Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Phinisi Integration Review

Ekowisata Dalam Perspektif Pemberdayaan Masyarakat (Studi Masyarakat Pesisir Alor Nusa Tenggara Timur) Abdul Malik Iskandar; Hasanuddin Kasim; Akhiruddin Akhiruddin; Jalal Jalal; Muhamad Ihsan Azhim
Phinisi Integration Review Volume 5 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v5i3.38097

Abstract

This study aims to examine and describe the from of community empowerment on ecotourism potential in the coastal tourism area, and the strategic impact of community empowerment on ecotourism potential in the coastal tourism area of Alor District in East Nusa Tenggara Province. This type of research uses descriptive qualitative research by determining the number of informants consisting of 10 informants selected by purposive sampling technique with the criteria of informants from the local government and the people living in Alor Regency. Data collection techniques used are observation, interviews, and documentation. The data analysis technique used by the researcher went through three stages of work, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Data validation techniques used were source triangulation and method triangulation. The results of the study show that 1) the from of community empowerment in ecotourism potential is by introducing and disseminating the concept of ecotourism openly to the community to foster an understanding of ecotourism from community empowerment it self, as well as marketing and tourism promotion by assisting tourism activities and business capital assistance, 2) the strategic impact of community empowerment on ecotourism potential in coastal tourism area, namely the socio-economic and cultural impact. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mendeskripsikan bentuk pemberdayaan masyarakat pada potensi ekowisata di kawasan wisata pantai dan dampak strategis pemberdayaan masyarakat pada potensi ekowisata di kawasan wisata pantai Kabupaten Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan penentuan jumlah informan terdiri dari 10 informan yang dipilih dengan teknik purposive sampling dengan kriteria informan masyarakat pesisir dan pemerintah setempat di Kabupaten Alor. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan peneliti melalui tiga tahapan kerja yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik pengabsahaan data yang digunakan yakni triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) bentuk pemberdayaan masyarakat pada potensi ekowisata dengan memperkenalkan dan mensosialisasikan konsep ekowisata secara terbuka kepada masyarakat untuk menumbuhkan pemahaman tentang ekowisata dari pemberdayaan masyarakat itu sendiri, serta pemasaran dan promosi wisata dengan pendampingan kegiatan pariwisata dan bantuan modal usaha. 2) dampak strategis yang ditimbulkan dari pemberdayaan masyarakat pada potensi ekowisata di kawasan wisata pantai yakni dampak ekonomi, dan sosial budaya.
BERTAHANNYA PEDAGANG BUNGA ZIARAH DI TENGAH HIMPITAN EKONOMI DI TPU KRISTEN PANAIKANG KOTA MAKASSAR Abdul Malik Iskandar; Veronika Mitan Dua Lodang; Mochammad Noer Alim Qalby; Arfenti Amir; Harifuddin Harifuddin
Phinisi Integration Review Volume 6 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v6i1.43367

Abstract

This study aims to determine and describe the economic conditions of pilgrimage flower traders at Panaikang Christian Cemetery and what strategies are used to survive by pilgrimage flower traders at Panaikang Christian Cemetery, Makassar City. This type of research used descriptive qualitative research with a case study approach and the determination of the number of informants consisted of 9 informants selected by purposive sampling technique with informant criteria namely pilgrimage flower traders at Panaikang Christian Cemetery. Data collection techniques used are observation, interviews, and documentation. The data analysis technique used by the researcher went through three stages of work, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Data validation techniques used were source triangulation and method triangulation. The results showed that 1) The economic condition of the pilgrimage flower traders at the Panaikang Christian TPU in Makassar City was low due to the income and the uncertain number of pilgrims each day, 2) The survival strategy used by pilgrimage flower traders at the Panaikang Christian TPU in Makassar City was to sell goods others, income from other working family members, reducing family expenses and capital, borrowing money from friends and cooperatives. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kondisi ekonomi pedagang bunga ziarah di TPU Kristen Panaikang dan strategi apa yang digunakan untuk bertahan hidup oleh pedagang bunga ziarah di TPU Kristen Panaikang Kota Makassar. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan penentuan jumlah informan terdiri dari 9 informan yang dipilih dengan teknik purposive sampling dengan kriteria informan yaitu pedagang bunga ziarah di TPU Kristen Panaikang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan peneliti melalui tiga tahapan kerja yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik pengabsahaan data yang digunakan yakni triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Kondisi ekonomi pedagang bunga ziarah di TPU Kristen Panaikang Kota Makassar yang rendah akibat pendapatan dan jumlah peziarah yang tidak menentu setiap harinya, 2) Strategi bertahan hidup yang digunakan pedagang bunga ziarah di TPU Kristen Panaikang Kota Makassar adalah dengan menjual barang lain, penghasilan dari anggota keluarga lain yang bekerja, mengurangi pengeluaran keluarga dan modal, meminjam uang pada teman dan koperasi.
PERILAKU BUDAYA HYPEBEAST PADA KALANGAN REMAJA DI DESA BONTO BAJI KABUPATEN BULUKUMBA Abdul Malik Iskandar; Arfenti Amir; Agus Agus; Akhiruddin Akhiruddin; Abdul Rahman; Harifuddin Harifuddin
Phinisi Integration Review Volume 6 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v6i1.43445

