Ni Luh Gde Widiantari
Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PELATIHAN DRILLS BOX SETINGGI 50 CM 5 REPETISI 5 SET MENINGKATKAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PESERTA PUTRA UKM BOLA VOLI IKIP PGRI BALI Widiantari, Ni Luh Gde; Indrawathi, Ni Luh Putu
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 4 No 2 (2018): Juni 2018
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.806 KB)

Abstract

Pelatihan olahraga merupakan salah satu upaya meningkatkan kondisi kesehatan fisik, disiplin dan sportivitas. Kemampuan yang perlu ditingkatkan dalam olahraga salah satunya adalah daya ledak otot tungkai. Peningkatan daya ledak otot tungkai dapat terjadi dengan melakukan pelatihan drills box. Drills box adalah pelatihan yang dilakukan dengan cara meloncat ke atas box berulang kali, dalam penelitian ini dipakai 3 box. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelatihan drills box dapat meningkatkan daya ledak otot tungkai peserta putra UKM bola voli IKIP PGRI Bali. Penelitian ini menggunakan rancangan experimental randomized pre-test and post-test groups design. Populasi diambil dari keseluruhan peserta putra UKM bola voli IKIP PGRI Bali yang berjumlah 42 orang siswa yang dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Hasil penelitian didapatkan rata-rata tes awal daya ledak otot tungkai pada kelompok perlakuan yaitu, 35,353 dan rata-rata tes akhir yaitu 40,040. Sedangkan pada kelompok kontrol rata-rata tes awal yaitu 31,180 dan rata-rata tes akhir yaitu 34,287. Bersadarkan uji t-test independent didapat bahwa beda rerata hasil pre test antara kelompok perlakuan dengan kelompok control sebesar 4,173 dengan hasil p lebih kecil dari 0,05 (p < 0.05) yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna dari hasil pre test antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol, sedangkan beda rerata hasil post test antara pelatihan drills box pada kelompok perlakuan dengan pelatihan meloncati rintangan pada kelompok control sebesar 5,753 dengan hasil p lebih kecil dari 0,05 (p < 0.05) yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna dari hasil post test antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Berdasarkan penelitian diatas disarankan agar pelatihan drills box dan meloncati rintangan sebagai salah satu pelatihan untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai.
KORELASI PANJANG TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP DAYA UKM MAHASISWA PUTRA FPOK IKIP PGRI BALI FPOK IKIP PGRI BALI Widiantari, Ni Luh Gde
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 3 No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.725 KB)

Abstract

Dari hasil pengamatan di lapanagan menunjukan bahwa UKM Mahasiswa FPOK IKIP PGRI Bali, Khususnya pada cabang olahraga bola voli masih belum mampu meraih prestasi yang optimal. Bertitik tolak dari latar belakang masalah tersebut di atas maka peneliti memberi judul”Korelasi Panjang Tungkai dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Daya Ledak UKM Mahasiswa FPOK IKIP PGRI Bali. Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh korelasi panjang tungkai dan kekuatan otot tungkai terhadap daya ledak UKM Mahasiswa FPOK IKIP PGRI Bali. Penelitian ini menggunakan rancangan korelasional. Populasi target yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 50 orang Mahasiswa FPOK IKIP PGRI Bali. Dari jumlah tersebut diambil 30 orang Mahasiswa sebagai populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi, sebagai sampel dengan teknik sampling jenuh dimana banyak anggota populasi digunakan sebagai sampel sebanyak 30 orang Mahasiswa. Pengukuran ini dilaksanakan di GOR Lumintang Denpasar. Waktu pengukuran selama dua hari. Pengukuran panjang tungkai dengan Atropometer dalam satuan centi meter (cm), pengukuran kekuatan otot tungkai menggunakan Leg Dynamometer dalam satuan kilogram (kg), dan pengukuran daya ledak otot tungkai menggunakan Jump Md dalam satuan centi meter (cm). Data dikumpulkan melalui tes dan pengukuran, serta analisis menggunakan analisis statistik. Sebelum merumuskan kesimpulan sebagai hasil akhir dari suatu penelitian, maka perlu dilakukan pengujian taraf signifikan dengan rumus R. Berdasarkan analisis perhitungan didapat niali (r) dalam penelitian ini adalah x1y = 0,523, x2y= 0,706, x1x2= 0,376, x1x2y= 0,376. Dengan menggunakan taraf signifikan 5% maka di dapat Db senilai 28, sedangkan r tabel seniali 0,374 yang berarti korelasi dalam penelitian ini signifikan. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa ada korelasi panjang tungkai dan kekuatan otot tungkai terhadap daya ledak UKM Mahasiswa Putra FPOK IKIP PGRI Bali, sehingga hipotesis nol yang diuji ditolak dan hipotesis atletrnatif yang diajukan dalam penelitian ini diterima.
PELATIHAN LATERAL BARRIER JUMP SETINGGI 40 CM 10 REPETISI 4 SET MENINGKATKAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TEAM BOLA VOLI RAJAWALI DESA MUNGGU Widiantari, Ni Luh Gde; Mertayasa, I Putu
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 4 No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.456 KB)

