is suggested that the teachers can use the Model AIR (Auditory, Intellectual, Repetition) in learning.Keywords : Learning activities, learning model, AIR (Auditory, Intellectual, Repetition)