Abstract

This study aims to examine and describethe behavior of adolescents in following the hypebeast culture and the causes of hypebeast cultural behavior among adolescents in Bonto Baji Village, Bulukumba Regency. The approach used in this research is qualitative with the type of explanatory case study. The focus of this research is teenagers who behave hypebeast. The number of informants was 8 people using the snowball sampling technique. Data collection techniques used are observation, interviews, and documentation. Data analysis technique is by using data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions.The validity of the data in this study was carried out through internal validation (credibility), dependability (defendability) and certainty of objectivity (confirmability). Data validation techniques used were source triangulation and method triangulation. The results of the study show that: 1) the rapid development of technology is one of the indicators of the large number of teenagers who are starting to follow contemporary cultural trends such as hypebeast behavior. Teenagers have the perception that following the cultural trend of hypebeast behavior like that will give self-confidence. 2) The causes of hypebeast cultural behavior among adolescents are environmental influences which are one of the factors that cause adolescents to behave hypebeast and a lack of knowledge of the impacts and consequences in terms of the hypebeast trend cultural behavior which can plunge into negative things, which are generally as a teenager does have a very high curiosity when discovering or seeing something new and following the hypebeast lifestyle such as joining friends, media influence and self-desire.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mendeskripsikan perilaku remaja dalam mengikuti budayahypebeastdan penyebab terjadinya perilaku budayahypebeast pada kalangan remaja di Desa Bonto Baji Kabupaten Bulukumba. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan jenis studi kasus eksplanatoris. Fokus penelitian ini adala remaja yang berperilaku hypebeast.Jumlah informan berjumlah 8 orang dengan menggunakan teknik snowball sampling.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu dengan menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pada keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan melalui validasi internal (credibility), Kebergantungan (defendability) dan kepastian objektivitas (confirmability).Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) berkembangnya teknologi yang begitu pesat menjadi salah satu indikator banyaknya remaja yang mulai mengikuti budayatrendkekinian seperti perilakuhypebeast. Remaja memiliki persepsi bahwa mengikuti budayatrend perilaku hypebeast yang seperti itu akan memberikan kepercayaan diri tersendiri. 2) Penyebab terjadinya perilaku budaya hypebeast pada kalangan remaja adalah pengaruh lingkungan yang menjadi salah satu faktor yang menyebabkan remaja berperilaku hypebeast serta kurangnya pengetahuan akan dampak dan akibat dalam hal perilaku budayatrend hypebeast yang dapat menjerumuskan kedalam hal-hal yang negatif, dimana pada umumnya sebagai seorang remaja memang memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi apabila menemukan atau melihat suatu hal barudan mengikuti gaya hidup hypebeast seperti ikut-ikutan teman,pengaruh media serta keinginan diri.
PERSEPSI SISWA TERHADAP BUDAYA K-POP DI SMA NEGERI 13 MAKASSAR Arfenti Amir; Mochammad Neor Alim Qalby; Trence Ilelapotoar; Abdul Malik Iskandar
Phinisi Integration Review Volume 6 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v6i3.52716

Abstract

. This study aims to determine the spread of K-Pop culture among students of SMA Negeri 13 Makassar, and compare diffusion theory with technological developments. This study used qualitative reserch with informants, grade 2 students, sociology teachers, representatives to schools, and the community. The date collection techniques used direct observation, in-depth interviews, and docummentation. Data was analyzed by reducing data and drawing conclusions. Based on the results of the study showed that the factors that influence students of SMA Negeri 13 Makassar to get to know K-Pop culture were also very halpful and add  to the exprience in the era of increasingly advanced globalization. Researchers also found an impact in the process of spreading K-Pop culture in Indonesia. Especially students of SMA Negeri 13 Makassar, namly positive impacts and negative impacts. The positive impacts of K-Pop culture included adding new insights, being able to increase vocabulary, learning outside culture, relieving stress, and motivating  fans. While the negative impact was lack of intereset in learning, waste, making them focus more on outside culture, play more, spend quota to watch Korean dramas and play social media.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran budaya K-Pop di kalangan siswa SMA Negeri 13 Makassar, dan membandingkan teori difusi dengan perkembangan teknologi. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan informan siswa kelas XI, guru sosiologi, wakil kepala sekolah, dan masyarakat. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi langsung, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan mereduksi data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor yang mempengaruhi siswa SMA Negeri 13 Makassar untuk mengenal budaya K-Pop juga sangat membantu dan menambah pengalaman diera globalisasi yang semakin maju. Peneliti juga menemukan dampak dalam proses penyebaran budaya K-Pop di Indonesia, khususnya siswa SMA Negeri 13 Makassar yaitu dampak positif dan dampak negatif. Adapun dampak positif budaya K-Pop diantaranya menambah wawasan baru, dapat menambah kosakata, mempelajari budaya luar, menghilangkan stres, dan memberi motivasi terhadap para penggemar. Sedangkan dampak negatifnya adalah kurangnya minat belajar, pemborosan, membuat mereka lebih fokus ke budaya luar, lebih banyak bermain, menghabiskan kuota untuk menonton drama Korea dan bermain sosial media.