Abstract

Berdasarkan observasi dan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah perlu diadakan penelitian lebih lanjut, maka di dapatkan hasil bahwa Team Bola voli Rajawali Desa Munggu memerlukan pelatihan untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai. Penelitian ini menggunakan rancangan experimental randomized pre-tes and post-tes groups design. Populasi diambil dari Team Bola voli Rajawali Desa Munggu. Sampel berjumlah 44 orang diambil secara acak sederhana dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah sampel dibagi menjadi dua kelompok dengan teknik acak sederhana yang masing-masing kelompok terdiri dari 22 orang. Pelatihan yang dilakukan dalam penelitian ini ialah pelatihan Lateral Barrier Jump 10 repetisi 4 set pada kelompok perlakuan dan pelatihan Jumping Jump 10 repetisi 4 set pada kelompok kontrol. Data berupa hasil tes diperoleh dengan mengukur daya ledak otot tungkai sampel dan diperolehlah data .Data yang diperboleh berupa angka yang diambil sebelum dan sesudah pelatihan. Data yang diperoleh diuji menggunakan format T-Test. Data berdistribusi normal dan homogen sehingga selanjutnya diuji menggunakan format t test untuk membandingkan nilai rata-rata sebelum dan sesudah pelatihan antara masing-masing kelompok, sedangkan ujit- t test untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata antara kedua kelompok. Berdasarkan analisis data bahwa kelompok control di hitung  nilai t nya 15,963 sedangkan nilai t table sebesar = 2,093 dengan taraf singnifikan 5 % dan db= 19 dan pada kelompok perlakuan nilai t di hitung 19,978 sedangkan nilai t table sebesar = 2,093  dengan taraf singnifikan 5 %dan db =11. Dan perbedaan keompok control dan kelompok perlakuan di peroleh nilai t 12,026 sedangkan nilai t table sebesar = 2,027  dengan taraf singnifikan 5 % dan db = 38. Berdasarkan kesimpulannya bahwa pelatihan Lateral Barrier Jump 10 repetisi 4 set meningkatkan daya ledak otot tungkai. Untuk hasil post test kedua kelompok ada perbedaan yang signifikan dan hipotesis nol ditolak. Dari hasil rerata dan Lateral Barrier Jump 10 repetisi 4 set dalam meningkatkan daya ledak otot tungkai Team Bola voli Rajawali Desa Munggu.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASING ATAS BOLA VOLI Widiantari, Ni Luh Gde; Dewi, I.A. Kade Arisanthi
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 5 No 2 (2019): Juni 2019
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.293 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.3338695

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar pasing atas bola voli melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) pada siswa kelas VII.1 SMP Negeri 3 Mengwi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII.1 SMP Negeri 3 Mengwi, berjumlah 35 orang, yaitu 15 orang laki-laki dan 20 orang perempuan. Data dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan rata-rata aktivitas belajar teknik dasar pasing atas bola voli secara klasikal pada observasi awal 6,28 (cukup aktif), meningkat pada siklus I menjadi 7,56 (aktif), dan meningkat pada siklus II menjadi 9,02 (sangat aktif). Sedangkan hasil belajar secara klasikal pada observasi awal 59,98 (kurang baik), meningkat pada siklus I menjadi 78,87 (baik), dan meningkatkan pada siklus II menjadi 97,14 (sangat baik). Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar pasing atas bola voli meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GI pada siswa kelas VII.1 SMP Negeri 3 Mengwi.
PERBANDINGAN PELATIHAN LONCAT RINTANGAN 50 CM DENGAN VARIASI LARI CEPAT 5 METER ANTARA 10 REPETISI 3 SET DAN 5 REPETISI 6 SET TERHADAP PENINGKATKAN TINGGI LONCATAN VERTIKAL PADA MAHASISWA SEMESTER II PUTRA DI FPOK IKIP PGRI BALI Ni Luh Gde Widiantari; I D P. Sutjana; I P G. Adiatmika
Sport and Fitness Journal Volume 3, No.2, 2015
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.759 KB)

Abstract

In volley ball game, the mistakes that usually conduct by athlete was inaccurate of the blocking move, therefore the hit which was conducted by the rivals always unblock. It was caused by less of good physical condition and well block technique then it was effected the jump high. The training was needed to improve the bad physical condition and block’s technique. Leg muscle explosive power is one of the important components of the physical condition which was required in sports especially in barrier’s jump. The exercise which is used in this study was exercise of barrier’s jump in 50 cm with variations of sprint 5 meters 10 repetitions 3 sets and 5 repetitions 6 sets. This training aims to compare the training which further enhances the high jump, to find out the effectiveness of barrier’s jump of 50 cm with a variation of 5 meter sprint to the increasing of jump’s high. It had been conducted the research of experimental study with randomized pre- and post- test control group design. The numbers of the samples were 28 people that were divided into two groups, the number of each group was 14 people that were chosen randomize with a simple lottery. Group 1 was given the exercise of 50 cm barrier’s jump with variation of sprint was 5 meters 10 repetitions 3 sets, and group 2 was given 50 cm barrier’s jump with the sprint’s variation was 5 meters 5 repetitions 6 sets. From the statistical test results is obtained , the average of group 1 vertikal jump’s height before training was 55.28 ± 9.46 and after training was 62.64 ± 9.70 with deference 7,07 ± 1.85 (p
PELATIHAN LATERAL BARRIER JUMP SETINGGI 40 CM 10 REPETISI 4 SET MENINGKATKAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TEAM BOLA VOLI RAJAWALI DESA MUNGGU Ni Luh Gde Widiantari; I Putu Mertayasa
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 4 No. 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.456 KB)

Abstract

Berdasarkan observasi dan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah perlu diadakan penelitian lebih lanjut, maka di dapatkan hasil bahwa Team Bola voli Rajawali Desa Munggu memerlukan pelatihan untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai. Penelitian ini menggunakan rancangan experimental randomized pre-tes and post-tes groups design. Populasi diambil dari Team Bola voli Rajawali Desa Munggu. Sampel berjumlah 44 orang diambil secara acak sederhana dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah sampel dibagi menjadi dua kelompok dengan teknik acak sederhana yang masing-masing kelompok terdiri dari 22 orang. Pelatihan yang dilakukan dalam penelitian ini ialah pelatihan Lateral Barrier Jump 10 repetisi 4 set pada kelompok perlakuan dan pelatihan Jumping Jump 10 repetisi 4 set pada kelompok kontrol. Data berupa hasil tes diperoleh dengan mengukur daya ledak otot tungkai sampel dan diperolehlah data .Data yang diperboleh berupa angka yang diambil sebelum dan sesudah pelatihan. Data yang diperoleh diuji menggunakan format T-Test. Data berdistribusi normal dan homogen sehingga selanjutnya diuji menggunakan format t test untuk membandingkan nilai rata-rata sebelum dan sesudah pelatihan antara masing-masing kelompok, sedangkan ujit- t test untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata antara kedua kelompok. Berdasarkan analisis data bahwa kelompok control di hitung nilai t nya 15,963 sedangkan nilai t table sebesar = 2,093 dengan taraf singnifikan 5 % dan db= 19 dan pada kelompok perlakuan nilai t di hitung 19,978 sedangkan nilai t table sebesar = 2,093 dengan taraf singnifikan 5 %dan db =11. Dan perbedaan keompok control dan kelompok perlakuan di peroleh nilai t 12,026 sedangkan nilai t table sebesar = 2,027 dengan taraf singnifikan 5 % dan db = 38. Berdasarkan kesimpulannya bahwa pelatihan Lateral Barrier Jump 10 repetisi 4 set meningkatkan daya ledak otot tungkai. Untuk hasil post test kedua kelompok ada perbedaan yang signifikan dan hipotesis nol ditolak. Dari hasil rerata dan Lateral Barrier Jump 10 repetisi 4 set dalam meningkatkan daya ledak otot tungkai Team Bola voli Rajawali Desa Munggu.
PELATIHAN DRILLS BOX SETINGGI 50 CM 5 REPETISI 5 SET MENINGKATKAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PESERTA PUTRA UKM BOLA VOLI IKIP PGRI BALI Ni Luh Gde Widiantari; Ni Luh Putu Indrawathi
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 4 No. 2 (2018): Juni 2018
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.806 KB)

Abstract

Pelatihan olahraga merupakan salah satu upaya meningkatkan kondisi kesehatan fisik, disiplin dan sportivitas. Kemampuan yang perlu ditingkatkan dalam olahraga salah satunya adalah daya ledak otot tungkai. Peningkatan daya ledak otot tungkai dapat terjadi dengan melakukan pelatihan drills box. Drills box adalah pelatihan yang dilakukan dengan cara meloncat ke atas box berulang kali, dalam penelitian ini dipakai 3 box. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelatihan drills box dapat meningkatkan daya ledak otot tungkai peserta putra UKM bola voli IKIP PGRI Bali. Penelitian ini menggunakan rancangan experimental randomized pre-test and post-test groups design. Populasi diambil dari keseluruhan peserta putra UKM bola voli IKIP PGRI Bali yang berjumlah 42 orang siswa yang dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Hasil penelitian didapatkan rata-rata tes awal daya ledak otot tungkai pada kelompok perlakuan yaitu, 35,353 dan rata-rata tes akhir yaitu 40,040. Sedangkan pada kelompok kontrol rata-rata tes awal yaitu 31,180 dan rata-rata tes akhir yaitu 34,287. Bersadarkan uji t-test independent didapat bahwa beda rerata hasil pre test antara kelompok perlakuan dengan kelompok control sebesar 4,173 dengan hasil p lebih kecil dari 0,05 (p < 0.05) yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna dari hasil pre test antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol, sedangkan beda rerata hasil post test antara pelatihan drills box pada kelompok perlakuan dengan pelatihan meloncati rintangan pada kelompok control sebesar 5,753 dengan hasil p lebih kecil dari 0,05 (p < 0.05) yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna dari hasil post test antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Berdasarkan penelitian diatas disarankan agar pelatihan drills box dan meloncati rintangan sebagai salah satu pelatihan untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai.
KORELASI PANJANG TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP DAYA UKM MAHASISWA PUTRA FPOK IKIP PGRI BALI FPOK IKIP PGRI BALI Ni Luh Gde Widiantari
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 3 No. 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.725 KB)

Abstract

Dari hasil pengamatan di lapanagan menunjukan bahwa UKM Mahasiswa FPOK IKIP PGRI Bali, Khususnya pada cabang olahraga bola voli masih belum mampu meraih prestasi yang optimal. Bertitik tolak dari latar belakang masalah tersebut di atas maka peneliti memberi judul”Korelasi Panjang Tungkai dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Daya Ledak UKM Mahasiswa FPOK IKIP PGRI Bali. Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh korelasi panjang tungkai dan kekuatan otot tungkai terhadap daya ledak UKM Mahasiswa FPOK IKIP PGRI Bali. Penelitian ini menggunakan rancangan korelasional. Populasi target yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 50 orang Mahasiswa FPOK IKIP PGRI Bali. Dari jumlah tersebut diambil 30 orang Mahasiswa sebagai populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi, sebagai sampel dengan teknik sampling jenuh dimana banyak anggota populasi digunakan sebagai sampel sebanyak 30 orang Mahasiswa. Pengukuran ini dilaksanakan di GOR Lumintang Denpasar. Waktu pengukuran selama dua hari. Pengukuran panjang tungkai dengan Atropometer dalam satuan centi meter (cm), pengukuran kekuatan otot tungkai menggunakan Leg Dynamometer dalam satuan kilogram (kg), dan pengukuran daya ledak otot tungkai menggunakan Jump Md dalam satuan centi meter (cm). Data dikumpulkan melalui tes dan pengukuran, serta analisis menggunakan analisis statistik. Sebelum merumuskan kesimpulan sebagai hasil akhir dari suatu penelitian, maka perlu dilakukan pengujian taraf signifikan dengan rumus R. Berdasarkan analisis perhitungan didapat niali (r) dalam penelitian ini adalah x1y = 0,523, x2y= 0,706, x1x2= 0,376, x1x2y= 0,376. Dengan menggunakan taraf signifikan 5% maka di dapat Db senilai 28, sedangkan r tabel seniali 0,374 yang berarti korelasi dalam penelitian ini signifikan. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa ada korelasi panjang tungkai dan kekuatan otot tungkai terhadap daya ledak UKM Mahasiswa Putra FPOK IKIP PGRI Bali, sehingga hipotesis nol yang diuji ditolak dan hipotesis atletrnatif yang diajukan dalam penelitian ini diterima.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASING ATAS BOLA VOLI Ni Luh Gde Widiantari; I.A. Kade Arisanthi Dewi
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 5 No. 2 (2019): Juni 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.293 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.3338695

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar pasing atas bola voli melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) pada siswa kelas VII.1 SMP Negeri 3 Mengwi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII.1 SMP Negeri 3 Mengwi, berjumlah 35 orang, yaitu 15 orang laki-laki dan 20 orang perempuan. Data dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan rata-rata aktivitas belajar teknik dasar pasing atas bola voli secara klasikal pada observasi awal 6,28 (cukup aktif), meningkat pada siklus I menjadi 7,56 (aktif), dan meningkat pada siklus II menjadi 9,02 (sangat aktif). Sedangkan hasil belajar secara klasikal pada observasi awal 59,98 (kurang baik), meningkat pada siklus I menjadi 78,87 (baik), dan meningkatkan pada siklus II menjadi 97,14 (sangat baik). Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar pasing atas bola voli meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GI pada siswa kelas VII.1 SMP Negeri 3 Mengwi.
PENGARUH METODE PELATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN ATLET SHORINJI KEMPO UNIT KEGIATAN MAHASISWA IKIP PGRI BALI Anak Agung Ngurah Putra Laksana; Anak Agung Ngurah Budiadnyana; Ni Luh Gde Widiantari; I Putu Eri Krisnayadi; I Wayan Adnyana; Ida Ayu Kade Arisanthi Dewi
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 6 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.577 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.3661590

Abstract

Latar belakang dari permasalahan penelitian ini adalah kurangnya kelincahan atlet Shorinji Kempo. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengenai pengaruh metode pelatihan circuit training terhadap peningkatan kelincahan atlet Shorinji Kempo Unit Kegiatan Mahasiswa. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang mengikuti UKM Shorinji Kempo sebanyak 18 orang. Penelitian ini merupajan jenis penelitian uji eksperimental dengan rancangan penelitian pretesposttest control group design. Proses pengambilan data dilakukan dengan tes kelincahan pada saat pretest dan posttes. Selanjutnya data hasil dari penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji t-test independent. Hasil analisis data, diperoleh hasil bahwa eksperimen pertama dapat t-hitung 10,320 sedangkan t-tabel didapat sebesar 2,306 dengan taraf signifikan 5% dan db=8 demikian juga pada kelompok experiment kedua didapat t-hitung sebesar 5,256 sedangkan t-tabel didapat sebesar 2,306 dengan taraf signifikan 5% dan db=8, perbedaan kelompok eksperimen pertama dan kedua dapat t-test sebesar 3,880 sedangkan t-tabel didapat sebesar 2,120 dengan taraf signifikan 5% dan db= 18.Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode pelatihan circuit training berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kelincahan pada atlet Shorinji Kempo Unit Kegiatan Mahasiswa.